You are on page 1of 22

PEDOMAN

LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE


GURU DALAM TUGAS PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH












DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2014































i
KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan mutu dan profesionalisme guru,
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 tahun 2009 tertanggal 10 November 2009 tentang
J abatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam
peraturan itu dinyatakan bahwa guru diwajibkan melakukan
pengembangan keprofesian berkelanjutan, yang di antaranya
dapat dilakukan dalam bentuk Publikasi Ilmiah.
Guru tentunya telah memperoleh banyak pengalaman dalam
pelaksanaan tugasnya. Dari pengalaman-pengalaman
tersebut, dimungkinkan salah satunya merupakan Best
Practice (pengalaman terbaik). Bila pengalaman terbaik
tersebut dipublikasikan, maka akan menjadi pembelajaran bagi
guru yang lain, dan sekaligus juga merupakan kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dari guru.
Guna meningkatkan kemauan (motivasi) dan kemampuan
(kompetensi) para guru dalam mempublikasikan pengalaman
terbaiknya, maka diadakan kegiatan penulisan Best Practice
bagi guru. Untuk itu, diperlukan Pedoman penulisan yang
berisi informasi antara lain: latar belakang, tujuan, manfaat dan
sasaran, pengertian best practice, mekanisme dan sistem
yang harus diikuti serta persyaratan tulisan dapat dikatakan
sebuah best practice.
Pedoman ini disusun agar dapat memberikan kejelasan
pedoman dan kemudian dapat lebih mendorong kemauan guru
untuk mengikuti kegiatan menulis pengalaman terbaiknya.
ii
Kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan
pedoman ini disampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih.

J akarta, Februari 2014
Direktur Pembinaan PTK Dikmen



Drs. Purwadi Sutanto, M.Si.
NIP. 196104041985031003



















iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................... iii
BABI I. PENDAHULUAN ................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................ 1
B. Dasar Hukum .............................................................. 2
C. Tujuan ......................................................................... 3
D. Manfaat ....................................................................... 4
E. Sasaran ...................................................................... 4

BAB II. PENGERTIAN BEST PRACTICE, PENULISAN,
DAN PENGIRIMAN ........................................................... 5
A. Pengertian Best Practice ............................................. 5
B. Persyaratan Peserta ................................................... 7
C. Penulisan .................................................................... 7
D. Prosedur Pengiriman .................................................. 8

BAB III. SISTEM PENILAIAN DAN PENGHARGAAN ...... 10
A. Tim Penilai .................................................................. 10
B. Tahapan Penilaian ...................................................... 10
C. Penghargaan .............................................................. 12

BAB IV. PENUTUP ............................................................ 13
Lampiran 1. Format Sampul ............................................... 14
Lampiran 2. Format Lembar Pengesahan .......................... 15
Lampiran 3. Contoh Intisari Pengalaman Terbaik Guru ...... 16
1
BABI I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu dan profesionalisme
guru, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tertanggal 10 November
2009 tentang J abatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, Peraturan Bersama Menteri Pendidikan
Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
03/V/PB/2010, Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan J abatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 35 tahun 2010, tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan J abatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
Berdasarkan ketiga peraturan guru di atas, guru
diharapkan menngembangkan Publikasi Ilmiah sebagai
bentuk kegiatan dalam Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan. Publikasi ilmiah, dapat berupa Tinjauan
Ilmiah bidang pembelajaran. Isi publikasi ilmiah
merupakan pengalaman-pengalaman terbaik yang telah
dilakukan oleh para guru selama melaksanakan tugasnya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, guru diharapkan telah
memperoleh banyak pengalaman, yang salah satunya
mungkin dapat dikatagorikan sebagai Best Practice.
Best practice tersebut perlu dipublikasikan, agar menjadi
pembelajaran yang berharga bagi guru yang lain, dan
2
sekaligus juga merupakan kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan.
Dalam meningkatkan motivasi dan kompetensi guru dalam
mempublikasikan pengalaman terbaiknya, maka
diadakanlah kegiatan lomba penulisan Best Practice bagi
guru. Karena itu diperlukan adanya Pedoman
Pelaksanaan Lomba Penulisan Best Practice Guru dalam
Pembelajaran di Sekolah.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan J abatan Pegawai
Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru;
5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun l999 tentang
Rumpun J abatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63
Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan;
3
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang J abatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
10. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor Nomor
14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan J abatan Fungsional dan Angka
Kreditnya; dan
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35
Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
J abatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

