Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar
2.1.1 Definisi
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang
melibatkan bronkus / bronkiolus yang berupa distribusi berbentuk
bercak-bercak (patchy distribution).
Bronchopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu
atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-
bercak Infiltrat (Whalley and Wong, 1!).
Bronchopneumina adalah frek"ensi komplikasi pulmonary,
batuk produktif yang lama, tanda dan ge#alanya biasanya suhu
meningkat, nadi meningkat, pernapasan meningkat ($u%anne &. Bare,
1').
Bronchopneumonia disebut #uga pneumoni lobularis, yaitu
radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, (irus, #amur dan benda-
benda asing ($yl(ia )nderson, 1*).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bah"a Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu
atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-
bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,(irus, #amur dan benda
asing.
2.1.2 Epidemiologi
Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir '+, pada
anak-anak di ba"ah umur - tahun dengan resiko kematian yang tinggi,
sedangkan di )merika pneumonia menun#ukkan angka 1', dari seluruh
penyakit infeksi pada anak di ba"ah umur . tahun.(1)
Infeksi saluran napas ba"ah masih tetap merupakan masalah
utama dalam bidang kesehatan, baik di negara yang sedang berkembang
maupun yang sudah ma#u. /ari data $0)1I2 3ealth $tatistic .++1
influen%a dan pneumonia merupakan penyebab kematian nomor ! di
Indonesia, nomor di Brunei, nomor 4 di 1alaysia, nomor ' di
$ingapura, nomor ! di 5hailand dan nomor ' di 6ietnam. 7aporan W38
1 menyebutkan bah"a penyebab kematian tertinggi akibat penyakit
infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut termasuk pneumonia
*
dan influen%a. Insidensi pneumonia komuniti di )merika adalah 1.
kasus per 1+++ orang per tahun dan merupakan penyebab kematian
utama akibat infeksi pada orang de"asa di negara itu. )ngka kematian
akibat pneumonia di )merika adalah 1+ ,./i )merika dengan cara
in(asif pun penyebab pneumonia hanya ditemukan -+,. 9enyebab
pneumonia sulit ditemukan dan memerlukan "aktu beberapa hari untuk
mendapatkan hasilnya, sedangkan pneumonia dapat menyebabkan
kematian bila tidak segera diobati, maka pada pengobatan a"al
pneumonia diberikan antibiotika secara empiris.3asil $ur(ei :esehatan
;umah 5angga /epkes tahun .++1, penyakit infeksi saluran napas
ba"ah menempati urutan ke-. sebagai penyebab kematian di Indonesia.
/i $1< 9aru ;$=9 9ersahabatan tahun .++1 infeksi #uga merupakan
penyakit paru utama, -> , diantara penderita ra"at #alan adalah kasus
infeksi dan 11,! , diantaranya kasus nontuberkulosis, pada penderita
ra"at inap ->,> , kasus infeksi dan 1*,! , diantaranya kasus
nontuberkulosis. /i ;$=9 3. )dam 1alik 1edan -',> , kasus infeksi
dan .>,! , diantaranya infeksi nontuberkulosis. /i ;$=/ /r. $oetomo
$urabaya didapatkan data sekitar 1>+ pneumonia komuniti dengan
angka kematian antara .+ - '- ,. 9neumonia komuniti menduduki
peringkat keempat dan sepuluh penyakit terbanyak yang dira"at per
tahun.
2.1.3 Etiologi
9enyebab bronkopneumonia yang biasa di#umpai adalah ?
<aktor Infeksi
- 9ada neonatus ? $treptokokus grup B, ;espiratory $incytial
6irus (;$6).
- 9ada bayi ?
6irus ? 6irus parainfluensa, (irus influen%a, )deno(irus, ;$6,
2ytomegalo(irus.
8rganisme atipikal ? 2hlamidia trachomatis, 9neumocytis.
Bakteri ? $treptokokus pneumoni, 3aemofilus influen%a,
1ycobacterium tuberculosa, B. pertusis.
- 9ada anak-anak ?
6irus ? 9arainfluensa, Influensa 6irus, )deno(irus, ;$9
8rganisme atipikal ? 1ycoplasma pneumonia
Bakteri ? 9neumokokus, 1ycobakterium tuberculosa.
-
- 9ada anak besar @ de"asa muda ?
8rganisme atipikal ? 1ycoplasma pneumonia, 2. trachomatis
Bakteri ? 9neumokokus, B. 9ertusis, 1. tuberculosis.
<aktor Aon Infeksi.
5er#adi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus meliputi ?
- Bronkopneumonia hidrokarbon ?
