Dalam merumuskan hipotesis diperlukan beberapa langkah-langkah yang
harus dilakukan yaitu: 1. Memilih masalah 2. Studi pendahuluan 3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan anggapan dasar 5. Memilih pendekatan 6. Menentukan ariable dan menentukan sumber data !. Menentukan dan menyusun instrument ". Mengumpulkan data #. $nalisis data 1%. Menarik kesimpulan 11. Menyusun laporan PENGERTIAN HIPOTESIS Sebelum melangkah lebih &auh bagaimana merumuskan hipotesis' sebaiknya terlebih dahulu memahami apa itu hipotesis( Dari arti katanya' hipotesis memang berasal dari 2 penggalan kata hypo yang artinya )di ba*ah+ dan thesa yang artinya )kebenaran+' kemudian ,ara menulisnya disesuaikan dengan -&aan .ahasa /ndonesia men&adi hipotesa dan berkembang men&adi hipotesis. Sehingga hipotesis adalah &a*aban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu diu&i 0di ba*ah kebenaran1. Dimana apabila peneliti telah mendalami suatu permasalahan penelitiannya dengan seksama dan menetapkan anggapan dasar lalu membuat suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu diu&i inilah hipotesis. 2eneliti harus ber3ikir bah*a hipotesisnya itu dapat diu&i sehingga peneliti akan beker&a sesuai hipotesis ini. 4edudukan suatu hipotesis digunakan agar dapat dibuktikan apakah hipotesis yang akan diu&i mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian diantaranya adalah: 1. perlu diu&i apakah ada data yang menun&ukkan hubungan antara ariabel penyebab dan ariabel akibat' 2. adanya data yang menun&ukkan bah*a akibat yang ada memang ditimbulkan oleh penyebab itu. 3. adanya data yang menun&ukkan bah*a tidak ada penyebab lain yang bisa ditimbulkan akibat tersebut. 5.-.6. .rurrough mengatakan bah*a penelitian hipotesis ada 3 ma,am yaitu: 1. penelitian menghitung banyaknya sesuatu 0 magnitude1 2. penelitian tentang perbedaan 0 di33eren,ies1 3. penelitian hubungan 0relationship1 Se,ara umum ke tiga penelitian hipotesis tersebut sebagai rumusan hipotesis yang dikelompokkan men&adi 3 ma,am yaitu : 1. hipotesis deskripti3 yakni penelitian menghitung banyaknya sesuatu ,ontoh: seberapa tinggi daya tahan lampu merk 7( 2. hipotesis komparati3 yakni penelitian tentang perbedaan ,ontoh : apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk 8 dan D( 3. hipotesis asosiati3 yakni penelitian hubungan ,ontoh : apakah ada hubungan antara patah hati dengan kesehatan( JENIS JENIS HIPOTESIS 9ipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan dua ariabel akibat. :amun ada &uga yang menggambarkan perbandingan maupun banyaknya sesuatu' tergantung dari rumusan hipotesis apa yang akan diu&ikan atau digunakan dalam penelitiannya. 9ipotesis memang sangat penting kedudukannya dalam suatu penelitian' sehingga peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat merumusakn hipotesisnya dengan &elas. $da persyaratan untuk hipotesis yang dikemukakan oleh .org dan temannya 5all yakni: a. hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi &elas b. hipotesis harus dengan nyata menun&ukkan adanya hubungan antara dua atau lebih ariabel ,. hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relean ada 2 &enis hipotesis yang digunakan dalam penelitian: 1. hipotesis ker&a atau 9a menyatakan adanya hubungan antara ariabel ; dan 7' atau adanya perbedaan antara dua kelompok. 6umusan hipotesis ker&a: a. &ika ra&in berolahraga maka tubuh akan men&adi sehat b. ada perbedaan antara ayam dengan burung dalam men,ari makan 2. hipotesis nol atau 9o mneyatakan tidak adanya perbedaan antara dua ariabel' atau tidak adanya pengaruh araibel ; terhadap ariabel 7. 