Pa*a+ 0? C(&(' .e+a* Pa*a+ 0@ 33 C(&(' =e+a* Pa*a+ 00 A)a% 9/: Da+am &e%en%(an ini )ang "ima&*(" "engan J'e,a%(,an 'e,(n"ang-(n"anganK a"a+a# Un"ang- Un"ang Re'(b+i& In"-ne*ia N-m-, / Ta#(n 677> %en%ang Ban%(an Timba+ Ba+i& Da+am Ma*a+a# Pi"ana "an Un"ang-Un"ang Re'(b+i& In"-ne*ia N-m-, 61 Ta#(n 6777 %en%ang Pe,.an.ian In%e,na*i-na+ A)a% 96: C(&(' .e+a* Pa*a+ /77 C(&(' =e+a* Pa*a+ /7/ Ke%en%(an ini "ima&*("&an aga, PPATK "an in*%an*i %e,&ai% +ainn)a "a'a% mene%a'&an &e%en%(an *e*(ai "engan 'e,&embangan &-n5en*i in%e,na*i-na+ a%a( ,e&-men"a*i in%e,na*i-na+ "i bi"ang 'en!ega#an "an 'embe,an%a*an %in"a& 'i"ana 'en!(!ian (ang, an%a,a +ain menge+(a,&an &e%en%(an<'e"-man mengenai 'ene,a'an ',-g,am an%i 'en!(!ian (ang bagi 'en)e"ia .a*a &e(angan Pa*a+ /76 C(&(' .e+a* Pa*a+ /78 C(&(' .e+a* Pa*a+ /71 C(&(' .e+a* Pa*a+ /72 C(&(' .e+a* Pa*a+ /7> C(&(' .e+a* Pa*a+ /7? C(&(' .e+a* Pa*a+ /7@ C(&(' .e+a* TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG J A K A R T A 2 0 0 6 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG J A K A R T A 2 0 0 6 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG J a k a r t a 2 0 0 6 PENGANTAR Naskah Akademik ini disusun berdasarkan penelitian hukum normatif yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang- undangan, putusan pengadilan dan bahan-bahan perpustakaan. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan Naskah Akademik ini bersifat kualitatif dengan penekanan pada konteks, isi dan kerangka referensi yang diuraikan secara deskriptif-analitis. Metode pendekatan yang diperkirakan tepat dalam penyusunan Naskah Akademik ini adalah yuridis normatif dan historis komperatif serta menemukan hukum in-concreto. Cara ini dilakukan dengan harapan diperolehnya suatu hasil berupa kerangka pemikiran atau paradigma baru yang bermanfaat untuk perkembangan hukum yang akan datang futurologi!. Metode penemuan hukum in- concreto digunakan dengan maksud untuk mengetahui aturan dan hukum yang bagaimanakah yang sebaiknya diberlakukan dan tepat untuk diterapkan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan "##$ di %ndonesia. &leh karena masalah pencucian uang tidak hanya berkaitan dengan hukum, maka diperlukan pula ka'ian terhadap aspek-aspek terkait lainnya dalam konteks pembangunan re(im antipencucian uang yang kokoh dan efektif, seperti ekonomi dan keuangan, sosialpolitik dan budaya, pertahanan dan keamanan agar materi yang disa'ikan dalam Naskah Akademik ini bersifat holistik dan komprehensif. $ntuk lebih memberdayakan re(im anti pencucian uang di %ndonesia, maka upaya yang harus dilakukan adalah memperkuat empat pilar utama yang satu sama lain sangat erat kaitannya. Pertama, hukum dan peraturan perundang-undangan. Kedua, sistem teknologi informasi dan sumber daya manusia. Ketiga, analisis dan kepatuhan. Keempat, ker'asama domestik dan internasional. #enguatan pilar pertama dimaksudkan agar tersedianya kerangka hukum dan peraturan perundang-undangan yang kuat, yaitu yang dapat menciptakan ketegasan dan ke'elasan tentang re(im anti pencucian uang sehingga mempermudah proses penegakan hukumnya. Pilar kedua terutama bertu'uan untuk menyediakan sarana informasi dan komunikasi global yang terintegrasi dan ter'amin keamanannya, serta menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, terampil dan memiliki moral yang tinggi yang pada gilirannya dapat mengefektifkan dan mengefisienkan re(im anti pencucian uang. Pilar ketiga untuk membangun suatu kondisi yang dapat mendorong reporting parties untuk dapat memahami peranan dan ke)a'ibannya dalam re(im anti pencucian uang khususnya dalam ke)a'iban penyampaian laporan antara lain laporan suspicious transaction *"+M! sebagai bahan analisis bagi ##A"+ yang selan'utnya disampaikan kepada instansi penyidik. Dari hasil analisis atas laporan- laporan suspicious transaction tersebut diharapkan mampu menghasilkan suatu kesimpulan yang memiliki kualitas yang baik sehingga dapat membantu penegakan hukum tindak pidana pencucian uang di %ndonesia. Pilar keempat ditu'ukan untuk mempererat ker'a sama antar instansi domestik dan meningkatkan pertisipasi masyasakat serta memperkuat ker'asama internasional agar ker'asama dan koordinasi lintas sektoral yang efektif dan efisien dapat ter)u'ud. Di samping itu ker'asama yang baik antar sesama ,%$ dapat mempercepat ter'adinya tukar-menukar informasi tanpa perlu mengorbankan aspek kerahasiaan dan kedaulatan negara. -ebagai suatu built-in sub systems dalam re(im anti-pencucian uang, maka pilar kedua, pilar ketiga, dan pilar keempat akan dapat ditata dan dikelola men'adi 'auh lebih baik apabila pilar pertama $$ "##$! dapat dire.isi atau disempurnakan, sebab dalam penerapan $$ "##$ selama / tahun ini masih ditemukan beberapa kelemahan loopholes! yang cukup mendasar antara lain0 (i) kriminalisasi perbuatan pencucian uang yang multi interpretatif, adanya duplikasi penyebutan unsur-unsur dan banyaknya unsur yang harus dipenuhi atau dibuktikan, sehingga menyulitkan dalam hal pembuktian1 (ii) kurang sistematis dan tidak 'elasnya klasifikasi perbuatan yang dapat di'atuhi sanksi berikut bentuk-bentuk sanksinya1 (iii) masih terbatasnya pihak pelapor (reporting parties) yang harus menyampaikan laporan kepada ##A"+ termasuk 'enis pelaporannya1 (iv) perlunya pengukuhan penerapan prinsip mengenali pengguna 'asa (know your customer principle) oleh seluruh pihak pelapor1 (v) terbatasnya instrument formal untuk melakukan deteksi dan pentrasiran serta penyitaan aset hasil ke'ahatan1 (vi) terbatasnya pihak yang ber)enang melakukan penyidikan "##$1 dan .ii! keterbatasan ke)enangan dari ##A"+. 2eberapa kelemahan dan kendala legislasi tersebut kemungkinan besar akan men'adi sorotan dan perhatian dari komunitas internasional yaitu ,A",, A#3, %M,, dan 4orld 2ank dalam menge.aluasi kepatuhan %ndonesia terhadap standar internasional yang telah berubah dan disepakati bersama, yaitu 40 + !"#! $ecommendations. Apabila hasil e.aluasi yang dilakukan oleh komunitas internasional tersebut bernilai negatif, maka akan merusak reputasi %ndonesia di mata internacional. "idak efektifnya pelaksanaan re(im anti pencucian uang, 'uga akan mengakibatkan tidak maksimalnya pendekatan anti pecucian uang dalam mendukung upaya penegakan hukum law enforcement! atas tindak pidana asal seperti korupsi, pembalakan liar, pedagangan dan penggunaan narkoba secara ilegal, serta tindak pidana terorisme di %ndonesia. 5al ini tentunya akan memberikan insentif atau kemudahan bagi pelaku ke'ahatan khususnya ke'ahatan yang melibatkan harta kekayaan dalam 'umlah yang signifikan untuk mengulangi bahkan memperluas ke'ahatannya. -ehubungan dengan hal-hal tersebut di atas dan mengingat pentingnya $$ "##$ sebagai landasan hukum dalam rangka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang di %ndonesia serta guna menghindari adanya penilaian negatif komunitas internasional yang tentunya akan berdampak buruk terhadap stabilitas dan integritas sistem keuangan dan sistem perekonomian, maka perlu sesegera mungkin dilakukan perubahan dan penyempurnaan atas beberapa ketentuan dalam $$ No.6789::9 tentang "##$ sebagaimana telah diubah dengan $$ No.9789::; dengan mengikuti standar internasional yang telah berubah sebagaimana tercermin dalam %re&ised 40+ !"#! recommendations% sebagai best practice yang berlaku secara internasional.
DAFTAR ISI PENGANTAR ....................................................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... . BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 6 A. *atar 2elakang ................................................................................. 6 2. #ermasalahan................................................................................... < C. "u'uan dan +egunaan ...................................................................... = D. Metode #endekatan ......................................................................... > BAB II DASAR PEMIKIRAN PERLUNYA REVISI UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG .............................................................................. 69 A. Dasar ,ilosofis .................................................................................. 69 2. Dasar -osiologis dan #olitis ............................................................. 67 C. Dasar ?uridis ................................................................................... 6> D. Dasar @konomi ................................................................................. 96 BAB III RUANG LINGKUP REVISI UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG ............................................... 9= A. Aedefinisi #engertian atau #eristilahan .......................................... 9= 6. "ranaksi +euangan Mencurigakan "+M!................................... 9= 9. "ransaksi keuangan "unai ......................................................... 9> 2. #enyempurnaan #engaturan "##$................................................. 9> 6. #enyempurnaan Aumusan Delik "##$...................................... 9> 9. +riminalisasi #erbuatan *ain yang "erkait dengan #encucian $ang ........................................................................ ;: C. #elaporan dan #enga)asan +epatuhan .................... ;6 6. #erluasan #engertian #ihak #elapor $eporting Parties! yang Akan Mencakup#rofesi Profession! dan #enyedia 2arang8Basa "ertentu 'esignated (on !inancial )usiness! ................................... ;6 v 9. #engukuhan #enerapan #rinsip Mengenali #engguna Basa Know *our +ustomer! ............ ;; ;. #enetapan Benis dan 2entuk #elaporan $ntuk #rofesi atau #enyedia 2arang8Basa ........ ;7 /. #enambahan Benis *aporan #B+ ke ##A"+ ?aitu %nternational ,und "ransfer %nstruction 3una Memantau "ransaksi +euangan %nternasional.. ;C 7. #emberian +e)enangan +epada #ihak #elapor $ntuk Menunda Mutasi atau #engalihan Aset.. ;= <. #enyempurnaan Mekanisme #enga)asan +epatuhan ......................................................... ;> C. -anksi Administrasi ........................................... ;> D. #emba)aan $ang "unai +e Dalam atau +e *uar 4ilayah #abean %ndonesia ........................................ /: @. #enataan +embali +elembagaan #usat #elaporan dan Analisis "ransaksi +euangan ##A"+! .............. /9 ,. #enanganan Aset ....................................................... /< 6. #emblokiran, #enyitaan dan #erampasan 5arta +ekayaan -ecara #erdata .................................. /< 9. #enyelesaian Administratif................................ /= ;. #embalikan 2eban #embuktian ........................ /> 3. #enataan +embali 5ukum Acara #emeriksaan "##$. 7; 6. #emberian +e)enangan +epada #enyidik "indak #idana Asal $ntuk Menyidik Dugaan "##$ ,ulti -n&estigator! ......................................... 7; 9. #enyelidikan "##$ oleh ##A"+ ....................... 7/ ;. #embentukan -atuan "ugas 3abungan #enyidikan "##$ ............................................... 7< /. "sset .haring .................................................... 7< 5. #erlindungan 2agi #elapor dan -aksi ....................... 7C 6. #erlindungan +arena Baminan $ndang-undang . 7= 9. #erlindungan +arena #elaksanaan $$ "##$... 7= ;. #erlindungan +husus ....................................... <: %. +er'asama dan +oordinasi #encegahan dan #emberantasan "##$ ............................................... <9 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................ </ KEPUSTAKAAN................................................................................. << LAMPIRAN ......................................................................................... C6 V
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) dengan sanga erang men!aakan bah"a u#uan dibenukn!a pemerinah negara Indonesia anara lain adalah unuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh umpah darah Indonesia$ mema#ukan kese#aheraan umum$ dan iku melaksanakan keeriban dunia% Pembukaan (Preambule) UUD 1945 ersebu mengandung ban!ak dimensi anara lain melipui kemanusiaan$ sosial$ ekonomi$ hukum dan aa pergaulan inernasional !ang harus dipelihara dan dikembangkan sesuai kebuuhan nasional% &alaupun bangsa Indonesia sudah berdaula se#ak '( ahun lalu$ namun )aka menun#ukkan bah"a dalam perkembangann!a masih menghadapi berbagai permasalahan mendasar$ anara lain inggin!a angka kemiskinan1 dan pengangguran* !ang men+ipakan kesen#angan sosialekonomi$ sera lemahn!a penegakan hukum%, Dalam kondisi seperi ini$ apabila prakik pen+u+ian uang idak segera di+egah dan diberanas maka hampir dapa dipasikan bah"a perekomian nasional di masa mendaang akan semakin erpuruk% 1 Dalam Berita Resmi Statistik No.47/IX/1 September 2006 !ang dikeluarkan oleh -adan Pusa .aisik (-P.) disebukan$ bah"a #umlah penduduk miskin sebesar ,9$(5 #ua (1/$/50) dari seluruh penduduk Indonesia% * 1ngka pengangguran men+apai 1($,0 dari penduduk produki) pada ahun *(('$ semenara pada ahun *((( han!a '$10% .edangkan ingka perkembangan 2DP penduduk Indonesia pada ahun *((' han!a men+apai 5$10 dibandingkan pada ahun *((5 sebesar 5$'0 (http://seputarekoomi. blo!spot."om /2006/12/ pertumbuha#ekoomi#kemiskia. html)% , Penegakan hukum di Indonesia masih lemah berdasarkan hasil sur3ei dari 4embaga .ur3ei Indonesia (diakses di http://hukumolie."om/ pada anggal 1/ 5anuari *((/)% 4ebih lengkapn!a uraian mengenai masalah kemiskinan$ pengangguran dan penegakan hukum di Indonesia dapa diliha dalam $%ari& 'ita Sukseska Pro!ram Pro#Rak(at)& Pi*ato +,al -ahu Presi*e Susilo Bamba! .u*ho(oo& anggal ,1 5anuari *((/ % 2 Naskah Akademik RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU -eberapa ahun belakangan ini$ ke+enderungan perkembangan ekonomi makro Indonesia menun#ukkan perkembangan ke arah perbaikan khususn!a di bidang moneer !ang diandai dengan sabiln!a nilai ukar dan penurunan ingka suku bunga% Namun demikian dari sisi ekonomi mikro$ kebi#akan ini belum sepenuhn!a bisa diman)aakan se+ara opimal oleh pelaku pasar khususn!a perbankan sebagai lembaga inermediasi% 6al ini diperparah dengan lambann!a perumbuhan di bidang in3esasi baik domesik maupun inernasional% 7ondisi seperi ini mengakibakan se+or riil belum bergerak sesuai !ang diharapkan%4 Implikasi selan#un!a adalah rendahn!a pen!erapan enaga ker#a dan urunn!a pendapaan perkapia mas!araka$ !ang berimplikasi pula pada permasalahan sosialkemas!arakaan seperi meningkan!a indak pidana%5 Dalam bidang penegakan hukum$' ban!ak pihak mengakui bah"a upa!a penegakan hukum di negara kia masih belum memenuhi harapan$ bukan han!a karena pro)esionalisme apara penegak hukum !ang masih perlu diperan!akan eapi #uga$ apakah perangka perauran perundang-undangan !ang ada elah memadai sera ersedian!a sarana dan prasarana pendukung%/ /*itorial %e*ia %assa I*oesia$ 87elonggaran 7redi9$ http://opii.,or*press."om/ta!/ekoomi% Pengungkapan se+ara resmi !ang disampaikan Pemerinah Indonesia mengenai masalah pelanggaran hukum dalam Re"aa Pemba!ua 0a!ka %ee!ah Nasioal (RP5:N *((4-*((9) berdasarkan Perauran Presiden Nomor / Tahun *((5 menun#ukkan beapa seriusn!a pelanggaran hukum !ang elah er#adi di Indonesia selama ini$ sehingga berdampak negai) erhadap eksisensi% Pemerinah% .e+ara iter men!ebabkan er#adin!a krisis legiimasi erhadap pemerinahan$ sedangkan se+ara ekster menimbulkan keidakper+a!aan dunia inernasional erhadap kemampuan Indonesia unuk menangani berbagai pelanggaran hukum% Ima!e mas!araka inernasional seperi ini$ eruama dari negara-negara ma#u !ang erkai langsung dengan pembangunan di Indonesia sudah seharusn!a men#adi perhaian serius pemerinah dan mas!araka Indonesia% .ebab kalau ima!e ini idak di+ermai dengan serius$ maka bangsa Indonesia akan erus dihu#a dan di#auhi sera dianggap idak memiliki eika (harka dan maraba) !ang baik dan komimen !ang egas% Padahal$ sudah se#ak lama bangsa Indonesia memiliki dasar )iloso)i hidup !ang sanga mulia dan luhur sebagaimana erkandung dalam Pan+asila dan UUD 1945% 5oni ;mir<on$ 9Urgensi ;ika (:oral) Dalam Pembangunan 6ukum Progresi) di :asa Depan9$ dalam .a#ipo Rahard#o$ %embe*ah 1ukum Pro!resi2$ (5akara= Penerbi -uku 7ompas$ *((')$ hal% *1*-*1,% .a#ipo Rahard#o mengemukakan bah"a dalam penegakan hukum perlu dibedakan anara perauran (!e3et3& ,et& rule) dan kaidah (re"ht& orm)% 81pabila kia memba+a undang-undang$ perama-ama !ang diba+a adalah perauran$ pasal-pasal% -erheni pada pemba+aan undang-undang sebagai perauran bisa menimbulkan kesalahan besar karena kaidah !ang mendasari perauran iu men#adi erlupukan% 7a>dah iu adalah makna spriual$ roh% .edangkan perauran adalah pener#emahann!a ke dalam kaa-kaa dan kalima% %%% :emba+a kaidah$ bukan perauran$ adalah pedoman !ang ama baik dalam penegakan hukum% :emba+a kaidah adalah men!elam ke dalam roh$ asas$ dan u#uan hukum% Ini membuuhkan perenungan9% .a#ipo Rahard#o$ %embe*ah 1ukum Pro!resi2$ (5akara= Penerbi -uku 7ompas$ ?kober *((')$ hal% 1**-1*4% 7ompleksn!a permasalahan penegakan hukum sudah mulai disadari ban!ak orang se#ak perengahan abad ke-*($ bah"a penegakan hukum bukanlah seperi 8menarik garis lurus anara dua iik9 karena penegakan hukum idak han!a semaa-maa men!angku prinsip 8perauran dan logika9 (rules a* lo!i")% 6asil-hasil peneliian lapangan membukikan bah"a ban!ak )akor-)akor di luar hukum !ang uru menenukan bagaimana hukum sen!aan!a di#alankan% :isaln!a$ keika Polisi dan 7e#aksaan melakukan penahanan$ ern!aa ban!ak )akor !ang erliba di dalamn!a sehingga 3 Pendahuluan
-eberapa #enis indak pidana !ang saa ini masih men#adi perhaian uama Pemerinah adalah indak pidana korupsi$ ille!al lo!!i! dan erorisme sera narkoba%@ 6al ini idak erlepas dari dampak !ang diimbulkan oleh indak pidana ersebu anara lain dapa merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara% Upa!a pen+egahan dan pemberanasan indak pidana ersebu bukan han!a men#adi dominasi apara penegak hukum eapi sudah memerlukan peran aki) semua unsur seperi sekor s"asa dan pemerinah !ang lingkupn!a bukan han!a domesik eapi sudah mengglobal% 7endai berbagai upa!a elah dilakukan oleh Pemerinah baik sendiri maupun bersama-sama dengan negara lain$ namun hasiln!a masih belum memuaskan% .ebagian besar indak pidana !ang er#adi khususn!a korupsi$ illegal logging dan narkoba pada dasarn!a bermoi)kan ekonomi% Tanpa ada kepeningan ekonomi$ indak pidana ersebu idak akan er#adi% Demikian pula haln!a erorisme$ aksi-aksi erorisme idak mungkin dilakukan apabila idak erdapa pendanaan unuk melaksanakan kegiaan ersebu%9 ?leh karena iu$ men#adi hal !ang +ukup pening dalam koneks memupus moi3asi seseorang melakukan indak pidana melalui pendekaan pela+akan$ pembekuan$ pen!iaan dan perampasan ase hasil indak pidana% .eseorang aaupun ke#ahaan erorganisir1( dengan sendirin!a akan men#adi enggan aau idak memiliki moi3asi unuk melakukan suau perbuaan pidana apabila hasil perbuaan pidana ersebu dike#ar dan dirampas unuk negara% Pendekaan inilah !ang sering disebu dengan 8sraegi pen+egahan dan pemberanasan pen+u+ian uang9 (ati#moe( lau*eri! strate!()%11 memerlukan in)ormasi !ang luas mengenai 8sosiologi penahanan9 (the so"iolo!( o2 arrest)% Peneliian di 1merika .erika membukikan bah"a )akor ras$ srai)ikasi sosial$ kedekaan hubungan$ sikap sopan ersangka dan sebagain!a iku menenukan dalam proses penahanan seseorang% Ibi*$ hal% '(-'1% IndonesiaAs Naional Repor on he Implemenaion and Bollo"-Up 8he *((( Cienna De+laraion on Drime and 5usi+e= :eeing he Dhallenges o) he T"en!-Birs Denur!$ and Plan o) 1+ion9 a -he /le4eth 5ite* Natios 6o!ress o 6rime Pre4etio a* 6rimial 0usti"e$ -angkok$ Thailand$ 1@-*5 1pril *((5% B1TB se+ara egas men!aakan bah"a$ 8-errorism *estro(s b( 2ear. -errorists maim a* kill7 but also atta"k so"iet( i *eeper ,a(s. 8ike a 4irus& terrorism peetrates a* "oloies health( e"oomi" a* so"ial bo*ies& propa!ati! itsel2 ,hile *estro(i! them9% B1TB-21BI$ -he 9ia"ial :ar o -errorism: + ;ui*e b( 9+-9$ (Peran+is= B1TB .e+rearia * rue 1ndre Pas+al$ /5//5 Paris DedeE 1'$ *((4)$ hal% /% 7e#ahaan erorganisir (or!ai3e* "rime) adalah 8a( !roup o2 i*i4i*uals ,hose primar( a"ti4it( i4ol4es 4iolati! "rimial la,s to seeks ille!al pro2its a* po,er e!a!i! i ra"keteeri! a"ti4ities a*& appropriate& e!a!i! i itri"ate 2ia"ial maipulatios%%%9% Naional 1d3isor! Dommie on Driminal 5usi+e .andards and 2oals$ <r!ai3e* 6rime: Report o2 the -ask 9or"e o <r!ai3e* 6rime$ (&ashingon D%D%= 4a" ;n)or+emen 1ssisan+e 1dminisraion$ 19/')$ hal% *1,% 4iha #uga Donald R Dresse!$ -he -he2t o2 the Natio: -he Str"ture a* <peratio o2 <r!ai3e* 6rime i +meri"a$ (Ne" Fork= 6arper and Ro"$ 19'9)$ hal% ,19% .herman T$ 8Inernaional ;))ors o Domba :one! 4aundering= The Role o) he Binan+ial Task Bor+e9$ dalam :a+Gueen 4 (ed%)$ %oe( 8au*eri!$ (;dinburgh$ 199,)$ hal% 1*% 4 Naskah Akademik Di sau sisi$ pelaksanaan re<im ani pen+u+ian uang se+ara e)eki) dapa membanu men+ipakan sabilias sisem keuangan karena lembaga keuangan dapa erhindar dari berbagai risiko seperi risiko hukum$ repuasi$ erkonsenrasin!a ransaksi dan likuidias$ sehingga mampu melaksanakan )ungsin!a se+ara e)eki) pula%1* Di sisi lain$ pelaksanaan re<im ani pen+u+ian uang ersebu #uga di!akini dapa menurunkan angka kriminalias$ karena pelaku indak pidana idak lagi memiliki moi3asi unuk mengulangi perbuaann!a$ dan hasil perampasan indak pidana dapa diman)aakan unuk sebesar-besarn!a kemakmuran rak!a% ?leh karena iu$ pendekaan re<im ani pen+u+ian uang !ang dilaksanakan se+ara e)eki)$ bukanlah suau hal !ang musahil dilakukan% .ebalikn!a$ kegagalan dalam men+egah dan memberanas pen+u+ian uang akan berdampak sanga buruk pada sekor keuangan dan penegakan hukum% .ebagaimana dikeahui$ bah"a melalui aki)ias pen+u+ian uang$ para pelaku ke#ahaan dapa men!embun!ikan asal-usul uang aau hara keka!aan1, dari hasil ke#ahaan dengan maksud agar mereka dapa menikmai dan menggunakan hasil ke#ahaan ersebu se+ara bebas karena uang haram ersebu seolah-olah ampak berasal dari suau kegiaan !ang sah aau 8halal9%14 Dalam perkembangann!a$ modus pen+u+ian uang semakin hari semakin kompleks dan +anggih seiring dengan kema#uan eknologi in)ormasi$ khususn!a di bidang perbankan dan keuangan% Pelaku pen+u+ian uang selalu berusaha unuk menghindari pela+akan hara hasil ke#ahaann!a oleh apara Penaaan dan pengauran sekor #asa keuangan dalam kaiann!a !ang lebih luas dengan ke#ahaan pen+u+ian uang dan pendanaan erorisme$ perlu memperhaikan dua hal pening% Pertama$ kekhususan suau negara ("outr( spe"i2i"it() karena masalah-masalah pen+u+ian uang !ang dihadapi oleh seiap negara kemungkinan besar berbeda eruama dalam hal= (i) sumber-sumberH (ii) ipe-ipe insiusi !ang berperan dalam pen+u+ian uangH dan (iii) konsekuensi-konsekuensi !ang diimbulkann!a% 'e*ua$ adalah kerangka ker#a (2rame,ork) harus dibua dengan menga+u kepada iteratioal sta*ar* dan best pra"ti"e% Di samping iu$ dalam menaa dan mengaur sekor #asa keuangan idak boleh han!a ber)okus semaa-maa han!a kepada perauran dan regulasi karena masalah-masalah lain men!angku pen+u+ian uang dan pendanaan erorisme mungkin sa#a lebih luas dari-pada iu% Daniel 7au)mann$ 82o3ernan+e in he Binan+ial .e+or= The -roader DoneE o) :one! 4aundering and Terroris Binan+ing9$ dalam &orld -ank and I:B 2lobal Dialogue .eries$ +ti#%oe( 8au*eri! a* 6ombati! the 9ia"i! o2 -errorism$ (The Inernaional -ank )or Re+onsru+ion and De3elopmen and he Inernaional :one! Bund$ *((,)$ hal% 1/-**% :enuru .uan Rem! .#ahdeini$ isilah 8hara keka!aan9 !ang dipergunakan dalam UU TPPU adalah er#emahan dari isilah 9propert(9 !ang dipakai dalam berbagai undang-undang enang moe( lau*eri! di berbagai negara% .ekalipun undang-undang dan indak pidanan!a disebu moe( lau*eri! (8pen+u+ian uang9)$ namun ob#ekn!a idak erbaas han!a pada uang sa#a% .uan Rem! .#ahdeini$ Seluk#Beluk -i*ak Pi*aa Pe"u"ia 5a! *a Pembi(aa -erorisme$ (5akara= PT Pusaka Uama 2ra)ii$ *((4)$ hal% 1'/-1'@% :one! 4aundering= a -ankerHs 2uide To 13oiding Problems9$ (o"".treas.!o4/ lau*er/ or!.htm)$ hal%*% -andingkan dengan Paul 1llan .+o$ Re2ere"e ;ui*e to +ti#%oe( lau*eri! a* 6ombati! the 9ia"i! o2 -errorism (&ashingon D%D%= Fhe &orld -ank$ *((,)$ hal% I-@-9$ #uga dengan 4im Dhoon 7ia$ 7ee 4eok .oon dan 5ose) ;b! Ruin$ ;ui*e to the %aa!emet o2 +ti# %oe( 8au*eri! a* 6outer# 9ia"i! o2 -errorism$ (.elangor-:ala!sia= 4eeds Publi+aion$ *((5)$ hal% *-4%
5 penegak hukum dengan meman)aakan kelemahan perauran perundangundangan !ang ada%15 -eberapa dampak negai) dari aki)ias pen+u+ian uang seperi ersebu di aas men#adi alasan mengapa prakik pen+u+ian uang perlu dikriminalisasi%1' -ahkan indak pidana pen+u+ian uang de"asa ini se+ara uni3ersal elah digolongkan sebagai suau indak pidana !ang biasa disebu ke#ahaan 9kerah-puih9 =,hite "ollar "rime> dan #uga merupakan ke#ahaan linas baas negara =trasatioal "rime>.1/ Indonesia sudah menerapkan pendekaan ati moe( lau*eri! re!ime se#ak 1/ 1pril *((* !ang diandai dengan disahkann!a Undang-Undang Nomor 15 Tahun *((* enang Tindak Pidana Pen+u+ian Uang$ !ang selan#un!a elah dire3isi dengan Undang- Undang Nomor *5 Tahun *((, (UU TPPU)% Dalam melaksanakan UU TPPU selama lebih dari 4 ahun ini ban!ak pela#aran berharga !ang diperoleh Pusa Pelaporan dan 1nalisis Transaksi 7euangan (PP1T7) sebagai salah sau dari pelaksana UU TPPU !ang berperan dalam upa!a menge)eki)kan pen+egahan dan pemberanasan TPPU% .ehubungan dengan iu$ bersama-sama dengan insansi erkai$ PP1T7 elah melakukan in3enarisasi berbagai kendala dan hambaan !ang er#adi unuk e)eki)ias pelaksanaan UU TPPU di masa mendaang%1@
Di Indonesia ban!ak pelaku korupsi dan indak pidana lainn!a baik !ang belum maupun !ang sudah diproses se+ara hukum$ idak dikeahui dengan pasi #umlah hasil indak pidana !ang elah disia dan dirampas unuk negara% 4iha Teen :asduki (7oordinaor ID&)$ 8Pengembalian 6asil 7orupsi= -eberapa Daaan9$ makalah disampaikan pada .eminar Nasional 8.inergi Pemberanasan 7orupsi= Peranan PP1T7 dan Tanangan +sset Re"o4er(9 dalam rangka Peringaan Ulang Tahun ke- 4 PP1T7% 5akara$ 4 1pril *(('% :enuru .arah N% &elling$ pen+u+ian uang (moe( lau*eri!) dimulai dengan adan!a *irt( moe( (8uang koor9 aau 8uang haram9)% Uang dapa men#adi koor dengan dua +ara% Pertama$ melalui pengelakan pa#ak (ta? e4asio)$ dan ke*ua$ uang diperoleh dengan +ara-+ara !ang melanggar hukum% .arah N% &elling$ 8.mur)s$ :one! 4aundering$ and he Unied .aes Driminal Bederal 4a"9$ dalam -ren Bisse$ Da3id Bra<er I 2raeme Doss$ -he %oe( -rail (6o2is"atio o2 Pro"ee*s o2 6rime& %oe( 8au*eri!& as 6ash -rasa"tio Reporti!)$ (.!dne!= The 4a" -ook Dompan! 4d%$ 199*)$ hal% *(1% Pemerinah Indonesia !ang hingga sekarang masih mengalami ban!ak masalah dalam menangani 8ke#ahaan #alanan9$ 8ke#ahaan radisional9 (pre*ator( "rimes)$ kini harus siap pula menghadapi dan menangani ke#ahaan !ang er+akup dalam :hite 6ollar 6rime !ang era kaiann!a dengan <r!ai3e* 6rime$ eruama !ang dilakukan dalam lingkup inernasional (trasatioal "rime) dengan peman)aaan eknologi +anggih seperi ke#ahaan di bidang perbankan dan pen+u+ian uang% 7arakerisik 8ke#ahaan kerah puih9 anara lain= (1) idak kasa maa (lo, 4isibilit()H (*) sanga kompleks ("omple?it()H (,) keidak#elasan peranggung#a"aban pidana (*i22usio o2 resposibilit()H (4) keidak#elasan korban (*i22usio o2 4i"tims)H (5) auran hukum !ang samar aau idak #elas (ambi!uous "rimial la,)H dan (') suli dideeksi dan diunu (,eak *ete"tio a* prose"utio)% 4iha 6arkrisui 6arkrisno"o$ 87riminalisasi Pen+u+ian Uang (%oe( 8au*eri!)9$ makalah disampaikan pada @i*eo 6o2ere"e Nasioal !ang diselenggarakan oleh PP1T7$ -I$ UI$ U2:$ U.U$ Undip$ Unair$ dan ;lips di 5akara$ anggal *9 :ei-?kober *((4$ hal% *-4% :asalah-masalah urgen !ang dibahas dalam Rapa 7oordinasi anara PP1T7 dengan pihakpihak erkai dalam rangka penegakan hukum TPPU anara lain men!angku= pembukaan rahasia bank$ pemblokiran$ perminaan keerangan aau in)ormasi mengenai rekening nasabah$ pen!iaan dana !ang diduga berasal dari hasil indak pidana$ pemeriksaan aau pen!elidikan$ perlindungan saksi ahli$ saksi dan pelapor$ ukar-menukar in)ormasi anar insansi erkai$ ala buki$ unsur-unsur Pendahuluan
6 Naskah Akademik Tipologi aau modus-modus TPPU erus berkembang dan +ara-+ara !ang digunakan semakin kompleks dengan melibakan berbagai lembaga keuangan dan lembaga lainn!a !ang erkai dengan keuangan% Di pihak lain$ beberapa keenuan !ang diaur dalam UU TPPU masih menimbulkan muli inerpreasi$ ban!akn!a 8+elah hukum9 =loopholes> dan idak egasn!a rumusan mengenai pemberian sanksi aau an+aman hukuman% 7endala legislasi ersebu di!akini sebagai salah sau pen!ebab kurang e)eki)n!a pelaksanaan aau penegakan hukum TPPU% 6al ini menun#ukkan$ bah"a pengauran mengenai indak pidana pen+u+ian uang belum men#amin kepasian hukum dan keeriban hukum dalam mas!araka% ?leh sebab iulah$ kepasian hukum !ang konkri sera penegakan hukum !ang berkeadilan dan konsisen sanga diperlukan dalam upa!a men+egah dan memberanas indak pidana pen+u+ian uang% Dari sisi eksernal$ )akor-)akor pendorong perlun!a dilakukan pembaharuan hukum mengenai pen+egahan dan pemberanasan TPPU adalah dikeluarkann!a re3isi rekomendasi 9ia"ial +"tio -ask 9or"e o %oe( 8au*eri! (B1TB) sebagai $sta*ar* setter) dalam pen+egahan dan pemberanasan pen+u+ian uang !ang harus diadopsi oleh semua negara$ dan adan!a perkembangan iteratioal best pra"ti"e% .alah sau dari rekomendasi ersebu$ adalah perlun!a memperluas lingkup dari pihak pelapor =reporti! parties> !ang "a#ib men!ampaikan laporan ransaksi keuangan men+urigakan (4T7:J.TR) kepada lembaga !ang ber)ungsi sebagai 9ia"ial Itelli!e"e 5it (BIU) seperi PP1T7% -ahkan rekomendasi B1TB ersebu egas men!aakan agar penga+ara$ noaris aau pro)esi hukum lainn!a dan akunan sera pen!edia barang dan #asa dimina unuk iku melaporkan 4T7:J.TR%19 -erdasarkan uraian laar belakang ersebu di aas$ diperlukan upa!a pengauran mengenai pen+egahan dan pemberanasan indak pidana pen+u+ian uang !ang komprehensi)$ konsisen$ sisemik$ dan mampu memberikan kepasian dan #aminan perlindungan hukum bagi mas!araka% B. PERMASALAHAN -erdasarkan uraian sebagaimana elah dikemukakan dalam laar belakang di aas$ permasalahan !ang perlu dikemukakan dalam kerangka pembaharuan hukum mengenai pen+egahan dan pemberanasan TPPU elah dirumuskan sebagai beriku= pembukian TPPU$ proses hukum sanksi adminisrai)$ pemberkasan perkara dan aa +ara pembuaan dak"aan% 4iha Risalah Rapat 'oor*iasi Pee!aka 1ukum -PP5$ (5akara= Direkora 6ukum dan Regulasi PP1T7$ *((')$ hal% *-9@% Unuk lebih #elasn!a dapa diliha Rekomendasi B1TB No% 1* hingga No% 1' !ang elah dire3isi anggal ** 5uni *((, (Re4ise* 40AB 9+9- Re"omme*atios)% RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU 7 1% Perauran perundang-undangan !ang berlaku sekarang masih memiliki keerbaasan dalam upa!a pendeeksian indak pidana pen+u+ian uang$ sehingga dapa membuka peluang bagi pelaku indak pidana unuk men+u+i hasil ke#ahaann!a% *% 1dan!a beragam pena)siran aas beberapa rumusan norma dalam perauran perundang- undangan mengenai TPPU !ang berlaku sekarang ini$ sehingga belum men#amin kepasian hukum dan keeriban hukum dalam mas!araka% 7arena iu$ perlu auran hukum di bidang TPPU !ang idak menimbulkan berbagai pena)siran aau 8+elah hukum9 =loopholes>H ,% Pada umumn!a penanganan TPPU idak erlepas dari indak pidana asaln!a% Pen!idikan indak pidana asal dilakukan oleh pen!idik dari berbagai insansi sesuai dengan perundangundangan !ang berlaku% -erdasarkan UU TPPU sekarang$ pen!idikan TPPU han!a dilakukan oleh Polri% :enginga ban!akn!a indak pidana asal !ang erkai dengan TPPU$ maka penanganann!a memerlukan koordinasi dan ker#asama !ang baik anar sesama pen!idik dari berbagai insansi dimaksud% Unuk menghindari hambaan- hambaan koordinasi dan ker#asama dalam penanganan TPPU ersebu perlu perluasan pen!idik !ang ber"enang melakukan pen!idikan TPPU agar pemberanasan TPPU lebih e)eki) dan e)isienH 4% Dalam perauran perundang-undangan !ang berlaku sekarang ini$ ke"enangan dari pihak- pihak !ang erkai dengan pelaksanaan re<im ani pen+u+ian uang belum diaur se+ara #elas dan egas% Unuk iu perlu penaaan ulang ke"enangan dari seiap pelaksana UU TPPUH 5% Perauran perundang-undangan mengenai indak pidana pen+u+ian uang !ang berlaku sekarang ini sudah idak sesuai lagi dengan sandar inernasional% ?leh karena iu$ perlu disusun perauran perundang-undangan !ang disesuaikan dengan )ormulasi perundang- undangan mengenai pen+egahan dan pemberanasan indak pidana pen+u+ian uang di Indonesia dengan men!esuaikan $iteratioal best pra"ti"e)H '% 7eenuan !ang erkai dengan pen+egahan dan pemberanasan TPPU sera pendanaan erorisme ersebar di beberapa kon3ensi inernasional% Dengan elah dirai)ikasin!a beberapa kon3ensi inernasional dimaksud maka diperlukan adan!a harmonisasi perundang-undangan !ang erkaiH /% Peran PP1T7 dalam upa!a pen+egahan dan pemberanasan TPPU belum opimal karena keerbaasan ugas dan ke"enangan sera sumber da!a manusia !ang dimilikiH Pendahuluan
8 Naskah Akademik @% Perauran perundang-undangan !ang mengaur TPPU belum memberikan dasar hukum !ang kua bagi penrasiran$ pen!iaaan dan perampasan ase hasil ke#ahaan% Unuk iu perlu diperkenalkan mekanisme penrasiran dan pen!iaan sera perampasan ase hasil ke#ahaan melalui gugaan perdaa% C. TUJUAN DAN KEGUNAAN Dalam berbagai kesempaan Rapa 7er#a anara PP1T7 dengan 7omisi III DPR RI sepan#ang ahun *((5 dan *(('$ DPR RI elah men!inggung Ran+angan Undang-Undang enang Perubahan aas UU No% 15J*((* enang TPPU sebagaimana elah diubah dengan UU% No*5J*((,% DPR elah men+anumkan pembahasan RUU dimaksud dalam Program 4egislasi Nasional Tahun *((5-*((9 dan merupakan salah sau RUU priorias !ang harus dibahas oleh DPR RI pada ahun *((5 dan *(('% :en!ikapi perkembangan permasalahan pen+egahan dan pemberaasan TPPU sera unuk merespons keinginan para "akil rak!a$ maka aas usul PP1T7$ Deparemen 6ukum dan 6ak 1sasi :anusia mengambil prakarsa unuk men!usun RUU enang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPU !ang diserai dengan pen!usunan Naskah 1kademik RUU dimaksud sesuai Pasal 5 Perauran Presiden Nomor '@ Tahun *((5 enang Taa Dara :empersiapkan Ran+angan Undang-Undang$ Ran+angan Perauran Pemerinah Penggani Undang-Undang$ Ran+angan Perauran Pemerinah$ dan Ran+angan Presiden dan Perauran Presiden Nomor '1 Tahun *((5 enang Taa Dara Pen!usunan dan Pengelolaan Program 4egislasi Nasional% Naskah 1kademik ini dibua dalam rangka memeakan konsep-konsep pemikiran mengenai peningn!a Undang-undang Tenang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPU diin#au dari aspek )iloso)is$ sosiologis-poliis$ !uridis$ psikopoliik mas!araka$ dan ekonomi% Isi pokokn!a adalah gagasan-gagasan konkri dan aplikai) enang ruang lingkup dan maeri muaan !ang akan diuangkan di dalam RUU enang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPU% Naskah 1kademik ini diharapkan dapa digunakan sebagai= 1% -ahan dasarJa+uan bagi pen!usunan Ran+angan Undang-Undang enang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPUH *% -ahan pembahasan dalam )orum konsulasi pengharmonisasian$ pembulaan$ dan pemanapan konsep Ran+angan Undang-Undang enang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPUH ,% -ahan dasar keerangan Pemerinah mengenai Ran+angan Undang-undang enang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPU$ !ang disiapkan oleh Deparemen 6ukum dan 61: selaku Pemrakarsa% RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU 9 D. METODE PENDEKATAN Pen!usunan Naskah 1kademik RUU enang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPU ini menggunakan pendekaan !uridis normai)*( !ang bersi)a kualiai)%*1 Perumusan norma-norma hukum !ang digunakan sebagai a+uan pen!usunan RUU enang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPU berdasarkan pada konsaering )aka-)aka )iloso)is$ sosiologis- poliis$ !uridis$ psikopoliik mas!araka$ dan ekonomi !ang era kaiann!a dengan pen+egahan dan pemberanasan TPPU% Pen!usunan Naskah 1kademik ini #uga didukung oleh sudi perbandingan hukum** dengan mengambil bahan hukum sekunder !ang idak han!a dari bahan pusaka Indonesia maupun asing$ eapi #uga bahanbahan hukum primer seperi perauran perundang-undangan nasional dan keeenuan-keenuan inernasional !ang berlaku dan erkai dengan indak pidana pen+u+ian uang anara lain = D 7on3ensi P-- Tahun 19@@ (the 5ite* Natios 6o4etio +!aist Illi"it -ra2i" i Nar"oti"s& Cru!s& a* Ps("hotropi" Subta"es o2 1BDD) !ang diikui dengan dikeluarkann!a Undangundang No% ** Tahun 199/ enang NarkoikaH D 7on3ensi P-- Tahun *((( enang Pemberanasan 7e#ahaan Terorganisir 4inas Negara (the 5ite* Natios 6o4etio +!aist -rasatioal <r!ai3e* 6rime)% D Undang-undang No%,1 Tahun 1999 enang Pemberanasan Tindak Pidana 7orupsi sebagaimana elah diubah dengan Undangundang No% *( Tahun *((1H Furidis normai) arin!a peneliian menga+u kepada norma-norma hukum !ang erdapa dalam perauran perundang-undangan$ kepuusan pengadilan dan norma-norma !ang berlaku dan mengika mas!araka aau #uga men!angku kebiasaan !ang berlaku di mas!araka% 4iha 4a"ren+e :% Briedman$ +meri"a 8a,$ (Ne" Fork= &%&% Noron I Do%$ 19@4)$ hal% '-@% :enuru Calerie 5% 5anesi+k$ 8Eualitati4e *esi! is holisti". It lokks at the la!er pi"ture& the ,hole pi"ture a* be!i ,ith asear"h 2or u*ersta*i! o2 the ,hole9% 4ihar Calerie 5% 5anesi+k$ 8The Dan+e o) Gualiai3e Resear+h Design$ :ehapor$ :ehodolog! and :eaning9$ dalam Norman 7% Den<in and F3onne .% 4in+oln$ (ed)$ 1a*book o2 Eualitati4e Resear"h$ (Dali)ornia= .age Publi+aion$ In+%$ 1994)$ hal% *1*% Dalam ilmu pengeahuan erdapa iga konsep pokok !aiu klasi2ikasi$ pe!ukura (kuaniai))$ dan perba*i!a% Perbedaan keiga konsep ersebu han!a erleak pada +akupan in)ormasi !ang ersedia aas suau ob#ek aau )enomena apapun !ang sedang diamai% Di anara keiga konsep dimaksud$ konsep perbandingan (komparai)) adalah konsep !ang lebih e)eki) memberikan in)ormasi karena komparai) memiliki aau erika oleh suau srukur hubungan logis !ang relai) kompleks dan rumi% Dalam hal ini$ konsep perbandingan berperan sebagai peranara anara konsep klasi)ikasi dan pengukuran% Dengan memakai konsep perbandingan kia dapa mengeahui apa kelebihan dan kekurangan BIU negara lain dibandingkan dengan eksisensi PP1T7% 4ebih #auh lagi$ dengan +ara 8menggali9 pengalaman pemikiran !ang berkembang mengenai sisem dan mekanisme penanganan TPPU di negara lain iu kia bisa memahami mengapa dan bagaimana BIU negara lain lebih ma#u dan e)eki) #ika dibandingkan dengan BIU kia% Funus 6usein$ 87aa Penganar9 dalam Tim Pen!usun& Sistem *a %ekaisme Pea!aa -i*ak Pi*aa Pe"u"ia 5a! *i Ne!ara 8ai =8apora Pelaksaaa -u!as 200F#2006>$ (5akara= PP1T7$ *((')$ hal% iii% Pendahuluan
