You are on page 1of 53

DIAGNOSIS FISIS

PADA ANAK
Dr. ZARKASIH ANWAR SpAK
SUBAGIAN INFEKSI & PENYAKIT TROPIS
BAGIAN IKA FK UNSRI/RSMH PALEMBANG

Kerangka diganosis fisis anak

1. Anamnesis.
2. Pemeriksaan fisik.
3. Differensial diagnosis
4. Diagnosis kerja
5. Diagnosis akhir.
1. ANAMNESIS :
--> Identitas
--> Riwayat penyakit.
--> Riwayat kehamilan ibu.
--> Riwayat kelahiran
--> Riwayat pertumbuhan dan
perkembangan
--> Riwayat imunisasi.
--> Riwayat makanan.
--> Riwayat penyakit terdahulu.
--> Riwayat keluarga.

2. PEMERIKSAAN FISIK.
--> Inspeksi
--> Palpasi
--> Perkusi
--> Auskultasi
a. Pemeriksaan umum :
--> keadaan umum
--> tanda vital.
--> data antropometrik.
b. Pemeriksaan spesifik dan sistematik.
c. Pemeriksaan neurologis
d. Pemeriksaan penunjang,

IDENTIFIKASI
1. Nama
2. Umur --> tanggal lahir.
3. Jenis kelamin.
4. Nama orang tua : ibu, ayah, wali.
5. Alamat/ tempat tinggal.
6. Umur : ayah/ibu.
7. Pendidikan : ayah/ibu.
8. Pekerjaan : ayah/ibu.
9. Agama
10. Suku bangsa.
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama :
adalah keluhan atau gejala yang
menyebabkan penderita dibawa
berobat.
Keluhan tambahan:
adalah keluhan yang dikeluhkan
selain dari keluhan utama tetapi
tidak menjadi persoalan pokok.
Riwayat perjalanan penyakit (RPP):
adalah riwayat perkembangan penyakit sejak
sebelum ada keluhan sampai anak dibawa
berobat.
Disusun secara khronologis, terperinci dan
jelas.
Perhatikan : pengobatan sebelumnya,
komplikasi, kemungkinan
penyakit penyerta,
diagnosis banding, penyakit yang
mendasari
PERHATIAN :
1. Lamanya keluhan/gejala berlangsung
2. Terjadinya : mendadak, gradual, kontinyu,
hilang-timbul, sesuai waktu
3. Lokasi keluhan: menetap, mejalar, menyebar,
berpindah.
4. Berat ringan keluhan/gejala.
5. Apakah telah berulang/pertama kali
6. Adakah keterkaitan keluarga
7. Apakah telah diobati, hasilnya ?
CONTOH KELUHAN
DEMAM :
-kapan/lama demam
-apakah timbulnya mendadak
-apakah langsung tinggi/tidak
-sifat demam : naik turun,
remiten, intermite, kontinua
- apakah ada menggigil, kejang,
kesadaran turun, mengigau,
mencret, muntah, sesak napas,
perdarahan dll.
BATUK :
-lama batuk
-apakah berulang/kambuh
-sifat batuk : spasmodik, kering,
produktif
-dahak : kental, warna, bau,
darah
-apakah : sesak, mengi, keringat
malam, sianosis, kurus,
muntah, ortopnue.

MENCRET :
-akut/khronik.
-frekuensi/hari
-volume feces/defikasi
-konsistensi,
- warna, bau
-apakah disertai darah/lendir.
-apakah ada tenesmus, kolik.
-apakah ada muntah, sesak napas,
kejang, ggn kesadaran, urin
kurang, lecet didubur dll.
KEJANG :
-frekuensi
-lama kejang
-kapan terjadi, apakah berulang
-sifat kejang
-interval kejang
-keadaan sesudah kejang
-gejala yang menyertai
-apakah tergolong KDS/bukan.

