You are on page 1of 5

Sistem Pengukuran Instrumentasi

1. Fungsi Instrumentasi
Seperti ditunjukkan pada Gambar 1. dibawah ini, maka fungsi instrumentasi pada suatu proses
industri diklasifikasikan sebagai berikut :
Gambar 1. Fungsi Instrumentasi
Sebagai alat Ukur, yaitu untuk memonitor kondisi operasi, melalui pengukuran variabel proses yang
mempengaruhi jalannya operasi, seperti tekanan, temperatur, jumlah aliran, level dan lain-lain.
Sebagai alat Kontrol, untuk mengendalikan jalannya operasi agar variabel proses selalu sesuai dengan
harga yang diinginkan.
Sebagai alat Safety, untuk mencegah kerusakan pada peralatan dan mencegah kecelakaan pada operator.
Sebagai alat analisa, untuk menganalisa produk, apakah sudah memenuhi spesifikasi tertentu seperti
yang diinginkan.

Pengukuran berarti membandingkan sesuatu yang telah ditentukan sebagai standard dengan sesuatu
yang belum diketahui untuk mendapatkan besaran kwantitatif dari sesuatu yang diukur tersebut. Dengan
demikian teknik pengukuran adalah cara-cara guna mendapatkan hasil pengukuran yang setepat-
tepatnya atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul pada pengukuran.
2. Sistem Pengukuran
Gambar 2. Sistem Pengukuran Secara Umum


Secara umum sistem pengukuran dibagi menjadi tiga bagian. Hal tersebut adalah sebagai berikut :

Input devices (sensor)
Intermediate means (signal modifier)
Output devices (read out device)
Gambar 3. Sistem Pengukuran

Bagian input disebut juga sebagai elemen sensor atau tranducer. Dimana tugas sensor adalah
merubah suatu besaran fisis menjadi besaran fisis yang lain. Contoh : dari panas ke listrik, dari tekanan
ke perpindahan dan lain-lain. Bagian process tugasnya melakukan pengolahan data atau sinyal yang
diberikan oleh bagian input untuk dimodifikasi, dikuatkan atau diubahnya menjadi bentuk lain sesuai
dengan besaran/signal yang dibutuhkan read out device. Bagian output atau read out device
tugasnyamemperagakan informasi yang dihasilkan bagian proses dalam bentuk sesuai dengan kebutuhan
sistem. Peragaan informasi atau data bisa dalam valve (yang melaksanakan sinyal pengendali yang datang
dari controller).
Instrumentasi merupakan alat-alat dan piranti (device) yang dapat dipakai sebagai alat
pengukuran, pengontrolan dan analisa dalam suatu system yang lebih besar dan kompleks. Sistem
pengukuran, analisa dan control dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca
dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan mengunakan komputer (sirkuit
elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika
dan instrumentasi itu sendiri.
Adapun jenis jenis Pengukuran yang dilakukan menggunakan instrumentasi antara lain :
1. Pengukuran Tinggi cairan (Level)
2. Pengukuran Tekanan (Pressure)
3. Pengukuran Suhu ( Temperature)
4. Pengukuran Aliran (Flow)
Sistem instrumentasi yang dapat digunakan didalam industri harus memenuhi beberapa syarat-
syarat antara lain harus dapat dipercaya (reliable), harus teliti (accuracy). Beberapa hal yang sangat
penting untuk keperluan proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi adalah mengenai :
- Fungsi dan alat ukur
- Jenis besaran yang akan diukur
- Daerah pengukuran (range) dari besaran proses
- Kepekaan dan ketelitian dari pengukuran
- Kehandalan (kekuatan dari instrumentasi)
3. Sistem Pengukuran dan Pengaturan Level
Hampir semua proses dalam dunia industri membutuhkan alat-alat otomatis untuk mengendalikan
variabel proses termasuk dalam mengendalikan level cairan. Gabungan serta kerja alat-alat otomatis
pengendali otomatis pada pengendalian level itulah yang disebut dengan sistem proses pengendalian level
sedangkan semua peralatan yang membentuk sistem tersebut dinamakan dengan instrumentasi proses
pengendalian level. Ada empat langkah yang harus, diperhatikan dalam sistem proses pengendalian level
yaitu :
1. Mengukur level
2. Membandingkan level yang terukur dengan level yang diharapkan.
3. Menghitung kesalahan
4. Mengoreksi dan memperbaiki kesalahan tersebut
Apabila langkah tersebut dilakukan sekaligus oleh alat instrumentasi, maka sistem pengendalian
level seperti ini disebut sistem pengendalian level otomatis.
Sistem pengukuran dan pengaturan secara umum terdiri dari beberapa elemen antara lain :
a. Primary Element (Sensing Element)
b. Secondary Element (Transmitter)
c. Control Element
d. Final Control Element
Dalam sistem pengaturan ke empat element diatas selalu dipakai, sedang pada sistem pengukuran
control element diganti dengan Receiver berupa indicator , recorder dan final element tidak digunakan.
Ada kalanya primary element dan secondary element merupakan suatu bagian yang tidak dapat
dipisahkan secara phisik.
Susunan umum dari sistem pengaturan dapat dilihat pada blok diagram pada gambar 4.

Gambar 4 Blok Diagram Sistem Pengaturan
3.1 Primary Element
Primary element adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah suatu besaran phisis (suhu,
tekanan, aliran dan level) menjadi besaran phisis yang lainnya.
Pada pengukuran level ada 2 (dua) metode yang dipakai yaitu :
- Pengukuran level secara langsung
Pengukuran level secara langsung adalah tingi permukaan fluida cairan yang langsung dapat
diketahui.
- Pengukuran level secara tidak langsung
a. Pengukuran level dengan gelas penunjuk (sigh glass)
Pengukuran dengan gelas penunjuk merupakan cara yang sederhana, mudah, aman dan murah.
Prinsip kerjanya adalah bejana berhubungan diisi cairan dengan berat jenis yang sama akan mempunyai
permukaan yang sama pula.


