PENYUSUN Adril A Hakim Emir Taris Pasaribu M. Rusda u! Aria Ari"a Hida#a! S Hal$m$a" H Y$a" ar$li"a M %id&l 'a"is Sir&(ar Ma#a Sa)ira M I*+,a"ul Ad&"i" u! Ad&#a Ad&lla Sri S$-#a"i Ri"a Am&lia %AKULTAS KEDOKTERAN UNI.ERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN /01/ MODUL KETERAMPILAN KLINIK BLOK FAMILY MEDICINE 0
I. PENDAHULUAN Sesuai dengan pemetaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi FK USU, kegiatan Clinical Sklills Lab untuk mahasiswa semester VII dilaksanakan pada blok Family Medicine Mahasiswa semester VII akan dia!arkan " !enis keterampilan klinis pada blok Family Medicine Salah satu keterampilan klinis yang men!adi kompetensi seorang dokter sesuai dengan Standar Kompotensi #okter Indonesia adalah keterampilan klinis yang akan dia!arkan pada blok Family Medicine ini $dapun keterampilan klinik tersebut adalah % & Konseling 'emberian $SI ( Konseling Keluarga Berencana ) 'rosedur 'emasangan Implan *susuk KB+ , 'rosedur 'embukaan Implan - 'rosedur 'emasangan $K#. *$lat Kontrasepsi #alam .ahim+ " 'rosedur 'embukaan $K#. *$lat Kontrasepsi #alam .ahim+ II. TU2UAN II.1. Tu3ua" umum Setelah mengikuti kegiatan skills lab pada blok Family Medicine ini, mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan dalam managemen pemberian $SI, konseling keluarga berencana, prosedur pemasangan dan pembukaan implan *susuk KB+, prosedur pemasangan dan pembukaan $K#. II./. Tu3ua" k+usus & Mahasiswa mengetahui managemen pemberian $SI ( Mahasiswa mampu melakukan konseling Keluarga Berencana ) Mahasiswa mampu melakukan pemasangan implan *susuk KB+ , Mahasiswa mampu melakukan pembukaan implan - Mahasiswa mampu melakukan pemasangan $K#. *$lat Kontrasepsi #alam .ahim+ " Mahasiswa mampu melakukan pembukaan $K#. *$lat Kontrasepsi dalam .ahim+ SL..II. %AMED. 1 KONSELIN' LAKTASI Tiangsa Sembiring, Sri Sofyani I. PENDAHULUAN & 'ada pertemuan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan konseling menyusui pada ibu yang mempunyai bayi dimana si ibu merasa bahwa $SI tidak cukup untuk pertumbuhan bayinya Seorang dokter harus mampu mengelaborasi keterangan ibu yang paling signi/ikan untuk ditetapkan sebagai keluhan utama $da beberapa pertanyaan yang harus diingat pada komunikasi dokter dan ibu dalam mengelaborasi keluhan agar hasilnya sesuai dengan diharapkan $SI merupakan makanan bayi yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dibandingkan dengan susu /ormula apapun Komposisi $SI mengandung energi yang cukup selama " bulan dan mengandung cukup anti kekebalan #engan itu maka untuk bayi 00" bulan cukup diberi $si eksklusi/ 1amun banyak ibu mengeluh tidak bisa memberikan $SI kepada bayinya karena alasan $SI tidak cukup, puting yang datar atau karena beker!a 2al ini bisa terlaksana bila dokter mampu melakukan konseling laktasi yang baik 'ertanyaan tersebut meliputi% 0 Bentuk payudara 0 Masa istirahat 0 #uration *durasi+ menyusui II. TU2UAN KE'IATAN II.1. TU2UAN UMUM Melatih mahasiswa untuk dapat meningkatkan keterampilan berkonsultasi dalam masalah pemberian $SI dengan menggunakan teknik komunikasi yang benar pada pasien II./. TU2UAN KHUSUS & Mahasiswa mampu menelusuri keluhan utama dan keluhan tambahan ( Mahasiswa mampu menguraikan secara deskripti/ /ungsi, man/aat dan cara pemberian $SI yang benar III. RANAN'AN AARA PEMBELA2ARAN 4ak!u Ak!i-i!as B&la3ar m&"(a3ar K&!