You are on page 1of 8

18

BAB III
ETOS KERJA

Setiap bangsa mempunyai pandangan hidup, entah hal itu disadari atau tidak. Pandangan
hidup yang dimiliki suatu bangsa itu khas dan mempengaruhi bagaimana prilaku dan budaya
bangsa yang bersangkutan. Semangat kerja pun dipengaruhi oleh pandangan hidup sehingga
dalam kajian tentang suatu masyarakat dikenal istilah etos kerja, yaitu semangat kerja yang
menjadi ciri khas dan keyakinan seorang atau suatu kelompok.
Demikian pula dengan Islam yang mempunyai ajaran tertentu. Pandangan Islam atau
pemeluknya tentang hubungan manusia dengan Tuhan juga mempengaruhi etos kerja orang yang
bersangkutan. Orang yang berpandangan bahwa Allah menentukan nasib semua manusia dan
manusia tidak diberi kekuasaan untuk mengubahnya tentu akan mengakibatkan tingkat etos
kerjanya rendah. Sebaliknya, orang yang berpandangan bahwa Allah memberi kebebasan
manusia untuk mengubah nasibnya sendiri tentu akan mengakibatkan etos kerja yang tinggi.
Fiman Allah dalam surat al-Mujadilah ayat 11 :

Og^4C 4g~-.-
W-EONL4`-47 -O) 1g~ 7
W-OOOE> ) +)UEE^-
W-O=O^ gE=O^4C +.-
7 W -O)4 1g~
W-+O=e- W-+O=e
;7O4C +.- 4g~-.-
W-ONL4`-47 7Lg`
4g~-.-4 W-O>q
=Ug^- eE_4OE1 _
+.-4 E) 4pOUEu>
OO)lE= ^
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dan firman Allah surat Al-Jumuah ayat 9-10 :
Og^4C 4g~-.-
W-EONL4`-47 -O) Og1O+^
jE_OUOUg }g` gO4C
gOE^- W-OEc
_O) @O^gO *.- W-+OO4
E7^O4l^- _ 7gO OOE=
7- p) +-47 4pOUu>
^_ -O) ge41_~
19

7E_OUO- W-NOg=4^
O) ^O- W-O74--4
}g` ;_ *.-
W-NO7^O-4 -.-
-LOOg1E 7^UE-
4pO)U^> ^
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

[1475] Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari
Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan
meninggalakan semua pekerjaannya.


A. Pengertian Etos Kerja

Etos kerja ialah suatu sikap jiwa seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan
perhatian yang penuh. Maka pekerjaaan itu akan terlaksana dengan sempurna walaupun banyak
kendala yang harus diatasi, baik karena motivasi kebutuhan atau karena tanggungjawab yang
tinggi.

B. Sikap Kerja Keras

Sikap kerja keras dan berusaha untuk mengubah nasib, rajin, dan sungguh-sungguh
dalam melakukan pekerjaan merupakan anjuran dan kewajiban bagi insan yang beragama Islam.
Agama merupakan motivasi dan sumber gerak serta dinamika dalam mewujudkan etos kerja.
Islam menyuruh manusia untuk bekerja dan mengubah nasibnya sendiri. Manusia wajib berusaha
dan berikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan masing-masing. Memang
hanya manusia yang mau berusaha, bekerja keras, dan sungguh-sungguh yang akan meraih
prestasi, baik kesuksesan hidup di dunia maupun di akhirat. Ada beberapa sikap mental yang
mencerminkan sikap ini antara lain:

1. Proaktif, yaitu sikap yang ingin mengubah lingkungan, mengubah keadaan yang ada, atau
membuat suasana lebih kondusif. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ar Raad ayat 11
berbunyi:
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

2. Memulai suatu pekerjaan dengan setelah sempurna dalam pikiran.
Kegiatan seperti ini kegiatan yang mengacu kepada visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai
dari kegiatan tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa pekerjaan tersebut tergantung niat
masing-masing. Usaha itu akan dipengaruhi kesungguhan mengerjakan dan niatnya sesuai
denga Firman Allah dalam Al Quran yang berbunyi sebagai berikut.
20

Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya. (Q.S. AnNajm:39)

Dengan keterangan ayat diatas maka jelaslah bahwa manusia mempunyai keharusan untuk
berusaha dan mampu mengubah kondisi sendiri dari kemunduran dan keterbelakangan untuk
menuju kepada kemajuan. Suatu prestasi kerja dan keberuntungan tidak dapat diraih dengan
mudah oleh seseorang, melainkan melalui usaha dan kerja keras yang dibarengi idealisme
dan optimisme yang tinggi. Bekerja keras bagi manusia merupakan keharusan dan panggilan
hidup manusia. Jika kita berusaha dengan baik serta diiringi dengan hati yang ikhlas karena
Allah maka hal itu termasuk ibadah dan perbuatan yang berpahala.




3. Selesai mengerjakan suatu pekerjaan beralihlah kepada yang lain

Kita harus selalu mengatur waktu untuk mengerjakan pekerjaan sehingga tidak ada waktu
yang terbuang, membuat nilai waktu itu maksimal, baik untuk urusan dunia ataupun akhirat.
Karena waktu itu laksana pedang apabila kita tidak menggunakannya ia akan memotong kita
tanpa menunggu, waktu tak pernah berhenti. Sesuai Firman Allah dalam surat Al-Insyirah ayat
6 dan 7 berbunyi:

Artinya: Maka apabila telah menyelesaikan suatu urusan, kerjakanlah urusan yang lain, dan
kepada Tuhanmu gemar dan berharaplah! ( Al-Insyiroh ayat 7-8 )

4. Mewujudkan Sinergi, saling bekerjasama mencapai tujuan.
Kejelekan yang terorganisir bisa mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Itu rahasia
mengapa Rasulullah mendidik umat untuk selalu berjamaah dalam sholat. Kerjaaan yang berat
bila digotong bersama-sama akan menjadi ringan, pekerjaan yang susah akan menjadi mudah.

5. Sibuk memperbaiki diri sendiri, tidak memiliki waktu untuk mencela orang lain.
Dalam Islam setiap perbuatan manusia mempunyai nilai positif bagi kehidupan manusia.
Karena itu setiap muslim tatkala melakukan kegiatan, harus ada nilai tambah yang
bermanfaat, baik bagi dirinya ataupun orang lain. Inilah yang dinamakan amal shaleh.
Ratusan kali Al Quran mengulang-ulang kalimat amal shaleh, hal ini menunjukkan betapa
kerja keras mendapatkan perhatian yang sangat penting bagi kehidupan setiap muslim.
Al Quran menggambarkan bahwa manusia memiliki peran besar yang dapat membawa
kebangkitan dan keruntuhan jalannya sejarah. Peran penting ini didasari karena manusia
memiliki unsur-unsur yang menyatu luar dan dalam sehingga perubahan sejarah dan
kehidupan manusia sendiri berada dipundaknya. Unsur luar adalah jasmani dan bentuk lahiriah,
sedangkan unsur dalam adalah perpaduan antara pandangan hidup, tekad, kehendaknya.
Meskipun kedua unsur itu harus sama mendapat pembinaan, namun Al Quran menekankan
bahwa unsur dalam harus dapat perhatian lebih. Allah Berfirman sebagai berikut :
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan merobah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah
apa yang terdapat dalam diri mereka ( Q.S. Ar. Ra ad ayat 11)
Berdasarkan ayat ini, keberhasilan atau kegagalan tergantung pandangan hidup yang
dimilikinya. Ada yang terbatas, sempit dan sementara namun ada juga yang luas dan jauh
kedepan. Bagi muslim diajarkan untuk memiliki pandangan hidup yang mendunia dan
berwawasan keakhiratan.

