Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Berbasis Multimedia Interaktif
ABSTRAK
PAPER ini membahas mengenai pengaruh pengguanaan multimedia interaktif dalam menunjang gaya belajar Visual, Aural, Read/ Write, dan Kinestethic. Dari hasil penelitian dan pembahasan ditarik kesimpulan bahwa pembuatan media pembelajaran multimedia interaktif dalam menunjang model pembelajaran gaya belajar VARK sangat layak digunakan. Hal ini didasari oleh hasil validasi multimedia interaktif oleh ahli media sebesar 86,2% dan ahli materi sebesar 88 %. Persentase hasil uji coba terbatas untuk melihat respon belajar siswa setelah menggunakan multimedia interaktif yang dikembangkan sebesar 87,25%.
Kategori dan Deskripsi Subjek Bidang kajian pada paper ini adalah Teknologi Multimedia dan pendidikan. Kata Kunci Gaya Belajar VARK, multimedia Interaktif. 1. PENDAHULUAN Proses pembetukan pengetahuan pada setiap individu memiliki perbedaan. Ada yang biasa belajar untuk membentuk pengetahuan dengan menggunakan media gambar, ada juga yang biasa belajar dengan mendengarkan musik, dan sebagainya. Kebiasaan belajar yang berlangsung lama ini menghasilkan sebuah kebiasaan belajar dan membentuknya menjadi sebuah gaya belajar [4]. Gaya belajar individu menurut Flaming dibagi menjadi 4 (empat) modalitas belajar yaitu Visual, Aural, Read/ Write dan Kinestethic [2]. Pada pembelajaran disekolah tentunya setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda. Untuk mencapai pembelajaran yang dapat mencangkup semua gaya belajar seorang guru mengalami kesulitan karena keterbatasan waktu dan peralatan. Selain itu perlu banyak biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan media pada proses pembelajaran model pembelajaran Visual, Aural, Read/ Write dan Kinestethic. Namun, dengan adanya multimedia interaktif kelemahan tersebut dapat diminimalisir. Dengan multimedia interaktif kita dapat memasukan keempat modalitas belajar tadi ke kedalam aplikasi yang dibangun. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dalam penelitian ini perumusan masalah yang diangkat peneliti adalah mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa di SMPN 15 Bandung, membuat multimedia interaktif dalam menunjang gaya belajar VARK, dan mengetahui respon belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran gaya belajar VARK berbasis multimedia interaktif. Adapun untuk menjawab perumusan masalah diatas tujuan penelitiannya adalah mengetahui kecenderungan gaya belajar yang ada pada siswa, membuat multimedia interaktif dalam menunjang model pembelajaran gaya belajar VARK dan mengetahui respon belajar siswa setelah menggunakan multimedia interaktif.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk menyalurkan/ menyampaikan pesan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan [5]. 2.2 Multimedia Interaktif Multimedia interaktif adalah kombinasi dari sekurang- kurangnya tiga elemen yaitu teks, grafik, dan suara yang dibuat secara interaktif yaitu dilengkapi dengan alat pengontrol sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki pada proses selanjutnya [7]. 2.3 Gaya Belajar VARK Gaya Belajar VARK adalah singkatan dari gaya belajar Visual, Aural, Read/Write dan Kinestethic. Gaya Belajar Visual lebih menitik beratkan kepada aspek visual seperti gambar, peta pikiran, member warna yang berbeda pada teks. Gaya belajar Aural lebih menitik beratkan pada aspek pendengaran, seperti rekaman pembelajaran, mendengarkan penjelasan dari orang lain, Gaya belajar Read/ write lebih meitikberatkan pada aspek baca tulis seperti membuat rangkuman, handout, daftar istilah. Gaya belajar Kinestethic lebih menitikberatkan pada aspek sentuhan fisik seperti praktek dan studi lapangan [2]. Yosep Pendidikan Ilmu Komputer, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Yosep88@gmail.com
Dr. Wawan Setiawan, M.Kom Pendidikan Ilmu Komputer, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Drs.Waslaluddin, M.T. Pendidikan Ilmu Komputer, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
2
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karana penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk, bukan penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan teori.
