You are on page 1of 19

INDUKSI PERSALINAN

Defenisi
Induksi persalinan adalah salah satu upaya stimulasi mulainya proses kelahiran (dari
tidak ada tanda-tanda persalinan, kemudian distimulasi menjadi ada). Cara ini dilakukan sebagai
upaya medis untuk mempermudah keluarnya bayi dari rahim secara normal.
Etiologi
Induksi persalinan dilakukan karena:
1. Kehamilannya sudah memasuki tanggal perkiraan lahir bahkan lebih dari sembilan bulan
(kehamilan leat aktu). !imana kehamilan yang melebihi aktu "# minggu, belum
juga terjadi persalinan. $ermasalahan kehamilan leat aktu adalah plasenta tidak
mampu memberikan nutrisi dan pertukaran C%#&%# sehingga janin mempunyai resiko
as'iksia sampai kematian dalam rahim. (akin menurunya sirkulasi darah menuju
sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan :
a. $ertumbuhan janin makin melambat.
b. )erjadi perubahan metabolisme janin.
c. *ir ketuban berkurang dan makin kental.
d. +aat persalinan janin lebih mudah mengalami as'iksia.
,esiko kematian perinatal kehamilan leat aktu bisa menjadi tiga kali dibandingkan
dengan kehamilan aterm. *da komplikasi yang lebih sering menyertainya seperti- letak
de'leksi, posisi oksiput posterior, distosia bahu dan pendarahan postpartum. $ada
kehamilan leat aktu perlu mendapatkan perhatian dalam penanganan sehingga hasil
akhir menuju ell born baby dan ell health mother dapat tercapai.
#. Induksi juga dilakukan dengan alasan kesehatan ibu, misalnya si ibu terkena in'eksi
serius, atau menderita diabetes.
.anita diabetik yang hamil memiliki resiko mengalami komplikasi. )ingkat komplikasi
secara langsung berhubungan dengan kontrol glukosa anita sebelum dan selama masa
kehamilan dan dipengaruhi oleh komplikasi diabetik sebelumnya. (eliputi:
a. *borsi spontan(berhubungan dengan kontrol glikemia yang buruk pada saat
konsepsi dan pada minggu-minggu aal kehamilan).
b. /ipertensi akibat kehamilan, mengkibatkan terjadinya preeklamsi dan eklamsi.
c. /idramnion.
d. In'eksi, terutama in'eksi 0agina, in'eksi traktus urinarius- in'eksi ini bersi'at
serius karena dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin dan ketoasidosis.
e. Ketoasidosis, sering pada trimester dua dan tiga, yakni saat e'ek diabetogenik
pada kehamilan yang paling besar karena resistansi insulin meningkat.
'. !apat mengancam kehidupan dan mengakibatkan kematian bayi, mengakibatkan
cacat baaan.
1. 2kuran janin terlalu kecil, bila dibiarkan terlalu lama dalam kandungan diduga akan
beresiko&membahayakan hidup janin&kematian janin.
". (embran ketuban pecah sebelum adanya tanda-tanda aal persalinan (ketuban pecah
dini). Ketika selaput ketuban pecah, mikroorganisme dari 0agina dapat masuk ke dalam
kantong amnion. )emperatur ibu dan lendir 0agina sering diperiksa (setiap satu sampai
dua jam) untuk penemuan dini in'eksi setelah ketuban ruptur.
3. (empunyai riayat hipertensi.
4angguan hipertensi pada aal kehamilan mengacu berbagai keadaan, dimana terjadi
peningkatan tekanan darah maternal disertai resiko yang berhubungan dengan kesehatan
ibu dan janin. $reeklamsi, eklamsia, dan hipertensi sementara merupakan penyakit
hipertensi dalam kehamilan, sering disebut dengan pregnancy-induced hypertensio ($I/).
/ipertensi kronis berkaitan dengan penyakit yang sudah ada sebelum hamil.
$reeklamsia merupakan suatu kondisi spesi'ik kehamilan dimana hipertensi terjadi
setelah minggu ke-#5 pada anita yang memiliki tekanan darah normal. $reeklamsia
merupakan suatu penyakit 0asospastik, yang ditandai dengan hemokosentrasi, hipertensi,
dan proteinuria. )anda dan gejala dari preeklamsi ini timbul saat masa kehamilan dan
hilang dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. Kira-kira 637 preeklamsia ini terjadi
pada kehamilan yang pertama. Komplikasi meliputi nyeri kepala, kejang, gangguan
pembuluh darah otak, gangguan penglihatan (skotoma), perubahan kesadaran mental dan
tingkat kesadaran.
8klamsia adalah terjadinya kon0ulsi atau koma pada pasien disertai tanda dan gejala
preeklamsia. Kon0ulsi atau koma dapat terjadi tanpa didahului ganguan neurologis.
/ipertensi sementara adalah perkembangan hipertensi selama masa hamil atau #" jam
pertama ni'as tanpa tanda preeklamsia atau hipertensi kronis lainnya.
/ipertensi kronis dide'enisikan sebagai hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan
atau didiagnosis sebelum kehamilan mencapai #5 minggu. /ipertensi yang menetap lebih
dari enam minggu pascapartum juga diklasi'ikasikan sebagai hipertensi kronis.
Indikasi pokok untuk induksi persalinan:
1. 2ntuk janin yang masih dalam kandungan, pertimbangannya adalah kondisi ekstrauterin
akan lebih baik daripada intrauterin, atau kondisi intrauterin tidak lebih baik atau
mungkin membahayakan.
#. 2ntuk ibu, pertimbangannya adalah menghindari&mencegah&mengatasi rasa sakit atau
masalah-masalah lain yang membahayakan nyaa ibu.
Indikasi janin, misalnya: kehamilan leat aktu (postmaturitas), inkompatibilitas ,h.
$ada saat usia kehamilan postmatur, diatas 15 hari lebih dari saat perkiraan partus, terjadi
penurunan 'ungsi plasenta yang bermakna, yang dapat membahayakan kehidupan janin
(gangguan sirkulasi uteroplasenta, gangguan oksigenasi janin). Indikasi ibu, misalnya: kematian
janin intrauterin. Indikasi ibu dan janin, misalnya, preeklamsia berat.