6umusan hipotesi nol : a. tidak ada perbedaan antara mahasis*a matematika dnegan mahasis*a bahasa dalam mematuhi peraturan kuliah. b. tidah ada pengaruh &arak dari rumah ke kampus terhadap kera&inan mengikuti kuliah. KEKELIRUAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar. .enar dan tidaknya hipotesis tidak ada hubungannya dengan terbukti dan tidaknya hipotesis tersebut. <ika hasil yang didapat dari penelitian &auh berbeda dari hasil yang diharapkan maka hipotesis ditolak' &ika ter&adi sebaliknya maka hipotesis diterima. 2erlu di&elaskan bah*a meskipun berdasarkan penelitian entah itu diterima atau ditolak tidak berarti itu telah membuktikan atau tidak membuktikan kebenaran hipotesis' yang dilakukan hanyalah menerima atau menolak hipotesis sa&a. Dalam melakukan pengu&ian hipotesis ada 2 ma,am kekeliruan yang dapat ter&adi' yaitu: a. kekeliruan tipe =ma,am / : menolak hipotesis yang seharusnya dapat diterima b. kekeliruan tipe =ma,am// : menerima hipotesis yang seharunya dapat ditolak untuk memper&elas hubungan antara hipotesis' kesimpulan dan tipe kekeliruan dapat dilihat dalam table berikut: Ma,am kekeliruan ketika membuat kesimpulan tentang hipotesis.0>abel 11 KESIMPULAN KEADAAN SEBENARNYA HIPOTESIS BENAR HIPOTESIS SALAH TERIMA HIPOTESIS BENAR KELIRU ( kekeliruan maam II! TOLAK HIPOTESIS KELIRU (kekeliruan maam I! BENAR ?alu ditentukan bah*a probabilitas kekeliruan ma,am / dinyatakan dengan @ 0alpha1 sedangkan kekeliruan ma,am // dinyatakan dengan A 0beta1. :ama-nama ini akhirnya digunakan untuk menentukan &enis kesalahan. Dalam penggunaannya' @ disebut pula tara3 nyata atau tara3 signi3ikansi. .esar ke,ilnya @ dan A yang dapat diterima dalam pengambilan kesimpulan bergantung pada akibat-akibat atas kekeliruan-kekeliruan itu. 2erlu diketahui bah*a kekeliruan itu saling berkaitan. <ika @ diperke,il maka A men&adi besar ataupun sebaliknya. 2ada dasarnya harus didapat hasil pengu&ian hipotesis yang baik artinya diantara semua pengu&ian yang dilakukan dengan @ yang sama besar' maka ambilah yang mempunyai kekeliruan A paling ke,il. .esarnya tara3 signi3ikansi ini pada umumnya sudah diterapkan terlebih dahulu misalnya %'15 B %'5 : %'%1 dan sebagainya. 2ada umumnya untuk penelitian di bidang pendidikan digunakan tara3 signi3ikansi %'%5 atau %'%1. "ARA MENGUJI HIPOTESIS 2engu&ian hipotesis akan memba*a kepada kesimpulan untuk diterima atau ditolak. ?angkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis dinamakan pengu&ian hipotesis. Di dalam menentukan penerimaan atau penolakan hipotesis maka hipotesis alternatie 09a1 diubah men&adi hipotesis nol 09o1. PENELITIAN TANPA HIPOTESIS $pakah memang bah*a semua penelitian harus berhipotesis( 9anya ada dua &a*aban yaitu ya dan tergantung pada kondisi.' dan masing-masing dari &a*aban tersebut mamiliki argumentasi yang kuat. :amun kita &uga tidak boleh langsung ber3ikir pada hal yang benar dan tidak benar se,ara mutlak. 2asti ada alasan yang tepat untuk men&elaskan yakni: 11 2endapat pertama mengatakan' semua penelitian pasti berhipotesis. 9ipotesis harus ada karena &a*aban penelitian &uga harus dipertanggung &a*abkan. 21 2endapat kedua mengatakan' hipotesis hanya dibuat &ika yang dipermasalahkan menun&ukkan hubungan antara dua ariabel atau lebih. <a*aban untuk satu ariabel yang si3atnya deskripti3 tidak perlu dihipotesiskan sehingga tidak semua penelitian harus berhipotesis.