Professional Documents
Culture Documents
(2=
) yang
berperan dalam efek histamin terhadap sekresi +airan lambung. "imetidin
menghambat reseptor =
akan merangsang sekresi +airan lambung, sehingga pada pemberian "imetidin maka
sekresi +airan lambung dihambat. !ada tukak usus, "imetidin ternyata sangat efektif
dengan persentase di atas D(-, keluhan)keluhan lenyap dalam beberapa hari dan
tukak sembuh dalam beberapa minggu. <feknya terhadap tukak lambung lebih ringan
(,,,.,D).
In"e!$%&# ('$"; $n"$$ mengurangi bioa#ailabilitas oral "imetidin
sebanyak (),(-. Interaksi ini mungkin tidak bermakna se+ara klinis, akan tetapi
dianjurkan selang &aktu minimal 1 jam antara penggunaan antasida dan simetidin
oral ().
In"e!$%&# S#-e"#2#n; berupa pengurangan absorpsi "imetidin oleh antasida
yang mengandung 2l dan 0g sehingga antasida mempengaruhi efek obat ini (*,%).
In"e!$%&# ('$" S#-e"#2#n : An"$$; efek simetidin dapat berkurang.
A%#'$"n0$ < tukak mungkin tidak terobati dengan baik. !enting sekali berhati)hati
dengan interaksi ini karena kedua obat tersebut sering dipergunakan bersama)sama
pada pengobatan tukak. 9ntuk men+egah interaksi, gunakan kedua obat dengan
selang &aktu paling sedikit 1 jam (1).
II.= In"e!$%&# O'$" K(!"#%(&"e!(#2$ : An"$$ )0$n -en$n2/n M.
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e!
2. U!$#$n Re&e*
De%&$-e"$&(n merupakan kortikosteroida (?lukokortikoida) berdaya
antiradang kuat dengan efek agak +epat. 0ekanisme kerjanya sebagian berdasarkan
atas hambatan fosfolipase yang berefek rintangan sintesa prostaglandin maupun
leukotrien. "e+ara oral, Deksamteason memiliki efek -#ne!$+(%(!"#%(#2 !#n$n
(retensi garam dan air). Kortikosteroid berupa De%&$-e"$&(n yang digunakan
tunggal efektif untuk kemoterapi penyebab -/n"$1 0$n !#n$n &$-*$# &e2$n.
0ekanisme efek antimuntahnya tidak diketahui, tetapi mungkin melibatkan
penghambatan prostaglandin (/,.,D).
An"$$ merupakan basa lemah yang bereaksi dengan asam lambung untuk
membentuk air dan garam, dengan demikian menghilangkan keasaman lambung.
Karena pepsin tidak aktif pada p= lebih besar dari /,( maka antasida juga
mengurangi akti#itas peptik. 2ntasida yang mengandung 2luminium dan
M$ne&#/- dapat memper+epat penyembuhan ulkus duodenum. In"e!$%&# ('$" <
adalah lebih baik untuk menghindarkan penggunaan bersamaan antasida dengan
obat)obat lain. Dengan mengubah p= lambung dan urin atau memperlambat
pengosongan lambung, maka antasida dapat mempengaruhi kelarutan absorpsi,
ketersediaan hayati dan eliminasi melaluin ginjal berbagai ma+am obat (.).
In"e!$%&# ('$" K(!"#%(&"e!(#2$ : An"$$ )0$n -en$n2/n M. yaitu E
kombinasi ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak Kalium dan
menahan terlalu banyak @atrium. ?ejala kekurangan Kalium yang dilaporkan 1
lemah otot atau kejang, pengeluaran air kemih banyak, bradikardia atau takhikardia,
aritmia jantung, tekanan darah rendah serta disertai pusing dan pingsan. ?ejala
kebanyakan @atrium yang dilaporkan 1 udem, haus, pengeluaran air kemih sedikit,
bingung, tekanan darah tinggi, mudah terangsang (1).
II.> In"e!$%&# O'$" An"#1#*e!"en&# : D#/!e"#%$
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e!
2. U!$#$n Re&e*
L#&#n(*!#+ merupakan obat antihipertensi golongan penghambat <nzim
Kon#ersi 2ngiotensin (penghambat 27<). Obat ini menghambat enzim pengkon#ersi
angiotensin yang mengubah angiotensin I membentuk #asokonstriktor poten
angiotensin II. !enghambat 27< mengurangi pembentukan 2II sehingga terjadi
#asodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron yang menyebabkan terjadinya ekskresi
natrium dan air, serta retensi kalium. 2kibatnya terjadi *en/!/n$n "e%$n$n 2$!$1
pada penderita hipertensi esensial maupun hipertensi reno#askuler (,,,/,.,D).
