You are on page 1of 6

1

FREKUENSI KARAKTERISTIK SEL Saccharomyces cerivisiae


PADA PROSES DIELEKTROFORESIS MENGGUNAKAN KONFIGURASI
ELEKTRODA TITIK DAN BIDANG

SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
Strata Satu S-1 Fisika













Disusun Oleh:
Nurlaela
J2D 004 189



JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2010



2


ABSTRACT


The research about characteristics frequency of cells Saccharomyces
cereviseae at dielectrophoresis process by using configuration of point electrode and
plane u had been done.
Medium which used to put samples and electrode were Aquades. Size of point
electrode has diameter 0.2 mm and u electrode has length 4 mm with plane that
opposite each other and has length of 2 mm. Electric field with AC voltage resource
were produced from signal generator by using voltages (5.2; 5.7; 6.2; 6.7; and 7.2)
volts and frequencies (200; 400; 600; 800; 1000; 1200; 1400; 1600; 1800; and 2000)
Hz. Observation had been done by used microscope with 200 times large which paired
CCD vidio and the result had recorded on laptop for 10 second.
The result of this research showed that minimum voltage which capable to
moved Saccharomyces cereviseae was 7.2 volts. Characteristic frequency from
Saccharomyces cereviseae was 1800 Hz. Speed of Saccharomyces cereviseae which has
radius 0.04 mm was 0.13 mm / s while has radius 0.07 mm was 0.14 mm/s.

Keywords : Dielectrophoresis, Characteristics frequency, Saccharomyces cerevisia.


INTISARI

Telah dilakukan penelitian tentang frekuensi karakteristik sel Saccharomyces
cereviseae pada proses dielektroforesis menggunakan konfigurasi elektroda titik dan
bidang .
Medium yang digunakan untuk meletakkan sampel dan elektroda adalah
aquades. Ukuran elektroda titik berdiameter 0,2 mm dan elektroda panjangnya 4 mm
dengan bidang yang saling berhadapan panjangnya masing-masing 2 mm. Medan listrik
dengan sumber tegangan AC dihasilkan dari generator sinyal menggunakan tegangan
(5,2; 5,7; 6,2; 6,7; dan 7,2) volt dan frekuensi (200; 400; 600; 800; 1000; 1200; 1400;
1600; 1800; dan 2000)Hz. Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop dengan
pembesaran 200 X yang dipasang video CCD dan hasilnya direkam di laptop selama 10
detik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tegangan minimum yang mampu untuk
menggerakan Saccharomyces cerevisiae adalah 7,2 volt. Frekuensi karakteristik dari
saccharomyces cerevisiae adalah 1800 Hz. Kecepatan Saccharomyces cerevisiae yang
berjari-jari 0,04 adalah 0,13 mm/s sedangkan kecepatan Saccharomyces cerevisiae yang
berjari-jari 0,07 mm adalah 0,14 mm/s.

Kata kunci: Dielektroforesis, Frekuensi karakteristik, Saccharomyces
cerevisiae
3



