You are on page 1of 18

Politeknik Negeri Bandung

Program Studi Teknik Perancangan Jalan


dan Jembatan
BAB III
Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 1
BAB III
KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA


Tujuan Pembelajaran Umum :
Mampu mengenal Jenis-jenis gambar jembatan Baja dan mengidentifikasi bagian-bagian
gambar struktur / komponen dari masing-masing Jenis Jembatan baja

Tujuan Pembelajaran Khusus :
1. Mengidentifikasi spesifikasi dan karakteristik gambar konstruksi jembatan baja
2. Menganalisa data perencanaan konstruksi dan menggambarkan sketsa pra
rencana
3. Menggambar rencana serta detail konstruksi jembatan baja dengan
mengaplikasikan software Auto CAD.
4. Dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan gambar dengan benar.

3.1. Tinjauan Umum
Jembatan merupakan suatu konstruksi atau struktur bangunan yang menghubungkan
rute/lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran,
jalan raya, jalan kereta api, atau perlintasan lainnya.
Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa
macam antara lain :
3.1.1 Jembatan Kayu
Bangunan jembatan terbuat dari bahan balok kayu sebagai gelagar jembatan dan
papan sebagai struktur lantai kendaraan. Jembatan kayu merupakan jembatan
sederhana yang mempunyai panjang relatif pendek dengan beban yang diterima relatif
ringan. Struktur dalam perencanaan atau pembuatannya tetap harus memperhatikan
dan mempertimbangkan ilmu kekuatan bahan. Bentuk struktur dari jembatan kayu
biasanya berupa; Jembatan Rangka Batang Kayu dan Jembatan Gelagar biasa yang
basanya digunakan pada jembatan bentang pendek. Alat sambung yang digunakan
untuk sambungan antara elemen jembatan digunakan Baut Biasa dengan pelat simpul
dari pelat baja .




Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 2








Gambar 3.1, Jembatan Kayu

3.1.2 Jembatan Pasangan Batu
Jembatan jenis ini seluruh strukturnya terbuat dari pasangan batu kali atau bata
merah yang merupakan jenis jembatan dengan struktur sistim grafitasi yang
kekuatannya mengandalkan dari berat struktur. Bentuk dari jembatan ini sebagian
besar berbentuk struktur lengkung dibagian bentang yang harus menahan beban
utama seperti pada gambar berikut


Gambar 3.2, Jembatan Batu

3.1.3. Jembatan Beton
Jembatan dengan material beton banyak digunakan dan perkembangan teknologi
jembatan beton sangat pesat baik teknologi strukturnya maupun cara
pelaksanaannya. Jembatan dengan material beton dilaksanakan dengan cara cor
ditempat atau dengan beton pracetak. Tipe jembatan beton ini antara lain : Jembatan




Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 3
Monolit, jembatan Prategang, Jembatan Komposit yang akan dibahas dalam bab
selanjutnya dalam buku ini.

3.1.3 Jembatan Baja
Jembatan baja pada umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang
panjang dengan beban yang diterima cukup besar. Seperti halnya jembatan beton
prategang. Jembatan jenis ini bermacam-macam tipe dan bentuknya, Seperti
Jembatan Gelagar Standar, Jembatan Gelagar Box, Jembatan Gelagar Plat Girder,
Jembatan Rangka Batang, Jembatan Gantung dan bentuk lainnya.

(a)










(b)









Gambar 3.3 (a,b) Ilustrasi Rangka Jembatan Baja






Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 4
Adapun konfigurasi rangka jembatan baja dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3.1, Konfigurasi Rangka Jembatan Baja.















