You are on page 1of 12

1

TUGAS KELOMPOK


ETIKA BISNIS DAN PERBANKAN
ETIKA PERBANKAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII

1. PUTRI ULFA KARTINI (2013.10.454)

2. VIRGIAWAN BUCHARI (2013.10.566)

3. RISKA NOVITA SARI (2013.10.068)

4. NURJANNAH (2013.10.080)


PROGRAM STUDI STRATA SATU MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR BONGAYA
T.A 2013 / 2014







2


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
Rahmatnya, maka pada akhirnya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan sempurna
mungkin Makalah ini berjudul ETIKA PERBANKAN

Dalam isi Makalah ini, kami selaku kelompok penyaji menjelaskan tentang munculnya
pengaruh ETIKA PERBANKAN dan hal hal yang berkaitan dengan ETIKA
PERBANKAN. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Dosen kami yang
telah memberikan semangat dan petunjuk yang baik dalam proses pembuatan
makalah ini.

Kami menyadari dalam pembuatan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Baik
dalam pemilihan kata atau kalimat, penulisan dan penyampaian materi yang kurang
tepat. Oleh karena itu, kami sebagai kelompok penyaji mengharapkan saran dan kritik
untuk mendekati kata sempurna pada pembuatan makalah dikemudian hari. Akhirnya,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis maupun bagi
semuanya sebagai pembaca. Amin







MAKASSAR, 24 MEI 2014
PENULIS


3


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ....................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................ 5
C. Tujuan Dan Kegunaan Menulis ......................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................... 6
BAB III PEMBAHASAN ................................................... 8
BAB IV PENUTUP ........................................................... 12
A. KESIMPULAN ................................................... 12
B. SARAN ............................................................ 12
C. DAFTAR PUSTAKA ......................................... 12









4

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

ETIKA PERBANKAN ialah suatu kesepakatan para bankir yang merupakan
suatu norma sopan santun dalam menjalankan usahanya, dan merupakan
prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai (Values) mengenai hal-hal yang dianggap
baik, serta tugas dan tanggung jawab unsur-unsur untuk mewujudkan hal yang
baik dan mencegah hal yang tidak baik.
Kode etik dapat dikatakan sebagai suatu aturan atau ketentuan yang
mengatur baik atau buruk suatu sikap yang harus dijalankan atau ditinggalkan
oleh anggota suatu organisasi profesi misalnya : IDI, IBI, IAI

Kode Etik Perbankan ialah suatu aturan permainan sebagai norma para
bankir yang merupaka sopan santun dalam menjalankan usahanya. Merupakan
suatu etika atau kebiasaan baik dalam menjalankan kegiatan usaha perbankan
yang diterima, dipatuhi, dan ditaati oleh para bankir. Etika tersebut mengandung
norma dan prinsip-prinsip moral bankir dalam menjalankan usahanya.

Perbankan sebagai lembaga keuangan yang mengelola uang masyarakat,
mempunyai tanggung jawab besar yang harus disertai kejujuran dan dedikasi
yang merupakan unsur penting dalam kepercayaan. Bisnis Perbankan dilandasi
oleh kepercayaan dari masyarakat kepada bank. Masyarakat percaya bahwa
simpanannya aman di tangan bankir professional.

Kepercayaan masyarakat ini sangat erat hubungannya dengan perilaku dan
kehidupan para pengurus dan karyawan bank. Hal ini berarti dari bankir dituntut
memiliki moral dan penghayatan akan kode etik perbankan sebaik mungkin.
Penghayatan ini akan dapat dilaksanakan dan diterapkan, jika ada unsur
pemaksa akan kepatuhan bankir kepada peraturan yang telah dituangkan dalam
suatu ketentuan yang disepakati bersama.

Kita mengenal adanya asosiasi profesi, yaitu suatu wadah profesi yang
berperan sebagai sumber kemajuan keahlian, bagi perumus dan pengawas etika
profesi, wadah ini merupakan lembaga yang dalam melaksanakan perannya
tersebut dapat melakukan kendali dan kerjasama dengan para anggota asosiasi
atau perhimpunan, sehingga dapat diberikan penghargaan atau mengeluarkan
sanksi terhadap seseorang yang menjalankan profesi



5

B. Rumusan Masalah

- Apakah saya dikantor bank melakukan etika perbankan ?
- Apakah di dalam perilaku saya dapat menghubungkan etika perbankan
dengan konteks filsafah Pancasila ?
- Dalam mengambil keputusan, apakah saya memperhatikan keputusan etis
dan keputusan ekonomis atau efisien ?


