You are on page 1of 10

LIPOPROTEIN

Nama : Argia Anjani


NPM : 1102013041
Kelas : A










2
I. PENDAHULUAN

Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang di sintesis oleh
hati dan jaringan adipose harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk
digunakan dan disimpan. Karena lipid tidak larut di dalam air, masalah cara
pengangkutan lpid dalam plasma darah yang berbahan dasar air, dipecahkan
dengan cara menghubungkan lipid non polar (triasilgliserol dan ester
kolesteril) dengan lipid amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) serta protein
untuk menghasilkan lipoprotein yang dapat bercampur dengan air.
Pada omnivora, pemakan daging seperti manusia, kelebihan kalori
diserap ke dalam fase anabolic siklus makan, yang diikuti oleh periode
keseimbangan kalori negative ketika organisme menggunakan simpanan
karbohidrat dan lemaknya. Lipoprotein memerantarai siklus ini dengan
mengangkut lipid dari usus sebagai kilomikron dan dari hati sebagai
lipoprotein berdensitas sangat rendah (very low density lipoprotein, VLDL)
ke sebagian besar jaringan untuk di oksidasi dan ke jaringan adipose untuk
disimpan. Lipid dimobilisasi dari jaringan adipose sebagai asam lemak bebas
(free fatty acid, FFA) yang melekat pada albumin serum. Kelainan metabolism
lipoprotein menyebabkan berbagai hipo- atau hiperlipoproteinemia. Yang
tersering adalah diabetes mellitus; pada penyakit ini, terjadi defisiasi insulin
yang menyebabkan mobilisasi FFA secara berlebihan dibarengi rendahnya
pemanfaatan kilomikron dan VLDL sehingga terjadi hipertriasilgliserolemia.
Sebagian besar kondisi patologis lain yang mengenai transport lipid terutama
disebabkan oleh kelainan bawaan yang sebagian di antaranya menyebabka
hiperkolestrolemia dan aterosklerosis premature. Obesitas terutama obesitas
abdomen adalah factor risiko peningkatan mortalitas, hipertensi, diabetes
mellitus tipe 2, hyperlipidemia, hiperglikemia, dan berbagai disfungsi
endokrin.


II. LIPOPROTEIN






3
Lipoprotein adalah perakitan biokimia yang berisi protein dan lipid.
Lipid atau turunannya mungkin kovalen atau non-kovalen terikat pada protein.
Banyak enzim, pengangkut, protein struktural, antigen, dan racun yang
adhesins lipoprotein. Contoh termasuk kepadatan tinggi (HDL) dan kepadatan
rendah (LDL) lipoprotein yang memungkinkan lemak untuk dibawa dalam
aliran darah, protein transmembran mitokondria yang dari dan kloroplas, dan
bakteri fungsi lipoprotein partikel lipoprotein adalah untuk transportasi air-
larut lipid (lemak) dan kolesterol ke seluruh tubuh dalam darah.
Semua sel menggunakan dan bergantung pada lemak dan, untuk semua
sel-sel hewan, kolesterol sebagai blok bangunan untuk membuat membran
ganda yang digunakan sel untuk kedua kadar air pengendalian internal, elemen
air internal larut dan untuk mengatur struktur internal mereka dan sistem
protein enzimatik.
Partikel-partikel lipoprotein memiliki kelompok hidrofilik fosfolipid,
kolesterol dan apoprotein diarahkan ke luar. Karakteristik seperti membuat
mereka larut dalam air garam berbasis kolam darah. Trigliserida-lemak dan
ester kolesterol dilakukan secara internal, terlindung dari air dengan
monolayer fosfolipid dan apoprotein.
Interaksi protein membentuk permukaan partikel dengan (a) enzim
dalam darah, (b) dengan satu sama lain dan (c) dengan protein spesifik pada
permukaan sel menentukan apakah trigliserida dan kolesterol akan
ditambahkan ke atau dikeluarkan dari transportasi partikel lipoprotein tersebut.
Mengenai pengembangan ateroma dan kemajuan sebagai lawan regresi,
masalah utama selalu pola transportasi kolesterol, bukan konsentrasi kolesterol
itu sendiri.