Kontra indikasi induksi persalinan antara lain adalah:
1. 9agi ibu
a. $lasenta pre0ia.
b. 4rande multipara.
c. In'eksi herpes genital akti'.
d. ,iayat insisi uterus klasik atau bedah uterus.
e. !istensi rahim yang berlabihan, misalnya pada hidramnion.
#. 9agi bayi
a. !isproporsi se'alopel0is.
b. (alposisi dan malpresentasi janin.
c. !enyut janung janin yang meragukan.
Manifestasi klinis
(ani'estasi yang terjadi pada induksi persalinan adalah kontraksi akibat induksi mungkin
terasa lebih sakit karena mulainya sangat mendadak sehingga mengakibatkan nyeri. *danya
kontraksi rahim yang berlebihan, itu sebabnya induksi harus dilakukan dalam pengaasan ketat
dari dokter yang menangani. :ika ibu merasa tidak tahan dengan rasa sakit yang ditimbulkan,
biasanya dokter akan menghentikan proses induksi kemudian dilakukan operasi caesar.
Patofisiologi
Induksi persalinan terjadi akibat adanya kehamilan leat aktu, adanya penyakit
penyerta yang menyertai ibu misalnya hipertensi dan diabetes, kematian janin, ketuban pecah
dini. (enjelang persalinan terdapat penurunan progesteron, peningkatan oksitosin tubuh, dan
reseptor terhadap oksitosin sehingga otot rahim semakin sensiti' terhadap rangsangan. $ada
kehamilan leat aktu terjadi sebaliknya, otot rahim tidak sensiti' terhadap rangsangan, karena
ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim. Kekhaatiran dalam menghadapi kehamilan
leat aktu adalah meningkatnya resiko kematian dan kesakitan perinatal.
;ungsi plasenta mencapai puncaknya pada kehamilan 16 minggu dan kemudian mulai
menurun setelah "# minggu, ini dapat dibuktikan dengan adanya penurunan kadar estriol dan
plasental laktogen (< " ug&ml). ,endahnya 'ungsi plasenta berkaitan dengan kejadian gaat
janin. *kibat dari proses penuaan plasenta maka pasokan makanan dan oksigen akan menurun
disamping adanya spasme arteri spiralis. :anin mengalami pertumbuhan terhambat dan
penurunan berat. !alam hal ini dapat disebut dismatur. +irkulasi uteroplasenter akan berkurang
jadi 357 menjadi #35 ml&menit. :umlah air ketuban yang berkurang mengakibatkan perubahan
abnormal jantung janin. Kematian janin akibat kehamilan leat aktu adalah terjadi pada 157
sebelum persalinan, 337 dalam persalinan, dan 137 dalam posnatal. $enyebab utama kematian
perinatal ini adalah hipoksia dan apirasi mekonium. Komplikasi yang terjadi oleh bayi baru lahir
adalah suhu yang tidak stabil, hipoglikemi, polisistemia, dan kelainan neurologik.
!alam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang
menunjang pemasokan makanan pada janin serta persiapan untuk menyusui. 4lukosa berdi'usi
secara tetap melalui plasenta pada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir sama
dengan kadar darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin, sehingga kadar gula ibu
mempengaruhi kadar pada janin. $engendalian kadar gula dipengaruhi oleh insulin, disamping
hormon estrogen, steroid, dan plasenta laktogen. *bsorbsi makanan yang lambat terjadi
hipoglikemia yang lama dan menuntut kebutuhan insulin. (enjelang aterm kebutuhan insulin
meningkat 1 kali dari keadaan normal.ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan.
+ecara 'isiologi terjadi resistensi insulin yaitu bila ditambah insulin eksogen takkan mudah
terjadi hipoglikemi.
=ang jadi masalah bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin sehingga ia
relati' hipoinsulin yang mengakibatkan hiperglikemia atau diabetes kehamilan (diabetes yang
timbul hanya dalam kehamilan). ,esistensi insulin juga disebabkan adanya hormon estrogen,
progesteron, prolaktin, kortisol, dan plasenta laktogen. /ormon ini mempengaruhi reseptor
insulin pada sel, sehingga mengurangi a'initas insulin.
$ada ketuban pecah dini, dapat disebabkan oleh selaput ketuban yang terlalu tipis, adanya
in'eksi. Ketika selaput ketuban pecah, mikroorganisme dari 0agina dapat naik masuk ke dalam
kantong amnion maka dapat terjadi amnionitis dan plasentitis. (eski selaput utuh,
mikroorganisme dapat naik dan menyebabkan ketuban pecah dini.
$ada preeklamsia, 0olume plasma yang beredar menurun, hingga terjadi hemokosentrasi
dan peningkatan hematokrit maternal. Ini membuat per'usi organ maternal menurun, termasuk
per'usi unit janin-uretroplasenta. >asospasme menurunkan 'ungsi per'usi organ dengan
menghancurkan sel-sel darah merah, sehingga kapasitas oksigen maternal turun. >asospasme
merupakan akibat peningkatan sensiti'itas terhadap tekanan peredaran darah. +elain kerusakan
endotelial, 0asospasme arterial turut menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler. Ini
meningkatkan edema dan lebih lanjut menurunkan 0olume intra0askular, mmpredisposisikan
pasien yang mengalami preeklamsia mudah menderita edema paru.
Woc (terlampir)
Terapi
Induksi dapat dilakukan dengan:
1. +urgikal
!engan cara:
a. (elepaskan&memisahkan selaput kentong ketuban dari segmen baah uterus
(stripping). *da dua cara, yaitu:
(anual, dengan jari tengah&telunjuk dimasukkan dalam kanalis ser0ikalis
!engan balon kateter ;oley yang dipasang di dalam segmen baah uterus
melalui kanalis ser0ikalis, diisi cairan, diharapkan akan mendorong
selaput ketuban di segmen baah uterus sampai terlepas.