RIWAYAT KEHAMILAN IBU
RIWAYAT KELAHIRAN
RIWAYAT PERTUMBUHAN
RIWAYAT PERKEMBANGAN
RIWAYAT IMUNISASI
RIWAYAT MAKANAN
RIWAYAT PENYAKIT YANG
PERNAH DIDERITA.
RIWAYAT KELUARGA
PEMERIKSAAN FISIK
CARA PENDEKATAN :
bergantung pada umur dan keadaan anak.
pada bayi biasanya mudah
pada anak kecil sulit karena sering
takut pada pemeriksa.
pada anak besar biasanya lebih mudah.
penting diperhatikan bahwa perlakuan
pemeriksa pada anak haruslah dengan sikap
bersahabat
PEMERIKSAAN FISIK
CARA PEMERIKSAAN :
1. Inspeksi : umum
lokal
2. Palpasi : meraba bagian/organ tertentu.
3. Perkusi : menentukan perbedaan
suara ketuk
4. Auskultasi : membedakan suara
normal/abnormal dari
organ tertentu.
PEMERIKSAAN UMUM
KEADAAN UMUM :
kesan umum : tidak sakit
sakit ringan
sakit sedang
sakit berat
kesadaran : komposmentis.
Apatis delirium
somnolen
sopor
koma
PEMERIKSAAN UMUM
TANDA VITAL :
1. NADI
dilakukan pada ke 4 ekstremitas
Frekuensi : dalam keadaan tidur
Disertai perhitungan denyut jantung
Tachicardi: aktifitas fisik dll
Bradikardi : block jantung,tifoid dll
Irama : teratur, disritmia : atrial fibri
lasi.
Kualitas : cukup. Lemah: gagal jantung
Ekualitas : keenpat ekstremitas sama.
PEMERIKSAAN UMUM
2. TEKANAN DARAH
Idealnya periksa ke 4 ekstremitas
Tempat biasanya lengan atas kanan
Sitolik dan diastolik tinggi :
kelaianan renoparenchim
renovaskuler
Sistolik tinggi, diastolik normal : pda, fistula
arterio-vena, anemia dll.
Td ekstremitas suprior rendah, inferior normal
:Takayasu disease.
Pulsus paradoksus : tamponade jantung.
PEMERIKSAAN UMUM
3. PERNAPASAN
Perhatikan frekuensi, tipe dan kedalaman
Normal : abdominal, diapragmatik
Cheyne stokes : cepat dalam lambat dangkal
apnea sesaat lambat dangkal cepat
dalam.
Kusmaul : cepat dalam
Takipne : gagal jantung
Bradipnea : kercunan, TIK meninggi
Hiperpnea : asidosis
Dispnea : pneumonia dll
Ortopnea : asma dll
PEMERIKSAAN UMUM
4. SUHU TUBUH
Demam adalah manifestasi berbagi penyakit.
Terjadi pada :infeksi, dehidrasi, heat stroke,
trauma otak, keganasan, peny jaringan ikat,
reaksi transfusi, reaksi obat dll.
Hipertemi : suhu > 41C sepsis
Hipotermi : suhu < 35C dehidrasi, syok,
sepsis
Suhu diukur rektal/ketiak.
PEMERIKSAAN UMUM
5. DATA ANTROPOMETRIK
Tinggi/panjang badan : ukur tiap kali kunjungan
Berat badan :timbang berkala lebih baik dari
penimbangan sewaktu
Lingkaran : kepala : makro/mikrosefalus
dada : bbl < kepala
perut: ascites ber -/+
Lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit : alat
bantu diagnosis kelainan gizi
PEMERIKSAAN SISTEMATIK
KEPALA :
Lingkaran kepala : makrosefali
mikrosefali
Ubun-ubun : terbuka
tertutup
Rambut kepala : warna, ketebalan,
mudah dicabut/tidak, mudah patah
kulit kepala (?)

PEMERIKSAAN SISTEMATIK
WAJAH :
simetris (?) pembengkakan
dismorfik hipertelorisme

MATA :
palpebra alis/bulu mata
konjunctiva scelera
kornea pupil
strabismus nistagmus
TELINGA :
Telinga luar : daun, liang telinga .
Telinga tengah:
Telinga dalam:
Daun telinga : kecil --> synd Down
rendah --> hydr. ceph
Liang telinga : serumen
otitis eksterna
Membrana timpani :
bulging kilap cahaya
perforasi
HIDUNG :
Bentuk abnormal : palatoschiziz
sifilis kongenital
Sekret : purulen
purulen campur darah
Epistaksis

MULUT :
Trismus : tetanus, tetani, abses
Halitosis: oral higiene, tonsilitis,
adenoid, benda asing,
noma, tifoid.
BIBIR :
Labioschiziz
Asymetris : parese N V dan N VII
Fissura : cheilitis
Ekskoriasis.
Warna bibir

MUKOSA PIPI :
Bercak putih : candida
Bercak Koplik: campak
Stomatitis gangrenosa (noma)
GINGGIVA :
ginggivitis
abses periapikal
granuloma piogenik.
Epulis : hiperplasi gusi.
Kista gingiva piogenik.

