You are on page 1of 12

Skenario 1

Anakku Kenapa??
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun didiagnosis oleh dokter menderita thalasemia.
Kedua orang tua anak tersebut merasa bingung dengan penyakit yang diderita oleh
anaknya, sehingga meminta dokter untuk menjelaskan penyebab penyakit
tersebut. Oleh dokter dijelaskan bahwa penyakit thalasemia merupakan penyakit
keturunan yang diturunkan secara autosomal karena adanya kegagalan proses
sintesis globin dan terkait dengan terjadinya delesi kromosom.

Step 1 - Klarifikasi Istilah
1. Diagnosis : formula dari dokter tentang data pasien dengan cara
menentukan jenis penyakit dilihat dari gejala dan hasil pemeriksaan.
2. Thalasemia : anemia hemolitik herediter yang disebabkan
ketidakseimbangan rantai globin.
3. Delesi: hilangnya materi genetik dari suatu kromosom.
4. Autosomal: kromosom yang tidak menentukan jenis kelamin manusia,
memiliki 22 pasang kromosom dan selain kromosom seks.
5. Sintesis globin: proses pembentukan hemoglobin yang memiliki gugus hen
pada masing-masing rantai (2 a, 2 b).
6. Penyakit: suatu yang menyebabkan gangguan pada makhluk hidup,
gangguan pada struktur tubuh,dan fungsi normal organ tubuh akibat virus
atau bakteri.
7. Kromosom : benang-benang halus (kromatin) yang tersusun pada nukleat
seperti DNA dan RNA, struktur dalam nukleus yang terdiri dari kromatin
yang membawa informasi genetik untuk sel tersebut.
8. Kegagalan : ketidakberhasilan suatu maksud atau tujuan dalam suatu
peristiwa.
9. Penyakit keturunan: kondisi gen-gen yang cacat yang diturunkan dari
orang tua ke anak, penyakit kelainan genetik dari orang tua ke anak secara
genetis.

Step 2 - Menemukan atau Menetapkan Masalah
1. Bagaimana proses sintesis globin?
2. Apakah usia 5 tahun sudah bisa menderita thalasemia? Dan apakah ada
hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan thalasemia?
3. Apa pengaruh pada tubuh jika tidak terjadi sintesis globin?
4. Bagaimana proses penurunan thalasemia?
5. Penyebab delesi kromosom?
6. Bagaimana proses delesi kromosom?
7. Apakah penyakit thalasemia merupakan penyakit keturunan yang
diturunkan secara genetik?
8. Jenis-jenis penyakit keturunan?

Step 3 - Analisis Masalah
1. Proses sintesis globin ; sasaran belajar
2. Bisa, karena cacat yang timbul itu bisa disebabkan dari obat yang di
konsumsi oleh ibu sejak bayi di dalam kandungan, dan dari gen pembawa
thalasemia pada orang tua yang sudah dapat di diagnosis sejak bayi masih
berada dalam kandungan (diturunkan).
Secara umum, tidak ada hubungannya antara usia dan jenis kelamin
dengan penyakit thalasemia. Laki-laki dan perempuan pun mempunyai
prevalensi yang sama untuk menderita thalasemia.
3. Jika tidak terjadi sintesis globin maka oksigen tidak sampai ke sel karena
berkurangnya Hb sehingga berakibat penderita mengalami anemia,
produksi oksigen dalam hemoglobin sangat terbatas, tubuh menjadi lemas,
wajah pucat dan mengalami sesak nafas.
4. Proses penurunan thalasemia ; sasaran belajar
5. a. Faktor intern : genetik
b. Faktor ekstern : dari penyebab delesi kromosom; pemanasan, radiasi,
bahan kimia, dan virus.
6. Pada proses delesi, lengan kromosom patah dan kehilangan sebagian
lokusnya. Patahan tersebut dapat menempel pada lengan kromosom
homolognya atau bebas tidak menempel pada lengan kromosom yang lain.
Berdasarkan letak patahan kromosom, delesi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu delesi interkalar apabila patahannya terjadi di dua bagian sehingga
menyebabkan bagian tengahnya hilang. Sedangkan delesi terminal apabila
patahannya terletak pada ujung lengan kromosom
(9)
.
7. Ya, karena penyakit thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik
herediter (menurun).
8. Jenis-jenis penyakit keturunan ; sasaran belajar