C. Tujuan
Kegiatan penulisan Best Practice ini bertujuan:
1. Meningkatkan motivasi dan kompetensi guru untuk
menuliskan best practice dalam bentuk publikasi
ilmiah,
2. Menyebarluaskan hasil tulisan pengalaman terbaik
guru, melalui berbagai media dan kegiatan yang lain
(seminar, lokakarya, dan lain-lain), agar terjadi
penambahan wawasan bagi guru yang lain agar
menjadi guru yang profesional, dan
3. Membantu guru dalam melaksanakan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui penulisan
publikasi ilmiah yang berupa Tinjauan Ilmiah bidang
pembelajaran yang berisi ungkapan pengalaman
terbaik dalam melaksanakan tugas-tugasnya.


4
D. Manfaat
Manfaat pedoman lomba ini:
1. Memberikan informasi bagi guru dan penilai agar ada
kepastian tentang lomba penulisan best practice baik
substansi, prosedur penilaian, maupun tindak lanjut
setelah lomba, dan
2. Memberikan informasi secara rinci tentang definisi,
kerangka isi, bukti fisik tentang tulisan pengalaman
terbaik pengawas sekolah dalam melaksanakan
kegiatan kepengawasan, serta prosedur pengiriman
tulisan.

E. Sasaran
Sasaran dari program penulisan Best Practice Guru dalam
Pembelajaran di Sekolah adalah guru pendidikan
menengah dari seluruh Indonesia.














5
BAB II
PENGERTIAN BEST PRACTICE,
PENULISAN DAN PENGIRIMAN

A. Pengertian Best Practice
Kata best practice digunakan untuk mendeskripsikan/
menguraikan pengalaman terbaik mengenai
keberhasilan seseorang atau kelompok dalam
memecahkan masalah ketika melaksanakan tugas. Untuk
guru terutama adalah pembelajaran disekolahnya.
Best Practice memiliki ciri-ciri atau indikator sebagai
berikut :
1. mengembangkan cara baru dan inovatif dalam
pengembangan serta memecahkan masalah dalam
pendidikan khususnya pembelajaran;
2. membawa sebuah perubahan/perbedaan sehingga
sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding
result);
3. mampu mengatasi persoalan tertentu secara
berkelanjutan (keberhasilan lestari) atau dampak dan
manfaatnya berkelanjutan;
4. mampu menjadi model, memberi inspirasi dalam
membuat kebijakan (pejabat), dan inspiratif guru
lainnya, termasuk murid; dan
5. Cara dan metoda yang dilakukan dan atau yang
digunakan bersifat ekonomis dan efisien.
Best pratice atau pengalaman terbaik guru dicapai dengan
sukses dan lebih cepat jika dilakukan dengan tahapan
sistematis melalui pendekatan ilmiah yang langkah-
6
langkahnya dilandasi suatu teori yang relevan dengan
masalah pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam
mendeskripsikan best practice atau pengalaman terbaik
dalam pembelajaran, memerlukan ilmu pengetahuan dan
seni untuk dipakai sebagai landasannya. Setiap data dan
atau catatan (rekam jejak) kemajuan keberhasilan selama
mengatasi masalah pembelajaran terdokumentasikan
secara baik sehingga bermanfaat untuk merumuskan
Standard Operating Procedure (SOP) yang apabila ditiru
(replikasi) oleh guru yang lainya memperoleh hasil yang
sama.
Salah satu tahapan penting agar pembelajaran bisa
menjadi salah satu best practice, yaitu evaluasi diri.
Evaluasi terhadap cara atau strategi yang telah
dilaksanakan, hasil (output dan outcome), dan apabila
memungkinkan mengevaluasi dampaknya. Dari hasil
evaluasi tersebut, guru mampu menemukan kesenjangan
antara bagaimana pembelajaran yang telah dilakukan
dengan teori pembelajaran, termasuk kesenjangan
keberhasilannya sehingga muncul ide dan motivasi untuk
menutup kesenjangan tersebut dalam rangka
memecahkan masalah yang dihadapi.
Hasil penelitian, misalnya Tindakan Kelas, belum bisa
dikatagorikan sebagai best practice karena dalam
mengimplementasikan hasil penelitian banyak faktor-faktor
lain yang mungkin terjadi dan mempengaruhi tingkat
keberhasilan, sehingga indikator best practice (ciri sebuah
best practice) tentu belum bisa kelihatan.
7
Dengan demikian best practice guru, merupakan sebuah
publikasi ilmiah yang memaparkan hal ihwal pengalaman
terbaik yang telah dilakukan selama melaksanakan tugas
tugasnya dalam pembelajaran termasuk mengatasi
masalah jika ada, dengan ciri-ciri: (1) inovatif, (2)
outstanding result, (3) keberhasilan lestari, (4) mampu
menjadi model, (5) memberi inspirasi, dan (6) ekonomis
serta efisien.
Contoh Best Practice Guru :
1. Pengalaman terbaik mengembangkan program
peningkatan mutu pendidikan.
2. Pengalaman terbaik menangani anak anak nakal
disekolah.
3. Pengalaman terbaik mendisiplinkan guru dan murid.
4. Pengalaman terbaik mengantarkan anak didiknya
berkali kali menjadi juara olimpiade ilmu pengetahuan
tingkat internasional.
5. Contoh lain ada di lampiran 3.