10 Naskah Akademik D Undang-undang No% *4 ahun 1999 enang 4alu 4inas De3isa dan .isem Nilai TukarH D Undang-Undang No% 15 Tahun *((* enang Tindak Pidana Pen+u+ian Uang sebagaimana elah diubah dengan Undang-Undang No%*5 Tahun *((,H D Undang-undang No% 15 Tahun *((, enang Peneapan Perauran Pemerinah Penggani Undang-undang (Perpu) No%1 Tahun *((* enang Pemberanasan Tindak Pidana Terorisme sebagai UUH D Undang-Undang No% 1 Tahun *((' enang -anuan Timbal -alik dalam :asalah PidanaH D Undang-Undang No% ' Tahun *((' enang Pengesahan Iteratioal 6o4etio 2or the Suppressio o2 the 9ia"i! o2 -errorism& 1BBB (7on3ensi Inernasional Pemberanasan Pendanaan Terorisme Tahun 1999)H D Undang-Undang No% / Tahun *((' enang Pengesahan 5ite* Natios 6o4etio +!aist 6orruptio& 200F (7on3ensi Perserikaan -angsa--angsa 1ni 7orupsi)H D Undang-Undang No% 1, Tahun *((' enang Perlindungan .aksi dan 7orbanH D Re4ise* 40 Re"omme*atios *a B Spe"ial Re"omme*atios (Re3ised 4(K9) B1TB $ *, ?+ober *((4H D .ura 7epuusan Direksi -ank Indonesia No% ,*J5(J7;PJDIR dan .ura ;daran No% ,*J'JUPP- masing-masing anggal 14 :ei 1999 enang Pers!araan dan Taa Dara Pembelian .aham -ank UmumH D Perauran -ank Indonesia No%4J@JP-IJ*((* Tanggal 1( ?kober *((* enang pemba"aan uang masuk dan keluar "ila!ah pabeanH D Perauran -ank Indonesia No% 1J9JP-IJ 1999 enang Pemanauan 7egiaan 4alu 4inas De3isa -ank dan 4embaga 7euangan Non -ank besera perauran pelaksanaann!a$ dan .ura ;daran No% 1J9JD.: anggal *@ Desember 1999 enang Pelaporan 7egiaan 4alu 4inas De3isa oleh -ankH D 7eenuan enang 'o, .our 6ustomer Pri"iple (Prinsip :engenal Nasabah) !ang dikeluarkan oleh -ank Indonesia !aiu P-I No% ,J1(JP-IJ*((1 anggal 1@ 5uni *((1 enang Penerapan Prinsip :engenal Nasabah (7FD) bagi -ank Umum sebagaimana elah diubah dengan P-I No% *J*,JP-IJ*((1 anggal 1, Desember *((1 dan P-I No% 5J*1JP-IJ*((, anggal 1/ ?kober *((,$ dan P-I No% 5J*,JP-IJ*((, anggal *, ?kober *((, enang Prinsip :engenal Nasabah (7FD) bagi -PR% .edangkan -apepam dan Direkora 5enderal 4embaga 7euangan - Deparemen 7euangan elah mengeluarkan pula keenuan 7FD !aiu 7epuusan :eneri 7euangan No%45J7:7%('J*((, anggal ,( 5anuari *((, enang Penerapan Prinsip :engenal Nasabah -agi 4embaga 7euangan Non -ank$ dan 7epuusan 7eua -adan Penga"as Pasar :odal No% 7;P- (*JP:J*((, anggal 15 5anuari *((, enang Penerapan Prinsip :engenal Nasabah% Proses pen!usunan Naskah 1kademik ini melibakan ahliJpakar dari kalangan indusri$ eoriisi$ akademisi$ prakisi hukum$ pengusaha$ sebagai narasumber melalui pen!elenggaraan )orum dialog$ )orum komunikasi$ peneliian lapangan$ guna men!aring pandangan dan aspirasi dari semua pemangku kepeningan%
BAB II DASAR PEMIKIRAN PERLUNA RE!ISI UNDANG"UNDANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG A. DASAR #ILOSO#IS Dasar )iloso)is adalah pandangan hidup bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara$ !aiu Pan+asila% Pen#abaran nilai-nilai Pan+asila di dalam hukum men+erminkan suau keadilan$ keeriban$ dan kese#aheraan !ang diinginkan oleh mas!araka Indonesia% Rumusan Pan+asila !ang erdapa di dalam Pembukaan (Preambule) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) erdiri dari empa alinea% 1linea keempa memua rumusan u#uan negara dan dasar negara% Dasar negara adalah Pan+asila$ sedangkan keempa pokok pikiran di dalam Pembukaan UUD 1945 pada dasarn!a unuk me"u#udkan +ia hukum (re"htsi*es) !ang menguasai hukum dasar negara baik !ang erulis maupun idak erulis%*, -aang ubuh UUD 1945 mengaur pokok-pokok pikiran ersebu dalam pasal- pasaln!a$ dengan kaa lain baang ubuh aau pasal-pasal di dalam UUD 1945 merupakan per"u#udan dari +ia hukum% Pan+asila sebagai norma )iloso)is negara dan merupakan sumber +ia hukum !ang erumuskan lebih lan#u dalam aa hukum aau hierarki perauran perundang-undangan !ang sekaligus men#adi 8kaidah dasar )undamenal negara9% Dengan #elas dan erang din!aakan$ bah"a u#uan negara adalah mema#ukan kese#aheraan *, Pasal 1 a!a (,) -ab I$ 1mandemen 7eiga Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan kembali bah"a 8Negara Indonesia adalah Negara 6ukum9% 1rin!a$ bah"a Negara 7esauan Republik Indonesia adalah negara !ang berdasar aas hukum (re"htstaat)$ idak berdasar aas kekuasaan (ma"htstaat)$ dan pemerinahan berdasarkan sisem konsiusi (hukum dasar)$ bukan kekuasaan !ang idak erbaas (absuluisme)% .ebagai konsekuensin!a erdapa , (iga) prinsip dasar !ang "a#ib di#un#ung oleh seiap "arga negara Indonesia !aiu= (i) supremasi hukumH (ii) kesearaan di hadapan hukumH dan (iii) penegakan hukum dengan +ara-+ara !ang idak berenangan dengan hukum iu sendiri% RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU 13 umum$ men+erdaskan kehidupan bangsa$ dan iku melaksanakan keeriban dunia !ang berdasarkan kemerdekaan$ perdamaian abadi$ dan keadilan sosial% -uir kedua dari Pan+asila adalah kemanusiaan !ang adil dan beradab !ang se+ara )iloso)is men+erminkan bah"a Negara 7esauan Republik Indonesia men#amin erlindungin!a harka dan maraba kemanusiaan dan men#amin egakn!a hukum dan keadilan% Dalam hubungan ini$ salah sau benuk an+aman erhadap nilai-nilai kemanusiaan iu sendiri adalah ke#ahaan% ?leh sebab iu$ ke#ahaan harus di+egah dan diberanas karena sanga berenangan bahkan dapa menghan+urkan nilai-nilai kemanusiaan% .alah sau benuk ke#ahaan dimaksud adalah indak pidana pen+u+ian uang (TPPU)% Tindak pidana pen+u+ian uang adalah ke#ahaan !ang dapa merusak sendi-sendi kehidupan bermas!araka$ berbangsa dan bernegara% 6al ini idak erlepas dari dampak negai) indak pidana pen+u+ian uang anara lain dapa meningkakan moi3asi seseorang aau organisasi ke#ahaan unuk mengembangkan ke#ahaann!a !ang pada gilirann!a dapa pula men+ipakan kemiskinan dan kebodohan$ merusak srukur keuangan dan perekonomian sera erganggun!a sabilias pemerinahan% Dalam kaian ini$ Cepartemet o2 0usti"e 6aa*a dalam papern!a !ang ber#udul /le"troi" %oe( 8au*eri!: + /4irometal S"a (199@) men!ebukan sebagai beriku*4 = 1% 1ki)ias pen+u+ian uang memungkinkan para pen#ual dan pengedar narkoba$ para pen!elundup dan para pen#aha lainn!a unuk memperluas kegiaan operasin!a% 6al ini akan meningkakan bia!a penegakan hukum unuk memberanasn!a dan bia!a pengobaan dan pera"aan sera pengobaan kesehaan bagi para korban aau para pe+andu narkoba% *% 1ki)ias pen+u+ian uang mempun!ai poensi unuk merongrong mas!araka keuangan (2ia"ial "ommuit() sebagai akiba dari besarn!a #umlah uang !ang erliba dalam kegiaan ersebu% Poensi unuk melakukan korupsi meningka bersamaan dengan peredaran #umlah uang haram !ang sanga besar ersebuH ,% Pen+u+ian uang dapa mengurangi pendapaan pemerinah dari sekor pa#ak dan se+ara idak langsung merugikan para pemba!arpa#ak !ang #u#ur dan mengurangi kesempaan ker#a !ang sah% .emenara iu$ hasil peneliian 7omisi 6ukum Nasional (76N) pada ahun *((' men!ebukan bah"a implikasi negai) lainn!a dari aki)ias pen+u+ian uang anara lain = *4 Deparmen o) 5usi+e Danada$ .oli+ior 2eneral Danada$ /le"troi" %oe( lau*eri!: + /4irometal S"a$ (?+ober 199@)$ hal% 4%
Dasar Pemikiran 14 Naskah Akademik 1% :embiarkan mas!araka menikmai uang haram berari mengi<inkan or!ai3e* "rime membangun )ondasi usaha !ang ilegal dan membiarkan mereka menikmai hasil aki)iasn!aH *% Prakik ini bisa men+ipakan kondisi persaingan usaha !ang idak #u#ur% Dengan perlakuan !ang permisi) erhadap moe( lau*eri!$ adalah suau indakan keliru !ang uru berperan membangun eos persaingan usaha !ang idak #u#ur$ !ang pada gilirann!a dapa menurunkan moral bisnis dan "iba"a hukum se+ara drasis$ sera menguan!a orienasi maerialisik mengua dan lain sebagain!aH ,% Perkembangan prakik ini akan melemahkan kekuaan )inansial mas!araka pada umumn!a% 1ngka-angka !ang men+erminkan indikaor ekonomi makro men#adi urun ingka e)eki)iasn!a karena semakin ban!akn!a uang !ang ber#alan di luar kendali sisem perekonomian pada umumn!a% .isem dan mekanisme penegakan hukum pen+u+ian uang aau re<im ani-pen+u+ian uang$ berbeda dengan penegakan hukum indak pidana kon3ensional% Pengungkapan indak pidana dan pelaku indak pidana pen+u+ian uang lebih di)okuskan pada penelusuran aliran danaJuang haram (2ollo, the moe() aau ransaksi keuangan% Dengan kaa lain$ penelusuran aliran dana melalui ransaksi keuangan$ merupakan +ara !ang paling mudah unuk menemukan #enis ke#ahaan$ pelaku ke#ahaan dan empa dimana hasil ke#ahaan disembun!ikan aau disamarkan% Pendekaan ini idak erlepas dari paradigma pen+u+ian uang bah"a hasil ke#ahaan (pro"ee*s o2 "rime) merupakan 8li2e bloo* o2 the "rime9$ arin!a hasil ke#ahaan merupakan darah !ang menghidupi indak ke#ahaan iu sendiri sekaligus iik erlemah dari maa ranai ke#ahaan% Upa!a memoong maa ranai ke#ahaan ini selain relai) mudah dilakukan$ #uga akan menghilangkan moi3asi pelaku unuk mengulangi ke#ahaan% 6ilangn!a moi3asi ersebu karena u#uan pelaku ke#ahaan unuk menikmai hasil ke#ahaann!a men#adi erhalang aau suli dilakukan$ dan pelaku ke#ahaan !ang erorganisir idak memiliki kemampuan lagi unuk melan#ukan kegiaann!a karena sumbern!a elah disia dan dirampas unuk kepeningan negara-bangsa% Dengan memperhaikan dampak serius !ang diimbulkan sebagaimana elah diuraikan di aas$ dan u#uan mulia dibangunann!a re<im ani-pen+u+ian uang$ maka pembangunan hukum pen+egahan dan pemberanasan indak pidana pen+u+ian uang !ang komprehensi)$ konsisen$ sisemik$ sera mampu memberikan kepasian dan #aminan perlindungan hukum bagi mas!araka men#adi sanga urgen di masa mendaang%
B. DASAR SOSIOLOGIS DAN POLITIS Di dalam mas!araka erdapa suau kondisi n!aa enang ingka penerimaan (a""epta"e) aau ingka penolakan (resista"e) erhadap suau kebi#akan publik seperi perauran perundang-undangan% Unuk iu perlu mengikuserakan mas!araka sebagai )akor pen!eimbang dalam proses pembuaan produk hukum dalam rangka membangun aksepan dan sekaligus mereduksi serendah mungkin ingka resisensin!a$ sehingga akan men#adi undang-undang !ang e)eki) ideal%*5 Upa!a mereduksi resisensi ersebu perlu dilakukan dengan melibakan kalangan pen!edia #asa keuangan$ pro)esi$ dan pen!edia barang dan #asa$ kalangan akademik dan pemerhai hukum dalam proses pembenukan undang-undang enang pen+egahan dan pemberanasan TPPU guna menghindari anggapan bah"a pembenukan UU TPPU ini keliru dan idak sesuai dengan sisem hukum Indonesia dan han!a akan menimbulkan kegun+angan sosial dan ekonomi% .ebagai anisipasi erhadap kemungkinan adan!a resisensi mas!araka erhadap RUU enang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPU ini$ maka perlu adan!a kegiaan sosialisasi !ang erus menerus di semua lapisan mas!araka$ agar mas!araka dapa memahami urgensi pen+egahan dan pemberanasan TPPU diaur oleh suau undang-undang% Pelaksanaan re<im ani pen+u+ian uang di Indonesia selama lebih dari 4 (empa) ahun ini$ elah ban!ak memberikan pengaruh erhadap nilai-nilai sosial kemas!arakaan% .ebelum dibangunann!a re<im ani pen+u+ian uang$ mas!araka idak dibebani dengan berbagai ke"a#iban dalam meman)aakan #asa lembaga keuangan$ dan sebalikn!a indusri keuangan #uga idak dibebani ke"a#iban unuk melakukan ideni)ikasi ransaksi nasabahn!a% .e+ara poliis$ pembangunan re<im ani pen+u+ian uang elah men#adi bagian pening dalam pembangunan poliik dalam negeri maupun inernasional% Pembangunan poliik dalam negeri menunu adan!a !oo* -erdasarkan ka#ian )ilsa)a dikeahui bah"a 8idak semua hukum adalah hukum9$ karena erdapa 8hukum !ang bukan hukum9% :eskipun benukn!a memang berupa hukum (seperi 7eeapan :PR$ Undang-undang$ 7epuusan :eneri$ Puusan Pengadilan) namun isin!a idak men+erminkan hukum karena di dalamn!a idak memua asas-asas hukum seperi kesamaan$ keadilan$ kegunaan dan sebagain!a% Persoalann!a memang selama ini erdapa perbedaan pandangan anara hukum dengan a#aran moral (eika)% 7aum posii3isme memandang hukum sebagai sisem logika !ang eruup$ sehingga idak memasukkan perimbangan moral ke dalam hukum% 1pabila hukum dipandang sebagai keseluruhan perinah$ sebagaimana dia#arkan oleh 5ohn 1usin$ maka dalam hukum idak ada norma moral karena anara keduan!a konradiki)% Dengan kaa lain idak ada moralias dalam kekuasaan% 1kan eapi$ meskipun keduan!a konradiki) ern!aa dapa ber#alan bersama-sama% .ebagai +onoh adalah kekuasaan di 1merika .erika memiliki benuk "he"k a* bala"e !ang ransparan sehingga dapa memberi kesempaan kepada semua pihak (ermasuk pihak !ang idak berkuasa) unuk mengu#i apakah +ara-+ara memperoleh dan menggunakan kekuasaan iu sesuai aau idak dengan moral rak!a 1merika .erika% 1pabila idak sesuai$ meskipun suau perbuaan belum enu merupakan pelanggaran hukum$ akan eapi pelanggaran hukum iu bisa men#adi kendala dalam memperoleh dan menggunakan kekuasaan% 5oni ;mir<on$ <p.6it.& hal% *59-*'(% RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU Dasar Pemikiran 16 Naskah Akademik !o4era"e dalam seiap proses pen!elenggaraan negara% Penga"asan pembangunan poliik melalui pendekaan re<im ani-pen+u+ian uang$ khususn!a erhadap isu poliik uang$ akan memberikan konribusi !ang posii) dalam proses pembangunan poliik iu sendiri% Indonesia sebagai bagian inegral dari mas!araka inernasional senaniasa berupa!a melaksanakan aa pergaulan inernasional agar dapa se+ara seimbang dan proporsional duduk bersama dengan negara-negara lain% .ehubungan dengan iu$ pembangunan re<im ani pen+u+ian uang merupakan kebuuhan bersama seluruh negara-bangsa unuk dierapkan dalam sisem hukum masing-masing% Dalam koneks pembangunan re<im ani-pen+u+ian uang !ang e)eki)$ disadari bah"a idak +ukup dengan han!a melaksanakan ke"a#iban ini anpa didukung adan!a perbaikan sisem adminisrasi kependudukan !ang 8up to *ate9 dan kredibel% Penaausahaan daa kependudukan !ang in)ormai) dan kredibel$ di samping membanu stakehol*er dalam melaksanakan ugasn!a #uga memudahkan bagi pihak !ang ber"enang unuk melakukan penga"asan% .e+ara sosiologis aau dari sudu pandang mas!araka$ penerapan re<im ani- pen+u+ian uang masih menghadapi hambaan% :as!araka pengguna #asa (nasabah) masih memandang bah"a penerapan Prinsip :engenali pengguna #asa ('o, .our 6ostumer L 7FD) oleh Pen!edia 5asa 7euangan (P57) menimbulkan keengganan unuk berransaksi di P57% .ebalikn!a$ P57 #uga memiliki kekha"airan akan kehilangan nasabah% Pada a"aln!a hampir di semua negara$ penerapan 7FD sebagai bagian dari pembangunan re<im ani- pen+u+ian uang mengalami hambaan serupa% Namun demikian$ beberapa ahun kemudian penerapan 7FD ersebu lamba laun akan men#adi suau kebiasaan dan keharusan% 7ekha"airan ini dapa dimaklumi menginga kurangn!a perhaian dari nasabah dan idak serenakn!a P57 dalam menerapkan prinsip 7FD pada nasabah% .ebagai +onoh adan!a nasabah !ang mengurangi aki)iasn!a dalam melakukan ransaksi keuangan se#ak P57 menerapkan prinsip 7FD% 7ondisi ini merupakan 8poensial problem9 karena memberikan peluang kepada nasabah unuk menolak memberikan in)ormasi$ dan selan#un!a memindahkan danan!a ke P57 !ang belum sepenuhn!a menerapkan prinsip 7FD% Di samping iu$ skala usaha P57 khususn!a bank #uga merupakan salah sau )akor penghamba dalam menerapkan prinsip 7FD% .ebagai +onoh salah sau bank erbesar di Indonesia memiliki kar!a"an lebih dari *1%((( dengan @(( kanor +abang dan @ #ua nasabah di seluruh Indonesia% Dengan skala usaha seperi iu suli dilakukan langkah-langkah !ang dapa menun#ang e)eki3ias penerapan prinsip 7FD seperi pendaaan pro)ile dari seluruh nasabah !ang sudah ada% .emenara iu$ pelaihan unuk kar!a"an dan pengadaan sisem in)ormasi membuuhkan persiapan !ang +ukup baik dari segi "aku$ dana dan keahlian% RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU 17 Dampak !ang dihadapi P57 pada saa menerapkan prinsip 7FD anara lain= nasabah idak mau mengisi )ormulir 7FD !ang sudah dikirimkanH nasabah +enderung idak #u#ur dalam mengisi daa penghasilan (sumber dan #umlah)H nasabah suli diemui (misaln!a berada aau sering di luar negeri)H dan nasabah berkeberaan memberikan slip ga#i karena mereka beranggapan bah"a mereka adalah nasabah pen!impan dana bukan pemin#am dana% .emenara iu$ bagi mas!araka selaku nasabah dari P57 masih dirasakan belum memberikan perhaian penuh erhadap perauran 7FD% 6al ini merupakan kendala uama !ang dihadapi seluruh P57 dalam menerapkan prinsip 7FD% .elama nasabah belum memiliki kemauan unuk beker#a sama dengan memberikan in)ormasi !ang dibuuhkan$ maka P57 belum dapa menerapkan seluruh keenuan 7FD% Tidak adan!a keinginan nasabah unuk beker#a sama dengan P57 dalam penerapan prinsip 7FD anara lain karena= nasabah merasa idak n!aman dan aku rahasia keuangann!a dikeahui oleh pihak lain misaln!a disalahgunakan sebagai ob#ek pa#akH pengisian )ormulir 7FD merepokan nasabah dan dirasa erlalu berlebihan (misaln!a daa mengenai #abaan$ nama ibu kandung$ hobb!$ pin#aman bank lain)H nasabah merasa idak memperoleh man)aa dari pengisian 7FDH nasabah merasa P57 erlalu mau ahu masalah inernal nasabahH dan nasabah !ang memiliki dana di beberapa P57 idak bersedia mengisi 7FD karena P57 lainn!a belum menerapkan prinsip 7FD% .ebagaimana elah disinggung di aas$ ari pening pelaksanaan re<im ani pen+u+ian uang melalui penerapan 7FD adalah = 1% -agi P57$ anara lain dapa= men+ipakan P57 !ang seha$ karena erhindar dari risiko operasional$ hukum$ erkonsenrasin!a ransaksi$ dan repuasiH erhindar dari sanksi pidana baik pidana pen#ara dan denda$ sera sanksi adminisrai) sampai dengan pen+abuan i<in usahaH membanu penegakan hukum dalam pen+egahan dan pemberanasan indak pidana pen+u+ian uang dan indak pidana lainn!aH dan dengan adan!a kesabilan ekonomi dan sisem keuangan$ sera meningkan!a inegrias sisim keuangan khususn!a perbankan di baik maa nasional dan inernasional karena idak digunakan sebagai sasaran dan saran pen+u+ian uang$ maka dengan sendirin!a dapa men+ipakan indusri perbankan !ang kompeii) dalam skala inernasionalH *% -agi Nasabah$ anara lain dapa= memberikan rasa aman dalam berransaksi karena idak memiliki kekha"airan erhadap P57 !ang dipakai berransaksi dikenai sanksi sampai penuupan usahaH ransaksi !ang dilakukan bisa ber#alan dengan lan+arH idak adan!a kekha"airan danan!a dibekukan karena P57 !ang bersangkuan elah menerapkan 7FDH memberikan kemudahan dalam berransaksi anara lain pembukaan 8etter o2 6re*it idak menemui hambaan di bank korespondenn!a karena adan!a keper+a!aan dari bank korespondenn!a di luar negeriH se+ara idak langsung elah memberikan edukasi dalam bidang penegakan hukum kepada mas!arakaH dengan melaksanakan auran prinsip mengenal nasabah se+ara konsisen$ di samping #alinan kemiraan dengan P57 semakin meningka eapi #uga idak adan!a ke+urigaan bah"a si nasabah menguasai hara keka!aan !ang berasal dari hasil indak pidana% Unuk dapa membangun re<im ani-pen+u+ian uang !ang e)eki)$ perlu melibakan peran sera semua komponen mas!araka khususn!a mas!araka pengguna #asa keuangan$ indusri keuangan dan indusri lain !ang erkai dengan keuangan$ regulaor$ apara penegak hukum dan pemerinah% 6al ini diperlukan unuk menganisipasi pelaku pen+u+ian uang !ang selalu men+ari +elah dalam upa!a men!embun!ikan aau men!amarkan hasil ke#ahaann!a% :en!adari hal ini$ B1TB dalam rekomendasin!a elah meneapkan pihak pelapor lain$ selain P57$ seperi lembaga pro)esi sera pen!edia barang dan #asa "a#ib #uga menerapkan prinsip mengenal pengguna #asa dan aau ke"a#iban unuk melaporkan ransaksi keuangan men+urigakan kepada BIU% Indonesia$ sebagai bagian mas!araka inernasional enu uru berperan aki) dalam mendukung dan melaksanakan sesuau !ang memberikan keman)aaan nasional% .e+ara inernasional$ bagi negara-negara !ang idak memenuhi rekomendasi B1TB dan negara !ang bersangkuan renan dengan er#adin!a pen+u+ian uang$ maka B1TB pada "aku !ang lalu memasukkann!a ke dalam da)ar No 6ooperati4e 6outries a* -erritories (NDDTs)$ aau negara !ang idak kooperai) erhadap pemberanasan indak pidana pen+u+ian uang% Terhadap negara-negara !ang oleh B1TB dimasukkan dalam NDDTs$ langsung maupun idak langsung akan mengganggu eksisensin!a dalam pergaulan mas!araka inernasional% Dengan kaa lain$ keengganan negara-negara lain unuk membuka diri dan bergaul dengan negara-negara !ang dimasukkan dalam da)ar N..Ts$ akan berdampak buruk se+ara poliis dan ekonomis bagi negara bersangkuan% Dalam lingkup domesik$ organisasi ke#ahaan !ang biasa melakukan pen+u+ian uang dapa mempengaruhi sisem poliik suau negara% :elalui sumbangan dana erhadap +alon kepala pemeriahan pusa dan daerah dalam proses Pemilihan Umum misaln!a$ organisasi ke#ahaan dapa mempengaruhi program-program ker#a !ang akan dilaksanakan oleh kandida bersangkuan% 1pabila kandida ersebu erpilih$ sudah dapa diba!angkan kebi#akan apa !ang akan dilaksanakan% -esar kemungkinan bah"a kebi#akan ersebu akan memberi keunungan bagi organisasi ke#ahaan !ang elah ber#asa ersebu% Dengan demikian$ unuk lebih memberikan dasar pi#akan !ang kua dalam penerapann!a$ maka perlu pen!usunan dasar hukum pelaksanaan 7FD dan aau ke"a#iban pelaporan beriku sanksi hukumn!a$ dan adan!a dukungan semua pihak$ Pemerinah pada khususn!a dan mas!araka luas pada umumn!a$ seperi kalangan 4embaga ."ada!a :as!araka$ 1kademisi$ dan mas!araka pengguna #asa keuangan% Re3isi UU TPPU diharapkan dapa menaa dan memasikan peningn!a penerapan 7FD dan kepauhan pihak-pihak !ang memiliki ke"a#iban pelaporan$ sera memenuhi komimen Indonesia dalam pergaulan inernasional% 7egagalan dalam membangun re<im ani- pen+u+ian uang melalui pen!usunan UU TPPU !ang komprehensi)$ dapa berakiba menurunn!a ingka keper+a!aan mas!araka erhadap penegakan hukum nasional dan mempengaruhi penilaian erhadap Indonesia di maa inernasional% C. DASAR URIDIS Pen!usunan RUU enang Pen+egahan dan Pemberanasan TPPU dilaarbelakangi oleh kesadaran adan!a kelemahan pengauran dan penegakan hukum UU TPPU% 7endala !uridis ersebu anara lain adan!a muli inerpreasi erhadap rumusan delik TPPU dalam UU TPPU$ ban!akn!a )loopholes) dan kurang egasn!a rumusan mengenai pemberian sanksi aau an+aman hukuman !ang di!akini sebagai salah sau pen!ebab kurang e)eki)n!a pelaksanaan aau penegakan hukum TPPU% 6al ini menun#ukkan$ bah"a pengauran mengenai indak pidana pen+u+ian uang belum men#amin kepasian hukum dan keeriban hukum dalam mas!araka% Dalam upa!a men+egah dan memberanas indak pidana pen+u+ian uang$ maka perlu adan!a kepasian hukum dan penegakan hukum !ang berkeadilan !ang harus dilaksanakan se+ara konsisen dan berkelan#uan% Perlun!a re3isi aau ka#i ulang kebi#akan )ormulasi perundangundangan di bidang pen+egahan dan pemberanasan TPPU$ #uga dipi+u oleh perkembangan pembangunan re<im ani-pen+u+ian uang di dunia inernasional eruama pas+a dikeluarkann!a re4ise* 40 re"omme*atios dan B spe"ial re"omme*atios (re4ise* 40AB> 9+-9. *'
*' B1TB dibenuk pada ahun 19@9 oleh negara-negara !ang ergabung dalam ;#7 6outries. B1TB merupakan iter!o4ermetal bo*( sekaligus suau poli"(#maki! bo*( !ang berisikan para pakar di bidang hukum$ keuangan dan penegakan hukum !ang membanu !urisdiksi negara dalam pen!usunan perauran perundang-undangan% 1da , (iga) )ungsi uama dari B1TB !aiu= (i) memonior kema#uan !ang di+apai para anggoa B1TB dalam melaksanakan langkah-langkah pemberanasan moe( lau*eri!H (ii) melakukan ka#ian mengenai moe( lau*eri! tre*s$ te"hiGues dan "outer measuresH dan (iii) mempromosikan pengadopsian dan pelaksanaan sandar ani pen+u+ian uang kepada mas!araka inernasional% Pada ahun 199($ B1TB unuk perama kalin!a mengeluarkan 40 re"omme*atios sebagai suau kerangka !ang komprehensi) unuk memerangi ke#ahaan moe( lau*eri!% .ebagai reaksi aas ragedi &TD aau !ang dikenal dengan perisi"a 11 .epember *((1$
RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU Dasar Pemikiran 20 Naskah Akademik .alah sau dari 4( rekomendasi ersebu$ adalah perlun!a memperluas lingkup pihak pelapor =reporti! parties> !ang "a#ib men!ampaikan laporan ransaksi keuangan men+urigakan (4T7:) aau Suspi"ious -rasa"tio Report (.TR) kepada BIU seperi PP1T7% Rekomendasi B1TB No% 1' dengan egas men!aakan agar penga+ara$ noaris$ pro)esi hukum lainn!a$ akunan publik$ pedagang barang-barang berharga dan perhiasan$ sera lembaga pro)esi lainn!a dimina unuk melaporkan 4T7:J.TR% Pen!usunan RUU enang Pen+egahan dan Pemberanasan Tindak Pidana Pen+u+ian Uang men#adi semakin sraegis dan rele3an dengan elah dirai)ikasin!a Iteratioal 6o4etio 2or the Suppressio o2 the 9ia"i! o2 -errorism& 1BBB (7on3ensi Inernasional Pemberanasan Pendanaan Terorisme Tahun 1999) berdasarkan UU No% ' Tahun *((' dan 5ite* Natios 6o4etio +!aist 6orruptio& 200F (7on3ensi Perserikaan -angsa--angsa 1ni 7orupsi) berdasarkan UU No% / Tahun *(('% Dengan elah dirai)ikasin!a kedua kon3ensi inernasional ersebu$ maka pemerinah Indonesia berke"a#iban unuk memenuhi semua ke"a#iban !ang diaur oleh kedua kon3ensi dan men!ampaikan "outr( report !ang memua upa!a indak lan#u dari rai)ikasi kedua kon3ensi ersebu% .alah sau ke"a#iban sesuai Pasal * 7on3ensi P-- mengenai Pemberanasan Pendanaan Terorisme$ adalah penerapan ke"a#iban bagi lembaga keuangan unuk melaporkan ransaksi !ang men+urigakan kepada insansi ber"enang sera beker#a sama unuk saling ukar-menukar in)ormasi dalam rangka pen+egahan dan pemberanasan aliran dana unuk indak pidana erorisme% 7on3ensi P-- mengenai Pen+egahan Pendanaan Terorisme #uga me"a#ibkan seiap 9negara pihak9 =state part(> unuk mengaur pengideni)ikasian$ pendeeksian$ dan pembekuan dana !ang digunakan unuk membia!ai indak pidana erorisme% Dengan elah dirai)ikasin!a 7on3ensi 1ni 7orupsi sebagaimana diuraikan di aas maka pemerinah Indonesia harus memenuhi segala ke"a#iban !ang imbul sebagai 8negara pihak9 karena elah menandaangani per#an#ian inernasional ersebu% .alah sau ke"a#iban !ang diaur dalam kon3ensi ersebu anara lain mengenai upa!a-upa!a pen+egahan dan pemberanasan korupsi !ang sudah enu erkai era dengan TPPU% pada bulan ?kober *((1 B1TB mengeluarkan D Spe"ial Re"omme*atios unuk memerangi pendanaan erorisme aau !ang dikenal dengan "outer terrorist 2ia"i!% 40AD re"omme*atios meneapkan prinsip-prinsip unuk pen!usunan kebi#akan impelemenasi oleh seiap negara% Pada anggal ** 5uni *((,$ B1TB mengeluarkan re4ise* 40 re"omme*atios dan pada bulan ?kober *((4 mengeluarkan B spe"ial re"omme*atios enang "ash "ouriers% :eskipun re4ise* 40ABre"omme*atios bukan merupakan produk hukum !ang mengika$ namun rekomendasi ini dikenal dan diakui se+ara luas oleh mas!araka dan organisasi inernasional sebagai suau sandar inernasional unuk memerangi ke#ahaan pen+u+ian uang dan pendanaan erorisme% RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU 21 D. DASAR EKONOMI -esarn!a perhaian mas!araka inernasional erhadap aki3ias pen+u+ian uang eruama karena pengaruh buruk !ang diimbulkann!a$ anara lain berupa insabilias sisem keuangan$ sisem perekonomian negara dan bahkan dunia se+ara keseluruhan menginga aki)ias pen+u+ian uang sebagai suau ke#ahaan ransnasional =trasatioal "rime> !ang modusn!a ban!ak melinasi baas-baas negara ="ross bor*er>% */ Namun demikian$ perhaian mas!araka inernasional ersebu bukan merupakan sau- saun!a alasan lahirn!a kesadaran mengenai peningn!a pembangunan re<im ani pen+u+ian uang di Indonesia% 7arena disadari pula$ bah"a berkembangn!a aki)ias pen+u+ian pen+u+ian uang memberikan inseni) aau kemudahan bagi pelaku pen+u+ian uang unuk meningkakan ke#ahaann!a (pre*i"ate "rime) seperi korupsi$ perdagangan gelap narkoika$ pen!elundupan$ pembalakan liar =ille!al lo!!i!> dan berbagai ke#ahaan lainn!a% 7e#ahaan- ke#ahaan ersebu dapa melibakan aau menghasilkan uang aau ase (pro"ee*s o2 "rime> !ang #umlahn!a sanga besar% *@
7egiaan pen+u+ian uang se+ara langsung memang idak merugikan orang erenu aau perusahaan erenu$ aau dengan kaa lain sepinas lalu idak ada korbann!a% Tidak seperi haln!a perampokan$ pen+urian$ aau pembunuhan !ang ada korbann!a dan sekaligus menimbulkan kerugian bagi korbann!a iu sendiri% ?leh sebab iu$ -ill! .eel *9 mengemukakan bah"a moe( lau*eri!= 8it seem to be a 4i"timless "rime9. 7emun+ulan inerne dalam 8dunia ma!a9 ("(ber spa"e) se+ara n!aa memperlihakan perkembangan kema#uan !ang luar biasa di bidang eknologi- in)ormasi$ sehingga baas-baas negara men#adi hilang$ dan sekarang$ dunia elah men#adi sau kesauan anpa baas% Namun salah sau dampak negai)n!a adalah memberikan kesempaan dan peluang !ang #auh lebih ban!ak dan mudah bagi organisasi-organisasi ke#ahaan unuk melakukan ke#ahaan-ke#ahaan erorganisir (or!ai3e* "rime) se+ara linas baas negara-negara ("ross#bor*er) dan dalam perkembangann!a sekarang elah bersi)a ransnasional% Dengan kaa lain$ organisasi-organisasi ke#ahaan dengan mudah dan +epa dapa memindahkan #umlah uang !ang sanga besar dari sau !urisdiksi ke !urisdiksi lain% :isaln!a$ dengan )asilias perbankan seperi +utomate* -eller %a"hies (1T:s) memungkinkan para pen#aha unuk memindahkan dana (to ,ire 2u*s) ke rekening- rekening di suau negara dari negara-negara lain sekeika iu #uga dan dana ersebu dapa diarik melalui 1T:s di seluruh dunia anpa dikeahui siapa pelakun!a% .eiap harin!a$ dua Iteratioal /le"troi" 9u*s -ras2er S(stem !ang +ukup erkenal menangani ransaksi keuangan lebih dari M ' riliun melalui ,ire tras2ers% http://,,,.moe(8au*eri!HIteratioal.htm% Pada indusri perbankan di Indonesia$ pengiriman uang melalui ,ire tras2er elah la<im dilakukan% Dre*it "ar* dan *ebit "ar* elah men#adi ala !ang biasa digunakan unuk melakukan pemba!aran dalam kegiaan bisnis mas!araka perkoaan$ anara lain unuk memba!ar belan#a di mall$ supermarke$ resoran dan agen-agen pen#ualan !ang men!ediakan )asilias ersebu% Iteratioal %oetar( 9u* (I:B) memperkirakan bah"a besarn!a #umlah dana !ang dilibakan dalam kegiaan pen+u+ian uang sekiar *0 sampai 50 dari Produk Domesik -ruo (PD-) Dunia aau menuru angka PD- ahun 199' er+aa sekiar U.M59( mil!ar sampai U.M1$5 riliun% Cio Tan<i$ 9:one! 4aundering and he Inernaional Binan+e .!sem9$ I:B &orking Paper No% 9'J 55 (:a! 199')$ a , and 4% -ill! .eel$ 84aundering-&ha is :one! 4aundering9% http://,,,.lau*r(ma.u# et."om% RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU Dasar Pemikiran 22 Naskah Akademik 5ohn :+Do"ell dan 2ar! No3is dari Bureau o2 Iteratioal Nar"oti"s a* 8a, /2or"emet +22airs& 5S Cepartmet o2 State mengemukakan$ bah"a 8%oe( lau*eri! has potetiall( *e4astati! e"oomi"& se"urit(& a* so"ial "oseGue"es)% .elan#un!a di#elaskan pula beberapa dampak negai) pen+u+ian uang sebagai beriku,( = a% 5*ermii! the 8e!itimate Pri4ate Se"tor (merongrong se+or s"asa !ang sah)% Unuk men!embun!ikan dan mengaburkan hasil-hasil ke#ahaann!a$ para pen+u+i uang seringkali menggunakan perusahaan-perusahaan erenu unuk men+ampuradukkan uang haram dengan uang !ang sah% Perusahaan-perusahaan !ang di+ipakan unuk melakukan pen+u+ian uang mengelola dana dalam #umlah besar$ !ang digunakan unuk mensubsidi barang- barang dan #asa-#asa !ang akan di#ual di ba"ah harga pasar% -ahkan$ perusahaan- perusahaan ersebu dapa mena"arkan barang-barang pada harga di ba"ah bia!a poduksi% Dengan demikian perusahaan-perusahaan ersebu memiliki "ompetiti4e a*4ata!e erhadap perusahaanperusahaan se#enis !ang beker#a se+ara sah% .ebagai konsekuensin!a bisnis !ang sah kalah bersaing dengan perusahaan- perusahaan ersebu sehingga dapa mengakibakan perusahaan-perusahaan !ang sah men#adi bangkru aau gulung ikar% b% 5*ermii! the Ite!rit( o2 9ia"ial %arkets (merongrong inegrias pasar- pasar keuangan)% 4ikuidias dari lembagalembaga keuangan (2ia"ial istitutios) seperi bank akan men#adi buruk apabila dalam operasionaln!a +enderung mengandalkan dana hasil ke#ahaan% :isaln!a$ hasil ke#ahaan pen+u+ian uang dalam #umlah besar !ang baru sa#a diempakan pada suau bank$ namun iba-iba diarik dari bank ersebu anpa pemberiahuan erlebih dahulu% 1kiban!a bank ersebu mengalami masalah likuidias !ang +ukup serius (liGui*it( risk)% +% 8oss o2 6otrol o2 /"oomi" Poli"( (hilangn!a kendali pemerinah erhadap kebi#akan ekonomi)% :i+hel Damdessus$ manan maa!i! *ire"tor I:B$ memperkirakan bah"a #umlah uang haram !ang erliba dalam kegiaan pen+u+ian uang sekiar * hingga 5 persen dari !ross *omesti" pro*u"t dunia$ aau sekurangkurangn!a U.M '((%((( #ua% 1pabila uang haram dalam #umlah besar ini masuk dalam sirkulasi ekonomi dan perdagangan suau negara$ khususn!a negara berkembang aau negara keiga$ hal ini akan mengakibakan hilangn!a kendali pemerinah erhadap kebi#akan ekonomin!a% 5ohn :+Do"ell I 2ar! No3is$ <p.6it%$ http://,,,.usteas.!o4. RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU 23 .elain iu$ pen+u+ian uang dapa pula menimbulkan dampak negai) erhadap nilai maa uang dan ingka suku bunga karena uang haram !ang elah diin3esasikan se+ara +epa diarik unuk diempakan kembali di negara-negara !ang ingka keamanan aau kerahasiaann!a +ukup kea% Dana in3esasi !ang bersi)a semenara iu akan men!ulikan oorias dalam me"u#udkan nilai maa uang dan suku bunga !ang sabil sesuai dengan !ang diharapkan% Dalam pada iu$ pen+u+ian uang dapa meningkakan an+aman erhadap keidaksabilan moneer sebagai akiba er#adin!a misalokasi sumber da!a (misallo"atio o2 resour"es) karena disorsi-disorsi ase dan harga-harga komodias ban!ak direka!asa% .ingkan!a$ pen+u+ian uang dan ke#ahaan di bidang keuangan (2ia"ial "rime) dapa mengakibakan er#adin!a perubahan-perubahan !ang idak dapa di#elaskan pen!ebabn!a erhadap #umlah perminaan erhadap uang (moe( *ema*) dan meningkakan 3olailias dari arus modal inernasional (iteratioal "apital 2lo,s)$ suku bunga$ dan nilai ukar maa uang% .i)a pen+u+ian uang !ang idak dapa diduga iu men!ebabkan hilangn!a kendali pemerinah erhadap kebi#akan ekonomin!a$ sehingga kebi#akan ekonomi !ang seha suli er+apai% d% /"oomi" Cistortio a* Istabilit( (imbuln!a disorsi dan keidaksabilan ekonomi)% Penanaman dana hasil ke#ahaan unuk u#uan pen+u+ian uang bukan semaa-maa unuk men+ari keunungan$ eapi mereka lebih erarik unuk melindungi hasil ke#ahaann!a% Pen+u+i uang idak memperimbangkan apakah dana !ang diin3esasikan ersebu berman)aa bagi negara penerima dana aau in3esasi% 1kiba sikap mereka seperi iu mengakibakan perumbuhan ekonomi suau negara dapa erganggu% :isaln!a$ indusri konsruksi dan perhoelan di suau negara dibia!ai oleh pen+u+i uang bukan karena adan!a perminaan !ang n!aa (a"tual *ema*) di sekor-sekor ersebu$ eapi karena erdorong oleh adan!a kepeningan-kepeningan #angka pendek% Dalam hal pen+u+i uang merasa erganggu kepeningann!a$ seiap saa mereka dapa menarik in3esasin!a !ang pada akhirn!a mengakibakan sekor-sekor usaha ersebu ambruk dan memperparah kondisi ekonomi negara bersangkuan% e% 8oss o2 Re4eue (hilangn!a pendapaan negara dari sumber pemba!aran pa#ak)% Pendapaan pa#ak pemerinah bisa berkurang karena kaburn!a dana hasil ke#ahaan% -iasan!a pemerinah seiap ahun elah menargekan pendapaan pa#akn!a% Dalam hal hara keka!aan !ang men#adi ob#ek pa#ak dipindahkan ke luar !uridiksi mengakibakan arge perolehan pa#ak idak er+apai% Unuk memenuhi arge ini$ pemerinah membua kebi#akan unuk meningkakan ari) pengenaan pa#ak !ang dapa merugikan "a#ib pa#ak lainn!a (hi!her ta? rates)% )% Risks to Pri4ati3atio /22orts (risiko pemerinah dalam melaksanakan program pri3aisasi)% Pelaku pen+u+ian uang dapa mengan+am upa!a pemerinah dalam melaksanakan program pri3aisasi% Dengan kepemilikan dana !ang +ukup besar$ mereka dapa membeli saham-saham perusahaan negara !ang dipri3aisasi meskipun hargan!a #auh lebih inggi daripada +alon-+alon pembeli !ang lain% 6al ini dilakukan semaa-maa unuk men!embun!ikan aau men!amarkan hasil ke#ahaann!a$ dan bukan unuk memperoleh keunungan melalui in3esasi ersebu% g% Reputatio Risk (merusak repuasi negara)% :arakn!a kegiaan pen+u+ian uang dan ke#ahaan di bidang keuangan (2ia"ial "rimes) di suau negara dapa mengakibakan erkikisn!a keper+a!aan pasar erhadap sisem dan insiusi keuangan negara !ang bersangkuan% Rusakn!a repuasi ersebu dapa mengakibakan hilangn!a peluang-peluang bisnis !ang sah% 6al ersebu pada gilirann!a bisa mengganggu pembangunan dan perumbuhan ekonomi% h% So"ial 6ost (menimbulkan bia!a sosial !ang inggi)% 6asil-hasil ke#ahaan !ang elah di+u+i oleh pelaku ke#ahaan$ besar kemungkinan akan diman)aakan kembali unuk memperluas aksi-aksi ke#ahaan mereka% .ebagai konsekuensin!a$ pemerinah akan mengeluarkan bia!a ambahan unuk kegiaan penegakan hukum dan damak-dampak lain !ang diimbulkann!a% 1pabila hasil kegiaan pen+u+ian uang iu #umlahn!a besar$ dapa diman)aakan oleh pelaku pen+u+i uang mengalihkan kekuaan ekonomi$ bahkan mengendalikan aau mengambil alih pemerinah berkuasa% .emenara iu Iteratioal %oetar( 9u* (I:B),1 #uga men+aakan beberapa implikasi makroekonomi sebagai akiba dari pen+u+ian uang !ang dapa men!ebabkan er#adin!a = (i) kesalahan kebi#akan karena kesalahan pengukuran daa saisi+ makroekonomiH (ii) 3olailias pada nilai ukar dan ingka suku bunga karena besarn!a rans)er dana se+ara "ross#bor*erH (iii) perkembangan liabilit( base !ang idak sabil dan srukur-srukur asse lembaga keuangan !ang idak seha elah menimbulkan resiko sisemik !ang pada gilirann!a akan mengakibakan keidaksabilan moneerH (i3) dampak buruk dari pengumpulan pa#ak dan #uga dari pembelan#aan publik karena er#adin!a pelaporan !ang direka!asa dan pelaporan mengenai pendapaan !ang dibua lebih rendah dari !ang semesin!aH (3) mis-alokasi sumber-sumber da!a karena er#adin!a disorsi nilai asse dan harga- harga komodiasH (3i) dampak-dampak negai) erhadap ransaksi-ransaksi !ang sah karena ransaksi- ransaksi iu diduga elah erkonaminasi oleh prakik-prakik pen+u+ian uang% Dalam pendekaan ani re<im ani pen+u+ian uang$ penge#aran uang =2ollo, the moe(> erhadap hasil ke#ahaan merupakan +ara mudah dan e)eki) dalam mengungkap ke#ahaan dan pelakun!a$ karena,* = (i) penge#aran ase ini bersi)a neral aau idak erlalu beresiko #ika dibandingkan dengan penge#aran pelaku ke#ahaan$ !ang biasan!a memiliki kekuaan (po,er) aau pengaruh% Penge#aran ase ini dapa dilakukan anpa sepengeahuan si pemilik ase$ sehingga lebih aman dilakukanH dan -andingkan dengan .herman T% !ang mengemukakan bah"a pendekaan ani-pen+u+ian uang adalah menge#ar uang aau hara keka!aan !ang diperoleh dari hasil ke#ahaan (2ollo, the moe() dengan alasan$ anara lain= (i) menge#ar pelakun!a relai) lebih suli dan berisikoH (ii) relai) lebih mudah dengan menge#ar hasil dari ke#ahaan dibandingkan dengan menge#ar pelakun!aH dan (iii) hasil ke#ahaan merupakan darah !ang menghidupi indak pidana iu sendiri (li4e bloo*s o2 the "rime)% .herman T%$ 8Inernaional ;))ors o Domba :one! 4aundering= The Role o) he Binan+ial Task Bor+e9$ dalam :a+Gueen 4 (ed%)$ %oe( 8au*eri!