3.2. Konstruksi Jembatan Baja (Jalan Rel)
Dari sekian banyak konfigurasi rangka jembatan baja, yang akan dibahas dalam bab
ini adalah jembatan rangka baja Kereta Api tipe Warren. Jembatan ini terdiri dari
bangunan struktur atas dan bangunan struktur bawah. Struktur atas terdiri dari lantai
kendaraan (rel), gelagar memanjang, gelagar melintang, gelagar induk, tumpuan
jembatan. Sedangkan struktur bawah terdiri dari abutmen, pilar, dan pondasi.
Jembatan kereta api berfungsi untuk menghubungkan jalan rel yang melintasi
rintangan seperti sungai, jalan dan lain sebagainya, untuk dilewati kereta api.
Untuk mewujudkan konstruksi jembatan, perlu perencanaan yang tepat sehingga
dicapai hasil yang optimal sesuai dengan fungsinya. Selanjutnya hasil perencanaan
dituangkan kedalam bentuk gambar yang lengkap dengan detailnya sesuai dengan
persyaratan yang berlaku. Gambar-gambar tesebut sangat banyak fungsinya antara
lain; sebagai dokumen bukti untuk mewujudkan keinginan, maka timbulnya ide lalu
corat-coret dan menghasilkan sketsa pra rencana, selanjutnya berkembang kepada
dokumen gambar hasil perencanaan, dokumen kontrak, dokumen pelaksanaan
konstruksi, dokumen gambar hasil pelaksanaan (as built drawing) yang sangat




Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 5
bermanfaat untuk dokumen (pedoman perawatan dan perbaikan, dokumen arsip, dan
lain sebagainya).

Mengacu kepada data perencanaan jalan rel, digunakan kecepatan rencana yang
besarnya 1,25 x Vmaks. Di samping kecepatan rencana juga memperhitungkan beban
gandar dari kereta api. Untuk semua kelas, beban gandar maksimum adalah 18 ton.
Ketentuan ini akan dipakai guna evaluasi kelayakan pada perencanaan double track.
Dibawah ini dilihatkan tabel klasifikasi standar jalan rel yang sangat berguna sebagai
acuan dalam proses penggambaran seperti data-data; tipe rel, spesifikasi beton dan
kayu bantalan, tebal alas dan tebal bahu.
Tabel. 3.2 Klasifikasi Jalan Rel


3.3 Komponen Rangka Jembatan
2.3.1 Struktur Bawah
Struktur bawah jembatan merupakan struktur yang dibangun untuk mentransfer gaya
pada struktur atas (jembatan rangka dan beban hidup) langsung ke tanah. Pada
umumnya struktur bawah dapat berupa kelapa jembatan (abutment) dan pilar (piers).

2.3.2 Struktur Atas
Struktur atas terdiri dari beberapa komponen yang lebih banyak dibandingkan dengan
komponen struktur bawah jembatan. Komponen tersebut secara umum berupa rangka
utama, portal ujung, gelagar melintang, gelagar memanjang, ikatan angin / lateral
bracing, plat buhul, dan lantai kendaraan.
1. Rangka Utama




Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 6

Gambar 3.4, Rangka Utama

Rangka utama jembatan rangka dapat dibentuk dengan berbagai variasi dan
kebanyakan di Indonesia menggunakan jembatan rangka type Warren. Rangka utama
merupakan pemikul utama keseluruhan beban jembatan yaitu beban mati dan beban
atas (top chords), gelagar bawah (bottom chords), dan batang diagonal (diagonal
chords). Seperti terlihat pada Gambar 2.1.

2. Portal Ujung
Portal ujung merupakan rangkaian profil baja yang terletak pada ujung jembatan
rangka. Portal ujung (gambar 2.2) harus cukup kaku sehingga kuat memikul beban
horizontal, terutama akibat angin. Sehingga portal ujung akan memiliki dimensi
penampang yang lebih besar dibandingkan komponen rangka utama lainnya.

Gambar 3.5 Portal Ujung






Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 7
3. Gelagar Melintang (Cross Girder / Cross Beam)
Gelagar melintang bawah (Cross Grider) memikul beban-beban kendaraan dan beban
hidup lainnya melalui gelagar memanjang (stringer) dimana gelagar melintang
menyalurkan kepada rangka utama. Sedangkan gelagar melintang atas (Cross Beam)
berfungsi sebagai penyalur gaya angin dan memperkaku struktur jembatan.

