You are on page 1of 27

LAPORAN INTERIM

3.1. ANALISA HIDROLOGI



Untuk keperluan rencana sistem jaringan drainase, data hidrologi yang diperlukan
adalah data curah hujan rerata diseluruh daerah pengairan. Data ini harus
dikumpulkan dengan jangka waktu yang cukup panjang dari beberapa stasiun
penakar hujan shingga diperoleh hasil perhitungan yang teliti. Dalam studi ini
data hujan yang tersedia berupa curah hujan harian dari tahun 2004 sampai
2013.
3.2. ANALISA DATA HUJAN
3.2.1. Data Curah Hujan Terkumpul
Data curah hujan yang akan digunakan dalam analisa hidrologi diambil dari
Stasiun Meteorologi Saumlaki. Data yang di dapat adalah data berupa data
curah hujan harian maksimum per tahun yang terjadi sejak tahun 2004 sampai
dengan 2013. Data tersebut dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.1 Rekapitulasi Data Curah Hujan Harian Maksimum
Stasiun Meteorologi Saumlaki

Sumber: Perhitungan
No Tahun R
1 2004 29.00
2 2005 15.60
3 2006 15.60
4 2007 19.04
5 2008 17.53
6 2009 23.77
7 2010 38.08
8 2011 20.81
9 2012 17.32
10 2013 19.71
Average 21.65

LAPORAN INTERIM

3.2.2. Pengujian Data Curah Hujan
Metode RAPS
Untuk menguji data curah hujan di atas, perlu dilakukan pengujian terhadap
konsistensi data curah hujan yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat konsistensi data adalah :
Stasiun pengukur hujan tertutup oleh rindangnya pepohonan.
Stasiun pngukur hujan yang terletak berdekatan dengan gedung tinggi.
Kesalahan pencatatan (human error).
Dengan alasan tersebut di atas maka perlu dilakukan uji konsistensi data dengan
menggunakan metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums) (Harto,1982).
Metode ini digunakan untuk menguji ketidakpanggahan (inconsistency) data
suatu stasiun dengan data dari stasiun itu sendiri dengan mendekati nilai rata-rata
(mean), untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam rumus, nilai statistik Q dan R
Q = maka Sk**untuk 0 k n
R = maka Sk** - min Sk**
Sk* = (

)
Dy
2
=


Dy =


Sk** =



Dengan melihat nilai statistik diatas maka dapat dicari nilai Q/\n dan R/\n. Hasil
yang di dapat dibandingkan dengan nilai Q/\n syarat dan R/\n syarat, jika lebih
kecil maka data masih dalam batasan konsisten.
Tabel 3.2 Nilai Q/n0.5 dan R/n0.5
N
Q/n
0.5
R/n
0.5

90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1.05 1.14 1.29 1.21 1.28 1.38
20 1.1 1.22 1.42 1.34 1.43 1.6
30 1.12 1.24 1.48 1.4 1.5 1.7
40 1.14 1.27 1.52 1.44 1.55 1.78
100 1.17 1.29 1.55 1.5 1.62 1.85
500 1.22 1.36 1.63 1.62 1.75 2
Sumber: Sri Harto, 1993:168

LAPORAN INTERIM

Dengan melihat nilai statistik diatas maka dapat dicari nilai Q/n dan R/n. Hasil
yang didapat dibandingkan dengan nilai Q/n syarat dan R/n syarat, jika lebih
kecil maka data masih dalam batasan konsisten.
Tabel 3.3 Uji Konsistensi Data CH Harian Maksimum Metode
RAPS Stasiun Meteorologi Saumlaki
No Tahun Hujan Sk* [Sk*] Dy
2
Sk** [Sk**]
1 2004 29.00 7.354 7.354 5.408 1.098 1.098
2 2005 15.60 -6.046 6.046 3.655 -0.903 0.903
3 2006 15.60 -6.046 6.046 3.655 -0.903 0.903
4 2007 19.04 -2.604 2.604 0.678 -0.389 0.389
5 2008 17.53 -4.119 4.119 1.697 -0.615 0.615
6 2009 23.77 2.127 2.127 0.452 0.318 0.318
7 2010 38.08 16.431 16.431 26.998 2.453 2.453
8 2011 20.81 -0.836 0.836 0.070 -0.125 0.125
9 2012 17.32 -4.326 4.326 1.871 -0.646 0.646
10 2013 19.71 -1.935 1.935 0.375 -0.289 0.289
Rerata 21.65 5.182
Jumlah 44.860
Sumber: Perhitungan
n = 10
Dy = 6.698
Sk**max = 2.453
Sk**min = -0.903
Q = [Sk**max] = 2.453
R = Sk**max Sk**min = 3.356
Q/n
0.5
= 0.776 < dengan probabilitas 90%
dari tabe1.080 OK

R/n
0.5
= 1.061 < dengan probabilitas 90%
dari tabel 1.280 OK
Metode Outliner
Uji data hujan dilakukan dengan metode Outliner. Outliner adalah data dengan
nilai jauh berada di antara data-data yang lain, keberadaan outliner biasanya
mengganggu pemilihan jenis distribusi untuk suatu sampel data. Rumus
perhitungannya adalah :
Kn.S) X exp( X
H
+ =
LAPORAN INTERIM

Kn.S) X exp( X
L
=
dengan :
XH = nilai ambang atas data
XL = nilai ambang bawah data
X
= nilai rata-rata data
S = standar deviasi data
Kn = koefisien untuk uji outliner
Dengan dua batas ambang bawah (XL) dan atas (XH),
X
dan S adalah masing-
masing nilai rata-rata dan simpangan baku dari logaritma sampel data, Kn dapat
dilihat pada tabel dimana n adalah jumlah sample.
Data yang nilainya di luar XH dan XL diklasifikasikan sebagai outliner. Untuk curah
hujan dengan besaran 400 mm atau lebih diperiksa secara manual dengan
kriteria sebagai berikut :
Besaran hujan di pos yang diperiksa tidak jauh berbeda dengan besaran hujan di
pos terdekat data bisa diterima.
Besaran hujan di pos yang diperiksa di dalam series data bukan yang terbesar
atau terkecil data bisa diterima.
Tabel 3.4 Harga Kn untuk Pemeriksaan Uji Outliner
n Kn n Kn n Kn
10 2.036 27 2.519 44 2.719
11 2.088 28 2.534 45 2.727
12 2.134 29 2.549 46 2.736
13 2.175 30 2.563 47 2.744
14 2.213 31 2.577 48 2.753
15 2.247 32 2.591 49 2.76
16 2.279 33 2.604 50 2.768
17 2.309 34 2.616 55 2.804
18 2.335 35 2.628 60 2.837
19 2.361 36 2.39 65 2.866
20 2.385 37 2.65 70 2.893
21 2.408 38 2.661 75 2.917
22 2.429 39 2.671 80 2.94
23 2.448 40 2.682 85 2.961
24 2.467 41 2.692 90 2.981
25 2.486 42 2.7 95 3.000
26 2.502 43 2.71 100 3.017
Sumber: U.S. Water Resources Council, 1991.
LAPORAN INTERIM

