You are on page 1of 42

APA YANG KITA KETAHUI TENTANG MASJID AL AQSA ?

Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya dipindahkan ke Baitullah
sekarang. DI tempat suci inilah Rasulullah SAW melakukan Isra’ dan dari sana pula ia berangkat Mi’raj.
Dalam hadits shahih disebutkan sebagai salah satu daria tiga masjid yang dianjurkan untuk
diziarahi, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsha.
Saat ini, tahukah kalian bahwa dimanapun kalian berada di seluruh dunia ini, pemandangan yang
diperlihatkan pada banyak orang di seluruh media di muka bumi ini yang dikatakan sebagai Masjid Al
Aqsa sebenarnya adalah masjid DOME OF THE ROCK alias Masjid Kubah As-Sakhra?
Palestina pada tahun 1967, Zionis Yahudi menginvasi Palestina dengan
cara mendirikan negara Israel di atas Negara Palestina, dengan cara
menduduki Palestina. Israel yang dikuasai oleh orang-orang Yahudi ini,
mengusir bangsa Arab Muslimin yang mendiami tanah Palestina dan mulai
memporak-porandakan Masjidil Aqsha. Mereka perlakukan Masjidil Aqsha
dengan semena-mena, seperti membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam
masjid. Hingga tak jarang, terlihat pemandangan orang Yahudi yang
sedang berpacaran di dalam masjid atau para turis yang berkeliaran
dengan pakaian seadanya di lingkungan masjid. Pada tahun 1969, mimbar
megah yang dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi di dalam masjid (yang
dibuat oleh Shalahuddin Al Ayyubi setelah berhasil merebut kembali
Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di
lingkungan masjid) dibakar oleh Yahudi. Peristiwa pembakaran mimbar
inilah yang kian meruncingkan barisan umat Muslim guna melawan Yahudi
dan mendorong umat Islam sedunia membentuk OKI. Pada tahun 1970,
Palestina akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh Zionis Israel.
Entah sejak kapan, berkembang sebuah fokus perhatian bahwa yang namanya
Masjid Al Aqsa yang diramaikan dan dianggap bersejarah oleh Ummat Islam
itu adalah masjid indah dengan Kubah Emas berbentuk segienam ini. Fokus
perhatian ini dikembangkan lewat gambar-gambar indah yang beredar,
lewat postcard-postcard yang beredar, juga gambar-gambar indah di
Kalender islami dan lewat buku-buku turisme. Inilah Masjid As-Shakhra
yang dimaksud dan sudah sangat terkenal tersebut.
Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) yang terlihat seperti gambar di
atas adalah masjid berkubah keemasan. Shakhrah artinya batu. Masjid
tersebut dibangun oleh salah satu Khalifah pada masa kekuasaan Bani
Umayyah, Abdul Malik bin Marwan. Tujuannya untuk menjaga batu (Shakhrah)
yang merupakan tempat Rasulullah berangkat melakukan mi’raj ke langit
bersama Malaikat Jibril as. Batu itu sendiri berasa dalam lingkaran (haram) Al Aqsha, dan bukan masjid
itu sendiri. Masjid inilah yang sering diduga sebagai masjidil Aqsha.
Pada akhirnya, anak-anak muslim di seluruh dunia ini sering kali
dibingungkan dengan kedua masjid tersebut sehingga akhirnya mereka
memiliki referensi yang salah terhadap mana Masjid Al Aqsa yang
sebenarnya. Banyak orang yang pada akhirnya menyangka bahwa Masjid Al
Aqsa yang sebenarnya adalah masjid dengan Kubah Emas di atasnya, yang
berdiri tepat di samping tembok ratapan umat Yahudi. Tembok ratapan
umat Yahudi sendiri sesungguhnya adalah Tembok Buraq, yaitu tembok
tempat Rasulullah saw mengikat Buraq, kendaraannya ketika Isra Mi’raj.
Sekarang tembok ini dikuasai oleh Israel dan dijadikan Tembok Ratapan.
Bagaimana dengan Kalian sendiri? Bisakah
Kalian lihat perbedaannya? Perhatikan gambar
di bawah berikut ini:
Pada gambar di atas kalian melihat tembok yang memagari kompleks masjidil Aqsha, yang biasa disebut
Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsha (Harom Masjid Al-Aqsha). Yang disebut kompleks Al Aqsha
adalah daerah yang ada di dalam pagar kotak. Dulu pagar itu hanya terbuat dari tanah. Lalu, pada masa
khilafah Utsmaniyah, dibangun tembok karena takut kalau Yahudi mencaplok kompleks (haromul) Masjid
Al Aqsha tersebut.
Inilah masjid Al Aqsa yang bersejarah tersebut.
Dan inilah Masjid Al Aqsa tampak dari dekat dan dari depan.
Masjidil Aqsha adalah masjid kedua di muka bumi (berkubah hijau).
Dibangun oleh Nabi Adam setelah ia membangun Baitul Haram. Lalu
bangunannya roboh seiring dengan waktu. Kemudian dibangun kembali oleh
Nabi Dawud, dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman. Masjidil Aqsha inilah
yang terus menerus ingin dirobohkan oleh Yahudi, untuk mendirikan di
atasnya apa yang mereka dongengkan sebagai Haikal Sulaiman. Salah satu
caranya, dengan menyebarkan pengetahuan keliru kepada masyarakat bahwa
yang dimaksud dengan Masjidil Aqsha adalah Masjid Qubbah Shakhrah
(berkubah kuning) di sebelanya. Meskipun masjid itu masuk dalam
kompleks pagar (Harom) Masjidil Aqsha tapi bukan itu masjidnya.
Pada saat yang sama diam-diam Yahudi itu menggali Masjidil Aqsha yang sesungguhnya.

