Physical Examination Biological Test Apparent Digestibility
DIET FORMULATION
FEED
Pelletability Acceptability Durability Water Stability Sizes/Fines Safety
Feeding/Husbandry
Bioengineering Management Health Breeding
WATER
FEED EFFICIENCY
PROFIT FISH FINANCIAL INPUT QUALITY
Gambar 2.3. Hubungan antara Pakan dengan Industri Akuakultur (Sumber : Watanabe, 1988)
Pakan dan Akuakultur
Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu berdasarkan pertimbangan kebutuhannya. Di dalam pakan terdapat protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang merupakan sumber energi dan gizi/nutrient bagi kultivan yang memegang peranan penting pada kesuksesan industri akuakultur. Dalam budidaya ikan secara intensif, pakan buatan disediakan untuk memenuhi kebutuhan ikan, dimana biaya pakan dapat mencapai 60% dari biaya produksi. Berdasarkan tingkat kebutuhannnya pakan buatan dapat dibagi menjadi tiga kelompok : yaitu (1) pakan tambahan, (2) pakan suplemen, dan (3) pakan utama. Pakan tambahan adalah pakan yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan pakan. Dalam hal ini, ikan yang dibudidayakan sudah mendapatkan pakan dari alam, namun jumlahnya belum memadai untuk tumbuh dengan baik sehingga perlu diberi pakan buatan sebagai pakan tambahan. Pakan suplemen adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menambah komponen nutrisi tertentu yang tidak mampu disediakan pakan alami. Sementara pakan buatan adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menggantikan sebagian besar atau keseluruhan pakan alami. Pakan buatan mampu meningkatkan produksi usaha akuakultur karena pakan buatan dapat diramu berdasarkan jumlah dan komposisi nutrien yang di sesuaikan denagn kebutuhan nutrien kultivan. Sehingga dengan pemberian pakan buatan pada kultivan di harapkan dapat melipatgandakan produksivitas usaha akuakultur terutama pada sistem budidaya intensif. Semakin meningkatnya industri pakan maka ketersedian lapangan kerja semakin luas sehingga akan meningkatkan status sosial-ekonomi masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan nasional serta meningkatkan pendapatan daerah dan negara. Faktor yang perlu diperhatikan sebelum meramu atau membuat suatu formulasi pakan antara lain kualitas bahan baku yang digunakan dan kebutuhan nutrisi kultivan. Kualitas bahan baku teridiri dari kualitas kimiawi dan fisik bahan baku, sedangkan kebutuhan nutrisi kultivan terdiri dari keseimbangan nutrisi dan daya cerna nutrisi bahan baku dan pakan. Setelah meramu suatu formulasi pakan, dapat dilihat kualitasnya dari pelletability (kemampuan bahan yang diproses menjadi pakan), durability (durasi ketahanan pakan dalam air), sizes/fines (Ukuran pakan yang harus sesuai bukaan mulut kultivan), acceptability (daya tarik pakan sehingga kultivan tertarik untuk mengkonsumsi pakan) , water stability (kestabilan/daya tahan pakan dalam air) dan safety (keamanan pakan, dimana pakan buatan harus aman bagi kultivan). Selain hal tersebut, kesuksesan pembudidayaan dipengaruhi pula oleh tingkat kesehatan benih dan manajement rekayasa biologi. Benih yang sehat dihasilkan oleh manajemen hatchery yang baik. Semua hal tersebut, jika berlangsung pada kondisi optimal akan diperoleh efisiensi pemanfaatan pakan. Tentunya, stabilitas kualitas air merupakan salah satu tanda efisiensi pakan berlangsung secara optimal.
TUGAS INDIVIDU TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PAKAN
HUBUNGAN PAKAN DAN INDUSTRI AKUAKULTUR
OLEH :
NUGRAWANGSA L221 12 008
PROGRAM STUDI BUDDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014