C. Tujuan dan kegunaan penulisan

Adapun maksud dari pembutan makalah ini agar teman teman tahu akan
setiap bankir di Indonesia di kantor bank harus memperhatikan dan
menerapkan berikut ini :

1. Kehidupan pribadi berhubungan erat dengan kehidupan sosial, namun
ada kalanya bertentangan. Contoh : Seorang jutawan sukses didalam
hidupnya sebagai bankir, tetapi di mata masyarakat sekelilingnya, ia
kurang dihargai karena sombong daan sering dengan berbagai cara
menjunakkan dan memikat istri orang lain. Sebagai bankir jangan
menciptakan pertentangan antara kehidupan pribadi dan etika sosial.

2. Tidaklah pantas saya sebagai warga negara Indonesia non-pribumi
memperlakukan kurang adil terhadap karyawan warga negara Indonesia
pribumi.

3. Bahwa agama pada hakikatnya mengatur bagaimana manusia hidup
dengan etika yang sebenarnya.

4. Jujurlah dalam tindakan yang sesuai dengan suara hati nurani atau
keyakinanmu.

5. Saya bertekad untuk tetap mempertahankan sikap yang telah saya yakini
sebagai kewajiban dan tanggung jawab, juga apabila tidak disetujui atau
bahkan secara aktif dilawan oleh lingkungan. Keberanian moral justru ciri
watak moral yang kuat.




6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa, bank merupakan lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran. Lembaga keuangan adalah semua badan yang
kegiatannya menarik uang dari masyarakat dan menyalurkannya kepada
masyarakat.

Jadi tugas utama bank sebagai lembaga keuangan ialah, operasi perkreditan aktif
( penciptaan atau pemberian kredit yang dilakukan oleh bank ) dan pasif ( menerima
simpanan berbentuk giro, deposit, tabungan ataupun bentuk titipan lainnya yang
dipercayakan oleh masyarakat ) serta sebagai perantara dibidang perkreditan,
contohnya memberikan jasa-jasa yang lainnya misalnya, inkaso, transfer, informasi
dan lain-lain.

Dengan adanya beberapa tugas utama bank seperti diatas, maka factor
kepercayaan dari pihak lain dan nasabah merupakan penunjang utama bagi
lancarnya operasional bank. Selain itu hal ini juga merupakan etika perbankan
dalam hubungannya dengan pihak lain. Dalam ini hal bankir yang mempunyai peran
dalam hal memiliki akhlak, moral dan keahlian dibidang perbankan / keuangan.
Karna, para bankir ini mempunyai misi untuk memberikan nasihat yang objektif bagi
nasabahnya dan harus mampu mendidk nasabahnya dalama arti dapay memberikan
penjelasan dibidang administrasi, pembukuan, pemasaran dan lain-lain.

Nasihat yang objektif adalah seorang bankir harus dapat bersikap objektif, tidak
memihak, jujur terhadap nasabah dan dapat memilih produk atau jasa yang paling
tepat bagi nasabahnya, artinya tidak memaksakan nasabah untuk membeli apa saja
yang ditawarkan oleh bankir tanpa mempertimbangkan kondisi dan status nasabah.

Bankir juga harus menjaga agar mekanisme arus surat-surat berharga ( flow of
documents ) dapat berjalan lancar dan menindak jika,terjadi permainan yang curang
dalam pengelolaan arus dokumen berharga tersebut di dalam bank.

Dalam hal demikian, pimpinan bank berkewajiban dan bertanggungjawab :
1. Mengembalikan seluruh atau sebagian simpanan pada waktu diminta oleh
nasabah secara pribadi maupun dengan surat kuasa.
2. Menjaga kerahasiaan keuangan bank menurut kelaziman dalam dunia
perbankan.
3. Memberi informasi yang akurat dan obyek jika diminta oleh nasabah.
4. Turut menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
5. Menjaga dan memlihara organisasi, tata kerja dan administrasi dengan baik.
6. Menyalurkan kredit secara lebih selektif kepada calon debitur.
7

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa disini pimpinan bank harus lebih
mengutamakan kepentingan masyarakat luas daripada kepentingan bank atau
pribadi.
Para pemegang saham pun harus mengetahui bahwa semua keputusan rapat
pemegang saham harus sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga. Dan apabila ada kebijakan-kebijakan yang menyimpang dari anggaran
dasar maka harus disetujui secara bersama. Selain itu para pemegang saham juga
harus menyadari bahwa bisnis perbankan bukan bisnis untuk memperoleh atau
mencari keuntungan semata, tapi bisnis perbankan lebih mengutamakan
kepentingan social ekonomi masyarakat banyak.

