You are on page 1of 5

1

KHUTBAH JUMAT PERTAMA




Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kehadirat Allah Subhanahu wa Taala atas segala nikmat yang telah
tercurah kepada kita. Semoga Allah Subhanahu wa Taala memasukkan kita ke dalam
golongan hamba-hamba-Nya yang bersyukur, sehingga Allah akan menambah pemberiaan
nikmat-Nya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-
Nya dengan tanpa batas.
Kaum Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah,

;.- ^ =UOEO +EEL- p
W-EO74O^NC p W-EO7O4C
E44`-47 -4 4pONL4^NC ^g
;4 EL4 4g~-.- }g`
)_)U:~ W O}EUu4OU +.-
-g~-.- W-O~E= O}EUu4O4
4-)O^- ^@
1. Alif laam miim[1144]
2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka
Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta.
Apapun yang kita ikrarkan, maka pasti akan diuji oleh Allah SWT. tentang kebenaran ikrar
kita. Saat seseorang beikrar untuk menjadi orang beriman, sudah pasti ujian akan datang
2

padanya. Baik ujian berupa ketaatan terhadap perintah, atau pun kepatuhan dalam
meninggalkan laranganNya.
Keimanan seseorang bisa berubah-ubah, dapat meningkat juga dapat merosot tajam.
Keimanan akan meningkat dengan amalan shalih yang dikerjakan. Dan kemerosotannya
disebabkan terjadinya pelanggaran syariat dan maksiat. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi
wa Sallam menggambarkan keimanan dengan hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam
Mustadrak dengan sanad hasan, Sesungguhnya keimanan dapat menjadi lekang, bagaikan
baju yang bisa berubah usang. Karena itu, mintalah kepada Allah agar Allah
memperbaharui iman dalam hati kalian.
Sahabat Abu Darda Radhiallahu anhu berpesan, Termasuk tanda kecerdasan seorang
(hamba) Muslim, ia selalu mengetahui apakah imannya sedang naik ataupun menurun.
Oleh karena itu marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah Taala karena takwa
adalah sebaik-baik bekal bagi seorang hamba dalam mengarungi kehidupan dunia dan
akhirat.
Kaum Muslimin Rahikumullah,
Apabila seseorang telah lulus dari ujian keimanan tersebut, maka ia akan mendapatkan
keuntungan dari keimananNya, sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT. Di antara
keuntungan orang-orang yang beriman adalah:

O4 Ep u- -O4O^-
W-ONL4`-47 W-OE>-4 4L4-E
jgOU4N eE4O4 =}g)`
g7.EOO- ^O-4 }4
W-O+OOE e_4^'O E)
W-O+^ 4pO+lO'4C ^_g
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al-Araf : 96)

Dari ayat di atas jelaslah bahwa dampak keimanan dan ketaqwaan yang mendominasi di
suatu negeri, akan membawa keberkahan di langit dan di bumi. Lalu bagaimana jika
sebaliknya, yaitu kemusyrikan dan kemaksiatan yang mendominasi suatu negeri, tempat atau
wilayah tertentu? Jawabannya tentu sebaliknya juga. Bukannya keberkahan yang muncul,
malah bisa jadi kehancuran dan kebinasaan.
Coba saja kita buka ayat-ayat di dalam al-Quran yang menceritakan tentang azab yang
menimpa kepada suatu kaum. Hampir semua terjadi akibat perbuatan dosa yang mendominasi
pada kaum tersebut.
3

Adapun orang-orang yang kafir, maka Aku adzab mereka dengan siksaan yang dahsyat di
dunia dan di akhirat, dan tidak ada yang bisa menjadi penolong bagi mereka.

Dari kedua contoh di atas kita bisa menarik kesimpulan, bahwa ada hubungan yang
sangat jelas antara keimanan dan apa yang terjadi di alam semesta. Keimanan yang ada di
dalam diri kita mempengaruhi apa yang ada di alam. Apalagi jika keimanan dan ketaqwaan
yang dilakukan oleh mayoritas penduduk di suatu negeri.
Orang taqwa selalu mendapat jalan keluar dari setiap permasalahannya, dan mendapatkan rezeki
dari hal yang tidak terduga.

_ }4`4 -+-4C -.- E^_ N-.
~w}4O^CE` ^g +O^~NeO4C4 ;}g` +^OEO
CUO4^4 _ }4`4 -4O4-4C O>4N
*.- 4O_ +O+lOEO _ Ep) -.-
u)U4 j@O^` _ ;~ EE_ +.-
]7g 7/E* -4O;~ ^@
. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
3. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan
bagi tiap-tiap sesuatu.

(QS. At-Thalaq : 2-3)


Ucapan orang yang taqwa bisa menjadi kenyataan

Di dalam literatur lain saya menemukan penjelasan sebagai berikut:

1
Allah SWT. berfirman: Hamba-Ku, Aku lah Allah Yang mengatakan kepada sesuatu Jadilah!
maka terjadilah. Maka taatlah kepada-Ku, Aku jadikan engkau jika mengatakan kepada sesuatu
Jadilah! maka terjadilah.

1
Abdul Qodira Zailani, al-Fathur Rabbaniy, hal 19.
4


5

KHUTBAH JUMAT KEDUA

.,

Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya


penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta. (QS. Thaha: 124)

. .

You might also like