You are on page 1of 2

PENYEBAB MUNCULNYA GANGGUAN KEPRIBADIAN

Faktor Genetika
Salah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di
Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian
adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik. Selain itu menurut suatu penelitian,
tentang penilaian multiple kepribadian dan temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan
sikap social, kembar monozigotikyang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan kembar
monozigotik yang dibesarkan bersama-sama.

Faktor Temperamental
Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin berhubungan dengan
gangguan kepribadian pada masa dewasa. Contohnya, anak-anak yang secara temperamental
ketakutan mungkin mengalami kepribadian menghindar.

Faktor Biologis
Hormon. Orang yang menunjukkan sifat impulsive seringkali juga menunukkan peningkatan kadar
testosterone, 17-estradiol dan estrone.
Neurotransmitter. Penilaian sifat kepribadian dan system dopaminergik dan serotonergik,
menyatakaan suatu fungsi mengaktivasi kesadarandari neurotransmitter tersebut. Meningkatkan
kadaar serotonin dengan obat seretonergik tertentu seperti fluoxetine dapat menghasilkan
perubahan dramatik pada beberapa karakteristik kepribadian. Serotonin menurunkan depresi,
impulsivitas.
Elektrofisiologi. Perubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram telah ditemukaan pada
beberaapa pasien dengan gangguan kepribadian, paling sering pada tipe antisocial dan ambang,
dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat.

Faktor Psikoanalitik
Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada salah satu
stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal, yaitu anakyang berlebihan atau
kurang pada pemuasan anal dapat menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti.

Patofisiologi schizophrenia dihubungkan dengan genetic dan lingkungan.
Faktor geneticdan lingkungan saling berhubungan dalam patofisiologi terjadinya schizophrenia.
Neurotransmitter yang berperan dalam patofisiologinya adalah DA, 5HT, Glutamat,
peptide,norepinefrin (Price, 2006).
Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas system dopaminergik (hiperdopaminergia pada
sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif, danhipodopaminergia pada sistem mesocortis
dan nigrostriatalbertanggungjawab terhadap gejalanegatif dan gejala ekstrapiramidal)
Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2(D2) yang akan dijumpai peningkatan
densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasienskizoprenia. Peningkatan aktivitas sistem
dopaminergik pada sistem mesolimbik yangbertanggungjawab terhadap gejala positif.
Sedangkan peningkatan aktivitas serotonergik akanmenurunkan aktivitas dopaminergik pada sistem
mesocortis yang bertanggung-jawab terhadapgejala negatif (Ikawati, 2009)
Adapun jalur dopaminergik saraf yang terdiri dari beberapa jalur, yaitu :
1. Jalur nigrostriatal: dari substantia nigra ke basal gangliafungsi gerakan, EPS
2. jalur mesolimbik : dari tegmental area menuju ke sistem limbik memori, sikap, kesadaran,proses
stimulus
3. jalur mesocortical : dari tegmental area menuju ke frontal cortexkognisi, fungsi
sosial,komunikasi, respons terhadap stress
4. jalur tuberoinfendibular: dari hipotalamus ke kelenjar pituitarypelepasan prolaktin(Ikawati,
2009).
Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak. Pada otak terjadi prosespenyampaian
pesan secara kimiawi (neurotransmitter) yang akan meneruskan pesan sekitar otak.Pada penderita
skizofrenia, produksi neurotransmitter-dopamin- berlebihan, sedangkan kadardopamin tersebut
berperan penting pada perasaan senang dan pengalaman mood yang berbeda.Bila kadar dopamin
tidak seimbang–berlebihan atau kurang– penderita dapatmengalami gejala positif dan
negatif seperti yang disebutkan di atas. Penyebabketidakseimbangan dopamin ini masih belum
diketahui atau dimengerti sepenuhnya. Padakenyataannya, awal terjadinya skizofrenia kemungkinan
disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi
terjadinya skizofrenia, antaralain: sejarah keluarga, tumbuh kembang ditengah-tengah kota,
penyalahgunaan obat sepertiamphetamine, stres yang berlebihan, dan komplikasi kehamilan.

You might also like