You are on page 1of 28

DIABETES MELLITUS

DAN PENGOBATAN-NYA
Kevin Ardiansyah
Pembimbing : dr Jusdiono Sp.JP FIHA
Pendahuluan
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
keja insulin atau kedua-keduanya.
Di Amerika Serikat, DM adalah penyebab utama
stadium akhir penyakit ginjal (ESRD), nontraumatic
amputasi ekstremitas bawah, dan kebutaan dewasa.
Hal ini juga merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskular. Dengan kejadian meningkat di seluruh
dunia, DM akan menjadi penyebab utama morbiditas
dan mortalitas di masa mendatang.
Klasifikasi Diabetes Mellitus
DM TIPE 1 (IDDM) : autoimun, idiopatik
DM TIPE 2 (NIDDM) : resistensi insulin
GESTASIONAL
JUVENIL/SENILIS

Etiologi
Other Types of DM
Other etiologies for DM include specific genetic defects in insulin secretion or action,
metabolic abnormalities that impair insulin secretion, mitochondrial abnormalities, and a host
of conditions that impair glucose tolerance Maturity-onset diabetes of the young (MODY) is a
subtype of DM characterized by autosomal dominant inheritance, early onset of
hyperglycemia (usually <25 years), and impairment in insulin secretion (discussed below).
Mutations in the insulin receptor cause a group of rare disorders characterized by severe
insulin resistance.
DM can result from pancreatic exocrine disease when the majority of pancreatic islets are
destroyed. Cystic fibrosis-related DM is an important consideration in this patient population.
Hormones that antagonize insulin action can also lead to DM. Thus, DM is often a feature of
endocrinopathies such as acromegaly and Cushing's disease. Viral infections have been
implicated in pancreatic islet destruction but are an extremely rare cause of DM. A form of
acute onset of type 1 diabetes, termed fulminant diabetes, has been noted in Japan and may
be related to viral infection of islets.
Gestational Diabetes Mellitus (GDM)
Glucose intolerance developing during pregnancy is classified as gestational diabetes. Insulin
resistance is related to the metabolic changes of late pregnancy, and the increased insulin
requirements may lead to IGT or diabetes. GDM occurs in 7% (range 210%) of pregnancies
in the United States; most women revert to normal glucose tolerance postpartum but have a
substantial risk (3560%) of developing DM in the next 1020 years. The International
Diabetes and Pregnancy Study Groups now recommends that diabetes diagnosed at the
initial prenatal visit should be classified as "overt" diabetes rather than gestational diabetes.

Gejala umum
Polidipsi (rasa haus yang berlebih, walaupun cuaca tidak panas).
Poliuria (sering kencing terutama malam hari).
Polifagia (cepat lapar).
Glukosuria
Berat badan menurun secara drastis.
Badan lemah dan cepat lelah.
Nafas Bau keton
Kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki serta gatal-gatal.
Penglihatan kabur.
Luka sulit sembuh.
Gairah sex menurun