$ (;dinburgh$ 199,)$ hal% 1*% -andingkan #uga dengan R%T% Na!lor !ang anara lain men!aakan 8Su"h la,s ha4e ha* as their "oseGue"e& to 4arious *e!rees i 4arious pla"es& the u*ermii! o2 tra*itioal presumptios i 2a4our o2 2ia"ial pri4a"(& the opei! o2 ta? re"or*s to poli"e probes ,ith the *a!er that the ite!rit( o2 a 2is"al s(stem premise* o mi!ht be u*ermie*7 the mu**li! o2 "i4il a* "rimial pro"e*ures& a*& i e?treme "ases =the 5.S. is the most otorious e?ample> the impairi! o2 the ri!ht o2 a a""use* to *ue pro"ess. 6learl( these e, le!al iitiati4es are po,er2ul tools& su22i"ietl( so that it is reasoable to ask that the( ot be *eplo(e* uless a* util their ee* has bee uambi!uousl( establishe*& their obIe"ti4es "learl( *elieate*& a* the publi" ,ell i2orme* both o2 their a"tual =as *isti"t 2rom purporte*> purpose a* o2 a( $"ollateral *ama!e) their use mi!ht etail. It shoul* be "o4i"i!l( *emostrate* that a( per"ei4e* 2ailure o2 e?isti! metho*s o2 "rime "otrol results 2rom *e2i"ie"ies i e?isti! la,s& rather tha 2rom *e2i"ie"ies i the appli"atio o2 e?isti! la,s& that a "risis e?ists o2 su22i"iet or*er o2 ma!itu*e to reGuire ra*i"al alterati4es& a* that su"h alterati4es ha4e a !oo* "ha"e o2 bei! e22e"ti4e i re"ti2(i! those *e2i"ie"ies. .et& *espite the rapi* sprea* o2 su"h la,s a"ross the ,orl*& *espite the !ro,i! popularit( o2 a $pro"ee*s) approa"h to "rime "otrol& o oe reall( ko,s ho, mu"h "rimial i"ome a* ,ealth a"tuall( e?ists& ho, ille!al !ais are *istribute* or ho, harm2ul their impa"t o the le!itimate so"iet( a* the le!al e"oom( reall( is. +s a result& o oe "a sa( ,ith a( *e!ree o2 "o2i*e"e ,hat the a"tual e22e"ts o2 a 2ollo,#the# moe( strate!( has o its ite*e* tar!et& thou!h the( "a poit ,ith "osi*erabl( more "o2i*e"e to its peri"ious si*e#e22e"ts. 6oseGuetl(& it is time 2or a "ol* reassessmet o2 the etire approa"h9% R%T% Ta!lor$ 9ollo,#-he#%oe( %eetho*s I 6rime 6otrol Poli"(& + Stu*( prepare* 2or the Nathaso 6etre 2or the Stu*( o2 <r!ai3e* 6rime a* 6orruptio. Torono$ Desember 1999)$ hal% 1-*% RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU Dasar Pemikiran 26 Naskah Akademik (ii) penge#aran ase pada dasarn!a mengikui ke+enderungan si)a manusia sebagai makhluk homo e"oomi"us dan karena iu manusia a+apkali melakukan indak pidana dengan alasan men+ari keunungan dalam benuk maeriJuang% Dengan dilakukann!a penge#aran ase hasil ke#ahaan diharapkan moi3asi unuk melakukan ke#ahaan akan berkurang% Dari apa !ang elah diuraikan di aas$ dapalah diarik benang merah bah"a penegakan hukum TPPU berbanding lurus dengan perkembangan ekonomi nasional% Diasumsikan bah"a semakin meningkan!a penegakan hukum TPPU akan berpengaruh posii) erhadap perkembangan ekonomi nasional% Dengan meningkan!a penegakan hukum ini$ maka kepasian hukum$ keeriban dan keadilan men#adi lebih baik sera ingka kriminaliaspun men#adi berkurang$ dan pada gilirann!a sabilias maupun ingka keper+a!aan mas!araka kepada sisem keuangan men#adi lebih baik% -agi P57 !ang merupakan salah sau komponen dalam sisem keuangan$ akan dapa memberikan man)aa maksimal kepada pemegang saham$ kar!a"an$ mas!araka dan pemerinah% -agi pemegang saham dapa memperoleh keunungan berupa de3iden aau "apital !ai$ sedangkan erhadap kar!a"an dapa meningkakan penghasilan% Di sisi lain$ mas!araka akan memperoleh man)aa anara lain erbukan!a lapangan ker#a$ se+ara opimal dapa meman)aakan )asilias aau la!anan lembaga keuangan seperi kredi aau pembia!aan dan #uga membanu memperlan+ar kegian ekonomi lainn!a% .edangkan bagi pemerinah$ di samping memperoleh man)aa dari pengumpulan pa#ak unuk membia!ai pembangunan nasional$ #uga dapa membanu dalam melaksanakan kebi#akan moneer% -agi pelaku ekonomi$ siuasi !ang kondusi) ersebu dapa menggerakkan sekor riil berupa kemudahan dalam men#alankan usahan!a% Peranan sisem keuangan men#adi sanga pening karena dapa menun#ang perkembangan kegiaan ekonomi pun men#adi lebih baik$ misaln!a kredi dan pembia!aan lebih ban!ak diberikan% .isem pemba!aran melalui P57 men#adi lan+ar% 7egiaan dari sekor riil #uga men#adi erdorong unuk bergerak dalam kegiaan in3esasi dan produksin!a% 7egiaan produksi ini membuka lapangan ker#a$ sehingga pengangguran berkurang$ keamanan dan keeriban men#adi lebih baik% Di sisi lain$ kegiaan produksi ini melahirkan barang dan #asa !ang dapa dikonsumsi di dalam negeri aau diekspor ke luar negeri% .udah enu hal ini menimbulkan penghasilan dan de3isa !ang berman)aa unuk bangsa dan negara% Dengan meningkan!a produksi barang dan #asa$ maka er#adilah perumbuhan ekonomi !ang membua Produk Domesik -ruo (PD-) meningka !ang pada gilirann!a meningkakan #uga pendapaan perkapia mas!araka% -agi pemerinah$ dengan adan!a kegiaan ekonomi !ang baik akan meningkakan penghasilan dan keunungan mas!araka dan pengusaha% 6al ersebu menimbulkan konsekuensi posii) !aiu meningkakn!a penghasilan negara karena meningkan!a pendapaan dari sekor pa#ak% Pendapaan negara dari sekor pa#ak ini sanga pening unuk membia!ai kegiaan pemerinahan dan pembangunan !ang berkesinambungan dan pada akhirn!a akan membua kualias hidup dan kese#aheraan mas!araka Indonesia meningka% Di samping iu$ dengana adan!a siuasi !ang aman dan se#ahera akan sanga membanu pemerinah di dalam men#alankan roda pemerinahan dan pembangunan !ang baik dan e)eki) dengan menerapkan !oo* !o4era"e. Dengan penegakan hukum TPPU !ang konsisen$ maka akan dapa diperoleh hara keka!aan hasil indak pidana !ang disia oleh negara$ sehingga negara memperoleh ambahan pendapaan !ang +ukup berari unuk kegiaan !ang berman)aa% .ebagai perbandingan$ pembangunan re<im ani pen+u+ian uang di 1usralia berorienasi unuk meningkakan pendapaan pa#ak negara$ sehingga erliha sekali ban!ak kasus ta? e4asio !ang berhasil diungkap dan penghasilan negara dari perpa#akan semakin meningka% &alaupun laar belakang% UU TPPU idak sama seperi di 1usralia$ eapi indak pidana perpa#akan di Indonesia merupakan salah sau indak pidana asal pen+u+ian uang (pre*i"ate "rime)%,, Dengan demikian diharapkan #uga bah"a dengan adan!a penegakan hukum pemberanasan pen+u+ian uang$ maka penghasilan negara dari sekor pa#ak men#adi meningka% Di sisi lain$ dengan penegakan hukum !ang konsisen !ang menurunkan angka kriminalias$ se+ara mikro kegiaan ekonomi men#adi lebih e)isien karena ekonomi bia!a inggi !ang diimbulkan oleh para pelaku kriminal men#adi berkurang% -egiu luasn!a dampak pen+u+ian uang erhadap perekonomian$ menunu adan!a upa!a pen+egahan dan pemberanasan pen+u+ian uang !ang serius bagi seiap negara$ !ang dimulai dari pembangunan kerangka hukum !ang komprehensi)% ?leh karena iu$ e3aluasi perundang-undangan melalui amandemen UU TPPU men#adi suau keharusan !ang idak dapa diunda-unda lagi dalam hal adan!a unuan perubahan guna pen!empurnaan%
:enuru Paul 1llan .+ho$ 8a pre*i"ate o22ese is the u*erl(i! "rime that pro*u"es the pro"ee*s that are the subIe"t o2 moe( lau*eri!9% Paul 1llan .+ho$ Re2ere"e ;ui*e to +ti#%oe( 8au*eri! a* 6ombati! the 9ia"i! o2 -errorism$ (&ashingon D%D%= The &orld -ank$ *((,)$ BAB III RUANG LINGKUP RE!ISI UNDANG"UNDANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG A. REDE#INISI PENGERTIAN ATAU PERISTILAHAN Unuk menghindari beragam pena)siran perlu dilakukan rede)inisi mengenai pengerian aau perisilahan dalam perauran perundangundangan TPPU sehingga erdapa baasan dan ke#elasan makna sera idak menimbulkan +elah hukum =loopholes>% Rede)inisi pengerian dan perisilahan #uga perlu dilakukan sehingga prakek !ang berkembang selama ini akan memiliki landasan hukum !ang kua seperi pengerian mengenai = 1. T$%&'%(') K*+%&,%& M*&-+$),%(%& .TKM/ Pasal 1 angka / Undang-undang No% 15 Tahun *((* enang TPPU sebagaimana elah diubah dengan Undang-undang No% *5 Tahun *((, men!ebukan bah"a = Transaksi 7euangan :en+urigakan adalah = a% ransaksi keuangan !ang men!impang dari pro)il$ karakerisiik$ aau kebiasaan pola ransaksi dari nasabah !ang bersangkuan H b% ransaksi keuangan oleh nasabah !ang pau diduga dilakukan dengan u#uan unuk menghindari pelaporan ransaksi !ang bersangkuan !ang "a#ib dilakukan oleh Pen!edia 5asa 7euangan sesuai dengan keenuan Undang- undang ini H dan +% ransaksi keuangan !ang dilakukan aau baal dilakukan dengan menggunakan 6ara 7eka!aan !ang diduga berasal dari 6asil Tindak Pidana% .ehubungan dengan iu$ rede)inisi pengerian mengenai T7: mulak perlu dilakukan karena adan!a unuan penga!aan in)ormasi !ang diperlukan PP1T7 dalam kegiaan analisis dan unuk pen!esuaian erhadap perluasan pihak-pihak !ang harus melaporkan T7:% Di samping iu$ *atabase !ang dimiliki dan dikelola oleh PP1T7 saa ini masih erbaas% Unuk mengaasi hal ersebu dan dalam mendukung upa!a penegakan hukum !ang dilakukan oleh apara !ang ber"enang$ maka PP1T7 mengambil inisiai) unuk menelusuri dan memina in)ormasi !ang dibuuhkan ersebu langsung kepada P57% 4aporan aau in)ormasi !ang diberikan oleh P57 berdasarkan perminaan PP1T7 kiran!a dapa dikuali)ikasi sebagai T7:% Dengan demikian ransaksi !ang dimina oleh PP1T7 unuk dilaporkan oleh pihak pelapor karena melibakan hara keka!aan !ang diduga berasal dari hasil indak pidana masuk dalam pengerian dan aau dikaegorikan sebagai T7:% 2. T$%&'%(') K*+%&,%& T+&%) Pasal 1 angka @ Undang-undang No% 15 Tahun *((* enang TPPU sebagaimana elah diubah dengan Undang-undang No% *5 Tahun *((, men!ebukan bah"a = Transaksi 7euangan !ang Dilakukan .e+ara Tunai adalah ransaksi penarikan$ pen!eoran$ aau peniipan !ang dilakukan dengan unai aau insrumen pemba!aran lain !ang dilakukan melalui Pen!edia 5asa 7euangan% Pengerian ransaksi keuangan unai dalam Pasal 1 angka @ Undang-undang No% 15 Tahun *((* enang TPPU sebagaimana elah diubah dengan Undang-undang No% *5 Tahun *((, ersebu perlu dika#i ulang karena mengandung pengerian !ang sanga luas$ !aiu men+akup insrumen pemba!aran (moetar( istrumets) seperi +ek$ giro$ dan tra4eller "heGue% Pelaksanaan ke"a#iban pelaporan ransaksi keuangan unai sebagaimana dimaksud oleh Undang-undang !ang berlaku sekarang ini membebani P57 karena inensias ransaksin!a !ang begiu inggi% B. PENEMPURNAAN PENGATURAN TPPU 1. P*&0*1*$2%&%%& R+3+'%& D*4)( TPPU Rumusan kriminalisasi perbuaan pen+u+ian uang dinilai oleh berbagai kalangan baik prakisi maupun akademisi sebagai salah sau pen!ebab lemahn!a penegakan hukum TPPU% Rumusan delik pen+u+ian uang ersebu mengandung erlalu ban!ak unsur !ang harus dipenuhi aau dibukikan% .elain iu$ rumusan ersebu #uga erkesan ban!ak duplikasi !ang akhirn!a menimbulkan kesulian dalam hal pembukian% .alah saun!a adalah rumusan delik TPPU menuru Pasal , a!a (1) UU No% 15J*((* enang TPPU sebagaimana elah diubah dengan Undang-undang No%*5J*((, !ang men!ebukan sebagai beriku =
(1) .eiap orang !ang dengan senga#a= a% menempakan 6ara 7eka!aan !ang dikeahuin!a aau pau didugan!a merupakan hasil indak pidana ke dalam Pen!edia 5asa 7euangan$ baik aas nama sendiri aau aas nama pihak lainH b% menrans)er 6ara 7eka!aan !ang dikeahuin!a aau pau didugan!a merupakan hasil indak pidana dari suau Pen!edia 5asa 7euangan ke Pen!edia 5asa 7euangan !ang lain$ baik aas nama sendiri maupun aas nama pihak lainH +% memba!arkan aau membelan#akan 6ara 7eka!aan !ang dikeahuin!a aau pau didugan!a merupakan hasil indak pidana$ baik perbuaan iu aas naman!a sendiri maupun aas nama pihak lainH d% menghibahkan aau men!umbangkan 6ara 7eka!aan !ang dikeahuin!a aau pau didugan!a merupakan hasil indak pidana$ baik aas naman!a sendiri maupun aas nama pihak lainH e% meniipkan 6ara 7eka!aan !ang dikeahuin!a aau pau didugan!a merupakan hasil indak pidana$ baik aas naman!a sendiri maupun aas nama pihak lainH )% memba"a ke luar negeri 6ara 7eka!aan !ang dikeahuin!a aau pau didugan!a merupakan hasil indak pidanaH aau g% menukarkan aau perbuaan lainn!a aas 6ara 7eka!aan !ang dikeahuin!a aau pau didugan!a merupakan hasil indak pidana dengan maa uang aau sura berharga lainn!a$ dengan maksud men!embun!ikan aau men!amarkan asal usul 6ara 7eka!aan !ang dikeahuin!a aau pau didugan!a merupakan hasil indak pidana$ dipidana karena indak pidana pen+u+ian uang dengan pidana pen#ara paling singka 5 (lima) ahun dan paling lama 15 (lima belas) ahun dan denda paling sediki Rp% 1((%(((%((($(( (seraus #ua rupiah) dan paling ban!ak Rp% 15%(((%(((%((($(( (lima belas mil!ar rupiah)9% Unuk iu$ rumusan delik pen+u+ian uang dimaksud perlu disempurnakan sehingga men#adi lebih sederhana$ #elas dan memudahkan dalam pembukian unsur-unsurn!a dengan eap menga+u pada sandar inernasional seperi !ang ada dalam 5ite* Natios %o*el 8a, o %oe( 8au*eri! a* Pro"ee* o2 6rime Bill *((, (UN :odel)%,4 2. K$)3)&%4)'%') P*$5+%6%& L%)& 0%&, T*$(%)6 1*&,%& P*&-+-)%& U%&, .esuai dengan UN :odel ersebu$ rumusan delik pen+u+ian uang perlu pula diperluas hingga men+akup pemidanaan erhadap orang !ang men!embun!ikan aau men!amarkan asal-usul$ sumber$ lokasi$ perunukkan$ pengalihan hak-hak aau kepemilikan sebenarn!a aas hara keka!aan !ang dikeahui aau pau diduga berasal dari hasil indak pidana% 6al ini dimaksudkan agar ruang gerak pelaku pen+u+ian
%aual o 6outeri! %oe( 8au*eri! a* the 9ia"i! o2 -errorism$ (:anila= 1sian De3elopmen -ank (1D-)$ :ar+h *((,)$ hal% *(/-*(9% RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU
uang lebih erbaas dan dapa dikenai sanksi pidana pen+u+ian uang$ se#alan dengan keenuan dalam UN :odel !ang men!ebukan anara lain,5 = AAJ the 2ollo,i! shall be re!ar*e* as moe( lau*eri! : =a> JJJJJJJJ =b> the "o"ealmet or *is!uise o2 the true ature& sour"e& lo"atio& ispositio& mo4emet& or o,ership o2 proper!AA% = " > JJJJJJJJKK. .ebagai alernai) rumusan delik !ang se#alan dengan UN :odel ersebu di aas sebagai beriku = .eiap orang !ang men!embun!ikan aau men!amarkan asal usul$ sumber$ lokasi$ perunukan$ pengalihan hak-hak aau kepemilikan sebenarn!a aas 6ara 7eka!aan !ang dikeahui aau pau diduga berasal dari hasil indak pidana$ dipidana karena indak pidana pen+u+ian uang dengan pidana pen#ara paling singka 4 (empa),' ahun dan paling lama %%% dan denda paling sediki N dan paling ban!ak N% C. PELAPORAN DAN PENGA7ASAN KEPATUHAN 1. P*$4+%'%& P*&,*$6)%& P)2%( P*4%89$ (Reporting Parties) %&, A(%& M*&-%(+8 P$9:*') (Profession) 1%& P*&0*1)% B%$%&,;J%'% T*$6*&6+ (Designated Non-Financial usiness)<,/ Pihak pelapor !ang "a#ib melaporkan ransaksi keuangan men+urigakan danJaau ransaksi keuangan unai menuru perauran perundang-undangan !ang berlaku sekarang ini han!a sebaas Pen!edia ,5 Ibi*$ hal% 19/% Dikuali)ikasikan sebagai 8ke#ahaan serius9 sesuai Pasal * huru) b 7on3ensi Palermo *((( !ang bun!in!a sebagai beriku= 8Serious "rime shall mea "o*u"t "ostituti! a o22e"e puishable b( a ma?imum *epri4atio o2 libert( o2 at least 2our (ears or a more serious pealt(9% 5ite* Natios 6o4etios +!aits -rasatioal <r!ai3e* 6rime$ *(((% 7elompok organisasi ke#ahaan di 1merika .erika mengakui bah"a kegiaan pen+u+ian uang merupakan bisnis kriminal !ang sanga mengunungkan% Namun unuk membukikan indak ke#ahaan pen+u+ian uang idaklah mudah dilakukan$ sebab dalam kegiaan bisnis ersebu ban!ak pihak !ang erkai !ang la<im disebu 8"rimial "lass pro2essioal moe( lau*erers9% :ereka ini erdiri dari berbagai ma+am pro)esi mulai dari pega"ai dan pengelola bank$ akunan$ penasiha hukum$ para penegak hukum$ oorias penga"as pasar keuangan$ hingga anggoa dari lembaga-lembaga resmi lainn!a% &alaupun mereka idak erliba dalam ke#ahaan pen+u+ian uang se+ara langsung$ namun !ang bersangkuan iku aki) membanu melakukan berbagai kegiaan seperi men!embun!ikan daa aau in)ormasi$ melakukan rans)er aau pemindahan hasil-hasil ke#ahaan$ melakukan kegiaan adminisrasi dan sebagain!a% ;sensi kegiaan pen+u+ian uang bukanlah hal sederhana seperi misaln!a han!a ingin men!embun!ikan hasil-hasil ke#ahaann!a$ eapi lebih #auh dari iu adalah bagaimana meman)aakan kembali hasil-hasil ke#ahaan ersebu melalui berbagai proses !ang begiu rumi dan kompleks sehingga akhirn!a seakan-akan elah men#adi sumber keuangan !ang sah% Penggunaan badan usaha aau lembaga erselubung unuk men!embun!ikan hasil-hasil ke#ahaan ersebu di bank-bank luar negeri dan mendaur-ulangn!a melalui sisem keuangan unuk berspekulasi dalam benuk uang aau barang merupakan pilihan aau meode !ang la<im digunakan oleh para pen+u+i uang% 4iha Ri#ano .asroamod#o$ %emera!i 'e!iata Pe"u"ia 5a! *a Pem*aaa/Pembia(aa -erorisme$ (5uli *((4$ anpa penerbi)$ hal% /*-/, RUU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU Ruang !ingkup 32 Naskah Akademik 5asa 7euangan (P57)% Di negara-negara seperi Peran+is,@ $ Romania,9 $ Danada4( $ ;ropah (-elgia$ -elanda$ .pan!ol)41 $ Ialia4* $ dan 1usralia 4, Pihak Pelapor !ang "a#ib men!ampaikan 4T7: elah diperluas hingga men+akup pro)esi =pro2essio> dan pen!edia barangJ#asa =*esi!ate* o#2ia"ial busiess>. UU TPPU men!aakan bah"a P57 adalah 9seiap orang !ang men!ediakan #asa di bidang keuangan aau #asa lainn!a !ang erkai dengan keuangan ermasuk eapi idak erbaas pada bank$ lembaga pembia!aan$ perusahaan e)ek$ pengelola reksa dana$ kusodian$ "ali amana$ lembaga pen!impanan dan pen!elesaian$ pedagang 3alua asing$ dana pensiun$ perusahaan asuransi$ dan kanor pos9% 44 .ekalipun pengerian P57 sebagaimana dimaksud oleh UU TPPU sudah +ukup luas$ namun dalam pelaksanaann!a idak bisa sera mera dierapkan erhadap pen!edia #asa !ang erkai dengan keuangan$ ke+uali !ang elah se+ara egas disebukan dalam pengerian P57 di aas$ seperi lembaga pro)esi =pro2essio> dan pen!edia barangJ#asa =*esi!ate* o#2ia"ial busiess>. Perluasan pengerian P57 idak bisa men+akup lembaga pro)esi dan pen!edia barangJ#asa anara lain karena masing-masing memiliki kharakerisik kegiaan usaha !ang berbeda% :eru#uk pada Rekomendasi B1TB No% 1'$ pro)esi-pro)esi erenu seperi ad3oka$ noaris$ akunan publik$ kuraor kepailian$ Pe#aba Pembua 1ka Tanah dan konsulan bidang keuangan pada saa mempersiapkan aau melakukan ransaksi unuk danJaau aas nama kliennn!a harus men!ampaikan 4T7: kepada 9ia"ial Itelli!e"e 5it (BIU)% -egiu pula haln!a dengan pen!edia barangJ#asa% -erdasarkan Rekomendasi B1TB No% 1*$ pen!edia barang dan #asa harus men!ampaikan ransaksi keuangan unai !ang dilakukan oleh pengguna #asa dalam kegiaan-kegiaan anara lain45 = 8apora Pelaksaaa -u!as Stu*i Ba*i!$ Praktik Pee!aka 1ukum -i*ak Pi*aa Pe"u"ia 5a! *i Pera"is$ Paris$ /-14 Desember *((,% 8apora Pelaksaaa -u!as Stu*i Ba*i! ke Romaia$ -u+hares$ 11-14 ?kober *((4% 8apora Si!kat Stu*i Ba*i! ke 9IN-R+6 6aa*a$ ?a"a$ *(-*5 .epember *((4% 8apora Pelaksaaa -u!as Stu*( @isit ke /uropea 9I5Ks Pro!ram$ ;ropah$ ,-1* No3ember *((4% 8apora Pelaksaaa -u!as Stu*i Ba*i! Praktek Pea!aa -i*ak Pi*aa Pe"u"ia 5a! *i Ital($ Roma$ 14-1@ Bebruari *((5% +ti#%oe( 8au*eri! a* 6outer#-errorism 9ia"i! +"t 2006& No. 16B& 2006& + +"t to "ombat moe( lau*eri! a* the 2ia"i! o2 terrorism& a* 2or other purposes% Pasal 1 angka 5 Undang-undang No% 15 Tahun *((* enang Tindak Pidana Pen+u+ian Uang sebagaimana elah diubah dengan Undang-undang No% *5 Tahun *((,% 4iha Re4ise* 40AB 9+-9 Re"omme*atios$ ** 5uni *((, dan *4 ?kober *((4%
(i) #ual beli real esae dan properiH (ii) pengelolaan uang$ sura berharga$ aau hara keka!aan lainn!a dari klienH (iii) pengelolaan rekening bank dan perusahaan e)ekH (i3)keikuseraan di dalam pembenukan$ pengelolaan perusahaan$ pembenukan dan pengelolaan badan hukumH sera (3) #ual beli perusahaan% :enginga luasn!a +akupan pihak pelapor berdasarkan Rekomendasi B1TB$ maka perlu dirumuskan kembali pengerian pihak pelapor dalam re3isi UU TPPU$ sehingga +akupann!a melipui P57$ pro)esi sera pen!edia barang dan #asa% Di samping iu$ pengerian P57 !ang dieapkan sebagai P57 pelapor dalam UU TPPU belum men+akup seluruh P57 !ang ada dan aau belum mengakomodir perkembangan bisnis keuangan% ?leh karena iu dalam rangka menge)eki)kan pen+egahan dan pemberanasan TPPU$ maka P57 seperi perusahaan pialang asuransi$ perposan sebagai pen!edia #asa giro$ pen!elenggara karu kredi danJ aau karu debi$ pen!elenggara /#%oe( danJaau /#:allet$ koperasi !ang melakukan kegiaan simpan-pin#am$ pegadaian$ perusahaan !ang bergerak dibidang perdagangan ber#angka komodii$ dan usaha #asa pengiriman uang$ perlu dimasukkan sebagai P57 pelapor% Dengan dimasukkann!a lembaga pro)esi ( seperi ad3oka$ noaris$ akunan publik$ kuraor kepailian$ Pe#aba Pembua 1ka Tanah dan konsulan bidang keuangan) dan pen!edia barang danJaau #asa lainn!a (seperi perusahaan properiJagen properi$ dealer mobil$ pedangan permaa dan perhiasanJlogam mulia$ pedagang barang seni dan anik$ aau balai lelang) sebagai P57 sebagai pihak pelapor$ akan memberikan landasan hukum dan ke#elasan mengenai peran dari pihak-pihak !ang memiliki ke"a#iban hukum beriku sanksi !ang dapa dikenakan% Disamping iu$ adan!a perluasan pihak-pihak !ang memiliki ke"a#iban pelaporan akan semakin memperban!ak #umlah pelaporan$ 3olume *ata base berambah$ dan bahan analisis semakin 8ka!a9$ !ang akhirn!a hasil analisis se+ara opimal dapa diman)aakan oleh penegak hukum unuk pen+egahan dan pemberanasan TPPU% 2. P*&,+(+2%& P*&*$%8%& P$)&')8 M*&,*&%4) P*&,,+&% J%'% ("no# $our %ustomer)< Prinsip :engenali Pengguna 5asa ='o, .our 6ustomer> merupakan insrumen erpening !ang mendukung penerapan Undang-undang TPPU% .ubsansi dari prinsip ini mengaur kebi#akan dan prosedur mengenai= (i) ideni)ikasi pengguna #asaH (ii) penerimaan pengguna #asaH (iii) pemanauan ransaksiH (i3)pelaihan pega"aiH (3) pengendalian inernH sera (3i)audi inernal dan eksernal !ang dilaksanakan se+ara independen% Dengan penerapan 7FD$ perbankan memiliki peranan !ang sanga pening dalam penanggulangan TPPU$ baik dari aspek pre3eni) maupun aspek represi)% Dari aspek pre3eni) (pen+egahan)$ semakin komprehensi) dan e)eki) penerapan 7FD oleh bank$ maka semakin sempi ruang gerak para pelaku ke#ahaan unuk melakukan pen+u+ian uang melalui bank% .edangkan dari aspek represi) (penghukuman)$ dengan er#adin!a ransaksi keuangan men+urigakan maka akan mudah diideni)ikasi dan dilaporkan kepada pihak !ang ber"enang (PP1T7)$ sehingga dapa men#adi sumber in)ormasi !ang memungkinkan langkah penegakan hukum erhadap TPPU% Dengan kaa lain$ keberhasilan penerapan 7FD dan pemenuhan ke"a#iban pelaporan ransaksi keuangan men+urigakan oleh perbankan dan lembaga keuangan lainn!a merupakan penenu a"al dari keberhasilan penanganan TPPU%4' Pada saa ini pengauran Prinsip :engenali Pengguna 5asa ='o, .our 6ustomer> dieapkan melalui perauran !ang dikeluarkan oleh lembaga !ang ber"enang melakukan pengauran dan penga"asan erhadap #asa keuangan seperi -ank Indonesia$ -apepam dan Deparemen 7euangan%4/ Rosalia .u+i 6$ 8Penerapan Prinsip :engenal Nasabah (7no" Four DusomerJ7FD) Di Perbankan9$ dalam 8apora Pelaksaaa Semiar '.6 *a 5*a!#u*a! -i*ak Pi*aaPe"u"ia 5a!$ (7-I 7endari$ :ei *((5)$ hal% ,-4% -he 1BB7 6ore Pri"iples 2or /22e"ti4e Baki! Super4isio !ang dikeluarkan oleh Basel 6ommitte mengharuskan seiap bank memiliki kebi#akan !ang +ukup dan prosedur !ang #elas$ ermasuk keenuan !ang egas mengenai ko, (our "ustomer rules (7FD sandar)% 7arena iu penga"as perbankan harus menerima rekomendasi B1TB$ !aiu semua keenuan !ang erkai era dengan "ustomer i*eti2i"atio dan re"or*#keepi!. P57 di"a#ibkan unuk meningkakan *ili!e"e dalam pendeeksian dan pelaporan ransaksi keuangan !ang men+urigakan$ dan indakan-indakan lain harus pula diambil sehubungan dengan negara-negara !ang idak memiliki auran-auran ani pen+u+ian uang !ang idak lengkap% .elan#un!a$ unuk merin+i lebih #auh -he 6ore Pri"iples dengan +ara men+anumkan se#umlah krieria dalam suau da)ar$ Basel 6ommittee kemudian mengeluarkan -he 1BBB 6ore Pri"iples %etho*olo!(% -ank )or Inernaional .elemens$ 6ustomer Cue Cili!e"e 2or Bak$ (?+% *((1)$ ,,,.imoli.or!. -ank Indonesia elah mengeluarkan perauran prinsip mengenal nasabah !aiu P-I No% ,J1(JP-IJ*((1 anggal 1@ 5uni *((1 enang Penerapan Prinsip :engenal Nasabah (7FD) bagi -ank Umum sebagaimana elah diubah dengan P-I No% *J*,JP-IJ*((1 anggal 1, Desember *((1 dan P-I No% 5J*1JP-IJ *((, anggal 1/ ?kober *((,$ dan P-I No% 5J*,JP-IJ*((, anggal *, ?kober *((, enang Prinsip :engenal Nasabah (7FD) bagi -PR% .edangkan -apepam dan Direkora 5enderal
Dalam perauran perundang-undangan !ang berlaku saa ini$ prinsip ersebu belum diaur se+ara eksplisi sehingga dirasakan kurang memberikan landasan hukum !ang kua bagi oorias !ang ber"enang dalam mengeluarkan perauran Prinsip :engenali Pengguna 5asa ='o, .our 6ustomer>. ?leh karena iu$ perlu adan!a landasan hukum !ang #elas bagi oorias (penga"as dan pengaur pihak-pihak !ang memiliki ke"a#iban pelaporan) dalam mengeluarkan perauran mengenai prinsip- prinsip :engenali Pengguna 5asa ='o, .our 6ustomer>% Disadari bah"a dalam penerapan prinsip ersebu bersinggungan lansung dengan mas!araka pengguna #asa keuangan aau erkai dengan keuangan !ang memiliki implikasi hukum$ sehingga perlu adan!a pengauran se+ara #elas erhadap ke"a#iban pengguna #asa keuangan aau erkai dengan keuangan dalam UU TPPU agar pelaksanaan Prinsip :engenali Pengguna 5asa ='o, .our 6ustomer> lebih e)eki)% 7eenuan ersebu pening unuk dapa menguraikan ke"a#ibanke"a#iban pokok apa sa#a !ang harus dipenuhi seperi ke"a#iban memberikan in)ormasi !ang benar$ !ang sekurang-kurangn!a melipui idenias diri$ sumber dana dan u#uan dilakukann!a ransaksi ermasuk ke"a#iban melampirkan dokumen pendukungn!a% .ebalikn!a$ pengauran ersebu #uga perlu diberlakukan erhadap pihak lain apabila ransaksi dilakukan unuk dan aas nama pihak lain ersebu% Unuk memenuhi prinsip keseimbangan maka ke"a#iban ersebu berlaku #uga erhadap pihak-pihak !ang memiliki ke"a#iban pelaporan unuk memina in)ormasi dan dokumen pendukung ersebu$ sekaligus memberikan ke"a#iban unuk menolak ransaksi (menolak melakukan hubungan usaha) apabila keenuan ersebu idak erpenuhi oleh pengguna #asa% 3. P*&*6%8%& J*&)' 1%& B*&6+( P*4%89$%& U&6+( P$9:*') A6%+ P*&0*1)% B%$%&, 1%& J%'% T*$6*&6+< Dengan diperluasn!a pihak !ang "a#ib men!ampaikan laporan kepada PP1T7$ maka re3isi UU TPPU perlu meneapkan #enis laporan !ang diharapkan dari pro)esi dan pen!edia barang dan #asa sebagai pihak pelapor baru% -erdasarkan re4ise* 40AB 9+-9 re"omme*atios& han!a sau #enis laporan !ang di"a#ibkan$ !aiu laporan ransaksi keuangan men+urigakan (4T7:J.TR)% .edangkan pengauran 4embaga 7euangan - Deparemen 7euangan elah mengeluarkan pula keenuan 7FD !aiu 7epuusan :eneri 7euangan No%45J7:7%('J*((, anggal ,( 5anuari *((, enang Penerapan Prinsip :engenal Nasabah -agi 4embaga 7euangan Non -ank$ dan 7epuusan 7eua -adan Penga"as Pasar :odal No%7;P- (*JP:J*((, anggal 15 5anuari *((, enang Penerapan Prinsip :engenal Nasabah%
mengenai pen!ampaian laporan ransaksi keuangan unai (4T7T) bersi)a melengkapi aau memperka!a sumber in)ormasi dalam rangka deeksi pen+u+ian uang$ sekaligus sebagai upa!a unuk men+egah er#adin!a insabilias sisem keuangan% -erdasarkan rekomendasi No%1' dan 1* B1TB di aas$ ransaksi !ang harus laporkan oleh pro)esi seperi ad3oka$ noaris$ akunan publik$ kuraor kepailian$ Pe#aba Pembua 1ka Tanah dan konsulan bidang keuangan adalah= a% ransaksi !ang dilakukan men!angku kegiaan erenu$ !aiu= (i) 5ual beli real estate dan properiH (ii) Pengelolaan uang$ sura berharga$ aau hara keka!aan lainn!a dari klienH (iii) Pengelolaan rekening bank dan perusahaan e)ekH (i3)7eikuseraan di dalam pembenukan$ danJaau pengelolaan perusahaan aau badan hukumH (3) 5ual beli perusahaanH b% 7husus unuk ad3oka$ konsulan keuangan$ dan 7uraor 7epailian$ kegiaan erenu ersebu di aas dilakukan 8unuk dan aas nama klien9% 1gar laporan ransaksi keuangan ersebu dapa dilaksanakan se+ara e)eki)$ perlu #uga pengauran dalam UU TPPU nani dapa memberikan baasan ransaksi (threshol*)% .esuai dengan rekomendasi B1TB di aas$ ransaksi !ang harus dilaporkan oleh pen!edia barang dan #asa adalah ransaksi keuangan unai dalam #umlah erenu (threshol*) !ang dilakukan oleh pengguna #asa$ sesuai lingkup kegiaan dari pen!edia barang dan #asa anara lain= (i) Perusahaan properiJagen properi apabila melakukan ransaksi #ual beli real esaeH (ii) Dealer mobil apabila melakukan #ual beli mobilH (iii) Pedagang permaa dan perhiasanJlogam mulia apabila melakukan #ual beli permaa dan perhiasanJlogam muliaH (i3)Pedagang barang seni dan anik apabila melakukan #ual beli barang seni dan anikH aau (3) -alai lelang apabila melaksanakan pelelangan umum% 1gar +akupann!a lebih luas$ perlu #uga lembaga pro)esi dan pen!edia barangJ#asa men!ampaikan laporan ransaksi keuangan men+urigakan kepada PP1T7$ seperi !ang dilakukan oleh pengguna #asa !ang men!impang dari pro)il$ karakerisik$ aau kebiasaan pola ransaksi dari pengguna #asa !ang bersangkuan$ aau ransaksi !ang dilakukan aau baal dilakukan dengan menggunakan 6ara 7eka!aan !ang diduga berasal dari hasil indak pidanaH sera memenuhi pelaporan ransaksi !ang dimina oleh PP1T7 karena diduga melibakan hara keka!aan !ang berasal dari hasil indak pidana% 4. P*&%35%2%& J*&)' L%89$%& PJK K* PPATK 0%)6+ &nternational Fund Transfer &nstruction G+&% M*3%&6%+ T$%&'%(') K*+%&,%& I&6*$&%')9&%4< Dalam prakek$ perpindahan dana anar !urisdiksi !ang berbeda$ sudah sedemikian mudah dan +epa !ang dapa melibakan dana !ang #umlahn!a idak erbaas$ baik rans)er dana dari maupun ke luar negeri =i"omi! a* out!oi! tras2er>% Basilias rans)er dana inernasional ini memungkinkan pelaku ke#ahaan unuk se+epa mungkin memindahkan hasil ke#ahaann!a ke negara lain% Pada saa ini beberapa negara seperi 1usralia 4@ dan 7anada 49 elah mengaur pelaporan rans)er dana ersebu% -eberapa negara lain seperi 1merika .erika engah melakukan ka#ian unuk menerapkan pelaporan rans)er dana luar negeri% Pelaporan rans)er dana dari dan ke luar negeri sanga berman)aa di dalam mendeeksi aliran dana dari dan ke luar negeri$ menginga berdasarkan peneliian !ang dilakukan oleh B1TB$ rans)er dana dari dan ke luar negeri menggunakan sarana ,ire tras2er merupakan modus operandi !ang dominan dilakukan oleh para pelaku pen+u+ian uang% Di samping iu$ pelaporan rans)er dana dari dan ke luar negeri akan sanga membanu proses asset tra"i! dan asset re"o4er( karena langkah-langkah lan#uan penegak hukum akan semakin +epa$ !ang pada akhirn!a u#uan dari pendekaan re<im ani pen+u+ian uang dapa er+apai !aiu menge#ar hasil ke#ahaan% .ebagaimana elah diuraikan di aas$ perauran perundangundangan !ang ada saa ini me"a#ibkan P57 men!ampaikan dua #enis laporan ke PP1T7$ !aiu 4aporan Transaksi 7euangan :en+urigakan dan 4aporan Transaksi 7euangan Tunai% .eelah memperimbangkan kebuuhan PP1T7 dalam memperka!a *atabase dan pemanauan -erdasarkan +ti#%oe( 8au*eri! a* 6outer -errorism 9ia"i! +"t 2006 No. 16B$ mengukuhkan pengauran mengenai ke"a#iban pelaporan IBTI kepada BIU 1usralia (1U.TR1D) sebagaimana diaur dalam .e+ion 45 Di3ision 4$ anara lain men!ebukan = 8-he perso must& ,ithi 10 busiess *a(s a2ter the *a( o ,hi"h the istru"tio ,as set or re"ei4e* b( the perso& !i4e the +5S-R+6 6/< a report about the istru"tio) (paragra) * )% BIU 7anada (BINTR1D) menerima 4 (empa) #enis pelaporan$ salah saun!a adalah /le"troi"s 9u*s -ras2er Reports (;BTR)% 4iha 8apora Stu*i Ba*i! 'e 9IN-R+6 Di Danada% ?a"a$ *(-*5 .epember *((4%
ransaksi keuangan inernasional$ sera memperhaikan prakek dan kegunaan di negara !ang elah menerapkann!a$ perlu dieapkan penambahan #enis laporan dari P57 mengenai ransaksi rans)er dana elekronis inernasional (Iteratioal 9u* -ras2er Istru"tio>% 5. P*35*$)%& K*=*&%&,%& K*8%1% P)2%( P*4%89$ U&6+( M*&+&1% M+6%') %6%+ P*&,%4)2%& A'*6< 7edudukan Pihak Pelapor sanga pening dalam melakukan deeksi a"al aas ransaksi keuangan men+urigakan melalui penerapan Prinsip :engenal Nasabah ='o, .our 6ustomer Pri"iple>% Peran pening ini sekaligus menempakan Pihak Pelapor sebagai mira sraegis di dalam penerapan perauran perundang-undangan% Perauran perundang-undangan !ang berlaku saa ini memungkinkan er#adin!a pengalihan dana !ang diduga berasal dari hasil indak pidana keika P57 menemukan adan!a ransaksi men+urigakan dan melaporkann!a ke PP1T7$ dan PP1T7 melakukan analisis erhadap ransaksi keuangan men+urigakan% Proses ersebu menimbulkan #eda "aku =time la!> !ang pan#ang$ sekaligus memberi peluang erbuka kepada pemilik dana unuk mengalihkan hara keka!aan% 7elemahan ersebu han!a akan bisa diaasi apabila kepada P57 dalam UU TPPU nani diberikan ke"enangan unuk menunda muasi aau pengalihan ase apabila ransaksi pau diduga menggunakan hara keka!aan hasil indak pidana$ dilakukan idak sesuai dengan pembukaan rekening$ aau dikeahui menggunakan dokumen palsu% Di samping krieria ersebu$ peneapan #angka "aku selama 5 (lima) hari bagi Pihak Pelapor unuk menunda ransaksi dimaksudkan unuk memberi kesempaan kepada Pihak Pelapor melakukan koordinasi dengan PP1T7% Tanggung #a"ab !uridis penundaan ransaksi akan beralih kepada PP1T7 sekeika P57 men!ampaikan 4T7:% Pengauran penundaan ransaksi elah dilakukan oleh ."iss 5( !ang memberi ke"enangan P57 unuk menunda ransaksi selambalamban!a selama 5 (lima) hari% 4iha 9e*eral +"t o the Pre4etio o2 %oe( 8au*eri! i the 9ia"ial Se"tor (:one! 4aundering 1+ ."iss)$ 1( ?+ober 199/% +rti"le 10 9ree3i! o2 assets: =1> + 2ia"ial iterme*iar( shall imme*iatel( 2ree3e assets etruste* to him i2 the( are like* to the reporti!7 =2> 1e shall "otiue to 2ree3e the assets util re"eipt o2 a *e"isio b( the "ompetet prose"uti! authorit(& but 2or a ma?imum o2 2i4e ,orki! *a(s 2rom oti2i"atio o2 the Reporti! <22i"e7 =F> 9or so lo! as assets are 2ro3e b( himsel2& he shall ot oti2( the persos "o"ere* or thir* parties o2 the reporti!.
