Professional Documents
Culture Documents
LEPROSY
Sinonim
Penyakit Hansen, hanseniasis, dan nama-nama dalam bahasa-bahasa lokal di
daerah-daerah endemik.
Definisi
Penyakit granulomatous kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium
leprae, pada dasarnya menyerang saraf-saraf periferal dan kulit.
Sejarah
Endemik di India dan Timur Jauh sejak zaman kuno, leprosy masuk ke
Eropa dalam abad ke- !", barangkali melalui pasukan #le$ander #gung.
Epidemik Eropa men%apai pun%aknya dalam abad ke-&', kemudian hilang se%ara
perlahan. Para penduduk Peran%is memba(a leprosy ke )anada dan budak-
budak #frika memba(anya ke #merika. Tidak diketahui bagaimana penyakit
tersebut men%apai orang-orang pribumi #ustralia. *ahkan setelah penemuan
agent, M. leprae, oleh #rmauer Hansen di +or(egia pada tahun &,-' .ba%illus
pertama yang dikaitkan dengan penyakit manusia/, sifat penularan leprosy tidak
diterima dengan mudah. Penyebaran perlahan dari penyakit tersebut dan
hubungan familialnya mengemukakan bah(a penyakit ini diturunkan.
)eyakinan ini, dan rasa takut akan deformitas yang dapat disebabkan leprosy,
telah berkontribusi terhadap stigma dan ostrasisasi yang masih
mengkarakterisasikan sikap terhadap leprosy. !tigma tersebut masih merupakan
sebuah kendala utama terhadap pengontrolan leprosy, meskipun kemajuan dalam
bakteriologi, kemoterapi dan epidemiologi.
&
Etiologi
Mycobacterium leprae tidak pernah tumbuh in vitro. Pertumbuhan yang
terbatas telah di%apai pada bantalan kaki tikus, dan pertumbuhan yang lebih
meluas dan penyakit tikus yang telah di-immunosuppressikan dan tikus biasa
dan nine-banded armadillo. 0ang terakhir ini telah memberikan Mycobacteria
untuk analisa genetik dan biokimia dan produksi 1aksin per%obaan. "odel
primate dari leprosy telah ditentukan dalam tiga spesies monyet. Mycobacterium
leprae tumbuh pada suhu '2-''
o
3, dengan penggandaan (aktu &4 hari. Ini
merupakan sebuah organisme yang sangat keras, masih dapat hidup dalam
lingkungan hingga &2 hari. 5angkaian genome M. leprae dipublikasikan pada
tahun 422&. Mycobacterium leprae memiliki '.4--"b genome yang
menampilkan e1olusi yang sangat reduktif. )urang dari setengah genome
mengandung gen-gen fungsional6 banyak pseudogenes yang ada. !eratus enam
puluh lima gen adalah unik terhadap M. leprae, dan fungsi dapat dikaitkan
dengan 47 dari mereka. Perbandingan jaras biosintetis dengan M. tuberculosis
memperlihatkan bah(a untuk lipolysis M. leprae hanya memiliki dua gen .M.
tuberculosis memiliki 44/. Mycobacterium leprae telah kehilangan banyak gen
untuk katabolisme karbon, dan banyak sumber karbon .misalnya, asetat dan
galaktosa/ tidak tersedia untuknya. Pertumbuhan Mycobacterium leprae
dapat dibatasi pada beberapa sumber karbon dimana dia dapat mempertahankan
metabolisme karbon yang seimbang. Juga dia telah kehilangan sistem-sistem
transfer elektron anaerobi% dan mikroaerophili%. Mycobacterium leprae
memiliki banyak gen untuk haem dan protein berbasiskan besi, akan tetapi
sangat terbatas dalam kapasitas asupan besinya, karena dia telah kehilangan
kemampuan untuk menghasilkan iron scavenging sideropores. #nalisa
restri%tion fragment length polymorphism .5E8P/ mengemukakan bah(a
Mycobacterium leprae adalah sebuah spesies tunggal, akan tetapi penelitian
baru-baru ini yang didasarkan pada rangkaian asam amino dari protein M.
4
leprae mengemukakan bah(a ada perbedaan strain yang tidak terlihat, dan ini
dapat memungkinkan penelitian-penelitian baru mengenai penularan.
Mycobacterium leprae memiliki dinding sel antigen kompleks yang
terdiri dari lipid, karbohidrat dan protein. 9rganisme tersebut juga
mensintesiskan lipid khusus spesies, phenoli% gly%olipid .P:8/. *eberapa
polymerase chain reaction .P35/ membuktikan .&, k;a, '<- k;a, <= k;a dan
rangkaian ribosomal 5+#/ telah dikembangkan untuk mendeteksi ;+#
M. leprae dalam jaringan dari pasien-pasien leprosy. >alaupun ini bersifat
spesifik, mereka masih belum %ukup sensitif untuk menjadi sangat bermanfaat
dalam mendiagnosa pasien-pasien yang kulitnya negatif se%ara bakteriologi
pada staining kon1ensional. "olekul dasar untuk resistansi rifampi%in telah
diuraikan dan kini memungkinkan, dengan menggunakan tehnik polymerase
%hain rea%tion-single strand polymorphism, untuk mengidentifikasikan isolate
resistan rifampi%in dalam beberapa jam.