4. Gelagar Memanjang (Stringer)
Gelagar memanjang menyalurkan beban-beban lantai kendaraan (beban mati dan
beben hidup) kepada gelagar melintang, hal ini dikarenakan gelagar memanjang
menumpu pada gelagar melintang (End Plate Connection). Berbeda dengan gelagar
melintang, gelagar memanjang hanya ada di posisi bawah jembatan rangka dan tidak
terdapat di bagian atas jembatan, seperti terlihat pada Gambar 2.3.

Gambar 3.6 Gelagar Memanjang (Stringer)

5. Ikatan Angin (Lateral Bracing)
Ikatan angin merupakan rangkayan profil baja yang berfungsi untuk menahan beban
lateral akibat beban angin pada jembatan. Ikatan angin pada jembatan terletak di
bagian atas dan bawah dari jembatan tersebut.

6. Pelat Buhul (Gusset Plate)
Pelat buhul adalah satu komponen jembatan yang berfungsi untuk menghubungkan
profil-profil baja pada rangka utama. Profil-profil baja yang terdapat pada rangka
utama, dihubungkan ke pelat buhul, dengan menggunakan sambungan berupa baut.
Pelat buhul harus memiliki ketebalan yang lebih besar dibandingkan dengan profil
tebal plat pada profil baja. Hal ini dikarenakan semua gaya yang bekerja pada struktur
rangka utama akan disalurkan ke pelat buhul tersebut,seperti terlihat pada Gambar 3.7.




Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 8

Gambar 3.7. Pelat Buhul (Gusset Plate)

7. Bearing, Seismic Buffer, dan Lateral Stop
Bearing / landasan adalah suatu komponen yang dipersiapkan untuk mentransfer gaya
vertical yang disebabkan oleh beban-beban jembatan rangka di atasnya. Bearing
berada di antara pelat buhul ujung bawah (kanan dan kiri) dengan abutment. Bearing
terbuat dari bahan karet yang dicampur dengan polimer. Biasanya disebut dengan
Elastomeric Bearing.

Gambar 3.8. End Bearing Assembly

Selain Bearing pada bagian ujung bawah jembatan juga terdapat komponen yang
disebut seismic buffer. Seismic buffer dirancang untuk menahan gaya gempa maupun
gaya longitudinal jembatan rangka. Seismic buffer berapa pada komponen plat buhul




Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 9
ujung bawah jembatan rangka. Sama halnya dengan bearing, Seismic buffer juga
terbuat dari karet yang sejenis dengan bearing, seperti terlihat pada Gambar 3.8.

8. Lantai Kendaraan
Lantai Kendaraan merupakan komponen utama jembatan yang berkontak langsung
dari beban kendaraan pada jembatan. Konstruksi jalan rel (bantalan dan rel)
merupakan lantai kendaraan untuk jembatan kereta api.
3.4 Contoh Data Konstruksi Struktur Atas Jembatan
1. Tipe Rangka : Warren
2. Bentang Jembatan (L) : 24 m
3. Lebar Jembatan (B) : 4.6 m
4. Tinggi Rangka : 6 m
5. Besar Sudut Rangka : 71.57o
6. Jarak Antara Gelagar Memanjang () : 1.2 m
7. Jarak Antara Gelagar Melintang () : 4 m
8. Sambungan : Baut Mutu Tinggi
9. Mutu Baja : BJ 50, dengan
fy = 2900 kg/cm2
fu = 5000 kg/cm2
10. Modulus Elastisitas Baja (E) : 2000000 kg/cm2
11. Modulus Geser Baja (G) : 800000 kg/cm2
12. Koef Pelaksanaan (p) : 1,25

Tabel 3.3 Dimensi Komponen Struktur Atas Jembatan






Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 10
3.5 Lembaran Soal
3.5.1 Pre Test
Pertanyaan :
1. Apa yang saudara ketehaui tentang jembatan ?
2. Gambarkan sketsa Jembatan Baja yang pernah saudara lihat
3. Sebutkan beberapa bentuk jembatan baja yang saudara ketahui
4. Sebutkan Bagian struktur Jembatan
Jawaban :
1. ..........................................................................................
2. ...........................
3. .............................
4. .............................