5er#adi oleh karena aspirasi selama penelanan muntah
atau sonde lambung ( %at hidrokarbon seperti pelitur, minyak
tanah dan bensin).
- Bronkopneumonia lipoid ?
5er#adi akibat pemasukan obat yang mengandung
minyak secara intranasal, termasuk #eli petroleum. $etiap
keadaan yang mengganggu mekanisme menelan seperti
latoski%is,pemberian makanan dengan posisi hori%ontal, atau
pemaksaan pemberian makanan seperti minyak ikan pada anak
yang sedang menangis. :eparahan penyakit tergantung pada
#enis minyak yang terinhalasi. Benis minyak binatang yang
mengandung asam lemak tinggi bersifat paling merusak
contohnya seperti susu dan minyak ikan .
$elain faktor di atas, daya tahan tubuh sangat berpengaruh untuk
ter#adinya Bronkopneumonia. 1enurut sistem imun pada penderita-
penderita penyakit yang berat seperti )I/$ dan respon imunitas yang
belum berkembang pada bayi dan anak, malnutrisi energy protein
(109), penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna
merupakan faktor predisposisi ter#adinya penyakit ini.
2.1. Klasifi!asi
9embagian pneumonia sendiri pada dasarnya tidak ada yang
memuaskan, dan pada umumnya pembagian berdasarkan anatomi dan
etiologi. Beberapa ahli telah membuktikan bah"a pembagian
pneumonia berdasarkan etiologi terbukti secara klinis dan memberikan
terapi yang lebih rele(an.9embagian secara anatomis ?
- 9neumonia lobaris
- 9neumonia lobularis (bronkopneumonia)
- 9neumonia interstisialis (bronkiolitis)
- 9embagian secara etiologi ?
!
- Bakteri ? Pneumococcus pneumonia, Streptococcus pneumonia,
Staphylococcus pneumonia, Haemofilus influenzae.
- 6irus ? ;espiratory $ynctitial (irus, 9arainfluen%ae (irus,
)deno(irus
- Bamur ? 2andida, )spergillus, 1ucor, 3istoplasmosis,
2occidiomycosis, Blastomycosis, 2ryptoccosis.
- 2orpus alienum
- )spirasi
- 9neumonia hipostatik
2.1." #atogenesis
/alam keadaan sehat pada paru tidak akan ter#adi pertumbuhan
mikroorganisme, keadaan ini disebabkan oleh adanya mekanisme
pertahanan paru. 5erdapatnya bakteri di dalam paru merupakan
ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh, sehingga mikroorganisme
dapat berkembang biak dan berakibat timbulnya infeksi penyakit.
1asuknya mikroorganisme ke dalam saluran nafas dan paru dapat
melalui berbagai cara, antara lain ?Inhalasi langsung dari udara)spirasi
dari bahan-bahan yang ada di nasofaring dan orofaring 9erluasan
langsung dari tempat-tempat lain 9enyebaran secara hematogen
1ekanisme daya tahan traktus respiratorius bagian ba"ah sangat efisien
untuk mencegah infeksi yang terdiri dari ? $usunan anatomis rongga
hidung Baringan limfoid di nasofaring Bulu getar yang meliputi sebagian
besar epitel traktus respiratorius dan sekret lain yang dikeluarkan oleh
sel epitel tersebut. ;efleks batuk. ;efleks epiglotis yang mencegah
ter#adinya aspirasi sekret yang terinfeksi. /rainase sistem limfatis dan
fungsi menyaring kelen#ar limfe regional. <agositosis aksi limfosit dan
respon imunohumoral terutama dari Ig ). $ekresi en%im @ en%im dari
sel-sel yang melapisi trakeo-bronkial yang beker#a sebagai antimikroba
yang non spesifik. Bila pertahanan tubuh tidak kuat maka
mikroorganisme dapat melalui #alan nafas sampai ke al(eoli yang
menyebabkan radang pada dinding al(eoli dan #aringan sekitarnya.
$etelah itu mikroorganisme tiba di al(eoli membentuk suatu proses
peradangan yang meliputi empat stadium, yaitu ? ). $tadium I (* @ 1.
#am pertama/kongesti) /isebut hiperemia, mengacu pada respon
peradangan permulaan yang berlangsung pada daerah baru yang
terinfeksi.
4
3al ini ditandai dengan peningkatan aliran darah dan
permeabilitas kapiler di tempat infeksi. 3iperemia ini ter#adi akibat
pelepasan mediator-mediator peradangan dari sel-sel mast setelah
pengaktifan sel imun dan cedera #aringan. 1ediator-mediator tersebut
mencakup histamin dan prostaglandin. /egranulasi sel mast #uga
mengaktifkan #alur komplemen. :omplemen beker#a sama dengan
histamin dan prostaglandin untuk melemaskan otot polos (askuler paru
dan peningkatan permeabilitas kapiler paru. 3al ini mengakibatkan
perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstisium sehingga
ter#adi pembengkakan dan edema antar kapiler dan al(eolus.