6. P*&0*38+$&%%& M*(%&)'3* P*&,%=%'%& K*8%6+2%&< ;)eki)ias pelaksanaan ke"a#iban pelaporan oleh lembaga-lembaga !ang memiliki ke"a#iban pelaporan kepada PP1T7 seperi .TR$ DTR$ Trans)er Dana ;lekronis$ laporan oleh pro)esi dan laporan oleh pen!edia barang dan #asa$ merupakan salah sau pras!ara erbangunn!a re<im ani pen+u+ian uang !ang handal$ karena dari laporan iulah PP1T7 melakukan analisis unuk mengeahui adan!a dugaan pen+u+ian uang% Di samping iu$ laporan-laporan ersebu #uga akan memperka!a *atabase PP1T7 !ang dapa digunakan unuk meningkakan kualias hasil analisis% ?leh karena iu$ dalam menun#ang e)eki)ias pelaporan perlu adan!a pengauran !ang menegaskan ugas dan ke"enangan penga"asan kepauhan pihak pelapor aas ke"a#iban pelaporan !ang dilakukan oleh lembaga !ang berkepeningan langsung erhadap ke"a#iban pelaporan dimaksud% 1pabila men+ermai ugas dan ke"enangan !ang dimiliki$ maka PP1T7 se!ogi!an!a #uga melaksanakan ugas penga"asan kepauhan pihak pelapor aas amana Undang-undang% Namun demikian lembaga penga"as dan pengaur eap memiliki ke"a#iban unuk menga"asi kepauhan dari lembaga !ang dia"asin!a erkai dengan perauran !ang dikeluarkann!a$ seperi penerapan prinsip mengenali nasabah% Dalam rangka pelaksanaan penga"asan umum erhadap lembaga !ang dia"asi$ perlu #uga lembaga penga"as dan pengaur men!ampaikan in)ormasi kepada PP1T7 erhadap emuann!a mengenai ransaksi keuangan !ang memenuhi krieria ransaksi keuangan !ang men+urigakan sera ransaksi !ang dikeahuin!a aau pau didugan!a dilakukan baik langsung aau idak langsung dengan u#uan pen+u+ian uang% 7. S%&(') A13)&)'6$%')< Perauran perundang-undangan !ang berlaku sekarang ini elah mengaur pen#auhan sanksi pidana bagi P57 !ang idak melaksanakan ke"a#iban pelaporan% .anksi ini$ disamping idak e)eki) dalam pelaksanaann!a #uga dinilai erlalu memberakan P57% ?leh karena iu$ perlu dirumuskan suau benuk sanksi sesuai klasi)ikasi pelanggaran !ang dilakukan oleh P57 aau pihak-pihak !ang memiliki ke"a#iban pelaporan% :enginga pelanggaran ersebu lebih bersi)a adminisrai) dan suli unuk dikuali)ikasikan sebagai perbuaan pidana$ maka dalam rumusan UU TPPU nani #enis sanksi-n!a adalah adminisrai)% Pen#auhan sanksi adminisrai) ini diperlukan dalam upa!a mendorong pihak-pihak !ang memiliki ke"a#iban pelaporan melaksanakan ke"a#ibann!a dengan baik% -enuk sanksi adminisrai) karena pelanggaran ke"a#iban pelaporan anara lain berupa peringaan$ eguran erulis$ pengumuman kepada publik$ denda adminisrai)$ rekomendasi pembaasan kegiaan usaha hingga rekomendasipen+abuan i<in usaha% Unuk iu$ UU TPPU nani #uga perlu menegaskan pihak mana !ang ber"enang men#auhkan sanksi% D. PENGATURAN PEMBA7AAN UANG TUNAI KE DALAM ATAU KE LUAR 7ILAAH PABEAN INDONESIA 1. P*&0*38+$&%%& (*6*&6+%& 3*&,*&%) 8*35%=%%& +%&, 6+&%) (* 1%4%3 %6%+ (* 4+%$ =)4%0%2 8%5*%& I&19&*')% Per#alanan 4 (empa) ahun pelaksanaan re<im ani pen+u+ian uang elah memberikan pela#aran beapa peningn!a konrol erhadap pemba"aan uang unai ke dalam aau ke luar "ila!ah pabean Indonesia$ bukan han!a dalam koneks men#aga sabilias nilai ukar maa uang rupiah dan men+egah inernasionalisasi maa uang rupiah$ eapi #uga sanga pening dalam koneks pen+egahan dan pemberanasan TPPU sera pendanaan erorisme% Pengauran mengenai pemba"aan uang unai dalam undang-undang !ang berlaku sekarang ini masuk dalam Bab Pelapora dan idak dipisahkan dari pengauran ke"a#iban pelaporan P57 kepada PP1T7% &alaupun keduan!a mengaur mengenai ke"a#iban pelaporan eapi subsansi dan maeri sera sub!ekn!a berbeda% Pelaporan .TR dan DTR adalah dari P57 ke PP1T7$ sedangkan erhadap pemba"aan uang unai laporann!a adalah dari seiap orang kepada Di#en -ea Dukai% :engenai pengauran sanksi aas pelanggaran keenuan pemba"aan uang unai ke dalam aau ke luar "ila!ah pabean Republik Indonesia$ UUTPPU !ang berlaku sekarang ini elah mengaurn!a% Namun demikian$ se+ara eknis penerapann!a mengalami kendala$ anara lain karena= a. adan!a pena)siran !ang berbeda dalam memba+a keenuan pasal 1' UU TPPU !aiu kalima 8Rp1(( #ua aau lebih aau dalam maa uang asing !ang seara dengan iu9% Di sau pihak$ mena)sirkan bah"a #umlah Rp 1(( #ua adalah penggabungan (kombinasi) uang$ baik dalam maa uang rupiah maupun dalam maa uang asing sehingga se+ara keseluruhan #umlahn!a seara Rp1(( #ua aau lebih (bersi)a kumulai))% Pihak ini berpendirian bah"a esensi dari pengauran di aas dimaksudkan unuk memberikan perlakuan !ang sama (eGual treatmet) bagi seiap orang !ang memba"a hara keka!aan dalam benuk uang baik keluar maupun masuk "ila!ah Negara Republik Indonesia$ unuk dilaporkan kepada Di#en -ea dan Dukai% .emenara pihak lain berpendapa bah"a #umlah Rp 1(( #ua dihiung dari seiap maa uang dan bukan komulai)% 6al ini unuk memudahkan dalam pelaksanaann!a khususn!a dalam menghiung se#umlah uang !ang diba"a dengan berbagai maa uang !ang berbeda% b% dalam prakek di lapangan$ baik bagi mas!araka sebagai pelapor maupun pe#aba Di#en -ea dan Dukai$ pengauran ersebu men#adi beban ambahan karena harus menghiung dengan +ara mengkon3ersi #enis maa uang asing ke dalam maa uang rupiah sehingga diperoleh angka Rp 1(( #ua aau lebih !ang men#adi ob!ek pelaporan% Di samping iu$ unuk menghiung kurs maa uang asing ersebu diperlukan keeapan nilai kurs erenu !ang dapa di#adikan pedoman sandar dalam perhiungan% 7eegasan ini sanga diperlukan bukan han!a unuk mempermudah baik apara maupun pelapor$ eapi #uga ke#elasan dalam pengenaan sanksi pidana sebagaimana diaur dalam Pasal 9 UU TPPU% +% sanksi erhadap pemba"aan uang unai rupiah$ disamping diaur dalam UU TPPU #uga diaur dalam Perauran -ank Indonesia$ namun #enis sanksin!a adalah sanksi adminisrai)% 6al ini sanga memberakan bagi orang !ang melanggar perauran pemba"aan uang unai dimaksud karena dapa dibebani dua sanksi se+ara sekaligus$ !aiu sanksi pidana denda dan sanksi adminisrai) berupa benda% d% prosedur pidana denda sebagaimana dimaksud Pasal 9 Undang-undang TPPU$ pengenaann!a harus melalui kepuusan pengadilan dengan menggunakan hukum a+ara pidana !ang berlaku% Proses ini akan memakan "aku +ukup lama$ semenara si pelanggar harus sudah meneruskan per#alanann!a% .ehingga se+ara eknis akan men!ulikan$ bukan han!a bagi si pelanggar #uga bagi bea +ukai dan apara penegak hukum iu sendiri% .ebagaimana dikeahui$ perauran perundang-undangan !ang ada sekarang men!aakan hal ersebu sebagai suau perbuaan pidana !ang sanksin!a bersi)a pidana !ang dalam prakekn!a$ keenuan ersebu suli dilaksanakan se+ara e)eki)% :en!ikapi permasalahan ini$ maka dalam UU TPPU nani perlu dirumuskan suau sanksi !ang mudah dalam penerapann!a$ +epa dalam prosesn!a dan )inal pengenaan sanksin!a% Unuk iu perlu diperimbangan pen#auhan sanksi adminisrai) erhadap pelanggaran ke"a#iban pelaporan pemba"aan uang unai !ang langsung dilakukan oleh Direkora 5enderal -ea dan Dukai - Deparemen 7euangan sebagai insansi pemerinah !ang berkompeen menga"asi lalulinas barang% Di samping iu$ dalam re3isi UU ini perlu diegaskan ke"enangan dan anggung #a"ab Direkora 5enderal -ea dan Dukai unuk menga"asi pemba"aan uang unai dari dan ke luar "ila!ah pabean Indonesia% Dalam hal erdapa kekha"airan bah"a pemba"aan uang ersebu sebenarn!a adalah prakik pen+u+ian uang$ maka Di#en -ea dan Dukai selaku pen!idik indak pidana di bidang kepabeanan maka dapa melakukan pen!idikan erhadap kasus ersebu% E. PENATAAN KEMBALI KELEMBAGAAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN .PPATK/ :omenum re3isi UU TPPU perlu diman)aakan unuk melakukan re3ialisasi )ungsi$ ugas dan ke"enangan PP1T7 sehingga keberadaan dan peranan PP1T7 selaku 92o"al poit9 dalam pen+egahan dan pemberanasan indak pidana pen+u+ian uang dapa lebih berda!a guna dan berhasil guna% Borma kelembagaan !ang diran+ang harus eap menga+u pada 9iteratioal best pra"ti"e9 !ang dalam mas!araka inernasional dikenal dengan sebuan )9ia"ial Itelli!e"e 5it) (BIU)% 1dapun )ungsi$ ugas dan ke"enangann!a #uga harus memenuhi 9sandar minimum9 !ang elah dienukan oleh 40AB 9+-9 re"omme*atios% Pengembangan organisasi PP1T7 harus disesuaikan dengan kebuuhan domesik dalam men+egah dan memberanas TPPU sera membanu penegakan hukum lainn!a% 7ebi#akan )ormulasi perundang-undangan !ang baru harus dapa merumuskan se+ara #elas dan egas )ungsi PP1T7$ !aiu melaksanakan upa!aupa!a pen+egahan dan pemberanasan TPPU% .ehubungan dengan hal ersebu perlu pula dirumuskan dengan #elas ugas-ugas !ang diemban PP1T7 dalam pelaksanaan )ungsin!a sebagai lembaga ineli#en di bidang keuangan% Pada hakikan!a$ ada 5 (lima) ugas uama PP1T7 !ang erkai dengan )ungsin!a$ !aiu= 1% melakukan upa!a pen+egahan TPPUH *% melakukan pengelolaan daa dan in)ormasi !ang diperoleh PP1T7H ,% melakukan penga"asan erhadap kepauhan Pihak PelaporH 4% melakukan analisis laporan dan in)ormasi sera men!ampaikan hasil analisis ransaksi keuangan !ang berindikasi indak pidana pen+u+ian uang dan aau indak pidana lainn!a kepada pen!elidikH dan 5% melakukan pen!elidikan TPPU dan meneruskann!a kepada pen!idik indak pidana asal% Dalam rangka pelaksanaan ugas sebagaimana ersebu diaas$ perlu dirumuskan ke"enangan-ke"enangan !ang dimiliki oleh PP1T7 sehingga ugas-ugas ersebu dapa dilaksankan se+ara e)eki)$ dianaran!a= 1%Unuk melaksanakan ugas pen+egahan TPPU$ PP1T7 perlu diberikan ke"enangan anara lain unuk= (i) mengoordinasikan upa!a-upa!a pen+egahan dan pemberanasan TPPU dengan insansi erkaiH (ii) memberikan rekomendasi kepada pemerinah mengenai upa!a-upa!a pen+egahan dan pemberanasan TPPUH (iii) me"akili pemerinah Republik Indonesia dalam organisasi dan )orum inernasional !ang berkaian dengan pen+egahan dan pemberanasan TPPUH (i3) men!elenggarakan program pendidikan dan pelaihan ani pen+u+ian uangH dan (3) men!elenggarakan sosialisasi pen+egahan dan pemberanasan TPPU% *% Unuk melaksanakan ugas pengelolaan daa dan in)ormasi$ PP1T7 perlu diberi ke"enangan unuk men!elenggarakan sisem in)ormasi !ang anara lain melipui= (i) membangun$ mengembangkan dan memelihara sisem aplikasiH (ii) membangun$ mengembangkan dan memelihara in)rasrukur #aringan kompuer dan basis daaH (iii) mengumpulkan$ menge3aluasi daa dan in)ormasi !ang dierima oleh PP1T7 se+ara manual dan elekronikH (iv) men!impan$ memelihara daa dan in)ormasi ke dalam basis daaH (3) men!a#ikan in)ormasi unuk kebuuhan analisisH (3i) mem)asiliasi perukaran in)ormasi dengan insansi erkai baik dalam negeri aau luar negeriH dan (3ii) melakukan sosialisasi penggunaan sisem aplikasi kepada Pihak Pelapor% ,% Unuk melaksanakan ugas penga"asan erhadap kepauhan Pihak Pelapor$ PP1T7 perlu diberi ke"enangan unuk anara lain= (i) meneapkan keenuan dan pedoman aa +ara pelaporan bagi Pihak PelaporH (ii) meneapkan kaegori Pengguna 5asa !ang berpoensi melakukan indak pidana pen+u+ian uangH (iii) melakukan audi kepauhan erhadap Pihak PelaporH (i3) men!ampaikan in)ormasi dari hasil audi kepada lembaga !ang ber"enang melakukan penga"asan erhadap Pihak PelaporH (i3) memberikan peringaan kepada Pihak Pelapor !ang melanggar ke"a#iban pelaporanH (3) merekomendasikan kepada lembaga !ang ber"enang men+abu i<in usaha Pihak PelaporH dan (3ii) meneapkan keenuan pelaksanaan Prinsip :engenali Pengguna 5asa bagi Pihak Pelapor !ang idak memiliki lembaga penga"as dan pengaur% 4% Unuk melaksanakan ugas analisis laporan dan in)ormasi$ PP1T7 perlu diberi ke"enangan unuk anara lain= (i) memina dan menerima laporan dan in)ormasi dari Pihak PelaporH (ii) memina in)ormasi kepada insansi aau pihak erkaiH (iii) memina in)ormasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis PP1T7H (i3) memina in)ormasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan perminaan dari insansi penegak hukum aau mira ker#a di luar negeriH (i3) meneruskan in)ormasi danJaau hasil analisis kepada insansi pemina baik di dalam aau luar negeriH dan (3i) memerinahkan kepada Pihak Pelapor unuk menunda Transaksi% 5% Dalam melaksanakan ugas pen!elidikan TPPU$ PP1T7 perlu diberi ke"enangan unuk anara lain= (i) menerima laporan danJaau in)ormasi dari mas!araka enang adan!a dugaan indak pidana pen+u+ian uangH (ii) memina keerangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain !ang erkai dengan dugaan indak pidana pen+u+ian uangH (iii) men+ari keerangan dan barang bukiH (i3) melakukan pen!adapan erhadap komunikasi !ang dilakukan dalam rangka melakukan analisis erhadap Transaksi keuangan !ang dierima melalui berbagai mediaH (3) menghenikan semenara seluruh aau sebagian kegiaan Transaksi aas 6ara 7eka!aan !ang dikeahui aau diduga merupakan 6asil Tindak PidanaH51 (3i) menghenikan semenara Transaksi aas beban rekening !ang dikeahui aau diduga unuk menampung hasil indak pidana pen+u+ian uangH (3ii) memblokir 6ara 7eka!aan !ang diduga berasal dari indak pidanaH (3iii) memina in)ormasi perkembangan pen!idikan !ang dilakukan oleh pen!idik indak pidana asalH (iE) meneruskan hasil pen!elidikan kepada pen!idikH dan (E) mengadakan indakan lain !ang se+ara hukum dapa diperanggung #a"abkan% Dalam koneks penaaan kelembagaan ini pula$ perlu dieapkan dasar dan arah 8resrukurisasi aau reorganisasi8 kelembagaan PP1T7 sesuai dengan )ungsi$ ugas dan ke"enangan !ang akan berkembang% .ebagai lembaga !ang melaksanakan kegiaan ineligen di bidang keuangan$ maka perlu diper#elas kedudukan dan saus 7epala sebagai penanggung #a"ab lembaga !ang memimpin dan mengendalikan pelaksanaan ugas dan "e"enang PP1T7% .emenara &akil 7epala berugas membanu 7epala dan men#alankan ugas sebagai 7epala apabila 7epala berhalangan% ?leh karena iu #umlah &akil 7epala +ukup 1 (sau) orang dengan ugas uama membanu 7epala dalam mengkoordinasikan kegiaan seluruh depui% Re3isi UU TPPU #uga diharapkan dapa mendorong pen!elesaian berbagai persoalan di bidang .umber Da!a :anusia (.D:) !ang idak kun#ung unas karena adan!a kendala perundang-undangan !ang erkai dengan permasalahan ersebu seperi belum dieapkann!a 7epala PP1T7 sebagai Pe#aba Pembina 7epega"aian !ang ber"enang unuk mengangka pega"ai PP1T7% .emenara iu$ menginga pelaksanaan ugas PP1T7 !ang bersi)a khusus$ perlu dikembangkan mana#emen .D: !ang berbasis meriokrasi% Pen#abaran lebih lan#u mengenai pengembangan mana#emen .D: ersebu perlu diamanakan oleh UU dengan men!ebukan se+ara langsung #enis perauran perundang-undangann!a% -egiupun dengan susunan organisasi dan aa ker#a PP1T7 perlu di#abarkan lebih lan#u dalam perauran perlaksanaan% -eberapa BIU negara lain elah menerapkan keenuan 89ree3e +""outs9 anara lain -arbados (5 hari) dan Thailand (9( hari)% .edangkan keenuan 8Blo"k -rasa"tios9 anara lain dierapkan oleh -arbados (/* #am)$ -elgium (* hari ker#a)$ Droaia (* #am)$ Peran+is (1* #am)$ Thailand (,-1( hari)$ Polandia (4@ #am% 4iha Paul 2leason dan 2lenn 2oselig (ed)$ 9ia"ial Itelli!e"e 5it: + <4er4ie,$ (&ashingon D%D%= I:B$ *((4 )$ hal% /@%
#. PENANGANAN ASET 1. P*3549()$%&> P*&0)6%%& 1%& P*$%38%'%& H%$6% K*(%0%%& S*-%$% P*$1%6% Penanganan 6ara 7eka!aan !ang dimaksud di dalam bab ini merupakan upa!a !ang dapa dilakukan oleh PP1T7 unuk mengambil langkah-langkah sraegis !ang beru#uan mengamankan hara keka!aan !ang diduga diperoleh$ dikuasai aau dimiliki se+ara mela"an hukum% Upa!a ini bersi)a men+egah pihak !ang menguasai hara keka!aan unuk mengalihkan aau memindahkan kepemilikan se+ara idak sah !ang pada akhirn!a dapa men!ulikan proses penegakan hukum dan menghamba pengembalian hasil ke#ahaan% 4angkah-langkah sraegis melipui aki3ias-aki3ias !ang erdiri dari pemblokiran dan pen!iaan5* sera perampasan asseH pen!elesaian se+ara adminisrai)$ sera pembalikan beban pembukian =re4erse o2 bur*e o2 proo2>% Pada prinsipn!a$ upa!a ini merupakan $i rem 2or2eiture)sebagaimana dikenal di beberapa negara seperi 1merika .erika dan 1usralia% Upa!a ini merupakan gugaan negara erhadap hara keka!aan !ang diduga merupakan hasil indak pidana$ bukan erhadap orang !ang disangka melakukan indak pidana% Upa!a 9i rem 2or2eiture9 ini dapa dilakukan bersamaan aau erpisah dari dengan proses pidana !ang akan dikenakan% Di dalam 1D 5S 6o*e Se"tio BD1 diaur hasil ke#ahaan !ang dapa dilakukan pen!iaan se+ara perdaa !aiu hara keka!aan !ang berasal dari indak pidana erorisme$ perdagangan illegal narkoika dan oba erlarang lainn!a$ moe( lau*eri!$ 2rau* (penipuan)$ korupsi$ perampokan dan lainn!a% Dalam 1D 5S 6o*e Se"tios BD1 =a> =1> =6>7 1BL6 ="> =7> =B> diaur #uga proses pen!iaan perdaa erhadap hasil ke#ahaan dari indak pidana !ang dilakukan di luar negeri ="rimes "ommitte* o4erseas> seperi perdagangan illegal narkoika dan oba erlarang lainn!a$ pen!uapan$ penipuan$ indak pidana di bidang perbankan$ pembunuhan$ perdagangan manusia$ aau e?tra*itable :en!angku indakan pemblokiran dan pen!iaan dana !ang ada pada rekening ersangka di bank$ selama ini para pelaksana di lapangan memiliki persepsi !ang salah aau ran+u dalam menerapkan upa!a paksa% Pemblokiran idak diaur dalam 7U61P$ eapi diaur dalam UU No% ,1 Tahun 1999 enang Pemberanasan Tindak Pidana 7orupsi$ P;RPU No% 1 Tahun *((1 enang Tindak Pidana Terorisme$ UU TPPU dan .ura 7epuusan -ersama 5aksa 1gung RI$ 7epala kepolisian RI dan 2ubernur -ank Indonesia eranggal ' No3ember 199/% Pemblokiran adalah upa!a paksa agar uang !ang ada pada rekening di bank idak dipindahkan aau ada muasi$ sedangkan uangn!a eap berada di bank% .edangkan pen!iaan adalah upa!a paksa semenara unuk mengambil alih penguasaan aas se#umlah uang aau dana !ang ada pada suau rekening di bank% -erdasarkan keenuan !ang ada$ dalam hal er#adi pen!iaan uang maka uang !ang disia ersebu harus diiipkan pada bank !ang memelihara rekening dimaksud% Funus 6usein$ Rahasia Bak: Pri4asi @ersus 'epeti!a 5mum$ (5akara= Program Pas+asar#a Bakulas 6ukum UI$ *((,)$ hal% 11-1*%
o22e"es. Tidak dikenal substitute assets sehingga !ang dapa dia#ukan pen!iaann!a adalah han!a hara keka!aan !ang berasal aau erliba di dalam indak pidana% Dalam hal hara keka!aan berada di luar negeri dan pengadilan di luar negeri elah melakukan pemeriksaan aas hara keka!aan ersebu aas pengadilan 1merika .erika$ maka pengadilan 1merika .erika harus melakukan konrol erhadap hara keka!aan ersebu% .eiap hara keka!aan !ang akan dilakukan pen!iaan dan perampasan se+ara perdaa dapa diblokir dan harus diumumkan kepada publik berdasarkan perinah pengadilan% 7eunungan dari pen!iaan se+ara perdaa adalah idak diharuskan adan!a puusan pidana erlebih dahulu% :ekanisme ini #uga digunakan unuk men!ia hara keka!aan dari orang dalam saus buronan dan elah meninggal dunia% 5, Pengauran maeri ini di dalam Ran+angan Undang-undang Tenang Pen+egahan dan Pemberanasan Tindak Pidana Pen+u+ian Uang (RUU) merupakan hal !ang baru dan langkah erobosan !ang pau didukung menginga rumin!a proses di dalam pengembalian hasil ke#ahaan dan rendahn!a ingka pengembalian kerugian ersebu% .isem hukum Indonesia saa ini baru mengenal gugaan perdaa unuk men!ia hasil ke#ahaan dari suau indak pidana !ang elah erbuki sebagaimana diaur di dalam Pasal ,@ D UU No% *( Tahun *((1 #o% UU No% ,1 Tahun 1999% .isem hukum Indonesia belum mengenal mekanismeJprosedur unuk melindungi hara keka!aan !ang diambil alih$ melikuidasi aau men+airkan hara keka!aan !ang disia$ dan mengamankan hasil !ang diperoleh dari pen!iaan iu unuk kepeningan Pemerinah% ?leh karena iu beberapa keenuan di dalam RUU baru ini menginrodusir pen!iaan se+ara perdaa ermasuk aspek pembalikan beban pembukian dalam koneks ini% Re3isi UU TPPU perlu memperimbangkan pen+anuman pemberian ke"enangan kepada PP1T7 unuk melakukan pemblokiran hara keka!aan !ang idak dapa dierangkan oleh pemilik aau !ang menguasain!a$ idak erang siapa pemilikn!a aau diduga diperoleh se+ara idak sah% Pemblokiran hara keka!aan ersebu dilakukan unuk #angka "aku paling lama 9( (sembilan puluh) hari% Namun demikian unuk memberikan kesempaan para pihak !ang merasa berhak aas hara keka!aan !ang disia aau beriikad baik menga#ukan keberaan$ 4iha 5.S. 6o*e 6olle"tio$ Dornell 4a" .+hool% hp=JJ"""4%la"%+ornell%eduJ us+odeJ hmlJ us+ode1@Jus+Ose+O1@O(((((9@1PP(((-%hml% Di 7anada$ ker#asama anar lembaga merupakan kekuaan !ang sanga baik dalam upa!a memerangi prakik pen+u+ian uang karena masing-masing insansi sanga mendukung penanganan +ti#%oe( 8au*eri! (1:4)% 6al ini didorong oleh adan!a share hasil siaan pro"ee*s o2 "rime dengan pihak !ang erliba dalam penanganan kasus pen+u+ian uang dan pendanaan erorisme% Tim Pen!usun$ Sistem *a %ekaisme Pea!aa -PP5 *i Ne!ara 8ai$ <p.6it. hal% 1'@%
PP1T7 mengumumkan hara keka!aan ersebu sekurang-kurangn!a di papan pengumuman resmi unuk penerangan umum aau media elekronik aau inerne% Pengumuman dilakukan , (iga) kali dalam "aku 15 (limabelas) hari% .elan#un!a PP1T7 "a#ib menelii dan menilai kebenaran dokumen aau buki pendukung !ang dilampirkan oleh orang !ang berhak aau pihak keiga !ang menga#ukan keberaan% Dalam hal berdasarkan peneliian dan penilaian aas dokumen dan buki pendukung !ang diberikan oleh orang aau pihak !ang menga#ukan perla"anan di!akini kebenarann!a$ maka PP1T7 "a#ib men+abu kepuusan pemblokiran% Dalam hal sebalikn!a$ maka melan#ukan kepuusan pemblokiran% Perla"anan =4er3et> aas kepuusan pemblokiran dapa dia#ukan kepada pengadilan negeri paling lamba 14 (empa belas) hari erhiung se#ak pengumuman berakhir% Pemeriksaan aas perla"anan ini dilakukan dengan menggunakan proses a+ara perdaa$ dengan me"a#ibkan pihak !ang menga#ukan perla"anan unuk membukikan bah"a hara keka!aan ersebu adalah milikn!a aau sah dalam penguasaann!a dan bukan berasal dari indak pidana% Proses a+ara perdaa dilakukan se+ara +epa dan paling lamba ,( (iga puluh) hari$ hakim harus sudah men#auhkan puusann!a% Terkai dengan puusan pengadilan$ dalam hal hakim berpendapa hara keka!aan ersebu adalah milik aau sah dalam kekuasaan pihak !ang menga#ukan perla"anan dan idak erkai dengan indak pidana$ hakim mengeluarkan puusan unuk men+abu pemblokiran dan memerinahkan PP1T7 unuk mengembalikan hara keka!aan kepada !ang berhak% Dalam hal hakim berpendapa bah"a pihak !ang menga#ukan perla"anan idak dapa membukikan hara keka!aan ersebu milik dan sah dalam kekuasaann!a dan idak erkai dengan indak pidana$ maka hakim mengeluarkan puusan hara keka!aan ersebu dirampas unuk negara% Puusan hakim ersebu bersi)a )inal dan mengika sehingga idak dapa dilakukan upa!a hukum selan#un!a% Dalam hal idak ada orang !ang berhak danJaau pihak keiga !ang menga#ukan keberaan erhadap hara keka!aan ersebu$ maka perlu diaur mekanisme !ang memungkinkan PP1T7 menga#ukan permohonan kepada Pengadilan unuk meneapkan hara keka!aan sebagai ase negara% 2. P*&0*4*'%)%& %13)&)'6$%6): Perauran perundang-undangan !ang berlaku sekarang ini belum mengaur se+ara sisemais masalah pen#auhan sanksi sebagai suau insrumen pening dalam melaksanakan dan menegakan UUTPPU% Pengauran !ang ada #uga belum se+ara egas men!ebukan klasi)ikasi perbuaan !ang dapa di#auhi sanksi dan benuk-benuk sanksin!a% Pengauran masalah sanksi harus #elas dan e)eki) unuk dilaksanakan% .ebagai +onoh$ pen#auhan sanksi erhadap pelanggaran ke"a#iban pelaporan !ang sebaikn!a berbenuk sanksi adminisrai) !ang dapa berupa peringaan$ eguran erulis$ pengumuman kepada publik$ denda adminisrai)$ rekomendasi pembaasan kegiaan usaha hingga rekomendasi pen+abuan i<in usaha% UU #uga perlu menegaskan pihak mana !ang ber"enang men#auhkan sanksi% -egiu #uga haln!a mengenai sanksi erhadap pelanggaran ke"a#iban pelaporan pemba"aan uang unai ke dalam aau ke luar daerah pabean Indonesia% Perauran perundang-undangan !ang ada sekarang men!aakan hal ersebu sebagai suau perbuaan pidana !ang sanksin!a bersi)a pidana% Dalam prakekn!a$ keenuan ersebu suli dilaksanakan se+ara e)eki)% Unuk iu perlu diperimbangan pen#auhan sanksi adminisrai) erhadap pelanggaran ke"a#iban pelaporan pemba"aan uang unai !ang langsung dilakukan oleh PP1T7 sebagai lembaga !ang berugas menerima laporan dan menga"asi kepauhan pihak pelapor% 3. P*35%4)(%& 5*5%& 8*35+(6)%& Dalam penegakan hukum dan UU TPPU$ !ang selalu men#adi peran!aan ban!ak pihak adalah apakah ke#ahaan asal (predi+ae +rime) perlu dibukikan erlebih dahulu sebelum dapa dilakukann!a pen!idikan indak pidana pen+u+ian uang Q Dalam hal ini perlu dipahami bah"a pen+u+ian uang merupakan independen +rime$ arin!a ke#ahaan !ang berdiri sendiri% Pen+u+ian uang memang merupakan ke#ahaan !ang lahir dari ke#ahaan asaln!a$ misaln!a korupsi$ namun re<im ani-pen+u+ian uang di hampir seluruh negara menempakan pen+u+ian uang sebagai suau ke#ahaan !ang idak erganung pada ke#ahaan asaln!a dalam hal akan dilakukann!a proses pen!idikan pen+u+ian uang% Peran!aan lain !ang sering mun+ul dalam koneks !ang sama= bagaimana apabila ke#ahaan asaln!a idak erbuki$ apakah hal iu akan mempengaruhi proses hukum indak pidana pen+u+ian uangQ Unuk hal ini$ kembali kepada pemahaman bah"a indak pidana pen+u+ian uang merupakan indak pidana !ang berdiri sendiri% Dengan demikian hal ersebu idak akan menghalangi proses hukum aas indak pidana pen+u+ian uang% -arda Na"a"i 1rie) dan :ard#ono Reksodipuro men-+onohkan Pasal 4@( 7U6P enang pidana penadahan sebagai analogi dari indak pidana pen+u+ian uang%54 Dalam hal indak penadahan er#adi maka proses hukum aas indak pidana penadahan idak perlu menunggu puusan hukum !ang berkekuaan eap (inkra+h) dari perkara pen+uriann!a% Pen#elasan Pasal , UU TPPU menegaskan bah"a erhadap hara keka!aan !ang diduga merupakan hasil indak pidana idak perlu dibukikan erlebih dahulu indak pidana asaln!a$ unuk dapa dimulain!a pemeriksaan indak pidana pen+u+ian uang% Pembukian dalam proses perkara pidana berbeda dengan proses perkara perdaa% -iasan!a pembukian dalam perkara pidana 8lebih kea9 dibandingkan dengan pembuk-ian dalam perkara perdaa% Dalam perkara pidana !ang men+ari kebenaran maeriil dianu pembukian dengan selsel negai3e$ arin!a unuk men#auhkan puusan dalam perkara pidana idak +ukup berdasarkan ala buki sa#a eapi #uga diperlukan adan!a ke!akinan hakim apakah erdak"a bersalah aau idak$ dan pembukian dilakukan oleh #aksa penunu umum% Dalam sisem "ommo la, sandar pembukian !ang dipakai adalah 8be(o* reasoable *oubt9$ idak ada keraguan aas kesalahan erdak"a berdasarkan ala buki !ang ada% Dalam perkara perdaa$ !ang di+ari adalah kebenaran )ormal berdasarkan ala buki !ang ada% Pihak !ang harus membukikan adalah pihak !ang men!aakan aau menunu aau mengklaim suau hak% -eban pembukian seperi iu berlaku negara dengan sisem "i4il la, ("otietal)$ seperi Indonesia dan negara dengan sisem +ommon la" seperi Inggris% 5adi #elas berbeda sandar pembukian dalam perkara pidana dan perdaa baik pada sisem "i4il la, dan "ommo la,% 55 Dalam Pasal ,5 UU TPPU diaur pembukian erbalik dengan rumusan$ bah"a dalam sidang pengadilan erdak"a "a#ib membukikan bah"a hara keka!aann!a bukan berasal dari indak pidana% Namun$ di sini idak #elas maksud pembukian ersebu apakah dalam koneks pidana unuk menghukum orang !ang bersangkuan aau unuk men!ia hara keka!aan !ang bersangkuan%5' 6ukum a+ara !ang :ard#ono Reksodipuro$ 8:one! 4aundring$ -ank .e+re+! 1+s9$ (Desember *((,)$ hp=JJ """%komisihukum%go%idJari+leOopinion%phpQ modeRdeilIidR*5 Funus 6usein$ 8Pen+egahan dan Pemberanasan Tindak Pidana Pen+u+ian Uang di Indonesia9$ makalah disampaikan dalam +eramah Program Pas+asar#ana (.*) -idang 7a#ian Uama 6ukum Pidana Uni3ersias Pad#ad#aran% 5akara$ @ :ei *((4% Undang-undang Tindak Pidana 7orupsi men!ediakan dua insrumen hukum dalam hal pemulihan kerugian negara (asset re"o4er() akaiba perbuaan korupsi$ !aiu melalui insrumen pidana dan perdaa% :ekanisme melalui insrumen pidana diaur berdasarkan= (i) puusan pengadilan !ang men!aakan bah"a barang buki dirampas unuk negara$ baik dalam benuk uang$ anah$ gedung dan sebagain!a !ang merupakan ase erpidanaH dan (ii) pemba!aran uang penggani !ang #umlahn!a seban!ak-ban!akn!a sama dengan hara benda !ang diperoleh dari indak pidana korupsi% .edangkan mekanisme melalui insrumen perdaa menggunakan keenuan guga perdaa biasa sebagaimana
mengaur pembukian erbalik ini pun belum ada$ sehingga dalam pelaksanaann!a bisa menimbulkan kesulian dalam penanganan kasus TPPU% Dalam Undang-undang Nomor ,1 Tahun 1999 enang Pemberanasan Tindak Pidana 7orupsi sebagaimana elah diubah dengan Undang-undang Nomor *( Tahun *((1$ pembukian dak"aan #aksa eap merupakan beban penunu umum (Pasal ,/ 1 a!a ,)% &alaupun demikian$ unuk seiap orang !ang didak"a melakukan indak pidana korupsi$ "a#ib membukikan$ sebalikn!a erhadap hara benda milikn!a !ang belum didak"akan eapi #uga diduga berasal dari indak pidana korupsi% Dalam hal erdak"a idak dapa membukikan bah"a hara bendan!a diperoleh bukan karena indak pidana korupsi$ hara benda ersebu dianggap diperoleh #uga dari indak pidana korupsi$ maka hakim ber"enang memuuskan seluruh aau sebagian hara benda ersebu dirampas unuk negara% Pembukian dilakukan erdak"a pada "aku memba+akan pembelaann!a dan dapa diulangi lagi pada memori banding dan memori kasasi% Unuk iu 6akim "a#ib membuka persidangan !ang khusus unuk memeriksa pembukian !ang dia#ukan erdak"a% 1pabila erdak"a dibebaskan aau din!aakan lepas dari segala unuan hukum dari perkara pokok$ maka unuan perampasan hara benda harus diolak oleh hakim (Pasal ,/ - )% &alaupun demikian$ menuru Pasal ,* Undang-undang Nomor ,1 Tahun 1999 dalam hal pen!idik menemukan dan berpendapa$ sau aau lebih unsur indak pidana korupsi idak erbuki$ sedangkan se+ara n!aa elah ada kerugian negara$ maka pen!idik segera men!erahkan berkas hasil pen!idikan kepada 5aksa Penga+ara Negara unuk dilakukan gugaan perdaa aau diserahkan kepada insansi !ang dirugikan unuk menga#ukan gugaan% Demikian #uga haln!a apabila ersangka dan erdak"a meninggal di dalam proses peradilan pidana$ dapa dilakukan gugaan perdaa erhadap ahli "ariss erdak"a (Pasal ,, dan ,4)% Dalam Undang-undang ersebu di aas$ #elas erliha bah"a pembukian erbalik oleh erdak"a dilakukan dalam proses perkara pidana dan dikaikan dengan proses pidana iu sendiri% Dalam perkara pidana seelah erdak"a dihukum barulah hara keka!aann!a dapa disia kalau erdak"a idak dapa membukikan asal-usul !ang sah dari keka!aann!a% Di sinilah kelemahan Undang-undang korupsi ini !ang selalu mengaikan proses pen!iaan hara keka!aan hasil korupsi diaur dalam 6ukum 1+ara Perdaa berdasarkan Pasal ,( a!a * Undang-undang Nomor 1' Tahun *((4 enang 7e#aksaan RI% 1bdul Rahman .aleh$ 8Peran 7e#aksaan Dalam Pengembalian 1se 6asil 7orupsi9$ makalah disampaikan dalam .eminar Sier!i Pemberatasa 'orupsi: Peraa PP+-' *a -ata!a +sset Re"o4er( dalam rangka peringaan Ulang Tahun PP1T7 ke-4% 5akara$ 4 1pril *(('$ hal% *-/%
dengan proses pidana erhadap !ang bersangkuan% 5ika perbuaan korupsi erdak"a idak dapa dibukikan$ dalam perkara pidana$ maka hampir idak ada alasan unuk melakukan gugaan perdaa% Unuk memper+epa pen!iaan hara keka!aan hasil korupsi hendakn!a dilakukan pendekaan perdaa !ang erpisah dari pendekaan pidana% Dengan demikian "alaupun erpidanan!a saki$ hilang aau meninggalkan proses perdaa unuk men!ia hara keka!aan hasil korupsi eap dapa dilakukan karena !ang berperkara adalah negara dengan hara keka!aan hasil korupsi$ bukan dengan koruporn!a% Inilah !ang dikenal dengan i rem 2or 2eitiure aau "i4il 2or2eiture di beberapa negara !ang menganu sisem "ommo la,% 5adi pembukian erbalik ini dilakukan bukan unuk menghukum erdak"a$ eapi unuk men!ia hara keka!aan hasil korupsi% 5/ 5ika pembukian erbalik dilakukan unuk menghukum erdak"a$ maka akan berenangan dengan beberapa asas hukum pidana !aiu asas praduga ak bersalah (presumptio o2 io"e"e) dan o#sel2 i"rimiatio% 1sas praduga ak bersalah elah lama dikenal dalam hukum Indonesia dan sekarang diaur dalam Pasal @ Undang-undang Nomor 4 Tahun *((4 enang 7ekuasaan 7ehakiman dan Pasal 1@ Undang-undang Nomor ,9 Tahun 1999 enang 6ak 1<a<i :anusia% 1sas praduga ak berrsalah berbun!i$ bah"a 9seiap orang !ang diangkap$ diahan dan diunu karena disangka melakukan indak pidana berhak dianggap ak bersalah$ sampai dibukikan kesalahann!a se+ara sah dalam sidang pengadilan9% .emenara iu asas o sel2 i"rimiatio diemui dalam prakik dan dalam perauran erulis di Indonesia$ seperi dalam Undang-undang Nomor ,9 Tahun 1999 enang 6ak 1<a<i :anusia% 5@ Dalam sisem +ommon la"$ asas o sel2 i"rimiatio dikenal dengan isilah the pre4ile!e a!aits sel2#i"rimiatio$ !aiu seseorang idak dapa diunu se+ara pidana aas dasar keerangan !ang diberikann!a aau dokumen !ang diun#ukkann!a% .ebagai konsek"ensin!a ersangka aau erdak"a dapa diam dan idak men#a"ab peran!aan !ang dia#ukan% ?leh karena hal dianggap idak baik oleh hakim$ sehingga erdapa ke+enderungan seorang erdak"a unuk men#a"ab peran!aan !ang dia#ukan kepadan!a !ang pada akhirn!a dapa merugikan dirin!a% Unuk menge#ar hasil-hasil ke#ahaan pen+u+ian uang seperi ase hasil korupsi perlu diperkenalkan suau auran !ang mengaur pen!iaan ase se+ara perdaa aau pidana dengan hukum a+ara khusus aau luar biasa$ misaln!a dengan memberikan beban pembukian mengenai hara keka!aan !ang berasal dari indak pidana korupsi aau pen+u+ian uang kepada erdak"a% 6ukum a+ara luar biasa (e?traor*iar() ini diperlukan karena indak pidana !ang dihadapi #uga bersi)a luar biasa% 59 Pembukian erbalik #elas bukan unuk memberikan hukuman badan kepada pelaku indak pidanan!a% .e+ara khusus dalam perkara pen+u+ian uang$ #ika pen!elesaian dilakukan se+ara perdaa$ maka pen!elesaiann!a harus dilakukan erpisah dari pen!elesaian pidana% 6al ini memang masalah baru$ sehingga !ang diperlukan bukan sa#a Undang-undang baru eapi #uga mi*set pemikiran !ang #uga baru !ang berbeda dengan !ang lama% '( G. PENATAAN KEMBALI HUKUM ACARA PEMERIKSAAN TPPU Unuk lebih meningkakan e)eki)ias dan keberhasilan penegakan hukum TPPU$ maka keenuan !ang mengaur mengenai hukum a+ara TPPU aau pemeriksaan dalam seiap ingkaan perlu lebih diper#elas dan diperkua% 7edudukan dan hubungan anara UU TPPU dengan perauran perundang-undangan erkai lainn!a harus #elas dan harmonis% Dengan demikian$ seiap indakan pemeriksaan TPPU ermasuk indakan unuk melakukan pemblokiran danJaau penundaan ransaksi memiliki landasan hukum !ang kua% Prosedur aau mekanisme unuk melakukan pemblokiran danJaau penundaan ransaksi perlu diaur se+ara lebih #elas dan lengkap agar idak menimbulkan pena)siran !ang berbeda-beda sehingga imbul keragu-raguan dari para apara penegakan hukum dalam mengambil indakan% 1. P*35*$)%& K*=*&%&,%& K*8%1% P*&0)1)( T)&1%( P)1%&% A'%4 U&6+( M*&0)1)( D+,%%& TPPU ('ulti &n(estigator) Perauran perundang-undangan !ang saa ini berlaku meneapkan pen!idik Polri sebagai pen!idik sau-saun!a !ang ber"enang melakukan pen!idikan TPPU% :eningkan!a inensias pelaporan P57 ke PP1T7 dan pen!ampaian laporan hasil analisis ransaksi keuangan men+urigakan oleh PP1T7 ke pen!idik Polri$ memberi beban ambahan kepada pen!idik Polri% .emenara iu$ Polri memiliki keerbaasan #umlah pen!idik TPPU dan anggaran operasional% '1
:asalah lain$ laporan analisis ransaksi keuangan !ang men+urigakan idak han!a dibua oleh PP1T7 berdasarkan 4T7: dari P57 aau pihak pelapor melainkan #uga berdasarkan perminaan Ibi*% Ibi*% 4iha 4aporan Tahunan Tahun *((' PP1T7$ hal% 1'-1/%
(iGuir() dari pen!idik indak pidana asal% Permasalahan mulai imbul #ika kemudian dari laporan hasil analisis ransaksi keuangan oleh PP1T7 diemukan adan!a indikasi perbuaan pen+u+ian uang$ sedangkan pen!idik indak pidana asal ern!aa idak memiliki "e"enang unuk melakukan pen!idikan TPPU% 5ika berdasarkan dugaan ern#adin!a TPPU ersebu kemudian laporan analisis ransaksi keuangan diserahkan #uga kepada P?4RI unuk melakukan pen!idikan TPPU$ semenara unuk pen!idikan indak pidana asal dilan#un!a oleh pen!idik sebelumn!a$ maka hal ini enu sa#a berenangan dengan prinsip penanganan perkara !ang harus dilaksanakan se+ara sederhana$+epa$ dan bia!a ringan% 7edua permasalahan ersebu di aas men#adi salah sau perimbangan mengapa perlun!a diberi "e"enangan unuk melakukan pen!idikan TPPU kepada pen!idik indak pidana asal% Perimbangan lain adalah beberapa keunungan !ang dapa diperoleh dengan adan!a perluasan ke"enangan pen!idik indak pidana asal unuk melakukan pen!idikan TPPU% .e+ara eknis$ pen!idikan TPPU oleh pen!idik indak pidana asal akan memper+epa penanganan dugaan TPPU sekaligus indak pidana asaln!a% Pen!idik dapa meman)aakan kelebihan !ang er+anum di dalam UUTPPU seperi penerobosan prinsip kerahasiaan ransaksi keuangan$ sisem pembukian erbalik dan skim perlindungan saksi dan pihak pelapor% Di sisi lain$ pemberian ke"enangan pen!idikan TPPU kepada pen!idik indak pidana asal akan men+ipakan multi i4esti!ators s(stem !ang diharapkan menumbuhkan semanga kompeisi !ang posii) dianara insiusi pen!idik !ang akan berman)aa unuk penegakan hukum% %ulti I4esti!ators S(stem dierapkan di 1merika .erika dengan adan!a beberapa lembaga pen!idik TPPU seperi D;1 (Cru!s /2or"emet +*miistratio)$ IR. (Iteral Re4eue Ser4i"es)$ Dusoms$ Immigraion dan B-I (9e*eral Bureau I4esti!atio)% '* 2. P*&0*4)1)(%& TPPU 94*2 PPATK Per#alanan 4 (empa) ahun menun#ukan bah"a sekalipun dalam beberapa kasus laporan hasil analisis ransaksi keuangan PP1T7 elah sanga membanu Pen!idik dalam mengungkap indak pidana pen+u+ian uang$ ern!aa masih ban!ak 4aporan 6asil 1nalisis (461) !ang belum dapa digunakan se+ara maksimal oleh Pen!idik% 7einginan Pen!idik agar laporan hasil analisis ersebu diperka!a dengan analisis 4iha 6<#61+IRSK R/P<R- <N -1/ 6<N9/R/N6/ <N 6<%B+-IN; %<N/. 8+5NC/RIN; +NC -/RR<RIS- 9IN+N6IN;$ Nusa Dua$ -ali$ 1/-1@ De+ember *((*%
hukum disamping analisis ransaksi keuangan perlu di+ermai dan direspon se+ara posii)% 6al iu men#adi salah sau perimbangan mengapa PP1T7 perlu diberi ambahan ke"enangan unuk melakukan pen!elidikan TPPU di samping perimbangan kemampuan eknis dan sumber in)ormasi keuangan !ang +ukup luas !ang dimiliki oleh PP1T7% Namun demikian$ PP1T7 eap idak perlu diberi "e"enang melakukan pen!idikan% .ebab$ apabila ke"enangan pen!idikan #uga diberikan kepada PP1T7$ maka mekanisme $"he"k a* bala"es) men#adi lemah akiba hampir seluruh proses$ mulai dari menerima laporan$ melakukan audi kepauhan$ menganalisa$ men!elidik dan men!idik TPPU dilakukan oleh PP1T7% .ebagaimana elah diungkapkan dimuka$ "e"enang melakukan pen!idikan TPPU diberikan kepada pen!idik indak pidana asal% Peran PP1T7 adalah men+ari buki permulaan !ang +ukup enang elah er#adin!a TPPU berdasarkan adan!a laporan ransaksi keuangan !ang men+urigakan$ dan selan#un!a berdasarkan buki permulaan !ang +ukup ersebu PP1T7 men!erahkan kasus ersebu kepada pen!idik indak pidana asal unuk diindaklan#ui dengan melakukan pen!idikan% Dalam rangka pelaksanaan ugas PP1T7 unuk melakukan pen!elidikan TPPU dan meneruskann!a kepada pen!idik indak pidana asal$ PP1T7 perlu diberi ke"enangan unuk anara lain= a% menerima laporan danJaau in)ormasi dari mas!araka enang adan!a dugaan indak pidana pen+u+ian uangH b% memina keerangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain !ang erkai dengan dugaan indak pidana pen+u+ian uangH +% men+ari keerangan dan barang bukiH d% melakukan pen!adapan erhadap komunikasi !ang dilakukan dalam rangka melakukan analisis erhadap Transaksi keuangan !ang dierima melalui berbagai mediaH e% menghenikan semenara seluruh aau sebagian kegiaan Transaksi aas 6ara 7eka!aan !ang dikeahui aau diduga merupakan 6asil Tindak PidanaH )% menghenikan semenara Transaksi aas beban rekening !ang dikeahui aau diduga unuk menampung hasil indak pidana pen+u+ian uangH g% memblokir 6ara 7eka!aan !ang diduga berasal dari indak pidanaH h% memina in)ormasi perkembangan pen!idikan !ang dilakukan oleh pen!idik indak pidana asalH i% meneruskan hasil pen!elidikan kepada pen!idikH dan #% mengadakan indakan lain menuru hukum !ang beranggung #a"ab% 3. P*35*&6+(%& S%6+%& T+,%' G%5+&,%& P*&0)1)(%& TPPU Pro)% Romli 1masasmia$ .6$ 44: menguarakan bah"a salah sau masalah mendasar !ang mendesak dan segera harus diselesaikan dalam pembangunan hukum nasional adalah masalah penaaan kelembagaan aparaur hukum !ang masih belum dibenuk se+ara komprehensi)$ sehingga melahirkan berbagai ekses% 1nara lain$ egoisme sekoral dan menurunn!a ker#asama anara-aparaur hukum se+ara signi)ikan% 6al ini disebabkan oleh karena miskinn!a 3isi dan misi aparaur hukum anara lain enang pengerian *ue pro"ess o2 la,& impartial trial& traspare"(& a""outabilit(& the ri!ht to "ousel% ', Upa!a meningkakan ker#asama anara aparaur hukum sekaligus menekan sikap egoisme sekoral anara lain dapa dilakukan dengan meningkakan inensias komunikasi dan men#alin ker#asama !ang lebih sering anara para penegak hukum% .alah sau alernai) usaha ersebu adalah dengan membenuk sauan ugas gabungan sebagaimana elah erbuki dalam penanganan kasus-kasus indak pidana Pemilu !ang lalu% :enginga TPUU merupakan ke#ahaan !ang berdimensi linas sekoral$ muli disipliner$ berlapis$ dan seringkali er#alin dalam suau #aringan !ang rumi$ sehingga seringkali men!ulikan bagi pen!idik unuk melakukan ugas-ugasn!a anpa memina banuan dari lembaga aau badan lain !ang lebih berkompeen dalam bidangn!a$ maka pembenukan .auan Tugas 2abungan Pen!idikan TPPU dirasakan sebagai suau kebuuhan dalam rangka pen+egahan dan pemberanasan TPPU se+ara e)eki) dan e)isien% 4. Asset )haring Dalam upa!a unuk lebih menge)eki)kan penegakan hukum TPPU diperlukan dukungan 2ia"ial !ang +ukup memadai$ anara lain unuk peningkaan "apa"it( buil*i! dan bia!a operasional apara% ?leh karena iu$ dalam re3isi UU TPPU ini perlu pengauran mengenai pembagian ase hasil perampasan unuk lembaga penegak hukum dan insansi erkai lainn!a !ang memiliki andil dalam pengungkapan kasus$ pemblokiran$ pen!iaan dan perampasan ase hasil rampasan% .ebesar /50 (u#uh puluh lima per seraus) ase dari hasil perampasan diserahkan kepada negara$ sedangkan sisan!a sebasar *50 (dua puluh Romli 1masasmia$ 8:enaa 7embali :asa Depan Pembangunan 6ukum Nasional9$ kumpulan arikel di "eb-sie hp=JJ"""%hukumolie."om dalam +alisis 1ukum 2002& 0a!a -u!!u 8a!it Rutuh$ +eakan perama$ (5akara= PT% 5usika .iar Publika$ *((,)$ hal= ,(-,1%
