You are on page 1of 39

Daftar Isi

5. DERET
ANALISIS REAL
(Semester I Tahun 2011-2012)
Hendra Gunawan

Dosen FMIPA - ITB


E-mail: hgunawan@math.itb.ac.id.
September 26, 2011
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Diberikan sejumlah terhingga bilangan a
1
, . . . , a
N
, kita dapat
menghitung jumlah a
1
+ + a
N
. Namun, diberikan tak terhingga
banyaknya bilangan a
1
, a
2
, a
3
, . . . , bagaimana kita menghitung
atau memaknai a
1
+ a
2
+ a
3
+ ?
Misalkan a
n
adalah suatu barisan bilangan real. Denisikan
barisan s
N
dengan
s
N
:=
N

n=1
a
n
= a
1
+ + a
N
, N N.
Untuk tiap N N, s
N
dikenal sebagai jumlah parsial ke-N dari
deret

n=1
a
n
,
dan a
n
disebut suku ke-n dari deret tersebut.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Jika s
N
s untuk N , maka deret

n=1
a
n
dikatakan
konvergen ke s. Dalam hal ini s disebut sebagai jumlah deret
tersebut dan kita tuliskan

n=1
a
n
= s.
Jika s
N
divergen, maka deret

n=1
a
n
dikatakan divergen.
Catatan. Indeks n dapat berjalan mulai dari 0, sehingga kita
mempunyai deret

n=0
a
n
. Indeks n dapat pula berjalan mulai dari
sembarang bilangan asli n
0
.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Contoh 1
Deret geometri

n=1
1
2
n
merupakan barisan jumlah parsial
s
N
=
N

n=1
1
2
n
= 1
1
2
N
,
yang konvergen ke 1. Jadi dalam hal ini kita dapat menuliskan

n=1
1
2
n
= 1.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Secara umum, deret geometri

n=0
x
n
= 1 + x + x
2
+ x
3
+. . .
mempunyai jumlah parsial
s
N
=
N

n=0
x
n
=
1 x
N+1
1 x
.
Jika |x| < 1, maka x
N+1
0 untuk N ; sehingga
s
N

1
1 x
, untuk N .
Jadi, untuk |x| < 1, deret

n=0
x
n
konvergen ke
1
1x
.
Jika |x| 1, maka deret divergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Contoh 2
Deret

n=1
1
n(n + 1)
mempunyai jumlah parsial
s
N
=
N

n=1
1
n(n + 1)
=
N

n=1

1
n

1
n + 1

1
1
2

1
2

1
3

+ +

1
N

1
N + 1

= 1
1
N + 1
.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Di sini s
N
1 untuk N , sehingga deret di atas konvergen
dan mempunyai jumlah 1, yakni

n=1
1
n(n + 1)
= 1.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 3
Jika deret

n=1
a
n
konvergen, maka a
n
0 untuk n .
Bukti. Misalkan

n=1
a
n
= s. Maka
s
N
=
N

n=1
a
n
s,
untuk N . Akibatnya,
a
N
= s
N
s
N1
s s = 0,
untuk N .
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 3 menyatakan bahwa lim
n
a
n
= 0 merupakan syarat
perlu untuk kekonvergenan deret

n=1
a
n
. Sebagai contoh,

n=1
(1)
n
divergen, karena lim
n
(1)
n
= 0 (persisnya, lim
n
(1)
n
tidak ada).
Kebalikan dari Proposisi 3 tidak berlaku: lim
n
a
n
= 0 bukan
merupakan syarat cukup untuk menjamin bahwa deret

n=1
a
n
konvergen. Sebagai contoh, lim
n
1
n
= 0, tetapi

n=1
1
n
divergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 4 (Kriteria Cauchy)
Deret

n=1
a
n
konvergen jika dan hanya jika untuk setiap > 0
terdapat N N sedemikian sehingga

k+p

n=k
a
n

< untuk k N
dan p N.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 5
Misalkan

n=1
a
n
dan

n=1
b
n
konvergen ke a dan b berturut-turut.
Jika dan adalah bilangan real sembarang, maka

n=1
(a
n
+b
n
) konvergen ke a +b.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Bukti. Perhatikan bahwa
N

