You are on page 1of 24

KEHIDUPAN

Hidup merupakan proses spontan yang dapat mempertahankan tingkatan organisasi tertentu
karena selalu mendapatkan suplai energy dari lingkungannya.

Dasar Kehidupan
Sifat-sifat jasad hidup dapat digolongkan dalam 2 kelompok kehidupan :
1. Metabolisma : fungsi-fungsi nutrisi, respirasi, dan sintesis
2. Pelestarian diri

Siklus Kebutuhan Bahan Baku untuk Keperluan Respirasi dan Sintesis










Keterangan :
Bahan baku untuk sumber nutrient yang dipergunakan di alam proses nutrisi
memasuki tubuh jasad. Melalui proses metabolisma, kemudian proses-proses respirasi yang
menghasilkan energy dan sintesis untuk kepentingan perbaikan, pertumbuhan dan
perkembangan internal sel. Dengan energy dan komponen seluler hasil sintesis, maka
semuanya untuk pelestarian diri.

Jasad hidup mempunyai 3 jenis aktivitas :
1. Steady State Control
2. Reproduksi
3. Adaptasi

Steady State Control
Membuat jasad mampu menerima rangsang dan memberikan respons terhadap
informasi-informasi dengan cara yang bersifat melindungi diri.
Menyebabkan jasad mengambil nutrisi yang baru jika persediaan yang lama habis.
Bahan Baku
NUTRISI
RESPIRASI SINTESIS
ENERGI
KOMPONEN
SELULER
PELESTARIAN
DIRI
ENERGI
Menyesuaikan respirasi dan sintesis dengan kebutuhan pada saat tertentu,
menyalurkan energy dan membuang racun sebagai respons protektif.
Menggunakan energy dari lingkungan serta mempertahankannya agar aliran energy
dari bahan baku yang ada di lingkungan tetap berjalan.

Kelompok Kehidupan
Kehidupan mikroba dapat terbagi ke dalam beberapa kelompok tertentu seperti :
1. Mikroba Autotrofik
Memerlukan sumber C di dalam bentuk senyawa anorganik seperti CO
2
atau
karbonat.
2. Mikroba heterotrofik
Memerlukan sumber C di dalam bentuk senyawa organic.

Berdasar kepada kebutuhan terhadap sumber C, maka kelompok heterotrofik harus hidup :
Secara Saprofitik
Hidup dari jasad lain yang sudah mati (sisa-sisa ataupun buangan tanaman/hewan
yang sudah mati).
Secara Parasitik
Hidup dari jasad lain yang masih hidup (sebagai jasad penyakit, an sebagainya).

Berdasarkan kebutuhan hidup mikroba terhadap sumber nutrient/ sumber C serta energy,
maka jasad tersebut secara lebih luas dapat digolongkan menjadi jasad fotosintetik,
kemosintetik, dan sebagainya.

Sumber Energi
Primer
Sumber Nutrien Tipe Kehidupan
Dibuat/ disusun dari
sumber anorganik
Diserap dari sumber
Organik
Cahaya FOTOLITOTROFIK
Bakteri belerang
(warna ungu)
Bakteri belerang
(warna hijau)
Alge Biru-hijau
Alge Hijau
FOTOORGANOTROFIK
Bakteri belerang (warna
ungu)
FOTOSINTETIK
Kimia KEMOLITOTROFIK
Bakteri belerang
Bakteri besi
Bakteri hydrogen
Bakteri nitrifikasi
KEMOORGANOTROFIK
Bakteri saprifit
Bakteri pembusuk
Bakteri denitrifikasi
Bakteri simbiosa
Jamur
KEMOSINTETIK
AUTOTROFIK HETEROTROFIK



Dari segi kebutuhan terhadap sumber oksigen, terdapat pula kelompok besar mikroba, yaitu:
1. Golongan aerobic, yaitu pengguna oksigen bebas sebagai aseptor tunggal hydrogen
terakhir di dalam proses respirasi.
2. Golongan anaerobic, jasad yang tidak dapat menggunakan oksigen bebas sebagai
aseptor hydrogen terakhir di dalam proses respirasi, tetapi harus dalam bentuk
senyawa kimia, misalnya nitrat.
Variasi kehidupan mikroba berdasarkan kebutuhan oksigen tersebut antara lain:
1. Mikroba mikroaerofilik
2. Mikroba fakultatif-anaerobik atau fakultatif-aerobik
3. Mikroba kapnofilik

NUTRIEN
Nutrisi
Bahan-bahan yang telah diserap ke dalam sel akan digunakan oleh sel melalui proses yang
disebut metabolisme. Proses ini terbagi menjadi:
1. Katabolisma atau dissmilasi atau bionerji
2. Anabolisma atau assimilasi atau biosintesis

Reaksi ensimatik
Reaksi yang terjadi di dalam sel hanya mungkin berlangsung dengan pertolongan
biokatalisator yang dihasilkan oleh sel berbentuk senyawa protein. Reaksi ensimatik secara
sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
E + S ES E + P
E = enzim
S = substrat
P = hasil reaksi akhir
ES = ikatan sementara antara substrat dan esim