Sebelum kesalahanan berkembang pada Ummat Islam dan akhirnya tiada yang
menyadari bahwa Masjid Al Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan, ada
baiknya kita sebagai generasi Islam tetap hati-hati dan mengabarkan
kebenaran yang sebenarnya pada Ummat. Setidaknya, anak-anak kita tahu
dan tidak lagi ragu untuk menunjukkan yang manakah masjid Al Aqsa yang
asli. Yang benar adalah benar dan yang salah haruslah diperbaiki.
perdebatan, baik di kalangan muslim sendiri maupun di kalangan ilmuwan.

Kontroversi yang utama adalah tentang eksistensi Masjidil Aqsha. Awal Isra adalah dari Masjidil Haram
atau Kabah di Mekkah. Apa yang ditulis dalam Quran adalah Muhammad melakukan perjalanan dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Masjidil Aqsha memiliki arti ‘masjid terjauh’. Masjidil Aqsha yang kita
kenal adalah berada di kompleks Al-Haram ash-Sharif –Temple Mount menurut Yahudi dan Nasrani– di
Jerusalem. Selain Masjidil Aqsha di kompleks tersebut terdapat Qubbah As-Sakhrah atau Dome of the
Rock. Dome of the Rock dibangun pada sekitar tahun 690M oleh kekhalifahan Umayyah, Abdul Malik bin
Marwan, dan kemudian diikuti dengan pembangunan Masjidil Aqsha yang selesai pada tahun 710 M.
Yang diperdebatkan adalah benarkah di kompleks tersebut kekhalifahan Umayyah membangun Masjidil
Aqsha sebagaimana yang tertera dalam Quran sebagai tempat Nabi Muhammad SAW menuju dalam
perjalanan malamnya di tahun 621M? Benarkah Masjidil Aqsha dalam Quran adalah Masjidil Aqsha di
Jerusalem tersebut ??
Pendapat ilmuwan dan ahli sejarah yang sering terdengar ada dua, bahwa Masjidil Aqsha yang dibangun
adalah pengejawantahan ayat Quran supaya menjadi nyata karena di tahun 621M di kompleks tersebut
tidak ada bangunan masjid bernama Aqsha, dan pendapat yang kedua adalah bahwa Masjidil Aqsha
yang tertera dalam Quran adalah Masjid Nabawi di Madinah yang dibangun oleh Rasulullah SAW ketika
hijrah, hal ini pun masih dipertanyakan sebab Isra terjadi setahun sebelum Hijrah ke Madinah terjadi.
Wilayah Jerusalem termasuk ke dalam wilayah yang disebut West Bank atau Tepi Barat (sebutan dari
PBB), sebuah wilayah yang secara de jure tidak dimiliki oleh negara manapun, wilayah lainnya adalah
Jalur Gaza. Jalur Gaza dan Tepi Barat dihuni oleh orang-orang Palestina sebanyak 80 persen dan
sisanya orang-orang Israel. Kaum dan negara yang berkepentingan terhadap tanah suci ini bersikukuh
pada kepercayaannya, Israel ingin Palestina minggat dari tanah tersebut, juga sebaliknya Palestina ingin
Israel keluar dari tanah suci tersebut.
Entah sampai kapan konflik Arab-Israel ini akan berakhir, mungkin memang tanah suci tersebut
ditakdirkan menjadi arena peperangan, dan peperangan bukanlah sebuah berkah, sedangkan Masjidil
Aqsha dalam Quran nyata jelas disebut dengan “Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya”