Step 4 - Memformulasikan










JENIS-JENIS THALASEMIA:
THALASEMIA MAYOR
THALASEMIA MINOR

KLASIFIKASI THALASEMIA:
ALFA THALASEMIA
BETA THALASEMIA

PENYEBAB

PENCEGAHAN
THALASEMIA
Step 5 Menetapkan Sasaran Belajar
1. Proses sintesis globin
2. Proses penurunan thalasemia
3. Jenis penyakit keturunan
4. Komunikasi efektif dokter pasien
5. Aspek agama
6. Penyakit thalasemia secara umum

Step 6 Belajar Mandiri
Step 7 Mendiskusikan Hasil Belajar Mandiri
1. Semua gen globin mempunyai tiga ekson (region pengode) dan dua intron
(region yang tidak mengode, yang DNA-nya tidak terwakili pada protein
yang sudah jadi). RNA awal ditranskripsi dari ekson dan intron, dan dari
hasil transkripsi ini RNA yang berasal dari intron dibuang melalui suatu
proses yang disebut splicing. Intron selalu dimulai dengan suatu
dinukleotida GT dan berakhir dengan dinukleotida AG. Mesin splicing
mengenali urutan tersebut dan juga sekuens dinukleotida didekatnya yang
dipertahankan. RNA dalam nucleus juga ditutupi dengan penambahan
suatu struktur pada ujung 5 yang mengandung gugus tujuh metil
guanosin. Struktur ini penting untuk pelekatan mRNA pada ribosom,
setelah itu mRNA yang baru terbentuk tersebut juga mengalami
poliadenilasi pada ujung 3
(11)
.

Sejumlah sekuens lain yang dipertahankan
penting dalam sintesis globin. Sekuens ini mempengaruhi transkripsi gen,
memastikan kebenarannya dan menetapkan tempat untuk mengawali dan
mengakhiri translasi dan memastikan stabilitas mRNA yang di sintesis.
Promotor ditemukan pada posisi 5 pada gen, dekat dengan lokasi inisiasi
atau lebih distal. Promotor ini adalah lokasi tempat RNA polimerase
berikatan dan mengakatalis transkripsi gen
(10)
.

Setelah itu penguat
(enhancer) ditemukan pada posisi 5 atau 3 terhadap gen. Penguat penting
dalam regulasi ekspresi gen globin yang spesifik jaringan dan dalam
regulasi sintesis berbagai rantai globin selama kehidupan janin dan setelah
kelahiran. Regio pengatur lokus (locus control region, LCR) adalah unsur
pengatur genetic yang terletak jauh di hulu kelompok globin yang
mengatur aktivitas genetik tiap domain, kemungkinan dengan cara
berinteraksi secara fisik dengan region promoter dan menguraikan
kromatin agar faktor transkripsi dapat berikatan. Kelompok gen globin
juga mengandung region yang mirip dengan LCR, disebut HS40. Faktor
transkripsi GATA-1, FoG, dan NF-E2 yang diekspresikan terutama pada
precursor eritroid, penting untuk menentukan ekspresi gen globin dalam
sel eritroid. Setelah itu mRNA globin memasuki sitoplasma dan melekat
pada ribosom (translasi) tempat terjadinya sintesis rantai globin. proses ini
terjadi melalui pelekatan RNA transfer, masing-masing dengan asam
aminonya sendiri, melalui berpasangannya kodon/antikodon pada suatu
posisi yang sesuai dengan cetakan (template) mRNA
(11)
.
2. Proses penurunan thalasemia menurut hukum mendel
(8)