Pemeriksaan Fisik
BMI
Retinal Examination neuropati optik
Foot examination PAD, peripheral
neuropati, hammer toes
Peripheral pulse
Patofisiologi DM
DM tipe 1 Hasil dari interaksi antar genetik,
lingkungan dan faktor imunologik ( Islet cell
autoantibodies;ICA) yang mengarah pada
penghancuran sel beta pankreas dan menyebabkan
insulin defisiensi. Berikut proses yang terjadi :
(1) islet cell autoantibodies; (2) activated lymphocytes in
the islets, peripancreatic lymph nodes, and systemic
circulation; (3) T lymphocytes that proliferate when
stimulated with islet proteins; and (4) release of cytokines
within the insulitis. Beta cells seem to be particularly
susceptible to the toxic effect of some cytokines [tumor
necrosis factor (TNF-), interferon , and interleukin 1 (IL-1)].
DM tipe 2 ditandai dengan gangguan sekresi insulin,
resistensi insulin, produksi glukosa hepatik yang
berlebihan, dan metabolisme lemak yang abnormal.
Obesitas, khususnya visceral atau pusat ,sangat umum di
DM tipe 2 (80% atau lebih mengalami obesitas). Pada tahap
awal dari gangguan, toleransi glukosa tetap mendekati
normal, meskipun resistensi insulin, karena sel-sel beta
pankreas mengkompensasi dengan meningkatkan produksi
insulin (Gambar. 344-7). Sebagai resistensi insulin dan
kemajuan kompensasi hiperinsulinemia, pulau pankreas
pada individu tertentu tidak dapat mempertahankan
keadaan hiperinsulinemia. IGT, ditandai dengan
peningkatan glukosa postprandial, kemudian berkembang.
Penurunan lebih lanjut dalam sekresi insulin dan peningkatan
produksi glukosa hepatik memimpin diabetes terbuka dengan
hiperglikemia puasa. Pada akhirnya, kegagalan sel beta
terjadi kemudian.
Gestational Diabetes : Resistensi Insulin
Fisiologis akibat peningkatan hormon
kehamilan pada trimester ke tiga membaik
setelah selesai masa nifas
Komplikasi yang terjadi :
Berat badan berlebih pada bayi
Kelahiran preterm dan respiratori distres syndrome
Hipoglycemia
Tipe 2 DM pada perkembangannya
Kriteria Diagnosis DM
1. Gejala klasik DM + Glukosa plasma sewaktu
200mg/dl (11,1 mmol/l).
2. Atau Gejala klasik DM + Glukosa plasma
puasa 126 mg/dl (7.0 mmol/L)
3. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO 200
mg/dl (11,1 mmol/L)
Komplikasi
Organ/jaringan yg terkena Yang terjadi Komplikasi
Pembuluh darah
Plak aterosklerotik terbentuk & menyumbat arteri
berukuran besar atau sedang di jantung, otak, tungkai
& penis.
Dinding pembuluh darah kecil mengalami kerusakan
sehingga pembuluh tidak dapat mentransfer oksigen
secara normal & mengalami kebocoran
Sirkulasi yg jelek menyebabkan penyembuhan luka yg jelek & bisa
menyebabkan penyakit jantung, stroke, gangren kaki & tangan, impoten
& infeksi
Mata Terjadi kerusakan pada pembuluh darah kecil retina Gangguan penglihatan & pada akhirnya bisa terjadi kebutaan
Komplikasi
Ginjal
Penebalan pembuluh darah ginjal
Protein bocor ke dalam air kemih
Darah tidak disaring secara normal
Fungsi ginjal yg buruk
Gagal ginjal
Saraf
Kerusakan saraf karena glukosa tidak
dimetabolisir secara normal & karena
aliran darah berkurang
Kelemahan tungkai yg terjadi secara tiba-tiba atau
secara perlahan
Berkurangnya rasa, kesemutan & nyeri di tangan
& kaki
Kerusakan saraf menahun
Sistem saraf otonom
Kerusakan pada saraf yg mengendalikan
tekanan darah & saluran pencernaan
Tekanan darah yg naik-turun
Kesulitan menelan & perubahan fungsi pencernaan
disertai serangan diare
Komplikasi
Kulit
Berkurangnya aliran darah ke kulit &
hilangnya rasa yg menyebabkan cedera
berulang
Luka, infeksi dalam (ulkus diabetikum)
Penyembuhan luka yg jelek
Darah Gangguan fungsi sel darah putih
Mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran kemih
& kulit
Jaringan ikat
Luka tidak dimetabolisir secara normal
sehingga jaringan menebal atau
berkontraksi
Sindroma terowongan karpal Kontraktur Dupuytren
Goal Terapi DM
Penatalaksanaan DM
DM tipe 1 Analog Insulin sepanjang hidup
nya.
DM Tipe 2 Lifestyle ( menurunkan berat
badan; tekanan darah sistolik dan diastolik,
kadar glukosa darah, memperbaiki profil lipid,
meningkatkan sensitivitas reseptor insulin,
memperbaiki sistem koagulasi darah) dan
Obat Hiperglikemik oral (OHO )
Obat Hiperglikemik Oral
Golongan Insulin Sensitizing
Golongan Sekretagok Insulin
Penghambat Alfa Glukosidase
Penghambat Dipeptidyl
Golongan Insulin sensitizing
Biguanid
Contoh dari obat ini dalah metformin, menurunkan
glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja
insulin pada tingkat selular. Efektif pada orang yang
obesitas karena tidak menambah berat badan.
Sering dikombinasikan dengan Sulfonil urea ,
contohnya Glimeperid dimana meningkatkan
efektifitas obat menurunkan HbA1c 3-4%
Pengobatan Terbaru : Janumet Sitagliptin dan
Metformin, untuk diet dan penurunan glikemik

Sitagliptin: Dipeptidyl peptidase 4 (DPP-4)
inhibitor, thereby increasing and prolonging
incretin hormone activity which are inactivated by
DPP-4 enzyme. Incretins increase insulin release
and synthesis from pancreatic beta cells and
reduce glucagon secretion pancreatic alpha cells
Metformin: Biguanide; acts by decreasing
endogenous hepatic glucose production,
decreases intestinal absorption of glucose, and
improves insulin sensitivity by increasing
peripheral glucose uptake and utilization;
improves glucose tolerance and lowers both basal
and postprandial plasma glucose

Golongan Sekretagogum Insulin
Sulfonil Urea
Merangsang sel beta pankreas untuk melepaskan
insulin yang tersimpan sehingga hanya bermanfaat
pada pasien yang masih mampu mensekresi insulin.
Penggunaan yang dipakai yaitu Glimepirid
Generasi Ketiga. Selalu mulai dosis rendah , sehingga
efek hipoglikemik tidak langsung
Penghambat alfa Glukosidase
Memperlambat pemecahan dan penyerapan
karbohidrat kompleks dengan menhambat enzim
alpha glukosidase, memperpanjang peningkatan
glukosa darah pp.
Contoh obat : Acarbose
Penghambat Dipeptidyl Peptidase IV (DPP-IV)
GLP dan GLP-1 merupakan 2 hormon incretin
yang berada di saluran cerna , meningkatkan
insulin, dan menekan glukagon, dimana dihambat
oleh DPP-IV. DPP-IV inhibitor memperpanjang
masa kerja GLP dan GLP-1 , tidak
mengakibatkan hipoglikemia dan kenaikan berat
badan.
Kesimpulan
Diabetes mellitus dibagi menjadi diabetes
melitus tipe 1, tipe 2 dan gestasional serta tipe
lain.
Penanganannya mencakupi lifestyle dan obat
oral
Kontrol teratur dari obat-obatan sangat penting
didampingi dengan lifestyle yang mendukung.

You might also like