You are on page 1of 2

Dasar Perhitungan Kecukupan Energi dan Zat Gizi

Dasar perhitungan kecukupan energi dan zat gizi menggunakan berat badan patokan. Berat
badan patokan tersebut diperoleh dari hasil pengumpulan mutakhir pada kelompok individu dalam
keadaan gizi optimal dengan aktivitas sedang.

Menaksir Angka Kecukupan Energi
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh beberapa komponen, seperti 1) metabolisme
dalam keadaan istirahat; 2) aktivitas: 3) tambahan energi karena kegiatan fisik; 4) tambahan energi
untuk pencernaan; dan 5) fakultatif thermogenesis. Prinsip penaksiran Angka Kecukupan Energi
menurut anjuran WHO didasarkan pada BMR sebagai komponen utama. Beberapa factor yang
menentukan BMR adalah berat badan, susunan tubuh, jenis kelamin, dan umur.
Menaksir Angka Kecukupan Protein
Keseimbangan nitrogen merupakan salah satu dasar yang digunakan dalam menaksirkan
penentuan kecukupan protein. Cara penentuan kecukupan protein dengan memberi subjek penelitian
berbagai tingkat komsumsi protein. Konsumsi protein yang diberikan kepada subjek penelitian diduga:
1) dapat sesuai kecukupan; 2) lebih rendah; maupun 3) lebih tinggi. Masing-masing memberikan tingkat
protein tersebut selama dua minggu.
Terdapat dua masalah pokok dalam membahas angka kecukupan protein, yaitu jumlah nitrogen
dan asam amino esensial sebagai komponen protein makanan. Protein terdiri dari dua puluh asal amino
delapan diantaranya merupakan asam amino esensial yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga
harus diperoleh melalui makanan. Asam amino esensial tersebut ialah leusin, isoleusin, lisin, metionin,
penilalanin, treonin, tryptophan, dan valin.
Menaksir Angka Kecukupan Lemak
Berbagi fungsi lemak antara lain sebai penghasil energi (9 kkal/gram); pelarut vitamin A, D, E,
dan K; sumber asal lemak esensial; memengaruhi rasa dan tekstur makanan; memeperlama
pengosongan lambung; dan sebai cadangan lemak dibawah kulit. Berdasar ikatan rangkap, asam lemak
dibedakan menjadi asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh tunggal, dan asam lemak tidak jenuh
ganda.
Terdapat tiga asam lemak esensial, yaitu asam linoleat, asam linolenat, dan asam arakhidonat.
Bahan makanan nabati umumnya kaya akan asam lemak esensial dibandingkan bahan hewani. Asam
lemak linoleat paling banyak terdapat pada bahan makanan dibandingkan asam lemak esensial lainya.
Oleh karena itu, kebutuhan asam lemak esensial dinyatakan sebagai jumlah minimal asam lemak yang
perlu di komsumsi.

Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Dewasa
Perkiraan konsumsi vitamin A ditentukan berdasarkan kebutuhan: 1) memperbaiki
kerusakan adaptasi penglihatan terhadap gelap, elektroretinograam yang abnormal, dan hyperkeratosis
retinol dalam plasma; 3) memelihara konsentrasi normal retinol dalam plasma.
Bumil dan Buteki
Vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dan pembelahan
sel.

You might also like