Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Walaupun pada waktu itu yang digunakan hanya simplisia atau air
rebusan dan belum diketahui senyawa apa yang berkasiat
Batasan
Dulunya istilah alkaloid digunakan karena
kelompok senyawa yang dikenal terlebih dahulu
adalah kelompok senyawa organik yang bersifat
basa lemah.
alkali = basa
oid = menyerupai
Dewasa ini diketahui banyak senyawa alkaloid
yang tidak bersifat sebagai basa lemah tapi
netral bahkan ada yang bersifat asam
Sejarah
Telah digunakan untuk berbagai keperluan
seperti obat perangsang, hipnotik/sedatif,
minuman, racun dll.
Penggunaan dalam bentuk ekstrak alkohol
(etanol) dipelopori oleh Galen di Yunani (600
sm)
Dikembangkan lebih lanjut oleh tabib-tabib
Islam. ( al. Ibnu Sina)
Stork seorang Apoteker dari Austria mulai
mendorong penggunaan ekstrak/tinktur dalam
pengobatan “modern”.
Terdapatnya alkaloid
Umumnya dari tumbuhan berbunga.
Juga ditemukan pada
-bakteri (piosinanin dari Pseudomonas aeruginosa)
-jamur (likopodin dari Claviseps purpurea),
-serangga (saksitoksin )
-Biota laut,
-mamalia (muskopiridin dari berang2 Kanada)
Terdapatnya alkaloid
Deteksi :
Cara Wall :
20 g direfluks dengan EtOH, diuapkan, ditambahkan HCl 1%, larutan
dipisahkan, dideteksi dengan pereaksi Mayer.
Cara Culvenor-Fitzgerald :
Sampel segar (2 g), dipotong halus, digerus dengan bantuan pasir,
dibasahkan dengan 10 ml CHCl3, ditambahkan 10 ml Kloroform
Ammonia (0.05N), lapisan kloroform disaring, ditambahkan 1 ml H2SO4
2N, dikocok, lapisan asam diambil dan diteksi dengan penambahan
pereaksi alkaloida.
Catatan
Cara-cara diatas memiliki keungulan dan kelemahan
Fraksionasi
Untuk menyederhanakan campuran biasanya dilakukan
fraksionasi. (berdasarkan keasaman, kelarutan,
kepolaran dll.)
Isolasi
Pemisahan dengan kromatografi.
Pemurnian dengan kristalisasi/pembuatan
turunan/kromatografi dll
Contoh Sampel
Heksan
Ekstrak heksan
Marc
(cek alkaloidnya)
i) MeOH
ii) Pekatkan
iii) Partisi EtoAc-2% Asam Tartrat
Basakan (NH3/Na2CO3)
Ekstrak dengan EtOAc
TL
sp (Senyawa kairal, sudut putar optik)
UV, (senyawa Aromatik/ikatan konyugasi)
IR (Utk gugus fungsi)
MS (BM)
1H RMI (utk posisi dan ikatan H)
13C RMI (utk posisi dan ikatan C)
Beberapa pelarut utk sistim KLT
CHCl3/MeOH (9:1; 19:1)
CHCl3/Trietilamin (9:1)
EtoAc
EtOAc – MeOH (19:1), (9:1), (4:1)
Penggolongan alkaloid berdasarkan prekursor
Lysine
Ornithine
Asam nikotinat
Poliasetat
Asam antranilat
Fenilalanine/
tyrosine
Trfyptophan
Histidin
Asam mevalonat
Gol. sisa
Biosintesis alkaloid