n=1
(a
n
+b
n
) =
N

n=1
a
n
+
N

n=1
b
n
a +b
untuk N , menurut Proposisi 5 pada Bab 3.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Soal Latihan
1
Tunjukkan bahwa

n=1
4
4n
2
1
= 2.
2
Tentukan jumlah parsial deret

n=1
(1)
n
, dan simpulkan
bahwa deret ini divergen.
3
Apakah deret

n=1
n
100n+1
konvergen?
4
Buktikan Proposisi 4.
5
Misalkan deret

n=1
a
n
konvergen. Buktikan bahwa, untuk
setiap N N, deret

n=N
a
n
konvergen dan

n=N
a
n
0, untuk
N .
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Deret yang suku-sukunya bernilai positif (atau tak negatif)
termasuk deret yang mudah dipelajari, karena jumlah parsialnya
membentuk barisan naik. Jadi, jika kita ingin menunjukkan bahwa
deret tersebut konvergen, kita hanya perlu menunjukkan bahwa
barisan jumlah parsialnya terbatas di atas. Jika barisan jumlah
parsialnya tak terbatas di atas, maka deret tersebut konvergen ke
+.
Proposisi 6
Misalkan a
n
0 untuk tiap n N. Maka,

n=1
a
n
konvergen jika
dan hanya jika barisan jumlah parsialnya terbatas (di atas).
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Contoh 7
Deret

n=1
1
n
2
mempunyai suku-suku yang bernilai positif. Jumlah parsialnya,
yaitu
s
N
= 1 +
1
2
2
+ +
1
N
2
,
membentuk barisan naik dan terbatas di atas (lihat Contoh 12
pada Bab 3). Karena itu deret di atas konvergen (namun pada
saat ini kita belum dapat menghitung jumlah deret tersebut).
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Contoh 8
Deret

n=1
1
n
mempunyai suku-suku yang bernilai positif. Jumlah parsialnya,
yaitu
s
N
= 1 +
1
2
+ +
1
N
,
membentuk barisan naik yang tak terbatas di atas (Soal Latihan
3.4 no. 5). Jadi deret ini konvergen ke +.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Akibat 9 (Uji Perbandingan)
Misalkan 0 a
n
b
n
untuk tiap n N.
(i) Jika

n=1
b
n
konvergen, maka

n=1
a
n
konvergen.
(ii) Jika

n=1
a
n
divergen, maka

n=1
b
n
divergen.
Bukti. (i) Misal

n=1
b
n
konvergen. Untuk tiap N N,
a
1
+ a
2
+ + a
N
b
1
+ b
2
+ + b
N
.
Karena jumlah parsial di ruas kanan terbatas, jumlah parsial di
ruas kiri juga terbatas. Akibatnya

n=1
a
n
konvergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Akibat 10 (Uji Limit Perbandingan)
Misalkan a
n
0 dan b
n
> 0 untuk tiap n N. Misalkan pula
lim
n
a
n
b
n
= L = 0. Maka

n=1
a
n
dan

n=1
b
n
keduanya konvergen
atau keduanya divergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Soal Latihan
1
Selidiki kekonvergenan deret

n=1
1
n!
.
2
Misalkan r
n
adalah barisan bilangan rasional
1
2
,
1
3
,
2
3
,
1
4
,
2
4
,
3
4
, . . . .
Tunjukkan bahwa

n=1
r
n
konvergen ke +.
3
Buktikan Akibat 10.
4
Selidiki kekonvergenan deret berikut:

n=1
1
n
2
+1

n=1
n
n
2
+1
.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 11 (Uji Kondensasi Cauchy)
Misalkan a
n
0 dan a
n
a
n+1
untuk tiap n N. Maka,

n=1
a
n
konvergen jika dan hanya jika

n=0
2
n
a
2
n
konvergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Bukti. Perhatikan bahwa untuk tiap n N berlaku
a
1
+a
2
+a
3
+a
4
+ +a
8
+ +a
2
n
a
1
+2a
2
+4a
4
+ +2
n
a
2
n
.
Jadi, jika

n=0
2
n
a
2
n
konvergen, maka

n=1
a
n
juga konvergen.
Sebaliknya, kita juga mempunyai
a
1
+a
2
+a
3
+a
4
+ +a
2
n1
+1
+ +a
2
n