PALATUM:
ptechiae
paralysis pallatum
pallatoshiziz
uvula bifida : di George synd, Robin
LIDAH :
macroglosia : hypotiroid, synd Down, lymp
angioma, hemangioma
mikroglosia : synd Mobius
kista duktus tiroglossus : pangkal lidah
ranula : kista transparan pada sisi frenulum
bawah lidah
lidah terjulur keluar : retardasi mental
tremor lidah: chorea, hipertiroidi
Lidah kotor : demam
warna merah ungu : aribopflavinosis
Geografiv tongue.
FARING :
Hiperemi, edema,
Membran, eksudat, abses,
Post nasal drip
Tonsil membesar ? T0-T3
Abses retrofaring
Abses peritonsiler.

LARING :
Stridor
Suara serak laryngoscope


LEHER :
Pulsasi vena.
Kista
Higroma colli kistikum
Edema
Tortikolis
Kaku kuduk
Massa dileher tiroid

DADA :
Garis : midsternal, sternal, parasternal,
midclavicular, aksillaris anterior,
aksillaris posterior, midaksillaris,
midscapularis, midspinalis
Bentuk : pektus akscavatum, pectus
carinatum, barrel chest.
Simetrisitas
Payudara
PARU :
Inspeksi : simetrisitas gerakan pernapasan.
Palpasi : simetrisitas, tonjolan
fremitus suara
krepitasi
Perkusi : normal sonor
abnormal hipersonor/timpani
redup/pekak
Auskultasi :normal vesikuler
abnormal bronchial
amforik
Cog-wheel brth sd
metamorphosing brth sd
PARU :
Suara napas tambahan.
Ronchi basah : halus
sedang
kasar
Ronchi basah halus :
nyaring
tidak nyaring
Ronchi kering musikal wheezing
Krepitasi
Pleural friction rub
Sukusio Hipocrates
JANTUNG :
Inspeksi : bulging
denyut apeks (ictus cordis)
Palpasi : getaran bising :
sistolik VSD, AS, PS, TF
diastolik MS, AI, PDA
Perkusi : batas jantung
sulit pada anak kecil
Auskultasi : bunyi jantung I
bunyi jantung II
JANTUNG :
Bunyi jantung I
penutupan katup atrioventrikuler.
Dinilai intensitas bunyi
norma, melemah,
menguat, spliting.
Menguat : stenosis mitral
stenosis trikuspidal
Melemah: insufisiensi mitral
insufisiensi trikuspidal
miokarditis
efusi pericardium
JANTUNG :
Bunyi jantung II :
penutupan katup aorta & pulmonal
pecah pada inspirasi
nilai intensitas bunyi
bunyi terpecah pada
RBBB, ASD, PS, MI
Decomp cordis kanan, VSD
melemah pada : PS berat, TF, atresia
pulmonal/ tricuspid, transposisi great artery
mengeras : PI

BISING JANTUNG :
terjadi karena arus turbulen
fase bising : sistolik, diastolik, sistolik-diastolik
bentuk bising :
SISTOLIK
pansistolik (holosistolik) : VSD, MI, TI
early sistolic murmur : VSD kecil
late sistolic murmur : MI kecil, mitral- prolaps
DIASTOLIK
early diastolik murmur : AI, PI
mid-diastolic murmur : VSD , PDA & ASD besar.
Late diastolik murmur : MS organik
Derajat bising :
derajat 1/6 : bising sangat lemah
derajat 2/6 : bising lemah, mudah terdengar.
derajat 3/6 : bising keras, tidak ada thrill, pen
jalaran sedang.
derajat 4/6: bising keras, thrill (+), penjalaran luas.
derajat 5/6: bising sangat keras, terdengar bila
stetoskop ditempel sebagian saja pd
dada, penjalaran luas.
derajat 6/6:bising sangat keras, stetoskop diangkat
masih terdengar, penjalaran sangat luas

BISING INOSEN
Bising yang tidak disebabkan kelainan
organik pd jantung
Karakteristik :
biasanya bersifat sistolic ejection murmur
derajat bising 3/6 atau kurang
penjalaran terbatas
intensitas berubah sesuai posisi
tidak ada kelainan struktur jantung.
Bedakan dengan murmur fungsional :
pada anemia, tirotoksikosis.
ASD :
bunyi jantung (BJ) I : normal/
BJ II terpecah (split)
sistolik murmur ejection type pada
grs sternum kiri ics 2 derajat 3/6

VSD :
BJ I dan II normal
pansistolik murmur ics 3-4 menjalar
sepanjang tepi kiri sternum.
Pada BBL kadang baru terdengar usia 2-6 mg
PDA :
pirau aorta --> a. pulmonalis.
BJ I dan II normal, tetapi BJ II tertutup bising
murmur kontinyu dengan puncak pada BJ II
menjalar ke infra-clavikuler.

