You are on page 1of 21

1

STATUS PENDERITA NEUROLOGI



I. IDENTIFIKASI
Nama : Ny. RM
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Luar Kota
Agama : Islam
MRS : 29 September 2013

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tanggal 30 September 2013)
Penderita dirawat di bagian Neurologi RSMH karena mengalami nyeri
pada pinggang yang terjadi secara perlahan-lahan.
4 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS), penderita mengeluh
mengalami nyeri di daerah pinggang. Nyeri dirasakan setelah pasien menimba air
di sumur. 2 bulan SMRS nyeri pinggang dirasakan menjalar ke bokong hingga
kedua ujung kaki disertai rasa kesemutan. Nyeri bersifat hilang timbul,
timbul/bertambah pada saat penderita duduk/berdiri dan hilang saat tidur.
Penderita mengeluh sulit berjalan. 1 bulan SMRS nyeri pinggang dirasakan
makin bertambah berat dan dirasakan terus menerus sehingga penderita tidak
dapat berjalan. Nyeri masih dirasakan walaupun pasien tidur. Saat pasien batuk
dan bersin nyeri dirasakan bertambah. Gangguan BAK (-), gangguan BAB (-)
Riwayat trauma (-), riwayat angkat beban berat (+), riwayat batuk lama (-),
riwayat demam (-), riwayat darah tinggi (-), riwayat kencing manis (-).
Penyakit ini diderita untuk pertama kalinya.

III. PEMERIKSAAN FISIK (30 September 2013)
STATUS PRESENS
Status Internus
Kesadaran : GCS = 15 (E
4
M
6
V
5
)
Gizi : Cukup
2

Suhu Badan : 36,5C
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Tekanan Darah : 110/ 80 mmHg
Berat Badan : 48 Kg
Tinggi Badan : 150 Cm
Jantung : HR 88 x/m, Murmur (-), Gallop (-)
Paru-paru : Vesikuler (+)N, Rhonki (-), Wheezing (-)
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Anggota Gerak : lihat status neurologikus
Genitalia : tidak diperiksa

Status Psikiatrikus
Sikap : Kooperatif Ekspresi Muka : Wajar
Perhatian : Ada Kontak Psikik : Ada

Status Neurologikus
KEPALA
Bentuk : Brachiocephali Deformitas : (-)
Ukuran : Normal Fraktur : (-)
Simetris : Simetris Nyeri fraktur : (-)
Hematom : (-) Pembuluh darah : Tidak ada pelebaran
Tumor : (-) Pulsasi : (-)

LEHER
Sikap : Lurus Deformitas : (-)
Torticolis : (-) Tumor : (-)
Kaku kuduk : (-) Pembuluh darah : Tidak ada pelebaran

SYARAF-SYARAF OTAK
N. Olfaktorius Kanan Kiri
Penciuman tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Anosmia (-) (-)
Hyposmia (-) (-)
3

Parosmia (-) (-)
N.Opticus Kanan Kiri
Visus tidak diperiksa tidak diperiksa
Campus visi V.O.D V.O.S



- Anopsia (-) (-)
- Hemianopsia (-) (-)

Fundus Oculi
- Papil edema (-) (-)
- Papil atrofi (-) (-)
- Perdarahan retina (-) (-)

Nn. Occulomotorius, Trochlearis dan Abducens
Kanan Kiri
Diplopia (-) (-)
Celah mata simetris simetris
Ptosis (-) (-)
Sikap bola mata
- Strabismus (-) (-)
- Exophtalmus (-) (-)
- Enophtalmus (-) (-)
- Deviation conjugae (-) (-)
Gerakan bola mata baik ke segala arah
Pupil
- Bentuknya bulat bulat
- Besanya 3 mm 3 mm
- Isokor/anisokor isokor
- Midriasis/miosis (-) (-)
- Refleks cahaya
- Langsung (+) (+)
- Konsensuil (+) (+)
- Akomodasi (+) (+)
- Argyl Robertson (-) (-)
N.Trigeminus
Kanan Kiri
Motorik
- Menggigit tidak ada kelainan
- Trismus tidak ada kelainan
- Refleks kornea tidak ada kelainan
Sensorik
4