Tabel 3.5 Pemeriksaan Uji Outliner Data Hujan Stasiun Meteorologi Saumlaki
No Tahun
Hujan
Log x Keterangan
(mm)
1 2010 38.08 1.58 Nilai ambang atas, X
H

2 2004 29.00 1.46 X
H
= 41.82
3 2009 23.77 1.38
4 2011 20.81 1.32 Nilai ambang bawah, X
L

5 2013 19.71 1.29 X
L
= 10.34
6 2007 19.04 1.28
7 2008 17.53 1.24 Maka semua data bisa dipakai
8 2012 17.32 1.24
9 2005 15.60 1.19
10 2006 15.60 1.19
Stdev = 0.12
Mean = 1.32
Kn = 2.45
Sumber: Perhitungan

3.3. ANALISA FREKWENSI
Metode yang digunakan untuk analisis hujan rencana pemilihannya sangat
tergantung dari kesesuaian parameter statistik dari data yang bersangkutan atau
dipilih berdasarkan pertimbangan teknis lainnya. Dalam studi ini analisa curah
hujan rancangan dilakukan dengan menggunakan metode Gumbel dan Log
Pearson Type III.

3.3.1. Gumbel
Metode Gumbel menggunakan persamaan :



1) (n
Xr) - (Xi
=
2

E
r o

Dengan :
Xt = Curah hujan rencana ( mm)
Xr = curah Hujan rata-rata ( mm)
Xi = Curah hujan maksimum ( mm)
r = standar deviasi data hujan (mm)
n = reduced standar deviasi
Xt = Xr +
r
( Yt Yn )
n
LAPORAN INTERIM
Yt = reduced variate
Yn = reduced mean
Tabel 3.6 Simpangan Baku Tereduksi, Sn


Tabel 3.7 Rata-rata Tereduksi, Yn


Tabel 3.8 Harga Yt sebagai fungsi T

1. Menjumlahkan data hujan harian maksimum tahunan (n) sebanyak 10
tahun :
2. Menghitung harga rerata dengan rumus berikut :
3. Menghitung harga standard deviasi dengan rumus berikut :
4. Menghitung koefisien kepencengan/Skewness dengan rumus berikut :
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0.95 0.98 0.98 1.00 1.01 1.02 1.03 1.14 1.05 1.06
20 1.07 1.07 1.08 1.08 1.09 1.09 1.10 1.10 1.10 1.11
30 1.11 1.16 1.12 1.12 1.23 1.13 1.13 1.13 1.14 1.14
40 1.14 1.15 1.15 1.15 1.15 1.15 1.15 1.16 1.16 1.16
50 1.16 1.16 1.16 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17
60 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17
70 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18 1.18
80 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19
90 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20
80 1.20
Sumber: " Standart SK- SNI M-18-1989-F, Metode Perhitungan Debit Banjir, Dalam Sistem Drainase Perkotaan,
Lampiran Contoh Perhitungan, Buku Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan, Hal. 21
Simpangan Baku Tereduksi, Sn
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0.495 0.500 0.504 0.507 0.510 0.513 0.516 0.518 0.520 0.522
20 0.524 0.525 0.527 0.527 0.528 0.531 0.532 0.533 0.534 0.535
30 0.536 0.527 0.538 0.539 0.540 0.540 0.541 0.541 0.542 0.548
40 0.544 0.544 0.545 0.545 0.546 0.546 0.547 0.547 0.548 0.555
50 0.544 0.549 0.549 0.549 0.550 0.550 0.551 0.551 0.552 0.555
60 0.552 0.552 0.552 0.553 0.553 0.553 0.553 0.554 0.554 0.554
70 0.554 0.555 0.555 0.555 0.555 0.555 0.555 0.556 0.556 0.556
80 0.556 0.557 0.557 0.557 0.557 0.558 0.558 0.558 0.558 0.558
90 0.558 0.558 0.558 0.559 0.559 0.559 0.559 0.559 0.559 0.559
100 0.560
Sumber: " Standart SK- SNI M-18-1989-F, Metode Perhitungan Debit Banjir, Dalam Sistem Drainase Perkotaan,
Lampiran Contoh Perhitungan, Buku Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan, Hal. 22
Rata-Rata Tereduksi, Yn
Periode Ulang (T, Tahun) YT
1.01 -1.5300
1.58 0.0000
2 0.3665
5 1.4999
10 2.2502
20 2.9702
50 3.9019
100 4.6001
200 5.2958
Sumber: " Standart SK- SNI M-18-1989-F, Metode
Perhitungan Debit Banjir, Dalam Sistem Drainase Perkotaan,
Lampiran Contoh Perhitungan, Buku Tata Cara Penyusunan
Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan, Hal. 20
Harga Yt Sebagai Fungsi T
LAPORAN INTERIM
5. Setelah mendapatkan nilai Cs, maka sesuai dengan kala ulang (Tr) yang
direncakan didapat nilai faktor frekuensi (G) dan Probabilitas (P dalam %)
dengan menggunakan table frekwensi.

Tabel 3.9 Perhitungan Parameter Statistik Gumbel Tipe I
No. Tahun X terurut (X i - X rerata) (X i - X rerata)
2
(X i - X rerata)
3
(X i - X rerata)
4

1 2005 15.60 -6.046 36.551 -221.0 1336
2 2006 15.60 -6.046 36.551 -221.0 1336
3 2012 17.32 -4.326 18.712 -80.9 350
4 2008 17.53 -4.119 16.970 -69.9 288
5 2007 19.04 -2.604 6.781 -17.7 46
6 2013 19.71 -1.935 3.745 -7.2 14
7 2011 20.81 -0.836 0.699 -0.6 0
8 2009 23.77 2.127 4.524 9.6 20
9 2004 29.00 7.354 54.085 397.8 2925
10 2010 38.08 16.431 269.983 4436.1 72891
Jumlah : 216.46 0.00 448.60 4225.20 79206.99
rerata
21.6458
Sumber: Perhitungan