H#2!(%+(!("#$?#2 )HCT. merupakan obat Diuretika golongan tiazida
(dihidro)benzotiadiazin). "enya&a sulfamoyl ini diturunkan dari klorthiazida yang
dikembangkan dari sulfanilamida. <fek farmakodinamik yang utama adalah
meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan sejumlah air. Daya hipotensufnya lebih
kuat (pada jangka panjang), maka banyak digunakan sebagai pilihan pertama untuk
hipertensi ringan sampai sedang (,,,/,.,D).
In"e!$%&# ('$"; kombinasinya dengan diuretika sebaiknya dihindari, karena
dapat mengakibatkan hipotensi mendadak. :erapi dengan 27< sebaiknya baru
dimulai ), hari setelah penggunaan diuretikum dihentikan (1,/,*,%).
!enurunan tekanan darah yang besar terutama terjadi pada pasien dengan
sistem renin)angiotensin)aldosteron yang terstimulasi, misalnya pasien yang sedang
menjalani pengobatan dengan diuretika (,).
Diuretik merangsang sekresi renin dan mengaktifkan sistem '22 sehingga
memberikan efek sinergistik dengan penghambat 27<. !ada hipertensi berat,
penghambat 27< dapat ditambahkan sebagai #asodilator obat ke), pada diuretik.
Kombinasi dengan diuretik memberikan efek antihipentensi yang sinergistik (kira)
kira D*- penderita tekanan darahnya terkendali dengan kombinasi ini), sedangkan
efek hipokalemia di+egah atau dikurangi. Dosis pertama penghambat 27< dapat
menimbulkan 1#*("en&# &#-"(-$"#% yang berat, terutama pada penderita yang
mengalami deplesi +airan akibat pemberian 2#/!e"#%. 9ntuk mengurangi efek
samping ini, dosis dimulai serendah mungkin dan dinaikkan perlahan)lahan, dosis
pertama dan setiap kali peningkatan dosis diberikan sebelum tidur, dan sebaiknya
dosis diuretik dikurangi atau dihentikan dulu beberapa &aktu sebelum memulai
penghambat 27<. Diuretik dapat diberikan kembali kemudian, bila diperlukan. !ada
penderita dengan penyakit jantung koroner, hipotensi akut ini dapat men+etuskan
serangan angina ().
Oleh karena itu, pada peresepan obat 2ntihipertensi bersama dengan
Diuretika, perlunya pantauan atau penga&asan dokter terhadap pasien yang
bersangkutan.
II.@ In"e!$%&# O'$" K(!"#%(&"e!(#2 : B$!'#"/!$" : V#"$-#n C
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e!
2. U!$#$n Re&e*
De%&$-e"$&(n merupakan kortikosteroida (?lukokortikoida) berdaya
antiradang kuat dengan efek agak +epat. <fek utama glukokortikoida ialah pada
penyimpanan glikogen hepar dan efek anti)inflamasinya juga nyata, sedangkan
pengaruhnya terhadap keseimbangan air dn elektrolit ke+il (,,).
L/-#n$+ merupakan nama lain dari Fen('$!'#"$+. Obat ini merupakan obat
=ipnotik)"edatif (2ntiepileptika) golongan 4arbiturat. "enya&a hipnotik ini
terutama digunakan pada serangan grand mal dan status epilepti+us berdasarkan
sifatnya yang dapat memblokir pelepasan muatan listrik di otak. !ada depresi
pernapasan, barbiturat menekan respons hipnotik dan kemoreseptor terhadap 7O
.
!enggunaan dalam terapi, 8enobarbital digunakan untuk menanggulangi %e6$n
"(n#%A%+(n#%, status e*#+e*"#%/& dan aklamsi. 8enobarbital dianggap sebagai obat
pilihan dalam pengobatan kejang berulang pada anak (,,,/,.).
In"e!$%&# ('$" K(!"#%(&"e!(#2 : B$!'#"/!$"; yaitu efek kortikosteroid dapat
berkurang. A%#'$"n0$ < kondisi yang diobati mungkin tidak terkendali dengan baik
(1).
Fen('$!'#"$+ dapat meningkatkan metabolisme kortikosteroid.
0ekanismenya yaitu 1 8enobarbital menginduksi sintesis enzim metabolisme obat
Kortikosteroid sehingga metabolismenya meningkat dan kadar plasmanya menurun,
serta metabolit dari obat Kortikosteroid akan meningkat (,*,%).
V#"$-#n C )$&$- $&%(!'$". diindikasikan untuk pen+egahan dan
pengobatan skorbut. Kabutuhan harian normal Fitamin 7 adalah .( mg. Dosis yang
dianjurkan minimal 1*( mg (,,).
In"e!$%&# V#"$-#n C 2en$n B$!'#"/!$" yaitu akibatnya mungkin terjadi
perpanjangan efek barbiturat (1).
II.B In"e!$%&# O'$" Fen('$!'#"$+ : P$!$&e"$-(+
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e!
2. U!$#$n Re&e*
L/-#n$+ )Fen('$!'#"$+. merupakan obat 2ntileptika golongan 4arbiturat.
