Elsa Tjahya

Journal Reading
Procedural Complications of Spinal
Anasthesia in the Obese Patient
Bertambahnya poulasi -> masalah kesehatan
Pelaksanaan tindakan operasi
Pada pasien obese, fungsi fisiologis berbeda
karena antropometri berubah sehingga blokade
saraf perifer lebih sulit

Teknik operasi pada pasien obese = regional
anestesi
Paling aman dengan risiko komplikasi tercatat
lebih kurang sebesar 1-17%
- Manipulasi airway lebih minimal
- Tidak menggunakan obat dengan efek depresi
cardiopulmoner
- Kontrol nyeri +

Faktor yang berpengaruh dalam pengerjaan spinal
anestesia:
- Experience
- Kecepatan anestesi
- Letak suntikan
- hemodinamik
Masalah klinis
Jaringan lemak pada pasien obese pada bagian
dada dan abdomen dapan menurunkan
complience dinding dada
Masa di abdomen dapat menekan diafragma
sehingga volume paru menjadi terbatas
Masalah klinis
Bony landmark menjadi permasalahan pada
pasien obese sehingga mempersulit spinal
anestesi
Kesulitan menentukan midline punggung
Bukti klinis
Pasien obesitas dengan BMI 32 secara
signifikan lebih tinggi berisiko untuk mengalami
komplikasi selama SpA.
Durasi tusukan lebih lama, gagal SpA di hampir
setengah kasus
Selain itu, bahkan diperlukan 3 atau lebih untuk
melakukan tusukan yang baik untuk SpA di
42,5% dari pasien dengan BMI 32.
Bupivakain = berikatan secara intrasel dengan
natrium dan memblok influk Natrium kedalam inti
sel dan mencegah depolarisasi
komplikasi
Hipotensi:
- vasodilatasi akibat blok simpatis sehingga
tekanan
tek arteriola sistemik dan vena menurun
- th/ cairan dan vasoaktif
Bradikardi
Blok simpatis mengakibatkan aliran darah
menurun
Blok spinal tinggi/total
karena kesalahan dosis pada saat pemberian


Kesimpulan
Anestesi spinal seringkali lebih aman daripada
anestesi umum pada pasien obesitas. Namun,
anestesi spinal dapat secara teknis lebih sulit
karena tantangan fisik anatomi yang dikaburkan
oleh kelebihan lemak. Diperlukan teknik dan
keterampilan yang lebih pada pelaksanaannya
terhadap pasien obese.
terimakasih