1
2
[a
1
+2a
2
+4a
4
+ +2
n
a
2
n
].
Jadi, jika

n=1
a
n
konvergen, maka

n=0
2
n
a
2
n
juga konvergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Contoh 12
Deret

n=1
1
n
p
konvergen untuk p > 1 dan divergen untuk p 1.
Untuk p > 0, Uji Kondensasi Cauchy dapat diterapkan:

n=0
2
n
2
np
=

n=1
2
n(1p)
.
Deret ini merupakan deret geometri dengan rasio r = 2
1p
, dan
karenanya konvergen jika dan hanya jika p > 1.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 13 (Uji Limit Rasio)
Misal a
n
> 0 untuk tiap n N dan lim
n
a
n+1
a
n
= L.
(i) Jika L < 1, maka

n=1
a
n
konvergen.
(ii) Jika L > 1, maka

n=1
a
n
divergen.
Catatan. Dalam hal L = 1, tidak dapat diambil kesimpulan
apapun tentang

n=1
a
n
. Sebagai contoh,

n=1
1
n
dan

n=1
1
n
2
termasuk
dalam kasus ini.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 14 (Uji Rasio)
Misal a
n
> 0 untuk tiap n N.
(i) Jika terdapat N N dan q R dengan 0 < q < 1 sedemikian
sehingga
a
n+1
a
n
q untuk n N, maka

n=1
a
n
konvergen.
(ii) Jika terdapat N N sedemikian sehingga
a
n+1
a
n
1 untuk
n N, maka

n=1
a
n
divergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 15 (Uji Limit Akar)
Misal a
n
0 untuk tiap n N dan lim
n
a
1/n
n
= L.
(i) Jika L < 1, maka

n=1
a
n
konvergen.
(ii) Jika L > 1, maka

n=1
a
n
divergen.
Catatan. Dalam hal L = 1, tidak dapat diambil kesimpulan
apapun tentang

n=1
a
n
.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Propisisi 16 (Uji Akar)
Misal a
n
0 untuk tiap n N.
(i) Jika terdapat N N dan q R dengan 0 < q < 1 sedemikian
sehingga a
1/n
n
q untuk n N, maka

n=1
a
n
konvergen.
(ii) Jika a
1/n
n
1 untuk tak terhingga banyak n, maka

n=1
a
n
divergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Misal
a
n
=

1
3
n
, jika n ganjil
1
2
n
, jika n genap
Maka
a
n+1
a
n
=

3
n
2
n+1
, jika n ganjil
2
n
3
n+1
, jika n genap
Jadi lim
n
a
n+1
a
n
tidak ada, dan karenanya Uji Limit Rasio tidak
dapat digunakan. Demikian pula Uji Limit Akar tidak terpakai.
Namun, karena a
1/n
n

1
2
untuk tiap n N, maka menurut Uji
Akar

n=1
a
n
konvergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Soal Latihan
1
Misalkan a
n
turun, a
n
> 0 untuk tiap n N, dan

n=1
a
n
konvergen. Buktikan bahwa na
n
0 untuk n .
[Petunjuk: Tinjau a
n+1
+ + a
2n
.]
2
Misalkan a
n
0 dan b
n
> 0 untuk tiap n N, dan
lim
n
a
n
b
n
= 0. Buktikan jika

n=1
b
n
konvergen, maka

n=1
a
n
konvergen. Tunjukkan, dengan contoh, bahwa kebalikannya
tidak berlaku.
3
Misal 0 < r <
1
2
dan
a
n
=

r
n
, jika n ganjil
r
n
2
, jika n genap
Buktikan bahwa

n=1
a
n
konvergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Pada beberapa sub-bab terdahulu, kita telah mempelajari deret
dengan jumlah parsial yang mempunyai rumus sederhana atau
yang membentuk barisan naik, sehingga kekonvergenannya relatif
mudah diselidiki. Bagaimana bila tidak demikian situasinya?
Seperti halnya ketika kita berurusan dengan barisan, kita dapat
memeriksa apakah jumlah parsial deret yang kita amati
membentuk barisan Cauchy.
Teorema berikut membahas kekonvergenan deret dengan
suku-suku yang berganti-tanda.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 17
Misalkan a
n
turun, a
n
> 0 untuk tiap n N, dan a
n
0 untuk
n . Maka deret