Tabel 3.10 Perhitungan Curah Hujan Rancangan Metode Gumbel Type I
T YT Sd Yn Sn G
X
(mm)
2 0.3665 7.060 0.4952 0.9497 -0.1355 20.6891
5 1.4999 7.060 0.4952 0.9497 1.0580 29.1150
10 2.2504 7.060 0.4952 0.9497 1.8481 34.6937
20 2.9702 7.060 0.4952 0.9497 2.6061 40.0449
25 3.1985 7.060 0.4952 0.9497 2.8465 41.7424
50 3.9019 7.060 0.4952 0.9497 3.5872 46.9715
100 4.6001 7.060 0.4952 0.9497 4.3224 52.1620
200 5.2958 7.060 0.4952 0.9497 5.0549 57.3336
1000 6.9073 7.060 0.4952 0.9497 6.7517 69.3130
Sumber: Perhitungan
Keterangan :
T = Kala ulang (tahun)
YT = Nilai reduksi data dari variabel yang diharapkan terjadi pada periode
ulang tertentu
Sd = Simpangan baku
Sn = Reduced Standar Deviation yang nilainya tergantung dari jumlah data
(n)
G = Faktor frekuensi
LAPORAN INTERIM

X = Nilai yang diharapkan terjadi untuk kala ulang tertentu (mm)

3.3.2. Log Pearson Type III
Metode Log Pearson Type III tidak mempunyai sifat yang khas yang dapat
dipergunakan untuk memperkirakan jenis distribusi ini. Persamaan distribusi Log
Pearson Type III, adalah sebagai berikut (C.D. Soemarto, 1987 : 243) :
1. Menjumlahkan data hujan harian maksimum tahunan selama 10 tahun
diubah dalam bentuk logaritma:

2. Menghitung harga rerata logaritma dengan rumus berikut:


3. Menghitung harga standard deviasi dengan rumus berikut:


4. Menghitung koefisien kepencengan (Skewness) dengan rumus berikut:

(

( )( )

()
( )( )


5. Setelah mendapatkan nilai Cs, maka sesuai dengan kala ulang (Tr) yang
direncanakan didapat nilai faktor frekuensi (G) dan Probabilitas (P dalam
%) dengan menggunakan table frekuensi.
6. Menghitung logaritma debit dengan waktu balik yang dikehendaki
dengan rumus:


7. Menghitung antilog dari log XT untuk mendapatkan debit banjir dengan
waktu balik yang dikehendaki XT







LAPORAN INTERIM

Tabel 3.11 Perhitungan Parameter Statistik Log Pearson Tipe III
No Xi ( R ) P(%) Log Xi LogXi-LogXr (LogXi-LogXr)
2
(LogXi-LogXr)
3

1
29.00
9.1 1.46 0.144 0.021 0.003
2 15.60 18.2 1.19 -0.125 0.016 -0.002
3 15.60 27.3 1.19 -0.125 0.016 -0.002
4 19.04 36.4 1.28 -0.038 0.001 0.000
5 17.53 45.5 1.24 -0.074 0.006 0.000
6 23.77 54.5 1.38 0.058 0.003 0.000
7
38.08
63.6 1.58 0.263 0.069 0.018
8 20.81 72.7 1.32 0.000 0.000 0.000
9
17.32
81.8 1.24 -0.079 0.006 -0.001
10
19.71
90.9 1.29 -0.023 0.001 0.000
Sum
216.458
13.180 0.000 0.138 0.016
Avg
21.646
LogXr 1.318

Sd
7.060
Sdlog 0.124


Cs 1.199

Sumber: Perhitungan

Tabel 3.12 Perhitungan Curah Hujan Rancangan Metode Log Pearson Tipe III
No
Return
Period
G Log X R
1 2 -0.195 1.29 19.67
2 5 0.732 1.41 25.63
3 10 1.340 1.48 30.49
4 25 2.087 1.58 37.73
5 50 2.626 1.64 44.00
6 100 3.149 1.71 51.09
7 PMF 4.820 1.92 98.76
Sumber: Perhitungan
Keterangan :
T = Kala ulang (tahun)
P = Probabilitas
Cs = Koefisien kepencengan
G = Faktor frekuensi
LogX = Nilai logaritmis
X = Antilog




LAPORAN INTERIM

3.4. UJI KESESUAIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Uji kesesuaian distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui apakah pemilihan
distribusi yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rancangan diterima
atau ditolak. Dalam perhitungan ini menggunakan metode Smirnov Kolmogorov
dan metode Chi Kuadrat.
3.4.1. Uji Smirnov Kolmogorov
Uji ini digunakan untuk menguji simpangan secara horizontal, yaitu merupakan
selisih simpangan maksimum antara distribusi teoritis dan empiris. Uji kesesuaian
Smirnov-Kolmogorov, sering juga disebut uji kecocokan non parametrk (non
parametric test), karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi
tertentu. Berikut contoh perhitungannya berdasarkan distribusi Log Pearson Tipe III:
1. Mengurutkan data X (hasil perhitungan dengan menggunakan curah
hujan rerata daerah harian maksimum tahunan) dari kecil ke besar atau
sebaliknya.
2. Menghitung Probabilitas empiris (Pe) untuk data X = 15,600 mm/hari
dengan rumus Weibull (persamaan 2-13)
()



3. Menghitung faktor frekuensi (G) untuk data X = 15,600 mm/hari dengan
rumus berikut ini :


4. Pada perhitungan metode distribusi frekuensi diperoleh Cs = 1,1994.
Dengan nilai G = -1,008 maka akan didapatkan nilai Pt (x)= 13,235
5. Menghitung simpangan (P) untuk data X = 15,600 mm/hari dengan cara
mencari harga mutlak dari selisih antara probabilitas Pe(x) dan Pt(x)
dengan rumus berikut:
|() ()|
| |
LAPORAN INTERIM
6. Dari nilai (P) setiap data X, kemudian dicari nilai maksimalnya yaitu P
max = 7,27 %
7. Mencari nilai simpangan kritis (Pcr) dari tabel berdasarkan banyak data X
dinyatakan dalam n = 10 tahun dan derajat kepercayaan = 5%
8. Menentukan kelayakan atau kesesuaian distribusi diterima atau ditolak
dengan membandingkan nilai (Pmax) dengan (Pcr).
Dengan kemungkinan sebagai berikut :
Pmax = 7,27 % < Pcr = 41,00 %, maka distribusinya diterima. Untuk
selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut ini.