/ambatan yang dihadapi dalam tindakan ini adalah:
a. +er0iks yang belum dapat dileati oleh jari
b. 9ila didapatkan plasenta letak rendah, tidak boleh dilakukan.
c. 9ila kepala belum cukup turun dalam rongga panggul.
b. (emecahkan
selaput kantong ketuban
(amniotomi)
*mniotomi arti'isialis dilakukan dengan cara memecah ketuban baik dibagian
baah depan ('ore ater) maupun dibagian belakang (hind ater) dengan suatu alat
khusus (!resmith catheter ? (acdonald klem). +ampai sekarang belum diketahui
dengan pasti bagaimana pengaruh amniotomi dalam merangsang timbulnya
kontraksi rahim.
9eberapa teori mengemukakan baha:
a. *mniotomi dapat mengurangi beban rahim sebesar "57 sehingga tenaga
kontraksi rahim dapat lebih kuat untuk membuka ser0iks.
b. *mniotomi menyebabkan berkurangnya aliran darah didalam rahim kira-kira
"5 menit setelah amniotomi dikerjakan, sehingga berkurangnya oksigenasi
otot-otot rahim dan keadaan ini meningkatkan kepekaan otot rahim.
c. *mniotomi menyebabkan kepala dapat langsung menekan dinding ser0iks
dimana didalamnya terdapat banyak syara'-syara' yang merangsang kontraksi
rahim.
+etelah amniotomi dikerjakan @ jam kemudian, belum ada tanda-tanda permuaan
persalinan, maka harus diikuti dengan cara-cara lain untuk merangsang persalinan,
misalnya dengan in'us oksitosin.
$ada amniotomi perlu diingat akan terjadinya penyulit-penyulit, antara lain:
a. In'eksi
b. $rolapsus 'unikuli
c. 4aat janin
d. )anda-tanda solusio plasenta (bila ketuban sangat banyak dan dikeluarkan
secara cepat).
)eknik amniotomi
:ari telunjuk dan jari tengah kanan dimasukkan dalam jalan lahir sampai sedalam
kanalis ser0ikalis. +etelah kedua jari berada dalam kanalis ser0ikalis, maka posisi
jari diubah sedemian rupa, sehingga telapak tangan menghadap ke arah atas. )angan
kiri kemudian memasukkan pengait khusus kedalan jalan lahir dengan tuntunan
kedua jari yang sudah berada di dalam. 2jung pengait diletakkan diantara jari
telunjuk dan jari tengah yang didalam. )angan yang diluar kemudian memanipulasi
pengait khusus tersebut untuk dapat menusuk dan merobek selapu ketuban. +elain
itu menusukkan pengait ini juga dapat dilakukan dengan satu tangan, yaitu pengait
dijepit diantara jari tengah dan jari telunjuk tangan kanan, lalu dimasukkan dalam
jalan lahir sedalam kanalis ser0ikalis. .aktu tindakan ini dikerjakan, seorang
asisten menahan kepala janin ke dalam pintu atas panggul. +etelah air ketuban
mengalir keluar, pengait dikeluarkan oleh tangan kiri, sedang jari tangan yang di
dalam memperlebar robekan selaput ketuban. *ir ketuban dialirkan sedikit demi
sedikit untuk menjaga kemungkinan terjadinya prolaps tali pusat, bagian-bagian
kecil janin gaat janin dan solutio plasenta. +etelah selesai tangan penolong ditarik
keluar dari jalan lahir.
#. (edisinal
!engan menggunakan
obat-obat untuk menstimulasi akti'itas uterus, misalnya spartein sul'at, prostaglandin, dan
oksitosin. $emerian cairan hipertonik intraamnion dipakai untuk merangsang kontraksi
rahim pada kehamilan dengan janin mati. Cairan hipertonik yang dipakai adalah dapat
berupa cairan garam hipertonik #57, urea dan lain-lain. Kadang-kadang pemakaian urea
dicampur dengan prostaglandin untuk memperkuat rangsangan pada otot-otot rahim. )api
cara ini dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya, misalnya hipernatremia, in'eksi,
dan gangguan pembekuan darah.
Pemberian oksitosin
%ksitosin merupakan hormon yang dalam keadaan normal diproduksi oleh kelenjar
hipo'i'is posterior, merangsang kontraksi uterus. Indikasi pemberian oksitosin yaitu-
bahaya pada janin yang dicurigai, kebutuhan untuk menstimulasi uterus, ketuban pecah
dini, kehamilan leat aktu, penyakit diabetes&hipertensi. Kontraindikasi pemakaian
oksitosin yaitu- disporposisi se'alopel0is (C$!), denyut jantung janin meragukan,
plasenta pre0ia, riayat insisi uterus, in'eksi herpes genital.
*gar in'us oksitosin berhasil dalam menginduksi persalinan dan tidak memberikan
penyulit baik pada ibu manupun janin, maka diperlukan syarat-syarat antara lain:
a. Kehamilan atterm.
b. 2kuran panggul normal.
c. )idak ada disproporsi antara pel0is dan janin.
d. :anin dalam presentasi kepala.
e. +er0iks sudah matang yaitu, porsio teraba lunak, mulai mendatar dan sudah
mulai membuka. 2ntuk menilai ser0ik memakai skor 9ishop.
Cara pemberian oksitosin:
1. +emalam sebelum in'us oksitosin, hendaknya ibu tidur nyenyak.
#. $agi harinya penderita diberi pencahar.
1. In'us oksitosin hendaknya dikerjakan di pagi hari dengan obser0ai yang baik..
". +iapkan cairan !eAtrose 37 355 ml yang diisi dengan 3 unit oksitosin.
3. Cairan yang mengandung 3 ml 2 oksitosin dialirkan secara intra0ena melalui saluran
in'us dengan jarum no #5 4.
@. :arum suntik intra0ena dipasang di bagian 0olar lengan baah.