Penelitian pengembangan dalam pembelajaran adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam proses pembelajaran [1]. Definisi lain tentang penelitian pengembangan sebagi jenis penelitian yang ditujukan untuk menghasilkan suatu produk hardware atau software melalui suatu prosedur yang khas biasanya diawali dengan analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan proses pengembangan dan diakhiri dengan uji coba atau evaluasi [3]. 3.2 Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan yang ditempuh dalam rangka menyelesaikan penelitian ini berdasarkan langkah-langkah yang terdiri dari lima tahapan [6],yaitu:
1. Tahap Analisis Pada tahap ini diterapkan tujuan pengembangan software, baik bagi pelajar, guru, maupun bagi lingkungan. Untuk keperluan tersebut maka analisis dilakukan dengan kerja sama antara guru dengan pengembang software dengan mengacu pada kurilulum yang digunakan.
2. Tahap Desain Tahap ini meliputi penentuan unsur-unsur yang perlu dimuatkan dalam software yang akan dikembangkan sesuai dengan desain pembelajaran. Proses desain pembelajaran software meliputi dua aspek desain yaitu: aspek model ID (desain instruksional) dan aspek isi pengajaran yang akan diberikan.
3. Tahap Pengembangan Didasarkan pada desain pembelajaran maka dibuat papan cerita (storyboard), selanjutnya software dikembangkan hingga menghasilkan prototype software pembelajaran. Tahap pengembangan software meliputi langkah-langkah penyediaan papan cerita, cerita alir(flowchart), atur cara, menyediakan grafik, media(suara dan video) dan mengintegrasikan sistem (Coding, Compilng dan pemaketan software).
4. Tahap Implementasi Pada tahap ini multimedia interaktif yang dibuat diuji cobakan kepada peserta didik dengan disesuaikan pada model pembelajaran yang diterapkan.
5. Tahap Penilaian Pada tahap ini dilakukan penilaian multimedia interaktif uantuk mengetahui kelebihan dan kekurangan software yang dikembangkan. Penilaian dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan dan menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum . Kemudian untuk menentukan tingkat validitas multimedia interaktif menggunakan Rating Scale. Dengan menggunakan Rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif .Agar data dapat digunakan dengan maksud penelitian maka data kualitatif diubah kedalam bobot skor menjadi data kuantitatif yaitu satu, dua, tiga dan empat. Data ini merupakan data kuantitatif selanjutnya dianalisis menggunakan statistik deskriptif [8].
Gambar 3.1 skala pengukuran Hasil tigkat validitas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: P = angka persentase f = jumlah skor hasil pengumpulan data n = jumlah subyek t = jumlah butir soal 4. Multimedia Interaktif Pendukung VARK 4.1Tahap Pengembangan Multimedia Interaktif 1. Tahap Analisis a.Analisi pengguna Pengguna multimedia interaktif adalah siswa kelas VIII SMPN 15 Bandung mata pelajaran TIK materi Rumus dan Fungsi Ms.Excel 2003. b. Analisi Perangkat lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan diantaranya Macromedia Flash 8, Adobe Photosoft CS2, Camtasia Studio6, Adobe Illustrator. c. Analisis Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan diantaranya Processor Intel Pentium III 930 Mhz , Monitor res 1024 X 768, Hardisk 40 GB, Memory DDR 256 MB, dan Grafic Card/ VGA 32 MB. 2. Tahap Desain Membuat flowchart dan storyboard terdiri dari Intro, menu utama, menu materi rumus, menu materi fungsi, menu latihan, menu tes dan petunjuk.