a. Alfa


b. Beta



3. Penyakit genetika dikelompokan menjadi tiga, yaitu
(5)
.
a. Gangguan kromosom
1) Penyakit dengan kelebihan atau kekurangan kromosom, delesi
suatu bagian kromosom, atau suatu translokasi.
2) Contoh : Trisomi 21 (syndrome down), Leukimia mieloid kronis
b. Gangguan monogenik
1) Penyakit yang melibatkan satu gen mutan tunggal.
2) Gangguan ini diklasifikasikan sebagai:
a) Dominan autososm : mutasi terlihat secara klinis sekalipun
hanya satu kromosom yang terkena (heterozygot)
b) Resesif autosom: kedua kromosom harus terkena
(homozigot)
c) Gangguan terkait X: gangguan dengan mutasi yang terjadi
pada kromososm X
3) Contoh: Hiperkolesterolmia familial, penyakit Huntington,
Fibrosis kistik, Anemia sel sabit, Fenilketonuria, Distrofi
muscular duchenne, Hemofilia
c. Gangguan multifactor: interaksi sejumlah gen dengan faktor
lingkungan.
1) Contoh: penyakit jantung iskemik, Hipertensi esensial

4. Terlihat dokter dengan bahasa medik dan tidak dimengerti oleh pasien,
cara komunikasi sudah baik tetapi menggunakan bahasa medik, dokter
tersebut harus menggunakan penjelasan dengan bahasa yang
dimengerti, menunjukan rasa empati dan memberikan saran/ langkah
selanjutnya kepada pasien, termasuk level empati l 2, selain itu dokter
berkomunikasi dengan pendekatan doctor centered communicatin style
karena komunikasi berdasarkan kepentingan dokter.
5. Aspek Agama
(1)

a. At-taghabun 15

Artinya: Sesungguhnya cinta terhadap harta dan anak-anakmu, adalah
cobaan belaka. Padahal di sisi Allah ada pahala yang lebih besar dari
itu.
b. Al-baqarah 156

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: "Inn lillhi wa inn ilayi rjin" (sesungguhnya kita
semua milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kita semua akan
kembali.


c. Yunus 57

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)
dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
d. At-tin 4

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia, dalam bentuk
yang sebaik-baiknya.

e. Al-anfal 28

Artinya: Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah
sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
f. Al-ahzab 17

Artinya: Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari
(takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki
rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh
bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.
6. Penyakit Thalasemia
a. Latar belakang
(4)

Thalasemia berasal dari bahasa Yunani, yaitu Talassa yang berarti
Laut, yang dimaksud laut tersebut ialah Laut tengah karena pertama
kali ditemukan oleh dokter di detroit USA yang bernama dr.Thomas
B di daerah Laut tengah.
b. Klasifikasi
1) Klasifikasi berdasarkan rantai globin yang terkena
(7)

a) Thalasemia
Terjadi akibat berkurangnya (defisiensi parsial) (thalasemia

+
) atau tidak diproduksi sama sekali (defisiensi total)
(thalasemia
o
) produksi rantai globin .
b) Thalasemia
Terjadi akibat berkurangnya rantai globin (thalasemia

+
) atau tidak diproduksi sama sekali rantai globin
(thalasemia
o
)
c) Thalasemia
Terjadi akibat berkurangnya atau tidak diproduksinya kedua
rantai dan rantai - . Hal yang sama terjadi pada
thalasemia - dan thalasemia - .
d) Heterozigot ganda thalasemia atau dengan varian
hemoglobin thalasemik:
Contohnya: thalasemia / HbE: diwarisi dari salah satu
orangtua yang pembawa sifat thalasemia , dan yang lainnya
adalah pembawa sifat HbE.
2) Klasifikasi berdasarkan jenis mayor dan minor
(4)

a) Thalasemia beta mayor
Thalasemia yang paling parah karena penderita harus
melakukan tranfusi darah secara terus-menerus selama
hidupnya