- Dahi tidak ada kelainan
- Pipi tidak ada kelainan
- Dagu tidak ada kelainan

N.Facialis
Kanan Kiri
Motorik
Mengerutkan dahi simetris
Menutup mata tidak ada kelainan
Menunjukkan gigi tidak ada kelainan
Lipatan nasolabialis tidak ada kelainan
Bentuk Muka
- Istirahat simetris
- Berbicara/bersiul simetris
Sensorik
2/3 depan lidah tidak ada kelainan

Otonom
- Salivasi tidak ada kelainan
- Lakrimasi tidak ada kelainan
- Chvosteks sign (-) (-)

N. Cochlearis Kanan Kiri
Suara bisikan tidak ada kelainan
Detik arloji tidak ada kelainan
Tes Weber tidak ada kelainan
Tes Rinne tidak ada kelainan

N. Vestibularis
Nistagmus tidak ada
Vertigo tidak ada

N. Glossopharingeus dan N. Vagus
Kanan Kiri
Arcus pharingeus simetris
Uvula di tengah
Gangguan menelan tidak ada kelainan
Suara serak/sengau tidak ada kelainan
Denyut jantung tidak ada kelainan
Refleks
- Muntah tidak ada kelainan
- Batuk tidak ada kelainan
5

- Okulokardiak tidak ada kelainan
- Sinus karotikus tidak ada kelainan
Sensorik
- 1/3 belakang lidah tidak ada kelainan
N. Accessorius Kanan Kiri
Mengangkat bahu simetris
Memutar kepala tidak ada hambatan

N. Hypoglossus Kanan Kiri
Mengulur lidah tidak ada deviasi
Fasikulasi (-)
Atrofi papil (-)
Disartria (-)

FUNGSI MOTORIK
LENGAN Kanan Kiri
Gerakan cukup cukup
Kekuatan 5 5
Tonus normal normal
Refleks fisiologis
- Biceps normal normal
- Triceps normal normal
- Radius normal normal
- Ulna normal normal
Refleks patologis
- Hoffman Tromner (-) (-)
- Leri (-) (-)
- Meyer (-) (-)

TUNGKAI Kanan Kiri
Gerakan kurang (ROM aktif/pasif terbatas)
Kekuatan 5 5
Tonus normal normal
Klonus
- Paha (-) (-)
- Kaki (-) (-)
Refleks fisiologis
- K P R normal normal
- A P R normal normal
Refleks patologis
- Babinsky (-) (-)
- Chaddock (-) (-)
6

- Oppenheim (-) (-)
- Gordon (-) (-)
- Schaeffer (-) (-)
- Rossolimo (-) (-)
- Mendel Bechterew (-) (-)

Refleks kulit perut
- Atas tidak ada kelainan
- Tengah tidak ada kelainan
- Bawah tidak ada kelainan

SENSORIK
Parestesi mulai dari pinggang hingga ujung kaki

FUNGSI VEGETATIF
Miksi : tidak ada kelainan
Defekasi : tidak ada kelainan

KOLUMNA VERTEBRALIS
Kyphosis : (-)
Lordosis : (-)
Gibbus : (-)
Deformitas : (-)
Tumor : (-)
Meningocele : (-)
7

Hematoma : (-)
Nyeri ketok : (-)

GEJALA RANGSANG MENINGEAL
Kanan Kiri
Kaku kuduk (-)
Kernig (+) (+)
Lasseque (+) (+)
Brudzinsky
- Neck (-)
- Cheek (-)
- Symphisis tidak dilakukan
- Leg I (-) (-)
- Leg II (-) (-)

