You are on page 1of 12

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Risma
Usia : 43 tahun
Tanggal lahir: 5 Agustus 1969
Jenis kelamin: Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Jati Baru X, RT 9/4 Kg Bali, Tanah Abang
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 1 April 2013
Pembiayaan : KJS

II. ANAMNESIS
Diambil dari: autoanamnesis Tanggal: 6 Jun 2013 Jam: 11.00
KELUHAN UTAMA
Pasien merasakan sesak yang semakin memberat sejak 2 hari SMRS.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sejak 2 hari SMRS, pasien merasakan sesak yang semakin memberat. Sesaknya timbul mulai 2
minggu yang lalu tetapi tidak terlalu berat dan hilang timbul. Pasien ada batuk yang lama lebih
dari 1 tahun. Batuknya berdahak, kental dan berwarna hijau.
Pasien juga mengeluh sering pusing, berkeringat malam dan merasakan tubuhnya semakin kurus.
Nafsu makannya menurun. Demam, mual dan muntah tiada. Pasien tidak merokok.


RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tuberkulosis (Pasien menderita tuberkulosis sejak 1 tahun lalu dan selama ini pasien
sering berobat rutin di poli dan diberikan obat anti tuberkulosis (OAT).
Sakit jantung ( 2 tahun lalu, nama obat tidak diketahui)
Sakit maag (2 tahun lalu, nama obat tidak diketahui)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tiada

III. ANAMNESIS SISTEM
Kulit : Ada keringat malam
Kepala : Sering pusing
Mata : Tidak ada keluhan
Telinga : Tidak ada keluhan
Hidung : Tidak ada keluhan
Mulut : Tidak ada keluhan
Tenggorokan : Tidak ada keluhan
Leher : Tidak ada keluhan
Dada ( Jantung / Paru paru ) : Sesak nafas, batuk.
Abdomen ( Lambung Usus ) : Tidak ada keluhan
Saluran Kemih / Alat Kelamin : Tidak ada keluhan
Ekstremitas : Tidak ada keluhan



IV. PEMERIKSAAN JASMANI
Tinggi badan : 150cm
Berat badan : 37 kg
IMT : 16,4 kg
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 89x/menit
Pernafasan : 25x/menit
Suhu : 36,0
0
C
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Kulit : Turgor kulit sedang. Petekiae/purpura/ekimosis (-). Warna kulit pucat.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Dalam batas normal
Mulut : Oral hygiene sedang
Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba membesar
Paru Paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : fremitus taktil simetris kanan dan kiri, nyeri tekan (-), benjolan (-)
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : ronki basah kasar (+/+), wheezing (-/-)



Jantung
Inspeksi : tidak terlihat ictus cordis
Palpasi : teraba ictus cordis pada linea midclavicula sinistra i.c 5
Perkusi :
Batas atas : Linea parasternalis sinistra
Batas kiri : Linea midclavicula sinistra
Batas kanan : 1 cm medial dari linea midclavicula dextra
Auskultasi : reguler, murmur (-), gallop (-)
Perut
Inspeksi : datar dan simetris
Palpasi
Dinding perut : supel, nyeri tekan (-), benjolan (-)
Hati : tidak teraba membesar
Limpa : tidak teraba membesar
Ginjal : balotement (-), nyeri ketuk (-)
Perkusi : timpani pada seluruh abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normal
Alat Kelamin (atas indikasi)
- Tidak dilakukan




Ekstremitas
Kekuatan motorik : 5555 5555
5555 5555
Akral hangat : + +
+ +
Edema : - -
- -

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
A) Darah lengkap
30/3
12:03
5/4
10:30
9/4
12:37
2/5
21:01
16/5
09:58
6/6
12:29
Hemoglobin
(11-16.5 g/dL)
11.5 12.5 11.0 11.9 10.6 9.5
Hematokrit
(35 45%)
37.0 39.0 35.3 41.6 34.5 32.4
Eritrosit
(4-5 juta/uL)
4.92 5.16 4.35 4.75 4.14 3.82
Lekosit
(4 000- 10 000/mm
3
)
3 000 4 300 3 500 8 900 12 000 8 300
Trombosit
(150 000 450 000/mm
3
)
205 000 137 000 236 000 190 000 387 000 438 000





B) Hitung jenis
30/3
12:03
Basofil (0-1%) 0
Eosinofil (1-2%) 4
Batang (2-6%) 0
Neutrofil (54-62%) 59
Limfosit (25-33%) 30
Monosit (3-7%) 7
Laju Endap Darah (0-20 mm/jam) 42

C) BTA (tanggal 30/5/2013 jam 10:41)
Dahak pertama (sewaktu): 1+
Dahak kedua (sewaktu): 1+
Dahak ketiga (sewaktu): -

D) Immunoserologi
Tanggal 9/4/2013 jam 12:37
Anti HIV: non reaktif
Tanggal 18/5/2013 jam 10:13
HbA1c: 6.3% (< 6.5%)
Glukosa rata-rata 3 bulan terakhir: 134mg/dL

E) Kimia Klinik
Gula darah
30/3
12:03
1/4
21:43
2/5
21:01
16/5
09:58
Glukosa darah sewaktu
(< 140 mg/dL)
67 118 127 141