B. Persyaratan Peserta
1. Peserta Penulisan ini adalah guru pendidikan
menengah.
2. Penulisan laporan Best Practice dilakukan
perorangan.

C. Penulisan
1. Diketik maksimal 15 halaman A4 (pendahuluan
maksimal 3 halaman, best practice maksimal 7
halaman, rencana pengembangan maksimal 4
halaman, kesimpulan dan saran 1 halaman), spasi
8
1,5, Huruf Time New Roman ukuran 12 pt, batas
tepi/margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, dan
bawah 3 cm.
2. Naskah dijilid rapi dengan menggunakan sampul soft
cover berwarna HIJAU dan format sesuai dengan
yang tersaji dalam lampiran. Semua lampiran harus
dijilid menjadi satu kesatuan dengan laporannya
(tidak disajikan secara terpisah).
3. Kerangka Isi
Bagian Awal terdiri dari halaman judul, lembaran
persetujuan, kata pengantar, daftar isi, abstrak
atau ringkasan, daftar tabel, daftar gambar, dan
daftar lampiran (bila ada).
Bagian Isi memuat: (a) pendahuluan: berisikan
tentang latar belakang timbulnya masalah,
pendekatan penyelesaian masalah, tujuan, dan
manfaat; (b) langkah-langkah atau cara-cara
dalam memecahkan masalah, termasuk
hambatan hambatan yang harus diatasi yang
dituangkan secara rinci, alat dan/atau instrumen
yang digunakan, tempat dan waktu serta lembaga
yang menunjang pelaksanaan; (c) hasil yang
dicapai; dan (d) simpulan dan Saran.
Bagian Penutup berisi daftar pustaka dan
lampiran-lampiran tentang semua data yang
dipakai untuk menunjang tulisan ini.




9
D. Prosedur Pengiriman
Kelengkapan yang harus dikirim kepada panitia:
1. Laporan tertulis sebanyak 2 (dua) eksemplar.
2. Naskah sajian (print-out) presentasi yang berupa
tayangan Power Point, dengan jumlah slide sekitar
10-20 buah, untuk presentasi disediakan waktu
maksimal 10 menit.
3. CD yang berisi laporan lengkap dalam format MS.
Word, dan juga berisi naskah presentasi dalam format
MS. PowerPoint.

Pengiriman Naskah Best Practice
1. Laporan yang telah selesai (telah mendapat
persetujuan/pengesahan) beserta CD dikirimkan ke
alamat berikut:






2. Berkas laporan paling lambat telah dikirim kepada
panitia pada tanggal 29 Agustus 2014 (cap pos)
Pengiriman dilakukan melalui jasa pengiriman dan
dilakukan oleh guru yang bersangkutan, tidak melalui
sekolah atau yang lain.




