You are on page 1of 26

Peter Kasenda

Mencari Sosok Ekonomi Nasional


Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar
mengambil nasib bangsa dan nasib tanah
air di dalam tangan kita sendiri. Hanya
bangsa yang berani mengambil nasib
dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri
dengan kuatnya.
Soekarno, 17 Agustus 1945
Satu Tahun Ketentuan ( 1957
!e"olusi #ndonesia adalah !e"olusi !akyat, yang bertu$uan menu$u
%asyarakat Adil dan %akmur
Tahun Kemenangan (195&
!akyat sekarang lebih sadar siapa la'an, tidak lagi tak terang siapa yang
setia dan siapa penghianat(.siapa pemimpin se$ati, dan siapa pemimpin
anteknya asing(..siapa pemimpin pengabdi !akyat dan siapa pemimpin
gadungan (.
Penemuan Kembali Revolusi Kita (1959
)iga *erangka !e"olusi
(1 +embentukan ,egara *esatuan !epublik #ndonesia
(- +embentukan %asyarakat Adil dan %akmur
(. +embentukan satu persahabatan baik antara !epublik #ndonesia dan
semua negara didunia, terutama sekali dengan negara Asia-A/rika, atas
1
dasar hormat-menghormati satu sama lain, dan atas dasar beker$a
sama membentuk yaitu 0unia 1aru yang bersih dari imperialisme
dan kolonialisme .
2ima +ersoalan-+ersoalan +okok #ndonesia
(1 0asar3tu$uan dan ke'a$iban-ke'a$iban !e"olusi #ndonesia
(- *ekuatan-kekuatan sosial !e"olusi #ndonesia
(. Si/at !e"olusi #ndonesia
(4 Hari depan !e"olusi #ndonesia
(5 %usuh-musuh !e"olusi #ndonesia
Laksana Malaekat Yang Menyerbu Dari Langit !alannya Revolusi *ita
( 4arek - 1956
1ersatunya ,asionalisme, Agama dan *omunisme ( ,asakom
%utlak dilaksanakan 2and-!e/orm sebagai bagian mutlak !e"olusi
#ndonesia 7 %utlak dibasmi segala phobi-phobian terutama *omunis-
phobi7 perlu dikon/rontasi segenap kekuatan nasional terhadap kekuatan-
kekuatan imperialis-kolonialis dan keharusan di$alankan re"olusi dari atas
dan dari ba'ah
Revolusi " Sosialisme #ndonesia " Pim$inan Nasional (!esopim - 1951
+er$uangan harus disertai )ritunggal !e"olusi, ideologi nasional progresi/
dan pimpinan nasional
Tahun Kemenangan ( )akem -- 195-
%emperhebat peker$aan 8ront ,asional serta menumpas rongrongan
re"olusi dari dalam
-
!e"olusi #ndonesia mengalami satu 9 sel/ propelling /ro'th 9 : satu yaitu
mau atas dasar kema$uan, mekar atas dasar kemekaran
%enta Suara Revolusi #ndonesia (;esuri : 195.
!e"olusi #ndonesia harus disertai dengan kon/rontasi terus-menerus dan
adanya disiplin yang hidup serta diperlukan puluhan ribu kader di segala
lapangan
0eklarasi <konomi ( 0ekon harus dilaksanakan dan tidak boleh
disele'engkan karena 0ekon adalah %anipolnya ekonomi
Abad kita ini abad ,e/o
Tahun &ivere Pericoloso ( )a"ip - 1954
!e"olusi #ndonesia harus mengambil sikap tepat terhadap la'an dan ka'an
!e"olusi #ndonesia harus di$alankan dari atas dan dari ba'ah
0estruksi dan kontruksi harus di$alankan sekaligus dalam !e"olusi
)ahap pertama harus dirampungkan dulu kemudian tahap kedua ,
Setia kepada +rogram !e"olusi sendiri yaitu %anipol
%empunyai sokoguru, punya pimpinan yang tepat dan kader-kader yang
tepat
0i/ormulasikan )risakti 9 berkedaulatan dalam politik, berdikari dalam
ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan
'a$ailah (intang)(intang Di Langit ()ahun 1erdikari - 1955
+an=a A>imat !e"olusi
,asakom, +an=asila, %anipol-?sdek, )risakti dan 1erdikari
.
+eriode pen$a$ahan telah me'ariskan kepada #ndonesia suatu struktur
perekonomian yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan asing dan para
pedagang )ionghoa. +erusahaan besar milik orang-orang 1arat, terutama
1elanda, mendominasi bidang-bidang seperti perkebunan, pertambangan,
perdagangan luar negeri, industri dan perbankan. 1oleh dikatakan semua
perusahaan besar berada di tangan orang-orang 1elanda. 0iperkirakan ,pada
tahun 1956 hanya 16 persen sa$a dari kekayaan s'asta dalam sektor non-
pertanian berada ditangan orang-orang #ndonesia. 0alam sektor impor
barang-barang konsumsi, 56 persen ditangani oleh perusahaan 9 2ima
1esar9 milik 1elanda, sementara dalam sektor ekspor, 56 persen dikelola
oleh perusahaan-perusahaan asing. Sebelum tahun 1951, mayoritas bank
s'asta dikuasai oleh perusahaan 9 Sepuluh 1esar 9 milik 1elanda.