Umumnya ensim dapat dibagi ke dalam empat kelompok berdasarkan atas fungsinya, yaitu:
a) Ensim yang berfungsi menghidrolisis
b) Ensim yang berfungsi memindahkan
c) Ensim yang berfungsi mengoksidasi dan mereduksi
d) Ensim yang berfungsi menambah dan mengurangi gugus
Lipase adalah hidrolase yang dapat menghidrolisis lemak, dan peptidase adalah hidrolase
yang dapat menghidrolisis protein dan polipeptida.
Berdasarkan kepada tempat bekerjanya, ensim dapat pula dibedakan ke dalam dua golongan
yaitu endoensim dan eksoensim:
a) Endoensim bekerja di dalam sel, adalah ensim yang dipakai pada proses sintesis di
dalam proses yang menghasilkan energy
b) Eksoensim bekerja di luar sel, dan fungsi utamanya ialah mencernakan substrat secara
hidrolisis
Perbedaan lainnya antara endoensim dan eksoensim, ialah dalam hal enerji yang dibebaskan
selama proses. Ensim dari susunan sel normal pada umumnya ada di dalam jumlah yang
tetap. Beberapa ensim konstitutif ada pula yang mempunyai jumlah yang dipengaruhi oleh
kadar substratnya, misalnya amylase. Ada senyawa penghambat terhadap ensim yang disebut
inhibitor ensim. Senyawa ini dapat dibedakan ke dalam dua golongan: penghambat bersaing
dan penghambat non-kompetitif.

Fungsi nutrien
Fungsi utama bahan makan (nutrien) ialah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan
sebagai sumber enerji, bahan pembangun sel dan sebagai aseptor-elektron di dalam reaksi
bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Jasad hidup ada yang dapat menggunakan
sumber nutrien di dalam bentuk padat, ada pula yang dapat menggunakan dalam bentuk
cairan (larutan). Jasad hidup yang yang dapat menggunakan sumber nutrien di dalam bentuk
padat tergolong ke dalam tipe holozoik, sedang yang menggunakan sumber nutrien di dalam
bentuk cairan tergolong ke dalam tipe holofitik.
Sumber nutrien yang sangat diperlukan adalah dalam bentuk:
a. Air
b. Sumber energi
c. Sumber karbon
d. Sumber aseptor elektron
e. Sumber mineral
f. Faktor pertumbuhan
g. Sumber nitrogen

MEDIA
Kepentingan media
Untuk menumbuhkan dan mengembang biakkan mikroba, diperlukan suatu substrat yang
disebut media. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media,
diperlukan persyaratan tertentu, yaitu:
1. Bahwa di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembang-biakkan mikroba.
2. Bahwa media harus mempunyai tekanan-osmosa, tegangan permukaan dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan mikroba,
3. Bahwa media harus dalam keadaan steril.

Bentuk, susunan dan sifat
Bentuk, susunan dan sifat media ditentukan oleh senyawa penyusun media, persentase
campuran dan tujuan penggunaan.
1. Bentuk
Ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadat seperti agar-agar, gelatin, dan
sebagainya, maka bentuk media dikenal tiga jenis:
a. Media padat
Kalau ke dalam media perlu ditambahkan zat pemadat yang umumnya
dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur, dan kadang-kadang mikroalge.
b. Media cair
Kalau ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat, biasanya dipergunakan
untuk pembiakan mikroalge tetapi juga mikroba lain, terutama bakteri dan ragi.
c. Media semi-padat atau semi-cair
Kalau penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang dari yang seharusnya. Ini
umumnya dipergunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan
kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif.
2. Susunan
Sesuai dengan fungsi fisiologis dari masing-masing komponen (unsur/hara) yang
terdapat di dalam mediam maka susunan media pada semua jenis mempunyai
kesamaan isi, yaitu:
- Kandungan air
- Kandungan nitrogen
- Kandungan sumber energi
- Faktor pertumbuhan
Susunan media dapat berbentuk:
a. Media alami, yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami
b. Media sintesis atau meida sintetik, yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia
c. Media semi-sintesis yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami
dan bahan-bahan sintesis
3. Sifat
Penggunaan beberapa jenis zat tertentu memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembang-biakan mikroba,sehingga tiap media mempunyai sifat tersendiri sesuai
dengan maksudnya. Berdasarkan kepada sifat-sifatnya, media dibedakan menjadi:
a. Media umum, digunakan untuk pertumbuhan satu atau lebih. Contoh: Agar kaldu
nutrisi untuk bakteria, agar kentang dektrosa untuk jamur
b. Media pengaya, memberi kesempatan terhadap suatu jenis/kelompok mikroba
utuk tumbuh dan berkembang lebih cepat yang sama-sama berada didalam satu
bahan. Contoh: Memisahkan bakteri penyebab penyakit tifus (Salmonella typhi)
dari bahan tinja (kotoran manusia).
c. Media selektif, hanya dapet ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba tertentu
tetapi akan menghambat atau mematikan jenis lainnya. Contoh: Media SS
(salmonella shigella) untuk bakteri Salmonella dan Shigella.
d. Media diferensial, penumbuhan mikroba tertentu serta penentuan sifat-sifatnya.
Contoh: Media sebagai penumbuhan bakteri hemolitik dalam darah, sehingga
bakteri yang non-hemolitik tidak dapat tumbuh.
e. Media penguji, pengujian senyawa tertentu dengan bantuan mikroba. Contoh:
Media penguji vitamin,asam amino,antibiotika,residu pestisida, residu deterjen dll.
f. Media perhitungan, dipergunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada suatu
bahan. Dapat berbentuk media umum, media selektif ataupun media diferensial
dan penguji.
Fungsi senyawa dan indikator
Kehadiran senyawa ataupun indikator tidak asal, tetapi sudah diteliti dan diatur
jumlahnya sehingga sesuai untuk keperluan pertumbuhan dan perkembang-biakan mikroba.
Fungsi fisiologik dari elemen-elemen didalam media
ELEMEN FUNGSI FISIOLOGIK
Hidrogen (H) Bahan dasar air sel dan materi sel-organik.
Oksigen (O) Bahan dasar air-sel, materi sel-organik, sebagai