B. )etesan permulaan dibuat agar kadar oksitosin mencapai # m2 permenit.
6. )imbul kontraksi rahim dinilai dalam setiap 13 menit. 9ila dalam aktu 13 menit his
tetap lemah, tetesan dapat dinaikkan. 2mumnya tetesan maksimal diperbolehkan
mencapai kadar 15-"5m 2I permenit. 9ila sudah mencapai kadar ini, namun
kontraksi rahim belum juga timbul, maka berapapun kadar oksitosin yang dinaikkan
tidak akan menimbulkan tambahan kekuatan kontraksi lagi. +ebaiknya in'us oksitosin
dihentikan.
C. Ibu dengan in'us oksitosin harus diamati secara cermat untuk kemungkinan timbulnya
tetania uteri, tanda-tanda ruptura uteri, laserasi ser0iks, plasenta lepas secara
prematur, pendarahan setelah melahirkan, maupun tanda-tanda gaat janin.
15. 9ila kontraksi rahim timbul secara teratur dan adekuat, maka kadar tetesan oksitosin
dipertahankan. +ebaliknya bila terjadi kontraksi rahim yang sangat kuat, jumlah
tetesan dapt dikurangi atau sementara dihentikan.
11. In'us oksitosin ini hendaknya tetap dipertahankan sampai persalinan selesai, yaitu
sampai 1 jam sesudah lahirnya plasenta.
1#. 80aluasi kemajuan pembukaan ser0iks dapat dilakuakan dengan periksa dalam bila
his telah kuat dan adekuat. $ada aktu pemberian in'us oksitosin bila ternyata
kemudian persalinan telah berlangsung, maka in'us oksitosin dilanjutkan sampai
pembukaan lengkap. +egara setelah kala II dimulai, maka tetesan in'us oksitosin
dipertahankan dan ibu dipimpin mengejan atau dibimbing dengan persalinan buatan
sesuai dengan indikasi yang ada pada aktu itu. )api bila sepanjang pemberian in'us
oksitosin timbul penyulit pada ibu maupun janin, maka in'us oksitosin harus segera
dihentikan dan kehamilan segera diselesaikan dengan seksio sesarea.
Pemberian prostaglandin
$rostaglandin dapat merangsang otot-otot polos termasuk juga otot-otot rahim.
$rostaglandin yang spesi'ik untuk merangsang otot rahim adalah $48# dan $4;# alpha.
2ntuk indikasi persalinan prostaglandin dapat diberikan secara intra0ena, oral, 0aginal,
rektal, dan intra amnion. $ada kehamilan aterm, indikasi persalinan dengan prostaglandin
cukup e'ekti'. $engaruh sampingan dari pemberian prostaglandin adalah muntah, mual,
diare.
Tanda-tanda induksi yang baik adalah:
a. respon uterus berupa akti'itas kontraksi miometrium baik
b. kontraksi sietris, dominasi 'undus, relaksasi baik (sesuai dengan tanda-tanda his yang
baik&adekuat)
c. nilai pel0ik menurut 9ishop
1. ,angsangan pada
puting susu
(breast stimulation)
+ebagaimana diketahui rangsangan puting susu dapat mempengeruhi hipo'isis posterior
untuk mengeluarkan oksitosin sehingga terjadi kontraksi rahim. $ada salah satu puting
susu, atau daerah areola mammae dilakukan masase ringan dengan jari si ibu. 2ntuk
menghindari lecet pada daerah tersebut, maka sebaiknya pada daerah puting dan areola
mammae diberi minyak pelicin. Damanya tiap kali melakukan masase ini adalah E jam ?
1 jam, lalu istirahat beberapa jam dan kemudian dilakukan lagi, sehingga dalam 1 hari
maksimal dilakukan 1 jam. )idak dianjurkan melakukan tindakan ini pada kedua
payudara secara bersamaan, karena ditakutkan terjadi perangsangan yang berlebihan.
(enurut penelitian di luar negeri cara induksi seperti ini memberikan hasil yang baik.
Cara-cara ini baik sekali untuk melakukan pamatangan ser0iks pada kasus-kasus
kehamilan leat aktu.
Pemeriksaan penunjang
1. $emeriksaan !iagnostic
- 8K4
(engkaji status kardio0askuler
- $el0imetri
(engidenti'ikasi disproposisi se0alopel0iks (C$!) atau posisi janin.
- )est 'ern dan&atau kertas nitraFin
2ntuk memastikan pecah ketuban
- 2ltrasonogra'i
(enentukan usia gestasi, ukuran janin, danya gerakan jantung janin, dan lokasi
plasenta.
- *mnioskopi
(elakukan pemeriksaan pada liGuor amnii
- $embuatan 'oto rongten janin
(enentukan tua janin
- H+) (Hon +terss )est)
:anin yang sehat akan bergerak akti' dilihat dari peningkatan denyut jantung
janin, menge0aluasi janin&'ungsi plasenta.
- %C) (%Aytocin Challange )est)
2ntuk indikasi persalinan induksi.
#. $emeriksaan Daboratorium
- $roteinuri (3gr dalam urin #" jam)
- Kreatinin: #mg&155 ml
- 4likosuria
- /itung sel darah lengkap (/b, /t, trombosit, sel darah merah), untuk menentukan
adanya anemia dan in'eksi, serta tingkat hidrasi.
- 4olongan darah dan 'aktor ,h
- p/ kulit kepala, untuk menandakan derajat hipoksia
- ,asio lesitin-s'ingomielin (rasio D&+), mulai meningkat pada minggu ke 13 untuk
menentukan maturitas janin.
- Dendir 0agina.
- Hitrogen urea darah (92H) kurang dari 15 gr.