;olongan )ionghoa, yang pada tahun 1956 men=akup kurang dari tiga
persen penduduk #ndonesia dan yang sebagian besar dari mereka dilahirkan
di luar negeri atau mengindenti/ikasikan diri dengan masyarakat @ina di
@ina daratan, menguasai sektor menengah, yang men$adi perantara antara
perusahaan-perusahaan asing dengan orang-orang #ndonesia. *ebi$aksanaan
kolonial 1elanda telah memberikan kepada orang-orang )ionghoa
kedudukan penting ekonomi di dalam suatu susunan piramidal yang
dinamakan 9struktur kasta kolonialA yang didasarkan pada suatu sistem
strati/ikasi sosial yang pada pokoknya bersi/at rasial. *elompok pedagang
)ionghoa ini menguasai industri ke=il dan menampung hasil para petani
ke=il dan menguasai sebagian besar lalu lintas kegiatan pedagang ke=il.
0engan demikian, maka orang-orang #ndonesia yang merupakan kelompok
masyarakat terbesar7 berada pada papan lapisan paling ba'ah dalam 9
4
masyarakat dualistis 9 seperti yang telah dilukiskan oleh 1oeke atau 9
masyarakat pluralistis 9 seperti yang telah dilukiskan oleh 8urni"all.
;erakan ekonomi orang #ndonesia di dalam struktur ini dibatasi hanya pada
sektor pertanian substitusi dan perdagangan ke=il. Sedikit sekali orang-orang
#ndonesia terlibat dalam kegiatan ke'iras'astaan.
5
Sesudah 1elanda mengakui kedaulatan !epublik #ndonesia, hampir setiap
pemerintahan #ndonesia dalam periode pembenahan di tahun 1956-an
melan=arkan upaya yang serupa dan paling utama yakni upaya untuk
mengubah perekonomian kolonial men$adi perekonomian nasional. Hal
itu tidak mengherankan, karena di negara-negara yang baru bebas dari
kekuasaan kolonial umumnya mempunyai suatu dorongan yang kuat
untuk memperbesar peranan ekonomi 'arganya, yakni penduduk
pribumi dalam pemilikan dan penguasaan ases produkti/ di luar
pertanian subsistensi. 0i samping itu hasrat untuk meningkatkan
berbagai keuntungan dan prestise yang mereka peroleh dari kegiatan-
kegiatan ekonomi. Akan tetapi, dalam melaksanakan konsep nasionalitas
ini, orang-orang #ndonesia dihadapkan pada dua masalah, terutama
dalam /ase a'al kemerdekaan negeri itu B +ertama, $umlah orang
#ndonesia yang sudah terlatih dan berpengalaman terlalu sedikit untuk
dapat melakukan tugas meren=anakan dan melaksanakan kebi$aksanaan
guna mendorong perkembangan suatu kelas pengusaha golongan
pribumi dan untuk memper=epat perbaikan ekonomi mereka. *edua,
perusahaan-perusahaan milik asing dan orang )ionghoa mendominasi
sektor-sektor ekonomi modern, sedangkan orang #ndonesia tidak
memiliki modal dan ketrampilan ber'iras'asta yang diperlukan untuk
dapat bersaing se=ara ekonomis dengan mereka. Cleh sebab itu hanya
sedikit kebi$aksanaan yang berhasil menimbulkan perubahan-perubahaan
besar dalam struktur perekonomian, sementara tidak ada pelaksanaan
yang tegas dan konsisten untuk mendorong tumbuhnya suatu kelas
pengusaha yang kuat dan e/ekti/ guna menggantikan pengusaha-
pengusaha asing dan pedagang )ionghoa.
5
Rencana *rgensi Pembangunan
*abinet %ohammad ,atsir merumuskan suatu program ekonomi !en=ana
?rgensi +erekonomian (!?+. !?+ dimaksudkan sebagai suatu bagian
integral dari kebi$aksanaan umum di bidang ekonomi, yang
dimaksudkan untuk membimbing berbagai kegiatan pemerintah dalam
sektor industri dan sektor pertanian serta memungkinkan pemerintah
menga'asi pembentukan perusahaan-perusahaan baru. *ebi$aksanaan
itu bertu$uan untuk mengkonlidasikan usaha-usaha industrialisasi dengan
$alan mengaitkan kegiatan industri besar dengan industri-industri ke=il
terutama di daerah pedesaan. 1ahkan dalam $angka pan$ang, ren=ana itu
merupakan suatu usaha ber=orak nasionalistis, yakni untuk mengurangi
ketergantungan bangsa kepada kepentingan ekonomi asing.
!en=ana ?rgensi +erekonomian menentukan bah'a pemerintah akan
menguasai 9industri-industri "ital 9 yang baru, termasuk pabrik-pabrik untuk
keperluan pertahanan, industri kimia dasar, pabrik semen, instalasi
pembangkit tenaga, instalasi irigasi dan perusahaan angkutan. 1erdasarkan
ren=ana ini, pemerintah akan menyediakan modal sekurang-kurangnya 56
persen dan akan memegang dua pertiga dari saham-saham istime'a serta
suara mayoritas di dalam de'an direksi. !en=ana itu $uga akan memberikan
dukungan kepada industri ke=il di daerah pedesaan, seperti pengolahan kulit,
pembuatan payung, batu bata dan keramik. #ndustri ukuran menengah dan
besar akan didirikan dan dibagikan dalam proyek $angka pendek dan proyek
$angka pan$ang. +royek $angka pendek men=akup per=etakan, pengolahan
karet, pabrik genteng dan se$umlah pabrik lainnya. +royek $angka pan$ang
7
men=akup pabrik kaustik soda, pabrik pupuk, pabrik alumunium, pabrik
kertas, pabrik-pabrik pintal dan ra$ut serta beberapa proyek lain.
