Professional Documents
Culture Documents
u
) P
maks *
+
o ,,,,,
-.2
%orelasi emperis yang diperluas antar kekuatan tarik dengan sifat mekanik
lainnya seperti kekerasan dan kekuatan lelah, sering dipergunakan. 3ubungan
tersebut hanya terbatas pada hasil penelitian beberapa jenis material.
2.3.2 Kekuatan !ulu"
%ekuatan luluh menyatakan besarnya tegangan yang dibutuhkan tegangan yang
dibutuhkan untuk berdeformasi plastis material. Pengukuran besarnya tegangan
pada saat mulai terjadi deformasi plastis atau batas luluh, tergantung pada
kepekaan pengukuran regangan. Sebagian besar material mengalami perubahan
sifat dari elastis menjadi plastis, yang berlangsung sedikit demi sedikit dan titik
saat deformasi plastis mulai terjadi, sukar ditentukan secara teliti. Sehingga
kekuatan luluh sering dinyatakan sebagai kekuatan luluh offset, yaitu besarnya
tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kecil deformasi plastis
yang ditetapkan 'regangan offset(. %ekuatan luluh offset ditentukan tegangan pada
perpotongan antara kur!a tegangan-regangan dengan garis sejajar dengan
kemiringan kur!a pada regangan tertentu. Di +merika Serikat regangan offset
ditentukan sebesar 4,- atau 4,. 5 ' e ) 4,44- atau 4,44. mm*mm(
y
) P
'offset(
* +
o
,,.-.0
Gambar 2.# %ur!a tegangan regangan yang mengindikasikan kriteria luluh
1eberapa bahan pada dasarnya tidakmempunyai bagian linear pada kur!a
tegangan-regangan, misalnya tembaga lunak atau besi cor kelabu. ntuk bahan-
bahan tersebut, metode offset tidak dapat digunakan dan untuk pemakaian praktis,
kekuatan luluh didiefinisikan sebagai tegangan yang diperlukan untuk
menghasilkan regangan total tertentu, misalnya e ) 4,6 5.
2.3.3 Keuletan $e%
%euletan adalah suatu besaran kualitatif dan sifat subyektif suatu bahan, yang
secara umum pengukurannya dilakukan untuk memenuhi tiga kepentingan, yaitu:
$enyatakan besarnya deformasi yang mampu dialami suatu material,
tanpa terjadi patah. 3al ini penting untuk proses pembentukan logam,
seperti pengerolan dan ekstruksi.
$enunjukkan kemampuan logam untuk mengalir secara plastis sebelum
patah.%euletan logam yang tinggi menunjukkan kemungkinan yang besar
untuk berdeformasi secara lokal tanpa terjadi perpatahan.
Sebagai petunjuk adanya perubahan kondisi pengolahan.
kuran keuletan dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas suatu bahan,
walaupun tidak ada hubungan langsung antara keuletan dengan perilaku dalam
pemakaian bahan.
7ara untuk menentukan keuletan yang diperoleh dari uji tarik adalah regangan
teknis pada saat patah 'e
f
(, yang biasa disebut perpanjangan dan pengukuran luas
penampang pada patahan '8(. %edua sifat ini didapat setelah terjadi patah, dengan
cara menaruh benda uji kembali, kemudian diukur panjang akhir benda uji '/
f
(
dan diameter pada patahan 'D
f
(, untuk menghitung luas penampang patahan '+
f
(.
e
f
)
' /
f
/
o
( * /
o
,,,..-.6
8 ) ' +
o
+
f
( * +
o
,,,.-.9
1aik perpanjangan maupun pengurangan luas penampang, biasanya dinyatakan
dalam persentase. %arena cukup besar bagian deformasi plastis yang akan
terkonsentrasi pada daerah penyempitan setempat, maka harga e
f
akan
bergantung pada panjang ukur awal '/
o
(. $akin kecil panjang ukur, makin besar
pengaruhnya pada perpanjangan keseluruhan. :leh karena itu bila diberikan harga
persentase perpanjangan, maka panjang ukur /
o
akan selalu disertakan.
2.3.4 Modulus &lastisitas $ & %
;radien bagian linear awal kur!a tegangan-regangan adalah modulus elastisitas
atau modulus <oung. $odulus elastisitas adalah ukuran kekakuan suatu bahan.
$akin besar modulus elastisitas makin kecil regangan elastis yang dihasilkan
akibat pemberian tegangan.
$odulus elastisitas dirumuskan seperti persamaan -.=.
> ) * e ,,,,,.-.=
$odulus elastisitas biasanya diukur pada temperatur tinggi dengan metode
dinamik.
2.3.5 Kelentingan (Resilience)
%elentingan adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi pada waktu
berdeformasi secara elastis dan kembali kebentuk awal apabila bebannya
dihilangkan. %elentingan biasa dinyatakan sebagai modulus kelentingan, yaitu
energi regangan tiap satuan !olume yang dibutuhkan untuk menekan bahan dari
tegangan nol hingga tegangan luluh. $odulus kelentingan (Resilience Mudulus)
dapat dicari dengan menggunakan persamaan -.?.
#
)
o
-
* -> ,,,,,-.?
2.3.6 Ketanggu"an $Toughness%
%etangguhan adalah jumlah energi yang diserap material sampai terjadi patah,
yang dinyatakan dalam @oule. >nergi yang diserap digunakan untuk berdeformasi,
mengikuti arah pembebanan yang dialami. Pada umumnya ketangguahan
menggunakan konsep yang sukar dibuktikan atau didefinisikan.."erdapat beberapa
pendekatan matematik untuk menentukan luas daerah dibawah kur!a tegangan-
regangan.
ntuk logam-logam ulet mempunyai kur!a yang dapat didekati dengan
persamaan-persamaan berikut:
"
u
.e
f
,,,..-.A
"
'
o
B
u
( e
f
* - ,,,..-..4
"
-*2 '
u
( e
f
.,,,..-...
2.3.7 Kur'a Tegangan (egangan Sesunggu"n)a
%ur!a tegangan regangan teknik tidak memberikan indikasi karekteristik
deformasi yang sesungguhnya, karena kur!a tersebut semuanya berdasarkan pada
dimensi awal benda uji, sedangkan selama pengujian terjadi perubahan dimensi.
Pada tarik untuk logam liat, akan terjadi penyempitan setempat pada saat beban
mencapai harga maksimum. %arena pada tahap ini luas penampang lintang benda
uji turun secara cepat, maka beban yang dibutuhkan untuk melanjutkan deformasi
akan segera mengecil.
%ur!a tegangan regangan teknik juga menurun setelah melewati beban
maksimum. %eadaan sebenarnya menunjukkan, logam masih mengalami
pengerasan regangan sampai patah sehingga tegangan yang dibutuhkan untuk
melanjutkan deformasi juga bertambah besar. "egangan yang sesungguhnya '
s
(
adalah beban pada saat manapun dibagi dengan luas penampang lintang benda uji,
A
o
dimana beban itu bekerja.
Gambar 2.* Perbandingan antara kur!a tegangan regangan teknik
Dengan kur!a tegangan regangan sesungguhnya