yang mungkin pula bisa disimpulkan itu bukanlah tanah suci, mungkin hanya bukti sejarah keemasan
arsitektur Islam yang menjadi alasan untuk dilestarikan. Wallahualam.
Selain kontroversi juga terselip propaganda yang menyesatkan seperti Nabi Muhammad SAW melakukan
perjalanan dengan mengendarai buraq, binatang berekor, bersayap, berkepala wanita. Buraq ini sering
digambarkan dalam karya seni, namun hal tersebut adalah propaganda terhadap kiasan bahwa
Muhammad adalah seorang ‘penunggang’ wanita. Dari rujukan Hadits Bukhari, “Suatu hari malaikat Jibril
datang dan membawa Nabi, lalu dibedahnya dada Nabi dan dibersihkannya hatinya, diisinya dengan
iman dan hikmah. Kemudian didatangkan buraq, ‘binatang’ berwarna putih yang langkahnya sejauh
pandangan mata. Dengan buraq itu Nabi melakukan isra’ dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil
Aqsha” tidak disebutkan bahwa buraq itu berkepala wanita.
Tentang Isra Miraj ada satu artikel yang ditulis oleh Imam A. M. Khattab di Islamic Center of Greater
Toledo, Ohio, yang menyimpulkan untuk meyakini Isra dan Miraj terjadi karena nyata tertulis dalam
Quran, sedangkan seperti apa prosesnya jelas sangat jauh dari alam pikiran manusia. Para ulama
Muslim umumnya meyakini salah satu dari tiga pendapat berikut:
l-Masjid Al-Aqsa is often confused with Masjid Al-Qubba (As-Sakhra) but they are two totally
different Masjids. Al-Masjid Al-Aqsa is the one that Allah (SWT) refers to in the first verses of Surat Al-
Israa (Sura 17):
1. Glory to ((Allah)) Who did take His servant for a Journey by night from the Sacred Mosque to the
Farthest Mosque, whose precincts We did bless,- in order that We might show him some of Our Signs:
for He is the One Who heareth and seeth (all things).

2. We gave Moses the Book, and made it a Guide to the Children of Israel, (commanding): "Take not
other than Me as Disposer of (your) affairs."

3. O ye that are sprung from those whom We carried (in the Ark) with Noah! Verily he was a devotee most
grateful.

Web Source: Islamic City

Al-Masjid Al-Aqsa is the second Masjid ever to be built for the sole worship of Allah (SWT). Throughout
the ages it suffered many transformations and destruction. When Omar Ibn Al- Khattab (RA) entered Bayt
Al-Maqdis in 15 AH (636 AD) he ordered that the area, where he believed the Masjid location has been, to
be cleared to start the building of the initial structure of the Masjid. The actual building started in 18 AH
(639 AD) and the Masjid was made out of timber. Abd Al-Malik Ibn Marwan (RahA) began the construction
of Al-Masjid Al-Aqsa in its new shape and structure but it was his son Al-Walid (RahA) who completed it
in 90 AH (708 AD). The present structure has remained essentially intact since it was last reconstructed
in 424 AH (1033 AD) by Al-Khalifa Ath-Thaahir who did not alter it from its previous architecture; he only
narrowed it on each of its east and west sides.