!en=ana ?rgensi +embangunan, yang sering disebut !en=ana Soemitro,
$uga mengi>inkan modal asing untuk memainkan peranan yang lebih akti/ 9
dalam industri-industri yang tidak penting 9. 0alam bidang ini, di mana ada
kemungkinan bagi s'asta #ndonesia untuk memainkan peranan yang
penting, mungkin bisa dibentuk perusahaan =ampuran antara kepentingan
#ndonesia dan kepentingan asing dengan syarat bah'a orang-orang
#ndonesia memiliki bagian terbesar dari sahamnnya : termasuk saham
istime'a : dan merupakan mayoritas dalam de'an direksi, sementara
pemerintah akan memberikan bantuan keuangan 9 untuk men$embatani
setiap kesen$angan yang mungkin ada 9. Anggaran dasar perusahaan harus
memuat ketentuan mengenai pemindahan saham se=ara berangsur-angsur
dari tangan asing ke tangan orang-orang #ndonesia dan keharusan tenaga
asing untuk melatih tenaga-tenaga #ndonesia. Apabila s'asta #ndonesia tidak
menaruh minat untuk menanamkan modal mereka modal asing dapat
ditanamkan dalam kerangka ren=ana ekonomi umum, akan tetapi
perusahaan-perusahaan yang bersangkutan harus se=ara bertahap
mengalihkan saham-sahamnya kepada orang-orang #ndonesia dan
mempersiapkan orang-orang #ndonesia untuk mengambil alih /ungsi-/ungsi
sta/.
+ada a'alnya, ren=ana itu hanya diran=ang untuk $angka 'aktu tiga tahun
( 1951 : 195., tetapi kemudian diperpan$ang men$adi lima tahun sampai
dengan 1955. Selain dilatarbelakangi paradigma pembangunan 'aktu itu,
yakni perlunya di=iptakan 9 sistem perekonomian nasional 9 . Soemitro $uga
&
dipengaruhi oleh se$umlah pandangan yang menyatakan bah'a ekonomi
negara-negara pas=akolonial sulit berkembang karena terbelenggu oleh
produksi bahan-bahan industri negara ma$u. )eori-teori pembangunan 'aktu
itu mendalilkan bah'a pembangunan perekonomian negara-negara
terbelakang hanya dapat berhasil $ika dilakukan pengembangan industri
se=ara besar-besaran (big push. Hanya dengan =ara demikian dapat
di=iptakan eternal economies berbagai $enis industri seiring dengan
pembangunan prasarana oleh pemerintah. 0alam gagasan Soemitro itu
sektor s'asta menduduki peran penting dan pemerintah sendiri mengambil
peran sebagai penggerak utama.
0engan demikian, strategi pembangunan yang sesuai dengan /alsa/ah, arah,
tu$uan, dan paradigma pembangunan periode 1956-1959 adalah mendorong
perkembangan ekonomi, politik, dan sosial yang dapat men=iptakan struktur
perekonomian dan kelembagaan sosial-ekonomi-politik yang kuat seerta
dapat menun$ang ter=apainya peningkatan kese$ahteraan rakyat. Sementara
itu, berbagai kebi$akan pembangunan yang ditemuh antara lain, pertama,
untuk men=iptakan hubungan industrial yang serasi antara pengusaha-
peker$a maka kebi$akan pengupahan dan tingkat upah peker$a harus
disesuaikan dengan perkembangan biaya kebutuhan hidup. *edua,
menyesuaikan kebi$akan peri>inan perusahaan industri agar sesuai dengan
kepentingan bangsa melalui +eraturan +emerintah ,omor 1 )ahun 1957
tentang +enyaluran +erusahaan-+erusahaan. 1erdasarkan ++ tersebut
dikeluarkan delapan belas Surat *eputusan %enteri +erindustrian yang
menun$uk delapan belas =abang usaha yang dapat senantiasa memperoleh
syarat-syarat yang dianggap perlu bagi perusahaan bersangkutan, antara lain,
usaha bioskop, perbankan, kon/eksi, perakitan sepeda dan lain-lain.
9
+rogram pembangunan yang diperlihatkan dalam *abinet %uhammad
,atsir ( 7 September 1956 : - %aret 1951 menun$ukkan bah'a kabinet ini
tampak mempunyai "isi dan misi pembangunan $angka menengah dan
pan$ang, khususnya upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pemenuhan kebutuhan permahan rakyat, penyerasian hubungan ker$a sama
antara pengusaha dan karya'an serta pengembangan ekonomi rakyat.
*emudian disusul dengan kabinet Soekiman (-7 April 1951 : -5 8ebruari
195-, *abinet Dilopo (. April 195- : .6 4uli 195., *abinet Ali
Sastroamid$o$o # (1 Agustus 195. : 1- Agustus 1955, *abinet 1urhanuddin
Harahap ( 1- Agustus 1955 : -4 %aret 1955 dan Ali Sastroamid$o$o
kembali ditun$uk sebagai perdana menteri ( -4 %aret 1955 : 9 April 1957 .
*abinetAli Sastroamid$o$o ## men$alankan program-program pokok, antara
lain, %emulai pembangunan se=ara teratur dan menurut ren=ana ber$angka
'aktu tertentu (lima tahun 7 me'u$udkan pergantian ekonomi kolonial
men$adi ekonomi nasional 7 menyehatkan keuangan negara sehingga
ter=apai perimbangan anggaran belan$a7 mema$ukan industri nasional 7
meningkatkan kehidupan petani serta meningkatkan in/rastruktur, terutama
untuk daerah yang menghasil produksi banyak.