Distribusi Geografik
!ekitar juta orang pernah mengalami, atau dilemahkan oleh, leprosy.
Penurunan yang nyata pada pasien-pasien yang terdaftar dari &4 juta pada
tahun &7,, sampai 2.4= juta pada pengobatan dalam tahun 422<
menyembunyikan gambaran yang menimbulkan rasa ingin tahu. Pre1alensi
telah menurun karena kombinasi terapi antibiotik yang efektif dan perubahan
dalam definisi kasus. "eskipun demikian, insidensi masih stabil pada sekitar
4=2.222 kasus baru se%ara tahunan, dengan tingkat yang tinggi dari kasus-kasus
masa kanak-kanak.
India mendominasi gambaran global dengan <2? dari kasus leprosy
dunia@ ,<? pasien leprosy bertempat tinggal di enam negara .India, *razil,
Indonesia, "yanmar, "adagaskar dan +epal/. 8eprosy tidak selalu menjadi
jenis penyakit tropis@ penyakit ini endemik di +or(egia hingga a(al abad ke-
'
42. Hampir semua kasus baru yang kini terlihat di Eropa dan #merika Atara
mendapatkan infeksi mereka meluas.
8eprosy adalah sejenis penyakit kronis dengan periode inkubasi yang
lama. >aktu inkubasi rata-rata 4-= tahun telah dikalkulasikan untuk kasus-
kasus tuberkuloid, dan ,-&4 tahun untuk kasus-kasus lepromatous. Tukang
reperasi #merika yang mengembangkan leprosy setelah melayani di daerah-
daerah tropis mempresentasikan hingga 42 tahun setelah paparan mereka.
>alaupun leprosy jarang menjadi penyebab utama kematian, para pasien
memiliki tingkat kematian yang distandarisasikan sedikitnya dua kali dari
populasi umum karena efek sekunder yang tidak langsung dari penyakit tersebut.
;iestimasi bah(a & juta disability adjusted life years .;#80/ hilang se%ara
global setiap tahun karena leprosy, dengan <.' tahun kehidupan yang sehat
hilang per pasien.
Asia, jenis kelamin, kontak rumah tangga dan 1aksinasi ba%ille
3almette-guerin .*3:/ adalah faktor penentu penting dari resiko leprosy@
insidensi leprosy men%apai pun%aknya pada usia &2-& tahun. )elebihan kasus-
kasus pria se%ara reguler telah ditemukan, (alaupun ini dapat menjadi akibat
dari (anita yang enggan datang kepada para pekerja kesehatan dengan lesi-lesi
kulit. Pengelompokan kasus dikenal dengan baik, terutama di daerah-daerah
endemik rendah. >alaupun status nutrisi yang kurang baik dianggap
memberikan ke%enderungan terhadap leprosy, tidak ada bukti yang baik yang
memperkuat hal ini. )ondisi sosio-ekonomi yang membaik, sekolah yang tinggi
dan perumahan yang baik mengurangi resiko leprosy. *erbagai gen dan daerah-
daerah dalam genome manusia telah dikaitkan dengan atau berhubungan dengan
kerentanan terhadap leprosy pada hakekatnya, atau dengan tipe khusus leprosy.
*arangkali se%ara tidak mengejutkan ini tidak dapat direproduksi dalam
populasi-populasi yang berbeda.
"ira et al. telah mengidentifikasikan bah(a alleles tertentu dalam
daerah-daerah PARK2 dan PACR pada khromosom < berhubungan dengan
Leprosy
Rook,s #e-tbook of Dermatolog!
.
th
e$/ 0ol 2/ 2121 / 33242&32421
Pembimbing 3 $r4"4S!ahril R Lubis S4''5'6
DEPAR#E*E+ %L*) 'ESE"A#A+ ')L%# DA+ 'ELA*%+
7' )S) 8 RS)P4 "4 ADA* *AL%' 8 RS) DR P%R+GAD%
*EDA+
2122
=
Hansens diseases (Leprosy)
An$re9s,/ Diseases of #he Skin :lini(al Dermatolog!
;
th
e$/ 3<31&<<<
Pembimbing 3 $r4"4S!ahril R Lubis S4''5'6
DEPAR#E*E+ %L*) 'ESE"A#A+ ')L%# DA+ 'ELA*%+
7' )S) 8 RS)P4 "4 ADA* *AL%' 8 RS) DR P%R+GAD%
*EDA+
<
2122
-