lima per seraus) dibagikan kepada lembaga penegak hukum dan insansi erkai lainn!a !ang besarn!a erganung dari andil aau peranan masing-masing pihak dalam proses perampasan ase dimaksud% H. PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR DAN SAKSI .alah sau akiba dari lemahn!a penegakan hukum dan kurang komprehensi)n!a pengauran mengenai perlindungan saksi dan pelapor$ adalah keengganan saksi dan pelapor unuk melaksanakan ke"a#ibann!a% .aksi akan enggan unuk memberikan kesaksian mengenai segala sesuau !ang ia dengar$ ia liha$ dan ia alami sendiri% Demikian pula haln!a dengan Pelapor$ #uga akan enggan unuk melaporkan mengenai apa !ang dikeahui erkai dugaan er#adin!a indak pidana meskipun Undnag-undang me"a#ibkan unuk melaporkann!a kepada insansi !ang ber"enang% 7ekha"airan di aas dapa dimaklumi keika saksi dan pelapor elah n!aa-n!aa melaksanakan ke"a#ibann!a namun !ang didapa bukanlah suau presasi melainkan sebuah an+aman baik an+aman karena sanksi hukum maupun )isik dan menal% Terlebih lagi apabila kasus !ang sedang diproses merupakan ke#ahaan erorganisir$ sudah enu an+aman !ang mungkin mun+ul akan semakin besar bukan han!a erhadap saksi dan pelapor sa#a eapi #uga bisa melebar erhadap hara dan keluargan!a$ !ang kesemuan!a bisa dalam "u#ud an+aman )isik maupun eror menal% Di sisi lain$ an+aman sanksi hukum berupa unuan pidana aas kesaksian aau laporan !ang diberikann!a$ idak eruup kemungkinan saksi dan pelapor men#adi ersangka$ bahkan erpidana% Dalam kondisi lemahn!a penegakan hukum dan kurang komprehensi)n!a pengauran enang saksi dan pelapor ini$ !ang men#adi pokok persoalan adalah ban!akn!a saksi dan pelapor !ang idak bersedia men#adi saksi aaupun idak berani mengungkapkan kesaksian !ang sebenarn!a karena idak adan!a #aminan !ang memadai eruama #aminan aas perlindungan aaupun mekanisme erenu unuk bersaksi dan melaporkan indak ke#ahaan% ?leh karena iu$ "alaupun UU TPPU !ang berlaku elah mengaur mengenai perlindungan khusus erhadap Pelapor dan .aksi$ namun dalam pen!empurnaan UU TPPU nani pengauran mengenai perlindungan khusus ini eap harus diaur lagi% Pengauran ersebu paling idak adan!a pern!aaan bah"a erhadap saksi dan pelapor diberikan perlindungan khusus oleh negara dari an+aman !ang membaha!akan diri$ #i"a danJaau haran!a ermasuk keluargan!a dari pihak manapun% 7arena dengan pengauran ini$ paling idak dapa men#adi dasar dalam men!usun perauran pelaksanaan pemberian perlindungan khusus ini% 4ebih lan#u pengauran mengenai perlindungan !ang sudah diaur dan eap diperahankan dengan perluasan +akupan$ dapa dikelompokkan men#adi sebagai beriku=
1. P*$4)&1+&,%& (%$*&% ?%3)&%& U&1%&,"+&1%&, Perlindungan karena #aminan undang-undang mengangdung ari bah"a perlindungan !ang diberikan elah se+ara egas diaur dalam Undang-undang TPPU berupa pelepasan dari unuan pidana maupun perdaa erhadap pihak-pihak !ang memiliki ke"a#iban pelaporan$ saksi dan pelapor sebagai beriku= a% 4embaga aau pihak-pihak !ang memiliki ke"a#iban pelaporan$ pe#aba$ sera pega"ain!a idak dapa diunu baik se+ara perdaa maupun pidana aas pelaksanaan ke"a#iban pelaporan (seperi Pasal 15 UU TPPU)% b% Pelapor danJaau saksi idak dapa diunu baik se+ara perdaa aau pidana aas pelaporan danJaau kesaksian !ang diberikan (seperi Pasal 4, UUTPPU)% Pelapor !ang dimaksudkan dalam keenuan ini adalah seiap orang !ang melaporkan er#adin!a dugaan indak pidana pen+u+ian uang$ sedangkan saksi adalah seiap orang !ang memberikan kesaksian dalam pemeriksaan indak pidana pen+u+ian uang% Dengan demikian$ pihak-pihak !ang memperoleh perlindungan se+ara hukum dalam UU TPPU adalah = S 4embaga !ang memiliki ke"a#iban pelaporan (P57$ pro)esi$ sera pen!edia barang dan #asa) S Pe#aba P57 S Pega"ai P57 S Pelapor dugaan TPPU S .aksi TPPU 7ekebalan hukum dari gugaan se+ara perdaa aau unuan se+ara pidana erhadap pihak-pihak ersebu di aas dapa diberikan sepan#ang !ang bersangkuan dalam melaksanakan pelaporan dan memberikan kesaksian dilakukan dengan ikikad baik aau !ang bersangkuan idak sebagai pelaku indak pidana iu sendiri% 2. P*$4)&1+&,%& (%$*&% 8*4%('%&%%& UU TPPU :un+uln!a perlindungan apabila pelaksanaan ke"a#iban oleh pelapor dan pihak lain dierapkan se+ara konsisen% Dalam beberapa Pasal UU TPPU$ diaur mengenai ke"a#iban unuk idak mengungkap idenias pelapor aau hal-hal lain !ang memungkinkan dapa erungkapn!a idenias pelapor dengan an+aman pidana bagi !ang melanggarn!a% Pengerian pelapor di sini adalah pihak pelapor karena melaksanakan ke"a#iban pelaporan sebagaimana diaur UU TPPU% Perlindungan !ang diberikan karena pelaksanaan UU TPPU sebagai beriku= a% Direksi$ pe#aba$ aau pega"ai pihak pelapor dilarang memberiahukan kepada pengguna #asa keuangan aau orang lain baik se+ara langsung aaupun idak langsung dengan +ara apapun mengenai laporan Transaksi 7euangan :en+urigakan !ang sedang disusun aau elah disampaikan kepada PP1T7 (seperi Pasal 1/ 1 a!a 1 UUTPPU) b% Pe#aba aau pega"ai PP1T7$ sera pen!elidikJpen!idik dilarang memberiahukan laporan Transaksi 7euangan :en+urigakan kepada pengguna #asa keuangan !ang elah dilaporkan kepada PP1T7 aau pen!idik se+ara langsung aau idak langsung dengan +ara apapun (seperi Pasal 1/1 a!a * UUTPPU)% +% Pe#aba aau pega"ai PP1T7$ pen!idik$ penunu umum$ hakim$ dan siapapun #uga !ang memperoleh dokumen danJaau keerangan dalam rangka pelaksanaan ugasn!a$ "a#ib merahasiakan dokumen danJaau keerangan ersebu ke+uali unuk memenuhi ke"a#iban menuru undang- undang (seperi Pasal 1(1 UUTPPU)% .elan#un!a diaur pula bah"a sumber keerangan dan laporan ransaksi keuangan men+urigakan "a#ib dirahasiakan dalam persidangan pengadilan% d% PP1T7$ pen!idik$ penunu umum$ aau hakim "a#ib merahasiakan idenias pelapor (seperi Pasal ,9) e% PP1T7$ pen!idik$ saksi$ penunu umum$ hakim$ aau orang lain !ang bersangkuan dengan perkara indak pidana pen+u+ian uang !ang sedang diperiksa "a#ib merahasiakan idenias pelapor (seperi pasal 1() )% Di sidang pengadilan$ saksi$ penunu umum$ hakim$ dan orang lain !ang bersangkuan dengan indak pidana pen+u+ian uang !ang sedang dalam pemeriksaan dilarang men!ebu nama aau alama pelapor$ aau hal-hal lain !ang memungkinkan dapa erungkapn!a idenias pelapor (seperi Pasal 41)% 4ebih lan#u diegaskan bah"a dalam seiap persidangan sebelum sidang pemeriksaan dimulai$ hakim "a#ib mengingakan saksi$ penunu umum$ dan orang lain !ang erkai dengan pemeriksaan perkara ersebu% 3. P*$4)&1+&,%& K2+'+' .eiap orang !ang melaporkan er#adin!a dugaan indak pidana pen+u+ian uang dan seiap orang !ang memberikan kesaksian dalam pemeriksaan indak pidana pen+u+ian uang$ "a#ib diberi perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan an+aman !ang membaha!akan diri$ #i"a$ danJaau haran!a$ ermasuk keluargan!a% .elan#un!a dalam a!a berikun!a mengamanakan pengauran lebih lan#u dalam sebuah perauran pemerinah mengenai aa +ara pemberian perlindungan khusus dimaksud% Pengauran mengenai hal ersebu dalam UU TPPU elah diaur dalam Pasal 4( dan 4* UU TPPU dan perauran pelaksanaann!a adalah Perauran Pemerinah No% 5/ Tahun *((, enang Taa Dara Perlindungan 7husus -agi Pelapor dan .aksi Tindak Pidana Pen+u+ian Uang% Disadari bah"a erbaasn!a +akupan pihak-pihak !ang akan memperoleh perlindungan khusus !ang han!a pelapor dugaan indak pidana pen+u+ian uang dan saksi indak pidana pen+u+ian uang$ dalam PP No%5/ ersebu ersebu elah memperluas +akupan pelapor sehingga men#adi = a% Pelapor karena ke"a#ibann!a berdasarkan perauran perundang-undangan men!ampaikan laporan kepada PP1T7 enang Transaksi 7euangan :en+urigakan aau Transaksi 7euangan !ang Dilakukan .e+ara Tunai sebagaimana dimaksud dalam Undang-undangH b% Pelapor karena se+ara sukarela melaporkan kepada pen!idik enang adan!a dugaan er#adin!a indak pidana pen+u+ian uang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang% .edangkan pengerian saksi adalah seiap orang !ang dapa memberikan keerangan guna kepeningan pen!idikan$ penunuan$ dan peradilan enang suau perkara pidana pen+u+ian uang !ang didengar sendiri$ diliha sendiri$ dan dialami sendiri% 4ebih lan#u mengenai eknis pelaksanaann!a$ elah dikeluarkan Perauran 71P?4RI No% 1/ Tahun *((5 enang Taa Dara Perlindungan 7husus Terhadap Pelapor dan .aksi Dalam Tindak Pidana Pen+u+ian Uang% Dalam perauran ini diuraikan mengenai beberapa hal% Pertama$ perlindungan aas keamanan pribadi dari an+aman )isik dan menal% 'e*ua$ perlindungan erhadap hara% 'eti!a$ perlindungan berupa kerahasiaan dan pen!amaran idenias% 'eempat$ pemberian keerangan anpa beraap muka (kon)ronasi) dengan ersangka aau erdak"a pada seiap ingka pemeriksanaan perkara% 1dapun benuk-benuk perlindungan khusus !ang dapa diberikan bagi saksi dan pelapor adalah perlindungan aas keamanan pribadi$ dan aau keluarga Pelapor dan .aksi dari an+aman )isik aau menal% Perlindungan 7husus erhadap Pelapor$ .aksi dan 7eluargan!a melipui= (i) perlindungan aas keamanan pribadi dari an+aman )isik aau menal erhadap= S orang !aiu pribadi pelapor$ saksi dan keluargan!aH S empaJlokasi$ !aiu= rumahJpenginapanJempa inggalH empa ker#aJkanorJempa persidanganH rue dan sarana ransaporasiH dan empa-empa kegiaan lainn!a% S kegiaan$ melipui = sebelum$ pada saa$ dan sesudah proses pemeriksaan perkara% Perlindungan 7husus ini diberikan erhadap kegiaan !ang diperkirakan mendapa gangguan danJaau an+aman= (a) )isik$ anara lain= un#uk rasa$ demonsrasi dan kerusuhan massaH penghadangan$ perampokan$ pen+ulikan$ pengania!aan dan pembunuhanH gangguan kendaraan$ empaJrumahJkanor dan empa kegiaan lainn!aH dan saboase% (b) menal$ anara lain= erorH dan inimidasiJan+aman erhadap keselamaan #i"a dan hara benda% (ii) perlindungan erhadap hara Pelapor dan .aksi melipui hara bergerak dan idak bergerak !ang paling memungkinkan men#adi sasaran gangguan pihak pelaku% .asaran perlindungan didasarkan aas permohonan PelaporJ.aksi sera penilaian dari pe#aba Polri% (iii) perahasiaan dan pen!amaran idenias Pelapor dan .aksi dilaksanakan dengan merahasiakan dan men!amarkan nama$ empaJanggal lahir (usia)$ #enis kelamin$ alama$ peker#aan$ agama$ saus$ pendidikanJgelar$ ke"arganegaraan$ suku bangsa% Perahasiaan dan pen!amaran idenias dilakukan dengan membua beria a+ara pen!amaran idenias berdasarkan permohonan pen!amaran dari PelaporJ.aksi dan men!impan beria a+ara pen!amaran ersebu% .elan#un!a beria a+ara pen!amaran ersebu diserahkan kepada 5aksa Penunu Umum seelah perkara din!aakan lengkap (P*1)% (i3) pemberian keerangan anpa beraap muka dengan ersangka aau erdak"a pada seiap ingka pemeriksaan perkara melipui ahap pen!idikan$ penunuan$ dan pemeriksaan di pengadilan% I. KERJASAMA DAN KOORDINASI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TPPU 7er#asama dan koordinasi !ang baik anar pihak-pihak erkai merupakan salah sau pilar erpening di dalam pembangunan re<im ani pen+u+ian uang !ang e)eki) dan sekaligus merupakan pras!ara uama di dalam upa!a pen+egahan dan pemberanasan TPPU% 6ingga saa ini$ ker#asama dan koordinasi !ang baik dimaksud belum dapa di"u#udkan sebagaimana !ang diharapkan dalam rangka penegakan hukum di Indonesia% .alah sau pen!ebabn!a adalah karena masih kuan!a ego sekoral anar penegak hukum% 6al ini perlu men#adi perhaian dan pemikiran bersama se+ara sungguh-sunggguh unuk menemukan #alan keluar !ang epa guna men!elesaikan masalah ini% Pengauran ker#asama dan koordinasi dalam Ran+angan Undangundang Tenang Pen+egahan dan Pemberanasan Tindak Pidana Pen+u+ian Uang (RUU) idak berbeda dengan pengauran di dalam perauran perundang-undangan !ang berlaku saa ini% -eberapa maeri pening !ang diaur anara lain penegasan peningn!a ker#asama dengan pihak erkai di dalam lingkup nasional maupun inernasional$ benuk ker#asama !ang dapa dilakukan dalam benuk perukaran in)ormasi$ banuan eknis$ perukaran sa)$ dan pendidikanJpelaihan$ banuan imbal balik dalam masalah pidana =mutual le!al assista"e i "rimial matters>& sera 7omie 7oordinasi Nasional Pen+egahan dan Pemberanasan TPPU (7omie TPPU)% 6ingga saa ini ker#asama pen+egahan dan pemberanasan TPPU elah dilakukan dengan baik$ meskipun kuanias dan kualiasn!a masih dapa diingkakan di masa mendaang% PP1T7 sebagai 2ia"ial itelli!e"e uit (BIU)& 2o"al poit dan regulaor pen+egahan dan pemberanasan TPPU elah melakukan ker#asama domesik dan inernasional dengan berbagai pihak$ baik melalui penandaanganan noa kesepahaman =memora*um o2 u*ersta*i!> maupun anpa noa kesepahaman% 7er#asama inernasional elah dilakukan dengan 19 BIU negara lain seperi 1usralia$ Thailand$ Bilipina$ -runei Darussalam$ :ala!sia$ Ialia$ .pan!ol$ 5epang$ 7orea$ dan Da!man Island% .edangkan ker#asama domesik dilakukan anara lain dengan 7epolisian$ 7e#aksaan$ Deparemen 7ehuanan$ -ank Indonesia$ Direkora 5enderal Pa#ak$ Direkora 5enderal -ea dan Dukai$ Direkora 5enderal 4embaga 7euangan$ -apepam$ dan Inspekora 5enderal Deparemen 7euangan% -erkaian dengan banuan imbal balik dalam masalah pidana =mutual le!al assista"e i "rimial matters>$ RUU eap memua maeri ini meskipun uraiann!a disederhanakan sehubungan dengan elah disahkann!a Undang-undang No% 1 Tahun *((' Tenang -anuan Timbal -alik Dalam :asalah Pidana !ang men#adi undang-undang induk =umbrella a"t> dari pengauran masalah banuan imbal balik% .emenara iu$ pengauran 7omie TPPU di dalam RUU masih perlu dilakukan sebagai landasan hukum dibenukn!a 7omie TPPU disamping 7epuusan Presiden No% 1 Tahun *((4% 7omie TPPU sendiri merupakan suprasrukur pening dari re<im ani-pen+u+ian uang Indonesia !ang ber)ungsi merumuskan arah kebi#akan pembangunan re<im ani pen+u+ian uang% Di beberapa negara seperi 1usralia dan :ala!sia$ lembaga ini dikenal sebagai Natioal 6oor*iatio 6ommittee (NDD) !ang beranggoakan berbagai pihak !ang erkai dengan upa!a pen+egahan dan pemberanasan TPPU.
BAB I! KESIMPULAN DAN SARAN -erdasarkan uraian pen#elasan dalam bab-bab sebelumn!a$ dapa dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran sebagai beriku= 1% Undang-Undang No%15J*((* enang Tindak Pidana Pen+u+ian Uang sebagaimana elah diubah dengan Undang-Undang No%*5J*((, masih mengandung beberapa kelemahan (loopholes) !ang +ukup mendasar anara lain = S kriminalisasi perbuaan pen+u+ian uang !ang muli inerpreai)$ adan!a duplikasi pen!ebuan unsur-unsur dan ban!akn!a unsure !ang harus dipenuhi aau dibukikan$ sehingga men!ulikan dalam hal pembukianH S kurang sisemais dan idak #elasn!a klasi)ikasi perbuaan !ang dapa di#auhi sanksi beriku benuk-benuk sanksin!aH S masih erbaasn!a pihak pelapor =reporti! parties> !ang harus men!ampaikan laporan kepada PP1T7 ermasuk #enis pelaporann!aH S perlun!a pengukuhan penerapan prinsip mengenali pengguna #asa =ko, (our "ustomer pri"iple> oleh seluruh pihak pelaporH S erbaasn!a insrumen )ormal unuk melakukan deeksi dan penrasiran sera pen!iaan ase hasil ke#ahaanH S erbaasn!a pihak !ang ber"enang melakukan pen!idikan TPPUH dan S keerbaasan ke"enangan dari PP1T7% -eberapa kelemahan dan kendala legislasi ersebu akan men#adi soroan dan perhaian dari komunias inernasional !aiu B1TB$ 1P2$ I:B$ dan &orld -ank dalam menge3aluasi kepauhan Indonesia erhadap sandar inernasional !ang disepakai bersama !aiu 40 A B
9+-9 Re"omme*atios% 1pabila hasil e3aluasi !ang dilakukan oleh komunias inernasional ersebu bernilai negai)$ maka akan merusak repuasi Indonesia di maa inernasional sehingga idak eruup kemungkinan Indonesia kembali dianggap sebagai negara !ang idak kooperai) dalam pemberanasan TPPU *% Tidak e)eki)n!a pelaksanaan re<im ani pen+u+ian uang$ #uga akan mengakibakan idak maksimaln!a pendekaan ani pe+u+ian uang dalam mendukung upa!a penegakan hukum (la, e2or"emet) aas indak pidana asal seperi korupsi$ pembalakan liar$ pedagangan dan penggunaan narkoba se+ara ilegal$ sera indak pidana erorisme di Indonesia% 6al ini enun!a akan memberikan inseni) aau kemudahan bagi pelaku ke#ahaan khususn!a ke#ahaan !ang melibakan hara keka!aan dalam #umlah !ang signi)ikan unuk mengulangi bahkan memperluas ke#ahaann!a% ,% .ehubungan dengan hal-hal ersebu di aas dan menginga peningn!a UU TPPU sebagai landasan hukum dalam rangka pen+egahan dan pemberanasan indak pidana pen+u+ian uang di Indonesia sera guna menghindari adan!a penilaian negai) komunias inernasional !ang enun!a akan berdampak buruk erhadap sabilias dan inegrias sisem keuangan dan sisem perekonomian$ maka disarankan unuk segera melakukan perubahan dan pen!empurnaan aas beberapa keenuan dalam UU No%15J*((* enang TPPU sebagaimana elah diubah dengan UU No%*5J*(((, dengan mengikui sandar inernasional !ang elah berubah sebagaimana er+ermin dalam )re4ise* 40AB 9+-9 re"omme*atios) sera keenuan ati#moe( lau*eri! re!ime !ang berlaku se+ara inernasional (iteratioal best pra"ti"e)%
KEPUSTAKAAN 1bdul Rahman .aleh$ 8Peran 7e#aksaan Dalam Pengembalian 1se 6asil 7orupsi9$ makalah disampaikan dalam .eminar Sier!i Pemberatasa 'orupsi: Peraa PP+-' *a -ata!a +sset Re"o4er( dalam rangka peringaan Ulang Tahun PP1T7 ke-4% 5akara$ 4 1pril *(('% 1ndreas Rneda$ 8Inernaional :one! 4aundering 4a" ;n)or+emen and he U.1 Pario 1+ o) *((19$ 1( :i+higan .ae Uni3ersi! L C68 0oural o2 Iteratioal 8a, (.ummer$ *((1)% 1ndre" de 4obinere :+ Dougall$ 8Inernaional 1rbiraion and :one! 4aundering9$ 20 +meri"a 5i4ersit( Iteratioal 8a, Re4ie, (*((5)% 1P2$ 86isor! and -a+kground9$ http://,,,.ap!ml.or!/"otet/histor( a* ba"k#!rou*.Isp. Berita Resmi Statistik No.47/IX/1 September 2006$ -adan Pusa .aisik (-P.)% -ill! .eel$ 84aundering-&ha is :one! 4aundering9% http://,,,.lau*r(ma.uet."om% Daniel 7au)mann$ 82o3ernan+e in he Binan+ial .e+or= The -roader DoneE o) :one! 4aundering and Terroris Binan+ing9$ dalam &orld -ank and I:B 2lobal Dialogue .eries$ +ti#%oe( 8au*eri! a* 6ombati! the 9ia"i! o2 -errorism. The Inernaional -ank )or Re+onsru+ion and De3elopmen and he Inernaional :one! Bund$ *((,% Deparmen o) 5usi+e Danada$ .oli+ior 2eneral Danada$ /le"troi" %oe( lau*eri!: + /4irometal S"a$ ?+ober 199@% Donald R Dresse!$ -he -he2t o2 the Natio: -he Str"ture a* <peratio o2 <r!ai3e* 6rime i +meri"a. Ne" Fork= 6arper and Ro"$ 19'9% /*itorial %e*ia %assa I*oesia$ 87elonggaran 7redi9$ anggal 1/ 5anuari *((/$ http://opii.,or*press."om/ta!/ekoomi% B1TB-21BI$ -he 9ia"ial :ar o -errorism: + ;ui*e b( 9+-9% Peran+is= B1TB .e+rearia * rue 1ndre Pas+al$ /5//5 Paris DedeE 1'$ *((4% 6arkrisui 6arkrisno"o$ 87riminalisasi Pen+u+ian Uang (%oe( 8au*eri!)9$ makalah disampaikan pada @i*eo 6o2ere"e Nasioal !ang diselenggarakan oleh PP1T7$ -I$ UI$ U2:$ U.U$ Undip$ Unair$ dan ;lips di 5akara$ anggal *9 :ei-?kober *((4% http://hukumolie."om/ anggal 1/ 5anuari *((/% http://seputarekoomi.blo!spot."om/2006/12/pertumbuha#ekoomikemiskia. html IndonesiaAs Naional Repor on he Implemenaion and Bollo"-Up 8he *((( Cienna De+laraion on Drime and 5usi+e= :eeing he Dhallenges o) he T"en!-Birs Denur!$ and Plan o) 1+ion9 a -he /le4eth 5ite* Natios 6o!ress o 6rime Pre4etio a* 6rimial 0usti"e$ -angkok$ Thailand$ 1@- *5 1pril *((5% 5oni ;mir<on$ 9Urgensi ;ika (:oral) Dalam Pembangunan 6ukum Progresi) di :asa Depan9$ dalam .a#ipo Rahard#o$ %embe*ah 1ukum Pro!resi2. 5akara= Penerbi -uku 7ompas$ *(('% 8apora -ahua -ahu 2006 Pusat Pelapora *a +alisis -rasaksi 'eua!a =PP+-'>% 4im Dhoon 7ia$ 7ee 4eok .oon dan 5ose) ;b! Ruin$ ;ui*e to the %aa!emet o2 +ti# %oe( 8au*eri! a* 6outer#9ia"i! o2 -errorism. .elangor- :ala!sia= 4eeds Publi+aion$ *((5 % %aual o 6outeri! %oe( 8au*eri! a* the 9ia"i! o2 -errorism$ (:anila= 1sian De3elopmen -ank (1D-)$ :ar+h *((, % :ard#ono Reksodipuro$ 8:one! 4aundring$ -ank .e+re+! 1+s9$ (Desember *((, )$ hp=JJ"""%komisihukum%go%idJari+leOopinion%phpQmodeRdeilIidR *5 :one! 4aundering= a -ankerHs 2uide To 13oiding Problems9$ o"".treas.!o4/ lau*er/or!.htm. Naional 1d3isor! Dommie on Driminal 5usi+e .andards and 2oals$ <r!ai3e*6rime: Report o2 the -ask 9or"e o <r!ai3e* 6rime. &ashingon D%D%= 4a" ;n)or+emen 1ssisan+e 1dminisraion$ 19/' % Paul 1llan .+ho$ Re2ere"e ;ui*e to +ti#%oe( 8au*eri! a* 6ombati! the 9ia"i! o2 -errorism. &ashingon D%D%= The &orld -ank$ *((, % Pidao 1"al Tahun Presiden .usilo -ambang Fudho!ono$ %ari& 'ita Sukseska Pro!ram Pro#Rak(at$ anggal ,1 5anuari *((/ % R%T% Ta!lor$ 9ollo,#-he#%oe( %eetho*s I 6rime 6otrol Poli"(& + Stu*( prepare* 2or the Nathaso 6etre 2or the Stu*( o2 <r!ai3e* 6rime a* 6orruptio.Torono$ Desember 1999 % Republik Indonesia$ 7epuusan 7eua -adan Penga"as Pasar :odal No= 7;P-(*JP:J*((, enang Prinsip :engenal Nasabah% Republik Indonesia$ Perauran -ank Indonesia (P-I) No% 1J9JP-I ahun 1999 enang Pemanauan 7egiaan 4alu 4inas De3isa -ank dan 4embaga 7euangan Non -ank besera perauran pelaksanaann!a$ .ura ;daran No% 1J 9JD.: anggal *@ Desember 1999 enang Pelaporan 7egiaan 4alu 4inas De3isa oleh -ank !ang me"a#ibkan bank unuk melaporkan laporan ransaksi dan laporan posisi% Republik Indonesia$ Perauran -ank Indonesia No% 1J9JP-IJ 1999 enang Pemanauan 7egiaan 4alu 4inas De3isa -ank dan 4embaga 7euangan Non -ank besera perauran pelaksanaann!a$ dan .ura ;daran No% 1J9JD.: anggal *@ Desember 1999 enang Pelaporan 7egiaan 4alu 4inas De3isa oleh -ankH Republik Indonesia$ Perauran -ank Indonesia No%4J@JP-IJ*((* Tanggal 1( ?kober *((* pemba"aan uang masuk dan keluar "ila!ah pabean% Republik Indonesia$ Perauran Presiden Nomor '1 Tahun *((5 enang Taa +ara Pen!usunan dan Pengelolaan Program 4egislasi Nasional% Republik Indonesia$ Perauran Presiden Nomor '@ Tahun *((5 enang Taa Dara :empersiapkan Ran+angan Undang-Undang$ Ran+angan Perauran Pemerinah Penggani Undang-Undang$ Ran+angan Perauran Pemerinah$ dan Ran+angan Presiden% Republik Indonesia$ .ura 7epuusan Direksi -ank Indonesia No% ,*J5(J7;PJDIR dan .ura ;daran No% ,*J'JUPP- masing-masing anggal 14 :ei 1999 enang Pers!araan dan Taa Dara Pembelian .aham -ank Umum !ang mengaur bah"a sumber dana !ang digunakan unuk pembelian saham -ank dalam rangka kepemilikan dilarang berasal dari dan unuk u#uan pen+u+ian uang (moe( lau*eri!)% Dalam pada iu$ keenuan mengenai seoran modal bank se+ara spesi)ik #uga mengaur larangan sumber dana !ang berasal dari kegiaan mone! laundering% Republik Indonesia$ Undang-Undang Dasar 1945% Republik Indonesia$ Undang-Undang No% 1 Tahun *((' enang -anuan Timbal -alik Dalam :asalah Pidana% Republik Indonesia$ Undang-Undang No% 1, Tahun *((' enang Perlindungan .aksi dan 7orban% Republik Indonesia$ Undang-undang No% 15 Tahun *((, enang Peneapan Perauran Pemerinah Penggani Undang-undang (Perpu) No%1 Tahun *((* enang Pemberanasan Tindak Pidana Terorisme sebagai UU% Republik Indonesia$ Undang-undang No% *, Tahun 1999 Tenang -ank Indonesia dalam Pasal ,1 a!a (1) !ang mengaur mengenai pembaasan #umlah uang rupiah !ang dapa diba"a keluar aau masuk "ila!ah pabean RI dalam upa!a anara lain men+egah er#adin!a ransaksi uang palsu dan ransaksi lainn!a seperi pen+u+ian uang% Republik Indonesia$ Undang-undang No% *4 ahun 1999 enang 4alu 4inas De3isa dan .isem Nilai Tukar !ang me"a#ibkan seiap penduduk unuk memberikan keerangan dan daa mengenai kegiaan lalu linas de3isa !ang dilakukann!a$ se+ara langsung aau melalui pihak lain !ang dieapkan oleh -ank Indonesia% Republik Indonesia$ Undang-Undang No% ' Tahun *((' enang Pengesahan Iteratioal 6o4etio 2or the Suppressio o2 the 9ia"i! o2 -errorism& 1BBB (7on3ensi Inernasional Pemberanasan Pendanaan Terorisme Tahun 1999)% Republik Indonesia$ Undang-Undang No% / Tahun *((' enang pengesahan 5ite* Natios 6o4etio +!aist 6orruptio& 200F (7on3ensi Perserikaan -angsa--angsa 1ni 7orupsi)% Republik Indonesia$ Undang-undang No%,1 Tahun 1999 enang Pemberanasan Tindak Pidana 7orupsi sebagaimana elah diubah dengan Undang-undang No% *( Tahun *((1 Republik Indonesia$ Undang-undang Nomor 15 Tahun *((* enang Tindak Pidana Pen+u+ian Uang sebagaimana elah diubah dengan Undang-undang Nomor *5 Tahun *((, Re4ise* 40AB 9+9- Re"omme*atios& B1TB$ ** 5uni *((, dan ** ?+ober *((4% Ri#ano .asroamod#o$ %emera!i 'e!iata Pe"u"ia 5a! *a Pem*aaa/ Pembia(aa -erorisme$ 5uli *((4$ anpa penerbi% Romli 1masasmia$ 8:enaa 7embali :asa Depan Pembangunan 6ukum Nasional9$ kumpulan arikel di "eb-sie hp=JJ"""%hukumolie."om dalam +alisis 1ukum 2002& 0a!a -u!!u 8a!it Rutuh$ +eakan perama$ 5akara= PT% 5usika .iar Publika$ *((,% Rosalia .u+i 6%$ 8Penerapan Prinsip :engenal Nasabah ('o, .our 6ustomerJ 7FD) Di Perbankan9$ dalam 8apora Pelaksaaa Semiar '.6 *a 5*a!#u*a! -i*ak Pi*aa Pe"u"ia 5a!$ (7-I 7endari$ :ei *((5)% .arah N% &elling$ 8.mur)s$ :one! 4aundering$ and he Unied .aes Driminal Bederal 4a"9$ dalam -ren Bisse$ Da3id Bra<er I 2raeme Doss$ -he %oe( -rail (6o2is"atio o2 Pro"ee*s o2 6rime& %oe( 8au*eri!& as 6ash -rasa"tio Reporti!)% .!dne!= The 4a" -ook Dompan! 4d%$ 199*% .a#ipo Rahard#o$ %embe*ah 1ukum Pro!resi2. 5akara= Penerbi -uku 7omas$ ?kober *((' .herman T$ 8Inernaional ;))ors o Domba :one! 4aundering= The Role o) he Binan+ial Task Bor+e9$ dalam :a+Gueen 4 (ed%)$ %oe( 8au*eri!$ ;dinburgh$ 199,% .uan Rem! .#ahdeini$ Seluk#Beluk -i*ak Pi*aa Pe"u"ia 5a! *a Pembi(aa -erorisme% 5akara= PT Pusaka Uama 2ra)ii$ *((4% Teen :asduki (7oordinaor ID&)$ 8Pengembalian 6asil 7orupsi= -eberapa Daaan9$ makalah disampaikan pada .eminar Nasional 8.inergi Pemberanasan 7orupsi= Peranan PP1T7 dan Tanangan +sset Re"o4er(9 dalam rangka Peringaan Ulang Tahun ke-4 PP1T7% 5akara$ 4 1pril *(('% Tim Pen!usun$ Risalah Rapat 'oor*iasi Pee!aka 1ukum -PP5$ 5akara= Direkora 6ukum dan Regulasi$ PP1T7$ *(('% Tim Pen!usun$ Sistem *a %ekaisme Pea!aa -i*ak Pi*aa Pe"u"ia 5a! Ci Ne!ara 8ai$ 5akara= Direkora 6ukum dan Regulasi$ PP1T7$ *(('% 5.S. 6o*e 6olle"tio$ Dornell 4a" .+hool%hp=JJ"""4%la"%+ornell%eduJus+odeJ hmlJus+ode1@Jus+Ose+O1@O(((((9@1PP(((-%hml% Calerie 5% 5anesi+k$ 8The Dan+e o) Gualiai3e Resear+h Design$ :ehapor$ :ehodolog! and :eaning9$ dalam Norman 7% Den<in and F3onne .% 4in+oln$ (ed)$ 1a*book o2 Eualitati4e Resear"h$ (Dali)ornia= .age Publi+aion$ In+%$ 1994% Cio Tan<i$ 9:one! 4aundering and he Inernaional Binan+e .!sem9$ I:B &orking Paper No% 9'J55 (:a! 199')% Funus 6usein$ 87aa Penganar9 dalam Tim Pen!usun& Sistem *a %ekaisme Pea!aa -i*ak Pi*aa Pe"u"ia 5a! *i Ne!ara 8ai =8apora Pelaksaaa -u!as 200F#2006>. 5akara= PP1T7$ *(('% 87aa .ambuan9 dalam Risalah Rapat 'oor*iasi Pee!aka 1ukum -i*ak Pi*aa Pe"u"ia 5a!% 5akara= Direkora 6ukum dan Regulasi PP1T7$ *(('% 8Pen+egahan dan Pemberanasan Tindak Pidana Pen+u+ian Uang di Indonesia9$ makalah disampaikan dalam +eramah Program Pas+asar#ana (.*) -idang 7a#ian Uama 6ukum Pidana Uni3ersias Pad#ad#aran% 5akara$ @ :ei *((4% Rahasia Bak: Pri4asi @ersus 'epeti!a 5mum. 5akara= Program Pas+asar#a Bakulas 6ukum UI$ *((,%
LAMPIRAN B1TB S 21BI 9ia"ial +"tio -ask 9or"e o %oe( 8au*eri! ;raupe *Ka"tio 9ia"iere -he 9ort( Re"omme*atios Re4ise*$ ** 5une *((, I Spe"ial Re"omme*atios < -errorist 9ia"i! Re4ise*$ ** ?+ober *((4 sur le bla"himet *e "apitau? 1The B1TB is an iner-go3ernmenal bod! "hi+h ses sandards$ and de3elops and promoes poli+ies o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing% I +urrenl! has ,, members= ,1 +ounries and go3ernmens and "o inernaional organisaionsH and more han *( obser3ers= )i3e B1TB-s!le regional bodies and more han 15 oher inernaional organisaions or bodies% 1 lis o) all members and obser3ers +an be )ound on he B1TB "ebsie a hp=JJ"""%)a)-ga)i%orgJ:embersOen%hm% * The B1TB Bor! and ;igh .pe+ial Re+ommendaions ha3e been re+ognised b! he Inernaional :onear! Bund and he &orld -ank as he inernaional sandards )or +ombaing mone! laundering and he )inan+ing o) errorism% INTRODUCTION :one! laundering mehods and e+hniTues +hange in response o de3eloping +ouner- measures% In re+en !ears$ he Binan+ial 1+ion Task Bor+e (B1TB)1 has noed in+reasingl! sophisi+aed +ombinaions o) e+hniTues$ su+h as he in+reased use o) legal persons o disguise he rue o"nership and +onrol o) illegal pro+eeds$ and an in+reased use o) pro)essionals o pro3ide ad3i+e and assisan+e in laundering +riminal )unds% These )a+ors$ +ombined "ih he eEperien+e gained hrough he B1TBAs Non-Dooperai3e Dounries and Terriories pro+ess$ and a number o) naional and inernaional iniiai3es$ led he B1TB o re3ie" and re3ise he Bor! Re+ommendaions ino a ne" +omprehensi3e )rame"ork )or +ombaing mone! laundering and erroris )inan+ing% The B1TB no" +alls upon all +ounries o ake he ne+essar! seps o bring heir naional s!sems )or +ombaing mone! laundering and erroris )inan+ing ino +omplian+e "ih he ne" B1TB Re+ommendaions$ and o e))e+i3el! implemen hese measures% The re3ie" pro+ess )or re3ising he Bor! Re+ommendaions "as an eEensi3e one$ open o B1TB members$ non-members$ obser3ers$ )inan+ial and oher a))e+ed se+ors and ineresed paries% This +onsulaion pro+ess pro3ided a "ide range o) inpu$ all o) "hi+h "as +onsidered in he re3ie" pro+ess% The re3ised Bor! Re+ommendaions no" appl! no onl! o mone! laundering bu also o erroris )inan+ing$ and "hen +ombined "ih he ;igh .pe+ial Re+ommendaions on Terroris Binan+ing pro3ide an enhan+ed$ +omprehensi3e and +onsisen )rame"ork o) measures )or +ombaing mone! laundering and erroris )inan+ing% The B1TB re+ognises ha +ounries ha3e di3erse legal and )inan+ial s!sems and so all +anno ake ideni+al measures o a+hie3e he +ommon ob#e+i3e$ espe+iall! o3er maers o) deail% The Re+ommendaions here)ore se minimum sandards )or a+ion )or +ounries o implemen he deail a++ording o heir pari+ular +ir+umsan+es and +onsiuional )rame"orks% The Re+ommendaions +o3er all he measures ha naional s!sems should ha3e in pla+e "ihin heir +riminal #usi+e and regulaor! s!semsH he pre3eni3e measures o be aken b! )inan+ial insiuions and +erain oher businesses and pro)essionsH and inernaional +o-operaion% The original B1TB Bor! Re+ommendaions "ere dra"n up in 199( as an iniiai3e o +omba he misuse o) )inan+ial s!sems b! persons laundering drug mone!% In 199' he Re+ommendaions "ere re3ised )or he )irs ime o re)le+ e3ol3ing mone! laundering !pologies% The 199' Bor! Re+ommendaions ha3e been endorsed b! more han 1,( +ounries and are he inernaional animon! laundering sandard% In ?+ober *((1 he B1TB eEpanded is mandae o deal "ih he issue o) he )inan+ing o) errorism$ and ook he imporan sep o) +reaing he ;igh .pe+ial Re+ommendaions on Terroris Binan+ing% These Re+ommendaions +onain a se o) measures aimed a +ombaing he )unding o) erroris a+s and erroris organi<aions$ and are +omplemenar! o he Bor! Re+ommendaions%* 1 ke! elemen in he )igh agains mone! laundering and he )inan+ing o) errorism is he need )or +ounries s!sems o be moniored and e3aluaed$ "ih respe+ o hese inernaional sandards% The muual e3aluaions +ondu+ed b! he B1TB and B1TB-s!le regional bodies$ as "ell as he assessmens +ondu+ed b! he I:B and &orld -ank$ are a 3ial me+hanism )or ensuring ha he B1TB Re+ommendaions are e))e+i3el! implemened b! all +ounries%
PENDAHULUAN :eode dan eknik pen+u+ian uang berubah-ubah mengikui perkembangan sanksi !ang dibebankan% Dalam ahun-ahun erakhir$ the 9ia"ial +"tio -ask 9or"e (B1TB) elah men+aa meningkan!a kombinasi eknik-eknik +anggih misaln!a meningkan!a peman)aaan orang perorangan guna men!amarkan asal-usul kepermilikan dan penguasaan aas hara haram$ dan meningkan!a peman)aaan enaga pro)essional guna memberikan ad3is dan banuan dalam men+u+i dana-dana hasil ke#ahaan% Bakor-)akor ersebu$ dikombinasikan dengan pengalaman !ang diperoleh melalui proses No#6ooperati4e 6outries a* -erritories B1TB$ dan se#umlah inisiai) dari negara-negara dan inernasional$ mengakibakan B1TB mengka#i dan mere3isi Rekomendasi ;mpa Puluh ke dalam keenuan baru !ang komprehensi) unuk memberanas pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% B1TB saa ini memina kepada negara-negara unuk mengambil indakan !ang perlu ke dalam sisem nasionaln!a guna memberanas pen+u+ian uang dan pendanaan eroris agar sesuai dengan Rekomendasi B1TB !ang baru$ dan melaksanakann!a se+ara e)eki)% Proses ka#ian unuk mere3isi Rekomendasi ;mpa Puluh adalah men!eluruh erbuka bagi anggoa B1TB$ non anggoa$ pengama$ se+or keuangan dan lainn!a% Proses konsulasi ini men!ediakan se#umlah masukan$ dimana semuan!a diperimbangkan dalam proses ka#ian% Rekomendasi ;mpa Puluh !ang dire3isi saa ini idak han!a berlaku aas pen+u+ian uang eapi #uga pendanaan eroris$ dan #ika dikombinasikan dengan Delapan Rekomendasi 7husus enang Pendanaan Teroris memberikan suau keenuan enang upa!a pemberanasan pen+u+ian uang dan pendanaan eroris !ang berkembang$ komprehensi) dan konsisen% B1TB memahami bah"a Negara-negara memiliki sisem hukum dan keuangan !ang berbeda-beda dan semua negara idak bisa mengambil indakan !ang sama guna memperoleh u#uan !ang sama$ eruama dalam masalah-masalah deail% Dengan demikian$ Rekomendasi memberikan sandard minimum bagi negara-negara unuk menerapkann!a sesuai dengan perauran dan kondisi masing-masing% Rekomendasi melipui semua indakan dimana sisem nasional harus berlaku dalam hukum a+ara pidana dan s!sem perundang-undangann!aH upa!a pre3eni) dilakukan oleh lembaga keuangan dan lembaga erenu lain sera pro)esiH dan ker#asama inernasional% Rekomendasi ;mpa Puluh B1TB perama kali disusun pada ahun 199( sebagai inisiai) unuk memberanas pen!alahgunaan sisem keuangan oleh pihak-pihak !ang men+u+i uang hasil pen#ualan narkoika% Pada ahun 199'$ Rekomendasi dirubah unuk perama kali unuk mere)leksikan ipologi pen+u+ian uang !ang berkembang% Rekomendasi ;mpa Puluh ahun 199' didukung oleh lebih dari 1,( negara dan merupakan sandar ani pen+u+ian uang inernasional% -ulan ?kober *((1 B1TB memperluas mandan!a melipui masalah pendanaan erorisme$ dan mengambil langkah pening dengan men!usun Delapan Rekomendasi 7husus enang Pendanaan Teroris% Rekomendasi ini berisikan se#umlah upa!a !ang dimaksudkan unuk memberanas pendanaan kegiaan-kegiaan eroris dan organisasi eroris$ dan sebagai pelengkap aas Rekomendasi ;mpa Puluh% Unsur uama dalam memerangi pen+u+ian uang dan pendanaan erorisme adalah kebuuhan akan sisem di negara-negara unuk dimonior dan die3aluasi guna memenuhi sandar inernasional ersebu% ;3aluasi imbal balik !ang dilakukan B1TB dan badan-badan reigional B1TB beriku penilaian !ang dilakukan I:B dan -ank Dunia adalah mekanisme pening guna men#amin bah"a Rekomendasi B1TB dierapkan se+ara e)eki) oleh semua negara% THE #ORT RECOMMENDATIONS A. LEGAL SSTEMS )cope of the criminal offence of mone* laundering 1. Dounries should +riminali<e mone! laundering on he basis o) he Unied Naions Don3enion agains Illi+i Tra))i+ in Nar+oi+ Drugs and Ps!+horopi+ .ubsan+es$ 19@@ (he Cienna Don3enion) and he Unied Naions Don3enion agains Transnaional ?rgani<ed Drime$ *((( (he Palermo Don3enion)% Dounries should appl! he +rime o) mone! laundering o all serious o))en+es$ "ih a 3ie" o in+luding he "ides range o) predi+ae o))en+es% Predi+ae o))en+es ma! be des+ribed b! re)eren+e o all o))en+es$ or o a hreshold linked eiher o a +aegor! o) serious o))en+es or o he penal! o) imprisonmen appli+able o he predi+ae o))en+e (hreshold approa+h)$ or o a lis o) predi+ae o))en+es$ or a +ombinaion o) hese approa+hes% &here +ounries appl! a hreshold approa+h$ predi+ae o))en+es should a a minimum +omprise all o))en+es ha )all "ihin he +aegor! o) serious o))en+es under heir naional la" or should in+lude o))en+es "hi+h are punishable b! a maEimum penal! o) more han one !earAs imprisonmen or )or hose +ounries ha ha3e a minimum hreshold )or o))en+es in heir legal s!sem$ predi+ae o))en+es should +omprise all o))en+es$ "hi+h are punished b! a minimum penal! o) more han siE monhs imprisonmen% &hi+he3er approa+h is adoped$ ea+h +ounr! should a a minimum in+lude a range o) o))en+es "ihin ea+h o) he designaed +aegories o) o))en+es% ,
Predi+ae o))en+es )or mone! laundering should eEend o +ondu+ ha o++urred in anoher +ounr!$ "hi+h +onsiues an o))en+e in ha +ounr!$ and "hi+h "ould ha3e +onsiued a predi+ae o))en+e had i o++urred domesi+all!% Dounries ma! pro3ide ha he onl! prereTuisie is ha he +ondu+ "ould ha3e +onsiued a predi+ae o))en+e had i o++urred domesi+all!% Dounries ma! pro3ide ha he o))en+e o) mone! laundering does no appl! o persons "ho +ommied he predi+ae o))en+e$ "here his is reTuired b! )undamenal prin+iples o) heir domesi+ la"% 2. Dounries should ensure ha= a) The inen and kno"ledge reTuired o pro3e he o))en+e o) mone! laundering is +onsisen "ih he sandards se )orh in he Cienna and Palermo Don3enions$ in+luding he +on+ep ha su+h menal sae ma! be in)erred )rom ob#e+i3e )a+ual +ir+umsan+es% b) Driminal liabili!$ and$ "here ha is no possible$ +i3il or adminisrai3e liabili!$ should appl! o legal persons% This should no pre+lude parallel +riminal$ +i3il or adminisrai3e pro+eedings "ih respe+ o legal persons in +ounries in "hi+h su+h )orms o) liabili! are a3ailable% 4egal persons should be sub#e+ o e))e+i3e$ proporionae and dissuasi3e san+ions% .u+h measures should be "ihou pre#udi+e o he +riminal liabili! o) indi3iduals. Pro(isional measures and confiscation 3. Dounries should adop measures similar o hose se )orh in he Cienna and Palermo Don3enions$ in+luding legislai3e measures$ o enable heir +ompeen auhoriies o +on)is+ae proper! laundered$ pro+eeds )rom mone! laundering or predi+ae o))en+es$ insrumenaliies used in or inended )or use in he +ommission o) hese o))en+es$ or proper! o) +orresponding 3alue$ "ihou pre#udi+ing he righs o) bona )ide hird paries% , .ee he de)iniion o) 8designaed +aegories o) o))en+es9 in he 2lossar!%