Rencana Pembangunan Lima Tahun
*emudian diba'ah *abinet Ali Sastroamid$o$o ## disetu$ui !en=ana 2ima
)ahun. 1erbeda dengan !?+ yang si/atnya lebih umum, ren=ana itu se=ara
keseluruhan bersi/at eksplisit, teknis dan terin=i dan bahkan men=akup
prioritas-prioritas proyek yang paling rendah. Selain itu terdapat penekanan,
16
yang tidak terdapat dalam !en=ana ?rgensi +embangunan, pada perlunya
suatu sistem peren=anaan yang terpusat dan perlunya penerintah memainkan
peranan yang lebih besar dalam melaksananakannya. )ekanan yang kedua
itu menga=u kepada pembentukan perusahaan-perusahaan negara dalam
konteks #ndonesia, menun$ukkan perlunya diambil langkah-langkah untuk
men=iptakan suatu golongan 'iras'asta pribumi dan untuk men=iptakan
suatu kekuatan yang e/ekti/ guna mengimbangi para pengusaha )ionghoa
dan modal yang didominasi oleh orang asing. %engikuti strategi ekonomi
yang dikenal dengan big push, 1adan +eran=ang ,asional menyarankan agar
negara maupun sistem-sistem pasar dianggap sama pentingnya.
)u$uan utama dari !en=ana 2ima )ahun itu adalah untuk mendoromg
industri dasar, perusahan-perusahan pelayanan umum dan $asa dalam sektor
publik, yang kesemuanya dharapkan akan merangsang penanaman modal
dalam sektor s'asta. +enanaman modal yang diharapkan akan dilakukan
dalam kedua sektor selama periode lima tahun diperkirakan sekitar !p -.566
$uta per tahun, di samping !p 1.5666 $uta dalam bentuk penanaman modal
pedesaan melalui berbagai $enis proyek. !en=ana itu, yang tidak
memperhitungkan in/lasi, $uga akan memperkirakan berapa uang yang akan
tersedia bagi pengeluaran pemerintah tanpa harus mengalami de/isit. )iap
kementerian akan meran=ang berbagai proyek pembangunan, yang
kemudian akan disusun dalam urutan menurut prioritas-prioritas yang akan
ditetapkan oleh 1+, untuk membuahkan hasil yang sebesar-besarnya dan
se=epat-=epatnya. +endek kata, seluruh program tergantung pada la$u in/lasi
dan kepada terus berlangsungnya trend-trend produksi yang meningkat pada
tahun-tahun sebelumnya, karena perkiraan pengeluaran pemerintah
didasarkan pada tahun-tahun sebelumnya.
11
Adanya pergolakan politik pada tahun 1957 mendorong in/lasi. +engusiran
terhadap, hampir semua perusahaan 1elanda pada akhir tahun 1957 telah
menimbulkan gangguan-gangguan yang besar di bidang penamaman modal,
produksi dan distribusi. Seluruh ren=ana men$adi berantakan dan kehilangan
dampaknya terhadap pembangunan ekonomi beren=ana atau terhadap
per=epatan la$u pembentukan modal.
!en=ana ?rgensi +embangunan (1951 : 1955 dan !en=ana +embangunan
2ima )ahun (1955 : 1956 dilaksanakan melalui berbagai kebi$akan. Se=ara
keseluruhan, kedua ren=ana pembangunan yang dibuat pada periode 1956 :
1959 kurang berhasil men=apai sasaran. !en=ana ?saha +embangunan gagal
karena mengabaikan pentingnya pengembangan dan penguatan entrepreneur
se$ati golongan 9pribumiA. Salah satu akibat dari kegagalan itu
perekonomian #ndonesia =enderung terdorong pada kegiatan perusahaan-
perusahaan negara daripada perusahaan s'asta 9pribumi 9. Sementara
!en=ana +embangunan 2ima )ahun 1955-1956 kurang men=apai sasaran
karena ada beberapa /aktor yang memengaruhi pelaksanaan ren=ana ini di
antaranya tingkat kemampuan administrasi nrgara yang masih rendah serta
belum dapat dihapuskannya
1-
Rencana Pembangunan Nasional Semesta
*etidakberhasilan pembangunan diba'ah demokrasi parlementer memba'a
ke situasi genting. +ada akhir tahun 1956-an, suhu politik dalam kian
memanas. )untutan masyarakat untuk kembali ke ?ndang-?ndang
0asar 1945 terus menggelora. Dalaupun telah bersidang selama dua
tahun, *onsituante gagal mengemban tugas dalam menyusun konsitusi
baru serta tidak mampu menampung aspirasi masyarakat untuk kembali
ke ??0 1945. +erkembangan terus mendorong +residen Soekarno
mengeluarkan dekrit tentang berlakunya kembali ?ndang-?ndang 0asar
1945 pada 5 4uli 1959.
0alam pidato 9 +enemuan *embali !e"olusi *ita 9 yang diu=apkan pada
peringatan hari *emerdekaan 17 Agustus 1959, +residen Soekarno
menguraikan se$umlah hal penting yang kemudian dinamakan 9
%ani/esto +olitik !epublik #ndonesia E (%anipol : ?S0<*. 0alam
kesempatan itu +residen Soekarno menyeruhkan dibangkitnya kembali
semangat re"olusi, keadilan sosial dan perlengkapan lembaga-lembaga
dan organisasi-organisasi negara demi re"olusi berkesinambungan.
%anipol ?S0<* kemudian dikukuhkan %a$elis +ermusya'aratan
!akyat Sementara (%+!S sebagai ;aris 1esar Haluan ,egara dalam
*etetapan %+!S !# ,omor 13%+!S31956.
0engan ditetapkannya %anipol-?S0<* sebagai ;aris-;aris 1esar Haluan
,egara berarti !en=ama +embangunan 2ima )ahun (!+2) 1955 : 1956
yang disusun dan dilaksanakan era sebelumnya harus diganti dengan ren=ana
pembangunan baru yang mampu mengakomodasi perkembangan mutakir
dengan beberapa syarat antara lain, tersebar di seluruh 'ilayah !epublik
1.