3
3. Tahap Pengembangan Pada tahap pengembangan yaitu terdiri dari tahapan sebagai berikut: a. Pembuatan desain interface multimedia. Pembuatan desain interface menggunakan software adobe photoshop dan Macromedia Flash. Berikut ini adalah tampilan dari setiap multimedia interaktif: 1) Tampilan Pembukaan
2) Tampilan menu utama
3) Tampilan menu materi rumus
4) Tampilan menu materi fungsi
5) Tampilan menu latihan
6) Tampilan menu evaluasi
7) Tampilan Petunjuk
b. pengkodean (coding) Merupakan proses penerjemahan dari bahasa algoritma kedalam bahasa pemrograman agar program berjalan sesuai dengan keinginan. c. Compiling Proses compiling dilakukan supaya multimedia interaktif yang dibuat dapat dijalankan di komputer yang lain. Proses compiling dilakukan di Macromedia Flash sendiri dengan menggunakan tools project Creator. d. Pempaketan (package). Proses pempaketan dilakukan supaya multimedia interaktif dapat dengan mudah dijalankan dikomputer yang lain.
4
4. Tahap Implementasi Software diuji cobakan kepada ahli media dan ahli materi. Ahli media tersebut yaitu dosen ahli media pembelajaran dan ahli materi yaitu guru mata pelajaran TIK.
5. Tahap Penilaian Tahap penilaian yaitu tahapan penilaian software multimedia, apakah software tersebut sudah layak dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran atau belum.
4.2 Hasil Penelitian 1. Hasil Penilaian Ahli Media Angket penilaian untuk ahli media pembelajaran ditinjau dari aspek (1) aspek tapilan media, (2), aspek pengoperasian program, (3) aspek interaksi. Persentase penilaian ahli media pembelajaran dalam hal ini dosen ahli media pembelajaran dapat dilihat pada table 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Ahli Media
Gambar 4.1 grafik uji coba ahli media Dari grafik yang terdapat pada Gambar 4.1 menunjukan bahwa skor persentasi dari aspek tampilan media yang diberikan validator sebesar 89.7%. Jumlah persentase 89.7% menunjukan bahwa multimedia interaktif tersebut dikategorikan sangat baik. Kemudian skor persentase yang diberikan validator dari aspek pengoperasian aplikasi sebesar 85.7%. Jumlah persentase 85.7% menunjukan bahwa aspek pengoperasian aplikasi pada pengembangan multimedia interaktif tersebut sangat baik. Selanjutnya pada aspek interaksi validator memberikan skor 83.3%. Jumlah persentase 83.3% menunjukan bahwa aspek interaksi pada pengembangan multimedia interaktif tersebut sangat baik.
Gambar 4.2 grafik keseluruhan uji coba ahli media
Dari grafik yang terdapat pada Gambar 4.2 menunjukan bahwa total skor persentase penilaian multimedia interaktif yang diberikan validator sebesar 86.2%. Skor persentase 86.2% bukan berarti nilai kebenaran, melainkan penilaian kualitatif terhadap media pembelajaran tersebut. Berdasarkan kriteria Rating Scale skor penilaian ini dapat diinterpretasikan bahwa multimedia interaktif pembelajaran dikategorikan sangat layak. 2. Hasil penilaian ahli materi Angket penelitian untuk ahli materi meliputi aspek.(1) aspek kualitas maeteri dan (2) aspek kesesuaian dengan tugas guru. Persentase penilaian ahli media pembelajaran dalam hal ini dosen ahli media pembelajaran dapat dilihat pada table 4.2.
Tabel 4.2 hasil uji coba ahli materi
Dari grafik yang terdapat pada Gambar 4.3 menunjukan bahwa total skor persentasi penilaian multimedia interaktif yang diberikan oleh validator dari segi kualitas materi sebesar 86 %. Jumlah skor persentase 86% menunjukan bahwa multimedia interaktif tersebut dapat dikategorikan sangat baik. Untuk kesesuaian dengan tugas guru sebesar 90% . Jumlah skor persentase 90% menunjukan bahwa aspek kesesuian dengan tugas guru pada pengembangan multimedia interaktif tersebut sangat baik.