Pemeriksaan fisik
- ))>
- Kesadaran pasien
- Conjungti0a anemis&tidak
- %edem
- ,e'leks bisep dan patella
- Kontraksi uterus (lama dan 'rekuensinya)
- $emeriksaan (anu0er Deopold
- !enyut jantung janin (!::)
- $endarahan
- Kandung kemih dan rektum
- Cairan amnion (baik dari arna, jumlahnya, karakteristik atau adanya in'eksi&tidak)
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGK!IN
1. Identitas Klien
Hama: )anggal masuk:
Ho rek medis:
2sia
9b:
)b:
$ekerjaan:
Ho telp:
*lamat:
+uami:
$ekerjaan:
*lamat:
2 Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
- ,iayat keputihan
- ,iayat penyakit kista
- ,iayat ;*(
- ,iayat kehamilan ganda
- ,iayat penyakit ginjal
- ,iayat preeklamsi, eklamsi
- ,iayat !(, hipertensi
- ,iayat imunisasi ,h
- Korioamnitis
- ,iayat penyakit jantung maternal sianotik
- ,iayat ketuban pecah dini, kehamilan leat aktu
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
o %tot rahim tidak sensiti' terhadap rangsangan
o )idak timbulnya kontraksi atau kontraksinya lemah
o Hyeri epigastrium
o %edem
o Hyeri kepala di 'rontal
o Kram abdomen
o /ipotensi
o )akikardi
o Hyeri di uterus akibat pemberian oksitosin
o $eningkatan kontraksi yang berlebihan
o /iperre'leksia
o !ehidrasi
o (ual, muntah, diare
o $erubahan tingkat kesadaran dan mental
o $using, letih, cemas, gelisah
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
o ,iayat ketuban pecah dini
o ,iayat kehamilan leat aktu
o ,iayat hipertensi
o ,iayat !(
o ,iayat preeklamsi, eklamsi
3. Riwayat Ostet!i
- 4$/* (gra0id, partus, hidup, abortus)
- *nak yang ke berapa
- Dahir dengan cara apa
- :enis kelamin
- 99 lahir
- Keluhan
- Komplikasi saat melahirkan
- $ersalinan yang tergesa-gesa pada kehamilan sebelumnya
". Riwayat #enst!$asi
- Kapan dapat menstruasi
- Dama menstruasi dan 'rekuensinya
- +iklus menstruasi
- Keluhan yang dialami saat menstruasi
- /$/)
%. Riwayat P&la #a'an( Isti!ahat( )A)( )AK
- ,iayat merokok
- ,iayat mengkonsumsi alkohol, dan obat-obatan
- Intake makanan (jenis, jumlah, 'rekuensi)
- $ola istirahat&tidur
- $ola 9*9, 9*K
- $ola akti0itas
- *danya penurunan berat badan ibu
*. Riwayat Kel$a!+a )e!en,ana
- *lat K9 yang digunakan
- Dama dan aktu penggunaan
- 8'ek yang dirasakan
II. "EN#N KEPE"WTN
ANALISA DATA
Ho !ata $enunjang (asalah Keperaatan !iagnosa Keperaatan
1. !o:
- Klien terlihat menger-
nyitkan dahi
- Klien terlihat meringis
menahan nyeri
- Hyeri di daerah uterus
- Klien terlihat ber-
keringat banyak
- Klien terlihat gelisah
- *danya perubahan
psikologi dari klien
- $eningkatan kontraksi
yang berlebihan di uterus
!s:
- Klien meringis mena- han
nyeri
- Klien mengatakan nyeri
di daerah uterus
-
Hyeri Hyeri berhubungan dengan
perubahan karakteristik
kontraksi yang dirangsang
secara kimia, masalah
psikologis.
#. !o:
- *danya hipoksia
- )akikardi
- *danya aspirasi
mekonium
- $aru-paru terlihat oedem
- *danya penurunan
pasokan oksigen dari ibu
ke janin
!s:
- )erlihat membiru
- $enurunan berat janin
karena kurangnya
pasokan oksigen dari ibu
,esiko tinggi kerusakan pertukaran
gas pada janin
,esiko tinggi kerusakan
pertukaran gas pada janin
berhubungan dengan
perubahan aliran arah ke
plasenta atau melalui tali
pusat (prolaps)
1. !o:
- *danya kram abdomen
- *danya kontraksi yang
berlebihan
- *danya peningkatan suhu
tubuh
- ,uptur uteri
!s:
- Ibu mengeluhkan
abdomennya kram
-
,esiko tinggi cedera ,esiko tinggi cedera
berhubungan dengan
e'ek&respon merugikan
terhadap inter0ensi
terapeutik
". !o: Ketakutan, ansietas Ketakutan, ansietas
- Klien terlihat tegang,
cemas, dan takut
- Klien telihat gelisah
!s:
- Klien mengatakan merasa
cemas, tegang, dan
gelisah
- Klien mengatakan cepat
merasa lelah, pusing
berhubungan dengan krisis
situasi, ancaman yang
dirasakan pada klien&janin,
penyimpangan yang tidak
diantisipasi dari harapan
DIA-NOSA KEPERAWATAN
1. Hyeri berhubungan dengan perubahan karakteristik kontraksi yang dirangsang secara kimia,
masalah psikologis.
#. ,esiko tinggi kerusakan pertukaran gas pada janin berhubungan dengan perubahan aliran arah
ke plasenta atau melalui tali pusat (prolaps)
1. ,esiko tinggi cedera berhubungan dengan e'ek&respon merugikan terhadap inter0ensi
terapeutik
". Ketakutan, ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman yang dirasakan pada
klien&janin, penyimpangan yang tidak diantisipasi dari harapan
INTER.ENSI
1. Hyeri berhubungan dengan perubahan karakteristik kontraksi yang dirangsang secara kimia,
masalah psikologis.
Kriteria hasil:
- 9erpartisipasi dalam perilaku untuk menurunkan sensasi nyeri dan meningkatkan
kenyamanan.
- )ampak rileks diantara kontraksi.
- (elaporkan nyeri berkurang&dapat diatasi.
Inte!/ensi Rasi&nal
#andi!i
9uat upaya yang memungkinkan klien&pelatih untuk
merasa nyaman mengajukan pertanyaan.
!iskusikan perubahan&perbedaan yang dianisipasi dalam
pola persalinan dan kontraksi.
