Tanjung Pinang, 27 Februari 2014 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA oleh Dr.Ir. Safri Burhanuddin, DEA Sekretaris Pelaksana Tim Koordinasi Raskin Pusat TREN JUMLAH DAN ANGKA KEMISKINAN DENGAN PERBANDINGAN YANG BENAR (MAR-MAR & SEP-SEP) Dalam konteks year-on-year (baik Maret ke Maret, maupun September ke September) terjadi penurunan jumlah penduduk miskin maupun angka kemiskinan 3 7 . 3 4
3 6 . 1 5
3 5 . 1 0
3 9 . 0 5
3 7 . 1 7
3 4 . 9 7
3 2 . 5 3
3 1 . 0 2
3 0 . 0 2
2 9 . 1 3
2 8 . 6 0
2 8 . 0 7
2 8 . 5 5
1 7 . 4 2
1 6 . 6 6
1 5 . 9 7
1 7 . 7 5
1 6 . 5 8
1 5 . 4 2
1 4 . 1 5
1 3 . 3 3
1 2 . 4 9
1 1 . 9 6
1 1 . 6 6
1 1 . 3 7
1 1 . 4 7
2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 M a r - 1 2 S e p - 1 2 M a r - 1 3 S e p - 1 3 Populasi Penduduk Miskin (Juta Jiwa) Persentase Penduduk Miskin (%) Perubahan Jumlah Penduduk Miskin (juta jiwa) Perubahan Angka Kemiskinan (percentage point) Maret 12 Maret 13 -1.06 -0.58 September 12 September 13 -0.05 -0.19 Penurunan kemiskinan ini semakin lama semakin lambat. Sumber: Nazara, 2014 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 2 STABILITAS HARGA BERAS PENTING DALAM MENJAGA INFLASI GARIS KEMISKINAN Sumber: BPS, Diolah dari Susenas
Proporsi / Bobot (%) Pengeluaran Rumah Tangga Umumnya Pengeluaran Rumah Tangga Miskin Beras 5 29 Bahan makanan lain 15 28 Makanan jadi & rokok 17 8 Perumahan 26 17 Pakaian 7 4 Kesehatan 4 3 Pendidikan 7 4 Transportasi 19 7 Total 100 100 Sumber: BPS & TNP2K 65% konsumsi utama kelompok miskin adalah makanan, dan 29% adalah beras MENGAPA BERAS YANG DIPILIH !!............ SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 3 RASKIN, STABILISASI HARGA BERAS & INFLASI Secara deskripsi terlihat bahwa pada saat Raskin rendah dalam penyaluran, terdapat beberapa titik harga beras dan andil beras dalam inflasi yang meningkat.
Masih perlu dikaji lebih dalam secara metodologinya untuk melihat peran Raskin dalam Stabilisasi Harga dan Inflasi. Sumber : BULOG 2014 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 4 Tujuan penyaluran Raskin: Membantu keluarga miskin memenuhi kebutuhan beras, cukup pangan dan nutrisi karbohidrat Sebagai kecukupan income transfer dan ketepatan sasaran kepada kelompok miskin. Sebagai wujud program Pemerintah peduli kepada petani melalui pemupukan stok pangan secara nasional. Stabilitas harga pangan. Keseimbangan suplai beras dalam negeri (2 juta ton setiap saat) dan HPP Gabah/beras yang diserap BULOG senantiasa terotasi sehingga kualitasnya terjaga.