2ntileptika adalah obat yang apat menanggulangi serangan epilepsi berkat khasiat
antikon#ulsifnya, yakni meredakan kon#ulsi (kejang klonus hebat). Di samping itu,
obat ini juga berdaya sedatif (meredakan). Fen('$!'#"$+ memiliki sifat antikon#ulsif
khusus yang terlepas dari sifat hipnotiknya (,,.).
P$!$&e"$-(+ merupakan obat 2nalgetika yang berkhasiat lemah (sampai
sedang), bekerja terutama pada perifer dengan sifat $n"#*#!e"#%$ dan kebanyakan
juga mempunyai sifat antiinflamasi dan antireumatik. P$!$&e"$-(+ (metabolit dari
8enasetin) merupakan "/!/n$n $n#+#n yang mempunyai +iri khusus karena kerja
analgetika dan antipiretikanya yang baik. Dosis tunggal !arasetamol yaitu *(( G
1((( mg (,,/,%).
In"e!$%&# ('$" Fen('$!'#"$+ : P$!$&e"$-(+; yaitu obat 8enobarbital
menginduksi sintesis enzim metabolisme obat !arasetamol sehingga metabolisme
obat !arasetamol meningkat dan kadar plasmanya menurun, sedangkan metabolitnya
meningkat ().
DAFTAR PUSTAKA
1. 'ihard =arkness, ((*. Interaksi Obat. !enerbit I:4. 4andung.
. ?anis&arna, ".?, dkk. ((*. Farmakologi dan Terapi. <disi /. ?aya 4aru.
3akarta.
,. 0uts+hler, <. 1$$$. Dinamika Obat Farmakologi dan Toksikologi. <disi Kelima.
!enerbit I:4. 4andung.
/. :jay,:.=, dan Kirana 'ahardja. ((. Obat-Obat Penting. <disi F. !: ?ramedia.
3akarta.
*. :heodorus. 1$$.. Penuntun Praktis Peresepan Obat. !enerbit 4uku Kedokteran,
<?7. 3akarta.
.. 0y+ek, 3.0, dkk. ((. Farmakologi Ulasan Bergambar. <disi . Hidya 0edika.
3akarta.
%. "+hmitz, ?, dkk. (($. Farmakologi dan Toksikologi. <disi ,. !enerbit 4uku
Kedokteran, <?7. 3akarta.
D. "tringer, 3.5. ((D. Konsep Dasar Farmakologi. <disi ,. !enerbit 4uku
Kedokteran, <?7. 3akarta.
$. 'itiasa, Ketut, dkk. ((%. Info Obat Indonesia. <disi 1 3uni ((%. !:. <ranti
2gratama. 3akarta.
1(. =artono. ((/. Sinonim Obat untuk Apotek A!am. !: ?ramedia. 3akarta.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. #
DAFRTAR ISI .......................................................................................................... ##
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
I.1 Pene!"#$n In"e!$%&# O'$" .................................................................................. 1
I.2 Me%$n#&-e In"e!$%&# O'$" ................................................................................. 9
1. In"e!$%&# F$!-$&e/"#% )In%(-*$"#'#+#"$&. .................................................... 9
2. In"e!$%&# F$!-$%(%#ne"#% .............................................................................. =
9. In"e!$%&# F$!-$%(2#n$-#% ............................................................................ 9
BAB II INTERAKSI OBAT DALAM RESEP .................................................... 11
II.1 In"e!$%&# O'$" An"#1#&"$-#n : N$!%("#%$ ..................................................... 11
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e! ................................................................................. 11
2. U!$#$n Re&e* ................................................................................................. 12
II.2 In"e!$%&# O'$" D#$'e"e& )O!$+. : A&*#!#n ...................................................... 19
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e! ................................................................................. 19
2. U!$#$n Re&e* ................................................................................................. 1=
II.9 In"e!$%&# O'$" An"$$ : S#-e"#2#n ............................................................ 1@
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e! ................................................................................. 1@
2. U!$#$n Re&e* ................................................................................................. 1B
II.= In"e!$%&# O'$" K(!"#%(&"e!(#2$ : An"$$ )0$n -en$n2/n M. ......... 19
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e! ................................................................................. 19
2. U!$#$n Re&e* ................................................................................................. 20
II.> In"e!$%&# O'$" An"#1#*e!"en&# : D#/!e"#%$ .................................................... 22
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e! ................................................................................. 22
2. U!$#$n Re&e* ................................................................................................. 29
II.@ In"e!$%&# O'$" K(!"#%(&"e!(#2 : B$!'#"/!$" : V#"$-#n C ............................ 2>
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e! ............................................................................... 2>
2. U!$#$n Re&e* ............................................................................................... 2@
II.B In"e!$%&# O'$" Fen('$!'#"$+ : P$!$&e"$-(+ .................................................. 2C
1. F("(%(*# Re&e* D(%"e! ................................................................................. 2C
2. U!$#$n Re&e* ................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 90