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Untuk mempelajari organisme hidup, banyak teknik yang tersedia sekarang. Teknik ini
bertujuan untuk menambah dan menyederhanakan teknik fisika seperti dielektroforesis, yaitu
suatu metode yang sesuai untuk mempelajari organisme berukuran mikro. Dielektroforesis
didasarkan pada kenyataan bahwa sel dengan karakteristik listrik yang berbeda akan menunjukan
reaksi yang berbeda pula pada medan listrik tidak seragam (Pohl, 1971).
Secara alamiah setiap jenis mikroorganisme (bakteri, virus, atau fungi) memiliki sifat
kelistrikan, kemagnetan, dan frekuensi diri. Jika mikroorganisme dikenai medan listrik AC maka
di dalam mikroorganisme akan terbentuk dipol listrik induksi. Interaksi antara medan listrik yang
tidak uniform (seragam) dengan momen dipol listrik terinduksi akan menyebabkan gaya
translasi, yang disebut gaya dielektroforesis (Pohl, 1978).
Proses dielektroforesis adalah gerak lurus yang terjadi pada partikel netral sebagai hasil
dari polarisasi yang terinduksi oleh medan listrik tak seragam (Pohl, 1958). Proses
dielektroforesis banyak memiliki kegunaan dalam aplikasi bioteknologi yaitu pemisahan,
pendeteksi dan karakteristik sel makhluk hidup. Pada sepuluh tahun terakhir, proses
dielektroforesis menarik perhatian para ilmuwan dan komunitas industri (Ting, J dan Lin,Y,
2007).
Dielektroforesis telah digunakan untuk mengangkut partikel tanpa menggunakan cairan
yang mengalir. Dielektroforesis berdasarkan pada konsep medan listrik tidak seragam
menyebabkan dipol pada partikel, yang pada waktu tertentu berinteraksi dengan medan listrik
menyebabkan partikel bergerak mendekat atau menjauh dari gradien medan listrik kuat
bergantung pada penyebab dipol (H. Morgan dan N. G. Green, 2003).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa gaya
dielektroforesis dihitung berdasarkan kesetimbangan antara energi listrik dan momentum pada
partikel dielektrik dalam medium dielektrik (Sauer, 1985). Pohl (1951) telah mendapatkan
sebuah gambaran untuk gaya dielektroforesis pada sel yang berada dalam medium dengan
memodelkan sel sebagai bola padat. Model ini realistis untuk sel biologi yang tersusun dari
4

kulit bola dielektrik dan khusus digunakan untuk menghitung sifat dielektrik dari membran
sel dan sitoplasma (Kaler dan Jones, 1990). Selain itu juga Azam (2001) telah melakukan
penelitian yang menyimpulkan bahwa gradien medan listrik sangat berpengaruh terhadap gaya
dielektroforesis dan karakteristik sel ditentukan oleh sifat kelistrikan dan kemagnetan dari
komponen penyusun sel (Azam dan Idham, 2002).
Pada penelitian ini akan dibahas hasil eksperimen yang telah dilakukan untuk
menentukan frekuensi karakteristik Saccharomyces cerevisiae pada proses dielektroforesis
menggunakan konfigurasi elektroda titik dan bidang .

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka perlu ditentukan frekuensi karakteristik
dari Saccharomyces cerevisiae pada proses dielektroforesis.

1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kualitas Saccharomyces cerivisiae diabaikan
b. Elektroda terbuat dari tembaga yang kemurniannya diabaikan
c. Diameter elektroda berukuran 0,2 mm.
d. Saccharomyces cereviseae dianggap sebagai model bola yang berada pada medium
aquades
e. Jarak antar elektroda tetap yaitu 2 mm.
f. Sumber Tegangan AC berasal dari generator sinyal dengan gelombang sinusoidal
g. Hanya meninjau pengaruh frekuensi dan tegangan terhadap dinamika sel
Saccharomyces cereviseae.
h. Penelitian dilakukan pada tegangan 5,2; 5,7; 6,2; 6,7; dan 7,2 volt dan interval
frekuensi 200 Hz sampai 2000 Hz dengan range 200Hz.
i. Gaya stoke tidak diteliti

1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
5

1. Menentukan hubungan tegangan listrik AC dengan kecepatan Saccharomyces
cerivisiae pada proses dielektroforesis
2. Menentukan frekuensi karakteristik dari Saccharomyces cerivisiae pada proses
dielektroforesis

1.5 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Dapat dipergunakan untuk menentukan frekuensi karaktesistik dari Saccharomyces
cerevisiae.
2. Diharapkan dapat memberi manfaat terhadap perkembangan dielektroforesis pada
bidang bioteknologi untuk pemisahan mikroorganisme.