GAIT DAN KESEIMBANGAN
Gait Keseimbangan dan Koordinasi
Ataxia : belum dapat dinilai Romberg : tidak ada kelainan
Hemiplegic : belum dapat dinilai Dysmetri : tidak ada kelainan
Scissor : belum dapat dinilai - jari-jari : tidak ada kelainan
Propulsion : belum dapat dinilai - jari hidung : tidak ada kelainan
Histeric : belum dapat dinilai - tumit-tumit : tidak ada kelainan
Limping : belum dapat dinilai Rebound phenomen: tidak dilakukan
Steppage : belum dapat dinilai Dysdiadochokinesis: tidak dilakukan
Astasia-Abasia: belum dapat dinilai Trunk Ataxia : belum dapat dinilai
Limb Ataxia : belum dapat dinilai

GERAKAN ABNORMAL
Tremor : (-)
Chorea : (-)
Athetosis : (-)
Ballismus : (-)
Dystoni : (-)
Myocloni : (-)

FUNGSI LUHUR
Afasia motorik : (-)
Afasia sensorik : (-)
Apraksia : (-)
Agrafia : (-)
Alexia : (-)
Afasia nominal : (-)
8

TEST PROVOKASI NYERI
Patricks sign : (+/+)
Kontra Patricksign : (+/+)
VAS Score : 8

DIAGNOSIS BANDING
Spondilitis TB
Spondilosis Lumbalis
Suspek Hernia nukleus pulposus

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik : Low Back Pain
Diagnosis Topik : Radiks
Diagnosis Etiologi : Suspek Hernia Nukleus Pulposus

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH
BSS : 117 mg/dl Hb : 11.5 g/dl
Kolesterol total : 130 mg/dl Eritrosit : 4.5 10
6
/uL
Kolesterol HDL : 70 mg/dl Ht : 35vol%
Kolesterol LDL : 37 mg/dl Leukosit : 7500 /mm
3

Trigliserid : 145 mg/dl LED : 15 mm/jam
Natrium : 138 mEq/l Trombosit : 249.000/mm
3

Kalium : 4.0 mEq/L Diff count : 0/3/2/61/26/7
Klorida : 96 mmol/L
Kalsium : 9.2 mg/dl
Asam urat : 4.7 mg/dl

URINE
Warna : tidak diperiksa Sedimen :
Reaksi : tidak diperiksa - Eritrosit : tidak diperiksa
Protein : tidak diperiksa - Leukosit : tidak diperiksa
Reduksi : tidak diperiksa - Thorak : tidak diperiksa
Urobilin : tidak diperiksa - Sel Epitel : tidak diperiksa
Bilirubin : tidak diperiksa - Bakteri : tidak diperiksa

FAECES
9

Konsistensi : tidak diperiksa Eritrosit : tidak diperiksa
Lendir : tidak diperiksa Leukosit : tidak diperiksa
Darah : tidak diperiksa Telur cacing : tidak diperiksa
Amuba coli/ : tidak diperiksa
Histolitika : tidak diperiksa

LIQUOR CEREBROSPINALIS
Warna : tidak diperiksa Protein : tidak diperiksa
Kejernihan : tidak diperiksa Glukosa : tidak diperiksa
Tekanan : tidak diperiksa NaCl : tidak diperiksa
Sel : tidak diperiksa Queckensted : tidak diperiksa
Nonne : tidak diperiksa Celloidal : tidak diperiksa
Pandy : tidak diperiksa Culture : tidak diperiksa
V. PEMERIKSAAN KHUSUS
Rontgen foto cranium : tidak diperiksa
Rontgen foto thoraks : tidak diperiksa
Rontgen foto columna vertebralis :

Ro Lumbo-Sacral AP/Lateral (24/09/2013)

Trabekulasi dan alignment baik
Sub-chondral bone layer baik
Discus VL5-S1 menyempit
Osteofit (-). Fraktur (-)
Lipping VL 1-5. Fraktur (-)
Batu opaq (-)
Kesan : Susp. HNP VL5-S1
Electroencephalografi : tidak diperiksa
Electroneuromyografi : tidak diperiksa
10

Electrocardiografi : tidak diperiksa
Arteriografi : tidak diperiksa
Pneumografi : tidak diperiksa
CT-Scan : tidak diperiksa
Lain-lain : tidak diperiksa