Bisnis perbankan adalah bisnis yang terikat dalam suatu system moneter dalam
Negara tertentu dan tinggi tingkat keterikatannya dengan lembaga perbankan atau
lembaga keuangan secara keseluruhan maupun dengan kehidupan perekonomian
Negara tersebut. Dengan demikian, bila salah satu bisnis perbankan tidak patuh
terhadap standar etika perbankan, maka seluruh lembaga perbankan atau lembaga
keuangan lainnya juga terkena dampaknya.

Etika dan kewajibannya sehubungan dengan tugas di lingkungan perbankan untuk
setiap petugas bank, bankir maupun pimpinan sebagai berikut :
1. Bank wajib memberikan laporan pada Bank Indonesia untuk mengetahui
posisi perbankan dan moneter serta kegiatan perekonomian dan pemerintah
dapat menentukan kebijakn ekonomi dan moneter.
2. Setiap bank wajib mengumumkan Neraca dan Laporan rugi-laba yang
sebenarnya tiap tahun dengan diterbitkan pada surat kabar, agar masyarakat
dapat mengetahuinya.
3. Bank wajib menjaga kerahasian keuangan para nasabah dari siapapun,
kecuali jika ada syrat resmi dari Mentri Keuangan secara tertulis untuk
keperluan perpajakan dan peradilan.
4. Petugas bank mempunyai kewajiban untuk tidak membicarakan tentang
keuangan nasabahnya di luar kepentingan dinas dan berkewajiban untuk
menjaga dan memelihara arsi atau surat-surat antara bank dengan
nasabahnya.
5. Dalam hal pembayaran pajak, para bankir harus melaksanakan pemotongan
pajak pendapatan atas gaji, upah atau honorarium para karyawannya dan
berkewajiban membayar pajak perusahaan.
6. Bank harus mengupayakan untuk selalu dapat memenuhi janji atau
persetujuan yang telah disepakati dengan para nasabahnya.
7. Bank juga harus memberikan nasihat yang obyektif, tidak memihak dan tidak
mengikat bagi para nasabahnya. Sebab, nasabah yang dating ke bank
adakalanya penuh suasana serba tidak pasti, jenis jasa apa yang sebaiknya
akan dipilihnya. Oleh karenanya, bank harus dapat menampilkan beberapa
pilihan produk / jasa bank bagi para nasabahnya.Salah satu hal yang harus
dihindari antara bankir dan nasabah adalah menghindari adanya hubungan
pribadi sehingga dapat menjurus ke arah hubungan hubungan yang kurang
sehat misalkan, bankir memberikan kemudahan-kemudahan bagi seseorang
nasabah dikarenakan adanya upeti atau gift dan sejenisnya.
8


BAB III
PEMBAHASAN

Dewasa ini sering istilah moral dicampur aduk dengan istilah etika atau nilai-nilai
kaidah. Telah kita jelaskan bahwa etika berasal dari bahasa latin ethica. Ethos
dalam bahasa Yunani artinya norma-norma, nilai kaidah, ukuran bagi tingkah laku
yang baik. Moral berasal dari dari bahasa Latin Mores yang artinya sila atau
peraturan hidup. Susila berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya dasar, prinsip
atau peraturan hidup (sila), kata su artinya lebih baik, sehingga susila dapatlah kita
terjemahkan dengan peraturan peraturan hidup yang lebih baik atau ukuran dari
tingkah laku yang baik.
Telah dijelaskan bahwa arti etika sangat luas. Pembahasan kita yang lebih
sempit ialah ETIKA PERBANKAN yang artinya dengan kebiasaan yang baik atau
peraturan peraturan beik tertulis maupun tidak tertulis dalam dunia perbankan
yang diterima atau ditaati oleh bankir bankir di negara kita dan kemudian
mengenap menjadi normatif dalam perilakunya. Etika Perbankan di Indonesia sesuai
dengan filsafah negara harus berlandaskan pancasila. Sasaran Etika Perbankan
dimaksudkan agar tercapai kserasian, kedamaian, dan ketertiban dalam masyarakat
perbankan.
A. Etika perbankan dibidang kestabilan nilai rupiah Bank Indonesia sebagai
bank sentral membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Bank Indonesia yang diberikan wewenang
oleh pemerintah akan melakukan kebijakan moneter untuk mengurangi uang
yang beredar, sehingga kestabilan nilai rupiah terkendali. Pemberian kredit
dalam rekening koran kepada Pemerintah oleh bank Sentral hanya dilakukan
dalam batas batasan anggaran yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan jaminan kertas pembendaharaan karena hal ini juga
berhubungan dengan kestabilan nilai rupiah. Dalam menjaga dan memelihara
kestabilan nilai rupiah terhadap valuta asing, maka bank Sentral menyusun
rencana Devisa dalam rangka pemeliharaan ekonomi Nasional dan
memperlancar usaha usaha pembangunan. Sebagai Central Banker
dengan kesadaran dan pangkal tolak sikap hidup manusia Pancasila adalah :
1. Kepentingan pribadinya tetap diletakkan dalam kerangka kesadaran
kewajibannya sebagai makhluk sosial dalam kehidupan masyarakatnya, 2.
Kewajibannya terhadap masyarakat dirasakan lebih besar dari kepentingan
pribadinya
B. Etika Kewajiban bank sentral membina dan mengawasi perbankan dari
sudut ekonomi perusahaan terutama dengan jalan menjaga dan mengatur
9