merupakan
aseptor elektron didalam respirasi serobik.
Karbon (C) Bahan dasar materi sel organik.
Nitrogen (N) Bahan dasar protein,asam nukleat dan koensim.
Sulfur (S) Bahan dasar protein,bebearapa koensim.
Fosfor (P) Bahan dasar asam nukleat,fosfolipida,koensim.
Kalium (K) Salah satu kation-anorganik utama didalam sel,kofaktor untuk
beberapa koensim.
Mangan (Mn) Kofaktor anorganik untuk beberapa enzim,kadang-kadang
menggantikan fungsi Mg.
Magnesium (Mg) Kation selyang utama,kofaktor anorganik untuk banyak reaksi
ensimatik berfungsi didalam penyatuan substrat dan enzim,bahan
dasar klorofil.
Kalsium (Ca) Kation sel utama,kofaktoruntuk beberapa enzim.
Besi (Fe) Bahan dasar sitokrom dan heme atau nonheme-protein,kofaktor untuk
beberapa enzim.
Kobal (Co) Bahan dasar vitamin

dan derivat koensim.


Tembaga
(Cu),Seng (Zn)
Bahan dasar untuk ensim tertentu.
Molibdenum(Mb)
STERILISASI
Bahan ataupun peralatan yang dipergunakan didalam bidang mikrobiologi, harus dalam
keadaan steril. Steril akan didapatkan melalui sterilisasi, sedang cara strerilisasi yang umum
dilakukan adalah:
a. Sterilisasi secara fisik.
Ciri:
- Senyawa kimia tidak terurai akibat temperatur tinggi atau tekanan tinggi.
- Dilakukan dengan menggunakan udara panas atau uap-air panas tekanan tinggi.
- Alat yang digunakan merupakan bejana/ruang panas (oven) dengan temperatur
170-

C.

Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh
alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180
0
C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air
lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf
Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet digunakan proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba
yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV.
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda
menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121
0
C, 15 lbs) selama 15 menit.

b. Sterilisasi secara kimia
Beberapa larutan garam seperti NaCl,KCl dan

dapat dipergunakan
untuk membunuh mikroba karen tekanan osmotiknya yaitu dengan jalan dehidrasi
protein pada substrat.sedangkan asam kuat atau basa kuat dapat pula digunakan
karena bersifat menghidrolisis isi sel mikroba.
Khlor dan senyawa khlor lainnya banyak dipergunakan sebagai desinfektan
terutama pada tempat penyimpanan air. Disebabkan kalau senyawa tersebut terkena
air maka akan terjadi reaksi:

+

O HCl + HOCl
HOCl HCl +

mempunyai daya oksidasi kuat untuk membunuh mikroba.



c. Sterilisasi secara mekanik
Pada saat ini yang paling banyak dipergunakan adalah filter chamberland dan
Berkefeld yang mempunyai ukuran porositas filter V (viel atau kasar), N (normal) dan
W (weing atau halus).
Penggunaan filter umumnya dilakukan sebagai berikut:
- Filter dimaksud ditempatkan antara corong dan penghubung, kemudian diikat.
- Alat filter kemudian ditempatkan diatas botol penampung hasil yang dihubungkan
dengan pompa udara
- Larutan yang akan disaring ditempatkan pada corong, dan pompa vakum
dijalankan sehingga hasil saringan akan didapatkan pada botol penampung.
Kadang-kadang pengganti pompa vakum dipergunakan juga aliran air sebagai alat
penghisap. Filter yang sudah digunakan dapat dipergunakan lagi untuk memeriksa kandungan
mikroba yang terdapat di dalam larutan.
a. Filter yang sudah dipergunakan untuk menyaring, diangkat, kemudian ditanamkan
kedalam medium yang sudah disiapkan di dalam cawan petri.
b. Setelah masa pengeraman, pertumbuhan koloni mikroba yang terjadi dihitung atau
diamati lebih lanjut.

METABOLISMA
Biosintesis sebagai salah satu kegiatan jasad hidup di dalam metabolisma, berbeda
dengan nutrisi, karena di dalam biosintesis diperlukan sumber energy. Karenanya proses
bioenergi tidak dapat dipisahkan, sebab kedua-duanya merupakan kesatuan proses. Selama
berlangsungnya proses bioenergi tidak hanya menghasilkan energy, melainkan juga senyawa
yang akan menjadi dasar bagi proses biosintesis.