B. Produktivitas Kerja

Manusia sebagai insan individual dan sosial selalu mempunyai keinginan untuk meningkatkan
21

kemajuan serta taraf hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan hidupnya selalu ingin terpenuhi dengan
berbagai macam cara. Supaya keinginan tersebut tercapai dengan baik, Allah memerintahkan
kepada mahkluk-Nya agar berusaha dan berkarya supaya mendapatkan rezeki yang halal dan
tayyibah (baik) sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamudi muka bumi, dan carilah karunia
Allah (rezeki) dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. (Q.S. Al Jumu
ah:10)
Dalam ayat lain Allah menjelaskan: Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan)
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Q.S. Al Insyirah :7)

Kedua ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa ibadah itu bukan hanya shalat saja, tetapi
bekerja mencari nafkah atau rezeki itu pun termasuk ibadah jika dilakukan dengan ikhlas dan
hanya mencari keridaan Allah semata. Kemudian, kita harus rajin dan sungguh-sungguh dalam
bekerja.

Dalam ayat tersebut juga tersirat dengan jelas bahwa kita tidak boleh kosong dari kegiatan. Kita
harus aaktif karena pekerjaan yang kita lakukan harus bervariasi agar kejenuhan tidak hinggap
pada diri kita. Itulah sebabnya Allah mengingatkan kita agar kita rajin dan sungguh-sungguh
serta berusaha untuk maju sesuai dengan kemampuan kita sebagaimana sabda Rasulullah Saw.
berikut ini.

Artinya:
Abu Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah Saw: Biarkanlah aku,selama aku membiarkan dalam
kebebasanmu, maka sesungguhnya yang menyebabkan kebinasaan umat yang sebelummu
dahulu, karena kebanyakan pertanyaan mereka dan menyalahi pada para nabi- nabi mereka.
Maka apabila aku mencegah kamu sesuatu tinggalkanlah perkara itu. Dan jika aku perintahkan
suatu perintah, kerjakanlah sekuat tenagamu. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut memperjelas keharusan untuk rajin dan sungguh-sungguh dalam
mekakukan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan kemampuan sehingga pekerjaan itu
memiliki nilai produktivitas yang tinggi. Bukan saja yang melakukan pekerjaan itu yang
untung, tetapi keuntungan tersebut. Keuntungan yang diraih seseorang itu ada bagian bagi orang
lain. Apakah itu keuntungan dari bertani atau berdagang, dan sebagainya, seperti dengan zakat
dan infak.
Kerja produktif adalah kerja yang menghasilkan nilai tambah. Produktifitas kerja
berkaitan dengan hasil yang lebih besar ketimbang sumber daya yang ada. Jika banyak orang
senaga tenaga kerja, tetapi sedikit hasil maka yang demikian disebut tidak produktif. Semangat
dalam bekerja adalah modal utama dalam produktifitas. Semangat dalam bekerja harus menjadi
ciri khas(etos) setiap muslim karena dewasa ini umat Islam berada pada keterbelakangan. Tanpa
etos kerja yang tinggi sulit sekali dicapai produktifitas dalam bekerja.

C. Memacu Perubahan Sosial untuk Kemajuan

Banyak orang mengatakan bahwa di dunia penuh kebaikan, tetapi tidak ada biji jagung yang
berisi bisa diperoleh oleh manusia tanpa bersusah payah terlebih dahulu untuk menanamnya.
Janganlah kita bermimpi hari ini akan memetik padi, jika hari kemaren kita tidak pernah
menanamnya.
Kemudian ada baiknya kita perhatikan kata-kata hikmah berikut ini.
Kebaikan hari ini ditentukan oleh kebaikan hari kemaren, dan kebaikan hari esok
ditentukan oleh kebaikan hari ini,
Dengan demikian, kita sebagai insan sosial senantiasa memacu diri dan memanfaat-kan
waktu dengan pekerjaan dan perbuatan yang beermanfaat, guna mempersiap-kan hari esok yang
lebih baik dan cerah.
22