PANITIA PENULISAN BEST PRACTICE GURU
Subdit Program dan Eval uasi
Direktorat Pembinaan PTK Pendidi kan Menengah
Direktorat Jenderal Pendi dikan Menengah
Kemdikbud Gedung D Lantai 12
Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta


10
BAB III
SISTEM PENILAIAN DAN PENGHARGAAN

A. Tim Penilai
Tim penilai terdiri atas para pakar yang relevan dengan
tugas keguruan terpilih dan ditetapkan berdasarkan surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan c.q.
Direktur Pembinaan PTK Dikmen.

B. Tahapan Penilaian
Tahapan Penilaian dilakukan dalam 2 (dua) tahap:
1. Tahap Pertama: Penilaian Dokumen dan Substansi
Tulisan.
a. Penilaian dokumen meliputi penilaian kesesuaian
format dan kelengkapannya: Lembar
Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar isi,
Abstrak/Ringkasan, Bab Pendahuluan, Bab Cara
mengatasi Masalah, Bab Hasil yang Dicapai,
Simpulan dan Saran, Daftar Pustaka, dan
Lampiran.
b. Penilaian substansi meliputi penilaian: (a)
orisinilitas, (b) inovasi, (c) keberhasilan lestari, (d)
inspiratif, dan (e) ketepatan dan kejelasan dalam
penyelesaian masalah. Aspek-aspek tersebut
dikemukakan sebagai berikut.
1) Orsinilitas terdiri dari: (a) topik bahasan
merupakan ide mengandung kebaharuan,
dan (2) idea, kalimat atau paragraf yang
bukan bersumber dari penulis disebutkan
sumbernya dengan cara yang benar.
11
2) Inovasi terdiri dari: (a) hasil yang dicapai
mengandung ide kebaharuan, bukan hasil
pengulangan atau peniruan, dan (b) hasil
yang dicapai berkaitan dengan peningkatan
kualitas profesi guru
3) Keberhasilan Lestari terdiri dari: (a) cara
penyelesaian masalah menggambarkan
rangkaian kegiatan yang jelas sehingga
dapat dilakukan pengulangan oleh guru lain,
dan (b) hasil yang dicapai bersifat
berkesinambungan, bukan sesaat.
4) Inspriratif terdiri dari: (a) topik bahasan dapat
memberikan inspirasi bagi guru, (b) topik
bahasan memberikan inspirasi kepada
pegawas lain, dan (c) topik bahasan
memberikan inspirasi terhadap pembuat
kebijakan
5) Aplikasi best practice dan rencana
pengembangan terdiri dari (a) cara dan
tindakan yang dilakukan dalam pemecahan
masalah diuraikan dengan tepat, (b)
hambatan-hambatan dalam pemecahan
masalah dituang secara rinci, dan (c)
rencana pengembangan lebih lanjut.
Bagi peserta yang lolos dalam Penilaian Tahap
Pertama akan menpunyai kesempatan mengikuti
presentasi tingkat nasional.


12
2. Tahap Kedua: Penilaian atas Presentasi Hasil Best
Practice.
Penilaian tahap kedua didasarkan atas substansi/isi
dan kualitas presentasi dengan kriteria: (a) kerunutan
dan kejelasan penyajian, (b) penguasan isi
tulisan/materi, (c) metode dan alat bantu/power point
yang digunakan dalam penyajian, (d) kemampuan
(penalaran) dan ketepatan menjawab pertanyaan dari
tim penilai, (e) sikap, kepercayaan diri dalam
penyajian, dan (f) ketepatan waktu dalam penyajian.
Hasil penilaian, baik tahap pertama maupun tahap
kedua tidak bisa diganggu gugat.

C. Penghargaan
Penulis yang lolos penilaian tahap pertama akan
memperoleh kesempatan diundang di Jakarta untuk
mengikuti presentasi tingkat nasional, sehingga dapat
mendengarkan dan berdiskusi tentang pengalamaan
terbaik dari guru yang berasal dari berbagai daerah
seluruh Indonesia.
Penyaji terbaik pada kegiatan lomba Pengalaman Terbaik
(Best Practice) tingkat nasional akan memperoleh hadiah
yang berupa sertifikat tingkat nasional dan
penghargaan lainnya.