Assimilasi nitrogen dan sulfat
Bahan-bahan organik yang mengandung N, P, dan S umumnya didapatkan dari
sumber anorganik. Assimilasi sumber tersebut membentuk anorganik merupakan langkah
awal di dalam biosintesis.
Pada assimilasi nitrogen dari senyawa anorganik (NH, NO, N, dan sebagainya),
biasanya digabung langsung dengan asam kotoglutamat yang merupakan hasil antara di
dalam siklus kreb:
Asam ketoglutamat Asam glutamate Glutamin
Dengan adanya penambahan NH maka asa alfa ketoglutamat akan menjadi asam
glutamate, dan selanjutnya terjadi aminasi, yaitu penambahan satu molekul NHmenjadi
glutamin. Asam glutamat kemudian dapat memindahkan gugus aminasinya ke asam alfa-keto
yang lain, missal asam oksalasetat membentuk asam amino yang lain, dan prosesnya
dinamakan transminasi.
Asem glutamat Asam oksalasetat Asam alfa_ketoglutamat Asam aspartat
Banyak jenis mikroba menggunakan nitrat sebagai sumber nitrogen tidak sebagai
aseptor elektron seperti yang terjadi pada respirasi anaerobik (missal proses denitrifikasi).
Karnenanya selema proses dikenal assiilasi reduksi nitrat menjadi nitrit. Assimilasi sulfat
terjadi karena mikroba membutuhkan sumber belerang. Tahap assimilasi terjadi dalam bentuk
oksidasi sulfat dengan andenilasi membentuk nuklead-adenil-sulfat (APS), kemudian
difosforilasi dan direduksi menjadi sulfat dan sulfida. Kegunaan belerang di dalam proses ini
ialah di dalam sintesis asam amino yang mengandung S.

Sintesis makro dan mikro molekul
Nukleotida merupakan prekurso asam nukleat, terdiri dari purinbasa atau primidin
yang terikat pada ribosa-fosfat. Senyawa itu bagian dari bentuk nukleotida, dan merupakan
proses penting dalam sintesis nukleotida. Pada umumnya sintesis purin dan pirimidin akan
dimulai dengan aktivasi ribose-5-fosfat, dan dengan adanya fosforilasi menjadi
fosforibosilpirofosfat (PRPP). Sintesis nukleotidpurin, senyawa ini dibentuk dari ribose-fosfat
dengan deaminasi PRPP dengan tambahan glisin asam aspartat menghasilkan inosin
monofosfat (IMP). Dari senyawa ini juga dibentuk adenosine monofosfat (AMP) dan
guanosin monofosfat (GMP). Pada sintesi ini, PRPP melakukan kondesasi dengan asam
orotat menghasilkan uridil-monofosfat (UMP) dan sesidin-monofosfat (CMP)

TABEL SINTESIS ASAM AMINO
Golongan Prekurso Asam Amino
Asam amino aromatis Erittrosa-4 fosfat dan
fosfoenol piruvat
Tritofan
Tirosin
Piruvat Piruvat Fenilalanin
Alanin
Valin
Leusin
Glutamata Alfa-ketoglutamat Glutamin
Glutamat - prolin
-argini
Lisin
Aspartat Oksalasetat Aspartat lisin
- treonin
- metionin
Serin 3-fosfogliseral Serin -sistein
-glisin

Reaksi yang paling umum terjadi di dalam sintesis asam amino adalah: aminasi,
deaminasi, transaminasi, hidrogenasi, reduksi, dehidrogensi dan dekarboksilasi. Didalam
sintesis protein yang tersusun oleh 20 prekurso terbentuk asam amino dan dikontrol oleh
bagian dari DNA yang dinamakan gen. ke-20 asam amino tersebut
Tabel ASAM AMINO
NAMA Singkatan Nama Singkatan
Alanin
Arginin
Asparagin
Asam aspartat
Sistein
Asam glutamate
Glutamin
Glisin
Histidin
Isoleusin
Ala
Arg
Asn
Asp
Sis
Glu
Gln
Gli
His
Ile
Leusin
Lisin
Metionin
Penilalanin
Prolin
Serin
Treonin
Tritofan
Tirosin
Valin
Leu
Lis
Met
Fen
Pro
Ser
Tre
Tri
Tir
val

Bioenerji
Ini merupakan proses yang bersifat eksergonik atau eksotermik dengan enerji yang
dihasilkan berbentuk enerji-kimia. Didalam proses bioenerji dikenal adanya istilah donor
electron atau donor hydrogen untuk senyawa yang teroksidasi, dan aseptor electron atau
aseptor hidrogen untuk senyawa yang tereduksi. Reaksi bioenerji dapat dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu: (1) fermentasi, (2) respirasi aerobik, dan (3) respirasi anaerobik, dimana
perbedaannya berdasarkan kepada aseptor electron. Didalam fermentasi misalnya tidak ad
aseptor electron luar yang berperan sehinga senyawa organic berfungsi sebagai donor
electron sekaligus aseptor elektronnya : C
6
H
12
O
6
2CO
2
+ 2C
2
H
5
OH + 54.000 kalori.
Pada respirasi, O
2
bebas ialah satu-satunya aseptor hydrogen, CO
2
yang dihasilkan
ialah hasil akhir oksidasi , sehingga dalam respirasi banyak menghasilkan enerji. C
6
H
12
O
6
+
6O
2
6CO
2
+ 6H
2
0 + 688.000 kalori
Respirasi anaerobic menggunakan senyawa anorganic sebagai aseptor electron.
Misalnya nitrit C
6
H
12
O
6
+ 12KNO
3
6CO
2
+ 12KNO
2
+ 429.000 kalori
Berperan dalam proses bioenerji ialah enzim oksidoreduktase yang mengkatalis
pelepasan hydrogen/penambahan oksigen dari subtrat. Enzim ini punya 2 golongan yaitu
dehidrogenase dan oksidase. Dehidrosenase mengkatalis oksidasi molekul subtrat dengan
pengurangan hydrogen, contoh oksidasi subtract organic alcohol menjadi asetalhida.
Enzim oksidase mengkatalis pemindahan hydrogen langsung ke oksigen, sehingga
dapat dibedakan menjadi : (1) Oksidasi mutlak , (2) oksidasi fakultatif, (3) oksigenase , yang
perbedaan dan persamaannya adalah sebagai berikut :