TETRALOGI FALLOT (TF) :
bising sistolik terdengar di ics 2 tepi ki
sternum
dapat terdengar klik sistolik krn dilatasi aorta
ABDOMEN :
Inspeksi :
Ukuran dan bentuk perut :
perut buncit : simetris/asimetris
perut cekung (skafoid) : hernia diafragma
Dinding perut :
kulit tipis dan meregang
kulit berkeriput
umbilikus ; hernia, omfalocel, gastroskisis,
ductus omfaloentericus, patent urachus.
gambaran vena ddg abdomen, abses,tumor.

Gerakan dinding perut :
berkurang pada : apendisitis,
peritonitis, ileus, paralisis
diapragma, ascites.
bertambah : kelainan paru
Peristaltik usus : terlihat pada
anak kurus, stenosis/spasme
pilorus, atresia duodeni,
malrotasi usus.
Pulsasi diepigastrium : hipertrofi
ventrikel kanan/normal.
AUSKULTASI :
peristaltik : frekuensi --> 10-30 detik,
nada rendah
frekuensi : gastroenteritis
frekuensi : ileus paralitik
nada tinggi : obstruksi usus
bruit/bising : coartasio aorta
dengung vena/venous hum : obstruksi
vena porta.

PERKUSI :

perkusi dilakukan dari epigastrium --
ke bagian bawah abdomen secara
sistematik (Zig-zak)
N : timpani, pd ileus paralitic
Redup :massa, cairan
Ascites : shifting dullnes
Pekak hati : hilang bila ada udara be
bas dalam rongga abdomen
Fenomena papan catur : peritonitis tb

PALPASI :
Dilakukan dengan satu/dua tangan
Dinding perut : nyeri tekan
nyeri lepas
tentukan lokasi nyeri
Defence musculaire : ketegangan otot perut

HATI :
tentukan nyeri tekan/tidak
tentukan ukuran pembesaran : 1/3-1/2
tentukan tepi hati : tajam, tumpul
tentukan permukaan : rata/berdungkul

LIMPA :
Palpasi satu atau dua tangan.
Besarnya ditentukan dengan cara Schuffner
: 1-8.
Splenomegali : sepsis, malaria, tifoid,
talasemia, sirosis hepatis, lekemia, kista

GINJAL :
Cara ballotement.
Pembesaran : hidronefrosis, policystic
kidney, perinephric abscess, hematoma peri
renal, trombosis v. renalis.
KANDUNG KEMIH :
Kandung kemih yang penuh mungkin dapat
terlihat, teraba atau pada perkusi
Kandung kemih penuh : pasien sakit berat,
koma, sindrom Guillain-Barre, meningitis.

TUMOR INTRA ABDOMEN :
Tumor Wilms : keras, unilateral, rata.
Neuroblastoma : keras (tak sekeras tumor
Wilms) nodular, sering meliwati garis
tengah.
PERIANAL :
Kelainan kongenital : tumor, meningocel.
Kelainan didapat : abses berhungnan
dengan fistula rectum.

ANUS :
anus imperforata
fissura ani
polip rectum
Hemorrhoid
Cacing
Diaper rash
GENITLIA :

Laki laki : ukuran dan bentuk penis, testis
hipospadia, epispadia, fimosis
infeksi, ulserasi
mikro/makropenis
orchitis, varikokel
hermaproditisme
Perempuan : sekret, pada vulva dan vagina,
tanda seks sekunder,
hidrokolpos, hematokolpos,
hermaproditisme.

ANGGOTA GERAK :

Kelainan kongenital :
amelia tidak adanya anggota gerak,
ektromelia salah satu anggota gerak,
fokomelia proksimal pendek,
sindaktili jari menyatu,
polidaktili jumlah jari > normal
Simetrisitas, jari, suhu, gangren, nekrosis,
pembenkana, deformitas, genu varum (O),
genu valgum (X), keseimbangan, gaya
jalan, dislokasi.
KULIT :
warna : pigmentasi normal/tidak
sianosis, ikterus, hemangioma,
radang/eksim, anemis, purpura, eritema
Eflorisensi : makula, papula, vesikula,
pustula
Ulkus, nodul, edema, miliria, emfisema,
sikatriks, keloid, striae, tinea, verruca.
Turgor
Kelembaban kulit
Tekstur kulit.


TERIMA KASIH

You might also like