Gambar 5 Pengukuran Level dengan Sigh Glass
b. Pengukuran Level Berdasarkan Variable Displacement
Pengukuran level variable displacement prinsipnya menggunakan Hukum Archimedes bahwa apabila
suatu benda dimasukkan kedalam fluida/cairan maka benda tersebut akan mendapatkan gaya tekan
keatas/beratnya akan berkurang sebesar berat fluida/cairan yang dipindahkan oleh benda tersebut.


Gambar 6 Pengukuran Level Berdasarkan Variable Displacement Displacer
Prinsip ini dipakai dengan menggunakan displacer sebagai benda yang variable displacement jika
permukaan zat cair naik/turun maka displacer akan mengalami perubahan berat, sehingga menimbulkan
perubahan sudut punter dari torque tube yang berhubungan dengan pointer untuk mengetahui besaran
level yang diukur. Perubahan sudut punter dari tube dimanfaatkan untuk menggerakan flapper atau
nozzle system supaya menghasilkan signal pneumatic 3 15 psi.


Gambar 7 Pengukuran Level dengan Displacer (Masoneilan)
(Hardware Modul Pertamina, 2006)
3.2 Secondary Element
Element ini berfungsi mengolah perubahan fisik yang dihasilkan oleh sensor menjadi suatu
penunjukan (indicator) atau menjadi suatu signal standar untuk ditranmisikan ke receiver (indicator dan
recorder)
maupun control element (controller). Signal standard yang digunakan pada peralatan instrumentasi
adalah :
Signal pneumatic : 3 15 psi
Signal listrik : 4 20 mA , 1 5 Vdc
Secondary element ini secara umum disebut transmitter :
Blind transmitter yaitu suatu alat yang mengubah besaran fisik dari sensor menjadi signal standar untuk
dikirimkan ke alat lainnya tanpa indicator. Misalnya pressure cell flow transmitter tanpa indicator.
Indicating atau recording Transmitter yaitu alat yang mengubah besaran fisik dari sensor menjadi
besaran yang langsung bisa dibaca disamping tetap diubah menjadi signal standar untuk dikirimkan ke
alat lain. Misalnya pressure transmitter dengan indicator
3.3.3 Control valve (Final Element)
Control valve adalah komponen akhir dari control system yang disebut juga dengan final control
element. Fungsi dari control valve adalah untuk mewujudkan signal koreksi dari controller menjadi suatu
aksi yang dapat mengembalikan kondisi proses ke harga yang telah ditentukan bila terjadi penyimpangan.
Dalam pengoperasiannya control valve mempunyai 2 (dua) macam aksi :
- ATO (Air to Open) / Normally Close, bila ada signal input control valve cenderung membuka.
- ATC (Air to Close) / Normally Open, bila ada signal input control valve cenderung menutup.
Control valve bekerja, digerakkan oleh pneumatic signal standard instrumen antara 3 15 psi dari
controller.
Secara garis besar control dibagi atas :
- Actuator
- Body



Gambar 8 Control valve
(Hardware Modul Pertamina, 2006)
3.4 Controller
Secara umum kerja dari controller adalah melakukan pengaturan terhadap variable proses dengan cara
memerintahkan final control elemen mengatur variable proses. Kemudian hasil pengaturan dirasakan
oleh
sensing element untuk dilaporkan ke controller untuk dibandingkan dengan nilai yang diinginkan (set
point).
Jadi fungsi-fungsi controller adalah :
a. Membandingkan antara harga yang diinginkan set point (SP) dengan measurement (PV).
b. Menghitung berapa besar perbedaan set point (SP) dengan measurement variable (MV) atau berapa
deviasinya.
c. Melakukan koreksi terhadap proses atas dasar menbandingkan dan menghitungnya.
d. Menghilangkan perbedaan dari kedua harga tersebut dengan cara merubah-rubah besarnya suatu
manipulated variable, hingga control variable nya (PV) terjaga.

4. Jenis-Jenis Sistem Pengendalian
Suatu sistem pengendalian, dapat dibedakan berdasarkan jenis dari loop pengendaliannya. Ada 2 jenis
loop pengendalian, yaitu:
1. Open Loop Control (Lup Terbuka)
Untuk memahami bentuk loop pengendalian ini, amatilah gambar di bawah ini. Open loop control
adalah sistem pengendalian yang keluarannya tidak akan dapat mempengaruhi aksi dari pengendaliannya
(output tidak dilakukan feed back ke input). Diagram blok control loop terbuka ditunjukkan pada Gambar
9.

Gambar 9 Open Loop Control
Dengan:
V = set point
m =variabel termanipulasi
G1= unsur kontrol
c = variabel terkontrol
G2= unsur proses

2. Close Loop Control (Loop Tertutup)
Close Loop Control adalah merupakan sistem pengendalian yang sinyal keluarannya mempunyai
pengaruh langsung pada aksi pengendaliannya. Struktur kontrol loop tertutup umpan balik ditunjukkan
pada Gambar 10 dan Struktur kontrol loop tertutup umpan maju ditunjukkan pada Gambar 11.

Gambar 10 Close Loop Control dengan Umpan Balik
Dengan:
v = set point
m =variabel termanipulasi
G1 = unsur kontrol
G2 = unsur proses
c = variabel terkontrol
e = sinyal aktuasi
H = variabel feed back

Gambar 11 Struktur Kontrol Lup Tertutup Umpan Maju

You might also like