PENATALAKSAAN
Non Farmakologi :
- Kompres panas pada daerah nyeri atau sakit untuk meringankan nyeri
- Menghindari mengangkat beban berat dan melakukan aktivitas yang memicu
kepada nyeri pinggang
- Latihan mobilisasi bertahap dengan bantuan korset
- Melakukan exercise dan fisioterapi setelah nyeri pinggang sudah stabil
Farmakologi :
- Natrium diklofenak 3 x 50 mg
- Omeprazol caps 1 x 20 mg
- Vitamin B1B6B12 tab 3 x 1
Rencana Pemeriksaan : R/ MRI, R/ Fisioterapi

PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia
Quo ad functionam : Dubia










RINGKASAN
11

ANAMNESIS
Penderita dirawat di bagian Neurologi RSMH karena mengalami nyeri
pada pinggang yang terjadi secara perlahan-lahan.
4 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS), penderita mengeluh
mengalami nyeri di daerah pinggang. Nyeri dirasakan setelah pasien menimba air
di sumur. 2 bulan SMRS nyeri pinggang dirasakan menjalar ke bokong hingga
kedua ujung kaki disertai rasa kesemutan. Nyeri bersifat hilang timbul,
timbul/bertambah pada saat penderita duduk/berdiri dan hilang saat tidur.
Penderita mengeluh sulit berjalan. 1 bulan SMRS nyeri pinggang dirasakan
makin bertambah berat dan dirasakan terus menerus sehingga penderita tidak
dapat berjalan. Nyeri masih dirasakan walaupun pasien tidur. Saat pasien batuk
dan bersin nyeri dirasakan bertambah. Gangguan BAK (-), Gangguan BAB (-)
Riwayat trauma (-), riwayat angkat beban berat (+), riwayat batuk lama (-),
riwayat demam (-), riwayat darah tinggi (-), riwayat kencing manis (-).
Penyakit ini diderita untuk pertama kalinya.

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENS
Status Internus
Kesadaran : GCS = 15(E
4
M
6
V
5
)
Gizi : Cukup
Suhu Badan : 36,5C Jantung : HR 88 x/m M(-)G(-)
Nadi : 88 x/menit Paru-paru : Ves(+)N R(-) W(-)
Pernapasan : 20 x/menit Hepar : tidak teraba
Tekanan Darah : 110/ 80 mmHg Lien : tidak teraba
Berat Badan : Kg Anggota Gerak: lihat st.neurologikus
Tinggi Badan : Cm Genitalia : tidak diperiksa




12

Status Neurologis :
Nn. Cranialis :
N. III : pupil bulat, isokor, 3 mm, refleks cahaya +/+
N. VII : tidak ada kelainan
N. XII : tidak ada kelainan

Fungsi motorik

Lengan
Kanan
Lengan Kiri Tungkai
Kanan
Tungkai Kiri
Gerakan Cukup Cukup Kurang Kurang
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Normal Normal Normal Normal
Klonus - -
Refleks
fisiologis
Normal Normal Normal Normal
Refleks
Patologis
- - - -

Fungsi sensorik : parestesi mulai dari pinggang hingga ujung kaki
Fungsi vegetatif : tidak ada kelainan
Fungsi luhur : tidak ada kelainan
Gerakan abnormal : tidak ada
Gejala rangsang meningeal : kaku kuduk (-), Kernigs sign (+/+), Lasseques
sign (+/+),
Gait dan keseimbangan : belum dapat dinilai
Test provokasi nyeri : Patricks sign (+/+), kontra Patricks sign (+/+)
VAS Score : 8





13

DIAGNOSIS BANDING
Spondilitis TB
Spondilosis Lumbalis
Suspek Hernia nukleus pulposus

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik : Low Back Pain
Diagnosis Topik : Radiks
Diagnosis Etiologi : Suspek Hernia Nukleus Pulposus

VI. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH RUTIN dan KIMIA KLINIK
BSS : 117 mg/dl Hb : 11.5 g/dl
Kolesterol total : 130 mg/dl Eritrosit : 4.5 10
6
/uL
Kolesterol HDL : 70 mg/dl Ht : 35vol%
Kolesterol LDL : 37 mg/dl Leukosit : 7500 /mm
3