)injau ulang&berikan instruksi dalam teknik pernapasan
sederhana
:aaban pertanyaan dapat menghilangkan
rasa takut dan meningkatkan pemahaman.
(embantu menyiapkan klien karena prosedur
induksi, kontraksi sering, yang secara negati'
sering mengganggu kemampuan klien untuk
menggunakan teknik koping yang dipelajari,
yang memperlambat terbentuknya pola
kontraksi yang mungkin.
(endorong relaksasi dan memberikan klien
cara mengatasi dan mengontrol tingkat
ketidaknyamanan.
*njurkan klien untuk menggunakan teknik relaksasi.
9erikan instruksi bila perlu.
9erikan tindakan kenyamanan (mis: masase, gosokan
punggung, sandaran bantal, pemberian kompres sejuk,
memberikan es batu&pelembab bibir).
*njurkan dan bantu klien dalam perubahan posisi dan
penyelarasan 8;(.
)injau ulang analgesik yang ada dan tepat untuk klien,
dan jelaskan 'aktor aktu dan pembatasannya.
9erikan dorongan- pertahankan supaya klien tetap
mendapatkan in'ormasi tentang kemajuan.
K&la&!asi
9erikan obat analgesik saat dilatasi dan kontraksi
terjadi.
,elaksasi dapat membantu menurunkan
tegangan dan rasa takut, yang memperberat
nyeri dan menghambat kemajuan persalinan.
(eningkatkan relaksasi, menurunkan
tegangan dan ansietas, dan meningkatkan
koping dan kontrol klien.
(encegah&membatasi keletihan otot-
meningkatkan sirkulasi.
(eningkatkan kemampuan klien untuk
mengontrol situasi dan memberikan in'ormasi
yang perlu untuk membut pilihan in'ormasi.
9ila klien diberi obat sebelum ia dilatasi 3 cm,
kemajuan persalinan mugkin melambat- bila
kelahiran sebentar lagi (dalam #-" jam), obat
dapat menekan bayi baru lahir.
(eyakinkan klien&pelatih. (emberikan
penguatan positi' terhadap upaya-upaya dan
meningkatkan 'okus pada masa depan.
(enghilangkan nyeri- meningkatkan relaksasi
dan koping dengan kontraksi, memungkinkan
klien tetap ber'okus pada kerja persalinan.
2. ,esiko tinggi kerusakan pertukaran gas pada janin berhubungan dengan perubahan aliran
darah ke plasenta atau melalui tali pusat
(prolaps).
Kriteria hasil:
- (enunjukkan !:: dalam batas normal, bebas dari deselerasi lambat
- (enunjukkan perilaku yang meningkatkan keamanan janin
Inte!/ensi Rasi&nal
#andi!i
$erhatikan maturitas janin berdasarkan pada
riayat klien, $)K, dan pengukuran uterus.
Dakukan manu0er Deopold dan pemeriksaan
0agina streril. $erhatikan presentasi dan posisi
janin.
$osisi klien trelentang dengan bagian kepala pada
2sia gestasi janin harus berusia 1@ minggu
atau lebih untuk induksi atau augmentasi
persalinan untuk dilakukan kecuali kondisi
ibu memerlukan inter0ensi sebelum aktu
ini.
(enentukan apakah janin pada presentasi
0erteks dan mengesampingkan C$!. 9ila
bagian presentasi terlalu tinggi (-# cm),
amniotomi mungkin perlu ditunda, karena
resiko prolaps tali pusat.
(embantu mendaptakan strip pemantauan
tempat tidur ditinggikan dan bantal atau tempat
penopang ditaruh dibaah salah satu panggul,
lebih disukai di kanan, sehingga klien miring.
4unakan 8;( (electronic 'etal monotoring) 13-
#5 menit sebelum prosedur induksi.
$antau !::, sesuai indikasi, dalam hubungannya
dengan amniotomi.
9erikan tekanan pudendal, sesuai indikasi.
$erhatikan pecah ketuban dan karakter dan
konsistensi cairan.
Kaji reaksi !:: terhadap kontraksi, perhatikan
bradikardia, dan deselerasi lambat atau ber0ariasi.
K&la&!asi
)injau ulang hasil ultrasonogra'i dan
amniosintesis, pel0imetri dan rasio D&+.
9antu sesuai kebutuhan dalam penggunaan
elektroda janin internal.
IFinkan klien berkemih sebelum pemberian
oksitosin dan sebelum penggunaan elektroda
janin.
janin eksternal adekuat untuk menge0aluasi
pola kontraksi dan irama jantung janin.
$enopang menghilangkan tekanan janin pada
0ena ca0a dan meningkatkan sirkulasi
plasenta.
(enentukan kesejahteraan janin, dan
memberikan pengkajian dasar !:: dan
akti0itas uterus.
(enentukan !:: sebelum dan setelah
prosedur memberikan in'ormasi untuk
menjamin kesejahteraan janin. *kselerasi
selama periode pendek setelah amniotomi
adalah normal- nemun tanda-tanda distress
dapat menandakan hipoksia janin, karena
kompresi tali pusat atau deselerasi lambat.
(ungkin diperlukan untuk menegaskan
posisi bagian presentasi pada ser0iks untuk
mencegah prolaps tali pusat selama
amniotomi.
:anin matur harus dilahirkan dalam #" jam
dari pecahnya ketuban untuk mengurangi
resiko in'eksi asenden. (Catatan: bila janin
tidak matur, pengukuran dapat dilakukan
untuk menghindari kelahiran selama
meungkin kecuali tanda-tanda in'eksi&distres
terlihat).
$engkajian yang tepat harus dilakukan untuk
menghindari hipoksia. ,entang normal !::
adalah 1#5-1@5 dpm. 2ntuk menjamin
kesejahtearaan janin, oksitosin perlu
dihentikan dan dilakukan tindakan berbeda,
tergantung pada interpretasi pencitraan
8;(.
(enentukan usia janin dan presentasi-
membantu mengidenti'ikasi C$! dan
kebutuhan janin&neonatal lain selama dan
setelah kelahiran.