#ndonesia (nasional, men=akup seluruh dimensi kehidupan masyarakat
( semesta, dan dilakukan bertahap melalui serangkaian pembangunan
$angka pan$ang (beren=ana. 1erdasarkan kriteria itu, disusun ren=ana
pembangunan $angka pan$ang pertama yakni ;aris-;aris 1esar +ola
(!en=ana +embangunan ,asional Semesta 1eren=ana )ahap +ertama 1951
: 1959 (!+,S1-1 1951-1959
Arah pembangunan nasional sebagaimana ter=antum dalam !+,S1 1951 :
1959 adalah untuk membentuk masyarakat adil dan makmur berdasarkan
+an=asila, ?ndang-?ndang 0asar 1945, dan +roklamasi 17 Agustus
1945, yang diberlakukannya lagi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara ps=a-diterbitkannya 0ekrit 5 4uli 1956. 0alam rumusan
tersebut, =ita-=ita me'u$udkan masyarakat adil dan makmur sesuai
dengan +an=asila disebut $uga masyarakat sosialisme atau masyarakat
sosialis #ndonesia. %asyarakat adil dan makmur sebagai per'u$udan
sosialisme #ndonesia itu bersendi pokok pada *eadilan, *erakyatan dan
*ese$ahteraan. *etiga unsur ini (keadilan, kerakyatan, dan
kese$ahteraan terkandung dalam asas-asas kekeluargaan dan gotong
royong yang merupakan =iri pokok kepribadian #ndonesia seperti
dirumuskan dalam +an=asila.
14
)u$uan pembangunan sebagaimana ter=antum dalam !+,S1 1951 : 1959
adalah melatakkan dasar-dasar pembangunan rohaniah dan $asmaniah
yang sehat dan kuat serta pembangunan tata perekonomian nasional
yang sanggup berdiri sendiri dan tidak tergantung kepada pasang-
surutnya pasar dunia, menegakkan kembali kepribadian dan kebudayaan
#ndonesia yang berdasarkan semangat demokrasi terpimpin, ekonomi
terpimpin dan gotong royong serta mengutamakan kesadaran hidup
bersaha$a dan ke$u$uran. Sedangkan tu$uan 9Sosialisme #ndonesia9
adalah untuk mengakhiri dan melenyapkan segala penderitaan rakyat
lahir dan batin serta memberikan nikmat rohaniah dan $uga badaniah
kepada masyarakat #ndonesia dengan men=iptakan satu masyarakat
#ndonesia yang adil-makmur material dalam 'adah ,egara *esatuan
!epublik #ndonesia.
15
*ebi$akan pembangunan sebagaimana ter=antum dalam !en=ana
+embangunan ,asional Semesta 1eren=ana )ahapan +ertama terbagi
enam bidang, yakni mental3agama3kerohanian3penelitian7 kese$ahteraan
pemerintahan dan keamanan3pertahanan7 produksi7 distribusi dan
perhubungan. ?ntuk me'u$udkan enam kebi$akan tersebut, dibangun
dua kelompok proyek 7 yakni +royek A dan +royek 1. +royek A
ber$umlah ..5 proyek dibagi men$adi delapan bidang (1 %ental dan
!ohani7 (- +enelitian 7 (. *ese$ahteraan 7 (4 +emerintahan dan
*eamanan3+ertahanan7 (5 +embangunan *husus 7 (5 +roduksi7 (7
0istribusi dan +erhubungan7 serta (& *euangan dan +embiayaan.
4umlah total in"estasi yang dibutuhkan untu +royek A selama delapan
tahun sebesar !p -46 miliar atau rata-rata !p .6 miliar per tahun (1.
persen dari pendapatan nasional. #n"estasi tersebut diren=anakan akan
digali dari (a hasil pendapatan perusahaan-perusahaan negara sebesar
55 miliar rupiah, pin$aman luar negeri maksimal .6 persen ( sekitar &6
miliar rupiah, dan +royek 1 minimal sebesar 166 miliar rupiah. +royek
1 adalah upaya khusus yang bukan hanya diharapkan dapat memperluas
pembangunan, tetapi $uga mampu menghasilkan se$umlah dana untuk
pembangunan proyek A, seperti peningkatan produkti"itas dan e/isiensi
pengelolaan negara, hasil sanering, simpanan masyarakat, pen$ualan
saham, pen$ualan barang modal3barang konsumsi, serta bantuan teknik
dan bantuan program.
Setelah 0e'an +eran=ang ,asional (0epernas tuntas menyusun !+,S1
1951 : 1959 pada 1956, ren=ana pembangunan nasional semesta ini
kemudian dikukuhkan %+!S melalui )A+ ,o ##.%+!S31956. !+,S1
dibadi dalam delapan buah buah buku terdiri dari 17 $ilid dengan seluruh
15
uraian disusun sepan$ang 1945 paragra/ sesuai dengan angka-angka
+roklamasi 17 Agustus 1945. ?ntuk melaksanakan !+,S1, +residen
Soekarno melakukan regrouping kabinet men$adi *abinet *er$a ## (17
8ebruari 1956 : 5 %aret 195- dan kemudian *abinet *er$a ### (5 %aret
195- : 1. ,o"ember 195.
Setelah le'at dua tahun dalam pelaksanaan +embangunan Semesta,
pemerintah tidak melihat adanya kema$uan. +ada bulan %aret 195.,
+residen Soekarno dalam amanat kepresidenannya men=anangkan suatu
kebi$akan ekonomi, yang dikenal sebagai 0eklarasi <konoimi (0ekon.
0ekon sesungguhnya dimaksudkan untuk menguraikan metode yang hendak
digunakan untuk melaksanakan !en=ana 0elapan )ahun.