Perubahan kimia di dalam metabolisma mikroba


(glukosa) (etil-alkohol)


(ammonia) oksidasi
ensim bakteri


(nitrit)




Tabel
Pertumbuhan Jumlah Berdasarkan waktu









Kalau G = waktu generasi rata-rata ) sama dengan t = waktu yang dibutuhkan dari jumlah a
menjadi b ) dibagi oleh a = jumlah keturunan) sehingga :
G = t/n
= 0,301 t/ log 10
a
log 10
b
Bentuk Kurva
Kurva pertumbuhan jasad hidup, khususnya mikroba, merupakan gambaran dari fase
pertumbuhan secara bertahap sejak awal hingga berhenti mengadakan aktivitas. Kurva ini
umumnya terbagi ke dalam beberapa fase pertumbuhan, yaitu :
(1) Fase Lag, selama fase ini perubahan bentuk dan pertumbuhan jumlah individu tidak
secara nyata terlihat. Fase ini dinamakan fase-adaptasi/fase-pengaturan jasad untuk suatu
aktivitas di dalam lingkungan yang baru. Sehingga grafik selama fase ini umumnya mendatar.
(2) Fase eksponensial atau logaritmik, setelah setiap individu menyesuaikan diri fase lag,
maka mulailah mengadakan perubahan bentuk & meningkatkan jumlah individu sehingga
kurva meningkat dengan tajam. Peningkatan ini diimbangi dengan banyak faktor, antara lain :
a. Faktor Biologis, yaitu bentuk dan sifat jasad terhadap lingkungan yang ada kalau jumlah
jenis lebih dari sebuah.
b. Faktor Non-Biologis, antara lain kandungan sumber nutrien di dalam media, temperatur,
kadar oksigen, cahaya, dan sebagainya.
(3) Fase Pengurangan pertumbuhan, berupa keadaan puncak dari fase-logaritmik sebelum
mencapai fase stasioner, di mana penambahan jumlah individu mulai berkurang yang di
sebabkan oleh banyak faktor.
Waktu (jam) Jumlah Sel
0 1
0,5 2
1 4
1,5 8
2 16
2,5 32
3 64
3,5 128
4 256
4,5 512
5 1.024
-
-
10 1.048.576
(4) Fase Stasioner, pengurangan sumber nutrien serta faktor faktor yang terkandung di
dalam jasadnya sendiri, maka sampailah puncak aktivitas pertumbuhan kepada titik yang
tidak bisa di lampaui lagi. Sehingga dalam fase ini, gambaran grafik akan mendatar. Populasi
jasad hidup di dalam keadaan yang maksimal stasioner yang konstan disebut dalam
konsentrasi-M.
(5) Fase Kematian, ini merupakan akhir dari suatu kurva dimana jumlah individu secara
tajam akan menurun sehingga grafik tampaknya akan kembali ke titik awal lagi.

Penyimpangan Kurva
Ternyata gambaran kurva pertumbuhan mikroba tidak lancar seperti yang sudah
diterangkan kalau faktor-faktor lingkungan yang menyertainya tidak memenuhi persyaratan.
Kurva A : Menunjukkan terdapatnya fase lag yang cukup lama sebelum mikroba
dapat tumbuh da n bertambah
Kurva B : Menunjukkan tidak adanya fase lag, karena begitu ditanamkan, maka
pertumbuhan mikroba dapat ke fase logaritmik atau fase eksponensial pertumbuhan.
Kurva C : Menunjukkan fase lag yang panjang atau lama serta tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru (mati)
Kurva D : Gambaran suatu kurva pertumbuhan mikroba yang secara kontinu diberi
tambahan sumber nutrien, sehingga ada kesinambungan pertumbuhan
Faktor lingkungan
Untuk pertumbuhan jasad hidup, banyak faktor lingkungan yang akan berpengaruh. Dengan
faktor lingkungan tersebut memberikan jumlah peningkatan sel atau populasi yang berbeda
dan akhirnya mempengaruhi gambaran kurva pertumbuhan yang berlainan pula.
Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah :
1. Faktor biotik: bentuk jasad, sifat jasad, kemampuan jasad untuk menyesuaikan diri dan
tumbuh berkembang.
2. Faktor abiotik:
a. Susunan dan jumlah senyawa di dalam media, yang akibat adanya pertumbuhan akan
berkurang
b. Faktor faktor luar yang menyertainya, seperti temperatur, chaya, kelembaban dan
sebagainya.
c. Kehadiran senyawa yang mungkin dapat bersifat toksik atau meracun terhadap jasad.


SOAL-SOAL
1. Proses spontan yang dapat mempertahankan tingkatan organisasi tertentu karena
selalu mendapatkan suplai energy dari lingkungannya, merupakan pengertian dari.
a. Alam c. Jasad e. Popalasi
b. Hidup d. Adaptasi
Lihat gambar untuk isi nomor 2,3,4, dan lima!