Tabel 3.13 Perhitungan Uji Smirnov Kolmogorov Distribusi Log Pearson Tipe III
Sumber: Hasil Perhitungan
Keterangan :
Pe = Probabilitas empiris
Pt = Probabilitas teoritis










2005
1 9.09 15.600 1.1931 -0.1249 -1.008 86.76 13.235 4.145
2006 2 18.18 15.600 1.1931 -0.1249 -1.008 86.76 13.235 4.946
2012 3 27.27 17.320 1.2385 -0.0795 -0.641 70.63 29.369 2.097
2008 4 36.36 17.526 1.2437 -0.0743 -0.600 68.71 31.287 5.076
2007 5 45.45 19.042 1.2797 -0.0383 -0.309 55.28 44.717 0.738
2013 6 54.55 19.711 1.2947 -0.0233 -0.188 49.78 50.216 4.330
2011 7 63.64 20.810 1.3183 0.0002 0.002 43.63 56.369 7.268
2009 8 72.73 23.773 1.3761 0.0580 0.468 28.53 71.466 1.261
2004 9 81.82 29.000 1.4624 0.1444 1.165 12.88 87.119 5.300
2010 10 90.91 38.077 1.5807 0.2626 2.119 3.88 96.121 5.212
21.6458 1.3180 5% P max 7.27%
1.6676 1.1994 n 10 Pcr 41.00%
7.0601 0.1239 Pmax < Pcr
Pe(x)
(%)
Xi
(mm/hari)
log Xi
log Xi -
log X
rerata
Rerata
Cs
Sd hipotesa diterima
G
Pt
(%)
Pt (x)
(%)
P
(%)
Tahun m
LAPORAN INTERIM

Tabel 3.14 Perhitungan Uji Smirnov Kolmogorov Distribusi Gumbel Tipe I

Sumber: Hasil Perhitungan

3.4.2. Uji Chi Kuadrat
Uji ini digunakan untuk menguji simpangan secara vertikal apakah distribusi
pengamatan dapat diterima secara teoritis atau tidak. Pengambilan uji ini
menggunakan parameter X
2
, oleh karena itu disebut dengan uji Chi Kuadrat.
(Soewarno, 1995:194)
Berikut contoh perhitungannya berdasarkan distribusi Log Pearson Tipe III:
1. Mengurutkan data X (hasil perhitungan dengan menggunakan curah hujan
rerata daerah harian maksimum tahunan) dari kecil ke besar atau sebaliknya.
2. Mengelompokkan data X dengan menentukan jumlah kelas (K), dengan
rumus berikut:
()
()
3. Menentukan interval kelas dengan rumus berikut:
Interval Kelas =


4. Menjumlahkan banyaknya probabiltas teoritis (Pt%) yang masuk dalam
interval masing-masing kelas sehingga didapat nilai Observasi Frekuensi
(Of) = 2, untuk interval X 16,346%.
5. Menentukan frekuensi data yang diharapkan (Ef), dengan rumus berikut:


Pe(x) Xi Pt Pt(x) P
(%) (mm/hari) (%) (%) (%)
2005 1 9.09 15.600 1.23 81.44 18.56 9.47
2006 2 18.18 15.600 1.23 81.44 18.56 0.38
2012 3 27.27 17.320 1.41 70.83 29.17 1.90
2008 4 36.36 17.526 1.44 69.48 30.52 5.84
2007 5 45.45 19.042 1.68 59.40 40.60 4.85
2013 6 54.55 19.711 1.82 54.98 45.02 9.53
2011 7 63.64 20.810 2.08 47.99 52.01 11.63
2009 8 72.73 23.773 3.15 31.74 68.26 4.47
2004 9 81.82 29.000 7.29 13.73 86.27 4.46
2010 10 90.91 38.077 35.74 2.80 97.20 6.29
21.646 n 10.00 P max 11.63%
1.6676 5% Pcr 41.00%
7.060 Pmax < Pcr hipotesa diterima
Tahun m Tt
Rerata
Cs
S
LAPORAN INTERIM
6. Menentukan nilai (X
2
)hitung, dengan rumus berikut:
(


7. Menentukan derajat kebebasan (DK) dengan rumus berikut:
( ) ( )
8. Menentukan nilai (X
2
)cr = 5,991, dari tabel berdasarkan DK = 2 dan = 5%.
9. Membandingkan (X
2
)hitung dengan (X
2
)cr, dengan kemungkinan berikut :
(

sehingga distribuinya diterima.



Tabel 3.15 Besarnya Peluang dan Nilai Batas Kelas untuk Distribusi
Log Pearson Tipe III.

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 3.16 Perhitungan Uji Kuadrat Distribusi Log Pearson Tipe III

Sumber: Hasil Perhitungan
Keterangan :
OF = Nilai Pengamatan
EF = Nilai Teoritis

2
hitung = 1,000
DK = K - (P + 1)
K (jumlah kelas) = 5
P (parameter yang terikat dalam agihan frekuensi) = 2
20.00 1.1994 0.7321 1.409 25.631
40.00 1.1994 0.1141 1.332 21.487
60.00 1.1994 -0.4113 1.267 18.495
80.00 1.1994 -0.8440 1.213 16.346
P(%) Cs G Log X X (mm)
OF EF
1 X < 16.346 2 2.0 0.000 0.000
2 16.346 < X < 18.495 2 2.0 0.000 0.000
3 18.495 < X < 21.487 3 2.0 1.000 0.500
4 21.487 < X < 25.631 1 2.0 1.000 0.500
5 25.631 < X 2 2.0 0.000 0.000
Jumlah : 10 10.0 2.000 1.000
Jumlah Data
(OF - EF)
2
(OF - EF)
2
/ EF Sub Kelas
No.
Nilai Batas
LAPORAN INTERIM
Untuk : DK = 2 dan = 5%
2
cr = 5,991
Ternyata
2
hitung <
2
cr (Distribusi Frekuensi Dapat Diterima)
Tabel 3.17 Besar Peluang dan Nilai Batas Kelas untuk Distribusi Gumbel Tipe I
Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 3.18 Perhitungan Uji Chi Kuadrat Distribusi Gumbel Tipe I
Sumber: Hasil Perhitungan

Keterangan :
OF = Nilai Pengamatan
EF = Nilai Teoritis

2
hitung = 5,00
DK = K - (P + 1)
K (jumlah kelas) = 5
P (parameter yang terikat dalam agihan frekuensi) = 2
Untuk : DK = 2 dan = 5%
2
cr = 5,991
Ternyata
2
hitung <
2
cr (Distribusi Frekuensi Dapat Diterima)
Perbedaan hasil perhitungan curah hujan rancangan tidak berbeda secara
nyata signifikan. Dari hasil uji statistik Chi Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorof kedua
metode distribusi dapat diterima, namun berdasarkan nilai penyimpangan dari
hasil uji statistik Chi Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorof nilai penyimpangan distribusi
Gumbel Tipe I lebih kecil dibandingkan Log Pearson type III, sehingga dipilih hasil
dari perhitungan curah hujan rancangan metode Gumbel Tipe I.
20.0 5.0 1.4999 7.060 0.4952 0.9496 1.0581 29.1158
40.0 2.5 0.6717 7.060 0.4952 0.9496 0.1859 22.9582
60.0 1.7 0.0874 7.060 0.4952 0.9496 -0.4294 18.6140
80.0 1.3 -0.4759 7.060 0.4952 0.9496 -1.0226 14.4260
S
n
Y
n
S
d
Y
T
T P(%) G X (mm)
OF EF
1 X < 14.4260 0 2.0 4.000 2.000
2 14.4260 < X < 18.6140 4 2.0 4.000 2.000
3 18.6140 < X < 22.9582 3 2.0 1.000 0.500
4 22.9582 < X < 29.1158 2 2.0 0.000 0.000
5 29.1158 < X 1 2.0 1.000 0.500
10 10 5.00 Jumlah
No.
Nilai Batas Jumlah Data
(OF - EF)
2
(OF - EF)
2
/ EF Sub Kelas
LAPORAN INTERIM

