Turbin PLTGU UBP PRIOK Oleh Muhammad Bariduddin Fahri
Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung 2013 Siklus PLTGU UBP Priok Dasar Teori Data dan Perhitungan Kesimpulan PLTGU Pada prinsipnya PLTGU adalah pengggabungan antara PLTG dan PLTU, dimana panas dari gas buang PLTG digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Bagian yang digunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator). PLTGU merupakan aplikasi dari siklus Brayton dan siklus Rankine pada teori termodinamika. Siklus Brayton memanfaatkan panas gas untuk memutar turbin gas yang kemudian menggerakkan generator, sedangkan siklus Rankine memanfaatkan panas uap (steam) untuk memutar turbin uap yang kemudian menggerakkan generator. Perpaduan dua siklus ini dalam menghasilkan listrik pada PLTGU dikenal dengan istilah Combined Cycle Power Plant.
Siklus Pada PLTGU
Siklus Terbuka (Open Cycle)
Siklus Kombinasi (Combined Cycle) Siklus Terbuka (Open Cycle) Siklus Terbuka merupakan proses produksi listrik pada PLTGU dimana gas buang dari turbin gas langsung di buang ke udara melalui bypass stack. Temperatur dari gas buang ini dapat mencapai 530 o C.
Siklus Terbuka (Open Cycle) Proses tersebut merupakan siklus gas turbin yang merupakan penerapan dari Siklus Brayton. Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar Diagram P-v dan T-s Gambar Siklus Gas Turbin OPEN CYCLE OPERATION Fuel Air START GT dengan SFC (Starting Frequency Converter) DIVERTER DAMPER CLOSED GTG Siklus Kombinasi (Combined Cycle) Siklus Kombinasi merupakan gabungan dari penerapan siklus Brayton pada PLTG dengan penerapan siklus Rankine pada PLTU yang merupakan siklus tertutup dalam usaha untuk meningkatkan efisiensi termal dari PLTG, sehingga dihasilkan mesin siklus kombinasi yaitu PLTGU.
Gambar Diagram T-s PLTGU
COMBINED CYCLE OPERATION Fuel Air Losses (MW): DIVERTER DAMPER OPEN 79.36 GTG Kondensor Kondensor merupakan alat penukar kalor (Heat Exchanger) yang berfungsi mengkondensasikan uap bekas dari turbin menjadi air. Air hasil kondensasi lalu ditampung pada hotwell. Selanjutnya air tersebut disirkulasikan kembali ke HRSG untuk diproses kembali menjadi uap.
Pada PLTGU Priok jenis kondensor yang digunakan adalah kondensor jenis surface condenser tipe shell and tube dengan air pendingin menggunakan air laut, dimana air laut mengalir didalam tube untuk mendinginkan uap bekas yang berasal dari turbin, sedangkan uap mengalir pada sisi shell dari kondensor.
Kondensasi Steam masuk kedalam shell kondensor melalui steam inlet connection pada bagian atas kondensor. Steam kemudian bersinggungan dengan tube kondensor yang bertemperatur rendah sehingga temperatur steam turun dan terkondensasi menghasilkan kondensat yang terkumpul pada hotwell. Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara mensirkulasikan air yang menyerap kalor kalor dari steam pada proses kondensasi. Prinsip Kerja DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN Pengambilan data dilakukan pada hari Selasa, 16 Juli 2013 pukul 07.58 WIB, dengan catatan saat pengambilan data, PLTGU UBP Priok Blok 1 beroperasi dengan konfigurasi 1-1-1, yaitu 1 Gas Turbin, 1 HRSG dan 1 Steam Turbin, Untuk PLTGU UBP Priok Blok 2 beroperasi dengan konfigurasi 2-2-1, yaitu 2 Gas Turbin, 2 HRSG dan 1 Steam Turbin
