PENDAHULUAN
‘A. Latar Belakang Masalah
Estetika menyangkut nilaiindah dan tidak indab, dan bukan nilai benar atau
salah; Karena ini merupakan persoalan moral serta bukan pula men genai nilai
baik dan buruk katena hal ini merupakan persoalan etika. Gothie dengan ketepat-
azas-annya
3B. Rumusan Masalah
1. Pendahuluan
2. Definisi Estetika
3. Sejarah Estetika
4. Sejarah Estetika di Indonesia
5. Estetika dalam Arsitektur
6. Teori Estetika
6.1 Teori Estetika Subjektif
6.2 Teori Estetika Objektif
6.3 Teori Estetika Proporsi dan Matematis
€. Tujuan PenulisanMakalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Ganjil Mata
Kuliah Pengantar Arsitektur Di Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia,
Pakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur.
D. Sistematika Penulisan
Kata Pengantar
Daftar [si
Bab! Pendahuluan
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masala
C.Tujuan Penulisan
D.Sistematika Penulisan
Bab IT Pembahasan Masalah
L.Pendahuluan
3.Sejarah Estetika
4,Sejarah Estetika Di Indonesia
5.Estetika Dalam Arsitektur
6.Teori Estetika
6.1 Teor Esteti ka Subyektif
6.2. Teor Esteti ka Objektif
6.3. Teori
Kesimpulan
istetika Proporsi Dan Teori Matematis
Daftar PustakaPEMBAHASAN MASALAH
1, Pendahuluan
Estetika ( juga dieja estetika atau estetika) adalah cabang filsafat yang
berhubungan dengan sifutkeindahan , seni, dan rasa, dan dengan peneiptaan dan
apresiasi terhadap keindahan. Hal ini lebih ilmiah didefinisikan sebagai studi
tentang sensor atau sensori nilai - nilai emosional, kadang-kadang disebut
penilaian terhadap sentimen dan rasa, Lebih luas, para sarjana di lapangan
mendefinisikan estetika sebagai “refleksi kritis pada seni, budaya dan alam. "
adalah sebuah Estetika vak dari aksiologi, cabang dari filsafat , dan erat terkait
dengan filosofi seni. Studi Estetika cara baru dalam melihat dan mengamati
dunia.
2. Definisi Estetika
Istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1714 - 1762)
melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang keindahan.(Encarta
Encyclopedia 2001 1999)
Baumgarten mengeunakan instilah estetika untuk membedakan antara pengetahuan
intelektual dan pengetahuan indrawi. Dengan melihat bahwa istilah estetika baru muncul
pada abad 18, maka pemahaman tentang keindahan sendiri harus dibedakan dengan
pengertian estetik.