8lektroda janin internal harus digunakan
untuk obser0asi lebih akurat, khususnya bila
ada tanda-tanda distres janin atau mekonium.
Kandung kemih penuh dapat mengganggu
posisi janin dan penempatan pemantau.
3. ,esiko tinggi cidera berhubungan dengan e'ek&respon merugikan terhadap inter0ensi
terapeutik.
Kriteria hasil:
- (engembangkan&mempertahankan pola persalinan yang baik, mis: kontraksi masing-
masing #-1 menit, berakhir "5-35 detik dengan relaksasi uterus pada tonus normal
diantara kontraksi.
- (enyelesaikan kelahiran tanpa komplikasi
Inter0ensi ,asional
#andi!i
)injau ulang catatan pranatal terhadap riayak
kehamilan sebelumnya dan hasilnya,
pemeriksaan laboratorium pranatal, pengukuran
pel0is, alergi, penambahan 99, tanda 0ital,
periode menstruasi terakhir, dan perkiraan
tanggal kelahiran ($)K).
!apatkan riayat berkenaan dengan insersi
batang laminaria atau supositoria prostaglandin
0agina.
Dakukan pemeriksaan 0agian steril untuk
menentukan kesiapan atau kematangan ser0iks
dan posisi janin. 2langi sesuai indikasi dengan
reaksi klien dan pola kontraksi.
$eriksa )! dan nadi setiap 13 menit setelah
induksi mulai dan sebelum peningkatan oksitosin.
(emberikan in'ormasi yang diperlukan
dalam membuat rencana asuhan peraatan.
(embuat peraat aspada terhadap
kemungkinan terjadinya masalah.
Insersi batang laminaria pada malam
sebelum induksi melunakkan ser0iks dan
memudahkan induksi persalinan. (Catatan:
terjadinya reksi merugikan seperti
hipertonisitas & akti0itas uterus atau
mual&muntah memerlukan penghentian &
pembuangan jel prostaglandin).
$enonjolan lunak, parsial (lebih dari 357)
dan&atau dilatasi (sedikitnya 1 cm) ser0iks
ImatangI dengan sedikit atau tanpa dilatasi
memerlukan # atau 1 percobaan sebelum
induksi berhasil. .aktu amniotomi
tergantung pada posisi janin. $emeriksaan
berulang menentukan kemajuan persalinan,
tetapi untuk menghidari in'eksi, ini harus
dibatasi sebanyak mungkin setelah pecah
ketuban.
(engkaji kesejahteraan ibu dan mendeteksi
terjadinya hipotensi & hipertensi. %ksitosin
diberikan dengan perlahan dalam jumlah
yang meningkat. 13-#5 menit pengin'usan
perlu untuk mencapai kadar darah terapeutik
dari oksitosin. Ini dengan cepat
dimetabolisme dan diekskresikan oleh ginjal,
sehingga in'us konstan harus dipertahankan.
Kontraksi teratur dalam konsisten dari
kualitas yang baik diperlukan untuk
mendilatasi ser0iks secara e'ekti'.
$emantauan cermat penting untuk
80aluasi pemantau pencitraan secara konstan.
$erhatikan 'rekuensi dan reakti'itas !::.
$alpasi 'undus untuk menge0aluasi 'rekuensi dan
durasi kontraksi. %bser0asi stimulasi berlebihan
uterus (kontraksi tatenik). Catat intensitas dan
tonus istirahat diantara kontraksi bila kateter
intrauterus digunakan.
!okumentasi tanda 0ital, medikasi, aitan
oksitosin, dan peningkatan dosis, perubahan
posisi, pemberian oksigen dan aktu
pemeriksaan 0agina steril pada pencitraan
pemantauan.
$antau masukan dan haluaran. 2kur berat jenis
urin. $alpasi kandung kemih.
$erhatikan laporan kram abdomen, pusing, dan
mual&muntah- adanya alergi, adanya letargi,
hipotensi, takikardia, dan disritmia jantung.
9erikan peraatan perineal sesuai indikasi.
$antau suhu setiap # jam. $erhatikan arna dan
bau drainase 0agina.
K&la&!asi
)injau ulang nilai-nilai laboratorium pranatal.
Dakukan tes 'ern atau kertas nitraFin, bila
diindikasikan.
9antu dengan apklikasi jel prostaglandin.
9antu dengan amniotomi. )empatkan klien pada
posisi semi'oler rendah dengan lutut menekuk
untuk pemeriksaan 0agina.
menentukan respons klien&janin terhadap
prosedur, untuk mengidenti'ikasi reaksi
merugikan dan menghasilkan pola persalinan
e'ekti'.
$emanatauan uterus eksternal menandakan
'rekuensi, bukan intensitas dari kontraksi.
$ersalinan & melahirkan cepat dapat terjadi,
meningkatkan resiko trauma ser0ikal dan
jaringan lunak. +timulasi berlebihan
menyebabkan hipoksia janin, ruptur uterus
dan pelepasan plasenta prematur. 9ila
kontraksi berakhir lebih dari @5 detik atau
masing-masing terjadi lebih dari #-1 menit,
oksitosin harus dihentikan.
$encitraan pemantau adalah dokumen legal,
menunjukkan kemajuan induksi, respon
janin&ibu, dan tindakan yang dilakukan sta'
peraatan kesehatan.
$enurunan haluaran dengan peningkatan
berat jenis menunjukkan kekurangan cairan.
,etensi urin dapat menghambat persalinan
dan turunnya janin.
Intoksikasi air dapat terjadi tergantung pada
kecepatan&jenis cairan yang diberikan.
(enurunkan resiko in'eksi dan&atau
memberikan deteksi dini terjadinya in'eksi.
*danya kandungan mekonium menandakan
distres janin.
(enge0aluasi status ibu dan janin dan
menentukan apakah ketuban telah pecah.
(emudahkan pematangan ser0ikal- dapat
merangsang persalinan dan&atau
meningkatkan kee'ekti'an in'us oksitosin.
