You are on page 1of 7

1 | P a g e

Kelompok :
Anggota 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.



i.
Tujuan kegiatan
Memahami prinsip Arus, Tegangan dan Daya dalam Rangkaian SERI.
Memahami konsep dasar Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff.

Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal
dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat
menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung). Selain memeliki kelebihan,
rangkaian listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen
dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari
output lampu yang lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan
ikut padam. Perhatikanlah rangkaian seri tiga lampu berikut.



Arus, Tegangan dan Daya Dalam Rangkaian SERI
KEGIATAN
2

Praktikum Elektronika Dasar dan Pengukuran
2 | P a g e

Persamaan persamaan dalam rangkaian hambatan seri
Persamaan hambatan pengganti rangkaian seri dapat dicari dari persamaan awal, di mana
kuat arus listrik pada tiap tiap hambaran adalah sama, sedangkan beda potensial di tiap tiap
hambatan bernilai berbeda.


Hukum Ohm
Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian tidak berakhir pada alat listrik. tetapi melingkar
kernbali ke sumber arus. Pada dasarnya alat listrik bersifat menghambat alus listrik.
Hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dapat diibaratkan seperti air yang
mengalir pada suatu saluran. Orang yang pertama kali meneliti hubungan antara arus listrik,
tegangan. dan hambatan adalah Georg Simon Ohm (1787-1854) seorang ahli fisika Jerman.
Hubungan tersebut lebih dikenal dengan sebutan hukum Ohm. Setiap arus yang mengalir
melalui suatu penghantar selalu mengalami hambatan. Jika hambatan listrik dilambangkan
dengan R. beda potensial V, dan kuat arus I, hubungan antara R, V, dan I secara matematis
dapat ditulis:





3 | P a g e

Hukum Kirchoff
Arus listrik yang melalui suatu penghantar dapat kita pandang sebagai aliran air sungai. Jika
sungai tidak bercabang, jumlah air di setiap tempat pada sungai tersebut sama. Demikian
halnya dengan arus listrik.

Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus
yang keluar dari titik percabangan tersebut. Pernyataan itu sering dikenal sebagai hukum I
Kirchoff karena dikemukakan pertama kali oleh Kirchoff. Maka diperoleh persamaan :
I1 + I2 = I3 + I4 + I5
I masuk = I keluar
Contoh Kasus suatu rangkaian Seri memiliki sumber tegangan DC = 12 Volt, R1 = 8 K,
dan R2 = 4 K, berapa arus yang mengalir, tegangan, dan daya di setiap resistor (R1 dan
R2).
Solusinya sebagai berikut:
Diketahui
V = 12 Volt
R1 = 8 K atau 8.000 (harus dalam satuan Ohm)
R2 = 4 K atau 4.000 (harus dalam satuan Ohm)
R
Total
= R1 + R2 (karena rangkaian seri)
R
Total
= 8.000 + 4.000
R
Total
= 12.000 atau 12 K
Menghitung Arus
V = I x R (Hukum Ohm)
I = V / R
I = 12 / 12.000
I = 0.001 Ampere atau 1 mA (mili Ampere)
Menghitung Tegangan
Untuk menghitung daya, harus diketahui tegangan di masing-masing resistor (VR1 dan
VR2). Karena ini merupakan rangkaian seri, maka arus yang mengalir pada R1 dan R2
besarnya sama (I1=I2).
V = I x R
VR1 = I1 x R1
4 | P a g e

VR1 = 0.001 x 8.000
VR1 = 8 Volt
VR2 = I2 x R2
VR2 = 0.001 x 4.000
VR2 = 4 Volt
V = VR1 + VR2
12 V = 8 V + 4 V
Menghitung Daya
P = I x V
P1 = I1 x VR1
P1 = 0.001 x 8
P1 = 0.008 Watt atau 8 mW (mili Watt)
P2 = I2 x VR2
P2 = 0.001 x 4
P2 = 0.004 Watt atau 4 mW (mili Watt)
Kesimpulan
1. Arus yang mengalir (I) adalah 1 mA
2. Tegangan di R1 (VR1) adalah 8 V
3. Tagangan di R2 (VR2) adalah 4 V
4. Daya di R1 (P1) adalah 8 mW
5. Daya di R2 (P2) adalah 4 mW


Praktikum 2
Mengukur Arus, Tegangan dan Daya dalam Rangkaian SERI

a. Tujuan
Dapat membuat rangkaian seri menggunakan resistor
Dapat mengukur arus, tegangan dan daya dalam rangkaian seri.

b. Alat dan Bahan
1. Multimeter analog 1 unit
2. Resistor 3 unit (dengan nilai bervariasi)
3. Solder 1 unit
4. Papan PCB Bolong / Project board 1 unit
5. Baterai 9 Volt 1 unit



5 | P a g e

c. Gambar Rangkaian


Rangkaian seri

d. Langkah Kerja
1. Panaskan solder dan Rangkailah rangkaian seperti gambar diatas
2. Pastikan letak range switch alat ukur pada posisi Ohm meter
3. Carilah besar kapasitas resistor dengan membaca kode warna pada badan resistor
dan catat hasilnya pada table pengukuran.
4. Carilah besar arus, tegangan dan daya menggunakan rumus dan catatlah hasilnya
pada tabel.
5. Kalbrasi dahulu ohm meter sebelum mengukur besaran resistor
6. Ukur masing-masing besar resistor (R1, R2, R3 dan Rtotal) dengan menggunakan
Ohm meter dan catatlah hasilnya pada tabel.
7. Ukur besar nilai arus, tegangan dan daya pada masing-masing resistor.
8. Kalbrasi dahulu multimeter sesuai dengan besaran yang akan diukur (Volt untuk
tegangan, Ampere untuk kuat arus dan Watt untuk daya).

e. Tabel Pengukuran
RANGKAIAN SERI
Berdasarkan perhitungan
Kode warna
Berdasarkan Pembacaan
Alat Ukur
R1
( )
R2
( )
R3
( )
Rtotal
( )
R1
( )
R2
( )
R3
( )
Rtotal
( )

Perhitungan Tegangan (VDC)
Berdasarkan perhitungan
Menggunakan rumus
Berdasarkan Pembacaan
Alat Ukur
V1
( V )
V2
( V )
V3
( V )
Vtotal
( V )
V1
( V )
V2
( V )
V3
( V )
Vtotal
( V )

Perhitungan Arus
Berdasarkan perhitungan
Menggunakan rumus
Berdasarkan Pembacaan
Alat Ukur
I1
( A )
I2
( A )
I3
( A )
Itotal
( A )
I1
( A )
I2
( A )
I3
( A )
Itotal
( A )

6 | P a g e


Perhitungan Daya
Berdasarkan perhitungan
Menggunakan rumus
P1
( W )
P2
( W )
P3
( W )
Ptotal
( W )


f. Pertanyaan / Tugas
1. Buatlah kesimpulan dari hasil praktek yang telah dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran yang didapatkan pada table pengukuran
2. Buatlah langkah perhitungan untuk masing-masing nilai berikut.
V1, V2, V3 dan Vtotal
I1, I2, I3 dan Itotal
P1, P2, P3 dan Ptotal























7 | P a g e

You might also like