!ampiran REKOMENDASI EMPAT PULUH A. SISTEM HUKUM Ruang lingkup tindak pidana pencucian uang 1. Negara-negara harus mengkriminalisasi pen+u+ian uang berdasarkan 7on3ensi Persauan -angsa--angsa (P--) enang Perdagangan 2elap Narkoika dan Psikoropika$ ahun 19@@ (7on3ensi Cienna)$ dan 7on3ensi P-- enang Tindak Pidana Terorganisir Transnasional$ ahun *((( (7on3ensi Palermo)% Negara-negara harus memberlakukan indak pidana pen+u+ian uang aas semua indak pidana serius !ang merupakan se#umlah indak pidana asal (pre*i"ate "rime)% Tindak pidana asal dapa dienukan melipui semua indak pidana$ aau erbaas pada indak pidana dengan kaegori indak pidana serius aau berdasarkan laman!a hukuman pen#ara !ang dibebankan aas indak pidana asal (pendekaan threshol*)$ aau berdasarkan da)ar indak pidana asal$ aau kombinasi anara pendekaan-pendekaan ini% 5ika negara-negara memberlakukan pendekaan threshol*$ maka indak pidana asal sebaikn!a minimum melipui semua indak pidana dengan kaegori indak pidana serius menuru hukum nasional masing-masing aau men+akup indak pidana dengan hukuman pen#ara maksimum lebih dari sau ahun aau bagi negara-negara !ang memiliki baasan minimum unuk indak pidana dalam s!sem hukumn!a masing-masing$ indak pidana asal sebaikn!a men+akup semua indak pidana dengan hukuman pen#ara minimum lebih dari enam bulan% Pendekaan apapun !ang diadopsi$ seiap negara seidakn!a harus memasukkan se#umlah indak pidana ke dalam seiap kaegori indak pidana !ang dienukan% Tindak pidana asal unuk pen+u+ian uang seharusn!a men+akup indakan !ang er#adi di negara lain !ang merupakan indak pidana menuru negara lain ersebu dan dimana indak pidana asal elah er#adi di negara asal% Negaranegara dapa mens!arakan han!a indakan !ang merupakan indak pidana asal er#adi di negaran!a% Negara-negara dapa menenukan bah"a indak pidana pen+u+ian uang idak berlaku erhadap pelaku indak pidana asal dimana hal ini dis!arakan menuru prinsip-prinsip dasar hukum domesik !ang berlaku di masing-masing negara% 2. Negara-negara harus men#amin agar= a) Unsur maksud dan dikeahui !ang "a#ib dibukikan dalam indak pidana pen+u+ian uang konsisen dengan sandar !ang dieapkan dalam 7on3ensi Cienna dan Palermo$ ermasuk konsep dimana pern!aaan menal (adan!a nia) ersebu erliba dari siuasisiuasi )aka !ang ob#eki)% b) .anksi pidana$ dan$ #ika hal ini idak mungkin$ sanksi perdaa aau adminisrasi harus berlaku erhadap le!al perso% 6al ini idak menghindari proses hukum pidana$ perdaa aau adminisrasi paralel erhadap le!al perso di negara-negara dimana benuk sanksi-sanksi ersebu berlaku% 8e!al perso harus dibebankan sanksi !ang e)eki)$ proporsional dan *issuasi4e% Tindakan ersebu harus idak merugikan sanksi pidana erhadap indi3idu% Upa*a-upa*a pro(isional (sementara) dan Pen*itaan 3. Negara-negara harus mengadopsi upa!a-upa!a sebagaimana diaur dalam 7on3ensi Cienna dan Palermo$ ermasuk upa!a membua undangundang$ agar pihak ber"enang dapa men!ia hara keka!aan !ang di+u+i$ keka!aan hasil pen+u+ian uang aau indak pidana asal$ bendabenda !ang digunakan dalam aau dimaksudkan unuk melakukan indak pidana ersebu$ aau hara keka!aan ikuan$ anpa merugikan pihak keiga se+ara hukum% .u+h measures should in+lude he auhori! o= (a) ideni)!$ ra+e and e3aluae proper! "hi+h is sub#e+ o +on)is+aionH (b) +arr! ou pro3isional measures$ su+h as )ree<ing and sei<ing$ o pre3en an! dealing$ rans)er or disposal o) su+h proper!H (+) ake seps ha "ill pre3en or 3oid a+ions ha pre#udi+e he .aeAs abili! o re+o3er proper! ha is sub#e+ o +on)is+aionH and (d) ake an! appropriae in3esigai3e measures% 4 Dounries ma! +onsider adoping measures ha allo" su+h pro+eeds or insrumenaliies o be +on)is+aed "ihou reTuiring a +riminal +on3i+ion$ or "hi+h reTuire an o))ender o demonsrae he la")ul origin o) he proper! alleged o be liable o +on)is+aion$ o he eEen ha su+h a reTuiremen is +onsisen "ih he prin+iples o) heir domesi+ la"% B. MEASURES TO BE TAKEN B #INANCIAL INSTITUTIONS AND NON#INANCIAL BUSINESSES AND PRO#ESSIONS TO PRE!ENT MONE LAUNDERING AND TERRORIST #INANCING 4. Dounries should ensure ha )inan+ial insiuion se+re+! la"s do no inhibi implemenaion o) he B1TB Re+ommendaions. %ustomer due diligence and record-keeping 5.@ Binan+ial insiuions should no keep anon!mous a++ouns or a++ouns in ob3iousl! )i+iious names% Binan+ial insiuions should underake +usomer due diligen+e measures$ in+luding ideni)!ing and 3eri)!ing he ideni! o) heir +usomers$ "hen= U esablishing business relaionsH U +arr!ing ou o++asional ransa+ions= (i) abo3e he appli+able designaed hresholdH or (ii) ha are "ire rans)ers in he +ir+umsan+es +o3ered b! he Inerpreai3e Noe o .pe+ial Re+ommendaion CIIH U here is a suspi+ion o) mone! laundering or erroris )inan+ingH or U he )inan+ial insiuion has doubs abou he 3era+i! or adeTua+! o) pre3iousl! obained +usomer ideni)i+aion daa% The +usomer due diligen+e (DDD) measures o be aken are as )ollo"s= a) Ideni)!ing he +usomer and 3eri)!ing ha +usomerAs ideni! using reliable$ independen sour+e do+umens$ daa or in)ormaion 4 % b) Ideni)!ing he bene)i+ial o"ner$ and aking reasonable measures o 3eri)! he ideni! o) he bene)i+ial o"ner su+h ha he )inan+ial insiuion is sais)ied ha i kno"s "ho he bene)i+ial o"ner is% Bor legal persons and arrangemens his should in+lude )inan+ial insiuions aking reasonable measures o undersand he o"nership and +onrol sru+ure o) he +usomer% +) ?baining in)ormaion on he purpose and inended naure o) he business relaionship% d) Dondu+ing ongoing due diligen+e on he business relaionship and s+ruin! o) ransa+ions underaken hroughou he +ourse o) ha relaionship o ensure ha he ransa+ions being +ondu+ed are +onsisen "ih he insiuionAs kno"ledge o) he +usomer$ heir business and risk pro)ile$ in+luding$ "here ne+essar!$ he sour+e o) )unds% Binan+ial insiuions should appl! ea+h o) he DDD measures under (a) o (d) abo3e$ bu ma! deermine he eEen o) su+h measures on a risk sensii3e basis depending on he !pe o) +usomer$ business relaionship or ransa+ion% The measures ha are aken should be +onsisen "ih an! guidelines issued b! +ompeen auhoriies% Bor higher risk +aegories$ )inan+ial insiuions should per)orm enhan+ed due diligen+e% In +erain +ir+umsan+es$ "here here are lo" risks$ +ounries ma! de+ide ha )inan+ial insiuions +an appl! redu+ed or simpli)ied measures% 4 Reliable$ independen sour+e do+umens$ daa or in)ormaion "ill herea)er be re)erred o as 8ideni)i+aion daa9%
Tindakan-indakan ersebu harus ermasuk "e"enang unuk= (a) mengideni)ikasi$ mela+ak dan menge3aluasi hara keka!aan !ang dapa disiaH (b) melakukan upa!a-upa!a pro3isional misaln!a memblokir dan men!ia$ men+egah er#adin!a seiap ransaksi$ rans)er aau pemindahan aas hara keka!aan ersebuH (+) mengambil indakan unuk men+egah aau menghindari er#adin!a indakan- indakan !ang merugikan kemampuan Negara mengembalikan hara keka!aan !ang disiaH dan (d) melakukan seiap indakan in3esigasi !ang epa% Negara-negara dapa memperimbangkan mengadopsi indakan-indakan !ang membolehkan hara keka!aan aau benda-benda hasil indak pidana ersebu disia anpa harus ada puusan pidana$ aau !ang me"a#ibkan si pelaku membukikan asal-usul hara keka!aan !ang diduga keras "a#ib disia$ dengan s!ara bah"a pers!araan ersebu konsisen dengan prinsip-prinsip hukum nasional masing- masing% B. TINDAKAN"TINDAKAN ANG DILAKUKAN LEMBAGA KEUANGAN DAN LEMBAGA NON"KEUANGAN SERTA LEMBAGA PRO#ESI UNTUK MENCEGAH PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORIS 4. Negara-negara harus men#amin agar undangundang enang kerahasiaan lembaga keuangan idak menghamba pelaksanaan Rekomendasi B1TB% Pemeriksaan terhadap nasabah dan pen*impanan data 5.@ 4embaga keuangan idak boleh menerima rekening anonim aau rekening !ang #elas-#elas menggunakan nama )iki)% 4embaga keuangan harus melakukan upa!a pemeriksaan erhadap nasabah$ ermasuk mengideni)ikasi dan memeriksa idenias nasabahn!a$ pada saa= U membuka rekeningH U melakukan ransaksi-ransaksi erenu= (i) dengan #umlah diaas baas !ang dienukanH aau (ii) !aiu rans)er "ire dengan keenuan ermasuk dalam +aaan inerpreasi Rekomendasi 7husus CIIH U erdapa dugaan er#adin!a pen+u+ian uang aau pendanaan erorisH aau U lembaga keuangan memiliki keraguan aas auenikasi aau ke+ukupan daa ideni)ikasi nasabah !ang diperoleh sebelumn!a% Tindakan pemeriksaan erhadap nasabah (DDD) dilakukan beriku ini= a) mengideni)ikasi nasabah dan memeriksa idenias nasabah dari sumber dokumen$ daa aau in)ormasi ersendiri !ang dapa diper+a!a% b) mengideni)ikasi pihak penerima$ dan mengambil indakan !ang beralasan unuk memeriksa idenias pihak penerima agar lembaga keuangan me!akini bah"a ia mengeahui siapa pihak penerima% Unuk le!al perso dan le!al arra!emet$ pemeriksaan oleh lembaga keuangan ermasuk mengambil indakan !ang beralasan unuk mengeahui kepemilikan dan srukur penga"asan nasabah% +) mendapakan in)ormasi enang u#uan dan maksud hubungan usaha% d) melakukan pemeriksaan erus-menerus erhadap hubungan usaha dan analisis ransaksi-ransaksi !ang dilakukan se+ara men!eluruh dalam hubungan usaha ersebu guna men#amin bah"a ransaksi !ang dilakukan konsisen dengan apa !ang dikeahui lembaga keuangan aas nasabah$ kegiaan usahan!a dan pro)il resiko$ ermasuk sumber dana #ika diperlukan% 4embaga keuangan harus menerapkan masingmasing pemeriksaan erhadap nasabah menuru poin (a) dan (b) diaas$ eapi dapa menenukan sampai se#auhmana indakan dilakukan berlandaskan pada sensii3ias risiko$ erganung pada #enis nasabah$ hubungan usaha aau ransaksi% Tindakan !ang diambil harus konsisen dengan seiap peun#uk !ang dikeluarkan oleh pihak ber"enang% Unuk kaegori berisiko inggi$ lembaga keuangan harus melakukan pemeriksaan lebih mendalam% Dalam siuasi erenu$ #ika erdapa risiko rendah$ negara-negara dapa memuuskan bah"a lembaga keuangan dapa menerapkan indakan-indakan !ang disederhanakan%
Binan+ial insiuions should 3eri)! he ideni! o) he +usomer and bene)i+ial o"ner be)ore or during he +ourse o) esablishing a business relaionship or +ondu+ing ransa+ions )or o++asional +usomers% Dounries ma! permi )inan+ial insiuions o +omplee he 3eri)i+aion as soon as reasonabl! pra+i+able )ollo"ing he esablishmen o) he relaionship$ "here he mone! laundering risks are e))e+i3el! managed and "here his is essenial no o inerrup he normal +ondu+ o) business% &here he )inan+ial insiuion is unable o +ompl! "ih paragraphs (a) o (+) abo3e$ i should no open he a++oun$ +ommen+e business relaions or per)orm he ransa+ionH or should erminae he business relaionshipH and should +onsider making a suspi+ious ransa+ions repor in relaion o he +usomer% These reTuiremens should appl! o all ne" +usomers$ hough )inan+ial insiuions should also appl! his Re+ommendaion o eEising +usomers on he basis o) maeriali! and risk$ and should +ondu+ due diligen+e on su+h eEising relaionships a appropriae imes% 6.@ Binan+ial insiuions should$ in relaion o polii+all! eEposed persons$ in addiion o per)orming normal due diligen+e measures= a) 6a3e appropriae risk managemen s!sems o deermine "heher he +usomer is a polii+all! eEposed person% b) ?bain senior managemen appro3al )or esablishing business relaionships "ih su+h +usomers% +) Take reasonable measures o esablish he sour+e o) "ealh and sour+e o) )unds% d) Dondu+ enhan+ed ongoing monioring o) he business relaionship% 7. Binan+ial insiuions should$ in relaion o +rossborder +orresponden banking and oher similar relaionships$ in addiion o per)orming normal due diligen+e measures= a) 2aher su))i+ien in)ormaion abou a responden insiuion o undersand )ull! he naure o) he respondenAs business and o deermine )rom publi+l! a3ailable in)ormaion he repuaion o) he insiuion and he Tuali! o) super3ision$ in+luding "heher i has been sub#e+ o a mone! laundering or erroris )inan+ing in3esigaion or regulaor! a+ion% b) 1ssess he responden insiuionAs animon! laundering and erroris )inan+ing +onrols% +) ?bain appro3al )rom senior managemen be)ore esablishing ne" +orresponden relaionships% d) Do+umen he respe+i3e responsibiliies o) ea+h insiuion% e) &ih respe+ o 8pa!able-hrough a++ouns9$ be sais)ied ha he responden bank has 3eri)ied he ideni! o) and per)ormed ongoing due diligen+e on he +usomers ha3ing dire+ a++ess o a++ouns o) he +orresponden and ha i is able o pro3ide rele3an +usomer ideni)i+aion daa upon reTues o he +orresponden bank% 8. Binan+ial insiuions should pa! spe+ial aenion o an! mone! laundering hreas ha ma! arise )rom ne" or de3eloping e+hnologies ha migh )a3or anon!mi!$ and ake measures$ i) needed$ o pre3en heir use in mone! laundering s+hemes% In pari+ular$ )inan+ial insiuions should ha3e poli+ies and pro+edures in pla+e o address an! spe+i)i+ risks asso+iaed "ih non)a+e o )a+e business relaionships or ransa+ions% V Re+ommendaions marked "ih an aserisk should be read in +on#un+ion "ih heir Inerpreai3e Noe%
4embaga keuangan harus memeriksa idenias nasabah dan pihak penerima aau selama berlangsungn!a hubungan usaha aau selama melakukan ransaksi unuk nasabah erenu% Negara-negara dapa mengi#inkan lembaga keuangan melengkapi pemeriksaan selama dapa dilaksanakan se+ara se"a#arn!a karena pembukaan rekening$ dimana risiko-risiko pen+u+ian uang se+ara e)eki) dianisipasi dan #ika hal ini pening unuk idak menginerupsi kegiaan usaha normal% 5ika lembaga keuangan idak dapa memenuhi keenuan a!a (a) sampai (+)$ maka sebaikn!a idak menerima pembukaan rekening$ idak melakukan hubungan usaha aau idak melakukan ransaksiH aau sebaikn!a memuuskan hubungan usahaH dan memperimbangkan unuk membua laporan ransaksi !ang men+urigakan aas nasabah% Pers!araan ini harus berlaku erhadap semua nasabah baru$ akan eapi$ lembaga keuangan #uga harus memberlakukan Rekomendasi ini erhadap nasabah !ang elah ada aas dasar maerialias dan risiko$ dan harus melakukan pemeriksaan aas hubungan usaha !ang ada pada saa diperlukan% 6.@ Terhadap pihak-pihak !ang dieksploiasi se+ara poliik$ lembaga keuangan dalam hal melakukan indakan pemeriksaan normal harus= a) memiliki sisem mana#emen !ang epa unuk menenukan apakah nasabah adalah orang !ang dieksploiasi se+ara poliik% b) mendapakan perseu#uan mana#emen senior dalam membuka hubungan usaha dengan nasabah ersebu% +) mengambil indakan !ang beralasan unuk mendapakan sumber keka!aan dan sumber dana% d) melakukan monioring erus-menerus se+ara seksama aas hubungan usaha% 7. Terhadap bank koresponden linas baas Negara dan hubungan-hubungan usaha se#enis lainn!a$ lembaga keuangan dalam hal melakukan indakan pemeriksaan normal harus= a) mengumpulkan in)ormasi memadai enang lembaga koresponden unuk memahami se+ara men!eluruh si)a usaha lembaga koresponden dan unuk menenukan repuasi lembaga sera kualias penga"asann!a dari in)ormasi umum !ang ersedia$ ermasuk apakah lembaga dibebankan in3esigasi pen+u+ian uang aau pendanaan eroris aau diaur dalam undang-undang% b) menilai penga"asan aas ani pen+u+ian uang dan pendanaan eroris erhadap lembaga koresponden% +) mendapakan perseu#uan dari mana#emen senior sebelum membuka hubungan usaha dengan koresponden baru% d) mendokumenasi peranggung#a"aban masing-masing lembaga% e) berkaian dengan 8pa(able#throu!h a""out9$ me!akini bah"a bank koresponden elah memeriksa idenias dan melakukan pemeriksaan erus- menerus aas nasabah !ang memiliki akses langsung dengan rekening koresponden dan dapa men!ediakan daa ideni)ikasi nasabah erkai aas dasar perminaan kepada bank koresponden% 8. 4embaga keuangan harus memberi perhaian khusus aas seiap an+aman pen+u+ian uang !ang mungkin er#adi dari eknologi baru aau eknologi berkembang !ang memungkinkan imbuln!a hubungan usaha anonim$ dan #ika perlu mengambil indakan unuk men+egah digunakan dalam skema pen+u+ian uang% .e+ara khusus$ lembaga keuangan harus memiliki kebi#akan dan prosedur unuk mengaasi seiap risiko erenu akiba hubungan usaha aau ransaksi anpa aap muka% 9.@ Dounries ma! permi )inan+ial insiuions o rel! on inermediaries or oher hird paries o per)orm elemens (a) L (+) o) he DDD pro+ess or o inrodu+e business$ pro3ided ha he +rieria se ou belo" are me% &here su+h relian+e is permied$ he ulimae responsibili! )or +usomer ideni)i+aion and 3eri)i+aion remains "ih he )inan+ial insiuion rel!ing on he hird par!% The +rieria ha should be me are as )ollo"s= a) 1 )inan+ial insiuion rel!ing upon a hird par! should immediael! obain he ne+essar! in)ormaion +on+erning elemens (a) L (+) o) he DDD pro+ess% Binan+ial insiuions should ake adeTuae seps o sais)! hemsel3es ha +opies o) ideni)i+aion daa and oher rele3an do+umenaion relaing o he DDD reTuiremens "ill be made a3ailable )rom he hird par! upon reTues "ihou dela!% b) The )inan+ial insiuion should sais)! isel) ha he hird par! is regulaed and super3ised )or$ and has measures in pla+e o +ompl! "ih DDD reTuiremens in line "ih Re+ommendaions 5 and 1(% I is le) o ea+h +ounr! o deermine in "hi+h +ounries he hird par! ha mees he +ondiions +an be based$ ha3ing regard o in)ormaion a3ailable on +ounries ha do no or do no adeTuael! appl! he B1TB Re+ommendaions% 10.@Binan+ial insiuions should mainain$ )or a leas )i3e !ears$ all ne+essar! re+ords on ransa+ions$ boh domesi+ or inernaional$ o enable hem o +ompl! s"i)l! "ih in)ormaion reTuess )rom he +ompeen auhoriies% .u+h re+ords mus be su))i+ien o permi re+onsru+ion o) indi3idual ransa+ions (in+luding he amouns and !pes o) +urren+! in3ol3ed i) an!) so as o pro3ide$ i) ne+essar!$ e3iden+e )or prose+uion o) +riminal a+i3i!% Binan+ial insiuions should keep re+ords on he ideni)i+aion daa obained hrough he +usomer due diligen+e pro+ess (e%g% +opies or re+ords o) o))i+ial ideni)i+aion do+umens like passpors$ ideni! +ards$ dri3ing li+enses or similar do+umens)$ a++oun )iles and business +orresponden+e )or a leas )i3e !ears a)er he business relaionship is ended% The ideni)i+aion daa and ransa+ion re+ords should be a3ailable o domesi+ +ompeen auhoriies upon appropriae auhori!% 11.@Binan+ial insiuions should pa! spe+ial aenion o all +ompleE$ unusual large ransa+ions$ and all unusual paerns o) ransa+ions$ "hi+h ha3e no apparen e+onomi+ or 3isible la")ul purpose% The ba+kground and purpose o) su+h ransa+ions should$ as )ar as possible$ be eEamined$ he )indings esablished in "riing$ and be a3ailable o help +ompeen auhoriies and audiors% 12%VThe +usomer due diligen+e and re+ord-keeping reTuiremens se ou in Re+ommendaions 5$ '$ and @ o 11 appl! o designaed non-)inan+ial businesses and pro)essions in he )ollo"ing siuaions= a) Dasinos L "hen +usomers engage in )inan+ial ransa+ions eTual o or abo3e he appli+able designaed hreshold% b) Real esae agens - "hen he! are in3ol3ed in ransa+ions )or heir +lien +on+erning he bu!ing and selling o) real esae% +) Dealers in pre+ious meals and dealers in pre+ious sones - "hen he! engage in an! +ash ransa+ion "ih a +usomer eTual o or abo3e he appli+able designaed hreshold% d) 4a"!ers$ noaries$ oher independen legal pro)essionals and a++ounans "hen he! prepare )or or +arr! ou ransa+ions )or heir +lien +on+erning he )ollo"ing a+i3iies=
9.@ Negara-negara dapa mengi#inkan lembaga keuangan unuk menguasakan perusahaaan peranara aau pihak keiga lainn!a dalam melaksanakan a!a (a) L (+) aas proses pemeriksaan erhadap nasabah aau men+ipakan usaha sema+am ini$ sepan#ang +rieria !ang dienukan beriku erpenuhi% 5ika kuasa ersebu dibolehkan$ anggung #a"ab mulak aas ideni)ikasi dan 3eri)ikasi nasabah eap pada lembaga keuangan dengan dikuasakan kepada pihak keiga% 7rieria !ang harus dipenuhi adalah= a) .uau lembaga keuangan !ang menguasakan pihak keiga harus segera mendapakan in)ormasi pening enang unsur-unsur (a) L (+) proses pemeriksaan erhadap nasabah% 4embaga keuangan harus mengambil langkah- langkah memadai unuk memenuhi pers!araan akan ersedian!a salinan daa ideni)ikasi dan dokumen erkai lainn!a dalam rangka pemeriksaan erhadap nasabah dari pihak keiga berdasarkan perminaan anpa penundaan% b) 4embaga keuangan harus memenuhi pers!araan bah"a pihak keiga diaur dan dia"asi$ dan melakukan indakan unuk memauhi s!ara-s!ara pemeriksaan erhadap nasabah sesuai dengan Rekomendasi 5 dan 1(% .eiap negara diberikan kebebasan unuk menenukan di negara mana pihak keiga !ang memenuhi pers!araan berlokasi$ berdasarkan keersediaan in)ormasi enang negara-negara !ang idak memberlakukan aau memberlakukan se+ara idak memadai Rekomendasi B1TB% 10.@4embaga keuangan harus men!impan$ seidakn!a selama lima ahun$ semua daa ransaksi pening baik domesik maupun inernasional$ unuk men#adikan mereka dengan +epa memenuhi perminaan akan in)ormasi dari pihak ber"enang% Daa ersebu harus memadai dalam rangka rekonsruksi ransaksiransaksi indi3idu (ermasuk #umlah dan #enis maa uang !ang digunakan #ika ada) unuk disediakan$ #ika perlu$ buki unuk penunuan aki3ias pidana% 4embaga keuangan harus men!impan daa enang daa ideni)ikasi !ang diperoleh melalui proses pemeriksaan nasabah (misaln!a salinan aau daa enang dokumen ideni)ikasi resmi seperi paspor$ karu idenias$ sura i#in mengemudi aau dokumen se#enis)$ daa rekening sera koreponden usaha unuk seidakn!a selama lima ahun seelah hubungan usaha berakhir% Daa ideni)ikasi dan daa ransaksi harus ersedia bagi pihak ber"enang berdasarkan ke"enangan !ang dimilikin!a% 11.@4embaga keuangan harus memberikan perhaian khusus aas semua ransaksi !ang kompleks$ idak biasa dalam #umlah besar$ dan semua pola ransaksi idak biasa$ !ang idak memiliki alasan ekonomis !ang #elas aau idak ada u#uan !ang sah% 4aar belakang dan u#uan ransaksi ersebu harus$ se#auh mungkin diperiksa$ emuan-emuan !ang didapa dibua erulis$ dan ersedia unuk membanu pihak ber"enang dan audior% 12%V.!ara pemeriksaan erhadap nasabah dan pen!impanan daa !ang diaur dalam Rekomendasi 5$ '$ dan @ sampai 11 berlaku aas lembaga non-keuangan dan pro)esi !ang dienukan beriku ini= a) Per#udian L #ika konsumen melakukan ransaksi keuangan dalam #umlah !ang sama dengan aau diaas #umlah !ang dienukan% b) 1gen real esae L #ika mereka erliba dalam ransaksi unuk klienn!a dalam hal #ual beli real esae% +) Pen#ual barang-barang berharga dan perhiasan L #ika mereka melakukan ransaksi se+ara unai dengan konsumen dalam #umlah !ang sama dengan aau diaas #umlah !ang dienukan% d) Penga+ara$ noaris$ pro)esi hukum mandiri lainn!a dan akunan #ika mereka mempersiapkan aau melakukan ransaksi unuk klienn!a enang kegiaan- kegiaan beriku ini=
U bu!ing and selling o) real esaeH U managing o) +lien mone!$ se+uriies or oher assesH U managemen o) bank$ sa3ings or se+uriies a++ounsH U organi<aion o) +onribuions )or he +reaion$ operaion or managemen o) +ompaniesH U +reaion$ operaion or managemen o) legal persons or arrangemens$ and bu!ing and selling o) business eniies% e)Trus and +ompan! ser3i+e pro3iders "hen he! prepare )or or +arr! ou ransa+ions )or a +lien +on+erning he a+i3iies lised in he de)iniion in he 2lossar!% Reporting of suspicious transactions and compliance 13.@ I) a )inan+ial insiuion suspe+s or has reasonable grounds o suspe+ ha )unds are he pro+eeds o) a +riminal a+i3i!$ or are relaed o erroris )inan+ing$ i should be reTuired$ dire+l! b! la" or regulaion$ o repor prompl! is suspi+ions o he )inan+ial inelligen+e uni (BIU)% 14.@Binan+ial insiuions$ heir dire+ors$ o))i+ers and emplo!ees should be= a) Proe+ed b! legal pro3isions )rom +riminal and +i3il liabili! )or brea+h o) an! resri+ion on dis+losure o) in)ormaion imposed b! +onra+ or b! an! legislai3e$ regulaor! or adminisrai3e pro3ision$ i) he! repor heir suspi+ions in good )aih o he BIU$ e3en i) he! did no kno" pre+isel! "ha he underl!ing +riminal a+i3i! "as$ and regardless o) "heher illegal a+i3i! a+uall! o++urred% b) Prohibied b! la" )rom dis+losing he )a+ ha a suspi+ious ransa+ion repor (.TR) or relaed in)ormaion is being repored o he BIU% 15.@ Binan+ial insiuions should de3elop programmes agains mone! laundering and erroris )inan+ing% These programmes should in+lude= a) The de3elopmen o) inernal poli+ies$ pro+edures and +onrols$ in+luding appropriae +omplian+e managemen arrangemens$ and adeTuae s+reening pro+edures o ensure high sandards "hen hiring emplo!ees% b) 1n ongoing emplo!ee raining programme% +) 1n audi )un+ion o es he s!sem% 16%V The reTuiremens se ou in Re+ommendaions 1, o 15$ and *1 appl! o all designaed non)inan+ial businesses and pro)essions$ sub#e+ o he )ollo"ing Tuali)i+aions= a) 4a"!ers$ noaries$ oher independen legal pro)essionals and a++ounans should be reTuired o repor suspi+ious ransa+ions "hen$ on behal) o) or )or a +lien$ he! engage in a )inan+ial ransa+ion in relaion o he a+i3iies des+ribed in Re+ommendaion 1*(d)% Dounries are srongl! en+ouraged o eEend he reporing reTuiremen o he res o) he pro)essional a+i3iies o) a++ounans$ in+luding audiing% b) Dealers in pre+ious meals and dealers in pre+ious sones should be reTuired o repor suspi+ious ransa+ions "hen he! engage in an! +ash ransa+ion "ih a +usomer eTual o or abo3e he appli+able designaed hreshold% +) Trus and +ompan! ser3i+e pro3iders should be reTuired o repor suspi+ious ransa+ions )or a +lien "hen$ on behal) o) or )or a +lien$ he! engage in a ransa+ion in relaion o he a+i3iies re)erred o Re+ommendaion 1*(e)% 4a"!ers$ noaries$ oher independen legal pro)essionals$ and a++ounans a+ing as independen legal pro)essionals$ are no reTuired o repor heir suspi+ions i) he rele3an in)ormaion "as obained in +ir+umsan+es "here he! are sub#e+ o pro)essional se+re+! or legal pro)essional pri3ilege%
U #ual beli real esaeH U mengelola uang$ saham aau asse lainn!a milik klienH U mana#emen bank$ abungan aau sahamH U organisasi konribusi unuk pendirian$ operasional aau mana#emen perusahaanH U pendirian$ operasional aau mana#emen le!al perso aau le!al arra!emet dan #ual beli badan usaha% e) &ali amana dan pen!edia #asa perusahaan #ika mereka men!iapkan aau melakukan ransaksi unuk seorang klien enang kegiaan !ang erda)ar dalam de)inisi di Da)ar Isilah% Pelaporan transaksi *ang mencurigakan dan kepatuhan 13.@ 5ika suau lembaga keuangan menduga aau memiliki alasan kua unuk menduga bah"a dana merupakan keka!aan hasil indak pidana$ aau erkai dengan pendanaan eroris$ maka di"a#ibkan$ berdasarkan perauran perundangundangan$ melaporkan langsung dugaandugaan ersebu kepada 2ia"ial itelli!e"e uit (BIU)% 14.@ 4embaga keuangan$ direkur$ pe#aba dan kar!a"ann!a harus= a) dilindungi oleh keenuan undang-undang dari unuan pidana dan perdaa karena melanggar keenuan membo+orkan in)ormasi !ang erdapa dalam konrak$ aau perauran$ perundang-undangan aau keenuan adminisrasi$ #ika mereka melaporkan dugaan-dugaan dengan iikad baik kepada BIU$ bahkan #ika mereka idak ahu persis indak pidana apa !ang dilakukan$ dan anpa menghiraukan apakah kegiaan haram benar-benar er#adi% b) dilarang menuru undang-undang membo+orkan bah"a laporan ransaksi !ang men+urigakan (.TR) aau in)ormasi erkai sedang dilaporkan kepada BIU% 15.@ 4embaga keuangan harus mengembangkan program enang pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% Program ini harus melipui= a) pengembangan kebi#akan$ prosedur dan penga"asan inernal$ ermasuk pengauran mana#emen kepauhan !ang epa$ dan prosedur s"reei! !ang memadai guna men#amin sandar !ang inggi dalam merekrui kar!a"an% b) program pelaihan unuk kar!a"an !ang ada% +) ungsi audi unuk mengu#i sisem% 16%V .!ara-s!ara !ang diaur dalam Rekomendasi 1, sampai 15$ dan *1 berlaku erhadap semua lembaga non keuangan dan pro)esi$ unduk pada kuali)ikasi beriku ini= a) Penga+ara$ noaris$ pro)esi hukum lainn!a dan akunan di"a#ibkan unuk melaporkan ransaksi !ang men+urigakan #ika$ aas nama aau unuk klien$ mereka melakukan suau ransaksi keuangan berkaian dengan kegiaan- kegiaan !ang diaur dalam Rekomendasi 1*(d)% Negara-negara sanga dian#urkan unuk memperluas pers!araan pelaporan kepada seluruh aki3ias pro)essional daripada akunan$ ermasuk audiing% b) Pedagang barang-barang berharga dan perhiasan di"a#ibkan unuk melaporkan ransaksi-ransaksi !ang men+urigakan keika mereka melakukan ransaksi unai dengan konsumen dalam #umlah !ang sama dengan aau diaas #umlah !ang dienukan% +) &ali amana dan pen!edia #asa perusahaan di"a#ibkan unuk melaporkan ransaksiransaksi !ang men+urigakan unuk klien #ika$ aas nama aau unuk klien$ mereka melakukan ransaksi berkaian dengan kegiaan-kegiaan !ang dimaksud dalam Rekomendasi 1*(e)% Penga+ara$ noaris$ pro)essional hukum mandiri lainn!a$ dan akunan !ang berindak sebagai pro)esi hukum mandiri$ idak di"a#ibkan unuk melaporkan dugaan-dugaan #ika in)ormasi erkai didapa karena men#alankan kerahasiaan pro)esi aau hak isime"a pro)esi hukum%
+ther measures to deter mone* laundering and terrorist financing 17. Dounries should ensure ha e))e+i3e$ proporionae and dissuasi3e san+ions$ "heher +riminal$ +i3il or adminisrai3e$ are a3ailable o deal "ih naural or legal persons +o3ered b! hese Re+ommendaions ha )ail o +ompl! "ih ani- mone! laundering or erroris )inan+ing reTuiremens% 18. Dounries should no appro3e he esablishmen or a++ep he +oninued operaion o) shell banks% Binan+ial insiuions should re)use o ener ino$ or +oninue$ a +orresponden banking relaionship "ih shell banks% Binan+ial insiuions should also guard agains esablishing relaions "ih responden )oreign )inan+ial insiuions ha permi heir a++ouns o be used b! shell banks% 19. Dounries should +onsider he )easibili! and uili! o) a s!sem "here banks and oher )inan+ial insiuions and inermediaries "ould repor all domesi+ and inernaional +urren+! ransa+ions abo3e a )iEed amoun$ o a naional +enral agen+! "ih a +ompueri<ed daa base$ a3ailable o +ompeen auhoriies )or use in mone! laundering or erroris )inan+ing +ases$ sub#e+ o sri+ sa)eguards o ensure proper use o) he in)ormaion% 20. Dounries should +onsider appl!ing he B1TB Re+ommendaions o businesses and pro)essions$ oher han designaed non-)inan+ial businesses and pro)essions$ ha pose a mone! laundering or erroris )inan+ing risk% Dounries should )urher en+ourage he de3elopmen o) modern and se+ure e+hniTues o) mone! managemen ha are less 3ulnerable o mone! laundering% 'easures to be taken #ith respect to countries that do not or insufficientl* compl* #ith the FATF Recommendations 21. Binan+ial insiuions should gi3e spe+ial aenion o business relaionships and ransa+ions "ih persons$ in+luding +ompanies and )inan+ial insiuions$ )rom +ounries "hi+h do no or insu))i+ienl! appl! he B1TB Re+ommendaions% &hene3er hese ransa+ions ha3e no apparen e+onomi+ or 3isible la")ul purpose$ heir ba+kground and purpose should$ as )ar as possible$ be eEamined$ he )indings esablished in "riing$ and be a3ailable o help +ompeen auhoriies% &here su+h a +ounr! +oninues no o appl! or insu))i+ienl! applies he B1TB Re+ommendaions$ +ounries should be able o appl! appropriae +ounermeasures% 22. Binan+ial insiuions should ensure ha he prin+iples appli+able o )inan+ial insiuions$ "hi+h are menioned abo3e are also applied o bran+hes and ma#ori! o"ned subsidiaries lo+aed abroad$ espe+iall! in +ounries "hi+h do no or insu))i+ienl! appl! he B1TB Re+ommendaions$ o he eEen ha lo+al appli+able la"s and regulaions permi% &hen lo+al appli+able la"s and regulaions prohibi his implemenaion$ +ompeen auhoriies in he +ounr! o) he paren insiuion should be in)ormed b! he )inan+ial insiuions ha he! +anno appl! he B1TB Re+ommendaions% Regulation and super(ision 23.@ Dounries should ensure ha )inan+ial insiuions are sub#e+ o adeTuae regulaion and super3ision and are e))e+i3el! implemening he B1TB Re+ommendaions% Dompeen auhoriies should ake he ne+essar! legal or regulaor! measures o pre3en +riminals or heir asso+iaes )rom holding or being he bene)i+ial o"ner o) a signi)i+an or +onrolling ineres or holding a managemen )un+ion in a )inan+ial insiuion% Tindakan lain dalam mendeteksi pencucian uang dan pendanaan teroris 17. Negara-negara harus men#amin ersedian!a sanksi !ang e)eki)$ proporsional dan *issuasi4e$ baik pidana$ perdaa maupun adminisrai) unuk dibebankan kepada le!al perso sebagaimana diaur dalam Rekomendasi ini !ang gagal memenuhi pers!araan ani pen+u+ian uang aau pendanaan eroris% 18. Negara-negara seharusn!a idak men!eu#ui pendirian aau menerima kegiaan bank-bank reka!asa% 4embaga keuangan harus menolak unuk melakukan ker#asama$ aau melan#ukan hubungan perbankan koresponden dengan bank- bank reka!asa% 4embaga keuangan #uga harus men#aga pembukaan hubungan dengan lembaga keuangan asing responden !ang membolehkan rekening- rekeningn!a digunakan oleh bank-bank reka!asa% 19. Negara-negara harus memperimbangkan kela!akan dan peman)aaan sisem dimana bank-bank dan lembaga keuangan lain dan perusahaan peranara dapa melaporkan semua ransaksi maa uang domesik dan inernasional diaas #umlah !ang dienukan kepada badan pusa nasional dengan suau daabase berbasis kompuer$ ersedia bagi pihak ber"enang unuk digunakan dalam kasus pen+u+ian uang dan pendanaan eroris$ unduk pada perlindungan !ang kea unuk men#amin penggunaan in)ormasi se+ara benar% 20. Negara-negara harus memperimbangkan memberlakukan Rekomendasi B1TB erhadap pelaku usaha dan pro)esi selain lembaga non keuangan dan pro)esi !ang dienukan$ !ang memiliki risiko pen+u+ian uang aau pendanaan eroris% Negara-negara harus mendukung lebih #auh perkembangan eknik-eknik mana#emen uang !ang modern dan aman !ang kurang renan aas pen+u+ian uang% Tindakan-tindakan *ang dilakukan oleh Negara-negara *ang tidak memenuhi atau secara tidak memadai memenuhi Rekomendasi FATF 21. 4embaga keuangan harus memberi perhaian khusus aas hubungan usaha dan ransaksi dengan orang perorangan$ ermasuk perusahaan dan lembaga keuangan$ dari negara-negara !ang idak memauhi aau se+ara idak memadai memauhi Rekomendasi B1TB% 7apanpun ransaksi ersebu idak memiliki alasan ekonomis aau hukum !ang #elas$ laar belakang dan u#uann!a harus sebisa mungkin diperiksa$ emuan-emuan dibua se+ara erulis$ dan ersedia unuk membanu pihak ber"enang% 5ika Negara ersebu eap idak memauhi aau se+ara idak memadai memauhi Rekomendasi B1TB$ negara-negara harus dapa memberlakukan sanksi% 22. 4embaga keuangan harus men#amin bah"a prinsip-prinsip !ang berlaku bagi lembaga keuangan$ !ang disebukan diaas #uga berlaku erhadap kanor-kanor +abang dan kanorkanor +abang ambahan ma!orias !ang berlokasi di luar negeri$ eruama di Negara-negara !ang idak memauhi aau idak memadai menerapkan Rekomendasi B1TB$ dengan +aaan hal ini dibolehkan menuru perauran dan perundangan-undangan seempa% 5ika perauran dan perundang- undangan seempa melarang pelaksanaan keenuan ini$ pihak ber"enang di Negara dimana perusahaan induk berada harus diberiahukan oleh lembaga keuangan bah"a mereka idak unduk pada Rekomendasi B1TB% Regulasi dan penga#asan 23.@Negara-negara harus men#amin bah"a lembaga keuangan unduk pada regulasi dan penga"asan !ang memadai dan menerapkan Rekomendasi B1TB se+ara e)eki)% Pihak ber"enang harus mengambil indakan berupa membua perauran guna men+egah pelaku ke#ahaan aau pihak-pihak !ang membanun!a memegang #abaan aau men#adi pihak penerima dengan kekuasaan !ang luas aau memegang )ungsi mana#erial dalam suau lembaga keuangan% Bor )inan+ial insiuions sub#e+ o he Dore Prin+iples$ he regulaor! and super3isor! measures ha appl! )or prudenial purposes and "hi+h are also rele3an o mone! laundering$ should appl! in a similar manner )or ani-mone! laundering and erroris )inan+ing purposes. ?her )inan+ial insiuions should be li+ensed or regisered and appropriael! regulaed$ and sub#e+ o super3ision or o3ersigh )or animon! laundering purposes$ ha3ing regard o he risk o) mone! laundering or erroris )inan+ing in ha se+or% 1 a minimum$ businesses pro3iding a ser3i+e o) mone! or 3alue rans)er$ or o) mone! or +urren+! +hanging should be li+ensed or regisered$ and sub#e+ o e))e+i3e s!sems )or monioring and ensuring +omplian+e "ih naional reTuiremens o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing% 24. Designaed non-)inan+ial businesses and pro)essions should be sub#e+ o regulaor! and super3isor! measures as se ou belo"% a) Dasinos should be sub#e+ o a +omprehensi3e regulaor! and super3isor! regime ha ensures ha he! ha3e e))e+i3el! implemened he ne+essar! animon! laundering and erroris-)inan+ing measures% 1 a minimum= U +asinos should be li+ensedH U +ompeen auhoriies should ake he ne+essar! legal or regulaor! measures o pre3en +riminals or heir asso+iaes )rom holding or being he bene)i+ial o"ner o) a signi)i+an or +onrolling ineres$ holding a managemen )un+ion in$ or being an operaor o) a +asino% U +ompeen auhoriies should ensure ha +asinos are e))e+i3el! super3ised )or +omplian+e "ih reTuiremens o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing% b) Dounries should ensure ha he oher +aegories o) designaed non-)inan+ial businesses and pro)essions are sub#e+ o e))e+i3e s!sems )or monioring and ensuring heir +omplian+e "ih reTuiremens o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing% This should be per)ormed on a risk-sensii3e basis% This ma! be per)ormed b! a go3ernmen auhori! or b! an appropriae sel)regulaor! organi<aion$ pro3ided ha su+h an organi<aion +an ensure ha is members +ompl! "ih heir obligaions o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing% 25.@The +ompeen auhoriies should esablish guidelines$ and pro3ide )eedba+k "hi+h "ill assis )inan+ial insiuions and designaed non)inan+ial businesses and pro)essions in appl!ing naional measures o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing$ and in pari+ular$ in dee+ing and reporing suspi+ious ransa+ions% C. INSTITUTIONAL AND OTHER MEASURES NECESSAR IN SSTEMS #OR COMBATING MONE LAUNDERING AND TERRORIST #INANCING %ompetent authorities, their po#ers and resources 26.@Dounries should esablish a BIU ha ser3es as a naional +enre )or he re+ei3ing (and$ as permied$ reTuesing)$ anal!sis and disseminaion o) .TR and oher in)ormaion regarding poenial mone! laundering or erroris )inan+ing% The BIU should ha3e a++ess$ dire+l! or indire+l!$ on a imel! basis o he )inan+ial$ adminisrai3e and la" en)or+emen in)ormaion ha i reTuires o properl! underake is )un+ions$ in+luding he anal!sis o) .TR% Unuk lembaga keuangan !ang unduk pada Prinsip-prinsip Dasar$ indakan pembuaan perauran dan penga"asan !ang berlaku unuk u#uan kehai-haian dan !ang #uga erkai dengan pen+u+ian uang$ harus berlaku dengan +ara-+ara !ang sama unuk u#uan ani pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% 4embaga keuangan lainn!a harus memiliki i#in aau erda)ar dan diaur dengan baik$ sera unduk pada penga"asan unuk u#uan ani pen+u+ian uang$ guna menganisipasi risiko pen+u+ian uang aau pendanaan eroris in sekor ersebu% .eidakn!a$ pelaku usaha !ang men!ediakan #asa rans)er uang aau dana$ aau perukaran uang aau maa uang harus memiliki i#in aau erda)ar dan unduk pada sisem !ang e)eki) unuk memonior dan men#amin kepauhan dengan perauran nasional dalam rangka memberanas pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% 24. 4embaga non-keuangan dan pro)esi !ang dienukan harus diaur dan dia"asi sebagaimana dienukan beriku ini% a) Per#udian harus diberlakukan aas re#im regulasi dan penga"asan !ang komprehensi) unuk men#amin agar mereka elah melaksanakan indakan ani pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% .eidakn!a= U per#udian harus memiliki i#inH U pihak ber"enang harus mengambil indakan pening berupa membua perauran unuk men+egah pelaku ke#ahaan dan para pembanun!a memegang #abaan aau men#adi pihak penerima dengan kekuasaan !ang luas$ memegang )ungsi mana#erial di$ aau men#adi operaor suau per#udian (kasino)% U pihak ber"enang harus men#amin agar per#udian se+ara e)eki) dia"asi aas kepauhann!a erhadap pers!araanJkeenuan unuk memberanas pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% b) Negara-negara harus men#amin agar #enis lembaga non-keuangan dan pro)esi lainn!a !ang dienukan unduk pada sisem !ang e)eki) unuk memonior dan men#amin kepauhann!a erhadap pers!araanJkeenuan unuk memberanas pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% 6al ini harus dilakukan berdasarkan sensii3ias risiko% 6al ini bisa dilakukan oleh pemerinah aau oleh organisasi sel2re!ulator( !ang epa$ menginga organisasi sema+am ini dapa men#amin agar para anggoan!a memauhi ke"a#iban-ke"a#ibann!a unuk memberanas pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% 25.@Pihak ber"enang harus membua peun#uk$ dan memberikan umpan balik !ang akan membanu lembaga keuangan dan lembaga non-keuangan dan pro)esi !ang dienukan dalam melakukan upa!a-upa!a nasional memberanas pen+u+ian uang dan pendanaan eroris$ dan khususn!a dalam mendeeksi dan melaporkan ransaksi !ang men+urigakan% C. TINDAKAN KELEMBAGAAN DAN TINDAKAN PENTING LAIN DALAM SISTEM PEMBERANTASAN PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORIS Pihak ber#enang, #e#enang dan sumber 26.@ Negara-negara harus mendirikan BIU sebagai suau lembaga nasional !ang menerima (dan$ #ika dii#inkan$ memina)$ menganalisis dan mendisribusi .TR dan in)ormasi lainn!a enang pen+u+ian uang dan pendanaan eroris !ang berpoensi% BIU harus memiliki akses baik langsung maupun idak$ aas dasar epa "aku$ erhadap in)ormasi keuangan$ adminisrasi dan penegakan hukum !ang diperlukan dalam rangka men#alankan )ungsi)ungsin!a ermasuk menganalisis .TR%
