You are on page 1of 3

Prinsip pengendalian gulma

Peranan vektor dalam pengendalian gulma :


• Aktivitas manusia (penelitian di Australia 1995: 233 non-native noxious weeds
:
 90% species disebarkan oleh aktivitas manusia
 21% species disebarkan oleh manusia itu sendiri
• Faktor alam : angin, air, hewan liar (burung & hewan lainnya)
Metode Pengendalian Gulma
A. Preventif
B. Mekanis
C. Kultur Teknis
D. Biologis
E. Kimiawi
F. Terpadu

A. Preventif (Pencegahan)
Pengendalian gulma secara preventif dapat dilakukan melalui:
mencegah invasi gulma , mencegah menetapnya gulma, dan/atau mencegah menyebarnya
suatu species gulma ke suatu daerah yang sebelumnya tidak perbah ditumbuhi gulma
tersebut
Tindakan preventif:
• Menanam benih bebas dari biji gulma
• Menggunakan pupuk kandang yang bebas gulma
• Menggunakan alat panen yang bersih dan bebas gulma
• Memberantas gulma yang tumbuh dan menyebar di sekitar daera irigasi dan areal
tanam
Semua tindakan diatas akan lebih efektif bila diikuti oleh:
• Program pendidikan
• penelitian
• Regulasi dan/atau karantina
B. Mekanis
Cara ini telah dilaksanakan jauh sebelum penemuan herbisida

The availability of broad-spectrum and selective herbicides has resulted in farmers and
other land managers placing less emphasis on many non-chemical options.
1. Hand-weeding (pencabutan)
Paling efektif untuk gulma yg baru tumbuh, gulma yg masih muda, terutama gulma
semusim
Tdk efektif dlm mengendalikan gulma tahunan yg telah kuat tumbuhnya dimana organ
perbanyakan vegetatifnya yg terdapat di bawah permukaan tanah tdk akan terganggu oleh
pencabutan
Baik utk mengendalikan gulma di pekarangan atau di kebun yang tdk terlalu luas
2. Tillage (mengolah tanah)
Tdk satupun cara olah tanah yang sesuai untuk semua kondisi pertanian, sehingga
membutuhkan beberapa fleksibilitas
Cara ini dapat menimbun gulma dan biji-bijinya, memisahkan sistem perakaran,
menyebabkan gulma di atas permukaan tanah menjadi mengering dan/atau dapat
menstimulasi perkecambahan biji gulma agar selanjutnya dapat dikendalikan
• Biasanya digunakan cangkul atau bajak
• Masih bertahan sbg alat pengendali gulma sampai saat ini di hampir seluruh
tempat di dunia
• Sangat efektif untuk gulma semusim yang baru tumbuh
• Gulma akan segera mati bila semua bagian gulma bisa dibenamkan
• Tdk efektif membenamkan gulma tahunan yg punya alat perbanyakan yg
terbenam di dalam tanah (teki dan alang-alang)
3. Mowing (Pembabatan)
Terbatas penggunaannya, terutama dilakukan untuk mengurangi produksi biji gulma dan
untuk membatasi pertumbuhan gulma tertentu pada pekarangan, lapangan golf, dan
sepanjang tepi jalan.
4. Mulching (Pemulsaan)
Mulsa dapat mengurangi perkecambahan biji-biji gulma dan mengurangi terbentuknya
“seed-bank”, melalui

a) Menyekat/membatasi tanah dari variasi t° harian agar dapat mengurangi


perkecambahan banyak species gulma
b) Mencegah cahaya mencapai biji gulma di permukaan tanah, sehingga
mencegahperkecambahan bij gulma yg butuh cahaya dlm perkecambahan.
Selanjutnya, bila biji-biji tsb dapatberkecambah tdk akan mampu tumbuh
karena tdk dapat menembus mulsa plastik atau mulsa lai yg tebal; dan
c) Terlepasnya senyawa fitotoksik dar dekomposisi mulsa organik seperti
jerami padi, kulit-kulit kayu dan potongan-potongan kayu yg tdk
terdekomposisi sempurna. Hal ini dpt juga mempengaruhi tanaman
terutama tanaman yang masih kecil
Untuk pertanian berskala luas, residu tanaman dpt berfungsi sebagai mulsa. Kondisi ini
dpt menjadi penyangga terhadap fluktuasi t°, mengurangi laju evaporasi air dari
permukaan tanah, dan dapat menimbulkan efek allelopati.
Beberapa hambatankendala:
 Tdk cukup membatasi pertumbuhan gulma dibawah ambang batas
ekonomi butuh herbisida
 Residu tanaman dpt membatasi efisiensi aplikasi herbisida, terutama bila
penutupan tdk cukup
 Residu tsb dapat membatasi efektivitas pengendalian gulma melalui cara
pengolahan tanah
5. Penggenangan
• Irrigation dpt digunakan untuk memanipulasi biji gulma dengan cara
menstimulasi perkecambahannya, dan kemudian melaksanakan pengendalian yg
tepat sebelum tanam (pre-planting).
• Dpt mengatasi masalah gulma daratan, terutama Echinochloa cruss-galli.
• Tetapi, akan muncul gulma air yang lain seperti Cyperus diformis; Sagittaria
montevidensis
• Akan efektif bila:
 Semua bagian gulma betul-betul terendam
 Dibatasi oleh jenis tanah (harus kedap air)
 Tersedianya air dlm jumlah cukup

• Esensinya: mencegah pengambilan O2 oleh akar dari tanah karena tanah jadi
anaerob
6. Pembakaran

• Telah lama dilakukan untuk mengendalkan gulma pada daerah non-pertanian


seperti sepanjang jalan, sepanjang rel kereta api, dan sepanjang aliran irigasi.

7. Perlakuan Panas
• Potting mixtures (media tanam komersial), pada industri hortikultura, sering
diperlakukan panas untuk mengendalikan patogen, tetapi sekaligus juga dapat
mengendalikan gulma. Perlakuan uap panas dapat membunuh biji-biji gulma pada
t° diatas 70°C sekurang-kurangnya 30 menit.
• Api juga dapat menyebabkan biji gulma jadi steril bergantung pada tingginya
suhu

You might also like