Dalam Bantuan sosial, Raskin berperan signifikan: Di tahun 2010, Raskin mencakup 53% dari seluruh pengeluaran Bansos pemerintah pusat. Dari tahun 2000-2010, rata-rata beras yang dialokasikan di program Raskin mencapai lebih dari 2 juta ton per tahun. Di tahun 2010, kira-kira 50 persen populasi Indonesia membeli beras program Raskin setidaknya sekali per tahun. LATAR BELAKANG SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 5 Beberapa tantangannya selama ini antara lain: Data mengindikasikan bahwa dari total beras yang diproduksi untuk program Raskin, hanya setengah (atau bahkan kurang) yang sungguh dibeli oleh rumah tangga. Karena Raskin seringkali dibagi rata diantara komunitas, hanya sedikit rumah tangga yang menikmati manfaat penuh dari Raskin Terkait kelembagaan, isu krusial adalah pada tidak jelasnya pembagian wewenang/tanggung jawab antar K/L yang terlibat. Raskin bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan RTS, namun juga untuk menjaga stabilisasi harga dan inflasi yang berujung pada stabilitas perekonomian nasional. TANTANGAN PROGRAM RASKIN SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 6 PERKEMBANGAN PROGRAM RASKIN Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah RTM 15.791.884 15.503.295 19.100.905 19.100.905 18.497.302 17.488.007 17.488.007 17.488.007 15.530.897 Jumlah RTS 8.300.000 10.830.000 15.781.884 19.100.000 18.497.302 17.488.007 17.488.007 17.488.007 15.530.897 % RTS/RTM 52,56 69,86 82,62 100 100 100 100 100 100 Alokasi beras Kg/RTS/bl 20 15 10 15 15 15 15 15 15 Pagu beras total (Ton) 1.991.897 1.624.500 1.736.007 3.342.500 3.329.514 2.972.944 3.147.841 3.147.841 2.795.561 Durasi 12 10 11 12 12 12 12 12 15 Realisasi beras (Ton) 1.991.131 1.624.089 1.731.805 3.236.644 3.223.137 2.972.985 2.970.164,5 3.341.800 (Reguler & 13) 2.313.260 (Jan-Sept 13) % real/pagu total 99,96 99,97 99,76 96,83 96,81 98,52 94,36 98 (thd Pagu 2012) 82,75 (thd pagu 2013) SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 7 Hasil Rekap Pengaduan di Lapor! (18 Juni 3 September 2013) PERMASALAHAN/KENDALA RASKIN Raskin diterima kurang dari 15 kg 45% Kualitas raskin rendah 1% Raskin tidak tepat sasaran 3% Raskin dibagi rata 6% Lain-lain 5% Penerima BLSM tidak terima raskin 1% Harga tebus raskin lebih dari Rp1.600,- 20% Raskin dijual 3% Raskin tidak/belum diterima 6% Penyaluran raskin tidak reguler 6% Penerima KPS tidak terima raskin 4%
247 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 8 ANGGARAN PROGRAM RASKIN Rincian 2012 2013 2014* RTS-PM 17.488.007 15.530.897 15.530.897 Alokasi per RTSPM/Bulan (Kg) 15 15 15 Durasi (bulan) 14 15 12 Kuantum (Juta Ton) 3,67 3,49 2,79 Subsidi Harga Raskin (Rp/Kg) 5.698 6.151 6.730 a. Harga Pembelian Beras Bulog (Rp/Kg) 7.298 7.751 8.330 b. Harga jual Raskin 1.600 1.600 1.600 Total Anggaran (Rp.Triliun) 20,9 21,9 18,8 Catatan: *RAPBN 2014 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 9 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 10 DUA DIMENSI IMPLEMENTASI PROGRAM RASKIN
Kemenko Perekonomian, Kemensos, Perum BULOG
Pemerintah Daerah s/d Desa Titik Bagi-RTS-PM Titik Distribusi MEMASTIKAN : 4T Sasaran, jumlah,Waktu, Adm Penyusunan Juklak & Juknis Penyediaan APBD untuk mendukung pelaksanaan Program Raskin Pemantauan Pelaksanaan Program Raskin Koordinasi TKPKD dengan Tikor Raskin Daerah
EKONOMI Makro: Menjaga Stabilitas Harga