likuidutas dan solvabilitas perbankan. Dengan pengawasan ini, para kreditur
nasabah untuk menyimpan atau menitipkan uang, tidak akan mengalami
kekurangan nilai nominal terhadap uang simpanan tersebut.
C. Etika memperlancar produksi serta memperluas kesempatan kerja Bank
indonesia sebagai bank sentral, membantu pemerintah mendorong
kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja,
guna meningkatkan taraf hidup rakyat
D. Etika perbankan dibidang kepercayaan masyarakat terlebih dahulu perlu
diketahui apakah sebenarnya bank itu ? Undang undang mengartikan bank
sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaraan. Lembaga keuangan dalah
semua badan yang melalui kegiatan kegiatannya dibidang keuangan
menarik uang dari masyarakat dan menyalurkannya/ menjualnya kepada
masyarakat. Sesuai dengan pengertian bank oleh undang undang tersebut.
Pemberian kredit harus didasarkan kepercayaan dan saling menguntungkan.
Dalam pelaksanaan permohonan kredit secara umum pada 4C yaitu :
Characher, capacity, captal, collaceral. Bank sebagai jasa jasa harus juga
terpercaya. Pemberian jasa antara lain pengiriman uang, inkaso (collection),
informasi dan lain-lain.
E. Etika mencari laba adalah kemampuan dari suatu perusahaan perbankan
memperoleh laba. Bagi bank mencari laba secara etis penting sekali.
F. Akhlak serta moral yang baik dalam rangka melaksanakan kepercayaan
masyarakat, dengan sendirinya bankir Indonesia harus memenuhi berbagai
syarat. Pengertian bankir mencangkup komisaris, direktur utama, kepala
bagian dan pimpinan cabang atau wakilnya. Seandainya seorang bankir
melakukan sesuatu yang melanggar etika perbankan dan kita katakan
kepadanya , saudara bukan bankir Indonesia sejati, pasti bankir tersebut
merasa malu dan terhina.
G. Golangan yang berkepentingan didalam masyarakat perbankan, empat
golongan yang berkepentingan adalah : pemerintah, pemegang saham,
bankir dan nasabah. Pemerintah menetapkan berbagai peraturan atau
instruktur demi tercapainya di Indonesia suatu sistem perbankan yang sehat
dan tertib.

Etika pemegang saham setiap pemegang saham wajib setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila dan Undang undang dasar 1945. Pemegang saham dalam
menetapkan pembagian keuntungan harus berpedoman kepada Pancasila
khususnya sila keadilan soasial dengan memperhatikan kesejahtraan karyawan
bank. Dalam penentuan program kerja, titik tolak pemegang saham bank bukan
hanya sebanyak mungkin mencari keuntungan yang sebesar-besarnya (pandangan
kapitalisme), melainkan harus bertitik dari tolak dari sosial ekonomi sesuai dengan
kondisi Indonesia. Demi tercapainya perbankan yang sehat dan tertib di negara kita,
bankir melaksanakan hal berikut ini :
10

