You are on page 1of 10

BENTUK PENCITRAAN DARI MANIFESTASI

PLUROPUMONARI PADA REUMATOID ATRITIS :


GARIS UTAMA DAN PERANCU
Harbir S Sidhu, Gauraang Bhatnagar, Pervinder Bhogal1, Richard Riordan
Department of Radiology, Derriford Hospital, Plymouth Hospitals NHS Trust, Derriford Road, Crownhill,
Plymouth, Devon, PL6
DH, !PR"#$R% S"T&', (Department of Radiology, Royal )ree Hospital London, Pond Street, London,
N*+ ,-., /0
ABSTRAK
Rheumatoid arthritis !R$' merupa1an penya1it inflamasi sendi yang umum2 R$
adalah penya1it sistemi1 dengan manifestasi pleuropulmonarynya yang sering
dan 3ervariasi2 $rti1el ini menin4au gangguan daerah thora5 yang sering ter4adi
dan 3erpotenisal men4adi gangguan pada plura, nodul paru, gangguan saluran
pernafasan, dan penya1it interstisial, serta efe1 samping o3at antiremati1 terhadap
paru2 Pende1atan pen6itraan terpadu diharap1an dapat meng1lasifi1asi R$ yang
di1ait1an dengan gangguan pulmp men4adi luaran dan nilai 1omparatif terhadap
modalitas yang didis1usi1an2 Se3uah 1e3anggaan dapat mengetahui epidemiologi,
1orelasi patologis, dan impli1asi prognosti1 gangguan pulmp ter1ait R$2 0ami
menyoroti pentingnya mempertim3ang1an diagnosis diferensial yang
3ersang1utan untu1 menghindari misdiagnosis, dan garis utama dalam
penanganan penya1it arthritis pleuropulmonary2
PENDAHULUAN
Rheumatoid arthritis !R$' adalah penya1it inflamasi sendi yang umum !(7
prevalensi'2 Le3ih 3anya1 ter4adi pada wanita mes1ipun manisfestasi 1linis le3ih
terlihat pada la1i8la1i !,89:7' ; !9< ('2 Laporan pertama penya1it paru 1aren R$
diter3it1an oleh &llman dan =all pada tahun (>:2 Terdapat 1eterli3atan
ter4adinya pluropulmonari yang ter4adi setelah penya1it sendi pada 97 1asus dan
pada pasien dengan titer reumatoid tinggi serta eosinpfilia2 Dalam se3uah studi
3esar otopsi, Tyoshina et al melapor1an 3ahwa 1eterli3atan gangguan pulmp ini
merupa1an penye3a3 1edua 1ematian setelah infe1si paru8paru !(7 vs ,?7'
se3agai penye3a3 paling umum dari 1ematian2 $rti1el ini mengurai1an
pen6itaraann manifestasi pleuropulmonary R$, dan diharap1an 3erguna untu1
diagnosti1 dan 6iri umum2
Penyakit Pleura
Studi postmortem menun4u11an manifestasi pleuropulmonary se3esar :@8?97
1asus2 Penya1it pleura 3erhu3ungan dengan nodul su31utan, penya1it paru
interstitial !Interstitial lung disease, "LD', dan peri1arditis sering ter4adi pada pria
setengah 3aya dengan titer arthritis tinggi2
Pleuriti ! e"ui # $ % &ene'alan &leura (
&fusi terlihat dalam +89 7 pasien dan 3iasanya ter4adi selama periode arthritis
a1tif 2 &fusi 3iasanya 1e6il, unilateral ! L A R ', asymtomatis, dengan nyeri ringan
pada ,@8 , 72 &fusi sering hilang dalam 3e3erapa minggu, tetapi dalam 3e3erapa
1asus sering 3erulang2 Dalam 3er3agai penelitian, hampir semua pasien R$
dengan efusi pleura 3erusia le3ih dari +9 tahun, @ 7 adalah la1i8la1i, dan se1itar
@ 7 memili1i nodul rheumatoid2 Se3uah prevalensi gen HL$ 8 = dan HL$ 8
D*+ terlihat pada pasien dengan efusi2 B8ray Thora1s tetap merupa1an
pemeri1saan lini pertama C .am3ar (a D2 &fusi 1e6il dapat didete1si dengan posisi
lateralis de1u3itus2 /S. C .am3ar (3 D 3erguna dalam mendete1si 6airan pleura
dan pene3alan fo1al pleura dan identifi1asi lo1asi ter3ai1 untu1 dila1u1an
thoracocentesis dan 3iopsi pleura2 CT Es6an dapat mendete1si 4umlah 6airan
pleura yang sedi1it ! opa6ity 3er3entu1 sa3it ', mengidentifi1asi lo1us lenti1uler
!lenti6ular atau 1e1eruhan 3ulat ', dan diagnosa yang mendasari patologi paru8
paru dan penya1it e5trapleural2 #R" dan F atau nuclear medicine scans tida1
dian4ur1an penggunaan rutin2
Py) $ &neu*)t+)ra, -an "itula 'r)nk)&leural