27.@ Dounries should ensure ha designaed la" en)or+emen auhoriies ha3e responsibili! )or mone! laundering and erroris )inan+ing in3esigaions% Dounries are en+ouraged o suppor and de3elop$ as )ar as possible$ spe+ial in3esigai3e e+hniTues suiable )or he in3esigaion o) mone! laundering$ su+h as +onrolled deli3er!$ under+o3er operaions and oher rele3an e+hniTues% Dounries are also en+ouraged o use oher e))e+i3e me+hanisms su+h as he use o) permanen or emporar! groups spe+iali<ed in asse in3esigaion$ and +o- operai3e in3esigaions "ih appropriae +ompeen auhoriies in oher +ounries% 28. &hen +ondu+ing in3esigaions o) mone! laundering and underl!ing predi+ae o))en+es$ +ompeen auhoriies should be able o obain do+umens and in)ormaion )or use in hose in3esigaions$ and in prose+uions and relaed a+ions% This should in+lude po"ers o use +ompulsor! measures )or he produ+ion o) re+ords held b! )inan+ial insiuions and oher persons$ )or he sear+h o) persons and premises$ and )or he sei<ure and obaining o) e3iden+e% 29. .uper3isors should ha3e adeTuae po"ers o monior and ensure +omplian+e b! )inan+ial insiuions "ih reTuiremens o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing$ in+luding he auhori! o +ondu+ inspe+ions% The! should be auhori<ed o +ompel produ+ion o) an! in)ormaion )rom )inan+ial insiuions ha is rele3an o monioring su+h +omplian+e$ and o impose adeTuae adminisrai3e san+ions )or )ailure o +ompl! "ih su+h reTuiremens% 30. Dounries should pro3ide heir +ompeen auhoriies in3ol3ed in +ombaing mone! laundering and erroris )inan+ing "ih adeTuae )inan+ial$ human and e+hni+al resour+es% Dounries should ha3e in pla+e pro+esses o ensure ha he sa)) o) hose auhoriies are o) high inegri!% 31. Dounries should ensure ha poli+! makers$ he BIU$ la" en)or+emen and super3isors ha3e e))e+i3e me+hanisms in pla+e "hi+h enable hem o +o- operae$ and "here appropriae +oordinae domesi+all! "ih ea+h oher +on+erning he de3elopmen and implemenaion o) poli+ies and a+i3iies o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing% 32. Dounries should ensure ha heir +ompeen auhoriies +an re3ie" he e))e+i3eness o) heir s!sems o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing s!sems b! mainaining +omprehensi3e saisi+s on maers rele3an o he e))e+i3eness and e))i+ien+! o) su+h s!sems% This should in+lude saisi+s on he .TR re+ei3ed and disseminaedH on mone! laundering and erroris )inan+ing in3esigaions$ prose+uions and +on3i+ionsH on proper! )ro<en$ sei<ed and +on)is+aedH and on muual legal assisan+e or oher inernaional reTuess )or +o-operaion% Transparenc* of legal persons and arrangements 33. Dounries should ake measures o pre3en he unla")ul use o) legal persons b! mone! launderers% Dounries should ensure ha here is adeTuae$ a++urae and imel! in)ormaion on he bene)i+ial o"nership and +onrol o) legal persons ha +an be obained or a++essed in a imel! )ashion b! +ompeen auhoriies% In pari+ular$ +ounries ha ha3e legal persons ha are able o issue bearer shares should ake appropriae measures o ensure ha he! are no misused )or mone! laundering and be able o demonsrae he adeTua+! o) hose measures% Dounries +ould +onsider measures o )a+iliae a++ess o bene)i+ial o"nership and +onrol in)ormaion o )inan+ial insiuions underaking he reTuiremens se ou in Re+ommendaion 5 % 34. Dounries should ake measures o pre3en he unla")ul use o) legal arrangemens b! mone! launderers% In pari+ular$ +ounries should ensure ha here is adeTuae$ a++urae and imel! in)ormaion on eEpress russ$ in+luding in)ormaion on he selor$ rusee and bene)i+iaries$ ha +an be obained or a++essed in a imel! )ashion b! +ompeen auhoriies% 27.@ Negara-negara harus men#amin bah"a penegak hukum !ang ber"enang memiliki anggung #a"ab aas in3esigasi pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% Negara-negara dian#urkan agar mendukung dan mengembangkan$ selama dimungkinkan$ eknik-eknik in3esigasi khusus !ang sesuai dengan in3esigasi pen+u+ian uang$ misaln!a "otrolle* *eli4er($ kegiaan pen!amaran dan eknik- eknik lainn!a% Negara-negara #uga dian#urkan agar menggunakan mekanisme !ang e)eki) lainn!a misaln!a penggunaan kelompok-kelompok khusus permanen dan emporer dalam in3esigasi ase$ dan in3esigasi gabungan dengan pihak ber"enang di negara-negara lain% 28. 7eika mengin3esigasi pen+u+ian uang dan indak pidana asaln!a$ pihak ber"enang harus dapa memperoleh dokumen dan in)ormasi unuk digunakan dalam in3esigasi ersebu$ dan dalam penunuan sera indakan erkai% 6al ini ermasuk "e"enang unuk menggunakan upa!a-upa!a !ang di"a#ibkan dalam memproduksi daa oleh lembaga keuangan dan perorangan lainn!a$ guna menggeledah seseorang dan gedung$ dan unuk men!ia sera mendapakan buki% 29. Penga"as harus memiliki "e"enang !ang memadai unuk memonior dan men#amin kepauhan lembaga keuangan erhadap pers!araanJ keenuan pemberanasan pen+u+ian uang dan pendanaan eroris$ ermasuk "e"enang melakukan inspeksi% Penga"as harus diberi "e"enang unuk mendapakan seiap in)ormasi se+ara paksa dari lembaga keuangan dimaha hal ini erkai dengan monioring erhadap kepauhan ersebu$ dan unuk membebankan sanksi adminisrai) bila idak pauh erhadap pers!araanJkeenuan ersebu% 30. Negara-negara harus men!ediakan sumber )inansial$ .D: dan eknis !ang memadai kepada pihak ber"enang erkai dalam pemberanasan pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% Negara-negara harus memiliki proses !ang men#amin bah"a sa) pihak ber"enang ersebu memiliki inegrias inggi% 31. Negara-negara harus men#amin bah"a pembua kebi#akan$ BIU$ penegak hukum dan penga"as memiliki mekanisme !ang e)eki) !ang membolehkan mereka beker#asama$ dan #ika dimungkinkan koordinasi se+ara domesik anara sau dengan !ang lainn!a dalam hal pengembangan dan pelaksanaan kebi#akan dan aki3ias unuk memberanas pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% 32. Negara-negara harus men#amin bah"a pihak ber"enang dapa mere3ie" e)eki3ias s!sem pemberanasan pen+u+ian uang dan pendanaan eroris !ang dimilikin!a dengan memperahankan saisik komprehensi) enang hal-hal !ang erkai dengan e)eki3ias dan e)isiensi sisem ersebu% 6al ini harus ermasuk saisik enang .TR !ang dierima dan didisribusikanH in3esigasi$ penunuan dan pemidanaan pen+u+ian uang dan pendanaan erorisH pemblokiran$ pen!iaan dan perampasan hara keka!aanH dan banuan imbal balik aau perminaan unuk beker#asama inernasional lainn!a% Transparenc* of legal persons and arrangements 33. Negara-negara harus mengambil indakan unuk men+egah penggunaan idak sah aas le!al perso oleh pelaku pen+u+ian uang% Negara-negara harus men#amin bah"a erdapa in)ormasi !ang memadai$ akura dan epa "aku enang pihak penerima dan pihak !ang menguasai le!al perso !ang dapa diperoleh aau diakses se+epan!a oleh pihak ber"enang% .e+ara khusus$ negara-negara !ang memiliki le!al perso !ang dapa menerbikan saham aas ba"a harus mengambil indakan epa unuk men#amin agar mereka idak disalahgunakan unuk pen+u+ian uang dan dapa mendemonsrasikan ke+ukupan upa!aupa!a ersebu%
Dounries +ould +onsider measures o )a+iliae a++ess o bene)i+ial o"nership and +onrol in)ormaion o )inan+ial insiuions underaking he reTuiremens se ou in Re+ommendaion 5 % D. INTERNATIONAL CO"OPERATION 35. Dounries should ake immediae seps o be+ome par! o and implemen )ull! he Cienna Don3enion$ he Palermo Don3enion$ and he 1999 Unied Naions Inernaional Don3enion )or he .uppression o) he Binan+ing o) Terrorism% Dounries are also en+ouraged o rai)! and implemen oher rele3an inernaional +on3enions$ su+h as he 199( Doun+il o) ;urope Don3enion on 4aundering$ .ear+h$ .ei<ure and Don)is+aion o) he Pro+eeds )rom Drime and he *((* Iner-1meri+an Don3enion agains Terrorism% 'utual legal assistance and e-tradition 36. Dounries should rapidl!$ +onsru+i3el! and e))e+i3el! pro3ide he "ides possible range o) muual legal assisan+e in relaion o mone! laundering and erroris )inan+ing in3esigaions$ prose+uions$ and relaed pro+eedings% In pari+ular$ +ounries should= a) No prohibi or pla+e unreasonable or undul! resri+i3e +ondiions on he pro3ision o) muual legal assisan+e% b) ;nsure ha he! ha3e +lear and e))i+ien pro+esses )or he eEe+uion o) muual legal assisan+e reTuess% +) No re)use o eEe+ue a reTues )or muual legal assisan+e on he sole ground ha he o))en+e is also +onsidered o in3ol3e )is+al maers% d) No re)use o eEe+ue a reTues )or muual legal assisan+e on he grounds ha la"s reTuire )inan+ial insiuions o mainain se+re+! or +on)ideniali!% Dounries should ensure ha he po"ers o) heir +ompeen auhoriies reTuired under Re+ommendaion *@ are also a3ailable )or use in response o reTuess )or muual legal assisan+e$ and i) +onsisen "ih heir domesi+ )rame"ork$ in response o dire+ reTuess )rom )oreign #udi+ial or la" en)or+emen auhoriies o domesi+ +ounerpars% To a3oid +on)li+s o) #urisdi+ion$ +onsideraion should be gi3en o de3ising and appl!ing me+hanisms )or deermining he bes 3enue )or prose+uion o) de)endans in he ineress o) #usi+e in +ases ha are sub#e+ o prose+uion in more han one +ounr!% 37. Dounries should$ o he greaes eEen possible$ render muual legal assisan+e no"ihsanding he absen+e o) dual +riminali!% &here dual +riminali! is reTuired )or muual legal assisan+e or eEradiion$ ha reTuiremen should be deemed o be sais)ied regardless o) "heher boh +ounries pla+e he o))en+e "ihin he same +aegor! o) o))en+e or denominae he o))en+e b! he same erminolog!$ pro3ided ha boh +ounries +riminali<e he +ondu+ underl!ing he o))en+e% Negara-negara bisa memperimbangkan upa!a-upa!a unuk men)asiliasi akses enang kepemilikan pihak penerima dan menguasai in)ormasi dari lembaga keuangan berdasarkan keenuan !ang diaur dalam Rekomendasi 5 % 34. Negara-negara harus mengambil indakan unuk men+egah penggunaan idak sah aas usaha-usaha sah oleh pelaku pen+u+ian uang% .e+ara khusus$ negara-negara harus men#amin ersedian!a in)ormasi !ang memadai$ akura dan epa "aku enang "ali amana ermasuk in)ormasi enang pen!elesai$ pihak !ang menerima amana dan pihak penerima !ang dapa diperoleh aau diakses se+epan!a oleh pihak ber"enang% Negara-negara dapa memperimbangkan upa!a-upa!a mem)asiliasi akses aas kepemilihan penerima dan penguasaan in)ormasi dari lembaga keuangan berdasarkan keenuan !ang diaur dalam Rekomendasi 5% D. KERJASAMA INTERNASIONAL 35. Negara-negara harus mengambil indakan se+epan!a unuk men#adi pihak dan melaksanakan sepenuhin!a keenuan 7on3ensi Cienna$ 7on3ensi Palermo dan 7on3ensi Inernasional P-- ahun 1999 enang the Suppressio o2 the 9ia"i! o2 -errorism% Negara-negara #uga dian#urkan unuk merai)ikasi kon3ensi-kon3ensi inernasional erkai lainn!a$ misaln!a 7on3ensi Doun+il o) ;urope ahun 199( enang 8au*eri!$ Sear"h$ Sei3ure a* 6o2is"atio o2 the Pro"ee*s 2rom 6rime dan the 2002 Iter#+meri"a 6o4etio a!aist -errorism% antuan .ukum Timbal alik dan /ktradisi 36. Negara-negara harus se+epan!a$ se+ara konsruki) dan e)eki) memberikan peluang besar er+ipan!a banuan hukum imbal balik berkaian dengan in3esigasi$ penunuan dan persidangan pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% .e+ara khusus$ negara-negara seharusn!a= a) idak melarang aau idak memberlakukan s!ara-s!ara !ang idak la!ak aau sanga membaasi$ keenuan enang banuan hukum imbal balik% b) men#amin bah"a mereka memiliki proses !ang #elas dan e)isien unuk mengeksekusi permohonan banuan hukum imbal balik% +) idak menolak unuk mengeksekusi suau permohonan banuan hukum imbal balik !ang han!a didasarkan bah"a indak pidana #uga diperimbangkan berkaian dengan masalah-masalah )iskal% d) idak menolak unuk mengeksekusi suau permohonan banuan hukum imbal balik aas dasar bah"a undang-undang me"a#ibkan lembaga keuangan men#aga kerahasiaan% Negara-negara harus men#amin bah"a ke"enangan pihak ber"enang !ang di"a#ibkan menuru Rekomendasi *@ #uga ersedia guna menga#ukan permohonan banuan imbal balik$ dan #ika konsisden dengan perauran seempa$ merespon permohonan-permohonan langsung dari pengadilan di luar negeri aau penegak hukum ber"enang unuk disampaikan kepada lembaga domesik% 2una menghindari kon)lik anar negara$ perlu dibua peren+anaan dan menerapkan mekanisme penenuan nilai-nilai erbaik dalam proses penunuan erhadap erdak"a demi kepeningan keadilan aas kasus-kasus !ang unduk pada penunuan di lebih dari sau negara% 37. .edapa mungkin$ negara-negara harus men!ediakan banuan hukum imbal balik meskipun idak erdapa kriminalias ganda (*ual "rimialit()% 5ika kriminalias ganda di"a#ibkan unuk banuan hukum imbal balik aau ekradisi$ pers!araan ersebu harus dipenuhi anpa memperhaikan apakah kedua negara meneapkan indak pidana ke dalam kaegori indak pidana !ang sama aau menggabungkan indak pidana melalui erminologi !ang sama$ menginga bah"a kedua negara mengkriminalisasi indakan sebagai indak pidana% 38.@ There should be auhori! o ake eEpediious a+ion in response o reTuess b! )oreign +ounries o ideni)!$ )ree<e$ sei<e and +on)is+ae proper! laundered$ pro+eeds )rom mone! laundering or predi+ae o))en+es$ insrumenaliies used in or inended )or use in he +ommission o) hese o))en+es$ or proper! o) +orresponding 3alue% There should also be arrangemens )or +oordinaing sei<ure and +on)is+aion pro+eedings$ "hi+h ma! in+lude he sharing o) +on)is+aed asses% 39. Dounries should re+ogni<e mone! laundering as an eEradiable o))en+e% ;a+h +ounr! should eiher eEradie is o"n naionals$ or "here a +ounr! does no do so solel! on he grounds o) naionali!$ ha +ounr! should$ a he reTues o) he +ounr! seeking eEradiion$ submi he +ase "ihou undue dela! o is +ompeen auhoriies )or he purpose o) prose+uion o) he o))en+es se )orh in he reTues% Those auhoriies should ake heir de+ision and +ondu+ heir pro+eedings in he same manner as in he +ase o) an! oher o))en+e o) a serious naure under he domesi+ la" o) ha +ounr!% The +ounries +on+erned should +ooperae "ih ea+h oher$ in pari+ular on pro+edural and e3ideniar! aspe+s$ o ensure he e))i+ien+! o) su+h prose+uions% .ub#e+ o heir legal )rame"orks$ +ounries ma! +onsider simpli)!ing eEradiion b! allo"ing dire+ ransmission o) eEradiion reTuess be"een appropriae minisries$ eEradiing persons based onl! on "arrans o) arress or #udgmens$ andJor inrodu+ing a simpli)ied eEradiion o) +onsening persons "ho "ai3e )ormal eEradiion pro+eedings% +ther forms of co-operation 40.@ Dounries should ensure ha heir +ompeen auhoriies pro3ide he "ides possible range o) inernaional +o-operaion o heir )oreign +ounerpars% There should be +lear and e))e+i3e gae"a!s o )a+iliae he promp and +onsru+i3e eE+hange dire+l! be"een +ounerpars$ eiher sponaneousl! or upon reTues$ o) in)ormaion relaing o boh mone! laundering and he underl!ing predi+ae o))en+es% ;E+hanges should be permied "ihou undul! resri+i3e +ondiions% In pari+ular= a) Dompeen auhoriies should no re)use a reTues )or assisan+e on he sole ground ha he reTues is also +onsidered o in3ol3e )is+al maers% b) Dounries should no in3oke la"s ha reTuire )inan+ial insiuions o mainain se+re+! or +on)ideniali! as a ground )or re)using o pro3ide +o- operaion% +) Dompeen auhoriies should be able o +ondu+ inTuiriesH and "here possible$ in3esigaionsH on behal) o) )oreign +ounerpars% &here he abili! o obain in)ormaion sough b! a )oreign +ompeen auhori! is no "ihin he mandae o) is +ounerpar$ +ounries are also en+ouraged o permi a promp and +onsru+i3e eE+hange o) in)ormaion "ih non+ounerpars% Do-operaion "ih )oreign auhoriies oher han +ounerpars +ould o++ur dire+l! or indire+l!% &hen un+erain abou he appropriae a3enue o )ollo"$ +ompeen auhoriies should )irs +ona+ heir )oreign +ounerpars )or assisan+e% Dounries should esablish +onrols and sa)eguards o ensure ha in)ormaion eE+hanged b! +ompeen auhoriies is used onl! in an auhori<ed manner$ +onsisen "ih heir obligaions +on+erning pri3a+! and daa proe+ion% 38.@ Diperlukan "e"enang unuk mengambil indakan +epa guna merespon permohonan !ang dia#ukan oleh negara-negara asing unuk mengideni)ikasi$ memblokir$ men!ia dan merampas hara keka!aan !ang di+u+i$ keka!aan hasil indak pidana aau indak pidana asal$ benda-benda !ang digunakan dalam aau dimaksudkan unuk melakukan indak pidana$ aau hara keka!aan ikuan% Perlu #uga adan!a pengauran-pengauran unuk mengkoordinasi proses pen!iaan dan perampasan !ang dapa melipui pembagian asse hasil siaan% 39. Negara-negara harus memperlakukan pen+u+ian uang sebagai suau indak pidana !ang dapa dieksradisi% .eiap Negara sebaikn!a mengekradisi "arga negaran!a sendiri$ aau #ika suau negara idak menerapkan demikian dengan han!a alasan ke"arganegaraan$ maka melalui permohonan ekradisi$ negara ersebu sebaikn!a mengirimkan perkara anpa perlu penundaan kepada pihak ber"enangn!a unuk u#uan penunuan indak pidana !ang dimaksud dalam permohonan% Pihak ber"enang ersebu harus mengambil kepuusan dan melaksanakan persidangann!a dengan +ara !ang sama dalam penanganan suau indak pidana sebagai ke#ahaan serius menuru perundang-undangan negara ersebu% Negara-negara ersebu harus beker#asama sau sama lain$ eruama dalam aspek hukum a+ara dan pembukian$ guna men#amin e)isiensi penunuann!a% Dengan unduk pada perundangundangann!a$ negara-negara dapa memperimbangkan men!ederhanakan eksradisi dengan mengi#inkan pengiriman pemohonan eksradisi langsung anara meneri !ang ber"enang$ mengeksradisi orang han!a berdasarkan sura penangkapan aau puusan hakim$ danJaau melakukan eksradisi sederhana aas orang !ang men!eu#ui siapa !ang men!erahkan proses eksradisi )ormal. entuk-bentuk ker0asama lainn*a 40.@ Negara-negara harus men#amin bah"a pihak ber"enang memberikan peluang besar er+ipan!a ker#asama inernasional dengan negara-negara sahaban!a% Diperlukan erobosan !ang #elas dan e)eki) unuk mem)asiliasi perukaran in)ormasi berkaian pen+u+ian uang dan indak pidana asal dengan +epa dan konsruki) langsung dianara negaranegara$ baik se+ara sponanias maupun aas dasar permohonan% Perukaran harus dii#inkan anpa pers!araan-pers!araan !ang membaasi% .e+ara khusus= a) Pihak ber"enang seharusn!a idak menolak suau permohonan banuan dengan han!a berdasarkan alasan bah"a permohonan #uga dirasa berkaian dengan masalah )iskal% b) Negara-negara seharusn!a idak memberlaku-kan undang-undang !ang me"a#ibkan lembaga keuangan men#aga kerahasiaan sebagai dasar unuk menolak melakukan ker#asama% +) Pihak ber"enang harus dapa menga#ukan permohonanH dan #ika memungkinkan$ melakukan in3esigasiH aas nama negaranegara asing% 5ika "e"enang mendapakan in)ormasi !ang di+ari pihak ber"enang negara asing idak ermasuk "e"enang "outerpart-n!a$ negaranegara #uga dian#urkan unuk mengi#inkan perukaran in)ormasi !ang +epa dan konsruku) dengan non-"outerpart% 7er#asama dengan pihak ber"enang asing selain "outerpart bisa dilakukan se+ara langsung maupun idak% 5ika idak ada kepasian enang empa !ang epa unuk pelaksanaan$ pihak ber"enang harus perama kali menghubungi "outerpart asing aas banuan% Negara-negara harus memiliki penga"asan dan perlindungan unuk men#amin bah"a in)ormasi !ang diukar oleh pihak ber"enang han!a digunakan dengan +ara !ang dibolehkan$ konsisen dengan ke"a#iban-ke"a#ibann!a enang perlindungan pri3asi dan daa%
GLOSSAR In hese Re+ommendaions he )ollo"ing abbre3iaions and re)eren+es are used= 8B*&*:)-)%4 9=&*$9 re)ers o he naural person(s) "ho ulimael! o"ns or +onrols a +usomer andJor he person on "hose behal) a ransa+ion is being +ondu+ed% I also in+orporaes hose persons "ho eEer+ise ulimae e))e+i3e +onrol o3er a legal person or arrangemen% 8C9$* P$)&-)84*'9 re)ers o he Dore Prin+iples )or ;))e+i3e -anking .uper3ision issued b! he -asel Dommiee on -anking .uper3ision$ he ?b#e+i3es and Prin+iples )or .e+uriies Regulaion issued b! he Inernaional ?rgani<aion o) .e+uriies Dommissions$ and he Insuran+e .uper3isor! Prin+iples issued b! he Inernaional 1sso+iaion o) Insuran+e .uper3isors% 8D*'),&%6*1 -%6*,9$)*' 9: 9::*&-*'9 means= U pari+ipaion in an organi<ed +riminal group and ra+keeeringH U errorism$ in+luding erroris )inan+ingH U ra))i+king in human beings and migran smugglingH U seEual eEploiaion$ in+luding seEual eEploiaion o) +hildrenH U illi+i ra))i+king in nar+oi+ drugs and ps!+horopi+ subsan+esH U illi+i arms ra))i+kingH U illi+i ra))i+king in solen and oher goodsH U +orrupion and briber!H U )raudH U +ouner)eiing +urren+!H U +ouner)eiing and pira+! o) produ+sH U en3ironmenal +rimeH U murder$ grie3ous bodil! in#ur!H U kidnapping$ illegal resrain and hosage-akingH U robber! or he)H U smugglingH U eEorionH U )orger!H U pira+!H and U insider rading and marke manipulaion% &hen de+iding on he range o) o))en+es o be +o3ered as predi+ae o))en+es under ea+h o) he +aegories lised abo3e$ ea+h +ounr! ma! de+ide$ in a++ordan+e "ih is domesi+ la"$ ho" i "ill de)ine hose o))en+es and he naure o) an! pari+ular elemens o) hose o))en+es ha make hem serious o))en+es% 8D*'),&%6*1 &9&":)&%&-)%4 5+')&*''*' %&1 8$9:*'')9&'9 means= a) Dasinos ("hi+h also in+ludes inerne +asinos)% b) Real esae agens% +) Dealers in pre+ious meals% d) Dealers in pre+ious sones%
DA#TAR ISTILAH -eriku singkaan dan isilah !ang digunakan dalam Rekomendasi ini= 8P)2%( P*&*$)3%9 berari orang perorangan !ang #elas-#elas memiliki aau menguasai seorang nasabah danJaau orang !ang aas naman!a suau ransaksi sedang dilakukan% -erari #uga menggabungkan orang-orang ersebu !ang melakukan penguasaan mulak aas suau perusahaan perseorangan (le!al perso) aau le!al arra!emet% 8P$)&')8 D%'%$9 berari Prinsip Dasar Penga"asan Perbankan !ang dikeluarkan oleh the Basel 6ommittee o Baki! Super4isio$ Tu#uan dan Prinsip Regulasi Perusahaan ;)ek !ang dikeluarkan oleh the Iteratioal <r!ai3atio o2 Se"urities 6ommissios$ dan Prinsip-prinsip Penga"asan 1suransi !ang dikeluarkan oleh the Iteratioal +sso"iatio o2 Isura"e Super4isors% 8K%6*,9$) 6)&1%( 8)1%&% 0%&, 1)6*&6+(%&9 berari= U berparisipasi dalam suau kelompok ke#ahaan dan pemerasan erorganisirH U erorisme$ ermasuk pendanaan erorisH U perdagangan gelap manusia dan pen!elundupan migranH U ekspliasi seksual ermasuk eksploiasi seksual erhadap anak-anakH U perdagangan gelap narkoika dan psikolopikaH U perdagangan gelam sen#aa apiH U perdagangan gelap barang-barang +urian dan lain-lainH U korupsi dan pen!uapanH U penipuanH U pemalsuan maa uangH U pemalsuan dan pemba#akan produkH U indak pidana lingkungan hidupH U pembunuhan$ pengania!aanH U pen+ulikan$ penahanan dan pen!anderaan idak sahH U perampokan aau pen+urianH U pen!elundupanH U pemerasanH U pemalsuanH U pemba#akanH dan U perdagangan orang dalam dan manipulasi pasar% 7eika memuuskan se#umlah indak pidana sebagai indak pidana asal berdasarkan masing-masing kaegori diaas$ seiap negara dapa memuuskan$ sesuai dengan hukum nasionaln!a masing-masing$ bagaimana negara akan mende)inisikan indak pidana ersebu dan si)a seiap unsur erenu daripada indak pidana ersebu !ang men#adikann!a sebagai indak pidana serius% 8L*35%,% &9&"(*+%&,%& 1%& 8$9:*')A berari= a) per#udian (!ang #uga ermasuk per#udian inerne)% b) 1gen real estate% +) Pen#ual perhiasan% d) Pen#ual barang berharga% e) 4a"!ers$ noaries$ oher independen legal pro)essionals and a++ounans L his re)ers o sole pra+iioners$ parners or emplo!ed pro)essionals "ihin pro)essional )irms% I is no mean o re)er o WinernalA pro)essionals ha are emplo!ees o) oher !pes o) businesses$ nor o pro)essionals "orking )or go3ernmen agen+ies$ "ho ma! alread! be sub#e+ o measures ha "ould +omba mone! laundering% )) Trus and Dompan! .er3i+e Pro3iders re)ers o all persons or businesses ha are no +o3ered else"here under hese Re+ommendaions$ and "hi+h as a business$ pro3ide an! o) he )ollo"ing ser3i+es o hird paries= U a+ing as a )ormaion agen o) legal personsH U a+ing as (or arranging )or anoher person o a+ as) a dire+or or se+rear! o) a +ompan!$ a parner o) a parnership$ or a similar posiion in relaion o oher legal personsH U pro3iding a regisered o))i+eH business address or a++ommodaion$ +orresponden+e or adminisrai3e address )or a +ompan!$ a parnership or an! oher legal person or arrangemenH U a+ing as (or arranging )or anoher person o a+ as) a rusee o) an eEpress rusH U a+ing as (or arranging )or anoher person o a+ as) a nominee shareholder )or anoher person% 8D*'),&%6*1 62$*'29419 re)ers o he amoun se ou in he Inerpreai3e Noes% B#)&%&-)%4 )&'6)6+6)9&'A means an! person or eni! "ho +ondu+s as a business one or more o) he )ollo"ing a+i3iies or operaions )or or on behal) o) a +usomer= 1% 1++epan+e o) deposis and oher repa!able )unds )rom he publi+%5 *% 4ending%' ,% Binan+ial leasing%/ 4% The rans)er o) mone! or 3alue%@ 5% Issuing and managing means o) pa!men (e%g% +redi and debi +ards$ +heTues$ ra3ellerAs +heTues$ mone! orders and bankersA dra)s$ ele+roni+ mone!)% '% Binan+ial guaranees and +ommimens% /% Trading in= (a) mone! marke insrumens (+heTues$ bills$ DDs$ deri3ai3es e+%)H (b) )oreign eE+hangeH (+) eE+hange$ ineres rae and indeE insrumensH (d) rans)erable se+uriiesH (e) +ommodi! )uures rading% @% Pari+ipaion in se+uriies issues and he pro3ision o) )inan+ial ser3i+es relaed o su+h issues% 5 This also +apures pri3ae banking% ' This in+ludes iner alia= +onsumer +rediH morgage +rediH )a+oring$ "ih or "ihou re+ourseH and )inan+e o) +ommer+ial ransa+ions (in+luding )or)aiing)% / This does no eEend o )inan+ial leasing arrangemens in relaion o +onsumer produ+s% @ This applies o )inan+ial a+i3i! in boh he )ormal or in)ormal se+or e%g% alernai3e remian+e a+i3i!% .ee he Inerpreai3e Noe o .pe+ial Re+ommendaion CI% I does no appl! o an! naural or legal person ha pro3ides )inan+ial insiuions solel! "ih message or oher suppor s!sems )or ransmiing )unds% .ee he Inerpreai3e Noe o .pe+ial Re+ommendaion CII%
e) Penga+ara$ noaris$ pro)esi hukum mandiri lainn!a dan akunan L menga+u pada prakisi perorangan$ rekan (parter) aau pro)essional !ang beker#a di perusahaan pro)esi% 6al ini bukan ermasuk pro)esional WinernalA !ang merupakan kar!a"an #enis usaha lainn!a aau pro)esional !ang beker#a di lembaga pemerinahan$ !ang mungkin sudah unduk pada indakan-indakan memberanas pen+u+ian uang% )) &ali amana dan Pen!edia #asa Perusahaan berari semua orang aau perusahaan !ang idak diaur di empa lain berdasarkan Rekomendasi ini$ dan !ang sebagai perusahaan$ men!ediakan seiap #asa beriku ini= U berindak sebagai agen )ormasi le!al persoH U berindak sebagai (aau mengaur orang lain berindak sebagai) seorang direkur aau sekrearis perusahaan$ rekanan perusahaan kemiaaan aau #abaan !ang se#enis berkaian dengan le!al perso lainn!aH U men!ediakan kanor erda)arH alama aau akomodasi perusahaan$ koresponden aau alama adminisrasi unuk suau perusahaan$ perusahaan kemiraan aau le!al perso aau le!al arra!emet lainn!aH U berindak sebagai (aau mengaur orang lain berindak sebagai) "ali sebuah perusahaan "ali amanaH U berindak sebagai (aau mengaur orang lain berindak sebagai) pemegang saham omiee unuk orang lain% 8Designated threshold9 berari #umlah erenu !ang dieapkan dalam Daaan Inerpreasi% BL*35%,% (*+%&,%&A berari seiap orang aau badan usaha !ang melakukan sau kegiaan usaha aau lebih beriku ini unuk aau aas nama nasabah= 1% Penerimaan seoran dan dana !ang dapa diba!arkan kembali dari mas!araka% *% Pemberian 7redi% ,% .e"a -eli% 4% Pengiriman uang aau barang berharga (4alue)% 5% :enerbikan dan mengelola ala-ala pemba!aran (misaln!a karu kredi$ karu debi$ +ek$ tra4ellerKs "heGue$ moe( or*er dan bakersK *ra2t$ ele"troi" moe()% '% Pen#aminan dan komimen pembia!aan% /% Pen#ualan= (a) insrumen pasar uang (+ek$ agihan$ DD$ deri3ai)$ dll)H (b) perukaran maa uang asingH (+) insrumen bursa$ suku bunga dan indeksH (d) sura-sura berharga !ang dapa dialihkanH (e) perdagangan saham komodias% @% Parisipasi dalam penerbian sura-sura berharga dan pen!ediaan #asa keuangan erkai dengan penerbian ersebu% 9% Indi3idual and +olle+i3e por)olio managemen% 1(% .a)ekeeping and adminisraion o) +ash or liTuid se+uriies on behal) o) oher persons% 11% ?her"ise in3esing$ adminisering or managing )unds or mone! on behal) o) oher persons% 1*% Under"riing and pla+emen o) li)e insuran+e and oher in3esmen relaed insuran+e%9 1,% :one! and +urren+! +hanging% &hen a )inan+ial a+i3i! is +arried ou b! a person or eni! on an o++asional or 3er! limied basis (ha3ing regard o Tuaniai3e and absolue +rieria) su+h ha here is lile risk o) mone! laundering a+i3i! o++urring$ a +ounr! ma! de+ide ha he appli+aion o) ani-mone! laundering measures is no ne+essar!$ eiher )ull! or pariall!% In sri+l! limied and #usi)ied +ir+umsan+es$ and based on a pro3en lo" risk o) mone! laundering$ a +ounr! ma! de+ide no o appl! some or all o) he Bor! Re+ommendaions o some o) he )inan+ial a+i3iies saed abo3e. 8#IU9 means )inan+ial inelligen+e uni% 8L*,%4 %$$%&,*3*&6'9 re)ers o eEpress russ or oher similar legal arrangemens% 8L*,%4 8*$'9&'9 re)ers o bodies +orporae$ )oundaions$ ansal$ parnerships$ or asso+iaions$ or an! similar bodies ha +an esablish a permanen +usomer relaionship "ih a )inan+ial insiuion or oher"ise o"n proper!% 8P%0%54*"62$9+,2 %--9+&6'9 re)ers o +orresponden a++ouns ha are used dire+l! b! hird paries o ransa+ business on heir o"n behal)% 8P94)6)-%440 EC89'*1 P*$'9&'9 (P;Ps) are indi3iduals "ho are or ha3e been enrused "ih prominen publi+ )un+ions in a )oreign +ounr!$ )or eEample 6eads o) .ae or o) go3ernmen$ senior polii+ians$ senior go3ernmen$ #udi+ial or miliar! o))i+ials$ senior eEe+ui3es o) sae o"ned +orporaions$ imporan polii+al par! o))i+ials% -usiness relaionships "ih )amil! members or +lose asso+iaes o) P;Ps in3ol3e repuaional risks similar o hose "ih P;Ps hemsel3es% The de)iniion is no inended o +o3er middle ranking or more #unior indi3iduals in he )oregoing +aegories% 8S2*44 5%&(9 means a bank in+orporaed in a #urisdi+ion in "hi+h i has no ph!si+al presen+e and "hi+h is una))iliaed "ih a regulaed )inan+ial group% 8STR9 re)ers o suspi+ious ransa+ion repors% 8S+8*$D)'9$'9 re)ers o he designaed +ompeen auhoriies responsible )or ensuring +omplian+e b! )inan+ial insiuions "ih reTuiremens o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing% 862* #AT# R*-933*&1%6)9&'9 re)ers o hese Re+ommendaions and o he B1TB .pe+ial Re+ommendaions on Terroris Binan+ing% 9 This applies boh o insuran+e underakings and o insuran+e inermediaries (agens and brokers)% 9% :ana#emen por)olio indi3idu dan koleki)% 1(% Pen!impanan dan pengelolaan uang unai aau sura-sura berharga likuid aas nama orang lain% 11% :engin3esasikan$ mengelola aau mengadminisrasikan dana aau uang aas nama orang lain% 1*% Pen#aminan dan penempaan asuransi #i"a dan in3esasi lain erkai dengan asuransi% 1,% Perukaran uang dan maa uang% 5ika suau aki3ias keuangan dilakukan oleh seseorang aau badan hukum berdasarkan s!aras!ara !ang sanga erbaas aau idak ruin (berkenaan krieria kuaniai) dan mulak) sedemikian rupa sehingga erdapa risiko ke+il er#adin!a aki3ias pen+u+ian uang$ maka Negara dapa memuuskan bah"a penerapan indakanindakan ani pen+u+ian uang idak diperlukan baik keseluruhan maupun sebagian% Dengan kondisi !ang sanga dibaasi dan dibenarkan$ dan dengan adan!a buki risiko rendah er#adin!a pen+u+ian uang$ negara dapa memuuskan unuk idak menerapkan sebagian aau seluruh Rekomendasi ;mpa Puluh kepada beberapa kegiaan keuangan !ang disebukan diaas% 8#IU9 berari 2ia"ial itelli!e"e uit % 8!egal arrangement9 berari "ali amana aau le!al arra!emet se#enis lainn!a% 8!egal person9 berari perusahaan perseorangan$ !a!asan$ astalt$ kemiraan$ aau perseorangan se#enis lainn!a !ang dapa men+ipakan hubungan konsumen permanen dengan suau lembaga keuangan aau selain iu memiliki hara keka!aan% 8Pa*able-through account9 berari rekening koresponden !ang digunakan langsung oleh pihak keiga unuk melakukan ransaksi bisnis aas naman!a sendiri% 8O$%&,"9$%&, 0%&, 1)*('849)6%') '*-%$% 894)6)(9 (P;P) adalah indi3idu !ang merupakan aau diper+a!akan dengan )ungsi-)ungsi !ang dikenal umum di suau negara asing$ misaln!a 7epala Negara aau 7epala Pemerinahan$ poliisi senior$ pe#aba pemerinahan senior$ peugas pengadilan aau milier$ eksekui) senior -U:N$ parisan parai poliik besar% 6ubungan usaha dengan anggoa keluarga aau se#a"a erdeka P;P melibakan risiko repuasi nama baik !ang sama dengan dirin!a sendiri% De)inisi ini idak ermasuk ranking menengah aau indi3idu !ang lebih #unior dalam kaegori-kaegori sebelumn!a% 8B%&( $*(%0%'%9 berari bank inkorpoasi di suau negara !ang keberadaann!a se+ara )isik idak ersedia dan !ang idak era)iliasi dengan kelompok lembaga keuangan !ang diaur% 8STR9 berari laporan ransaksi !ang men+urigakan% 8P*&,%=%'9 berari pihak ber"enang !ang beranggung #a"ab unuk men#aga kepauhan lembaga keuangan erhadap keenuan pemberanasan pen+u+ian uang dan pendanaan eroris% 8R*(93*&1%') #AT#9 berari Rekomendasi ini dan #uga Rekomendasi 7husus B1TB enang Pendanaan Teroris%
ANNEE INTERPRETATI!E NOTES TO THE #ORT RECOMMENDATIONS INTERPRETATI!E NOTES G*&*$%4 1% Re)eren+e in his do+umen o 8+ounries9 should be aken o appl! eTuall! o 8erriories9 or 8#urisdi+ions9% *% Re+ommendaions 5-1' and *1-** sae ha )inan+ial insiuions or designaed non- )inan+ial businesses and pro)essions should ake +erain a+ions% These re)eren+es reTuire +ounries o ake measures ha "ill oblige )inan+ial insiuions or designaed non- )inan+ial businesses and pro)essions o +ompl! "ih ea+h Re+ommendaion% The basi+ obligaions under Re+ommendaions 5$ 1( and 1, should be se ou in la" or regulaion$ "hile more deailed elemens in hose Re+ommendaions$ as "ell as obligaions under oher Re+ommendaions$ +ould be reTuired eiher b! la" or regulaion or b! oher en)or+eable means issued b! a +ompeen auhori!% ,% &here re)eren+e is made o a )inan+ial insiuion being sais)ied as o a maer$ ha insiuion mus be able o #usi)! is assessmen o +ompeen auhoriies% 4% To +ompl! "ih Re+ommendaions 1* and 1'$ +ounries do no need o issue la"s or regulaions ha relae eE+lusi3el! o la"!ers$ noaries$ a++ounans and he oher designaed non-)inan+ial businesses and pro)essions so long as hese businesses or pro)essions are in+luded in la"s or regulaions +o3ering he underl!ing a+i3iies% 5% The Inerpreai3e Noes ha appl! o )inan+ial insiuions are also rele3an o designaed non )inan+ial businesses and pro)essions$ "here appli+able% R*-933*&1%6)9&' 5> 12 %&1 16 The designaed hresholds )or ransa+ions (under Re+ommendaions 5 and 1*) are as )ollo"s= U Binan+ial insiuions ()or o++asional +usomers under Re+ommendaion 5) - U.DJ;UR 15$(((% U Dasinos$ in+luding inerne +asinos (under Re+ommendaion 1*) - U.DJ;UR ,((( U Bor dealers in pre+ious meals and dealers in pre+ious sones "hen engaged in an! +ash ransa+ion (under Re+ommendaions 1* and 1') - U.DJ;UR 15$(((% Binan+ial ransa+ions abo3e a designaed hreshold in+lude siuaions "here he ransa+ion is +arried ou in a single operaion or in se3eral operaions ha appear o be linked% R*-933*&1%6)9& 5 %ustomer due diligence and tipping off 1% I)$ during he esablishmen or +ourse o) he +usomer relaionship$ or "hen +ondu+ing o++asional ransa+ions$ a )inan+ial insiuion suspe+s ha ransa+ions relae o mone! laundering or erroris )inan+ing$ hen he insiuion should= a) Normall! seek o ideni)! and 3eri)! he ideni! o) he +usomer and he bene)i+ial o"ner$ "heher permanen or o++asional$ and irrespe+i3e o) an! eEempion or an! designaed hreshold ha migh oher"ise appl!% b) :ake a .TR o he BIU in a++ordan+e "ih Re+ommendaion 1,%
LAMPIRAN CATATAN INTERPRETASI ATAS REKOMENDASI EMPAT PULUH CATATAN INTERPRETASI U3+3 1% Isilah 8negara-negara9 dalam dokumen disamakan dengan isilah 8eriori9 aau 8#urisdiksi9% *% Rekomendasi 5-1' dan *1-** men!aakan bah"a lembaga keuangan aau lembaga nonkeuangan dan lembaga pro)esi harus mengambil indakan erenu% Pengerian ini me"a#ibkan negara-negara unuk mengambil indakan !ang akan me"a#ibkan lembaga keuangan aau lembaga nonkeuangan dan lembaga pro)esi unduk pada seiap keenuan Rekomendasi% 7e"a#iban uama menuru Rekomendasi 5$ 1( dan 1, harus diaur dalam perauran dan perundang-undangan$ semenara unsur-unsur !ang lebih erin+i sebagaimana erdapa dalam Rekomendasi beriku ke"a#iban-ke"a#ibann!a dapa diaur dalam perauran dan perundang-undangan maupun benuk-benuk lainn!a !ang disahkan oleh pihak ber"enang% ,% 5ika isilah lembaga keuangan disepakai sebagaimana mesin!a$ lembaga ersebu harus dapa memberikan alasan aas penilaiann!a kepada pihak ber"enang% 4% Dalam memauhi Rekomendasi 1* dan 1'$ negara-negara idap perlu mengeluarkan perauran dan perundang-undangan !ang khusus mengaur penga+ara$ noaris$ akunan dan lembaga nonkeuangan lainn!a sera lembaga pro)esi selama kegiaan usaha dan pro)esi ersebu diaur dalam perauran dan perundang-undangan !ang #uga mengaur kegiaan-kegiaan ersebu% 5% Daaan Inerpreasi !ang berlaku erhadap lembaga keuangan #uga berkaian dengan lembaga non-keuangna dan lembaga pro)esi$ #ika dapa diberlakukan% R*(93*&1%') 5> 12 1%& 16 -aasan #umlah !ang dienukan (*esi!ate* threshol*) unuk ransaksi (menuru Rekomendasi 5 dan 1*) adalah= U bagi lembaga keuangan (unuk konsumen erenu menuru Rekomendasi 5) - 15%((( U. DolarJ;UR% U Per#udian ("asio)$ ermasuk per#udian inerne (menuru Rekomendasi 1*) - ,((( U. DolarJ;UR% U Pedagang perhiasan aau barang-barang berharga dimana ransaksi dilakukan se+ara unai (menuru Rekomendasi 1* dan 1') L 15%((( U. DolarJ;UR% Transaksi keuangan diaas baasan #umlah !ang dienukan diaas ermasuk siuasi dimana ransaksi dilakukan dalam sau kali kegiaan aau beberapa kegiaan !ang erliha saling berkaian% R*(93*&1%') 5 Pemeriksaan terhadap konsumen dan tipping off 1% 5ika$ selama membuka rekening perama kali aau selama melakukan ransaksi$ aau keika membua ransaksi erenu$ lembaga keuangan menduga keras bah"a ransaksi erkai dengan pen+u+ian uang aau pendanaan eroris$ maka lembaga keuangan harus= a) biasan!a berusaha mengideni)ikasi dan memeriksa idenias nasabah dan pihak penerima$ baik permanen aau insidenal$ dan idak diberlakukan penge+ualian aau dike+ualikan dari baasan #umlah erenu !ang mungkin berlaku sebalikn!a% b) membua .TR kepada BIU sesuai dengan keenuan Rekomendasi 1,%