13
BAB IV
PENUTUP

Pedoman ini berisi informasi tentang latar belakang, tujuan,
serta pengertian/definisi tentang apa yang dimaksud dengan
pengalaman terbaik guru. Di dalamnya juga memuat
bagaimana prosedur dalam menulis dan mengirimkan laporan,
serta bagaimana laporan tersebut akan dinilai.
Dengan pedoman ini diharapkan guru dapat dengan lebih jelas
dan mudah memahami apa yang dimaksud best practice dari
keberhasilan keberhasilan selama melaksanakan tugas
masing-masing dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan.
14
Lampiran 1
Format Sampul (warna sampul HIJAU, kertas ukuran A4)








BEST PRACTICE GURU
DALAM TUGAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH


Tuliskan Judul dengan huruf ARIAL
(font 22, semua dalam huruf kapital)


oleh
(tuliskan Nama Lengkap, NIP, dan Unit Kerjanya;
misalnya guru pada mata pelajaran .... di Sekolah ........
kota.......)



DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2014
15
Lampiran 2
Format Lembar Pengesahan

Naskah Laporan Pengalaman Terbaik (Best Practice) Guru ini
J udul : ..
Penulis : ..
J abatan : Guru mata pelajaran..............................
Kota ..........................................
Provinsi .....................................
benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan
plagiasi. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini
merupakan hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut.

Meyetujui dan mengesahkan: ................., . tanggal
Kepala Sekolah, Penulis,
Tanda tangan & stempel Tanda tangan



___________________ ___________________
NIP. NIP.








16
Lampiran 3
Contoh Intisari Pengalaman Terbaik Guru

No
Permasalahan
teridentifikasi
Kegiatan nyata yang telah
dilakukan dan dinyatakan
sebagai pengalaman
terbaiknya
Hasil kegiatan berupa
best practice
1 Kesulitan dalam
mengajarkan
konsep tertentu
Guru menerapkan
strategi/metode pembelajaran
baru yang lebih inovatif dalam
mengaktifkan siswanya
Pemahaman siswa
terhadap konsep tertentu
meningkat sangat tajam
dan bertahan dalam
beberapa tahun.
2 Kegiatan siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler
tertentu rendah
Guru membuat berbagai
kegiatan secara teratur dengan
menggunakan pendekatan
dinamika kelompok dan
peningkatan motivasi yang
lebih inovatif
Setelah enam bulan
minat dan kegembiraan
siswa pada kegiatan
ektrakurikuler tertentu
meningkat secara
signifikan dibanding
sebelumnya.
3 Komunikasi di
antara siswa dan
guru kurang
terbina
Sekelompok guru bekerjasama
dengan siswa melakukan
inovasi dalam membuat
berbagai kegiatan, antara lain
meningkatkan kualitas majalah
dinding sekolah, megadakan
lomba-lomba, dan kegiatan lain
sehingga komunikasi lebih
menyenangkan dan
berkualitas.
Kemampuan guru dan
siswa dalam
berkomunikasi tertulis
meningkat dengan
sangat bermutu dan
menyenangkan,
sehingga menciptakan
suasana akademis yang
lebih baik.
17
No
Permasalahan
teridentifikasi
Kegiatan nyata yang telah
dilakukan dan dinyatakan
sebagai pengalaman
terbaiknya
Hasil kegiatan berupa
best practice
4 Sekolah kurang
disiplin dan kurang
mendapat tempat di
hati masyarakat
Memodifikasi berbagai
kegiatan komunikasi secara
teratur dan terencana dengan
tujuan meningkatkan disiplin
siswa dan guru, serta
meningkatkan layanan serta
menjaga citra sekolah sesuai
harapan masyarakat.
Dalam waktu 2 tahun
sekolah telah berubah
dengan sangat nyata,
menjadi sekolah yang
tertib dan disegani oleh
masyarakat .
5 Selalu kalah
dalam olimpiade
matematika
Guru melakukan perbaikan
latihan berdasarkan teori baru
dan menggabungkan dengan
pengalaman terbaik guru lain
untuk mengadakan kegiatan
khusus pada sekelompok siswa
untuk menyiapkannya menjadi
tim olimpiade matematika yang
tangguh dari sekolahnya
Dalam waktu satu tahun
tim tersebut dapat
merebut berbagai
prestasi di tingkat
kota/kabupaten ,
propinsi , bahkan
nasional.
6 Dsb..

Dsb Dsb

You might also like