3.5. PERHITUNGAN DEBIT RENCANA
Debit rencana dihitung berdasarkan curah hujan rencana dengan kala ulang 5
tahun dan dikontrol dengan debit kala ulang 10 tahun.
3.5.1. Menghitung Intensitas Curah Hujan (I)
Untuk mendapatkan intensitas hujan selama waktu konsentrasi digunakan rumus
Mononobe (Suyono Sosrodarsono,1983:145):
3 2
24
24
24
|
.
|

\
|
=
tc
R
I
Dengan :
i = intensitas curah hujan dalam mm/jam
R24 = curah hujan maksimum harian dalam 24 jam (mm)
tc = waktu konsentrasi dalam jam
Tabel 3.19 Nilai Koefisien Pengaliran Berdasarkan
Jenis Pemakaian Tata Guna Tanah

Sumber : I,Subarkah, 1980:50
Jenis Permukaan/Tata Guna
Tanah Koefisien Pengaliran
1. Perumputan
- Tanah pasir, slope 2 % 0.05 - 0.1
- Tanah pasir, slope 2 - 7 % 0.10 - 0.15
- Tanah Pasir, slope 7 % 0.15 - 0.32
- Tanah gemuk, slope 2 % 0.13 - 0.17
- Tanah gemuk, slope 2 - 7 % 0.17 - 0.22
- Tanah gemuk, slope 7 % 0.25 - 0.35
2. Perkantoran
- Pusat kota 0.75 - 0.95
- Daerah pinggiran 0.50 - 0.7
3. Perumahan
- Kepadatan 20 rumah/ha 0.50 - 0.60
- Kepadatan 20 - 60
rumah/ha 0.60 - 0.80
- Kepadatan 60 - 160
rumah/ha 0.70 - 0.90
4. Perindustrian
- Industri ringan 0.50 - 0.60
- Industri berat 0.60 - 0.90
5. Pertanian 0.45 - 0.55
6. Perkebunan 0.20 - 0.30
7. Pertamanan, kuburan 0.10 - 0.25
8. Tempat bermain 0.20 - 0.35
9. Jalan
- Beraspal 0.70 - 0.95
- Beton 0.80 - 0.95
- Batu 0.70 - 0.85
10. Daerah yang dikerjakan 0.10 - 0.30

LAPORAN INTERIM

Tabel 3.20 Rekapitulasi Perhitungan Intensitas Hujan
Stasiun Meteorologi Saumlaki (Metode Mononobe)

Sumber: Hasil Perhitungan
Panjang Kecepatan To Ts Rc I
Saluran Aliran
(m) (m/dt) (menit) (menit) (menit) (jam) (mm) (mm/jam)
400-01 550.00 0.0025 0.81 25.23 11.31 36.54 0.61 29.10 14.06
400-02 121.00 0.0025 0.71 7.86 2.84 10.70 0.18 29.10 31.89
200.00 0.0025 0.71 11.58 4.69 16.27 0.27 29.10 24.12
400-03 150.00 0.0025 0.70 9.28 3.57 12.84 0.21 29.10 28.24
400-04 50.00 0.0025 0.74 3.98 1.13 5.11 0.09 29.10 52.21
50.00 0.0025 0.88 3.98 0.95 4.93 0.08 29.10 53.50
400-05 404.00 0.0025 0.87 19.89 7.75 27.65 0.46 29.10 16.93
254.00 0.0025 1.00 13.92 4.22 18.13 0.30 29.10 22.43
400-07 80.00 0.0025 0.79 5.72 1.69 7.40 0.12 29.10 40.77
35.00 0.0025 0.71 3.03 0.82 3.85 0.06 29.10 63.11
400-09 1,400.00 0.0025 0.69 51.80 33.92 85.72 1.43 29.10 7.96
400-10 50.00 0.0025 0.87 3.98 0.95 4.93 0.08 29.10 53.44
400-11 388.00 0.0025 0.76 19.29 8.49 27.78 0.46 29.10 16.88
50.00 0.0025 0.80 3.98 1.04 5.02 0.08 29.10 52.84
400-12 100.00 0.0025 0.75 6.79 2.23 9.02 0.15 29.10 35.74
400-13 400.00 0.0025 0.69 19.74 9.69 29.43 0.49 29.10 16.24
400.00 0.0025 0.74 19.74 8.96 28.70 0.48 29.10 16.52
400-15 200.00 0.0025 0.82 11.58 4.04 15.62 0.26 29.10 24.78
100.00 0.0025 0.82 6.79 2.04 8.83 0.15 29.10 36.26
400-16 800.00 0.0025 0.87 33.67 15.36 49.02 0.82 29.10 11.56
1,750.00 0.0025 0.83 61.51 35.24 96.75 1.61 29.10 7.34
400-17 200.00 0.0025 0.78 11.58 4.26 15.83 0.26 29.10 24.56
300.00 0.0025 0.82 15.82 6.06 21.88 0.36 29.10 19.79
400-20 239.00 0.0025 0.80 13.28 4.97 18.25 0.30 29.10 22.34
239.00 0.0025 0.78 13.28 5.09 18.37 0.31 29.10 22.24
400-21 186.00 0.0025 0.78 10.95 3.96 14.91 0.25 29.10 25.57
186.00 0.0025 0.90 10.95 3.43 14.38 0.24 29.10 26.18
400-23 200.00 0.0025 0.85 11.58 3.92 15.50 0.26 29.10 24.91
200.00 0.0025 0.78 11.58 4.26 15.83 0.26 29.10 24.56
400-24 249.00 0.0025 0.59 13.71 7.00 20.71 0.35 29.10 20.53
249.00 0.0025 0.73 13.71 5.67 19.38 0.32 29.10 21.46
400-25 230.00 0.0025 0.73 12.89 5.24 18.13 0.30 29.10 22.43
230.00 0.0025 0.78 12.89 4.89 17.79 0.30 29.10 22.72
400-26 270.00 0.0025 0.74 14.59 6.05 20.63 0.34 29.10 20.58
400-27 200.00 0.0025 0.74 11.58 4.48 16.06 0.27 29.10 24.33
350.00 0.0025 0.74 17.81 7.84 25.65 0.43 29.10 17.80
400-32 800.00 0.0025 0.69 33.67 19.25 52.91 0.88 29.10 10.98
1,300.00 0.0025 0.65 48.93 33.22 82.15 1.37 29.10 8.19
400-33 638.00 0.0025 0.69 28.28 15.46 43.74 0.73 29.10 12.47
300.00 0.0025 0.67 15.82 7.43 23.25 0.39 29.10 19.01
400-36 550.00 0.0025 0.78 25.23 11.70 36.93 0.62 29.10 13.96
550.00 0.0025 0.87 25.23 10.56 35.79 0.60 29.10 14.26
400-37 400.00 0.0025 0.67 19.74 9.95 29.70 0.49 29.10 16.14
400.00 0.0025 0.74 19.74 8.96 28.70 0.48 29.10 16.52
400-43 50.00 0.0025 0.95 3.98 0.88 4.86 0.08 29.10 54.00
400-58 200.00 0.0025 0.95 11.58 3.51 15.09 0.25 29.10 25.36
Kode
Saluran
Slope
Tc
LAPORAN INTERIM