Fungsi liver
30/3
12:03
4/4
12:03
16/5
09:58
AST (SGOT)
(< 32U/L)
47 25 17
ALT (SGPT)
(< 33U/L)
33 34 14
Bilirubin total
(< 1.1 mg/dL)
0.38 - 0.90
Bilirubin direk
(< 0.6mg/dL)
0.02 - 0.74
Protein total
(6.2 8.4 g/dL)
8.14 - 6.16
Albumin
(3.5 5.2 g/dL)
3.19 - 2.25
Globulin
(1.5-3.0 g/dL)
- - 3.91

Fungsi ginjal


2. Foto toraks PA (26/5/2013)
- Simetris, sinar cukup
- Trakea deviasi ke kiri
- Tulang dan soft tissue tidak ada kelainan
30/3
12:03
4/4
12:03
2/5
21:01
16/5
09:58
Ureum (15-50 mg/dL) 54 - 29 34
Kreatinin (0.6-1.3 mg/dL) 0.73 - 0.65 0.42
Asam urat (2,6- 6 mg/dL) - 4,3 - -


- Cor: tidak dapat dinilai
- Pulmo: Kesuraman homogen di pulmo sinistra
- Sinus costophrenicus kanan tidak lancip, sinus kiri tidak dapat dinilai
Kesimpulan: Destroyed lung dengan efusi pleura.

3. USG Abdomen (27/5/2013)
- Tampak efusi pleura bilateral


VI. DIAGNOSIS
1. Tuberkulosis paru dengan destroyed lung
Atas dasar:
Anamnesis:
Sejak 2 hari SMRS, pasien merasakan sesak yang semakin memberat. Sesaknya
timbul mulai 2 minggu yang lalu tetapi tidak terlalu berat dan hilang timbul.
Pasien ada batuk yang lama lebih dari 1 tahun. Batuknya berdahak, kental dan
berwarna hijau. Pasien menderita tuberkulosis sejak 1 tahun lalu dan selama ini
pasien sering berobat rutin di poli dan diberikan obat anti tuberkulosis (OAT).
Pasien juga mengeluh sering pusing, berkeringat malam dan merasakan tubuhnya
semakin kurus. Nafsu makannya menurun.
Pemeriksaan fisik dan penunjang:
Pernafasan : 25x/menit
Paru: ronki basah kasar (+/+)
Lab: leukosit 3000, BTA (+)
Foto toraks PA (26/5/2013): gambaran destroyed lung dengan efusi pleura
USG abdomen (27/5/2013): efusi pleura bilateral.






VII. TERAPI
1. INH tab 1x300mg
2. Rifampisin tab 1x450mg
3. Pirazinamid tab 1x1000mg
4. Etambutol tab 1x1000mg
5. Curcuma 2x1
6. Ambroxol 3x1
7. DMP 3 x1
8. Lasix tab 1x1
9. Cefepim 2x1
10. Nebulizer/12 jam


VIII. FOLLOW UP
Tanggal 7/6/2013
S: tidak ada keluhan
O: - TD: 110/70mmHg, Nadi: 82x/menit, RR: 22x/menit
- Paru: ronki basah kasar (+/+)
- Cor: reguler, murmur (-), gallop (-)
A: TB destroyed lung dengan perbaikan klinis
P: Terapi dilanjutkan

VIII. KESIMPULAN
Pasien perempuan, usia 43 tahun dengan diagnosis tuberkulosis paru dengan destroyed lung.




Tinjauan Pustaka
1. DEFINISI

Tuberkulosis paru dengan komplikasi berupa kerusakan parenkim paru lebih dari satu
lobus.

2. PATOFISIOLOGI

Destroyed lung bisa disebabkan pembesaran kelenjar limfe di mediastinal dan perihilar
atau adanya fibrosis pada endobronkial. Pembesaran kelenjar limfe ini dapat menyebakan
tekanan pada bronkus. Tekanan dan fibrosis menyebabkan obstruksi aliran udara
sehingga paru bisa kolaps dan mediastinumnya tertarik ke arah paru tersebut. Kerusakan
paru ini terjadi secara progresif dengan adanya infeksi rekuren dengan fibrosis yang terus
berlanjut. Sewaktu proses penyembuhan, efusi pleura bisa terbentuk di tempat yang
mengalami kerusakan.

3. Gambaran klinis
Gejala yang didapatkan adalah gejala klinis tuberkulosis yang dibagi menjadi dua
golongan yaitu:
Gejala respiratorik
o Batuk lebih dari 2 minggu
o Batuk darah
o Sesak nafas
o Nyeri dada
Gejala sistemik
o Demam
o Malaise
o Keringat malam
o Anoreksia
o Berat badan menurun



4. Radiologik
Adanya gambaran destroyed lung: gambaran opasitas yang difus dengan pergeseran
mediastinum dan deviasi trakea ke arah paru yang mengalami kerusakan. Sulit dinilai
aktiviti lesi atau penyakit berdasarkan gambaran radiologik tersebut.

5. Terapi
OAT (sesuai dengan kategori)
Terapi pembedahan: kerusakan satu paru atau lobus dengan adanya keluhan
merupakan indikasi relatif untuk dilakukan operasi.








LAPORAN KASUS


TUBERKULOSIS PARU DENGAN DESTROYED LUNG


Nama : Nurul Faizatul Amira Bt Ab Mutalib
NIM : 11-2012-228
Dr. Pembimbing : Dr.Endah, Dr.Ni Wayan, Dr. Ganda



KEPANITERAAN KLINIK PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA/ RSUD TARAKAN
JAKARTA, MEI 2013

You might also like