n=1
(1)
n1
a
n
= a
1
a
2
+ a
3
a
4
+
konvergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Bukti. Bila kita dapat menunjukkan bahwa s
n
merupakan barisan
Cauchy, maka bukti selesai.
Perhatikan bahwa untuk m > n, kita mempunyai
0 a
n+1
a
n+2
+ +a
m
a
n+1
.
Ini terjadi karena a
k
> 0 dan a
k
a
k+1
0 untuk tiap k.
Sekarang misalkan > 0 diberikan. Karena a
n
0 untuk n ,
terdapat N N sehingga a
n
< untuk n N. Akibatnya, untuk
m > n N, kita peroleh
|s
m
s
n
| = |a
n+1
a
n+2
+ +a
m
| a
n+1
< .
Ini berarti bahwa s
n
Cauchy, sesuai dengan harapan kita.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Contoh 18
Deret

n=1
(1)
n1
n
= 1
1
2
+
1
3

1
4
+
konvergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Soal Latihan
1
Selidiki benar atau salah pernyataan berikut:
Jika

n=1
a
n
dan

n=1
b
n
konvergen, maka

n=1
a
n
b
n
konvergen.
Jika b
n
> 0 untuk tiap n N,

n=1
b
n
konvergen, dan

n=1
a
n

n=1
b
n
, untuk tiap N N, maka

n=1
a
n
konvergen.
2
Misalkan b
n
> 0 untuk tiap n N dan

n=1
b
n
konvergen.
Buktikan jika
|a
n
| b
n
, n N,
maka

n=1
a
n
konvergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Deret

n=1
a
n
dikatakan konvergen mutlak apabila deret

n=1
|a
n
|
konvergen. Sebagai contoh,

n=1
(1)
n1
n
2
konvergen mutlak karena

n=1
1
n
2
konvergen.
Deret yang konvergen tetapi tidak konvergen mutlak dikatakan
konvergen bersyarat. Sebagai contoh,

n=1
(1)
n1
n
konvergen tetapi
tidak konvergen mutlak, karena itu ia konvergen bersyarat.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Proposisi 19
Deret konvergen mutlak senantiasa konvergen.
Bukti. Untuk k > j ,

n=j
a
n

n=j
|a
n
|.
Berdasarkan Kriteria Cauchy, kita simpulkan bahwa

n=1
a
n
konvergen bila

n=1
|a
n
| konvergen.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Penyusunan Ulang Deret
Misalkan p : N N merupakan suatu permutasi dari N, yakni
pemetaan satu-satu dari N pada N. Maka, deret

n=1
a
p(n)
merupakan suatu penyusunan ulang dari deret

n=1
a
n
.
Sebagai contoh, deret
1
1
2

1
4
+
1
3

1
6

1
8
+
1
5

merupakan suatu penyusunan ulang dari deret berganti tanda

n=1
(1)
n+1
n
.
Bila

n=1
(1)
n+1
n
= s, maka dapat ditunjukkan bahwa penyusunan
ulang di atas konvergen ke
s
2
.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Teorema 20
Misal

n=1
a
n
konvergen mutlak dan p : N N suatu permutasi
dari N. Maka

n=1
a
p(n)
konvergen mutlak dan

n=1
a
p(n)
=

n=1
a
n
.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL
Daftar Isi
5. DERET
5.1 Deret dan Kekonvergenannya
5.2 Deret Positif dan Uji Kekonvergenan
5.3 Uji Kondensasi Cauchy dan Uji Lainnya
5.4 Deret Berganti Tanda
5.5 Kekonvergenan Mutlak dan Kekonvergenan Bersyarat
Soal Latihan
1
Buktikan jika

n=1
a
2
n
dan

n=1
b
2
n
konvergen, maka

n=1
a
n
b
n
konvergen mutlak (dan karenanya konvergen).
2
Selidiki apakah deret berikut konvergen mutlak, konvergen
bersyarat, atau divergen:

n=1

n+1

n
n
.

n=1

n+1

n
.

n=1
(1)
n1

n
.
Hendra Gunawan ANALISIS REAL

You might also like