Data Pengamatan Blok 1 High Pressure Steam No. Tekanan (bar) Temperatur ( o C) Flow (t/h) 1. 37.1 442 141 Low Pressure Steam No. Tekanan (bar) Flow (t/h) 1. 2.2 59.2 Kondensor No. Tekanan (bar) Temperatur ( o C) 1. 0.06 36.2 Data Pengamatan Blok 2 High Pressure Steam No. Tekanan (bar) Temperatur ( o C) Flow (t/h) 1. 37.2 452 149 Low Pressure Steam No. Tekanan (bar) Flow (t/h) 1. 2.2 52.2 Kondensor No. Tekanan (bar) Temperatur ( o C) 1. 0.07 40.4 RUMUS TERPAKAI
Untuk mendapatkan nilai daya (P) yang dihasilkan steam turbin : 1. W turbin = h 3 h 4 (kJ/kg)
2. steam = n x Flow Steam (kg/s) n = jumlah HRSG yang beroperasi 3. P turbin = W turbin x steam (kJ/s)
PERHITUNGAN DATA PENGAMATAN BLOK 1 High Pressure Turbine
Pada titik 3 yaitu kondisi fluida masuk HP turbin dengan Tekanan = 37.1 bar dan Temperatur = 442 o C Dari steam table* maka didapat nilai enthalpy , h 3 = 3316.81 kJ/kg Pada titik 4 yaitu kondisi fluida masuk kondensor dengan Tekanan = 0.06 bar dan Temperatur = 36.2 o C Dari steam table* maka didapat nilai enthalpy, h 4 = 2566.63 kJ/kg
* C h e m i c a L o g i c
S t e a m
T a b
C o m p a n i o n
PERHITUNGAN DATA PENGAMATAN BLOK 1 Kerja yang dihasilkan HP turbin : W HP turbin = h 3 h 4
= 3316.81 kJ/kg 2566.63 kJ/kg = 750.18 kJ/kg Flow HP steam total 1 HRSG HP steam = 1 x 141 t/h = 1 x 39.16 kg/s = 39.16 kg/s Maka daya yang dihasilkan oleh HP turbin adalah : P HP turbin = W HP turbin x HP steam = 750.18 kJ/kg x 39.16 kg/s = 29377.04 kJ/s = 29.38 MW
PERHITUNGAN DATA PENGAMATAN BLOK 1 Low Pressure Turbine
Pada titik 3 yaitu kondisi fluida masuk LP turbin dengan Tekanan = 2.2 bar, maka Temperatur = 123.25 o C Dari steam table* maka didapat nilai enthalpy, h 3 = 2710.61 kJ/kg Pada titik 4 yaitu kondisi fluida masuk kondensor dengan Tekanan = 0.06 bar dan Temperatur = 36.2 o C Dari steam table* maka didapat nilai enthalpy, h 4 = 2566.63 kJ/kg
* C h e m i c a L o g i c
S t e a m
T a b
C o m p a n i o n
PERHITUNGAN DATA PENGAMATAN BLOK 1 Kerja yang dihasilkan LP turbin W LP turbin = h 3 h 4
= 2710.61 kJ/kg 2566.63 kJ/kg = 143.98 kJ/kg
Flow LP steam total 1 HRSG LP steam = 1 x 59.2 t/h
= 1 x 16.4 kg/s = 16.4 kg/s LP steam total = LP steam + HP steam = 16.4 kg/s + 39.16 kg/s = 55.56 kg/s
Maka daya yang dihasilkan LP turbin adalah : P LP turbin = W LP turbin x LP steam total = 143.98 kJ/kg x 55.56 kg/s = 7999.52 kJ/s = 7.99 MW
PERHITUNGAN DATA PENGAMATAN BLOK 1 Total Daya yang Dihasilkan ST 1.4 Saat tekanan kondensor sebesar 0.06 bar
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 D a y a
T u r b i n
( M W )
Tekanan Kondensor (bar) Konfigurasi 1-1-1 Konfigurasi 2-2-1 Kesimpulan O Besar daya turbin yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh kevakuman kondensor dan juga konfigurasi PLTGU yang digunakan. O Pengaruh kevakuman kondensor terhadap daya turbin dapat dianalisa melalui siklus Rankine O Pengaruh konfigurasi PLTGU dapat dianalisa melalui jumlah flow uap yang diekspansikan kedalam turbin yang dipengaruhi oleh jumlah HRSG yang beroperasi.