Dalam Lipoprotein Terdapat Empat Kelas Utama Lipid
Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol (16%), fosfolipid (30%),
kolesterol (14%), dan ester kolesteril (36%) serta sedikit asam lemak rantai-
panjang tak-teresterifikasi (asam lemak bebas, FFA) (4%). Fraksi yang
terakhir ini, asam lemak bebas (FFA), secara metabolik adalah lemak plasma
yang palin aktif.

Empat Kelompok Utama Lipoprotein Plasma Telah Diketahui
Karena lemak kurang padat daripada air, berat jenis (desitas)
lipoprotein menurun seiring dengan peningkatan proporsi lipid terhadap
protein. Empat kelompok utama lipoprotein yang penting secara fisiologis dan
penting dalam diagnosis klinis telah berhasil diketahui. Keempatnya adalah
Kilomikron
VLDL
LDL
HDL

Penjelasan sebagai berikut:
a. Kilomikron
Kilomikron berasal dari penyerapan triasilgliserol dan lipid lain
di usus. Kilomikron merupakan lipoprotein terbesar dan paling ringan
karena kaya akan TAG. Kilomikron disintesis dalam sel epitel usus
halus, mengangkut lipid dalam makanan yang diabsorpsi dari usus ke
pembuluh limfe, selanjutnya ke sirkulasi darah. 80-90% TAG dalam
4
kilomikron diambil jaringan dengan bantuan enzim lipoprotein lipase
(LPL) di sel endotel kapiler jaringan. Setelah kehilangan TAG
kilomikron menjadi kilomikron remnant yang kaya kolesterol
kemudian mengikat pada reseptor di hati mengadakan endositosis,
degradasi oleh lisosom menjadi komponen komponennya.

b. VLDL
Lipoprotein berdensitas sangat rendah, disebut juga very low
density lipoproteins, VLDL, atau pra--lipoprotein. Lipoprotein ini
berasal dari hati untuk ekspor triasilgliserol Lipoprotein yang dibentuk
di hati ini yang kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi
LDL (low density Lipoproten). Bentuk Lipoprotein ini memiliki
komponen kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol
tersebut ke jaringan seperti dinding pembuluh darah.

c. LDL
Lipoprotein berdensitas rendah, disebut juga low density
lipoprotein, LDL, atau -lipoprotein. Lipoprotein ini yang
menggambarkan suatu tahap akhir metabolisme VLDL.
Sesuai dengan istilah penamaanya, kolesterol LDL (low density
liporotein) ini memiliki kadar protein lebih sedikit dan memiliki
kandungan kolesterol lebih banyak. Dalam perjalanannya ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah, kolesterol ini memiliki sifat yang
mudah sekali menempel pada dinding pembuluh darah.
Ketika proses penempelan pada dinding pembuluh darah ini
berakumulasi, timbunan tersebut menjadi plak lemak dan volumenya
bertambah hingga menyempitkan aliran dalam pembuluh darah. Ketika
sebuah aliran dalam pembuluh darah tersumbat, berbagai macam
ancaman yang fatal berpotensi menyerang tubuh manusia. Sebut
diantaranya stroke, penyakit jantung koroner dan lainnya bahkan
kematian. Akibatnya kolesterol golongan LDL dewasa ini akrab
dengan sebutan si kolesterol jahat.

d. HDL
Lipoprotein berdensitas tinggi, disebut juga high density
lipoprotein, HDL, atau -lipoprotein. Lipoprotein ini yang berperan
dalam transport kolesterol dan pada metabolisme VLDL dan
kilomikron.