3.5.2. Analisa Debit Rencana dengan Metode Rasional

Untuk menghitung debit air hujan dalam mendimensi saluran drainasi digunakan
metode rasional, karena dapat digunakan untuk perencanaan drainasi daerah
pengaliran yang relatif sempit (Suyono Sosrodarsono, 1983:144). Bentuk umum dari
persamaan Rasional (jika daerah pengaliran kurang dari 0,8 km
2
) adalah sebagai
berikut (Suyono Sosrodarsono, 1983:144) :
A I C Q . .
6 , 3
1
|
.
|

\
|
=
Dengan :
Q = debit banjir maksimum (m
3
/det)
C = koefisien pengaliran
I = intensitas hujan rerata selama waktu tiba banjir
A = luas daerah pengaliran (km
2
)
Sedangkan rumus rasional termodifikasi (jika daerah pengaliran lebih dari 0,8 km
2
)
adalah sebagai berikut (Suhardjono,1984:14) :
A I C Cs Q . . . .
6 , 3
1
|
.
|

\
|
=
ts tc
tc
Cs
+
=
2
2

Dengan :
Cs = koefisien penampungan
tc = waktu konsentrasi (menit)
ts = waktu aliran disaluran (menit)
LAPORAN INTERIM

Tabel 3.21 Perhitungan Debit Kala Ulang 5 Tahun (Metode Rasional)
Nomor
Saluran
Kode Nama Jalan
Posisi
Saluran
Kala
Ulang
Panjang
Saluran
(m)
Luas Sloope Tc I c
Q air
hujan
(km
2
) (jam) (mm/jam) (m
3
/dt)
1 400-01 Pelabuhan Besar - Toko Selatan Kanan 5 550 66.92 0.003 0.61 14.05 0.50 1.31
2 400-02 Tanjung Batu - Natar Kaumpu Kanan 5 121 37.2 0.003 0.18 31.86 0.50 1.65
3 Tanjung Batu - Natar Kaumpu Kiri 5 200 37.2 0.003 0.27 24.09 0.50 1.25
4 400-03 Kantor Klasis - Polsek Tansel Kiri 5 150 21 0.003 0.21 28.21 0.50 0.82
5 400-04 Satos - Kantor BMG Kanan 5 50 38.8 0.003 0.09 52.14 0.50 2.81
6 Satos - Kantor BMG Kiri 5 50 38.8 0.003 0.08 53.43 0.50 2.88
7 400-05 Toko Selatan - Jl Ir. Soekarno Kanan 5 404 61.11 0.003 0.46 16.92 0.50 1.44
8 Toko Selatan - Jl Ir. Soekarno Kiri 5 254 61.11 0.003 0.30 22.41 0.50 1.90
10 400-07 Sp. BPDM - Masjid Kota Kanan 5 80 38 0.003 0.12 40.72 0.50 2.15
11 Sp. BPDM - Masjid Kota Kiri 5 35 38 0.003 0.06 63.02 0.50 3.33
13 400-09 SD Donbosco - Perum Pemda Atas Kanan 5 1400 67.7 0.003 1.43 7.96 0.50 0.75
14 400-10 Gereja St. Matias - Sp. Jl Kewarbotan Kiri 5 50 42 0.003 0.08 53.37 0.50 3.12
15 400-11 Puskesmas Lama - SMP Neg 9 Tansel Kanan 5 388 58.8 0.003 0.46 16.87 0.50 1.38
16 Puskesmas Lama - SMP Neg 9 Tansel Kiri 5 50 58.8 0.003 0.08 52.77 0.50 4.31
17 400-12 PLN Bawah - Sp. Jalan Kewarbotan Kanan 5 100 55.2 0.003 0.15 35.70 0.50 2.74
18 400-13 Kantor Pos - Sp. Jl. Ir. Soekarno Kanan 5 400 89 0.003 0.49 16.23 0.50 2.01
19 Kantor Pos - Sp. Jl. Ir. Soekarno Kiri 5 400 89 0.003 0.48 16.50 0.50 2.04
21 400-15 Pantai KPPN - Sp. Jl. Ir. Soekarno Kanan 5 200 52.6 0.003 0.26 24.76 0.50 1.81
22 Pantai KPPN - Sp. Jl. Ir. Soekarno Kiri 5 100 52.6 0.003 0.15 36.22 0.50 2.65
23 400-16 Natar Kaumpu - Pertamina Kanan 5 800 88.12 0.003 0.82 11.55 0.50 1.41
24 Natar Kaumpu - Pertamina Kiri 5 1750 88.12 0.003 1.61 7.34 0.50 0.90
25 400-17 Jl Sr Makaria - Jl Idaman II Kanan 5 200 76.3 0.003 0.26 24.53 0.50 2.60
26 Jl Sr Makaria - Jl Idaman II Kiri 5 300 76.3 0.003 0.36 19.77 0.50 2.10
29 400-20 Samping Perum Polsek Kanan 5 239 23.9 0.003 0.30 22.32 0.50 0.74
30 Samping Perum Polsek Kiri 5 239 23.9 0.003 0.31 22.22 0.50 0.74
31 400-21 Depan Toko Sahabat - Gereja Olilit Barat Kanan 5 186 18.6 0.003 0.25 25.54 0.50 0.66
LAPORAN INTERIM
Nomor
Saluran
Kode Nama Jalan
Posisi
Saluran
Kala
Ulang
Panjang
Saluran
(m)
Luas Sloope Tc I c
Q air
hujan
(km
2
) (jam) (mm/jam) (m
3
/dt)
32 Depan Toko Sahabat - Gereja Olilit Barat Kiri 5 186 18.6 0.003 0.24 26.16 0.50 0.68
34 400-23 Jl. Goa Maria Kecil - SMA Budi Mulia Kanan 5 200 23 0.003 0.26 24.89 0.50 0.80
35 Jl. Goa Maria Kecil - SMA Budi Mulia Kiri 5 200 23 0.003 0.26 24.53 0.50 0.78
36 400-24 Lapangan Bola - Balai Desa Alba Kanan 5 249 24.9 0.003 0.35 20.52 0.50 0.71
37 Lapangan Bola - Balai Desa Alba Kiri 5 249 24.9 0.003 0.32 21.44 0.50 0.74
38 400-25 Jl. Alowisius Gonsaga Kanan 5 230 23 0.003 0.30 22.41 0.50 0.72
39 Jl. Alowisius Gonsaga Kiri 5 230 23 0.003 0.30 22.70 0.50 0.73
41
400-26
Gereja Olili Barat - Blkg Stadion Natar
Kaumpu Kiri 5 270 66.1 0.003 0.34 20.56 0.50 1.89
42 400-27 Jl Amten - TPU Baru Olilit Barat Kanan 5 200 66.1 0.003 0.27 24.31 0.50 2.23
43 Jl Amten - TPU Baru Olilit Barat Kiri 5 350 0 0.003 0.43 17.79 0.50 0.00
48 400-32 Jl. Ir Soekarno - Olilit Timur Kanan 5 800 80.03 0.003 0.88 10.98 0.50 1.22
49 Jl. Ir Soekarno - Olilit Timur Kiri 5 1300 80.03 0.003 1.37 8.19 0.50 0.91
50 400-33 Jl. Kewarbotan Kanan 5 638 83.81 0.003 0.73 12.46 0.50 1.45
51 Jl. Kewarbotan Kiri 5 300 83.81 0.003 0.39 18.99 0.50 2.21
54 400-36 Sp. Jln Fanumbi I - Gereja Olilit Lama Kanan 5 550 61.5 0.003 0.62 13.95 0.50 1.19
55 Sp. Jln Fanumbi I - Gereja Olilit Lama Kiri 5 550 61.5 0.003 0.60 14.25 0.50 1.22
56 400-37 Sp. Kawataman - Gereja Olilit Lama Kanan 5 400 79.6 0.003 0.49 16.13 0.50 1.78
57 Sp. Kawataman - Gereja Olilit Lama Kiri 5 400 79.6 0.003 0.48 16.50 0.50 1.83
63 400-43 POM Bensin Tutukratu - Sp. TK Pembina Kiri 5 50 31.1 0.003 0.08 53.92 0.50 2.33
64 400-58 Pasar Omele Sifnana Kiri 5 200 61.8 0.003 0.25 25.33 0.50 2.18
Sumber: Hasil Perhitungan
LAPORAN INTERIM