*% Re+ommendaion 14 prohibis )inan+ial insiuions$ heir dire+ors$ o))i+ers and emplo!ees )rom dis+losing he )a+ ha an .TR or relaed in)ormaion is being repored o he BIU% 1 risk eEiss ha +usomers +ould be uninenionall! ipped o)) "hen he )inan+ial insiuion is seeking o per)orm is +usomer due diligen+e (DDD) obligaions in hese +ir+umsan+es% The +usomerAs a"areness o) a possible .TR or in3esigaion +ould +ompromise )uure e))ors o in3esigae he suspe+ed mone! laundering or erroris )inan+ing operaion% ,% There)ore$ i) )inan+ial insiuions )orm a suspi+ion ha ransa+ions relae o mone! laundering or erroris )inan+ing$ he! should ake ino a++oun he risk o) ipping o)) "hen per)orming he +usomer due diligen+e pro+ess% I) he insiuion reasonabl! belie3es ha per)orming he DDD pro+ess "ill ip-o)) he +usomer or poenial +usomer$ i ma! +hoose no o pursue ha pro+ess$ and should )ile an .TR% Insiuions should ensure ha heir emplo!ees are a"are o) and sensii3e o hese issues "hen +ondu+ing DDD% %DD for legal persons and arrangements 4% &hen per)orming elemens (a) and (b) o) he DDD pro+ess in relaion o legal persons or arrangemens$ )inan+ial insiuions should= a) Ceri)! ha an! person purporing o a+ on behal) o) he +usomer is so auhori<ed$ and ideni)! ha person% b) Ideni)! he +usomer and 3eri)! is ideni! - he !pes o) measures ha "ould be normall! needed o sais)a+oril! per)orm his )un+ion "ould reTuire obaining proo) o) in+orporaion or similar e3iden+e o) he legal saus o) he legal person or arrangemen$ as "ell as in)ormaion +on+erning he +usomerAs name$ he names o) rusees$ legal )orm$ address$ dire+ors$ and pro3isions regulaing he po"er o bind he legal person or arrangemen% +) Ideni)! he bene)i+ial o"ners$ in+luding )orming an undersanding o) he o"nership and +onrol sru+ure$ and ake reasonable measures o 3eri)! he ideni! o) su+h persons% The !pes o) measures ha "ould be normall! needed o sais)a+oril! per)orm his )un+ion "ould reTuire ideni)!ing he naural persons "ih a +onrolling ineres and ideni)!ing he naural persons "ho +omprise he mind and managemen o) he legal person or arrangemen% &here he +usomer or he o"ner o) he +onrolling ineres is a publi+ +ompan! ha is sub#e+ o regulaor! dis+losure reTuiremens$ i is no ne+essar! o seek o ideni)! and 3eri)! he ideni! o) an! shareholder o) ha +ompan!% The rele3an in)ormaion or daa ma! be obained )rom a publi+ regiser$ )rom he +usomer or )rom oher reliable sour+es% Reliance on identification and (erification alread* performed 5% The DDD measures se ou in Re+ommendaion 5 do no impl! ha )inan+ial insiuions ha3e o repeaedl! ideni)! and 3eri)! he ideni! o) ea+h +usomer e3er! ime ha a +usomer +ondu+s a ransa+ion% 1n insiuion is eniled o rel! on he ideni)i+aion and 3eri)i+aion seps ha i has alread! underaken unless i has doubs abou he 3era+i! o) ha in)ormaion% ;Eamples o) siuaions ha migh lead an insiuion o ha3e su+h doubs +ould be "here here is a suspi+ion o) mone! laundering in relaion o ha +usomer$ or "here here is a maerial +hange in he "a! ha he +usomerAs a++oun is operaed "hi+h is no +onsisen "ih he +usomerAs business pro)ile% Timing of (erification '% ;Eamples o) he !pes o) +ir+umsan+es "here i "ould be permissible )or 3eri)i+aion o be +ompleed a)er he esablishmen o) he business relaionship$ be+ause i "ould be essenial no o inerrup he normal +ondu+ o) business in+lude= U Non )a+e-o-)a+e business%
*% Rekomendasi 14 melarang lembaga keuangan$ direkur$ pe#aba dan kar!a"ann!a unuk membo+orkan bah"a suau lapran ransaksi !ang men+urigakan aau in)ormasi erkaid sedang dilaporkan kepada BIU% Risiko !ang imbul bah"a nasabah bisa dengan idak senga#a melakukan tippe* o22 keika lembaga keuangan berupa!a melakukan ke"a#iban pemeriksaan erhadap nasabah (DDD) dalam siuasi-siuasi ini% Dengan dikeahuin!a oleh nasabah aas kemungkinan .TR aau in3esigasi maka hal ini dapa membaha!akan upa!a-upa!a in3esigasi aas dugaan pen+u+ian uang aau pendanaan eroris dimasa mendaang% ,% ?leh karenan!a$ #ika lembaga keuangan memiliki dugaan bah"a ransaksi erkai dengan pen+u+ian uang aau pendanaan eroris$ mereka harus memperimbangkan er#adin!a risiko tippi! o22 pada saa melakukan proses pemeriksaan erhadap nasabah% 5ika lembaga menduga keras bah"a dengan melakukan proses pemeriksaan erhadap nasabah akan memberikan peun#uk kepada nasabah aau +alon nasabah$ dapa memilih unuk idak melaksanakan proses ersebu$ aau harus melaporkan .TR% 4embaga keuangan harus men#aga agar kar!a"ann!a sadar akan dan sensii3e erhadap isu-isu ini keika melakukan pemeriksaan erhadap nasabah% Pemeriksaan terhadap nasabah berupa legal person dan legal arrangement 4% 7eika melakukan unsur (a) dan (b) dalam pemeriksaan erhadap nasabah berupa le!al perso aau le!al arra!met$ lembaga keuangan harus= a) :emeriksa bah"a seiap orang !ang mengaku berindak aas nama nasabah memang pihak !ang diberi "e"enang dan mengideni)ikasi orang ersebu% b) Ideni)ikasi nasabah dan memeriksa ideniasn!a L #enis indakan !ang umumn!a diperlukan unuk melakukan )ungsi ini dengan benar perlu memdapakan buki inkorporasi aau buki serupa aas saus hukum le!al perso aau le!al arra!emet$ ermasuk in)ormasi enang nama nasabah$ nama penerima "ali amana$ benuk hukum$ alama$ direkur$ dan keenuan enang ke"enangan unuk mengika le!al perso aau le!al arra!emet% +) Ideni)ikasi pihak penerima$ ermasuk pen!usunan kesepakaan kepemilikan dan srukur penga"asan$ dan mengambil indakan !ang la!ak guna memeriksa idenias orang-orang ersebu% 5enis indakan !ang umumn!a diperlukan unuk melakukan )ungsi ini dengan benar perlu melakukan ideni)ikasi orang-orang dengan )ungsi penga"asan dan orang-orang !ang ermasuk dalam mana#emen le!al perso dan le!al arra!emet% 5ika nasabah aau pihak dengang )ungsi penga"asan adalah perusahaan publik !ang unduk pada keenuan enang ke"a#iban pengungkapan in)ormasi$ maka idka perlu mengideni)ikasi dan memeriksa idenias seiap pemeganga saham perusahaan ersebu% In)ormasi aau daa erkai dapa diperoleh dari peugas penda)aran publik aau dari sumber erper+a!a lainn!a% "ebenaran terhadap identifikasi dan pemeriksaan *ang telah dilakukan 5% Pemeriksaan erhadap nasabah menuru Rekomendasi 5 idak se+ara langsung ermasuk bah"a lembaga keuangan harus mengideni)ikasi dan memeriksa nasabah berulang-ulang seiap kali melakukan ransaksi% 4embaga keuangan berhak mengandalkan langkah- langkah ideni)ikasi dan pemeriksaan !ang elah dilakukan ke+uali erdapa keraguan erhadap kebenaran in)ormasi ersebu% Donoh siuasi dimana lembaga keuangan men#adi ragu !aiu dimana erdapa dugaan keras akan pen+u+ian uang berkaian dengan nasabah ersebu$ aau #ika erdapa perubahan #umlah saldo !ang erdapa dalam rekening nasabah !ang idak konsisen dengan pro)il kegiaan usaha nasabah% 1aktu melakukan pemeriksaan '% Donoh #enis-#enis siuasi !ang dibolehkan agar pemeriksaan dilakukan seelah pembukaan rekening selesai$ karena hal ini sangalah pening unuk menginerupsi kegiaan usaha normal$ melipui= U 7egiaan usaha anpa aap muka% U .e+uriies ransa+ions% In he se+uriies indusr!$ +ompanies and inermediaries ma! be reTuired o per)orm ransa+ions 3er! rapidl!$ a++ording o he marke +ondiions a he ime he +usomer is +ona+ing hem$ and he per)orman+e o) he ransa+ion ma! be reTuired be)ore 3eri)i+aion o) ideni! is +ompleed% U 4i)e insuran+e business% In relaion o li)e insuran+e business$ +ounries ma! permi he ideni)i+aion and 3eri)i+aion o) he bene)i+iar! under he poli+! o ake pla+e a)er ha3ing esablished he business relaionship "ih he poli+!holder% 6o"e3er$ in all su+h +ases$ ideni)i+aion and 3eri)i+aion should o++ur a or be)ore he ime o) pa!ou or he ime "here he bene)i+iar! inends o eEer+ise 3esed righs under he poli+!% /% Binan+ial insiuions "ill also need o adop risk managemen pro+edures "ih respe+ o he +ondiions under "hi+h a +usomer ma! uili<e he business relaionship prior o 3eri)i+aion% These pro+edures should in+lude a se o) measures su+h as a limiaion o) he number$ !pes andJor amoun o) ransa+ions ha +an be per)ormed and he monioring o) large or +ompleE ransa+ions being +arried ou ouside o) eEpe+ed norms )or ha !pe o) relaionship% Binan+ial insiuions should re)er o he -asel DDD paper1( (se+ion *%*%'%) )or spe+i)i+ guidan+e on eEamples o) risk managemen measures )or non-)a+e o )a+e business% Re2uirement to identif* e-isting customers @% The prin+iples se ou in he -asel DDD paper +on+erning he ideni)i+aion o) eEising +usomers should ser3e as guidan+e "hen appl!ing +usomer due diligen+e pro+esses o insiuions engaged in banking a+i3i!$ and +ould appl! o oher )inan+ial insiuions "here rele3an% )implified or reduced %DD measures 9% The general rule is ha +usomers mus be sub#e+ o he )ull range o) DDD measures$ in+luding he reTuiremen o ideni)! he bene)i+ial o"ner% Ne3erheless here are +ir+umsan+es "here he risk o) mone! laundering or erroris )inan+ing is lo"er$ "here in)ormaion on he ideni! o) he +usomer and he bene)i+ial o"ner o) a +usomer is publi+l! a3ailable$ or "here adeTuae +he+ks and +onrols eEis else"here in naional s!sems% In su+h +ir+umsan+es i +ould be reasonable )or a +ounr! o allo" is )inan+ial insiuions o appl! simpli)ied or redu+ed DDD measures "hen ideni)!ing and 3eri)!ing he ideni! o) he +usomer and he bene)i+ial o"ner% 1(% ;Eamples o) +usomers "here simpli)ied or redu+ed DDD measures +ould appl! are= U Binan+ial insiuions L "here he! are sub#e+ o reTuiremens o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing +onsisen "ih he B1TB Re+ommendaions and are super3ised )or +omplian+e "ih hose +onrols% U Publi+ +ompanies ha are sub#e+ o regulaor! dis+losure reTuiremens% U 2o3ernmen adminisraions or enerprises% 11% .impli)ied or redu+ed DDD measures +ould also appl! o he bene)i+ial o"ners o) pooled a++ouns held b! designaed non )inan+ial businesses or pro)essions pro3ided ha hose businesses or pro)essions are sub#e+ o reTuiremens o +omba mone! laundering and erroris )inan+ing +onsisen "ih he B1TB Re+ommendaions and are sub#e+ o e))e+i3e s!sems )or monioring and ensuring heir +omplian+e "ih hose reTuiremens% -anks should also re)er o he -asel DDD paper (se+ion *%*%4%)$ "hi+h pro3ides spe+i)i+ guidan+e +on+erning siuaions "here an a++oun holding insiuion ma! rel! on a +usomer ha is a pro)essional )inan+ial inermediar! o per)orm he +usomer due diligen+e on his or is o"n +usomers (i%e% he bene)i+ial o"ners o) he bank a++oun)% &here rele3an$ he DDD Paper +ould also pro3ide guidan+e in relaion o similar a++ouns held b! oher !pes o) )inan+ial insiuions% 1( 8-asel DDD paper9 re)ers o he guidan+e paper on Dusomer Due Diligen+e )or -anks issued b! he -asel Dommiee on -anking .uper3ision in ?+ober *((1%
U Transaksi sura-sura berharga% Dalam indusri sura berharga$ perusahaan dan perusahaan inermediasi dapa di"a#ibkan melakukan ransaksi dengan +epa$ erganung pada kondisi pasar pada saa nasabah menghubungin!a$ dan kiner#a ransaksi dapa di"a#ibkan sebelum pemeriksaan idenias selesai% U 7egiaan usaha asuransi #i"a% -erkaian dengan usaha asuransi #i"a$ Negara-negara dapa membolehkan ideni)ikasi dan pemeriksaan oleh pihak penerima berdasarkan kebi#akan !ang berlaku seelah er#adi ransaksi dengan pemilik polis asuransi% Namun$ dalma semua kasus ersebu$ ideni)ikasi dan pemeriksaan harus er#adi pada saa aau sebelum pemba!aran anggungan aau pada saa dimana si penerima bermaksud melakukan hakhak eapn!a berdasarkan kebi#akan !ang berlaku% /% 4embaga keuangan #uga perlu mengadopsi prosedur mana#emen risiko berkaian dengan s!aras!ara !ang membolehkan seorang nasabah membuka rekening sebelum dilakukan pemeriksaan% Prosedur ini harus melipui se#umlah indakan misaln!a pembaasan #umlah uang$ #enis danJaau #umlah ransaksi !ang dapa dibolehkan dan memonior ransaksi-ransaksi dalam #umlah besar dan kompleks !ang dilakukan diluar norma-norma !ang berlaku% 4embaga keuangan harus menaai kenuan pemeriksaan erhadap nasabah -asel (Basel 6CC paper) (pasal *%*%'%) sebagai peun#uk khusus +onoh-+onoh indakan mana#emen risiko bagi kegiaan usaha anpa aap muka% "e#a0iban mengidentifikasi nasabah *ang ada @% Prinsip-prinsip !ang erdapa dalam Basel 6CC paper enang ideni)ikasi nasabah- nasabah !ang ada harus diberlakukan sebagai peun#uk keika melakukan proses pemeriksaan erhadap nasabah oleh lembaga keuangan !ang bergerak di bidang perbankan$ dan dapa berlaku erhadap lembaga keuangan lain #ika erkai% Pemeriksaan terhadap nasabah *ang disederhanakan atau dikurangi 9% 1uran umum !ang berlaku adalah bah"a nasabah harus unduk pada semua indakan pemeriksaan ermasuk pers!araan mengideni)ikasi pihak penerima% 1kan eapi$ erdapa beberapa siuasi dimana risiko pen+u+ian uang aau pendanaan errors rendah$ keika in)ormasi enang idenias nasabah dan pihak penerima ransaksi dari nasabah ersedia se+ara umum$ aau keika )ungsi pengu#ian dan penga"asan !ang memadai ersedia dalam sisem nasional% Dalam siuasi ersebu$ beralasan bagi Negara mengi#inkan lembaga keuangan unuk memberlakukan pemeriksaan erhadap nasabah !ang disederhanakan aau dikurangi keika mengideni)ikasi dan memeriksa idenias nasabah dan pihak penerima% 1(% Donoh-+onoh nasabah diberlakukan aas pemeriksaan !ang disederhanakan aau dikurangi= U 4embaga keuangan L #ika mereka unduk pada pers!araan pemberaasan pen+u+ian uang dan pendanaan eroris sesuai dengan Rekomendasi B1TB dan kepauhan erhadap )ungsi penga"asan ersebu dia"asi U Perusahaan publik !ang unduk pada perauah enang pers!araan pengungkapan in)ormasi% U Perusahaan milik negara dan pemerinahan% 11% Pemeriksaan erhadap nasabah !ang disederhanakan aau dikurangi #uga berlaku erhadap pihak penerima aas se#umlah rekening !ang dilakukan oleh lembaga non-keuangan aau lembaga pro)esi erenu dimana kegiaan usaha lembaga ersebu berlaku pers!araan pemberanasan pen+u+ian uang aau pendanaan eroris sebagaimana diaur dalam Rekomendasi B1TB dan unduk pada s!sem !ang berlaku unuk memonior dan men#amin kepauhann!a erhadap rekomendasi ersebu% -ank-bank #uga harus unduk pada Basel 6CC paper (bagian *%*%4%)$ !ang memberikan peun#uk khusus enang siuasi-siuasi dimana lembaga pemegang rekening dapa per+a!a erhadap nasabah !ang elah diperiksa oleh perusahaan inermediasi keuangan pro)essional (misaln!a pihak pemilik daripada rekening bank)% .elain iu 6CC Paper #uga men!ediakan peun#uk enang rekening-rekening !ang sama !ang dipegang oleh #enis-#enis lembaga keuangan lain% 1*% .impli)ied DDD or redu+ed measures +ould also be a++epable )or 3arious !pes o) produ+s or ransa+ions su+h as (eEamples onl!)= U 4i)e insuran+e poli+ies "here he annual premium is no more han U.DJ;UR 1((( or a single premium o) no more han U.DJ;UR *5((% U Insuran+e poli+ies )or pension s+hemes i) here is no surrender +lause and he poli+! +anno be used as +ollaeral% U 1 pension$ super-annuaion or similar s+heme ha pro3ides reiremen bene)is o emplo!ees$ "here +onribuions are made b! "a! o) dedu+ion )rom "ages and he s+heme rules do no permi he assignmen o) a memberAs ineres under he s+heme% 1,% Dounries +ould also de+ide "heher )inan+ial insiuions +ould appl! hese simpli)ied measures onl! o +usomers in is o"n #urisdi+ion or allo" hem o do )or +usomers )rom an! oher #urisdi+ion ha he original +ounr! is sais)ied is in +omplian+e "ih and has e))e+i3el! implemened he B1TB Re+ommendaions% .impli)ied DDD measures are no a++epable "hene3er here is suspi+ion o) mone! laundering or erroris )inan+ing or spe+i)i+ higher risk s+enarios appl!% R*-933*&1%6)9& 6 Dounries are en+ouraged o eEend he reTuiremens o) Re+ommendai on ' o indi3iduals "ho hold prominen publi+ )un+ions in heir o"n +ounr!% R*-933*&1%6)9& 9 This Re+ommendaion does no appl! o ousour+ing or agen+! relaionships% This Re+ommendaion also does no appl! o relaionships$ a++ouns or ransa+ions be"een )inan+ial insiuions )or heir +liens% Those relaionships are addressed b! Re+ommendaions 5 and /% R*-933*&1%6)9&' 10 %&1 11 In relaion o insuran+e business$ he "ord 8ransa+ions9 should be undersood o re)er o he insuran+e produ+ isel)$ he premium pa!men and he bene)is% R*-933*&1%6)9& 13 1% The re)eren+e o +riminal a+i3i! in Re+ommendaion 1, re)ers o= a) all +riminal a+s ha "ould +onsiue a predi+ae o))en+e )or mone! laundering in he #urisdi+ionH or b) a a minimum o hose o))en+es ha "ould +onsiue a predi+ae o))en+e as reTuired b! Re+ommendaion 1% Dounries are srongl! en+ouraged o adop alernai3e (a)% 1ll suspi+ious ransa+ions$ in+luding aemped ransa+ions$ should be repored regardless o) he amoun o) he ransa+ion% *% In implemening Re+ommendaion 1,$ suspi+ious ransa+ions should be repored b! )inan+ial insiuions regardless o) "heher he! are also hough o in3ol3e aE maers% Dounries should ake ino a++oun ha$ in order o deer )inan+ial insiuions )rom reporing a suspi+ious ransa+ion$ mone! launderers ma! seek o sae iter alia ha heir ransa+ions relae o aE maers% R*-933*&1%6)9& 14 (ipping o))) &here la"!ers$ noaries$ oher independen legal pro)essionals and a++ounans a+ing as independen legal pro)essionals seek o dissuade a +lien )rom engaging in illegal a+i3i!$ his does no amoun o ipping o))%
1*% Pemeriksaan erhadap nasabah !ang disederhanakan aau dikurangi #uga dibolehkan unuk berbagai #enis produk aau ransaksi misaln!a (han!a +onoh)= U Polis asuransi #i"a dimana premi ahunaan idak lebih dari 1((( U. DolarJ;UR aau sau premi dengan nilai idak lebih dari *5(( U. DolarJ;UR% U Polis asuransi dengan skema pensiun #ika idak ada klausul pen!erahan dan polis U Tidak bisa di#adikan sebagai #aminan% U .kema pensiun$ super#auatio aau se#enisn!a !ang memberikan un#angan pensiun kepada kar!a"an$ dimana konribusi dibua dengan +ara mengurangi ga#i dan auran skema idak membolehkan dialihkan% 1,% Negara-negara dapa #uga memuuskan apakah lembaga keuangan menerapkan pemeriksaan !ang disederhanakan ini erhadap nasabah di dalam #urisdiksin!a sendiri aau membolehkann!a erhadap nasabah dari #urisdiksi lain dimana negara asal elah memenuhi kepauhan dengan dan melaksanakan Rekomendasi B1TB !ang berlaku% Pemeriksaan !ang disederhanakan idak boleh dilakukan #ika erdapa dugaan keras pen+u+ian uang aau pendanaan eroris aau adan!a skenario risiko inggi erenu% R*(93*&1%') 6 Negara-negara dian#urkan unuk memperluas pers!araan Rekomendasi ' erhadap indi3idu !ang memegang )ungsi !ang dikenal umum di negaran!a% R*(93*&1%') 9 Rekomendasi ini idak berlaku erhadap perusahaan ou outsour"i! aau keagenan% Rekomendasi ini #uga idak berlaku erhadap hubungan$ rekening aau ransaksi anara lembaga keuangan dengan klien% 6ubungan-hubungan ini diaur dalam keenuan Rekomendasi 5 dan /% R*(93*&1%') 10 %&1 11 Unuk usaha perasuransian$ kaa 8ransaksi9 diarikan sebagai produk asuransi iu sendiri$ pemba!aran premi dan anggungan% R*(93*&1%') 13 1% Re)erensi aas aki3ias pidana menuru Rekomendasi 1, berari= a) semua indak pidana !ang berupakan indak pidana asal pen+u+ian uang di #ursdiksiH aau b) minimum$ indak pidana-indak pidana !ang merupakan indak pidana asal sebagaimana diaur dalam Rekomendasi 1%Negara-negara sanga dian#urkan mengadopsi alernai) (a)% .emua ransaksi !ang men+urigakan$ ermasuk per+obaan melakukan ransaksi$ harus dilaporkan idak erkai dengan #umlah ransaksi% *% Dalam melaksanakan Rekomendasi 1,$ ransaksi !ang men+urigakan harus dilaporkan oleh lembaga keuangan anpa mengindahkan apakah mereka #uga diperimbangkan erliba masalah pa#ak% Negara-negara harus mengambil indakan !ang$ dengan maksud men+egah lembaga keuangan dari pelaporan ransaksi !ang men+urigakan$ pelaku pen+u+ian uang dapa men+ari segala +ara dengan men!aakan iter alia bah"a ransaksin!a erkai dengan masalah pa#ak% R*(93*&1%') 14 (tippi! o22) 7eika penga+ara$ noaries$ pro)esi hukum mandiri lainn!a dan akunan !ang berindak sebagai pro)esi hukum mandiri berusaha men+egah klien dari upa!a melakukan kegiaan illegal$ hal ini ermasuk tippi! o22%
R*-933*&1%6)9& 15 The !pe and eEen o) measures o be aken )or ea+h o) he reTuiremens se ou in he Re+ommendaion should be appropriae ha3ing regard o he risk o) mone! laundering and erroris )inan+ing and he si<e o) he business% Bor )inan+ial insiuions$ +omplian+e managemen arrangemens should in+lude he appoinmen o) a +omplian+e o))i+er a he managemen le3el% R*-933*&1%6)9& 16 1% I is )or ea+h #urisdi+ion o deermine he maers ha "ould )all under legal pro)essional pri3ilege or pro)essional se+re+!% This "ould normall! +o3er in)ormaion la"!ers$ noaries or oher independen legal pro)essionals re+ei3e )rom or obain hrough one o) heir +liens= (a) in he +ourse o) as+eraining he legal posiion o) heir +lien$ or (b) in per)orming heir ask o) de)ending or represening ha +lien in$ or +on+erning #udi+ial$ adminisrai3e$ arbiraion or mediaion pro+eedings% &here a++ounans are sub#e+ o he same obligaions o) se+re+! or pri3ilege$ hen he! are also no reTuired o repor suspi+ious ransa+ions% *% Dounries ma! allo" la"!ers$ noaries$ oher independen legal pro)essionals and a++ounans o send heir .TR o heir appropriae sel)-regulaor! organi<aions$ pro3ided ha here are appropriae )orms o) +ooperaion be"een hese organi<aions and he BIU% R*-933*&1%6)9& 23 Re+ommendaion *, should no be read as o reTuire he inrodu+ion o) a s!sem o) regular re3ie" o) li+ensing o) +onrolling ineress in )inan+ial insiuions merel! )or ani-mone! laundering purposes$ bu as o sress he desirabili! o) suiabili! re3ie" )or +onrolling shareholders in )inan+ial insiuions (banks and non-banks in pari+ular) )rom a B1TB poin o) 3ie"% 6en+e$ "here shareholder suiabili! (or 8)i and proper9) ess eEis$ he aenion o) super3isors should be dra"n o heir rele3an+e )or ani-mone! laundering purposes% R*-933*&1%6)9& 25 &hen +onsidering he )eedba+k ha should be pro3ided$ +ounries should ha3e regard o he B1TB -es Pra+i+e 2uidelines on Pro3iding Beedba+k o Reporing Binan+ial Insiuions and ?her Persons% R*-933*&1%6)9& 26 &here a +ounr! has +reaed an BIU$ i should +onsider appl!ing )or membership in he ;gmon 2roup% Dounries should ha3e regard o he ;gmon 2roup .aemen o) Purpose$ and is Prin+iples )or In)ormaion ;E+hange -e"een Binan+ial Inelligen+e Unis )or :one! 4aundering Dases% These do+umens se ou imporan guidan+e +on+erning he role and )un+ions o) BIUs$ and he me+hanisms )or eE+hanging in)ormaion be"een BIU% R*-933*&1%6)9& 27 Dounries should +onsider aking measures$ in+luding legislai3e ones$ a he naional le3el$ o allo" heir +ompeen auhoriies in3esigaing mone! laundering +ases o pospone or "ai3e he arres o) suspe+ed persons andJor he sei<ure o) he mone! )or he purpose o) ideni)!ing persons in3ol3ed in su+h a+i3iies or )or e3iden+e gahering% &ihou su+h measures he use o) pro+edures su+h as +onrolled deli3eries and under+o3er operaions are pre+luded%
R*(93*&1%') 15 5enis indakan dan perluasann!a !ang dilakukan aas seiap pers!araan !ang diaur dalam Rekomendasi harus epa dengan memperimbangkan risiko pen+u+ian uang dan pendanaan eroris dan besaran usaha% Unuk lembaga keunangan$ pengauran mana#emen kepauhan harus ermasuk pengangkaan seorang "omplia"e o22i"er di ingka mana#emen% R*(93*&1%') 16 1% Ini unuk seiap #urisdiksi gunakan menenukan hal-hal !ang ermasuk dalam kerahasiaan #abaan aau keisime"aan pro)esi hukum% 6al ini biasan!a men+akup in)ormasi !ang dierima aau didapa penga+ara$ noaris aau pro)esi hukum mandiri lainn!a dari salah sau klien= (a) dalam hal menenukan posisi hukum klien$ aau (b) dalam men#alankan ugasn!a me"akili aau membela klien di$ aau enang persidangan di pengadilan$ pengadilan aa usaha$ arbirasi aau mediasi% 5ika akunan unuk pada ke"a#iban- ke"a#iban !ang sama enang kerahasiaan #abaan dan keisime"aan pro)esi$ maka mereka #uga idak di"a#ibkan unuk melaporkan laporan ransaksi !ang men+urigakan% *% Negara-negara dapa mengi#inkan penga+ara$ noaris$ pro)esi hukum mandiri lainn!a dan akunan unuk mengirimkan .TR-n!a kepada organisasi sel2#re!ulator( !ang memba"ahin!a$ menginga bah"a erhadap beberapa benuk ker#asama !ang epa anara organisasi ini dengan BIU% R*(93*&1%') 23 Rekomendasi *, seharusn!a idak diba+a !ang mengharuskan pemberlakuan suau sisem ka#ian regular aas peri#inan "otrolli! iterest dalam lembaga keuangan khusus unuk u#uan ani pen+u+ian uang$ eapi unuk menekankan keinginan unuk melakukan ka#ian se+ara berkelan#uan aas "otrolli! sharehol*er di lembaga keuangan (eruama bank dan non-bank) dari sudu pandang B1TB% ?leh karenan!a$ keika pengu#ian erhadap keberlan#uan pemegang saham ada (aau 82it a* proper test9)$ perhaian penga"as harus diu#ukan kepada rele3ansin!a unuk u#uan ani pen+u+ian uang% R*(93*&1%') 25 7eika memperimbangkan umpan balik !ang harus disediakan$ negara-negara harus memperimbangkan 9+-9 Best Pra"ti"e ;ui*elies enang Pro4i*i! 9ee*ba"k to eporti! 9ia"ial Istitutios a* <ther Persos% R*(93*&1%') 26 7eika suau negara elah mendirikan BIU$ maka negara ersebu harus memperimbangkan unuk men#adi anggoa ;gmon 2roup% Negara-negara harus memperimbangkan /!mot ;roup Statemet o2 Purpose$ sera Prinsip Perukaran In)ormasi anara 9ia"ial Itelli!e"e 5it unuk penanganan kasus-kasus pen+u+ian uang% Dokumen-dokumen ini berisikan peun#uk enang )ungsi dan peranan BIU$ dan mekanisme perukaran in)ormasi anar BIU% R*(93*&1%') 27 Negara-negara harus memperimbangkan unuk mengambil indakan ermasuk membua undang-undang di ingka nasional unuk men#adikan pihak ber"enang dapa mengi3esigasi kasus-kasus pen+u+ian uang unuk menunda aau menolak penangkapan orang-orang !ang diduga dan aau men!ia uang dengan maksud mengideni)ikasi orang-orang !ang erliba dalam kegiaan ersebu aau unuk mengumpulkan buki% Tanpa indakanindakan ersebu$ penggunaan prosesur misaln!a "otrolle* *eli4er( dan kegiaan pen!amaran idak dapa dilakukan%
R*-933*&1%6)9& 38 Dounries should +onsider= a) ;sablishing an asse )or)eiure )und in is respe+i3e +ounr! ino "hi+h all or a porion o) +on)is+aed proper! "ill be deposied )or la" en)or+emen$ healh$ edu+aion$ or oher appropriae purposes% b) Taking su+h measures as ma! be ne+essar! o enable i o share among or be"een oher +ounries +on)is+aed proper!$ in pari+ular$ "hen +on)is+aion is dire+l! or indire+l! a resul o) +oordinaed la" en)or+emen a+ions% R*-933*&1%6)9& 40 1% Bor he purposes o) his Re+ommendaion= U 8Dounerpars9 re)ers o auhoriies ha eEer+ise similar responsibiliies and )un+ions% U 8Dompeen auhori!9 re)ers o all adminisrai3e and la" en)or+emen auhoriies +on+erned "ih +ombaing mone! laundering and erroris )inan+ing$ in+luding he BIU and super3isors% *% Depending on he !pe o) +ompeen auhori! in3ol3ed and he naure and purpose o) he +ooperaion$ di))eren +hannels +an be appropriae )or he eE+hange o) in)ormaion% ;Eamples o) me+hanisms or +hannels ha are used o eE+hange in)ormaion in+lude= bilaeral or mulilaeral agreemens or arrangemens$ memoranda o) undersanding$ eE+hanges on he basis o) re+ipro+i!$ or hrough appropriae inernaional or regional organi<aions% 6o"e3er$ his Re+ommendaion is no inended o +o3er +o-operaion in relaion o muual legal assisan+e or eEradiion% ,% The re)eren+e o indire+ eE+hange o) in)ormaion "ih )oreign auhoriies oher han +ounerpars +o3ers he siuaion "here he reTuesed in)ormaion passes )rom he )oreign auhori! hrough one or more domesi+ or )oreign auhoriies be)ore being re+ei3ed b! he reTuesing auhori!% The +ompeen auhori! ha reTuess he in)ormaion should al"a!s make i +lear )or "ha purpose and on "hose behal) he reTues is made% 4% BIUs should be able o make inTuiries on behal) o) )oreign +ounerpars "here his +ould be rele3an o an anal!sis o) )inan+ial ransa+ions% 1 a minimum$ inTuiries should in+lude= U .ear+hing is o"n daabases$ "hi+h "ould in+lude in)ormaion relaed o suspi+ious ransa+ion repors% U .ear+hing oher daabases o "hi+h i ma! ha3e dire+ or indire+ a++ess$ in+luding la" en)or+emen daabases$ publi+ daabases$ adminisrai3e daabases and +ommer+iall! a3ailable daabases% &here permied o do so$ BIUs should also +ona+ oher +ompeen auhoriies and )inan+ial insiuions in order o obain rele3an in)ormaion%
R*(93*&1%') 38 Negara-negara harus memperimbangkan= a) melakukan perampasan aas asse di Negara dimana semua aau sebagaian hara keka!aan !ang disia diseorkan unuk u#uan-u#uan penegakan hukum$ kesehaan$ pendidikan aau u#uan lainn!a% b) mengambil indakan !ang diperlukan agar dapa saling membagi harga keka!aan !ang disia anar negara aau dianara negara$ eruama keika pen!iaan se+ara langsung aau idak langsung merupakan hasil koordinasi anara penegak hukum% R*(93*&1%') 40 1% Unuk u#uan-u#uan Rekomendasi ini= U 86outerpart9 menun#uk pada pihak ber"enang !ang melaksankana anggung #a"ab dan )ungsi !ang sama% U 8Pihak -er"enang9 menun#uk pada semua pihak ber"enang adminisrasi dan penegak hukum !ang bersangkuan dengan pemberanasan pen+u+ian uang dan pendanaan eroris$ ermasuk BIU danbadan penga"as% *% -erdasarkan benuk pihak ber"enang !ang erliba dan si)a sera u#uan ker#asama$ #aringan !ang berbeda dapa digunakan unuk perukaran in)ormasi% Donoh mekanisme aau #aringan !agn digunakan unuk perukaran in)ormasi melipui= per#an#ian aau ker#asama$ noa kesepakaan$ perukaran aas dasar prinsip resiprosias$ baik bilaeral aau mulilaral$ aau melalui organisasi inernasional aau regional% 1kan eapi$ Rekomendasi ini idak dimaksudkan unuk men+akup ker#asama unuk banuan hukum imbal balik aau ekradisi% ,% Re)erensi aas perukaran in)ormasi idak langsung dengan pihak ber"enang di luar negeri selain "outerpart men+akup siuasisiuasi dimana in)ormasi !ang dimohon mele"ai dari pihak ber"enang asing ke pihak ber"enang asing lainn!a sebelum dierima oleh pihak ber"enang akhir !ang memohon% Pihak ber"enang !ang memohon in)ormasi harus selalu memberikan pern!aaan !ang #elas enang u#uan dan aas nama siapa permohonan dibua% 4% BIU harus dapa membua permohonan aas nama "outerpart asing asaln!a dimana hal ini bisa erkai dengan analisis ransaksi keuangan% .edikin!a$ permohonan harus memua= U menggeledah daabase sendiri !ang melipui in)ormasi erkai dengan laporan ransaksi !ang men+urigakan% U :enggeledah daabase lainn!a dimana hal ini dapa mungkin memiliki akses langsung aau idak$ ermasuk daabase penegakan hukum$ daabase publik$ daabase adminisrai) dan daabase s"asa !ang ersedia% 5ika hal ini dibolehkan$ BIU #uga harus menghubungi pihak ber"enang lainn!a dan lembaga keuangan guna mendapakan in)ormasi erkai%
#AT# S8*-)%4 R*-933*&1%6)9&' 9& T*$$9$)'6 #)&%&-)&, Re+ogni<ing he 3ial imporan+e o) aking a+ion o +omba he )inan+ing o) errorism$ he B1TB has agreed hese Re+ommendaions$ "hi+h$ "hen +ombined "ih he B1TB Bor! Re+ommendaions on mone! laundering$ se ou he basi+ )rame"ork o dee+$ pre3en and suppress he )inan+ing o) errorism and erroris a+s% &3 Ratification and &mplementation of the UN &nstruments ;a+h +ounr! should ake immediae seps o rai)! and o implemen )ull! he 1999 Unied Naions Inernaional Don3enion )or he .uppression o) he Binan+ing o) Terrorism% Dounries should also immediael! implemen he Unied Naions resoluions relaing o he pre3enion and suppression o) he )inan+ing o) erroris a+s$ pari+ularl! Unied Naions .e+uri! Doun+il Resoluion 1,/,% &&3 %riminali4ing the Financing of Terrorism and Associated 'one* !aundering ;a+h +ounr! should +riminali<e he )inan+ing o) errorism$ erroris a+s and erroris organi<aions% Dounries should ensure ha su+h o))en+es are designaed as mone! laundering predi+ae o))en+es% &&&3 Free4ing and %onfiscating Terrorist Assets ;a+h +ounr! should implemen measures o )ree<e "ihou dela! )unds or oher asses o) erroriss$ hose "ho )inan+e errorism and erroris organi<aions in a++ordan+e "ih he Unied Naions resoluions relaing o he pre3enion and suppression o) he )inan+ing o) erroris a+s% ;a+h +ounr! should also adop and implemen measures$ in+luding legislai3e ones$ "hi+h "ould enable he +ompeen auhoriies o sei<e and +on)is+ae proper! ha is he pro+eeds o)$ or used in$ or inended or allo+aed )or use in$ he )inan+ing o) errorism$ erroris a+s or erroris organi<aions% &53 Reporting )uspicious Transactions Related to Terrorism I) )inan+ial insiuions$ or oher businesses or eniies sub#e+ o ani-mone! laundering obligaions$ suspe+ or ha3e reasonable grounds o suspe+ ha )unds are linked or relaed o$ or are o be used )or errorism$ erroris a+s or b! erroris organi<aions$ he! should be reTuired o repor prompl! heir suspi+ions o he +ompeen auhoriies% 53 &nternational %o-operation ;a+h +ounr! should a))ord anoher +ounr!$ on he basis o) a rea!$ arrangemen or oher me+hanism )or muual legal assisan+e or in)ormaion eE+hange$ he greaes possible measure o) assisan+e in +onne+ion "ih +riminal$ +i3il en)or+emen$ and adminisrai3e in3esigaions$ inTuiries and pro+eedings relaing o he )inan+ing o) errorism$ erroris a+s and erroris organi<aions% Dounries should also ake all possible measures o ensure ha he! do no pro3ide sa)e ha3ens )or indi3iduals +harged "ih he )inan+ing o) errorism$ erroris a+s or erroris organi<aions$ and should ha3e pro+edures in pla+e o eEradie$ "here possible$ su+hindi3iduals%
R*(93*&1%') K2+'+' #AT# 6*&6%&, P*&1%&%%& T*$9$)' :enginga peningn!a dilakukan upa!a pemberanasan erhadap pendanaan erorisme$ B1TB men!epakai beberapa Rekomendasi beriku ini$ dimana$ #ika digabungkan dengan ;mpa Puluh Rekomendasi B1TB enang pen+u+ian uang$ mengaur enang kerangka dasar unuk mendeeksi$ men+egah dan memberanas pendanaan erorisme dan kegiaan eroris% &3 Ratifikasi dan Pelaksanaan "etentuanketentuan P .eiap negara harus mengambil indakan sesegera mungkin merai)ikasi dan melaksanakan keenuan the 1BBB 5ite* Natios Iteratioal 6o4etio enang the Suppressio o2 the 9ia"i! o2 -errorism se+ara men!eluruh% Negara-negara #uga harus se+epan!a melaksanakan berbagai resolusi P-- berkaian dengan pen+egahan dan pemberanasan pendanaan kegiaan eroris$ eruama keenuan 5ite* Natios Se"urit( 6ou"il Resolutio 1F7F% &&3 "riminalisasi Pendanaan Terorisme dan Pencucian Uang .eiap negara harus mengkriminalisasi pendanaan erhadap erorisme$ kegiaan eroris dan organisasi eroris% Negaranegara #uga harus men#amin agar indak pidana ersebu diperlakukan sebagai indak pidana asal pen+u+ian uang% &&&3 Pemblokiran dan Pen*itaan .arta "eka*aan Teroris .eiap negara harus melakukan berbagai upa!a unuk memblokir se+epan!a dana aau hara keka!aan lainn!a milik eroris !ang membia!ai erorisme dan organisasi eroris menuru berbagai resolusi P-- berkaian dengan pen+egahan dan pemberanasan pendanaan kegiaan eroris% .eiap negara #uga harus mengadopsi dan melakukan berbagai upa!a$ ermasuk membua undang-undang$ !ang men#adikan pihak ber"enang dapa memblokir dan men!ia keka!aan !ang merupakan hasil indak pidana$ aau digunakan dalam$ aau dimaksudkan aau dialokasikan unuk digunakan dalam kegiaan eroris aau organisasi eroris% &53 Pelaporan Transaksi-transaksi *ang 'encurigakan Terkait dengan Terorisme 5ika lembaga keuangan$ aau badan usaha aau perusahaan lainn!a !ang unduk erhadap ke"a#iban ani pen+u+ian uang$ menduga aau memiliki alasan kua unuk menduga bah"a dana erkai aau erhubung dengan$ aau digunakan unuk erorisme$ kegiaan eroris aau organisasi eroris$ maka mereka "a#ib melaporkan dugaan-dugaan ersebu segera kepada pihak ber"enang% 53 "er0asama &nternasional .eiap negara harus mendukung negara lain berdasarkan suau per#an#ian$ kesepakaan aau mekanisme lain dalam hal banuan hukum imbal balik aau perukaran in)ormasi$ berbagai banuan lain !ang dimungkinkan berkaian dengan penanganan indak pidana$ penegakan hukum perdaa$ dan in3esigasi adminisrai)$ permohonan dan persidangan berkaian dengan pendanaan erorisme$ kegiaan eroris dan organisasi eroris% Negara-negara #uga harus mengambil segala upa!a unuk men#amin agar mereka idak men!ediakan sa)e ha3ens kepada perorangan !ang diuduh melakukan pendanaan erorisme$ kegiaan eroris dan organisasi eroris$ sera harus memiliki aa +ara mengekradisi orang ersebu$ #ika dimungkinkan%
5&3 Alternati(e Remittance ;a+h +ounr! should ake measures o ensure ha persons or legal eniies$ in+luding agens$ ha pro3ide a ser3i+e )or he ransmission o) mone! or 3alue$ in+luding ransmission hrough an in)ormal mone! or 3alue rans)er s!sem or ne"ork$ should be li+ensed or regisered and sub#e+ o all he B1TB Re+ommendaions ha appl! o banks and non-bank )inan+ial insiuions% ;a+h +ounr! should ensure ha persons or legal eniies ha +arr! ou his ser3i+e illegall! are sub#e+ o adminisrai3e$ +i3il or +riminal san+ions% 5&&3 1ire Transfers Dounries should ake measures o reTuire )inan+ial insiuions$ in+luding mone! remiers$ o in+lude a++urae and meaning)ul originaor in)ormaion (name$ address and a++oun number) on )unds rans)ers and relaed messages ha are sen$ and he in)ormaion should remain "ih he rans)er or relaed message hrough he pa!men +hain% Dounries should ake measures o ensure ha )inan+ial insiuions$ in+luding mone! remiers$ +ondu+ enhan+ed s+ruin! o) and monior )or suspi+ious a+i3i! )unds rans)ers "hi+h do no +onain +omplee originaor in)ormaion (name$ address and a++oun number)% 5&&&3 Non-profit +rgani4ations Dounries should re3ie" he adeTua+! o) la"s and regulaions ha relae o eniies ha +an be abused )or he )inan+ing o) errorism% Non-pro)i organi<aions are pari+ularl! 3ulnerable$ and +ounries should ensure ha he! +anno be misused= (i) b! erroris organi<aions posing as legiimae eniiesH (ii) o eEploi legiimae eniies as +onduis )or erroris )inan+ing$ in+luding )or he purpose o) es+aping asse )ree<ing measuresH and (iii) o +on+eal or obs+ure he +landesine di3ersion o) )unds inended )or legiimae purposes o erroris organi<aions% &63 %ash %ouriers Dounries should ha3e measures in pla+e o dee+ he ph!si+al +ross-border ransporaion o) +urren+! and bearer negoiable insrumens$ in+luding a de+laraion s!sem or oher dis+losure obligaion% Dounries should ensure ha heir +ompeen auhoriies ha3e he legal auhori! o sop or resrain +urren+! or bearer negoiable insrumens ha are suspe+ed o be relaed o erroris )inan+ing or mone! laundering$ or ha are )alsel! de+lared or dis+losed% Dounries should ensure ha e))e+i3e$ proporionae and dissuasi3e san+ions are a3ailable o deal "ih persons "ho make )alse de+laraion(s) or dis+losure(s)% In +ases "here he +urren+! or bearer negoiable insrumens are relaed o erroris )inan+ing or mone! laundering$ +ounries should also adop measures$ in+luding legislai3e ones +onsisen "ih Re+ommendaion , and .pe+ial Re+ommendaion III$ "hi+h "ould enable he +on)is+aion o) su+h +urren+! or insrumens%
5&3 7asa Penerimaan Uang Alternatif .eiap negara harus mengambil segala upa!a unuk men#amin agar seiap orang aau badan usaha$ ermasuk agen$ !ang men!ediakan #asa pengiriman uang aau dana$ ermasuk melalui sisem aau #aringan pengiriman uang aau dana in)ormal$ harus memiliki i#in aau erda)ar dan unduk erhadap semua Rekomendasi B1TB !ang diberlakukan erhadap bank dan lembaga keuangan non bank% Tiap negara harus men#amin agar seiap orang aau badan usaha !ang men!ediakan #asa ersebu se+ara idak sah dibebankan sanksi adminisrai)$ perdaa aau pidana% 5&&3 1ire Transfers .eiap negara harus mengambil segala upa!a me"a#ibkan lembaga keuangan ermasuk #asa pengiriman uang$ unuk memina in)ormasi akura dan asli (nama$ alama dan nomor rekening) enang rans)er dana dan pesan-pesan erkai !ang dikirim$ dan in)ormasi harus sama dengan rans)er dan pesan erkai melalui #aringan pemba!aran% Tiap negara harus mengupa!akan guna men#amin agar lembaga keuangan$ ermasuk #asa pengiriman uang$ melakukan pemeriksaan seksama aas kegiaan rans)er dana !ang men+urigakan dengan in)ormasi !ang idak lengkap (nama$ alama dan nomor rekening) sera memoniorn!a% 5&&&3 +rganisasi Non-profit Negara-negara harus mengka#i ke+ukupan aas perauran perundang-undangan mengaur enang badan usaha !ang dapa disalahgunakan unuk pendanaan erorisme% ?rganisasi non- pro)i eruama sekali renan$ dan negara-negara harus men#amin agar mereka idak dapa disalahgunakan= (i) oleh organisasi eroris unuk digunakan sebagai badan usaha sahH (ii) unuk mengeksploiasi badan usaha !ang sah sebagai medium unuk pendanaan eroris$ ermasuk unuk u#uan menghidari asse dari upa!a-upa!a pemblokiranH dan (iii) unuk men!embun!ikan aau men!amarkan pengiriman dana gelap !ang dimaksudkan unuk u#uan-u#uan sah unuk kepeningan organisasi eroris% &63 7asa "urir Uang Tunai Negara-negara harus berupa!a mendeeksi pengiriman maa uang dan ala pemba!aran aas ba"a linas negara se+ara )isik$ ermasuk sisem membua deklarasi aau ke"a#iban pelaporan lainn!a% Negara-negara harus men#amin bah"a pihak !ang ber"enang memiliki ke"enangan unuk menghenikan aau menahan maa uang aau ala pemba!aran aas ba"a !ang diduga kua erkai dengan pendanaan eroris aau pen+u+ian uang$ aau !ang dilaporkan aau dideklarasi se+ara idak benar% Negara-negara harus men#amin bah"a sanksi !ang e)eki)$ proporsional dan *issuasi4e ersedia unuk dibebankan kepada orang-orang !ang membua deklarasi aau pelaporan !ang idak benar% Dalam kasus #ika maa uang aau ala pemba!aran aas ba"a erkai dengan pendanaan eroris aau pen+u+ian uang$ negara-negara #uga harus mengambil berbagai indakan ermasuk pembuaan undang-undang !ang sesuai dengan Rekomendasi 7husus III !ang men#adikan maa uang aau ala pemba!aran aas ba"a ersebu dapa disia%