A. Etika kewajiban dan tugas komisaris Setiap komisaris bank wajib setia dan
taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang undang dasar 1945.
B. Etika kewajiban dan tugas direksi bank Setiap anggota direksi wajib setia
dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang undang dasar 1945.
C. Etika kepegawaian bank Setiap pegawai bank wajib setia dan taat kepada
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.
D. Etika kewajiban nasabah demi tercapainya perbankan yang sehat dan tertib,
setiap nasabah bank yang terdiri dari nasabah perorangan perusahaan
berbentuk firma, CV, PT, lembaga pemerintah, koperasi dan yayasan,
senantiasa memberikan informasi yang benar mengenai nama, alamat, dan
sebagainya. Ia melunasi kewajibannya/utangnya tepat pada waktunya.
E. Hal hal yang dilarang Demi tercapainya perbankan yang sehat dan tertib,
hal hal yang dilarang ialah sebagai berikut : 1. Tidak boleh suami istri
sebagai direktur disatu bank, 2. Tidak boleh menerima pemberian berupa
upeti/sumbangan dari nasabah kecualiu pada Hari raya Idul Fitri, Natal dan
tahun baru
F. Etika rahasia bank Setai bankir tidak boleh memberikan keterangan
keterangan tentang keadaan keungan nasabahya yang tercatat padanya dan
hal hal lain yang harus dirahasiakan oleh bank menurut dalam dunia
perbankan, kecuali dalam hal hal yang ditentukan dalam undang undang.
G. Etika perbankan dalam hubungan bankir dan nasabah, prinsip saling
menguntungkan Baik bank maupun nasabah dalam perstujuan kredit harus
berpedoman kepada prinsip saling menguntungkan.
H. Mendidik nasabah bank harus mendidik nasabahnya agar memberikan
informasi yang jelas tentang usahanya.
I. Memberi nasihat Setiap bankir senantiasa memberikan informasi atau
nasihat jika diminta sebab merupakan service bank.
J. Etika perbankan lainnya, laporan kebank indonesia Tiap tiap bank harus
memberikan laporan yang sebenarnya kepada bank Indonesia.
K. Mengumumkan neraca triwulan dan tahunan Tiap tiap bank wajib setiap
tahun mengumumkan neraca disertai perhitungan rugi laba yang sebenarnya.
Bank mengumumkan neraca tiap tiap triwulan disurat kabar.
L. Membyar pajak Dalam rangka pengamanan pendapatan negara dibidang
perpajakan sebagai sumber biaya pembangunan nasional, seluruh bank
nasional harus menaati cara cara pembayaran pajak.
M. Kewajiban internasional Tiap tiap bank devisa nasional harus melunasi
kewajiban internasional yang segera dapat ditagih.

Etika tanggung jawab ekonomi Kita perlu membedakan tentang kebijakan
ekonomis perusahaan di satu pihak tanggu jawab dilain pihak. Mengenai tanggu
jawab ekonomis perusahaan apa yang disebut kewajiban bank untuk menjamin
adanya efesien teknis.

11

Tanggung jawab sosial Suatu bank mencari untung tanpa merugikan
masyarakat.
Etika persaingan antara bank Masyarakat yang dijiwai oleh pancasila tidak
mengenal hidup sendiri dan tidak mengenal monopoli tetapi merupakan hubungan
kekeluargaan.

Etika informasi antara bank Suatu bank yang merupakan saingan meminta
informasi tentang seorang nasabah atau nasabah perusahaan. Bank harus
memberikan keterangan yang diminta secara benar dan jujur.



































12



BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Etika perbankan ialah kebiasaan yang beik atau peraturan peraturan yang
diterima dan dapat ditaati oleh bankir bankir di negara kita dan kemudia
mengedap menjadi normatif dalam perilakunya.Telah dijelaskan bahwa syarat
syarat bankir yang berhasil harus memiliki pengetahuan yang luas dibidang
akuntansi, hukum, ekonomi, mendidik, dan lainnya. Bankir sebagai pendidik harus
mengorbankan waktu yang banyak, sabar, tekun, dan sering berdialog agar
nasabah merasa dekat dengan bankir.

B. SARAN

Usaha dalam hubungan kekeluargaan yang dijiwai oleh pancasila bukan
suatu hal yang mudah. Masyarakat kita selama ini mengenal hubungan
persaingan bebas dan menetapkan hubungan kekeluargaan bukan hal yang
mudah. Maka syarannya ialah Selaku pendidik atau bankir ia harus dapat
meyakinkan nasabah agar bekerja dan terbuka memberikan informasi tentang
usahanya karena masih banyak pengusaha kita yang membutuhkan pendidikan
dibidang bisnis.

C. DAFTAR PUSTAKA

Drs. O.P. Simorangkir seorang dosen Fakultas Ekonomi Universitas
Krisnadwipayana dan STIE perbanas. Direktur bank nasional swasta dan
sekretaris jenderal organisasi perbankan nasional (Perbanas) tahun 1964

You might also like