9enimbunan cairan di antara kapiler dan al(eolus meningkatkan #arak
yang harus ditempuh oleh oksigen dan karbondioksida maka
perpindahan gas ini dalam darah paling berpengaruh dan sering
mengakibatkan penurunan saturasi oksigen hemoglobin. B. $tadium II
(*> #am berikutnya) /isebut hepatisasi merah, ter#adi se"aktu al(eolus
terisi oleh sel darah merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh
pen#amu ( host ) sebagai bagian dari reaksi peradangan. 7obus yang
terkena men#adi padat oleh karena adanya penumpukan leukosit,
eritrosit dan cairan, sehingga "arna paru men#adi merah dan pada
perabaan seperti hepar, pada stadium ini udara al(eoli tidak ada atau
sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak, stadium ini
berlangsung sangat singkat, yaitu selama *> #am. 2. $tadium III (' @ >
hari) /isebut hepatisasi kelabu yang ter#adi se"aktu sel-sel darah putih
mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi. 9ada saat ini endapan fibrin
terakumulasi di seluruh daerah yang cedera dan ter#adi fagositosis sisa-
sisa sel. 9ada stadium ini eritrosit di al(eoli mulai diresorbsi, lobus
masih tetap padat karena berisi fibrin dan leukosit, "arna merah men#adi
pucat kelabu dan kapiler darah tidak lagi mengalami kongesti. /.
$tadium I6 (4 @ 11 hari) /isebut #uga stadium resolusi yang
ter#adi se"aktu respon imun dan peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin
dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh makrofag sehingga #aringan kembali
ke strukturnya semula.
2.1.$ %am&aran Klinis
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran
nafas bagian atas selama beberapa hari. $uhu dapat naik secara
mendadak sampai '-*+C2 dan mungkin disertai ke#ang karena demam
yang tinggi. )nak sangat gelisah, dispnea, pernafasan cepat dan dangkal
>
disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan
mulut. Batuk biasanya tidak di#umpai pada a"al penyakit,anak akan
mendapat batuk setelah beberapa hari, di mana pada a"alnya berupa
batuk kering kemudian men#adi produktif.
9ada pemeriksaan fisik didapatkan ? Inspeksi ? pernafasan
cuping hidung (D), sianosis sekitar hidung dan mulut, retraksi sela iga.
9alpasi ? $tem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit. 9erkusi ?
$onor memendek sampai beda )uskultasi ? $uara pernafasan mengeras
((esikuler mengeras) disertai ronki basah gelembung halus sampai
sedang.
9ada bronkopneumonia, hasil pemeriksaan fisik tergantung
pada luasnya daerah yang terkena.9ada perkusi toraks sering tidak
di#umpai adanya kelainan.9ada auskultasi mungkin hanya terdengar
ronki basah gelembung halus sampai sedang. Bila sarang
bronkopneumonia men#adi satu ( konfluens ) mungkin pada perkusi
terdengar suara yang meredup dan suara pernafasan pada auskultasi
terdengar mengeras. 9ada stadium resolusi ronki dapat terdengar
lagi.5anpa pengobatan biasanya proses penyembuhan dapat ter#adi
antara .-' minggu.
2.1.' #emeri!saan (a&oratori)m
a. &ambaran darah menun#ukkan leukositosis, biasanya 1-.+++ @
*+.+++/ mm' dengan pergeseran ke kiri. Bumlah leukosit yang tidak
meningkat berhubungan dengan infeksi (irus atau mycoplasma.
b. Ailai 3b biasanya tetap normal atau sedikit menurun
c. $inar E ? mengidentifikasi distribusi strukturalF dapat #uga
menyatakan abses luas/infiltrat, empiema(stapilococcus)F infiltrasi
menyebar atau terlokalisasi (bakterial)F atau penyebaran /perluasan
infiltrat nodul ((irus). 9neumonia mikoplasma sinar E dada
mungkin bersih.
d. )nalisa gas darah( )&/) ) menun#ukkan hipoksemia dan
hiperkarbia.9ada stadium lan#ut dapat ter#adi asidosis metabolik.
e. 9emeriksaan gram/kultur sputum dan darah ? diambil dengan biopsi
#arum, aspirasi transtrakeal, bronkoskopifiberotik atau biopsi
pembukaan paru untuk mengatasi organisme penyebab. :ultur
dahak dapat positif pada .+ @ -+, penderita yang tidak diobati.