%enurut 0ekon, pertumbuhan ekonomi akan ter$adi dalam dua tahap. )ahap
pertama, adalah periode penataan ekonomi yang si/atnya nasional dan
demokratis serta bersih dari sisa-sisa peninggalan imperialisme dan
/eodalisme. )ahap kedua adalah tahap pembangunan ekonomi sosialis
#ndonesia. Sampai tingkat tertentu, 0ekon men=erminkan maksud
pemerintah untuk mengadakan perubahan yang radikal dalam kebi$aksanaan
ekonominya. 0ekon mengandung himbauan agar kepemimpinan ekonomi
yang baru, memberi bimbingan posti/ paling tidak untuk empat bidang,
yakni B penentuan la$u pertumbuhan ekonomi, peningkatan la$u penanaman
modal dalam negeri dan asing, pembukan hubungan ekonomi internasional
dan penentuan kegiatan ekonomi sektor s'asta, koperasi dan negara. +eran
positi/ 'iras'astaan ditekankan oleh 0ekon, khususnya di bidang produk
komoditi kebutuhan pokok (sandang-pangan. ?ntuk tu$uan itu, pemerintah
mendorong pembentukan 1adan %usya'arah ?saha ,asional ( 1amunas
17
Akan tetapi, selain membayangkan perubahan-perubahan yang si/atnya
ekonomis semata-mata, 0ekon terutama menekan keyakinan Soekarno
bah'a =ita-=ita ekonomi sosialis #ndoneisa hanya akan ter=apai setelah
imperialisme dan /eodalisme dapat dihan=urkan se=ara total di luar negeri
maupun di #ndonesia sendiri. ?ntuk mendukung politik luar negeri
#ndonesia perlu militer yang kuat, yang selan$utnya akan menyerap sebagian
besar anggaran belan$a nasional. Akibatnya lan$u in/lasi meningkat dengan
ta$am pada pertengahan pertama pada tahun 195..
%a$elis +ermusya'aratan !akyat Sementara kemudian mengadakan Sidang
?mum *edua di 1andung pada 15 : -- %ei 195.. Sidang ?mum tersebut
menghasilkan dua ketetapan, yaitu *etetapan %+!S ,omor ###3%+!S3195.
tentang +engangkatan +emimpin 1esar !e"olusi 1ung *arno men$adi
+residen !epublik #ndonesia Seumur Hidup dan *etetapan %+!S ,omor
#@3F+!S3195. tentang +edoman-+edoman +elaksanaan ;aris-;aris 1esar
Haluan ,egara dan Haluan +embangunan yang diamanatkan kepada
+residen Soekarno. 1erdasartkan *etetapan tersebut, +residen Soekarno
kemudian menerbitkan +enetapan +residen ,omor 1- )ahun 195. tertanggal
-4 0esember 195. yang antara lain berisi pengintegrasian 0e'an +eran=ang
,asional ke dalam *abinet *er$a dan dibentuknya sebuah lembaga yang
dinamakan 1adan +eren=anaan +embangunan ,asional (1appenas.
+ada -7 Agustus 1954, +residen Soekarno membentuk melantik menteri-
menteri *abinet 0'ikora menggantikan *abinet *er$a #G Selain untuk
memper=epat pelaksanaan !+,S1 1951 : 1959, *abinet 0'ikora
dimaksudkan untuk memprioritaskan pelaksanaan program 0'ikora yang
1&
saat itu sedang menghangat. *abinet 0'ikora # (-7 Agusrus 1954 : -1
8ebruari 1955 mempunyai 77 menteri. Ada 94 menteri dalam *abinet
0'ikora ## ( -4 8ebruari 1955 : -7 %aret 1955. +ada *abinet 0'ikora ###
( -7 %aret 1955 : -5 4uli 1955, ada 5- menteri.
Se$alan dengan perubahan landasan paradigma penyelenggaraan negara dan
pembangunan, sistem dan proses peren=anaan periode 1959 : 1955 $uga
mengalami perubahan mendasar. +anduan pokok peren=anaan pembangunan
periode itu adalah %anipolH?S0<*, sedangkan lembaga yang
bertanggung$a'ab menyusun peren=anaan pembangunan adalah
0epernas31apenas.
!en=ana pembangunan era 1959 : 1955 merupakan pen$abaran ;1H, yang
disahkan %+!S pada 1956. Hasil pen$abaran tersebut berupa !en=ana
+embangunan ,asional Semesta 0elapan )ahun (!+,S1 1951 : 1959.
!+,S1 1951 : 1959 merupakan !en=ana 4angka +an$ang )ahap +ertama
dari berbagai rangkaian ren=ana $angka pan$ang. 0alam $angka 'aktu
delapan tahun, ada ren=ana yang ber$alan tiga, empat, dan lima tahun serta
proyek-proyek yang sudah dapat berkembang atas dasar self generating
tanpa memerlukan lagi in"estasi yang besar. *arena itu, !en=ana
+embangunan 4angka +an$ang )ahap +ertama ini dibagi men$adi dua
!en=ana 4angka %enengah, yaitu Anak )ahapan *esatu (19 51-1954 dan
Anak )ahapan *edua (1954 : 1959. +ada )ahapan *esatu diusahakan
terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat seperti sandang, pangan, dan
perumahan. Sementara pada Anak )ahapan *edua mulai dibangun proyek-
proyek industri, termasuk industri berat. Struktur !+,S1 dibagi dalam
beberapa bidang. 0i setiap bidang ada kebi$akan yang men=antumkan
19
program atau pola proyek. +ola proyek terdiri atas dua golongan, yaitu
+royek ;olongan A dan +royek ;olongan 1.