2. Pada gambar di atas, nomor 2 adalah.
a. Energy c. Respirasi e. Lingkungan
b. Nutrisi d. Sintesis
3. Pada gambar di atas, nomor 3 adalah.
a. Sintesis c. Nutrisi e. Lingkungan
b. Energi d. Respirasi
4. Pada gambar di atas, nomor 4 adalah.
a. Sintesis c. Nutrisi e. Lingkungan
b. Energi d. Respirasi
5. Pada gambar di atas, nomor 5 adalah.
a. Sintesis c. Nutrisi e. Lingkungan
b. Energi d. Respirasi
6. Memerlukan sumber C di dalam bentuk senyawa anorganik seperti CO
2
atau karbonat
merupakan mikroba.
a. Autotrofik c. Saprofitik e. Semua benar
b. Heterotrofik d. Parasitic
7. Memerlukan sumber C di dalam bentuk senyawa organic merupakan mikroba.
Bahan Baku
2
5
3
PELESTARIAN
DIRI
KOMPONEN
SELULER
4
ENERGI
a. Autotrofik c. Parasitic e. Semua benar
b. Heterotrofik d. Saprofitik
8. Hidup dari jasad lain yang sudah mati (sisa-sisa ataupun buangan tanaman/hewan
yang sudah mati) merupakan cara hidup secara.
a. Autotrofik c. Parasitic e. Semua benar
b. Heterotrofik d. Saprofitik
9. Hidup dari jasad lain yang masih hidup (sebagai jasad penyakit, an sebagainya)
merupakan cara hidup secara.
a. Autotrofik c. Parasitic e. Semua benar
b. Heterotrofik d. Saprofitik
10. Yang bukan merupakan jenis aktivitas jasad hidup adalah.
a. Steady state control c. Adaptasi e. Penyesuaian hidup
b. Reproduksi d. Respirasi
11. Salah satu kelompok besar mikroba dari segi kebutuhan terhadap sumber oksigen,
yaitu:
a. Aerobik c. Mikroba fakultatif e. Semua benar
b. Mikroaerofilik d. Kapnofilik
12. Mikroba golongan anaerobik adalah
a. Pengguna oksigen bebas
b. Tidak dapat menggunakan oksigen bebas
c. Membutuhkan oksigen dalam jumlah kecil
d. Membutuhkan co2 dengan kadar tinggi
e. Membutuhkan co2 dengan kadar rendah
13. Proses metabolisme terbagi menjadi...
a. 1 tahap c. 3 tahap e. 5 tahap
b. 2 tahap d. 4 tahap
14. Proses bionerjibnutrien berfungsi sebagai
a. Sumber oksigen c. Sumber makanan e. Bahan baku
b. Sumber energi d. Perkembangbiakan
15. Semua proses biologis seperti nutrisi, bionerji dan biosintesis, memerlukan
biokatalisator yang disebut
a. Ensim c. Substrat e. Filik
b. Enzim d. Aseptor
16. Hidrolase yang dapat menghidrolisis lemak di sebut
a. Ensim c. Lipase e. Peptidase
b. Enzim d. Amilase
17. Hidrolase yang dapat menghidrolisis protein dan polipeptida disebut
a. Ensim c. Lipase e. Peptidase
b. Enzim d. Amilase
18. Ensim yang memindahkan gugusan peptida disebut
a. Katalisis c. Transasilase e. Reduktase
b. Transferase d. Permase
19. Ensim yang memindahkan gugus asetil dan asil lainnya disebut
a. Katalisis c. Transasilase e. Reduktase
b. Transferase d. Permase
20. Huruf P dalam persamaan reaksi ensimatik melambangkan
a. Ensim c. Hasil akhir e. Enzim
b. Substrat d. Ikatan sementara
21. Sumber energi, bahan pembagunan sel dan sebagai aseptor-elektron di dala, reaksi
bio-energetik adalah fungsi utama dari....
a. Karbon c. Enzim e. Jasad hidup
b. Elektron d. Nutrien
c. Enzim
22. Berikut adalah sumber nutrien yang sangat diperlukan, kecuali....
a. Faktor lingkungan c. Faktor pertumbuhan e. Sumber karbon
b. Sumber energi d. Air
23. Proses pengambilan dan pemindahan elektron dari substrat adalah pengertian dari....
a. Oksidasi kimia c. Reduksi biologi e. Reduksi kimia
b. Oksidasi biologi d. Oksidasi fisika
24. Untuk menumbuhkan dan mengembang-biakkan mikroba, diperlukan suatu substrat
yang disebut...
a. Media c. Enzim e. Ruangan
b. Alat d. Aplikasi
25. Bentuk media dibagi menjadi.... jenis
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
26. Media yang kalau ke dalam media tidak ditammbahkan zat pemadat disebut media
dalam bentuk...
a. Padat c. Semi-padat e. Benar semua
b. Cair d. Semi-cair
27. Susunan media dapat berbentuk...
a. Media alami c. Media sintetik e. Benar semua
b. Media sintesis d. Media semi sintesis
28. Media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang, tepung, daging, telur,
ikan, umbi-umbian lainnya disebut media....
a. Media alami c. Media sintetik e. Benar semua
b. Media sintesis d. Media semi sintesis
29. Media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintesis
disebut media...
a. Media alami c. Media sintetik e. Benar semua
b. Media sintesis d. Media semi sintesis
30. Media yang kalau ke dalam media tidak ditammbahkan zat pemadat disebut media
dalam bentuk...
a. Padat c. Semi-padat e. Benar semua
b. Cair d. Semi-cair
31. Dapat digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang-biakan satu atau lebih.
Pengertian tersebut termasuk media.....
a. Media umum c. Media penghitung e. Media diferensial
b. Media selektif d. Media pengaya
32. Sterilisasi adalah....
a. Proses men-sterilkan alat-alat kimia yang akan digunakan
b. Proses pembuangan gas kimia yang akan digunakan
c. Proses pertumbuhannya media yang akan digunakan
d. Proses membersihkan zat kimia
e. Semua salah
33. Salah satu ciri proses sterilisasi fisik sebagai berikut kecuali,....
a. Tidak terurai dalam temperatur tinggi
b. Mengunakan oven
c. Menggunakan udara dan uap panas
d. Memakai filter
e. Temperatur oven 170-

