Beberapa Faktor (efek) yang dapat memeberikan pengaruh pada kedalaman scouring 1. Efek Kekasaran pipa Dinding pipa yang kasar teridentifikasi apabila nila Ks/D > 3 x 10 -3 Berdaarkan Sumer and Fredsoe: Pengaruh bilangan Teynolds (Re) pada kekasaran pipa ketika terjadi vortex shedding adalah tidak Nampak.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, hamper tidak terdapat perbedaan antara smooth pipe dan rough pipe terhadap kedalaman scouring
Sumer and fredsoe mengujicoba kembali pengaruh kekasaran pipa terhadap kedalaman scouring dengan nilai Ks/D = 0,1 ; Ks/D = 0,2
Penelitian ini menghasilkan bahwa kekasaan pipa dapat mempengaruhi proses scouring
2. Efek dari shield Number Parameter Berdasrakan studi yang telah dilakukan, diperkirakan bahwa shield parameter () menjadi lebih rendah ketika terjadi live-bed scour.
Gaambar 1. Efek dari shield parameter . Solid Line: Numerical Model
3. Efek dari Posisi Vertikal Pipa
Gambar 2. Efek dari posisi pipa. (a) KC = 11, = 0,19. (b) KC = 27, = 0,035. (c) KC = 900, = 2.4. Summer and Fredsoe (1990)
Nilai e yang lebih kecil mempengaruhi keberadaan pipa pada kesetimbangan kedalaman scouring Jika e/D = 1 untuk KC rendah, maka scouring tidak akan terjadi KC meningkat ; e/D meningkat ; e/D = 3
4. Efek akibat Getaran Arus dan gelombang akan menyebabkan getaran pada pipa dimana V r = V/D.f n
Scouring terjadi di bawah pipa dimana terdapat arus
Terdapat 3 jenis erosi, dua diantaranya dapat dilihat pada grafik bberikut ini
Kedua erosi ini terjadi secara periodic dengan fase yang berbeda. Gambar dibawah ini akan menunjukkan kedalaman scouring normal S/D terhadap rasio e/D, dimana keduanya merupakan pipa paten yang dipengaruhi getaran
gambar tersebut menunjukkan bahwa scouring yang lebih besar selalu terjadi pada pipa yang mengalami getaran, jika dibandingkan dengan pipa yang diam. Semakin kecil rasio e/D, semakin besar efek getaran pipa
5. Efek dari sudut datang gelombang Eberapa teori dan eksperimen menyatakan bahwa kedalaman scouring akan berkurang ketika sudut datang gelombang semakin berkurang
Vortex shedding semakin berkurang seiring menurunnya sudut datang
6. Efek dari pemasangan beberapa pipa (multiple pipeline) Multiple pipeline yang terletak di dasar laut menyebabkan berubahnya kedalam svouring maksimal, yang bergantung pada jumlah pipa dan jarak antar pipa
Gambar dibawah ini meunjukkan keseimbangan profil scouring pada single pipeline dan multiple pipeline berdasarkan 2 kasus
Berdasarkan gambar diatas, jarak antar pipa sama dengan setengah dari diameter pipa, dimana kedalaman scouring berkurang (antara 5% sampai dengan 35%) Berkurangnya kedalaman scouring dapat dijelaskan berdasrkan penelitian Lee-wake tentang erosi Semakin kecil jarak antar pipa, dapat mempengaruhi shedding
7. Efek dari keberadaan armour Gambar dibawah ini akan menunjukkann hasil dari sebuah experiment, dimana berat pasir mengandung 10% shell fragments.
8. Efek dari Sedimen kohesif Penelitian ini menggunakan 3 jenis sedimen: (1) sand; (2) sand-silt alami; (3) sand-silt buatan (artificial).
Pada sand-silt, menunjukkan bahwa jarak antara pipa dengan dasar memiliki peran sangat besar ketika terjadi scouring Tegangan shear kritis pada sand-silt menjadi lebih tinggi dibandingkan pasir dasar laut Kecepatan arus yang sangat tinggi diperlukan untuk memulai terjadinya erosi Pada kasus dengan dasar sand-silt, scouring yang terjadi berbentuk hruf W Secara menyeuruh, kedalaman scouring yang terjadi pada sand-silt lebih keil daripada sand
9. Efek dari kedalaman air Jika kedalaman air berkurang, maka akan lebih banyak air yang melewati pipa Perbedaan (gap) discharge bias mencapai 60%
Berdasarkan gambar diatas, maka: - Kedalaman scouring meningkat seiring meningkatnya bilangan fr, karena aliran air yang terjadi pada sela-sela pipa dan sea bed akan meningkat diikuti meningkatnya bilangan fr. - Untuk kasus bilangan fr yang terlalu besar, S/D berperan sebagai factor pembesaran sebanyak 2-3 kali pada kasus scouring dengan kedalaman air cukup tinggi. - Untuk perairan dalam, pendekatan kedalaman scouring adalah