Trigliserid : 145 mg/dl LED : 15 mm/jam
Natrium : 138 mEq/l Trombosit : 249.000/mm
3

Kalium : 4.0 mEq/L Diff count : 0/3/2/61/26/7
Klorida : 96 mmol/L
Kalsium : 9.2 mg/dl
Asam urat : 4.7 mg/dl













14

VII. PEMERIKSAAN KHUSUS
Ro Lumbo-Sacral AP/Lateral (24/09/2013)

Trabekulasi dan alignment baik
Sub-chondral bone layer baik
Discus VL5-S1 menyempit
Osteopit (-). Fraktur (-)
Lipping VL 1-5. Fraktur (-)
Batu opaq (-)
Kesan : Susp. HNP VL5-S1

PENATALAKSAAN
Non Farmakologi :
- Kompres panas pada daerah nyeri atau sakit untuk meringankan nyeri
- Menghindari mengangkat beban berat dan melakukan aktivitas yang memicu
kepada nyeri pinggang
- Latihan mobilisasi bertahap dengan bantuan korset
- Melakukan exercise dan fisioterapi setelah nyeri pinggang sudah stabil
Farmakologi :
- Natrium diklofenak 3 x 50 mg
- Omeprazol caps 1 x 20 mg
- Vitamin B1B6B12 tab 3 x 1
Rencana Pemeriksaan : R/ MRI, R/ Fisioterapi
15

PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia
Quo ad functionam : Dubia




























16

ANALISIS KASUS

Diagnosis Banding Etiologi
1. Spondilitis TB
2. Spondilosis Lumbalis
3. Hernia Nukleus Pulposus

Penegakan Diagnosis Etiologi
1. Spondilitis TB
Gejala dan Tanda pada Spondilitis
TB
Gejala dan Tanda yang Ditemukan
pada Pasien
Nyeri pinggang atau punggung yang
onsetnya dapat bersifat gradual atau
mendadak. Nyeri vertebra/lokal pada
lokasi infeksi sering dijumpai dan
menghilang bila istirahat. Terdapat
gejala klasik tuberkulosis berupa
penurunan berat badan, keringat
malam, demam subfebris, kakeksia.
Gejala ini sering tidak menonjol.
Pada awalnya terjadi nyeri radikuler
yang mengelilingi dada atau perut,
kemudian diikuti paraparesis yang
lambat laun semakin memberat,
spastisitas, klonus, hiperrefleksia dan
refleksi Babinski bilateral. Dapat
ditemukan deformitas dan nyeri
ketok tulang vertebra.
Nyeri pinggang bawah yang terjadi
secara perlahan-lahan makin lama makin
bertambah nyeri dan dirasakan seperti
kena aliran listrik (kesemutan) menjalar
dari pinggang ke bokong sampai paha
bagian belakang, betis dan telapak kaki
Tidak ada penurunan berat badan,
demam, keringat malam, dan kakeksia.
Tidak ada spastisitas, klonus,
hiperrefleksia, dan refleks patologis.
Pemeriksaan laboratorium:
Peningkatan laju endap darah dan
Pemeriksaan laboratorium dalam batas
normal.
17

mungkin disertai leukositosis.
Pemeriksaan radiologi :
Foto polos vertebrae, ditemukan
osteoporosis, osteolitik, dan destruksi
korpus vertebrae, disertai
penyempitan diskus interverterbralis,
dan mungkin dapat ditemukan
adanya massa abses paravertebral.
Pemeriksaan Rontgen Lumbo-sacral
AP/Lateral
Trabekulasi dan alignment baik
Sub-chondral bone layer baik
Discus V L5-S1 menyempit
Lipping VL1-5. Fraktur (-)
Batu opaq (-)
Jadi kemungkinan etiologi Spondilitis TB dapat disingkirkan.