C.
34. Autoklaf adalah....
a. alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda
b. suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi untuk mensterilkan
benda
c. dapat membunuh microorganisme
d. a,b,c benar
e. a dan b benar
35. memberi kesempatan terhadap suatu jenis/kelompok mikroba utuk tumbuh dan
berkembang lebih cepat yang sama-sama berada didalam satu bahan. Merupakan sifat
dari media...
a. Umum c. Perhitungan e. Penguji
b. Pengaya d. Diferensial
36. Pemijaran merupakan contoh sterilisasi dengan cara...
a. Pendinginan c. Penguapan e. Oven
b. Pemanasan d. Uap panas
37. Berikut beberapa tipe filter untuk mensterilisasi secara mekanik...
a. Filter selulosa c. Filter gelas e. Semua benar
b. Filter seitz d. Filter porselen
38. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik diperlukan syarat tertentu
sebagai berikut,kecuali....
a. Memiliki kandungan air
b. Terkandung unsur hara yang diperlukan perkembangbiakan
c. Media mempunyai tekanan osmosa
d. a,b dan c benar
e. b dan c benar
39. Membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan
disinari lampu UV merupakan proses sterilisasi kasus tersebut baiknya dengan
menggunakan...
a. uap air panas c. Pemijaran e. Autoklaf
b. sinar UV d. panas kering
40. Untuk menjaga suatu alat yang sudah steril agar tidak tercemar oleh mikroba atau
untuk menjaga agar suatu biakan kuman tidak tercemar oleh kuman yang lain maka
yang harus dilakukan adalah...
a. Mencuci alat kimia
b. Ditutup dengan kapas
c. Ditaruh ditempat yang terbuka
d. Ditaruh di tempat yang suhu ruangan
e. Didiamkan
41. Fungsi filter ialah...
a. alat penyaring c. alat penghisap e. alat pendingin
b. alat pemanas d. alat pendorong
42. Tipe filter (penyaring) yang banyak digunakan ialah...
a. Filter Selulosa c. Filter Gelas e. Filter Chamberland
b. Filter Seitz d. Filter Porselen
43. Fungsi pompa vakum ialah...
a. alat pemanas d. Sebagai alat penyaring
b. alat pendingin e. Sebagai alat pendorong
c. alat penghisap
44. Nama lain dari filter V ialah...
a. Filter Gelas c. Filter Seitz e. Filter halus
b. Filter Porselen d. Filter Kasar
45. Nukleotida ialah...
a. Protein d. Karbohidrat
b. Asam e. Basa
c. Prekursor asam nukleat
46. Bahan dasar untuk proses biosintesis, kecuali ...
a. Gula Fosfat c. Asam asetat e. Asam Suksinat
b. Asam Piruvat d. Karbohidrat
47. Biosintesis ialah...
a. Kegiatan mengumpulkan data
b. Kegiatan jasad hidup di dalam metabolisme
c. Kegiatan yang menghasilkan produk
d. Kegiatan yang menggunakan protein
e. Kegiatan dengan mengambil elektron
48. Bakteri pada nata de coco ialah...
a. Rhizobium d. Acetobacter xyllinum
b. Esheria coli e. Lactobacillus casei
c. Lactobacillus bulgaricus
49. Bakteri yang dapat mengubah nitrit menjadi nitrat ialah...
a. Lactobacillus bulgaricus d. Nitrosomonas
b. Lactobacillus casei e. Nitrosobacter
c. Esheria coli
50. Asimialsi sulfat terjadi karena...
a. Pergeseran asam basa
b. Terjadi reaksi reaktan
c. Mikroba membutuhkan sumber belerang
d. Membentuk senyawa anorganik
e. Proses bioenerji
51. Dalam sintesis purin dan pirimidin akan dimulai dengan aktivasi ribose-5-fosfat
dengan adanya fosforilasi akan menjadi senyawa .
a. Inosin monofosfat (IMP)
b. Fosforibosilpirofosfat (PRPP)
c. Adenosin monofosfat (AMP)
d. Guanosin monofosfat (GMP)
e. Sesidin monofosfat (CMP)
52. Didalam sintesis asam amino prekursor piruvat terdapat 4 macam asam amino,
kecuali
a. Alanin c. Leusin e. Tirosin
b. Valin d. Fenilalanin
53. Prekursor oksalasetat terdapat pada golongan apa di sentesis asam amino
a. Asam amino aromatis d. Aspartat
b. Piruvat e. Serin
c. Glutamat
54. Reaksi yang umum sering terjadi pada asam amino, kecuali.
a. Aminasi c. Dehidrogenasi e. Eliminasi
b. Reduksi d. Dekarboksilasi
55. Ada berapa prekurso sistesis protein yang membentuk asam amino
a. 15 c. 20 e. 17
b. 19 d. 25
56. Pada sintesis protein tersusun 20 prekursor asam berbentuk asam amino yang
dikontrol oleh bagian tertentu dari DNA yang dinamakan.
a. sistron c. glisin e. sistein
b. lipid d. lisin
57. Singkatan asn terdapat pada 20 prekursor asam amino dengan nama
a. Alamin c. asparigin e. asam glutamate
b. Ariginin d. asam aspartat
58. Didalam proses bioenerji dikenal adanya istilah donor electron atau donorhidrogen
untuk senyawa yang.
a. Terreduksi c. Terdisosiasi e. Tereleminasi
b. Teroksidasi d. Tersubtitusi
59. Ensim apa yang berperan pada proses bioenerji yang mengkatalisis pelepasan
hydrogen atau penambahan hydrogen dari subtract .
a. Ensim oksidoreduktase d. Ensim bakteri
b. Ensim ragi e. Ensim oksidasi
c. Ensim mikroba
60. Dalam metabolisme glukosa yang akan direspirasi aerob dengan ensim ragi akan
menghasilkan..
a. Etil-alkohol c. Asam asetat e. Methanol
b. Metil-alkohol d. Ammonia
61. Apa Nama lain dari fase adaptasi ( penyesuaian ) ?
a. Fase Stasioner c. Fase Logaritma e. Fase biasa
b. Fase Kematian d. Fase Lag
62. Faktor apa saja yang mengimbangi di dalam terjadinya Fase Eksponensial ?
a. Faktor Biologis dan Biogas d. Faktor Biologis dan Non-Biologis
b. Faktor Biogas dan mikrologis e. Faktor Non-Biologis
c. Faktor Biologis
63. Apa yang dimaksud dengan Faktor Biologis ?
a. Bentuk dan Sifat jasad terhadap lingkungan yang ada, serta sosiasi kehidupan di
antara jasad yang ada kalau jumlah jenis lebih dari sebuah.
b. Bentuk dan Kandungan sumber nutrient di dalam media
c. Sifat jasad terhadap lingkungan yang kadar oksigennya kurang.
d. Sifat jasad terhadap lingkungan yang kadar nitrogennya kurang.
e. Semua Benar.
64. Fase apa yang berupa keadaan puncak dari fase logaritmik sebelum mencapai fase
stasioner?
a. Fase Eksponensial c. Fase Kematian e. Fase penyesuaian
b. Fase Adaptasi d. Semua salah.
65. Keadaan dimana sampailah puncak aktivitas pertumbuhan kepada titik yang tidak bias
dilampaui lagi di sebut Fase ?
a. Fase Kehidupan c. Fase Kematian e. Fase adaptasi
b. Fase Stasioner d. Fase logaritmik
66. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan jasad hidup ?
a. Faktor Biotik c. Faktor Biotik dan Abiotik e. Faktor genetik
b.Faktor abiotiks d. Faktor Bioma
67. Apa yang menyangkut di dalam Faktor Biotik ?
a. Bentuk Jasad c. adaptasi e. Semua benar
b. Sifat Jasad d. menyesuaikan diri
68. Mikroba dapat berkembang biak dengan cara ?
a. aseksual c. Bertelur e. Beranak
b. seksual d. aseksual dan seksual
69. Pertumbuhan Jasad hidup dapat di tinjau dari segi ?
a. pertumbuhan sel secara individu
b. pertumbuhan sel secara kelompok
c. pertumbuhan sel secara individu dan kelompok
d. pertumbuhan sel secara populasi
e. pertumbuhan sel secara ekosistem
70. Sebagai adanya penambahan Volume Sel serta bagian bagian sel lainnya di sebut ?
a. Pertumbuhan Populasi c. Pertumbuhan individu e. Pertumbuhan ekosistem
b. Pertumbuhan Sel d. Pertumbuhan Kelompok