?ntuk memperbesar in"estasi, =ara yang ditempuh adalah dengan
meningkatkan peman/aatan dan pengolahan kekayaan alam melalui
pengembangan +royek 1, yaitu proyek-proyek khusus yang diharapkan
dapat menghasilkan dana (peningkatan e/isiensi perusahaan negara untuk
membiayai +royek A dan sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
)ermasuk dalam +royek 1 adalah, (1 minyak bumi, yakni hasil pengolaan
dan modal ker$a yang masuk ke dalam negeri7 (- kayu7 (. perikanan laut 7
(4 kopra 7 (5 karet7 (5 tumah 7 (7 alumunium dan (& turisme. +royek 1
diharapkan menigkatkan pendapatan nasional sebesar 5,75 I. 0engan
adanya +royek A dan +royek 1, pendapatan nasional akan naik sekitar 16
persen per tahun (4,..I dari +royek A ditambah 5,75 I dari +royek 1.
1ila $umlah penduduk bertambah -,. I per tahun maka kese$ahteraan
masyarakat #ndonesia akan naik sebesar 7,7 I persen per tahun. *enaikan
ini tentu sangat berarti dan hampir sama dengan tingkat kese$ahteraan rakyat
di negara lain yang $uga sedang membangun, terutama negara-negara
sosialis.
Sebagaimana diketahui, enam kebi$akan !+,S1 di$abarkan dalam delapan
program dan .-5 proyek yang di=obalaksanakan selama delapan tahun
( 1951 : 1959. ,amun, karena pada akhir September 1955 ter$adi sebuah
peristi'a yang kelam, program dan proyek-proyek dimaksudkan tidak dapat
direalisasikan sesuai dengan ran=angan semula. Se=ara keseluruhan !+,S1
hanya berlangsung selama empat tahun (1951 : 1955, khususnya pada Anak
)ahapan *esatu (1951 : 1954.
-6
!en=ana 0elapan )ahun dan 0ekon mengalami kegagalan. 0i dalam pidato
%+!Snya pada 11 April 1955, Soekarno siap mengakui kegagalan !en=ana
itu karena dua alasan. +ertama, para mana$er militer yang sudah disebutkan
yang diserahi tugas melaksanakan ren=ana itu merusak hampir se=ara
sistimatis. Hubungan kompleks di antara para mana$er militer dan per'ira
menengah, yang pertama mernyuap yang kedua sebagai balasan untuk
dukungan politis. +enyebab kedua terletak pada kegagalan mengekang
in/lasi yang bersi/at spriral, yang in/lasi ini disebabkan oleh pengeluaran
militer yang berlebihan-terutama berkaitan dengan kebi$akan kon/rontasi
dengan %alaysia : dan pelaksanaan 0ekon yang setengah hati.

Sebaliknya 0ekon tidak berhasil sebagian karena ia bergantung kepada
bantuan asing di dalam kredit untuk mengimpor barang-barang konsumsi
dan penerapan proyek-proyek peningkatan produksi. Amerika Serikat adalah
pemberi bantuan yang paling penting. *etika men$adi $elas bah'a #ndonesia
melan=arkan kon/rontasi, AS menarik bantuannya. Sekarang semuanya
men$adi terlalu $elas bah'a berbagai adiministrator sipil dan komandan
militer yang bertugas dalam pelaksanaan Sosialisme Indonesia, hanya
berpura-pura sa$a patuh kepada Soekarno ketika mengumumkan pengabdian
mereka kepada proses sosialisasi.
%engantisipasi dengan tepat bah'a sosiliasi proses produksi #ndonesia
bagaimanapun akan gagal, AS telah menun$ukkan kesediaan untuk
mendukung 0ekon yang 9anti-imperialisme9 hanya untuk men=egah
Soekarno berpaling ke ?ni So"iet sekali lagi. Akan tetapi, kebi$akan
kon/rontasi terhadap %alaysia yang tidak diharapkan tidak sesuai dengan
-1
ran=angan Asia )enggara-nya. Cleh karena itu AS menarik bantuannya dari
#ndonesia. +emerintah #ndonesia terpaksa tergopoh-gopoh men=ari
dukungan /inansial lainnya untuk memulai 0ekon.
+ada tanggal -5 %ei 195., dikeluarkan 14 peraturan pelaksanaan 0ekon.
Akan tetapi bertentangan dengan maksud-maksud yang diakui 0ekon,
peraturan-peraturan ini segera mengakibatkan naiknya harga, dengan
demikian mengganggu kehidupan rakyat banyak. Subsidi pemerintah di
beberapa 'ilayah kehidupan dihapus. Crang kereta api naik hingga .66
persen. Cngkos bus naik dua kali lipat dan pesa'at naik hingga 566 persen.
0i dalam /asilitas-/asilitas publik tari/nya melon$ak hingga 466 persen untuk
layanan listrik dan air ledeng. Cngkos pos dan telegra/ naik hingga 466
persen. Cngkos pos dan telegra/ naik hingga 466 persen. )ampak
peningkatan harga ini segera dirasakan di pasar untuk sebagian barang-
barang konsumsi pokok. ;a$i dan upah $uga naik di dalam periode ini tetapi
tidak =ukup untuk menge$ar harga-harga yang melon$ak.
Sadar akan bahayanya potensial yang tersembunyi di dalam in/lasi seperti
itu, pemerintah mengadakan suatu sistem untuk menyalurkan barang-barang
konsumsi pokok kepada persnel angkatan bersen$ata dan pe$abat pemerintah,
praktik yang segera diikuti perusahaan-perusahaan negara dengan produk
utama yang dibagi-bagikan adalah beras, gula, $angung, dan minyak goreng
sa'it.