Firman Allah SWT
Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang beriman dan beramal saleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran
dan saling menasehati supaya menepati kebenaran. (Q.S. Al-Asyr:1-3)
Umat Islam ketinggalan dalam banyak bidang, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan
teknologi, menjadikan tertinggal dalam bidang ekonomi. Ketertinggalan tersebut sebenarnya
disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor eksternal atau faktor luar, seperti penjajahan dengan
segala bentuknya dan juga faktor ekologi. Kedua, faktor internal, faktor yang besar pengaruhnya,
seperti kebudayaan, yaitu nilai-nilai, norma, keyakinan, dan pengetahuan umat Islam yang masih
terbelakang. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan pembaharuan atau pembangunan
yang mencakup mental spritual serta material. Pembangunan inilah yang mendorong atau
memacu perubahan masyarakat(sosial) menuju kemajuan atau modren. Indonesia dewasa ini
sedang giat-giatnya membangun. Pembangunan itu pada gilirannya akan memacu umat Islam
karena sebagian besar bangsa ini umat Islam.
RANGKUNGAN

1. Memiliki etos kerja dan semangat bekerja keras merupakan ajaran agama. Agama merupakan
motivasi dan sumber gerak yang dinamis untuk mencapai suatu kemajuan. Agama melarang
pemeluknya malas, boros, berlebihan dan sikap hedonisme ( berfoya- foya). Oleh sebab itu,
umat yang beragama hendaknya selalu bekerja keras, selalu ingin maju, dinamis dan produktif.
2. Manusia sebagai insan invidual dituntut beribadah kepada Allah dan beramal saleh. Beribadah
dan beramal saleh hendaknya dilandasi dengan keikhlasan dan hanya mengharapkan rida Allah
semata. Disamping itu , kita diperintah untuk mencari rezeki dan kurnia Allah. Kurni Allah dan
rezeki tersebut, akan dapat diraih dengan baik, jika kita bekerja keras. Bekerja keras
melahirkan produktifitas, baik pada tingkat individual, sosial dan sebagainya.
3. Manusia sebagai insan sosial hendaknya memperkuat kelompok dan memperkukuh
persaudaraan serta kekompakan di antara anggota sosial tersebut. Dengan demikian, prestasi
kerja dan kemajuan akan lebih mudah didapat jika dilakukan bersama-sama dengan modal
kekompakan dalam suatu ikatan sosial.






















23















LATIHAN

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Bekerja keras dan memiliki semangat kerja yang tinggi merupakan ..
a. panggilan nurani dasar manusia
b. kenutuhan primer
c. perintah ajaran agama
d. kebiasaan suatu kelompok sosial tertentu
e. kebutuhan skunder

2. Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridai-Nya baik berupa perkataan maupun
perbuatan, baik terang maupun tersembunyi . Pernytaan ini pengertian dari
a. ihsan b. Amal saleh
c. etos kerja d. Tawakkal
e. ibadah

3. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian . Pernyataan ini adalah arti dari ayat
a. 1 al-anam
b 1 al-baqarah
c 2 al- ashr
d 1 al-ashr
e 1 an-naas

4. Pernyataan Allah yang menerangkan bahwa kita harus mencari kebahagiaan akhirat dan tidak
boleh melupakan kenikmatan dunia tercantum dalam Al-Quran surat.
a. Al- Jumuah ayat 10 b. An-Najm ayat 39
c. Al-Qashahs ayat 77 d. Al-Baqoroh ayat 55
e. Ali Imran ayat 102

5. Prestasi kerja dan kemajuan akan lebih mudah diraih oleh seseorang, jika melakukan.
a. terobosan yang menguntungkan
b. kekompakan dalam kelompok sosial
c. bekerja keras dan mempunyai etos kerja
d. berusaha menghalangi orang lain agar tidak maju
e. memiliki relasi yang banyak