$ecah ketuban dapat merangsang persalinan
tanpa memerlukan in'us obat (keberhasilan
kira-kira 657 dari klien term), atau ini dapat
dilakukan dalam hubungannya dengan
pemberian oksitosin. *mniotomi
dikontraindikasikan bila bagian presentasi
(ulai jalur I.> utama dengan kateter indelling
diameter besar.
9antu sesuai kebutuhan dengan pemasangan
kateter intrauterus.
8ncerkan dan berikan oksitosin dalam larutan
elektrolit dengan sistem # botol (a to bottle
I.>), oksitosin dihubungkan (piggybacking) dekat
pada sisi I.>, sesuai kebijakan unit dan prosedur.
%bser0asi pencegahan yang aman berhubungan
dengan penggunaan in'us dan memberi label
yang tepat pada larutan oksitosin.
/entikan oksitosin, sesuai indikasi, dan
tingkatkan in'us larutan biasa. 9eri tahu dokter.
9erikan magnesium sul'at ((g+%") 1-# gram
dengan perlahan, bila perlu.
tinggi.
Kateter diameter besar disiapkan pada kasus
kebutuhan inter0ensi bedah, trans'usi darah,
atau pemberian cairan&obat darurat.
$emantauan internal secara akurat
memperbanyak intensitas dan 'rekuensi
kontraksi dan membantu mengidenti'ikasi
stimulai berlebihan dan kemungkinan ruptur
uterus karena pemberian oksitosin
berlebihan.
/ormon oksitosin sintetik merangsang otot
polos uterus, meningkatkan ekstabilitas sel-
sel otot, yang meningkatkan kekuatan
kontraksi. %ksitosin dapat dihentikan bila
perlu, dan sisi utama dapat dengan cepat
dibersihkan dan tersedia untuk in'us lain bila
larutan diin'uskan dekat dengan sisi I.>.
+elain itu, intoksikasi air dapat diakibatkan
dari kelebihan atau pemberian cairan yang
cepat, khususnya bila !3. digunakan
sebagai pengganti larutan elektrolit.
Kesalahan atau 'luktuasi dalam kecepatan
pemberian dapt menyebabkan obat yang
diberikan kurang atau berlebihan,
mengakibatkan ketidakadekuatan kontraksi
atau ruptur uterus. $emberian obat
dipastikan dengan pemantauan yang ketat
terhadap pompa dan penurunan kadar cairan.
$encampuran larutan dalam sistem # botol
dapat mengakibatkan o0erdosis obat.
/iperstimulasi uterus (tekanan intrauterus
lebih besar dari B3 mm/g) menimbulkan
abruptio plasenta, tetani uterus, dan
kemungkinan ruptur.
(eskipun aktu paruh sirkulasi oksitosin
adalah 1-" menit, akti0itas uterus dari e'ek-
e'ek pemberian oksitosin dapat berakhir #5-
15 menit setelah pengin'usan dihentikan.
(g+%" dapat diindikasikan untuk
menghilangkan tetani uterus kerena
oksitosin.
". Ketakutan, ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman yang dirasakan pada
klien&janin, penyimpangan yang tidak diantisipasi dari harapan.
Inte!/ensi Rasi&nal
#andi!i
Kaji status psikologis dan emosional.
*jarkan pengungkapan perasaan.
4unakan terminologi positi'- hindari penggunaan
istilah yang menandakan abnormalitas prosedur
atau proses.
!engarkan keterangan klien yang dapat
menandakan kehilangan harga diri.
9erikan kesempatan pada klien untuk memberi
masukan pada proses pengambilan keputusan.
*njurkan penggunaan&kontinuitas teknik
perna'asan dan latihan relaksasi.
*danya gangguan kemajuan normal dari
persalinan dapat memperberat perasaan
ansietas dan kegagalan. $erasaan ini dapat
mengganggu kerja sama klien dan
menghalangi proses induksi.
Klien mungkin takut atau tidak memahami
dengan jelas kebutuhan terhadap induksi
persalinan. ,asa gagal karena karena tidak
mampu Imelahirkan secara alamiahI dapat
terjadi. (Catatan: $ada kasus kematian janin,
menjalani persalinan secara khusus
mengganggu dan memerlukan dukungan
kuat).
(embantu klien&pasangan menerima situasi
tanpa menuduh diri sendiri.
Klien dapat meyakini baha adanya
inter0ensi untuk membantu proses
persalinan adalah re'leksi negati' pada
kemampuan dirinya sendiri.
(eningkatkan rasa kontrol klien meskipun
kebanyakan dari apa yang sedang terjadi
diluar kontrolnya.
(embantu menurunkan ansietas dan
memungkinkan klien untuk berpartisipasi
secara akti'.
DA0TAR PUSTAKA
;arrer, /elen. 1CC@. Perawatan Maternitas. :akarta. 84C.
!oenges, (arilynn 8. #551. Rencana Perawatan Maternal !ayi. 84C.
(attson, +usan dan :udy 8 +mith. #555. "ore "urriculum #or Maternal $ewborn $ursing.
+aunders Company.
(anuaba, Ida 9agus 4de. 1CC6. %lmu Kebidanan& Penyakit Kandungan dan Keluarga !erencana
untuk Pendidikan !idan. :akarta. 84C.
.iknjosastro, /ani'ah. 1C6C. %lmu !edah Kebidanan. :akarta. =ayasan 9ina $ustaka +arono
$rairohardjo.
.iknjosastro, /ani'ah. 1C6C. %lmu Kebidanan. :akarta. =ayasan 9ina $ustaka +arono
$rairohardjo.
.medicastore.com. Kehamilan !eresiko Tinggi. !iakses tanggal B +eptember #55B.
.ayahbunda-online.com. Kelahiran. !iakses tanggal B +eptember #55B.
.conectiGue.com. Persalinan $ormal dengan %nduksi. !iakses tanggal B +eptember #55B.
.in'o-sehat.com. Tipe persalinan dengan !antuan'. !iakses tanggal B +eptember #55B.
=ulianti, !e0i. #553. Mana(emen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. :akarta. 84C.

You might also like