You are on page 1of 28

BLOK IX

GANGUAN MATA TERKAIT


PENYAKIT HORMON

I. RETINOPATI DIABETES
II. OPTHALMOPATI GRAVE

oleh :
dr. Hj. Hasmeinah B, Sp.M
23 November 2011

I. RETINOPATI DIABETES

Retinopati diabetes adalah kelainan-kelainan retina
( retinopati ) yang ditemukan pada penderita -
penderita diabetes mellitus.

Diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika
pancreas tidak cukup mengeluarkan insulin atau
tubuh tidak dapat memproses dengan benar.

Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula
dalam darah.

Diabetes dapat mempengaruhi penglihatan dengan
menyebabkan katarak, glaukoma, dan yang paling
penting kerusakan pembuluh darah didalam mata,
kondisi ini dikenal sebagai Diabetic Retinopathy .

Retinopati diabetes merupakan penyulit penyakit
diabetes paling penting. Hal ini disebabkan karena
insidennya yang cukup tinggi yaitu mencapai 40
50 % penderita diabetes dan prognosisnya yang
kurang baik terutama bagi penglihatan.

Di Amerika Serikat terdapat kebutaan 5.000 orang
per tahun akibat retinopati diabetes, sedangkan di
Inggris retinopati diabetes merupakan penyebab
kebutaan no. 4 dari seluruh penyebab kebutaan.

Diabetic Retinopathy dimulai tanpa ada perubahan
nyata dalam penglihatan. Tapi saat ini sering
banyak perubahan di retina terlihat oleh dokter
mata. Oleh karena itu penting bagi penderita
diabetes untuk memiliki pemeriksaan mata paling
tidak sekali setahun. Manifestasi retinopati pada
diabetes terjadi 5 10 tahun sesudah diabetes
diderita.
Tanda penyakit vaskular retina berasal dari :
2 perubahan sirkulasi kapiler retina.
- Kebocoran dari mikrosirkulasi.
- Oklusi mikrosirkulasi.
Tanda tanda :
Kelainan pada retinopati diabetes :

1. Obstruksi kapiler
Kelainan berupa berkurangnya aliran darah di daerah kapiler retina.
2. Mikroaneurisma
Penonjolan dinding kapiler, terutama daerah vena.
3. Eksudat
Dapat dibedakan 2 jenis eksudat yaitu :
- Hard exudat : berwarna kuning berkilat, terdiri atas bahan-bahan
lipid dan terutama banyak ditemukan pada keadaan-keadaan
hiperlipoproteinemia.
- Cotton wool exudat : warna putih, batas tidak tegas. Terletak di
bagian tepi nonirigasi dan dihubungkan dengan iskemia retina.

4. Shunt arteri vena
Dapat terjadi akibat pengurangan aliran darah arteri karena obstruksi kapiler.

5. Kelainan-kelainan vena :
- Vena-vena yang melebar, lumennya iregular dan berkelok-kelok.
- Akibat kelainan endotel & exudasi plasma.

6. Perdarahan retina :
- Perdarahan-perdarahan kecil retina ( perdarahan bintik ).
- Dapat bergabung menjadi perdarahan besar ( perdarahan bercak ).
- Perdarahan terjadi akibat gangguan permiabilitas pada mikroaneurisma, atau
karena pecahnya kapiler.

7. Neovaskularisasi :
- Terjadi akibat proliferasi sel-sel endotel pembuluh darah.
- Tampak sebagai pembuluh yang berkelok-kelok dalam kelompok-kelompok, dan
iregular bentuknya. Merupakan awal penyakit yang berat pada retinopati
diabetes.