b) Thalasemia beta minor
Penderita mengalami anemia ringan dan ketidaknormalan sel
minor, penderita juga tidak perlu melakukan tranfusi darah,
cukup dengan menjaga pola makan yang mengandung zat
besi serta kalsium.
c) Thalasemia beta intermedia
Penderita hanya perlu melakukan tranfusi darah sewaktu-
waktu dilihat dari tingkat keparahan dan kebutuhannya untuk
menambah darah.
d) Thalasemia alfa mayor
Umumnya terjadi pada janin, karena janin tersebut tidak
memiliki gen perintah produksi protein globin.
e) Thalasemia alfa minor
Jenis thalasemia ringan yang tidak menyebabkan gangguan
pada fungsi kesehatan tubuh, umumnya dimiliki wanita
dengan latar belakang anemia ringan kemudian gen ini
diwariskan pada sang anak.
c. Penyebab
(6)

1) Karena mutasi gen beta pada kromosom 11 atau gen beta pada
kromosom 16
2) Terjadinya delesi rantai globin sehingga tidak terbentuk Hb
3) Lingkungan hidup (didaerah miskin), endemik malaria
4) Pasangan suami istri thalasemia minor
d. Pencegahan
(6)

1) Primer : mencegah perkawinan antardua orang pembawa sifat
thalasemia
2) Sekunder : pencegahan kelahiran bayi homozygot dari pasutri
heterozygot dengan inseminasi buatan



e. Epidemiologi Thalassemia
(6)

Sebaran Thalassemia terentang lebar dari Eropa Selatan
Mediteranian, Timur Tengah, dan Afrika sampai denganAfrika
Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara. Thalassemia : Populasi
Mediteranian, Timur Tengah, India, Pakistan, Asia Tenggara, Rusia
Selatan, Cina. Jarang di daerah: Afrika, kecuali Liberia dan di
beberapa bagian Afrika Utara Sporadik: pada semua ras.
Thalassemia : Terentang dari Afrika ke Mediteranian, Timur
Tengah, Asia Timur, Asia Tenggara. Frekuensi gen Thalassemia di
Indonesia berkisar 3-10%. Berdasarkan angka ini, diperkirakan lebih
dari 2000 penderita baru dilahirkan setiap tahunnya di Indonesia.

Simpulan
Dari kasus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dokter hendaknya
dapat melaksanakan komunikasi efektif terhadap pasien seperti
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh pasien (menghindari
kata-kata medis), selain itu penyakit Thalasemia merupakan penyakit
anemia hemolitik herediter yang bersifat menurun melalui informasi
genetik yaitu DNA yang berada didalam gen. Penyakit ini disebabkan
oleh ketidakseimbangan rantai globin alfa ataupun beta dan terkait
dengan terjadinya delesi kromosom.

DAFTAR PUSTAKA
(1) Al-Quran dan Terjemahan.
(2) Kamus Kedokteran Dorland Edisi 28.
(3) Dimyati, Vien. 2012. Pengobatan Thalasemia Seumur Hidup,
dalam Jurnal Nasional.
(4) http://www.Thalasemia.org.
(5) Murray, Robert K, dkk.. 2003. Biokimia Harrper, Edisi 25. Jakarta:
EGC.
(6) http://www.Scribd.com
(7) http://www.rotary-cegah-thalasemia.com
(8) National Heart Lung and Blood Institute. What causes
Thalasemias?. US Departement of Health and Human
Services.
(9) Susilowarno, R Gunawan. 2008. Siap Menghadapi Ujian Nasional
2009: Biologi SMA/ MA. Jakarta: Grasindo.
(10) Hoffbrand AV, Pettit JE, Moss PAH. 2005. Hematologi. Edisi ke-4.
Jakarta: EGC.
(11) Nainggolan IM. 2001. Analisis haplotide pada mutasi
Thalassemia IVS1-nt5: asal dan penyebaran mutasi.
Jakarta: Universitas Indonesia.
(12) Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta:
Erlangga.

You might also like