3.5.2 Latihan Tugas
Pengerjaan penggambaran konstruksi baja berbeda dengan cara penggambaran
konstruksi lainnya, disini perlu ekstra ketelitian pada dimensi profil baja
khususnya data titik berat profil tersebut yang dapat dilihat pada buku Tabel Baja.
Oleh karena praktisi gambar harus mengikuti tahapan-tahapan penggambaran
sebagai berikut :
1. Tentukan bentuk permodelan menyeluruh struktur konstruksi baja tersebut.
2. Buatkan permodelan tersebut dengan skala tertentu yang diasumsikan sebagai
sumbu/as bangunan.
3. Menentukan dimensi baja profil dari buku tabel baja
4. Tempatkan titik berat profil pada sumbu bangunan tersebut
5. Bentuklah profil yang bersangkutan secara utuh dengan perwakilan garis
tipis.
6. Pada daerah titik kumpul lakukan pemutusan untuk memperoleh ujung
pangkal profil yang kepada sistem perkuatan, baik las maupun baut mur
sesuai data perhitungan struktur dari perencana, baik jarak baut maupun
panjang las
7. Menentukan batas akhir pelat simpul atau pelat buhul




Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 3 - 11
8. Menentukan tebal sayap atau flens profil
9. Pada daerah titik kumpul merupakan daerah kritis, hal ini tidak perkenankan
dipasang baut mur.
10. Melengkapi notasi atau keterangan ukuran dan simbol-simbol bahan yang
diperlukan selengkap mungkin.
Poin yang perlu diperhatikan dalam tampilan gambar sambungan jembatan baja
antara lain:
a. Panjang sambungan
b. Jumlah baut atau paku keling
c. Jarak baut
d. Panjang las
e. Tebal las
f. Pemakaian simbol bahan
g. Diameter baut/paku keling
h. Kelengkapan ukuran pada setiap sambungan
i. Gambar rebahan untuk masing-masing sambungan.

Keterangan /istilah pada masing-masing komponen Konstruksi Baja yang umum
dipergunakan dalam perencanaan struktur bangunan baja adalah antara lain :
1. Balok/batang Utama (main beam)
2. Balok/batang Sekunder (secunder beam)
3. Balok/batang Diagonal
4. Ikatan Angin (bracing)
5. Pelat simpul/pelat buhul
6. Stiffener
7. Pelat Landasan (base plate)
8. Pelat Sirip
9. Kloss
10. Pelat Pengisi

Contoh Gambar Konstruksi Jembatan Baja dapat dilihat pada halaman 3-12





Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
3 - 12




Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
3 - 13





Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
3 - 14





Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
3 - 15





Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
3 - 16





Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
3 - 17





Konstruksi Jembatan Baja

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
3 - 18

Daftar Pustaka

Ardi Bayu Permana, 2012 Tugas Akhir, Perencanaan Jembatan Kereta Api Satu
Bentang 24 M
Badan Standar Nasional Indonesia 2005. Perencanaan Struktur Baja Untuk
Jembatan. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Jembatan Penyeberangan,
No.005/S/BNKT/1995, tahun 1995 ;
Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
1996. Panduan Perakitan dan Pemasangan Jembatan Rangka Baja
Permanen Kelas-B. Bandung.
NAASRA, Guide To Traffic Engineering Practice, tahun 1988 ;
Panduan Perakitan dan Pemasangan Jembatan Rangka Baja Permanen Kelas- B,
serta PM. NO. 83 Tahun 2011.
PT. Kereta Api Indonesia. 1986. Peraturan umum Perencanaan Jalan Rel Peraturan
Dinas NO 10. Bandung.
RSNI-T-03-2005
Sitanggang, Nathanael (2007). Perencanaan Sambungan Profil Baja. Medan.

You might also like