Penangg. Kemiskinan/Perlindungan Sosial MEMASTIKAN : 3T: Kualitas, Waktu, Adm Penyediaan Beras Pelaksanaan distribusi sesuai jumlah total per TD Koordinasi Pemda dan Tikor Raskin Pusat/Prov/Kab-Kota/Kecamatan/Desa-Kel TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA, KECAMATAN, DESA/KEL SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 11 HUBUNGAN LATERAL DAN VERTIKAL K/L DALAM PROGRAM RASKIN PERENCANA : MENKO PEREKONOMIAN + BAPPENAS PA : MENTERI KEUANGAN KPA : KEMENSOS HPB : KPA + BULOG + KEMENKEU DATA RTS-PM : TNP2K (HASIL BPS) USULAN PAGU : BUPATI/GUBERNUR PENETAPAN PAGU : MENKO KESRA PENGAWAS : BPKP + KPK PEMANTAU : UKP4 PENYALUR : BULOG PENANGGUNG JAWAB RASKIN : MENKO KESRA PELAKSANA NASIONAL : TIKOR RASKIN PUSAT PELAKSANA OPERASIONAL : TIKOR PROVINSI-KABUPATEN /KOTA, KECAMATAN DAN POKJA RASKIN DI KELURAHAN/DESA PEDUM : TIKOR RASKIN PUSAT JUKLAK : TIKOR RASKIN PROVINSI JUKNIS : TIKOR RASKIN KOTA/KABUPATEN SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 12 ORGANISASI PENGELOLAAN PROGRAM RASKIN 1) Tingkat Pusat : Tikor Raskin Pusat 2) Tingkat Provinsi : Tikor Raskin Propinsi 3) Tingkat Kab/Kota : Tikor Raskin Kab/Kota 4) Tingkat Kecamatan : Tikor Raskin Kecamatan 5) Tingkat Desa/Kel : Pokja Raskin/Pelaksana Dist. SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 13 TIM KOORDINATOR RASKIN PUSAT 1. Tugas Melakukan koordinasi, sinkronisasi, harmonisasi dan pengendalian dalam perumusan kebijakan, perencanaan, penganggaran, sosialisasi, penanganan pengaduan, serta monitoring dan evaluasi.
2. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Pusat mempunyai fungsi: a. Koordinasi perencanaan dan penganggaran Program Raskin. b. Penetapan Pagu Raskin. c. Penyusunan Pedoman Umum Penyaluran Raskin. d. Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Raskin. e. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin Provinsi. f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Raskin di provinsi dan kabupaten/kota. SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 14 SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT (KEPMENKO KESRA N0.57 TH.2012) A.PENGARAH Ketua: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Anggota: 1) Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; 2) Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Kementerian Dalam Negeri; 3) Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan; 4) Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Sosial; 5) Deputi Bidang Statistik Sosial, Badan Pusat Statistik (BPS); 6) Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, BAPPENAS; 7) Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polsoskam, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP); 8) Direktur Utama Perum BULOG.
B. PELAKSANA
Ketua: Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat, Kemenko Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Waka I (Bidang Kebijakan Perencanaan): Direktur Pangan dan Pertanian, BAPPENAS.
Waka II (Bidang Kebijakan Anggaran): Direktur Anggaran III, Ditjen Anggaran, Kemenkeu.
Waka III (Bidang Pelaksanaan dan Distribusi): Direktur Pelayanan Publik Perum BULOG.
Waka IV (Bidang Fasilitasi, Monev dan Pengaduan): Direktur Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM), Ditjen PMD, Kemendagri.
Waka V (Bidang Pengendalian dan Pelaporan): Direktur Pengawasan Lembaga Pemerintah Bidang Kesra, BPKP. SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT (KEPMENKO KESRA N0.57 TH.2012) ANGGOTA: 1) Asdep Urusan Pangan, Kemenko Perekonomian; 2) Kepala Biro Perencanaan, Kemenko Kesra; 3) Kapus Kebijakan Belanja Negara, BKF, Kemenkeu; 4) Direktur Penyusunan APBN, Ditjen Anggaran, Kemenkeu; 5) Direktur Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan, Kemensos; 6) Kapus Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementan; 7) Direktur Penanggulangan Kemiskinan, BAPPENAS; 8) Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat (PKM), BAPPENAS; 9) Direktur Statistik Ketahanan Sosial, Badan Pusat Statistik; 10) Kepala Divisi Pembiayaan, Perum BULOG; 11) Kepala Divisi Penyaluran, Perum BULOG; 12) Kepala Divisi Anggaran, Perum BULOG.
SEKRETARIS: Asdep Urusan Kompensasi Sosial, Kemenko Bidang Kesejahteraan Rakyat.
SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 16 1) Pedoman Umum Raskin (Pedum Raskin): Tikor Raskin Pusat. 2) Petunjuk Pelaksanaan Raskin (Juklak Raskin): Tikor Raskin Provinsi. 3) Petunjuk Teknis Raskin (Juknis Raskin): Tikor Raskin Kabupaten/Kota. PEDOMAN OPERASIONAL PROGRAM RASKIN SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 17 JUKLAK DAN JUKNIS RASKIN 1) Acuan Pelaksanaan Program Raskin di daerahnya masing-masing; 2) Mengatasi permasalahan yang menghambat Program Raskin; 3) Mengakomodir kearifan lokal terkait pelaksanaan Program Raskin; 4) Penajaman Pedum. SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 18 PERAN PEMDA EFEKTIFITAS PENYALURAN RASKIN SANGAT TERGANTUNG PEMERINTAH DAERAH DUKUNGAN DAN PERANAN PEMDA: 1) Menyusun Juklak/ Juknis; 2) Penetapan Pagu Kabupaten/Kota Desa; 3) Penyaluran RASKIN dari TD ke RTS-PM; 4) Kontribusi dana untuk operasional dan angkutan 5) Kebijakan daerah untuk pengembangan Raskin: Raskinda, Subsidi Harga Tebus Raskin, Talangan dll); 6) Verifikasi Data melalui mudes/muskel dan muscam. 7) Sosialisasi 8) Monev 9) Pengawasan mutu 10) Penanganan pengaduan 11) Pelaporan SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 19 PAGU RASKIN 2014 RTS 2014 : 15,530,897 Kuantum (Kg/RTS/bln) : 15 Durasi : 12 HPB (per Kg) : 8,333 Pagu Raskin 2014 : 2,795,561,460 Subsidi (per Kg) : 6,733 Total APBN : 18,822,515,310,180 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 20 PAGU RASKIN PER DIVRE 2014 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 21 3 RIAU 292.388 52.629.840 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 22 ALOKASI PAGU DAN SUBSIDI RASKIN 2014 PROVINSI KEPULAUAN RIAU NO. NAMA JUMLAH RTS-PM PAGU RASKIN 2014 ALOKASI SUBSIDI KABUPATEN/KOTA 2014 (15 kg x 12 bln x RTS) (Rp.) (1) (2) (3) (4) (5) 1 KAB. KARIMUN 8,579 1,544,220 10,397,233,260 2 KAB. BINTAN 5,105 918,900 6,186,953,700 3 KAB. NATUNA 1,539 277,020 1,865,175,660 4 KAB. LINGGA 4,804 864,720 5,822,159,760 5 KAB. KEP. ANAMBAS 920 165,600 1,114,984,800 6 KOTA B A T A M 36,103 6,498,540 43,754,669,820 7 KOTA TANJUNG PINANG 7,682 1,382,760 9,310,123,080 JUMLAH 64,732 11,651,760 78,451,300,080 SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 23 PERCEPATAN PENYALURAN RASKIN 2014 PENYALURAN BULAN NOVEMBER DIPINDAHKAN KE FEBRUARI PENYALURAN BULAN DESEMBER DIPINDAHKAN KE MARET PADA BULAN FEBRUARI DAN MARET ADA DUA KALI PENYALURAN RASKIN PENUTUP 1. RASKIN tetap diperlukan sebagai instrumen penanggulangan kemiskinan/perlindungan sosial di bidang pangan. 2. Untuk itu, indikator TEPAT JUMLAH, TEPAT HARGA dan TEPAT WAKTU, menjadi penting dalam perlindungan dipastikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 3. RASKIN dibagikan berbasiskan RT yang membutuhkan mengikuti daftar nama penerima manfaat agar TEPAT SASARAN 4. Pemutahiran data RTS-PM dilakukan melalui MUDES dan MUSKEL untuk pengganti daftar penerima manfaat pada Basis Data Terpadu. 5. Pemerintah Daerah dapat menyelenggarakan RASKINDA untuk menambah jumlah RTS-PM. SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 24 TERIMA KASIH SEKRETARIAT TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT 25