8. Proliferasi glia
Proliferasi pre retinal dari suatu neovaskularisasi biasanya diikuti proliferasi
jaringan glia dan perdarahan.
Ada 2 tahap Diabetes Retinopathy
Berdasarkan klasifikasi Early Treatment Diabetic
Retinopathy Study ( ETDRS ) adalah :
I. Non Proliferative Diabetic Retinopati ( NPDR )

1. Mikroanuerisma : gejala awal.
2. Bercak perdarahan FFA
- Lapisan dalam retina bercak perdarahan.
- Lapisan serabut saraf lidah api.
3. Exudat padat / hard exudat : kuning berkilat.
4. Cotton Wool Spots : putih dan batas tidak tegas,
dihubungkan dengan iskemia retina.
5. Sausage appearance : gambaran pembuluh darah
vena yang tidak sama besar.
6. Edema Makula : disebabkan nekrosis dan rusaknya
fungsi kapiler retina visus mulai terganggu.

II. Proliferative Diabetic Retinopathy
( PDR )

1. Neovaskularisasi gejala utama PDR
terlihat pembentukan jaringan pembuluh
darah baru
2. Perdarahan badan kaca
Awal berapa gumpalan tersebar merata
3. Ablatio Retina
Robekan retina terangkat
Gejala Klinik dan Diagnostik
dapat dilihat dengan :

- Pemeriksaan funduskopi.
- Foto Floresensi Angiografi ( FFA ) :
informasi tentang daerah hipoxia,
kelainan pembuluh darah kapiler.
- Fotostrest test : kelainan awal
makula.

Symptoms Gejala
- Kesulitan Membaca
- Penglihatan kabur
- Tiba-tiba kehilangan penglihatan pada satu mata
- Melihat cincin di sekitar lampu
- Dark spots or flashing lights
Deteksi :
- Pasien diabetes memerlukan pemeriksaan
mata rutin sehingga masalah mata terkait
dapat dideteksi dan ditangani sedini
mungkin.
- Sebagian besar pasien diabetes diperiksa
oleh Internis, Endokrinologi, Dokter Mata
- Diagnosis dokter dibuat berdasarkan
pemeriksaan rinci dengan opthalmoscopy.

Treatment

Kasus ringan : pengobatan untuk retinopati diabetes
tidak diperlukan, pemeriksaan mata sangat
penting untuk memantau setiap
perkembangan, kontrol kadar gula darah dan
tekanan darah dapat mengurangi atau
mencegah diabetes retinopathy.
Kasus lanjut : pengobatan dianjurkan untuk menghentikan
kerusakan retinopathy diabetes dan mencegah
kehilangan penglihatan.
- Laser Surgery : mengurangi edema makula :
mengurangi gangguan penglihatan parah
- Injeksi triamsinolon : mengurangi jumlah
cairan yang bocor di retina
- Cryotherapi
- Vitrectomy : menghilangkan darah dalam vitreous
Pencegahan :

- Pasien yang mampu menjaga kadar
gula darah memiliki sedikit masalah
pada mata
- Diet dan olahraga
- Pemeriksaan rutin ke Dokter Mata


II. OFTALMOPATI GRAVE

Th. 1835 Robert Grave mengutarakan :

Penyakit Grave adalah Suatu penyakit akibat naiknya
metabolisme tubuh yang dinamakan Tirotoksikosis
disertai dengan perubahan mata yang disebut
Oftalmopati.

Manifestasi Tirotoksikosis adalah banyak keringat,
tremor, kelemahan otot-otot, berat badan menurun
dan penderita dalam keadaan tegang.


Epidemologi :
- Wanita > Pria.
- Rata-rata umur : 30-50 th.
- Merokok meningkatkan keparahan dan progresi
penyakit.
- 6 % dari pasien Eutiroid.
- Insidens di Amerika Serikat ( Minnesota pedesaan )
16 kasus per 100.000 untuk perempuan, 2,9 kasus
per 100.000 untuk laki-laki.