Pneumotora1s C .am3ar , D dan empiema yang tida1 3iasa pada pasien R$ dan
mung1in merupa1an 1apitas se1under dari nodul ne1ro3ioti1 2 &mpiema steril
spontan mung1in 3er1em3ang selama R$ a1tif C .am3ar + D2 &mpiema mun6ul
pada CT opa6ity se3agai lenti6ular yang menye3a31an 1ompresi se1itar paru8
paru2 The Gsplit 8 pleura G dan pene3alan lapisan pleura 1has untu1 tahap
pengorganisasian empiema infe1tif 2 )istula 3ron1opleural merupa1an manifestasi
thora1s R$ yang leih tida1 3iasa lagi, mes1ipun telah di3u1ati1an dengan laporan
1asus2
N)-ul &aru
Nodul remati1 le3ih sering mun6ul pada la1i8la1i, dan 3iasanya ter4adi pada
pero1o1 3ersamaan dengan nodul su31utan dan titer R), tinggi2 Nodul yang
3er3atas tegas, terleta1 di paru8paru, pleura, atau peri6ardium yang se6ara
histologis ditandai dengan Hona pusat fi3rinoid eosinofili1 ne1rosis di1elilingi
oleh palisading fi3ro3last2 Nodul teridentifi1asi pada 1urang dari ( 7 dari semua
foto thora1s C .am3ar : D namun ++7 telah diidentifi1asi dalam 3iopsi spesimen2
Nodul sering pada su3pleural, 3iasanya multiple, dan 3er1isar 3e3erapa milimeter
sampai 3e3erapa sentimeter dari diameter C .am3ar 9 D2 Dilapor1an 1apitasi
ter4adi pada 9@ 7 1asus dan se3ali1nya 1alsifi1asi 4arang ter4adi2 Tida1
spesifi1nya nodul reumatoid pada pemeri1saan radiologis mem3uat diagnosis
diferensial diantaranya 1eganasan, infe1si, dan vas1ulitis2 Per4alanan penya1it
seiring wa1tu atau selama pengo3atan dengan steroid dapat mem3antu dalam
diagnosis awal2 #es1ipun terlihat pada pemeri1asaan )D. 8P&T tetap tida1 3isa
mem3eda1an antara nodul rheumatoid dan lesi ganas2
)igur 92$ 698year8old male with R$< !a' arterial phase CT thora5 a5ial se6tion
shows reti6ular su3pleural opa6ifi6ation and ne6ro3ioti6 nodules !arrow', !3'
prone HRCT a5ial se6tion ta1en three months later shows some resolution of the
nodule !arrow' demonstrating their usual 3enign 6ourse2
Sin-r)* Ka&lan
Caplan menggam3ar1an hu3ungan antara R$ dengan nodul paru dan
pneumo1oniosis pada tahun (>9+2 Penemuan nodul periper dengan des1ripsi 3ai1
sering mun6ul 6epat di 3iopsi su31utan pada R$ atif2 Dalam nodul pada 3iosi
su31utan terdapat 4aringan ne1roti12 Nodul yang mun6ul pada pulmonary 3ersifat
asimtompatis dan tida1 perlu penanganan 1e6uali sudah menem3us 6elah pelura2
Ter4adi dalam ,867 pria yang dipengaruhi oleh pneumo6oniosis2
Gan..uan /alan na"a -an intertiial
=anya1 di do1umentasi1an gangguan pernafasan dan intestinal yang 3er1aitan
dengan R$ teridentifi1asi pada pemeri1saan fungsi pulmonary2 .eddes et al
menun4u11an 3ahwa pasien dengan foto thora1s normal tetap memili1i o3stru1si
4alan nafas2 =ron1ie1tasis dalam 3e3erapa 1asus dan dapat diisolasi terhadap
penya1it interstitial se1under2 Pada tampa1an umum foto thora1s terdapat garis
linier dan infiltrat fo1alis2 Pada CT8s6an 3ron1ie1tasis dan 3ron1iole1tasis telah
di3u1ti1an pada +@7 1asus yang dipilih random2 CT8s6an resolusi tinggi !HRCT',
tampa1 tampilan G tree -in - bud G men6ermin1an gangguan pada saluran nafas
yang 1e6il2 =ron6hiolitis o3literatif C.am3ar (@D 4arang, le3ih 4arang ter4adi
1hususnya pada wanita dengan R$ yang sudah ter1endali2 Pasien yang datang
dengan 3atu1 1ering dan sesa1 nafas progesif 6epat merupa1an manifestasi
prognosis R$ yang 3uru12 Dalam 1eadaan ini foto thora1s dapat normal2 HRCT
menun4u11an se3uah geometris, dengan pola mosai1 melemahan dan gam3ran
udara yang terperang1ap2 .ranulomatosis =ron6ho6entri6 3ah1an 4arang ter4adi2
Fi.ure 01
$ 9?8year8old male with o3literative 3ron6hiolitis se6ondary to R$; !a' and !3'
HRCT a5ial se6tions demonstrate mar1ed mosai6 pattern attenuation