2. Spondilosis Lumbalis
Gejala dan Tanda pada
Spondilosis lumbal
Gejala dan Tanda yang Ditemukan
pada Pasien
Nyeri pinggang setempat terkadang
menjalar ke bokong dan tungkai difus
Nyeri dari pinggang menjalar dari
bokong sampai paha bagian belakang,
betis dan telapak kaki
Sifat nyeri pegal, ngilu, kaku, capek Nyeri seperti terkena aliran listrik
Awal mula timbul dan perkembangan:
Awal hanya sakit pinggang, terkadang
menjalar ke bokong dan tungkai
menyerupai ischialgia
Awal mula timbul nyeri pinggang yang
makin lama makin bertambah nyeri dan
lebih lama, dirasakan seperti kena aliran
listrik (kesemutan) menjalar dari
pinggang ke bokong sampai paha bagian
belakang, betis dan telapak kaki
Faktor yang membangkitkan sakit
pinggang saat menggerakkan pinggang
setelah berdiam dalam sikap duduk
atau baring
Factor yang membangkitkan sakit
pinggang saat mengangkat beban berat,
aktivitas, mengedan, batuk, berjalan
Jarang disertai ischialgia, bila terdapat
ischialgia bersifat bilateral
Terdapat ischialgia bilateral
Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan fisik:
18

Fleksi lumbal ke belakang
menimbulkan nyeri, defisit sensorik di
daerah gluteal atau paha anterior dan
posterior, reflex tendon lutut menurun
Tidak ada nyeri saat fleksi lumbal ke
belakang, tidak terdapat defisit sensorik
pada daerah gluteal dan paha, reflex
tendon normal
Pemeriksaan Rontgen:
Terdapat osteofit pada bagian posterior
diskus intervertebralis, diskus
intervertebralis L5-S1 terlihat
menyempit,

Pemeriksaan Rontgen:
Discus VL5-S1 menyempit
Osteofit (-)
Jadi kemungkinan diagnosis etiologi spondilosis lumbalis dapat disingkirkan

3. Hernia Nukleus Pulposus
Gejala dan Tanda pada
HNP
Gejala dan Tanda yang Ditemukan
pada Pasien
Nyeri pinggang setempat atau difus.
Nyeri pinggang yang onsetnya perlahan-
lahan, bersifat tumpul atau terasa tidak
enak, sering intermiten, walau kadang
onsetnya mendadak dan berat. Diperhebat
oleh aktivitas atau pengerahan tenaga
serta mengedan, batuk atau bersin.
Menghilang bila berbaring pada sisi yang
tidak terkena dengan tungkai yang sakit
difleksikan. Sering terdapat spasme
refleks otot-otot paravertebrata yang
menyebabkan nyeri sehingga membuat
penderita tidak dapat berdiri tegak secara
penuh. Setelah periode tertentu timbul
skiatika atau iskialgia. Penderita sering
Nyeri pinggang menjalar dari bokong
sampai paha bagian belakang, betis
dan telapak kaki.
Nyeri pinggang dirasakan setelah
menimba air di sumur menjalar ke
bokong hingga kedua ujung kaki
disertai rasa kesemutan. Nyeri bersifat
hilang timbul, timbul/bertambah pada
saat penderita duduk/berdiri dan hilang
saat tidur. Penderita mengeluh sulit
berjalan. 1 bulan SMRS nyeri
pinggang dirasakan makin bertambah
berat dan dirasakan terus menerus
sehingga penderita tidak dapat
berjalan. Nyeri masih dirasakan
19

mengeluh kesemutan (parestesia) atau
baal bahkan kekuatan otot menurun
sesuai dengan distribusi persarafan yang
terlibat.

walaupun pasien tidur. Saat pasien
batuk dan bersin nyeri dirasakan
bertambah.
Sifat nyeri menusuk tajam seperti ngilu
Sciatica merupakan nyeri yang terasa
sepanjang perjalanan nervus ischiadicus
yang mempersarafi daerah bokong
sampai ke tungkai, biasanya mengenai
hanya salah satu sisi. Ketika saraf sciatic
terjepit, meradang, atau rusak, nyeri sciatica
bisa menyebar sepanjang saraf sciatic menuju
kaki. Nyeri dirasakan seperti ditusuk
jarum, atau nyeri seperti ditembak.
Kekakuan kemungkinan dirasakan pada
kaki. Berjalan, berlari, menaiki tangga,
dan meluruskan kaki memperburuk nyeri
tersebut, yang diringankan dengan menekuk
punggung atau duduk.