Patogenesis :

- Kelainan kelenjar tiroid
dapat berhubungan dengan
infiltrasi limfosit dan deposisi
glikosaminoglikan pada
otot-otot ekstraokular.
- Diduga terjadi suatu proses
imunologis namun belum
ditemukan sepenuhnya.
Gejala dan Tanda

Pasien kadang mengeluhkan :
- Mata merah dan nyeri ( terkait dengan pajanan
yang disebabkan oleh proptosis ). Jika
kemerahan ini terbatas pada sebagian mata
saja maka hal ini dapat diindikasikan
inflamasi aktif pada otot sekitar.
- Penglihatan ganda.
- Penurunan tajam penglihatan ( kadang
berhubungan dengan neuropati optik ).
Pada pemeriksaan : ditemukan :

- Proptosis / eksoftalmos.
- Mata khemosis & injeksi diatas insersi otot.
- Kelopak mata atas mengalami retraksi
khas pandangan membelalak.
- Kelopak mata atas tertinggal pada saat
pergerakan bola mata kebawah.
- Pergerakkan bola mata terhambat /
strabismus / oftalmoplegi dan
- Kelainan saraf optik.
Rektus Inferior :

- Otot yang paling sering terganggu.
- Pergerakkan terhambat dan terdapat
keterbatasan mekanik mata ketika melihat
keatas.
- Keterlibatan M. Rektus Medialis
keterbatasan abduksi menyerupai palsi
saraf keenam.
Gambaran dan Tanda pada Mata :

- Dalrymple : Fissura palpebra yang melebar.
- Stellwag : Jarang mengedip, waktu mengedip mata
tidak tertutup dengan baik.
- Mobius : Kelemahan convergensi
- Von Graefe : kelopak atas tertinggal waktu melihat
kebawah. Tidak sempurna bila melihat
keatas.
- Cifford : Kesulitan membalikkan kelopak mata
atas.
Proptosis Dalrymple Sign
Kocher Sign
a) Left von graefe sign :
b) detective left elevation


Pemeriksaan yang dianjurkan :
- T3, T4
- Visus
- Humphreg visual fields
- Coronat CT scan penebalan M. Rectus
superior dan peradangan.
- Hertel
- P.N II Funduskopi
- MRI
- CT Scan Orbit



Terapi
Dimulai dengan pengobatan yang mendasari penyakit tiroid
- Yodium dosis tinggi : propil tiourasil / metimazol.
- Cortikosteroid sistemik.

Bila eksoftalmos bertambah progresif.
Terapi pencegahan dengan memberikan emulsien substance
5 % : methylcellulose / mineral oil diteteskan pada mata setiap
malam sebelum tidur.
Celah mata diperkecil dengan jalan pembedahan
( marginal tarsorafi pada kantus lateral ).
Bila eksoftalmos sangat hebat sehingga cara tersebut diatas
kurang memuaskan, maka dilakukan tindakan pembedahan.

Resiko
Jika tidak diobati dalam waktu lama, penyakit
grave bisa menyebabkan komplikasi, otot-otot
yang mengendalikan mata menjadi tidak mampu
berfungsi dengan baik, sehingga sulit atau tidak
dapat untuk mengkoordinasikan gerakan mata.
Hasilnya yang khas penglihatan ganda.

YANG PERLU DIKETAHUI OLEH
PENDERITA GRAVE DISEASE

Tidur dengan kepala ditinggikan untuk mengurangi
pembengkakan kelopak mata.
Bawa obat sesuai petunjuk dokter .
Bicarakan dengan dokter anda tentang penggunaan salep
topical atau air mata buatan untuk menenangkan mata
anda.
Pakailah kacamata dengan sideguards untuk melindungi
mata anda dari debu dan pengeringan angin.
Gunakan krim steroid atau salep untuk meredakan gatal
dan kasar kulit pada tulang kering anda.
Makan diet tinggi protein untuk menggantikan jaringan
yang hilang dari aktivitas tiroid berlebihan.
Makan diet rendah lemak jika anda kelebihan berat
badan, dan berusaha untuk kehilangan kelebihan berat
badan.

You might also like