Triasilgliserol adalah lipid utama pada kilomkikron dan VLDL,
sedangkan kolestrol dan fosfolipid masing-masing adalah lipid utama
pada LDL dan HDL.


5

Komposisi lipoprotein plasma darah manusia








Lipoprotein Terdiri dari Inti Nonpolar & Suatu Lapisan Permukaan
Lipid Amfipatik

Inti lipid nonpolar terutama terdiri dari triasilgliserol dan ester
kolesteril serta dikelilingi oleh satu lapisan permukaan molekul kolesterol dan
fosfolipid amfipatik. Molekul-molekul ini memiliki orientasi sedemikian rupa
sehingga gugus polarnya menghadap ke luar ke medium air, seperti pada
membrane sel. Gugus protein pada lipoprotein dikenal sebagai apolipoprotein
atau apoprotein yang membentuk hamper 70% dari sebagian HDL dan hanya
1% kilomikron. Sebagian apolipoprotein bersifat integral dan tidak dapat
dikeluarkan, sementara yang lain bebas untuk dipindahkan ke lipoprotein lain.


Distribusi Apolipoprotein Menentukan Karateristik Lipoprotein

Di setiap lipoprotein terdapat satu atau lebih apolipoprotein (protein
atau polipeptida). Apolipoprotein utama pada HDL (-lipoprotein) disebut A.
Apolipoprotein utama pada LDL (-lipoprotein) adalah apolipoprotein B (B-
100) yang juga ditemukan pada VLDL. Kilomikron mengandung bentuk apoB
yang terpotong (B-48) yang disintesis di usus, sementara B-100 disintesis di
Density
(g/mL)
Class Diameter (nm)
%
protein
%
cholesterol
%
phospholipid
% triacylglycerol
>1.063 HDL 5-15 33 30 29 4
1.019-1.063 LDL 18-28 25 50 21 8
1.006-1.019 IDL 25-50 18 29 22 31
0.95-1.006 VLDL 30-80 10 22 18 50
<0.95
Chylomicron
s
100-1000 <2 8 7 84
6
hati. Apo B-100 adalah salah satu rantai polipeptida tunggal yang diketahui
paling panjang, memiliki 4536 asam amino dan massa molekul 550.000 Da.
Apo B-48 (48% B-100) dibentuk dari mRNA yang sama seperti B-100 setelah
introduksi sebuah sinyal perhentian oleh suatu enzim penyunting RNA. Apo
C-I, C-II, dan C-III adalah polipeptida yang lebih kecil (massa molekul 7000-
9000 Da) yang bebas dipindahkan dari satu lipoprotein ke lipoprotein lain.
Apo E ditemukan di VLDL, HDL, kilomikron, dan sisa kilomikron; pada
orang normal apo-E membentuk 5-10% apolipoprotein VLDL total.
Apolipoprotein melakukan beberapa peran: (1) dapat membentuk
sebagian struktur lipoprotein, mis. C-II untuk lipoprotein lipase, A-I untuk
lesitin: Kolestrol asiltransferase, atau inhibitor enzim, misalnya apo A-II dan
apo C-III untuk lipoprotein lipase, apo C-I untuk protein pengangkut ester
kolesteril; dan (3) berfungsi sebagai ligan untuk interaksi dengan reseptor
lipoprotein di jaringan, misalnya apo B-100 dan apo E untuk reseptor LDL,
apo E untuk protein terkait-reseptor LDL (LDL reseptor-related protein, LRP)
yang diidentifikasi sebagai reseptor sisa, dan apo A-I untuk reseptor HDL.
Namun, fungsi apo A-IV dan apo D masih belum diketahui pasti
meskipun apo D diperkirajan merupakan factor penting dalam penyakit
neurodegenerative manusia.