3.5.3. Analisa Hidrolika (Metode Manning)

Besar kapasitas saluran drainasi dihitung berdasarkan kondisi steady flow
menggunakan rumus Manning (Ven.Te Chow, 1989) :
Q = V . A
V = 1/n . R
2/3
. S
1/2

Dengan :
Q = debit air (m
3
/dt)
V = kecepatan aliran (m/dt)
A = luas penampang basah (m
2
)
n = koefisien kekasaran Manning
R = jari-jari hidrolis (m)
S = Kemiringan dasar saluran
Rumus ini merupakan bentuk yang sederhana namun memberikan hasil yang
tepat, sehingga penggunaan rumus ini sangat luas dalam aliran seragam untuk
perhitungan dimensi saluran. Gambar penampang saluran disajikan pada
gambar 3.1. Koefisien kekasaran n Manning dapat diperoleh dari tabel 3.21
dengan memperhatikan faktor bahan pembentuk saluran.
LAPORAN INTERIM

Gambar Penampang Saluran Jenis Penampang Saluran

1
m
b
h

Penampang saluran trapesium
A = ( b + m.h ). h
2 2
1 2 m h b P + + =
P
A
R=


b
h

Penampang saluran segiempat
A = b . h
h b P 2 + =
P
A
R=


D
h
2
r

Penampang saluran segiempat
|
.
|

\
|
= 2 sin
2
1
2
r A
r P 2 =
) cos 1 ( = r h
P
A
R=
dalam radian
Gambar 3.1 Berbagai Tipe Penampang Saluran
dengan :
A : luas penampang basah (m
2
)
P : keliling basah saluran (m)
R : jari-jari hidrolis (m)
b : lebar dasar saluran (m)
h : kedalaman air di saluran (m)
d : diameter saluran (m)
m : kemiringan saluran

LAPORAN INTERIM

Tabel 3.1 Nilai Koefisien Kekasaran Manning (n)

Sumber : Ven Te Chow, 1985
Tipe Saluran n
A. Saluran Tertutup Terisi Sebagian
1. Gorong-gorong dari beton lurus dan
bebas kikisan
2. Gorong-gorong dengan belokan dan
sambungan
3. Saluran pembuang lurus dari beton
4. Pasangan bata dilapisi dengan semen
5. Pasangan batu kali disemen
0,010 0,013

0,011 0,014

0,013 0,017
0,011 0,014
0,015 0,017
B. Saluran dilapis atau disemen
1. Pasangan bata disemen
2. Beton dipoles
3. Pasangan batu kali disemen
4. Pasangan batu kosong
0,012 0,018
1,013 0,016
0,017 0,030
0,023 0,035

LAPORAN INTERIM
3.6. PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN
Dalam perencanaan sistem drainase diperlukan informasi debit puncak rencana
yang terjadi pada catchment area saluran drainase rencana. Perhitungan debit
puncak ini harus dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan data dan
metode hidrologi yang sesuai untuk perencanaan drainase. Prosedur, data dan
metode yang digunakan dalam perhitungannya telah diuraikan secara garis
besar sub bab di atas.
Informasi debit puncak rencana pada beberapa periode ulang tertentu sangat
penting dan menjadi dasar dalam analisis hidraulik. Analisis ini diperlukan untuk
menentukan dimensi saluran drainase rencana.
Tahapan perhitungan dimensi drainase secara garis besar adalah sebagai
berikut:

( )


Dimana :
Q = debit yang diperlukan (m
3
/det)
A = luas penampang basah (m
2
)
V = kecepatan air dalam saluran (m/det)
P = keliling basah saluran (m)
R = jari-jari hidraulis (m)
i = kemiringan garis energi atau kemiringan dasar saluran
LAPORAN INTERIM

b = lebar dasar saluran (m)
h = kedalaman air (m)
m = bagian horizontal pada kemiringan lereng/talud saluran