Following are two overviews of Al-Masjid Al-Aqsa as it has been since the time of Al-Khalifa Ath-Thaahir
(RahA), click on each picture to see more aspects of this Great Masjid in greater detail.
A general southwest view of Al-Masjid Al-Aqsa

A view of Al-Masjid Al-Aqsa through one of the arches of Masjid Al-Qubba (As-Sakhra). Click on the
picture to enjoy an aerial view of Al-Masjid Al-Aqsa along with Masjid Al-Qubba (As-Sakhra)!
The above picture shows Al-Masjid Al-Aqsa from within. Click on it to see a classical black and white
picture of Al-Masjid Al-Aqsa from without.
http://newyorkermen.multiply.com/video/item/216
Entah bagaimana nasib Masjid Al'Aqsa sekarang...?, sementara yang di ekspos oleh media adalah Masjid
Qubbah Shakhrah. Sungguh licik kalian wahai Yahudi...Ampuni kami ya Allah yang telah membiarkan Masjid-Mu
di zalimi oleh Yahudi terlaknat. Solusi Perang (Jihad) adalah Berkah dari Allah untuk kita umat Islam yang tidak
di berikan kepada umat yang lain, yang dengan itu adalah untuk membebaskan tanah-tanah umat Islam yang
telah dirampas dan sebagai solusi bagi umat Islam saat ini untuk membebaskannya dari belenggu fitnah yang
berkepanjangan.
Yahudi tidak bisa diberikan dengan bahasa kesepakatan damai dan gencatan senjata, karena mereka sangat
licik. Sampai saat ini sudah ratusan kesepakatan damai di Palestina yang selalu dikhianatinya, sehingga kata
jihad untuk membebaskan Palestina adalah solusinya.
Allah swt. Berfirman : "Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera
(memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami telah
beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi
itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain
yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya.
Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah,
dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya,
maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah
orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat
mereka beroleh siksaan yang besar." ( Al-Maaidah:041 )

"Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan
merekalah yang dila`nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua
tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Qur`an yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara
mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap
mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan
Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan."( Al-Maaidah:064 )

"Tidaklah sama antara mu`min yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai `uzur dengan
orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang
berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk [340] satu derajat. Kepada masing-masing
mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang
yang duduk [341] dengan pahala yang besar," ( An-Nisaa`:095 )

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah
akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap
lemah lembut terhadap orang yang mu`min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad
dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." ( Al-
Maaidah:054 )

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung
dan penolong bagimu."( Al-Baqarah:120 )

"Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu
mendapat petunjuk". Katakanlah : "Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah
dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik".( Al-Baqarah:135 )

"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya . Mereka berkata : "Kami
mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula) : "Dengarlah" sedang kamu
sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan) : "Raa`ina", dengan memutar-mutar lidahnya
dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan
perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka,
karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis." ( An-Nisaa`:046 )

Hadits Rasulullah saw, mengenai yahudi laknatullah :

"Dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Ketika kami berada di mesjid, keluarlah Nabi saw dan beliau bersabda: "
Berangkatlah kalian kepada kaum Yahudi". Lalu kami berangkat hingga kami dampai di aula pengajian mereka,
maka beliau bersabda: "Masuklah Islam, niscaya kalian selamat. Dan ketahuilah bahwa bumi ini adalah milik
Allah dan Rasul-Nya, dan aku berkehendak mengeluarkan kalian dari bumi (negeri) ini. Maka siapa di antara
kalian yang mendapati suatu harta (yang tidak bisa dipindahkan) maka juallah itu. Kalau tidaj demikian maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya bumi ini adalah milik Allah dan Rasul-Nya." "
(HR: Bukhari)

Dari Anas Ibnu Malik, dia berkata: Seorang perempuan keluar dari Madinah dengan memakai perhiasan perak,
lalu seorang Yahudi melempar batu terhadapnya, lalu perempuan itu dibawanya kepada Nabi saw dalam
keadaan bernafas terakhir, maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: "Polan yang membunuh kamu (?)",
maka perempuan itu mengangkat kepalanya, lalu beliau mengulang kepadanya: "Polan yang membunuh kamu
(?)", maka perempuan itu mengangkat kepalanya, lalu beliau bersabda kepadanya pada ke tiga kalinya: "Polan
yang membunuh kamu (?)", maka perempuan itu menundukkan kepalanya (isyarat), maka Rasulullah saw
memanggil orang Yahudi itu lalu beliau membunuhnya diantara dua batu. (HR: Bukhari)

