LARINGITIS TUBERKULOSIS

PENDAHULUAN
Penyakit ini hampir selalu sebagai akibat tuberculosis paru. Sering kali setelah diberi
pengobatan, tuberculosis parunya sembuh tetapi laryngitis tuberkulosisnya menetap.
Hal ini terjadi karena struktur mukosa laring yang sangat lekat pada kartilago serta
vaskularisasi yang tidak sebaik par, sehingga bila terinfeksi sudah mengenai
kartilago, pengobatannya akan lebih lama.
PATOGENESIS
Infeksi kuman ke laring dapat terjadi melalui udara penafasan, septum yang
mengandung kuman atau penyebaran melalui aliran darah dan limfe. Tuberculosis
dapat menimbulkan gangguan sirkulasi. Edema dapat timbul di fosa interatenoid,
kemudian ke aritenoid, plika vokalis, plika ventrikularis, epiglottis serta terakhir ialah
sub glotik.
GAMBARAN KLINIS
Secara klinis, laryngitis tuberculosis terdiri dari 4 stadium yaitu:
1. Stadium Infiltrasi
Yang pertama mengalami pembengkakan dan hiperemis adalah mukosa laring
bagian posterior. Kadang-kadang pita suara terkena juga. Pada stadium ini
mukosa laring berwarna pucat.
Kemudian didaerah submukosa terbentuk tuberkel, sehingga mukosa tidak
rata, tampak bintik-bintik berwarna kebiruan. Tuberkel semakin membesar
serta beberapa tuberkel yang berdekatan bersatu, sehingga mukosa diatasnya
merenggang. Pada suatu saat karena sangat merenggang maka akan pecah dan
timbul ulkus.
2. Stadium ulserasi
Ulkus yang timbul pada akhir stadium infiltrasi membesar. Ulkus ini dangkal,
dasarnya ditutupi oleh pekejuan serta sangat dirsaakan nyeri oleh pasien.
3. Stadium Perikondritis
Ulkus semakin dalam sehingga mengenai kartilago laring dan yang paling
sering terkena adalah kartilago aritenoid dan epiglottis. Dengan demikian
terjadi kerusakan tulang rawan, sehingga timbul nanah yang berbau, proses ini
akan melanjut dan terbentuk sekuester. Pada stadium ini keadaan umum
pasien sangat buruk dan dapat meninggal dunia. Bila pasien dapat bertahan
maka prosers penyakit berlanjut dan masuk ketahap akhir yaitu
fibrotuberkulosis
4. Stadium Fibrotubelkulosis
Pada stadium ini terbentuk fibrotuberkulosis pada dinding posterior, pita suara
dan subglotik

LAPORAN KASUS