You are on page 1of 4

Sumber penjangkaran

Sumber intraoral
a. Gigi
Saat gigi digerakkan dengan cara ortodontik makan gigi yang lainnya bisa berperan
sebagai penjangkaran atau unit resistansi. Potensi penjangkaran dari gigi tergantung dari
beberapa faktor seperti bentuk akar, ukuran akar, jumlah akar, panjang akar dan inklinasi
akar.
Bentuk akar : ada tiga tipe akar; bulat, gepeng dan segitiga. Akar bulat dapat
menahan gaya dari arah mana saja. Akar gepeng dapat menahan gaya dari mesio-
distal dengan baik tapi untuk gaya dari arah bukal-lingual tidak terlalu baik. Akar
segitiga merupakan yang paling kuat diantara bulat ataupun gepeng.
Ukuran dan jumlah akar : gigi dengan akar yang besar dan lebih dari satu
memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menahan tekanan dibandingkan
dengan gigi yang memiliki akar tunggal.
Panjang akar : semakin panjang akar maka semakin kuat daya resistennya
terhadap perpindahan.
Inklinasi gigi : resistensi gigi akan semakin meningkat saat gaya untuk
menggerakkan gigi mengarah secara berlawanan dari inklinasi aksial gigi.
Gigi ankilosis : pergerakkan ortodontik terhadap gigi ankilosis tidak mungkin
terjadi maka gigi yang ankilosis merupakan penjangkaran yang sangat baik.

b. Tulang alveolar
Tulang alveolar disekitar gigi memiliki ketahanan akan pergerakan gigi hingga gaya
tertentu. Saat gaya yang diberikan melebihi batas, tulang alveolar membiarkan gigi
bergerak dengan remodelling tulang.
c. Tulang basal
Beberapa area tertentu dari tulang basal rahang dapat digunakan sebagai sumber
penjangkaran intraoral. Area nya yaitu palatum durum dan permukaan lingual dari
mandibula dekat regio akar. Area-area ini dapat menjadi pengjangkar intra maxilla atau
intermaxillla.
d. Otot
Tonus dari otot facial dan mastikasi memiliki peran penting dalam perkembangan
lengkung gigi. Otot hipotonik menyebabkan adanya ruang pada rahang sementara otot
hipertonik memberikan gaya kearah lingual. Pengjakaran gigi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan otot labial yang hipertonik.

Sumber ekstraoral
Penjangkaran ekstraoral digunakan bila tidak didapatlan resistensi yang adekuat dari
penjangkaran intraoral. Sumber ekstraoral termasuk kranium, leher belakang, dan tulang
facial.
Kranium : penjangkaran ekstraoral dapat dilakukan dengan head gear yang menjangkar di
regio oksipital atau parietal dari kranium. Alat ini digunakan bersama face bow untuk
mencegah pertumbuhan maksila ke arah distal.
Leher belakang : alat penjangkar ekstraoral yang berada dibelakang leher dinamakan cervical
head gear.
Tulang fasial : tulang frontal dan simfisis mandibula memberikan penjangkaran selama mask
therapy untuk menarik maksila ke depan. Head gear yang menggunakan dahi dan dagu
sebagai penjangkaran disebut reverse head gear.