Inilah sebagian kecil dari Al'Quran dan hadits mengenai yahudi dan kelicikannya dan keharusan memeranginya,
sehingga solusi perang ( jihad ) adalah berkah dari Allah untuk kita umat Islam...Allahualam Syukron akhi atas
sharingnya... :-)
Haram as-Syarif Masjidil Aqsa di Zaman Nabi

Agustus 2007 dilakukan penggalian parit di Haram as-Syarif,


Palestina. Pemimpin Islam di Haram as-Syarif mengatakan
penggalian parit yang telah selesai akhir Agustus 2007 itu untuk
memindahkan kabel listrik yang telah berusia 40 tahun. Tapi,
arkeolog Israel menuduh penggalian parit itu untuk
menghancurkan dinding kuil kedua milik Yahudi. Menurut
arkeolog Israel itu, traktor menggali parit sedalam 1 meter dan
selebar 6 meter.

Haram as-Syarif merupakan lokasi Masjid al-Aqsa dan Kubah Batu (Qubbatush Shakhrah, Dome of the Rock).
Lokasi masjid ini semula adalah lokasi kuil Yahudi, yang kini tertimbun dibawah masjid itu.

Kuil kedua Yahudi itu dibangun pada 515 sebelum Masehi. Tetapi, Romawi kemudian menghancurkannya pada
70 Masehi. Pada 865 Masehi (66 Hijriyah), Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Bani Umayyah
mulai membangun Masjidil Aqsa dan selesai pada 811 M (73 H). Pada waktu yang yang sama, ia juga
membangun Masjid Kubah Batu.
Pengertian Masjid al-Aqsa yang dibangun Khalifah Abdul Malik bin Marwan ini berbeda dengan pengertian
Masjidil Aqsa di masa Nabi Muhammad melakukan Isra’ Mi’raj. Di masa itu, Masjidil Aqsa meliputi kawasan
seluruh Haram as-Syarif.

Kubah Batu yang selesai dibangun pada 72 H (810 M) dibangun di tengah-tengah


kompleks Haram as-Syarif. Inilah bangunan yang berkubah warna emas, yang
sering disangka orang sebagai Masjidal-Aqsa. Sedangkan Masjid al-Aqsa dibangun
dibangun di sisi tenggara Haram as-Syarif, menghadap ke Makkah (kiblat),
berkubah warna biru.

Kubah Batu memiliki tinggi keseluruhan mencapai 39,3 meter. Ada tiga tingkat. Tingkat pertama dan kedua
setinggi 35,3 meter. Ruang di dalam terdiri dari tiga koridor yang mengelilingi batu. Koridor terdalam adalah
koridor thawaf yang langsung mengelilingi batu itu, seperti tempat thawaf di Masjid Haram. Kubah Batu dibangun
untuk menaungi batu yang berukuran 16,8 x 12,6 meter.

Di bawah batu ini ada gua berukuran 4,5 x 4,5 meter sedalam 1,5 meter. Di atap gua ada lubang seluas 1 meter
persegi untuk melihat batu itu bari sisi bawah. Batu ini dipercaya sebagai tempat Nabi Muhammad berpijak
sebelum melesat ke Sidratul Muntaha pada 621 M. Batu ini, sebagaimana batu hajar aswad, dipercaya berasal
dari surga dengan jarak waktu turun 40 tahun setelah hajar aswad.
Selama 13 tahun Nabi berdakwah di Makkah, Masjidil Aqsa merupakan kiblat shalat kaum Muslim. Tujuh belas
bulan setelah hijrah di madinah, kiblat diganti ke Ka’bah.

Masjid al-Aqsa yang dibangun Khalifah Abdul Malik bin Marwan itu,pada 12 Agustus 1969 dibakar. Pembakaran
itu menghanguskan pula mimbar kuno yang diberi nama Shalahuddin al-Ayubi. Raja Yordania kemudian
membuatkan mimbar baru, yang didatangkan dari Jepara, Indonesia. Aksi pembakaran ini mendorong
terbentuknya Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Sekian

You might also like