6. Rezeki itu masuk dari beberapa pintu. Adapun pintu rezeki yang terbesar adalah...
a. bekerja sebagai pemborong b. bekerja dengan berdagang
24

c. bekerja sebagai pegawai pemerintah d. bekerja sebagai petani
e. menjadi bintang film,atlet atau petinju

7. Cara-cara bekerja yang baik sebagai berikut, kecuali...
a. adanya perhitungan yang matang
b. diniatkan sebagai bekal ibadah
c. sesuai dengan kemampuan atau profesi
d. hemat tenaga
e. diutamakan selesai dengan cepat





8. Hal yang penting dalam bekerja adalah
a. memperoleh hasil yang banyak
b. memperoleh hasil yang halal
c. jenis pekerjaan itu mudah
d. memperhatikan waktu-waktu ibadah
e. pekerjaan itu menyenangkan

9. Faktor yang dapat mendorong agar bekerja keras sebagai berikut, kecuali
a. adanya perintah Allah dan rasulnya
b. semboyan bahwa dunia adalah ladang akhirat
c. takut menjadi pengemis
d. keinginan menjadi dermawan dan dihormati
e. keinginan untuk tidak menjadi beban orang lain

10. Keimanan seseorang itu sangat erat hubungannya dengan ..
a. akhlak b. majalah
c. kedudukan d. pakaian
e. bicara

11. Iman dan taqwa membentuk
a. wajah b. akhalak
c. pakaian d. kedudukan
e. jabatan

12. Ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah sebagai berikut, kecuali.
a. beriman kepada yang gaib b. mendirikan sholat
c. menafkahkan sebagian rezekinya d. mengumpulkan harta dan menimbunnya
e. menahan amarah

13. Kerja keras dan semangat yang tinggi merupakan

a. kebutuhan sampingan b. kebutuhan utama
c. kebiasaan kelompok sosial tertentu d. panggilan nurani dasar manusia
e. hal yang biasa

14. Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridainya baik perkataan maupun perbuatan, baik
terang maupun tersembunyi. Pernyataan ini adalah pengertian dari.
a. ihsan b. etos kerja
c. ibadah d. amal saleh
e. tawakkal
25


15. Prestasi kerja dan kemajuan akan lebih mudah diraih oleh seseorang jika ia melakukan.
a. terobosan yang menguntungkan
b. kekompakan dalam kelompok sosial
c. bekerja keras dan mempunyai etos kerja
d. berusaha menghalangi orang lain agar tidak tahu
e. memiliki relasi yang banyak

16. Seseorang pemuda di zaman nabi Muhammad saw yang rajin ibadah tetapi termasuk anak
durhaka kepada orang tuanya, dikerenakan ketika dipanggil ibunya tidak menjawab dan
menghampiri adalah.
a. Idris b. Hasan
c. Alqamah d. Ibrahim
e. Anas bin Malik



19. Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah .
a. engkau akan hidup selamanya b. engkau akan mati besok pagi
c. engkau akan mendapatkan kesuksesan d. engkau akan menemui kesulitan
e. engkau akan bahagia dunia dan akhirat

20. Rasulullah dikenal sebagai pekerja keras sejak.
a. bayi b. anak-anak
c. remaja d. dewasa
e. menjelang wafatnya

II. Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan benar!

1. Jelaskanlah pengertian etos kerja!
2. Uraikanlah beberapa sikap yang menunjukkan kerja keras dan jelaskanlah dengan contoh!
3. Bagaimana cara meningkatkan produktifitas kerja?
4. Tulislah surat Al-Insyiroh ayat 5,6 dan 7 serta terjemahkan!
5. Sebutkanlah perubahan sosial yang mengarah kepada kemajuan!
6. Apakah yang dimaksud perubahan sosial ?
7. Jelaskan pengertian produktifitas kerja!
8. Jelaskanlah perbedaan Ibadah dan amal shaleh!

You might also like