Lipoprotein structure (chylomicron) ApoA, ApoB, ApoC, ApoE (apolipoproteins);
T (triacylglycerol); C (cholesterol); green (phospholipids)



Metabolisme Lipoprotein

Penanganan lipoprotein dalam tubuh disebut sebagai metabolisme lipoprotein.
Hal ini dibagi menjadi dua jalur, eksogen dan endogen, tergantung sebagian besar
pada apakah lipoprotein tersebut terdiri terutama dari makanan (eksogen) lipid atau
apakah mereka berasal dalam hati (endogen).
7
A. Jalur eksogen
Sel-sel epitel yang melapisi usus halus mudah menyerap lipid dari diet. Ini
lipid, termasuk trigliserida, fosfolipid, dan kolesterol, dirakit dengan apolipoprotein
B-48 ke dalam kilomikron. Kilomikron ini lahir disekresikan dari sel epitel usus ke
dalam sirkulasi limfatik dalam sebuah proses yang bergantung pada apolipoprotein B-
48. Saat mereka beredar melalui pembuluh limfatik, kilomikron baru lahir memotong
sirkulasi hati dan yang dikeringkan melalui duktus toraks ke dalam aliran darah.
Dalam aliran darah, partikel HDL menyumbang apolipoprotein C-II dan
apolipoprotein E ke chylomicron baru lahir; chylomicron sekarang dianggap dewasa.
Via apolipoprotein C-II, kilomikron matang mengaktifkan lipoprotein lipase (LPL),
suatu enzim pada sel endotel yang melapisi pembuluh darah. LPL mengkatalisis
hidrolisis triacylglycerol (yaitu gliserol kovalen bergabung dengan tiga asam lemak)
yang pada akhirnya melepaskan gliserol dan asam lemak dari kilomikron. Gliserol
dan asam lemak kemudian dapat diserap dalam jaringan perifer, terutama adiposa dan
otot, untuk energi dan penyimpanan.
Para kilomikron dihidrolisis sekarang dianggap sisa-sisa chylomicron. Sisa-
sisa chylomicron terus beredar sampai mereka berinteraksi melalui apolipoprotein E
dengan reseptor chylomicron sisa-sisa, yang ditemukan terutama di hati. Interaksi ini
menyebabkan sisa-sisa endositosis chylomicron, yang kemudian dihidrolisis dalam
lisosom. Hidrolisis lisosomal rilis gliserol dan asam lemak ke dalam sel, yang dapat
digunakan untuk energi atau disimpan untuk digunakan kemudian.
B. Jalur endogen
Hati adalah sumber penting dari lipoprotein, terutama VLDL. Triacylglycerol
dan kolesterol dirakit dengan apolipoprotein B-100 untuk membentuk partikel VLDL.
Partikel VLDL yang baru lahir yang dilepaskan ke dalam aliran darah melalui proses
yang tergantung pada apolipoprotein B-100.
Seperti dalam metabolisme chylomicron, apolipoprotein C-II dan
apolipoprotein E partikel VLDL yang diperoleh dari partikel HDL. Setelah sarat
dengan apolipoproteins C-II dan E, partikel VLDL yang baru lahir dianggap dewasa.
Sekali lagi seperti kilomikron, VLDL partikel beredar dan menemukan LPL
diekspresikan pada sel endotel. Apolipoprotein C-II mengaktifkan LPL, menyebabkan
hidrolisis partikel VLDL dan pelepasan gliserol dan asam lemak. Produk ini dapat
diserap dari darah oleh jaringan perifer, terutama adiposa dan otot. Partikel-partikel
VLDL dihidrolisis sekarang disebut sisa-sisa atau density lipoprotein VLDL
menengah (IDLs). Sisa-sisa VLDL dapat beredar dan, melalui interaksi antara
apolipoprotein E dan reseptor sisa, diserap oleh hati, atau mereka dapat lebih
dihidrolisa dengan hati lipase.
Hidrolisis dengan hati melepaskan gliserol dan asam lemak lipase,
meninggalkan sisa-sisa IDL, disebut lipoprotein densitas rendah (LDL), yang
mengandung kandungan kolesterol yang relatif tinggi. LDL beredar dan diserap oleh
hati dan sel-sel perifer. Pengikatan LDL ke jaringan target terjadi melalui interaksi
antara reseptor LDL dan apolipoprotein B-100 atau E pada partikel LDL. Penyerapan
terjadi melalui endositosis, dan diinternalisasi partikel LDL dihidrolisis dalam
lisosom, melepaskan lipid, terutama kolesterol.
8
KELAINAN LIPOPROTEIN

1. Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar
lipid/ lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2,
yaitu:
a. Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya
kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara
kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan
yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di
bawah jaringan kulit).
b. Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh
suatu penyakit tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid,
penyakit hepar & penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat
reversibel (berulang).
Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak,
seperti : Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen).
Penyebab hiperlipidemia:
a. Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
b. Penyebab sekunder, seperti:
1. Usia
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia.
2. Jenis kelamin
Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah
menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
3. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
4. Obesitas / kegemukan
5. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega,
margarin, whole milk, es krim, keju, daging berlemak.
6. Kurang melakukan olah raga
7. Penggunaan alkohol
8. Merokok
9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
10. Gagal ginjal
11. Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
12. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti
estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu).

2. Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
(dislipidemia) yang mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl. (perkeni
2004). Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol LDL di dalam
darah. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan
kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan
kolesterol HD.


9
Penyebab Hiperkolesterolemia

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Bisa disebabkan
oleh faktor genetik seperti pada hiperkolesterolemia familial dan hiperkoleterolemia
poligenik, juga bisa disebabkan faktor sekunder akibat dari penyakit lain seperti
diabetes mellitus, sindroma nefrotik serta faktor kebiasaan diet lemak jenuh
(saturated fat), kegemukan dan kurang olahraga.
Hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh penyakit lain tampak pada table berikut

Penyakit penyebab Kelainan lipid
Diabetes mellitus (DM) TG dan HDL
Gagal ginjal kronis TG
Sindrom nefrotik Kolesterol total
Hipotiroidisme Koleterol total
Penyalahgunaan alcohol TG
Kholestasis Kolesterol total
Kehamilan TG
Obat-obatan (kontrasepsi oral, diuretic, beta
bloker, kortikosteroid)
TG dan atau Kolesterol total ,
HDL

Hiperkolesterolemia dibedakan menjadi :

a. Hiperkolesterolemia Poligenik
Tipe ini merupakan hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan,
merupakan interaksi antara kelainan genetik yang multipel, nutrisi dan faktor-
faktor lingkungan lainnya serta memiliki lebih dari satu dasar metabolik.
Penyakit ini biasanya tidak disertai dengan xantoma.
b. Hiperkolesterolemia Familial
Penyakit yang diturunkan ini terjadi akibatkan oleh adanya defek gen
pada reseptor LDL permukaan membran sel tubuh. Ketidakadaan reseptor ini
menyebabkan hati tidak bisa mengabsorpsi LDL. Karena mengganggap LDL
tidak ada, hati kemudian memproduksi VLDL yang banyak ke dalam plasma.
Pada pasien dengan Hiperkolesterolemia familial ditemukan kadar kolesterol
total mencapai 600 sampai 1000 mg/dl atau 4 sampai 6 kali dari orang normal.
Banyak pasien ini meninggal sebelum berumur 20 tahun akibat infark
miokard.


3. Hiperlipidemia campuran
Hiperlipidemia campuran yaitu mana kala kadar kolesterol dan
trigliserida meningkat dalam darah.








10

DAFTAR PUSTAKA

Murray, Robert K. et al. 2009. Biokimia Harper. Ed 27. Jakarta: EGC.

Price, S. A, (1995), Patofisiologi; Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi IV,
Penerbit Buku Kedokteran; EGC. Jakarta.

www.news-medical.net

You might also like