%eskipun ada sistem yang men$amin ketersediaan se$umlah barang-barang
pokok melalui harga-harga yang disubsidi, kehidupan para peker$a dan
/asilitasnya $auh dari memuaskan karena $umlah makanan yang di$atahkan
--
tidak =ukup. Hal ini sering mengakibatkan perubahan radikal menu harian
yakni bahan pokok beras yang biasa digunakan untuk diganti dengan $agung
atau ubi kayu. 0alam kasus lain rakyat terpaksa mengurangi makan sekali
atau bahkan dua kali sehari. *onsekuensi-konsekuensi lain dari tidak
men=ukupi ga$i dari pemerintah adalah perburuan peker$aan tambahan dan
sambilan, serta dorongan melakukan korupsi. 0i dalam /irma dan perusahan
besar sistem penyaluran beras dan bahan pokok lainnya $uga diperkenalkan
untuk men$amin kelangsungan hidup para peker$a. Seperti yang dapat
diharapkan pemberian ransum di sini dilaksanakan dengan =ara yang lebih
e/ekti/ dan memuaskan. ,amun demikian, sebagai penerima upah di dalam
situasi in/lasi yang tersebar luas, para buruh harus menambah penghasilan di
ba'ah keadaan yang sangat sukar itu. 0ilihat dari perspekti/ ini, kebi$akan
<konomi )erpimpin ternyata adalah suatu kegagalan yang menyebabkan
kemiskinan peker$a kasar dan $uga intelektual.
+ada tahun 1954 ekonomi #ndonesia berada di tepi keruntuhan. %usuh-
musuh 0emokrasi )erpimpin bersikeras bah'a keka=auan ekonomi
disebabkan oleh kebodohan Soekarno, seperti *on/rontasi #ndonesia :
%alaysia, +embangunan +royek %er=u Suar. Akan tetai ironisnya, $ustru
re>im militer yang menggantikannya, $ustru menggunakan bangunan
tersebut. Akan tetapi, musuh-musuh 0emokrasi )erpimpin sendiri
mempunyai peran di dalam keruntuhan ekonomi negeri itu. Salah satunya
adalah +erusahan *ian ;'an yang berbasis di )ai'an, dalam tindakan
balasan atas penyitaan miliknya di #ndonesia. +erusahaan ini mulai
merintangi pembelian beras #ndonesia untuk penduduk. ?ntuk itu ia
membeli sebagian besar surplus panen beras di )hailand dan 1urma guna
merintangi impor beras pemerintahan Soekarno. Salah satu penasehat
-.
terpenting *ian ;'an adalah Soemitro 0$o$ohadikusumo. *etika masa
kon/rontasi, banyak orang #ndonesia yang merupakan komprador
imperialisme AS dan beroperasi di Singapora pindah ke Hongkong. 0i sini
mereka memaksa perusahaan-perusahan milik negara #ndonesia men$ual
produk-produk pertaniannya dengan harga yang sangat rendah.
0i=ekik oleh kekuasaan ekonomi imperialisme Amerika-#nggris-4epang
yang lebih unggul di Asia )imur dan Asia )enggara, pemerintah Soekarno
terpaksa berpaling ke negara-negara sosialis untuk hubungan perdagangan.
#ndonesia membangun hubungan yang erat dengan !epublik !akyat @ina
pada 1954 bukan hanya untuk membuka /ront diplomatik tetapi $uga untuk
mengembangkan perdagangan internasional. 4ohn !einhard menun$ukkan
dengan sangat bagus rangkaian logis peristi'a-peristi'a yang bersi/at tak
terelakan. AS menangguhkan bantuan ketika #ndonesia memulai kon/rontasi.
Hal ini ter$adi pada akhir tahun 195.7 pada %aret 1954 Soekarno membuat
pernyataan yang terkenal 9 go to hell 'ith your aid 9 di hadapan 0uta 1esar
Ho'ard 4ones. )er$adi demontrasi-demontrasi anti-Amerika, penyerangan
terhadap personel 2ayanan #n/ormasi Amerika Serikat (?S#S, penangguhan
pelatihan militer di Amerika Serikat, perampasan perkebunan karet Amerika
danm properti minyak, peralihan ke negara-negara sosialis untuk men=ari
bantuan, dan akhirnya pengumuman +oros Anti-#mperialis 4akarta-+hnom
+enh-Hanoi-+eking-+yongyang di dalam pidato Soekarno 17 Agustus 1955
yang disusul dengan rangkaian yang =epat. Soekarno menarik #ndonesia
keluar dari Dorld 1ank dan mengan=am lebih $auh akan menasionalisasi
properti AS $ika Amerika meneruskan 9 sikapnya yang bermusuhan 9.
*udeta Cktober ter$adi kurang dari dua bulan setelah pengumuman poros
itu.
-4
%akalah ini dipresentasikan pada a=ara bedah buku Ekonomi Berdikari
Sukarno. yang diselenggarakan oleh *omunitas 1ambu di 8reedom #nstitute
pada -5 4uni -614.
(ibliogra+i
Al-!ahab, Amiryddin. -614. Ekonomi Berdikari Sukarno. 4akarta B
*omunitas 1ambu.
@ald'ell , %al=om J <rnst ?tre=ht . -611 Sejarah Alternatif Indonesia .
Kogyakarta B 0$aman 1aroe.
-5
0$uhartono. 1955 . Wejangan Revolusi Kara Bung Karno . 4akarta B
Kayasan +enyebar +an=asila.
%uhamini, Kahya A . 1996. Bisnis dan !olitik. Kebijaksanaan Ekonomi
Indonesia "#$% & "#'%. 4akarta B 2+.<S. .
%ustapadid$a$a A! et al (ed -61-. Bappenas dalam Sejarah !erencanaan
!embangunan Indonesia "#($ & )%)$. 4akarta B 2+.<S.
S$amsuddin, ,a>aruddin (ed. Soekarno. 19&&. !emikiran !olitik dan
Kenataan !raktek. 4akarta
!ahard$o, #mam )oto dan Herdianto D* (ed Bung Karno dan Ekonomi
Berdikari . 4akarta B ;rasindo.
-5

You might also like