$rthritis Cri6oarytenoid dilapor1an ter4adi ,@8 667 dari pasien R$2 Pada CT,
3er1isar antara 9: 8?,7 dari 1asus diidentifi1asi2 Hal ini le3ih sering ter4adi pada
pasien perempuan dan CT dapat menun4u11an erosi 6ri6oarytenoid, lu1sasi, dan
posisi a3normal pita suara se4ati2 Pada radiografi ditemau1an (867 "LD yang
di1ait1an dengan R$ dan ter4adi peru3ahan histologis @72 Cora1an fi3rosis paru
idiopati1 !kriptogenik alveolitis ibrosa' nampa1 pada foto thora1s2 HRCT
menun4u11an pola "LD2 $miloidosis pulmonari interstitial diffuse sulit di3eda1an
dengan R$ sehingga dapat men4adi diagnosis 3anding2 Tana1a et al ! ,@@:'
mengevaluasi dan meng1atagori1an temuan patologis dan mem3andi1an dengan
studi se3elumnya2 ! diring1as dalam Ta3el ( '
$meri6an Thora6i6 So6iety dan &ropa Respiratory So6iety meng1lasifi1asi1an
R$ men4adi tiga tipe umum< !sual pneumonia interstitial ! !IP ' C .am3ar (( D,
pneumonia interstitial non 8 spesifi1 ! NS"P' .am3ar ((< Seorang pria 6+ tahun<
!a' Chest B 8 ray menun4u11an fi3rosis 3i3asal, ! 3 ' rawan HRCT menun4u11an
/"P dengan honey6om3ing ditandai !panah dan fitur /"P2a 3
.am3ar (, < Seorang pria 69 tahun < !a dan 3' 3agian HRCT a1sial menun4u11an
NS"P dengan su3pleural ground 8 glass 1e1eruhan dan tra1si 3ron1ie1tasis
!panah'2 a 3 .am3ar (+ < Seorang pria ?: tahun < !a dan 3' a1sial HRCT
menun4u11an pneumonia pengorganisasian !panah' di paru8paru 1iri, dise3a31an
R$ 2 a 3 C.am3ar (,D, dan mengorganisir pneumonia C.am3ar (+D2 /"P dan NS"P
memili1i tumpang tindih yang signifi1an , menun4u11an groundglass 1e1eruhan
dan reti6ulation , dan honey6om3ing telah terlihat di le3ih dari setengah 1asus
NS"P di 3aru83aru ini penelitian2
Penyakit &ul*) aki'at &en.)'atan
.angguan pulmo diindu1si o3at dari memodifi1asi o3at antiremati1, dengan
tida1 ada fitur patognomoni1, sulit untu1 mendiagnosa2 #ethotre5ate dapat
menye3a31an a1ut pneumonitis interstisial dalam ( sampai 97 dari pasien, dan
dapat men4adi efe1 samping ta1 terduga dan mengan6am 1ehidupan terapi2 Sering
terlihat su3a1ut, dengan progresif 3atu1, dyspnea, dan demam2 Dalam se4umlah
1e6il pasien, mung1in dapat ter4adi prognosis 3uru1 yang 6epat men4adi gagal
nafas2 CBR menun4u11an tampa1an difus, 3ilateral, leta1 di 3asal interstisial atau
infiltrat alveolar2 Limfadenopati dan efusi pleura mung1in men4adi diagnosis
3anding; HRCT menun4u11an Pola NS"P C.am3ar (:D 2 #ethotre5ate 4uga dapat
menim3ul1an mereda1an 1erusa1an alveolar C.am3ar (9D dan 3er3agai gangguan
pleuropulmonari lainnya2 =anya1 o3at8o3atan yang diguna1an untu1 mengo3ati
R$ dapat menim3ul1an gangguan pulmonal lainnya C.am3ar (6D; pola 1has
di3eri1an dalam Ta3el ,2
KESIMPULAN
.angguan pernafasan 3er1aitan dengan R$ memili1i 3anya1 tampilan dalam
radiologi dan setiap si1lus sangat penting sehingga "stilah Gartritis pulmoG tida1
mewa1ili 3er3agai manifestasi terse3ut2 /ntu1 se3agaian 1e6il pasien manifestasi
pleuropulmonar a1an mempredi1si penya1it yang a1an ter4adi selan4utnya2
Riwayat penya1it R$ pentng se3agai diagnosis 3andi 1eadaan patologis pada
tora1s2 =iasanya 4i1a tida1 infe1si merupa1an 1arsinoma 3ron1ial2 #ana4emen
R$ dapat 4uga menga1i3at1an 1eadaan patologi lain yang mun6ul 3ersamaan2
Se1arang sulit mem3eda1an diagnosti1 antara penya1it remati1 interstitial primer
dan gangguan a1i3at o3at8indu6ed2 Hu3ungan antara managemen dan supe1si
memili1i hu3ungan yang 1uat2hal ini penting untu1 mempertim3ang1an modalitas
pen6itraan; lini pertama untu1 1eadaan patologis paru le3ih 3ai1 menguna1an 58
ray dan HRCT2 #R" dan HRCT le3ih sulit didefinisi1an2

You might also like