Gambar 4.3 grafik uji coba ahli materi 5
Gambar 4.4 hasil keseluruhan uji coba ahli materi
Dari grafik yang terdapat pada Gambar 4.4 menunjukan bahwa skor total persentase penilaian multimedia interaktif yang diberikan validator sebesar 88%. Skor persentase 88% bukan berarti nilai kebenaran, melainkan penilaian kualitatif terhadap media pembelajaran tersebut. Berdasarkan kriteria rating scale skor penilaian ini dapat diinterpretasikan bahwa materi pembelajaran dikategorikan sangat layak.
4.3 Kecenderungan Gaya Belajar Pada Siswa Penentuan gaya belajar yang dominan ada pada siswa yaitu dengan diberikan tes evaluasi pembelajaran yang sebelumnya dari masing-masing no soal telah disesuaikan dengan karakteristik gaya belajar VARK. Adapun hasil yang didapat siswa dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil perhitungan kecenderungan gaya belajar
Perhitungan persentase gaya belajar menggunakan rumus persentase di matematika dasar, yaitu sebagai berikut: , dimana P adalah angka Persentase, f adalah jumlah responden yang menjawab benar, n adalah jumlah responden dan t adalah jumlah butir soal.
Gambar 4.5 Grafik keseluruhan gaya belajar pada siswa
Dari grafik yang terdapat pada Gambar 4.5 menunjukan bahwa kecenderungan gaya belajar yang ada pada siswa yaitu Read/ Write dengan persentase perolehan skor sebesar 90%. Sedangkan, gaya belajar yang lainnya yaitu Kinestethic sebesar 87%. Kemudian gaya belajar Visual sebesar 88% dan perolehan skor untuk gaya belajar Aural sebesar 84%.
4.4 Hasil Uji Coba Terbatas Hasil uji coba terbatas yaitu digunakan untuk mengetahui respon belajar siswa setelah menggunakan multimedia interaktif. Instrumen yang digunakan yaitu berupa tes evaluasi pembelajaran yang dimasukan kedalam multimedia interaktif.
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Terbatas Dari Tabel 4.4 menunjukan nilai rata-rata respon belajar siswa dengan menggunakan multimedia interaktif yang dikembangkan sebesar 87,25%.
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kecenderungan gaya belajar yang ada pada siswa kelas penelitian yaitu Read/ write dengan perolehan persentase sebesar 90%. Sedangkan gaya belajar aspek Visual sebesar 88%, gaya belajar aspek Aural sebesar 84%, dan Kinestethic sebesar 87%. 6
2. Pembuatan software multimedia interaktif dalam menunjang model pembelajaran gaya belajar VARK materi rumus dan fungsi Microsoft Excel sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan perolehan persentase 86.2%. 3. Respon belajar siswa dengan menggunakan multimedia interaktif ini sebesar 87,25. 4. Hasil uji coba terbatas yang menunjukan respon belajar siswa setelah menggunkan multimedia interaktif sebesar 87,25%.
REFERENSI [1] Asim.(2001).Metode Penelitian dan Pengembangan Media Pembelajaran. Karya Tulis Ilmiah: Universitas Gadjah Mada. [2] Fleming, Neil & Baume, David.(2006).Learning Style Again: VARKing Up The Right Tree!.Jurnal Akademik vol 11, No.137. New Zeeland [3] Ibnu, Suhadi.(2001).Metode Penelitian dan Pengembangan. Artikel Ilmiah, Universitas Negeri Malang. [4] Imam, Saeful. (2009). Kenali Gaya Belajar Anak Anda. [online]. Tersedia : http//www.tabloid-nakita.com/ [01 April 2010] [5] Miarso, Yusuf Hadi.(2004).Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Pustekkom Dikbud. [6] Munir.(2008).Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: CV Alfabeta. [7] Sigit, dkk .(2008).Pengembangan Pembelajaran dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran yang Berkualitas. Karya Tulis Ilmiah, Universitas Negeri Semarang. [8]Sugiyono.(2009).Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.