Tipe tipe penjangkaran
Simple anchorage
Simple anchorage sering mengubah inklinasi aksial gigi. Jadi resistensi dari unit penjangkar
digunakan untuk menggerakkan gigi yang lain. Simple anchorage didapat dengan
mengaplikasikan jumlah gigi yang lebih banyak daripada gigi yang akan digerakkan di dalam
lengkung gigi yang sama. Gabungan permukaan akar dari gigi yang menjadi penjangkar
harus dua kali lebih banyak daripada gigi yang digerakkan.
Stationary anchorage
Stationary anchorage dilakukan untuk menahan pergerakkan gigi yang bodily. Penjangkaran
yang disebabkan oleh gigi yang menahan pergerakan bodily lebih besar daripada yang
menahan gaya tipping.
Reciprocal anchorage
Istilah ini secara umum mengarah ke resistensi dari dua unit yang saling berlawanan saat
gaya yang sama besar saling berlawanan bergerak kearah oklusi yang lebih besar. Disini dua
gigi atau dua kelompok gigi yang memiliki kekuatan penjangkaran yang sama dibuat
bergerak kearah yang berlawanan.
Intraoral anchorage
Intraoral anchorage adalah penjangkaran dimana semua unit resisten berada didalam kavitas
oral. Beberapa unit anatomi intraoral yang digunakan adalah gigi, palatum, dan bagian
lingual tulang alveolar mandibula.
Extraoral anchorage
Extraoral anchorage adalah penjangkaran dimana semua unit resisten berada di luar kavitas
oral. Beberapa unit anatomi extraoral yang digunakan adalah oksipital, belakang leher,
kranium dan leher.
Muscular anchorage
Dalam beberapa kasus otot perioral digunakan sebagai unit resistensi. Penjangkaran otot
menggunakan gaya yang dihasilkan oleh otot untuk memperbaiki pergerakan gigi. Contohnya
adalah menggunakan lip bumper untuk menggerakkan molar ke distal.
Intramaxillary anchorage
Saat semua unit resistensi berada di rahang yang sama disebut sebagai Intramaxillary
anchorage. Pada tipe penjangkaran inisemua gigi yang digerakkan dan unit penjangkar
berada di lengkung maksila atau mandibula.
Intermaxillary anchorage
Intermaxillary anchorage merupakan penjangkaran dimana semua unit resistensi berada di
rahang yang sama dan digunakan untuk menggerakkan untuk gigi yang berada pada rahang
yang berlawanan. Disebut juga dengan Bakers anchorage.
Single or primary anchorage
Kasus dimana resistansinya berada di satu gigi dengan alveolar yang kuat digunkan untuk
menggerakkan gigi dengan alveolar yang lebih lemah.
Compound anchorage
Penjangkaran dimana resistensi diberikan oleh lebih dari satu gigi dengan jaringan yang kuat
untuk menggerakkan gigi dengan jaringan pendukung yang lebih lemah.
Reinforced or multiple anchorage
Penjangkaran dimana tipe unit resistensinya lebih dari satu. Contohnya extraoral
appliances, upper anterior inclined plane or transpalatal arch.
A. Extraoral Appliances : Gaya yang dihasilkan berasal dari area ekstraoral.
B. Upper anterior inclined plane : piranti lepasan yang mengakibatkan bidang
inklinasi gigi anterior atas menyebabkan mandibula bergeser maju saat menutup
rahang. Hal ini menghasilkan peregangan otot retraktor mandibula yang jarang
mengalami kontraksi dan menekan mandibula berlawanan dengan bidang inklinasi
gigi atas. Gaya distal yang diberikan pada gigi maksila sehingga memperkuat
penjangkaran tulang maksila.
C. Transpalatal arch : merupakan kawat yang melebarkan palatum pada molar satu
kiri yang bergerak menuju molar satu kanan melalui palatum.

Rencana Penjangkaran
Syarat penjangkaran bergantung pada beberapa faktor berikut:
1. Jumlah gigi yang akan digerakkan: semakin banyak gigi yang akan digerakkan, lebih
besar penjangkaran yang dibutuhkan.
2. Tipe gigi yang digerakkan: pergerakan gigi anterior yang lebih kecil memberikan
lebih sedikit serat pada penjangkar daripada gigi multirotasi yang besar.
3. Tipe pergerakan gigi: ketika pergerakan gigi bodily dibutuhkan akan terdapat
penjangkaran yang lebih besar. Kontras dengan pergerakan tipping dengan serat unit
penjangkaran yang leih kecil.
4. Durasi pergerakan gigi: perawatan jangka panjang tidak dikarenakan serat
penjangkaran.
Pada beberapa perawatan ortodontik, kadang terjadi pergerakan gigi penjangkar yang tidak
diinginkan dan dibutuhkan, disebut anchorage loss. Berdasarkan kehilangan penjangkaran
yang terjadi, kebutuhan penjangkaran pada kasus ekstraksi terdiri dari tiga tipe yaitu:
1. Kasus penjangkaran maksimum, dimana dibutuhkan penjangkaran yang tinggi, tidak
lebih dari ruang ekstraksi yang hilang dengan pergerakan kedepan dari gigi
penjangkar.
2. Kasus penjangkaran moderat, pada kasus ini, gigi penjangkar pindah kedepan ke
hingga dari ruang ekstraksi.
3. Kasus penjangkaran minimal, artinya membutuhkan penjangkaran ringan. Lebih dari
setengah ruang ekstraksi hilang karena pergerakan gigi penjangkar kearah mesial.

You might also like