Daftar Pustaka

Aldaeus,F, 2006, New Concepts for Dielectrophoretic separation and Dielectric Measuremen of Bioparticles ,
Thesis, KTH Chemical Science and Engineering, Stockhlom, Sweden.
Azam, M, 2001, (b)Pengaruh Gradien Medan Listrik AC Terhadap Gaya Dielektroforesis pada Sel Telur Ikan Mas,
Berkala Fisika Volume 4, Nomor 3 , 24-28
Azam, M dan Idham A, 2002, Pemanfaatan Proses Dielektroforesis pada Penentuan Permittivitas dan
Konduktivitas Listrik Sel Telur Ikan Mas, Berkala Fisika Volume 5, Nomor 3 , 25-29
Bamji, S. S., Bulinski, A. T., and Prasad, K. M., 1993, Electrical Field Calculation With The Boundary Element
Methode, IEEE Transaction on Electrical Insulation Vol. 28 No. 3, June, 420 424
Daryus, A., 2006, Diktat Kuliah Material Teknik, Jakarta.
Fardias, S. 1992. Mikroiologi Pangan. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
Hughes, M.P., 1999, AC Electrokinetics: Application for Nanotechnology,
http://www.foresight.org/Conferences/MNT7/Paper/Hughes/index.html
Kaler, K.V.I.S. dan Jones, T.B., 1990, Biophysics Journal, 57
Kane, Joseph W., dkk., 1988, Fisika Edisi 3, Bandung.
Kumar, S.,dkk., 2005, Tin Oxide Nanosensor Fabrication using AC Dielectrophoretic Manipulation of Nanobelts,
Electrochimica Acta 51, 943951
Lodder, J., 1970 , The Yeast : A Taxonomic Study Second Revised and Enlarged Edition . The Netherland,
Northolland Publishing Co, Amsterdam
6

Mahaworasilpa,T.L , Coster,H.G.L dan George,E.P., 1994, Forces On Biological Cells Due to Applied
Alternating(AC) Electric Fields, I. Dielectrophoresis,Biochimica et Biophysics Acta, 1193,118-126.
Marx Jean, L., 1991 . Revolusi Bioteknologi . Terjemahan : WILDER YATIM. Edisi I, Cetakan l, kota : Jakarta
.Yayasan Obor Indonesia : 69-73 .
H. Morgan dan N. G. Green. 2003. AC Electrokinetics: colloids and nanoparticles. Research Stuides Press,
Philadelphia.
Nikon. 2009. Saccharomyeces Yeast Cells : Nikon Microscopy . Phase Contrast lmageGaIlery
.http//www.microscopyu .com/galleries/pliasecontrast/sacc haromvcessmall .html (10 Desember 2009) .
Pohl, H., A., 1951, J. Appl. Phys. Vol. 22 page 869
Pohl, H., A., 1958, J. Appl. Phys. Vol. 29 page 1182.
Pohl, H., A., 1971, J. Appl. Phys. Vol. 115 page 1c.
Pohl, H., A., 1978. Dielectrophoresis: The Behavior of Neutral Matter in
Nonuniform Electric Fields .Cambridge Univ. Press, Cambridge, U.K.
Sanger. 2009. Peptidase of Saccharomyces cerevisae .http //merops . Sanger.ac. Uk/speccards/peptidase/spOO0895
.htm . (10 Desember 2009) .
Sauer, F. A., 1985, Interaction between Electromagnetic Fields and Cells, Plenum Press, New York.
Sigmond, R.S., 1982, Simple Approximation Treatment of Unipolar Space-charge-dominated Coronas : The
Warburg Law and The Saturation Current, J. Appl. Phys., Vol 53(2), pp 891-898
Sumarsih, Sri., 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar, Fakultas Pertanian UPNVeteran, Yogyakarta
Ting,J and Lin,Y, 2007,Cell manipulations with Dielectrophoresis Thesis PhD, Systems Design Engineering,
Waterloo, Ontario, Canada
Tipler, 1996, Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 2, Jakarta, Erlangga
Zemansky, 1962, Fisika untuk Universitas 1, Bandung, Binacipta
http://www.sees.bangor.ac.uk/Basicscience.htm (12 Desember 2009)

You might also like