LAPORAN INTERIM


Tabel 3.1 Perhitungan Dimensi Saluran Rencana Menggunakan Rumus Manning

Kode Panjang Tipe Tipe Bentuk Dimensi Saluran
m n A P R Slope
Kecepatan Kapasitas
Saluran Saluran Saluran Konstruksi Saluran B1 B2 B D H Aliran Saluran
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m
2
) (m) (m) (m/dt) (m
3
/dt)
400-01

550.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.95 1.00 -

-
0.80

0.03
0.022 0.820 2.601 0.315 0.025 3.33 2.73
400-02

121.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.75 0.80 -

-
0.80

0.03
0.022 0.660 2.401 0.275 0.025 3.04 2.00


200.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.75 0.80 -

-
0.80

0.03
0.022 0.660 2.401 0.275 0.025 3.04 2.00
400-03

150.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.90

-
0.70 - 0.022 0.630 2.300 0.274 0.025 3.03 1.91
400-04 50.00

Tertutup
Beton

Trapesium
0.85 0.90 -

-
1.00

0.03
0.022 0.925 2.901 0.319 0.025 3.35 3.10
50.00

Tertutup
Beton

Trapesium
0.95 1.00 -

-
1.00

0.03
0.022 1.025 3.001 0.342 0.025 3.51 3.60
400-05

404.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.90 1.00 -

-
0.90

0.06
0.022 0.945 2.803 0.337 0.025 3.48 3.29


254.00

Terbuka
Beton

Trapesium
1.00 1.10 -

-
1.20

0.04
0.022 1.380 3.502 0.394 0.025 3.86 5.33
400-07 80.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.75 0.85 -

-
0.90

0.06
0.022 0.810 2.653 0.305 0.025 3.26 2.64
35.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.95 1.00 -

-
1.00

0.03
0.022 1.025 3.001 0.342 0.025 3.51 3.60
400-09

1,400.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.80

-
0.80 - 0.022 0.640 2.400 0.267 0.025 2.98 1.90
400-10 50.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.85 0.95 -

-
1.00

0.05
0.022 1.000 2.952 0.339 0.025 3.49 3.49
400-11

388.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.90

-
0.85 - 0.022 0.765 2.600 0.294 0.025 3.18 2.43
50.00

Terbuka
Beton Persegi - - 1.10

-
1.20 - 0.022 1.320 3.500 0.377 0.025 3.75 4.95
400-12

100.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.95

-
1.00 - 0.022 0.950 2.950 0.322 0.025 3.38 3.21
400-13

400.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.90

-
0.90 - 0.022 0.810 2.700 0.300 0.025 3.22 2.61


400.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.90

-
0.80 - 0.022 0.720 2.500 0.288 0.025 3.13 2.26
400-15

200.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.90 0.95 -

-
0.90

0.03
0.022 0.878 2.751 0.319 0.025 3.35 2.94


100.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.80 0.90 -

-
0.90

0.06
0.022 0.855 2.703 0.316 0.025 3.34 2.85
400-16

800.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.90 1.00 -

-
0.90

0.06
0.022 0.945 2.803 0.337 0.025 3.48 3.29


1,750.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.90 1.00 -

-
0.80

0.06
0.022 0.840 2.603 0.323 0.025 3.38 2.84
400-17

200.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.90 1.00 -

-
0.90

0.06
0.022 0.945 2.803 0.337 0.025 3.48 3.29


300.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.90 0.95 -

-
0.90

0.03
0.022 0.878 2.751 0.319 0.025 3.35 2.94
400-20

239.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.75 0.90 -

-
0.80

0.09
0.022 0.780 2.507 0.311 0.025 3.30 2.57
LAPORAN INTERIM
Kode Panjang Tipe Tipe Bentuk Dimensi Saluran
m n A P R Slope
Kecepatan Kapasitas
Saluran Saluran Saluran Konstruksi Saluran B1 B2 B D H Aliran Saluran
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m
2
) (m) (m) (m/dt) (m
3
/dt)


239.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.80 0.90 -

-
0.80

0.06
0.022 0.760 2.503 0.304 0.025 3.25 2.47
400-21

186.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.80 0.90 -

-
0.80

0.06
0.022 0.760 2.503 0.304 0.025 3.25 2.47


186.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.80 1.00 -

-
0.90

0.11
0.022 0.990 2.811 0.352 0.025 3.58 3.55
400-23

200.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.95 1.00 -

-
0.90

0.03
0.022 0.923 2.801 0.329 0.025 3.43 3.16


200.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.80 0.90 -

-
0.80

0.06
0.022 0.760 2.503 0.304 0.025 3.25 2.47
400-24

249.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.70

-
0.70 - 0.022 0.490 2.100 0.233 0.025 2.72 1.33


249.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.70 0.80 -

-
0.80

0.06
0.022 0.680 2.403 0.283 0.025 3.10 2.11
400-25

230.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.70 0.80 -

-
0.80

0.06
0.022 0.680 2.403 0.283 0.025 3.10 2.11


230.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.80 0.90 -

-
0.80

0.06
0.022 0.760 2.503 0.304 0.025 3.25 2.47
400-26

270.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.90

-
0.80 - 0.022 0.720 2.500 0.288 0.025 3.13 2.26
400-27

200.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.90

-
0.80 - 0.022 0.720 2.500 0.288 0.025 3.13 2.26


350.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.90

-
0.80 - 0.022 0.720 2.500 0.288 0.025 3.13 2.26
400-32

800.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.70 0.80 -

-
0.70

0.07
0.022 0.595 2.204 0.270 0.025 3.00 1.79


1,300.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.80

-
0.70 - 0.022 0.560 2.200 0.255 0.025 2.89 1.62
400-33

638.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.80

-
0.80 - 0.022 0.640 2.400 0.267 0.025 2.98 1.90


300.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.85 0.90 -

-
0.80

0.03
0.022 0.740 2.501 0.296 0.025 3.19 2.36
400-36

550.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.80 0.90 -

-
0.80

0.06
0.022 0.760 2.503 0.304 0.025 3.25 2.47


550.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.90 1.00 -

-
0.90

0.06
0.022 0.945 2.803 0.337 0.025 3.48 3.29
400-37

400.00

Terbuka
Beton

Trapesium
0.70 0.80 -

-
0.90

0.06
0.022 0.765 2.603 0.294 0.025 3.18 2.43


400.00

Terbuka
Beton Persegi - - 0.90

-
0.80 - 0.022 0.720 2.500 0.288 0.025 3.13 2.26
400-43 50.00

Terbuka
Beton

Trapesium
1.00 1.10 -

-
1.00

0.05
0.022 1.150 3.102 0.371 0.025 3.71 4.26
400-58

200.00

Terbuka
Beton

Trapesium
1.00 1.10 -

-
1.00

0.05
0.022 1.150 3.102 0.371 0.025 3.71 4.26
Sumber: Hasil Perhitungan
LAPORAN INTERIM

You might also like