Nyeri pinggang dirasakan menjalar ke
bokong hingga kedua ujung kaki
disertai rasa kesemutan. Nyeri bersifat
hilang timbul, timbul/bertambah pada
saat penderita duduk/berdiri dan hilang
saat tidur.
Awal mula timbul dan perkembangan:
Awal nyeri setempat, kemudian
menjalar ke bokong, lipatan lutut, ke
maleolus interna. Terjadi unilateral
kemudian menjadi bilateral.
Gejala awal ditandai dengan nyeri
punggung yang onsetnya perlahan-
lahan, bersifat tumpul atau terasa
tidak enak, sering intermiten, walau
kadang onsetnya mendadak dan berat.
Awal mula timbul dan perkembangan :
Awal mula timbul nyeri punggung
bawah yang makin lama makin
bertambah nyeri dan lebih lama,
dirasakan seperti kena aliran listrik
menjalar dari pinggang ke bokong
sampai paha bagian belakang, betis
dan telapak kaki.
Nyeri pinggang dirasakan setelah
pasien menimba air di sumur. Nyeri
20

Diperhebat oleh aktivitas atau
pengerahan tenaga serta mengedan,
batuk atau bersin. Menghilang bila
berbaring pada sisi yang tidak terkena
dengan tungkai yang sakit
difleksikan. Sering terdapat spasme
refleks otot-otot paravertebrata yang
menyebabkan nyeri sehingga
membuat penderita tidak dapat
berdiri tegak secara penuh. Setelah
periode tertentu timbul skiatika atau
iskialgia. Penderita sering mengeluh
kesemutan (parestesia) atau baal
bahkan kekuatan otot menurun sesuai
dengan distribusi persarafan yang
terlibat.

pinggang dirasakan menjalar ke
bokong hingga kedua ujung kaki
disertai rasa kesemutan. Nyeri
bersifat hilang timbul,
timbul/bertambah pada saat
penderita duduk/berdiri dan hilang
saat tidur. Penderita mengeluh sulit
berjalan. Nyeri pinggang dirasakan
makin bertambah berat dan
dirasakan terus menerus sehingga
penderita tidak dapat berjalan. Nyeri
masih dirasakan walaupun pasien
tidur. Saat pasien batuk dan bersin
nyeri dirasakan bertambah.

Faktor yang membangkitkan sakit
pinggang mengangkat benda berat,
menegakkan badan, batuk, aktivitas
Faktor yang membangkitkan sakit
pinggang yaitu mengangkat beban
berat, duduk/berdiri, batuk, bersin.
Pemeriksaan Fisik :
Lordosis yang mendatar dengan motilitas
tulang belakang lumbal yang terbatas.
Lassegue (+), Patrick (+), kontra patrick
(+), reflex tendon Achilles menurun,
defisit sensorik (+)
Pemeriksaan Fisik :
Tanda lasegue (+), tanda patrick (+),
kontrapatrick (+), reflex tendon achiles
menurun, defisit neurologis (+)
Pemeriksaan Rontgen:
Penipisan diskus intervertebralis antara
L4-L5 atau L5-S1, penonjolan osteofit ke
dalam kanalis vertebralis, tanda
Pemeriksaan Rontgen:
Trabekulasi dan alignment baik
Sub-chondral bone layer baik
Discus VL5-S1 menyempit
21

degenerative tulang.


Lipping VL 1-5. Fraktur (-)
Batu opaq (-)
Jadi kemungkinan diagnosis etiologi hernia nucleus pulposus lumbalis (lesi
diskogenik) belum dapat disingkirkan.

Kesimpulan : Diagnosis etiologi dalam kasus ini adalah suspek hernia nukleus
pulposus.

You might also like