Soal tanya jawab
1. Dalam industri, media apa yang sering dipakai?
2. Mengapa mikroba tidak bisa menyesuaikan diri pada kurva c?
3. Sebutkan ciri-ciri faktor biotik dan abiotik
Jawaban:
1. Hampir semua media dipakai oleh industri karena dilihat dari masing-masing
kebutuhannya. Namun yang sering dipakai adalah media semi-padat. Sebagai bahan
baku industri, singkong dapat diolah menjadi produk antara lain tapioka, glukosa,
fruktosa, sorbitol, etanol, asam sitrat dan juga monosodium glutamat. Indonesia
merupakan penghasil tepung tapioka yang besar. Dari proses industri tepung tapioka
dihasilkan limbah padat, salah satunya yaitu ampas singkong atau yang biasa disebut
onggok. Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Di dalam industri asam sitrat, bahan
baku ampas singkong atau onggok diolah secara fermentasi dalam bentuk media semi
padat, dan yang banyak digunakan adalah strain Aspergillus niger.

2. Mikrobia yang mati akibat tidak dapat menyesuaikan diri dikarenakan mikrobia
tersebut memiliki ketahanan yang tidak kuat sehingga sebagian mikrobia pun mati.


3. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan maupun hewan. Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme
yang meliputi :
a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal. Contohnya : seekor tikus, seekor kucing,
sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.
b. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan
waktu tertentu. Contohnya kumpulan ikan lumba-lumba, kumpulan pohon karet
c. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan populasi saling berinteraksi dan mempengaruhi.
Contoh komunitas ikan piranha di sungai Amazon.
d. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Contohnya ekosistem darat, ekosistem pantai dll
e. Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas
gabungan ekosistem yang ada di planet bumi.

Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia.
Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut :
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang
diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya
dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari
menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan
oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup organisme. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan
batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Tanah juga menyediakan
unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut,
karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia
yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam
penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda
pula. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

You might also like