&ra"(a" (0 menit I"!r$duksi pada kelas besar *terdiri dari ,- mahasiswa+ - 'en!elasan narasumber tentang konsultasi menyusui - 3anya !awab singkat hal yang belum !elas dari pen!elasan 1arasumber ( &0 menit #emonstrasi pada kelas besar 1arasumber memperlihatkan tata cara komunikasi dokter pasien Ta+a5 I % 'erkenalan - Ketika pasien masuk ke ruang periksa, dokter berdiri menyambut dengan ramah dan senyum, kemudian memperkenalkan diri - Menanyakan identitas pasien, nama, umur, alamat sambil mencocokkan dengan data rekam medis - 'erhatikan penampilan wa!ah, pandangan mata, komunikasi , cara berbicara dan interaksi lingkungan - 'erhatikan pendamping yang menyertai pasien, interaksi pasien dengan pendamping Ta+a5 II % $namnesis masalah menyusui Menanyakan keluhan utama, riwayat pemberian $SI se!ak lahir sampai sekarang riwayat penyakit ibu sebelumnya yang berhubungan dengan masalah menyusui #ukungan keluarga dalam hal pemberian $SI Ta+a5 III %
- 'emeriksaan lan!utan 1arasumber (00)0 menit Setelah mahasiswa dibagi men!adi - kelompok kecil *& kelompok tdd 4 mahasiswa+ $a*+i"( % Mahasiswa melakukan simulasi secara bergantian *(0) orang+ dengan dibimbing oleh instruktur Instruktur mahasiswa 40 menit Self practice Mahasiswa melakukan konsultasi sendiri secara bergantian masing0masing selama &0 menit mahasiswa lain melihat dan mengoreksi Instruktur memberikan penilaian pada lembar pengamatan Instruktur Mahasiswa I.. SARANA YAN' DIPERLUKAN & $lat audio5isual ( Manikin Bayi ) 'hantom payudara , 'ensil6pulpen - Formulir penilaian
.. RU2UKAN & Buku breast /eeding ( #epartemen Kesehatan .epoblik Indonesia % Buku Bagan Mana!emen terpadu Balita Sakit, 7akarta (008 .I. KASUS ) Seorang ibu dan bayi yang berumur ( minggu datang ke poliklinik $nak dengan keluhan bayi sering nangis dan tidak mau menyusu pada ibu Ibu tersebut bertanya susu apa yang cocok untuk bayi tersebut $SI ibu bila tidak diberi ke bayi 9 ) !am menetes dan payudara ibu terasa berat dan sakit 3ugas % :akukan komunikasi dokter pasien yang berhubungan dengan keluhannya .II. LEMBAR PEN'AMATAN KONSULTASI MENYUSUI LAN'KAH 6 TU'AS PEN'AMATAN Ya Tidak Ta+a5 I & Komunikasi dokter dengan pasien% - Menyapa dan memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga pasien - Menempatkan pasien pada posisi yang sesuai dengan kondisinya - Menanyakan identitas penderita % nama, umur, alamat Ta+a5 II & Menanyakan keluhan utama penderita dan menelusuri keluhan utama ( Mendengarkan dan memberikan rasa empaty terhadap keluhan ibu * ya, em, o gitu ya bu + ) Menanyakan bentuk puting *datar, terbenam dan menon!ol + Ta+a5 III P&r+a!ika" & ;ara memegang bayi atau posisi bayi sewaktu menyusui % Seluruh tubuh bayi disanggah !angan hanya leher dan bahu sa!a ( Kepala dan tubuh bayi lurus ) 2adapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu , #ekatkan badan bayi ke badan ibu - 'osisi perlekatan dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah bayi membuka keluar dan aerola tampak lebih banyak dibagian atas dari pada bagian bawah " Isapan bayi e/ekti/ !ika bayi bayi mengisap secara dalam, teratur yang diselingi istirahat 'ada saat bayi mengisap $si, hanya terdengar suara bayi menelan < $mati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah mengisap dengan e/ekti/ 7ika belum cobalah sekali lagi 1ote % =a % Mahasiswa melakukan 3idak % Mahasiswa tidak melakukan Lam5ira" , - SL..II. %AMED / KETERAMPILAN KONSELIN' KELUAR'A BERENANA Rina Amelia, Juliandi Harahap I. PENDAHULUAN $ngka Kematian Ibu 6Maternal Mortality .ate *MM.+ di Indonesia merupakan yang tertinggi dibandingkan negara0negara $S>$1 lainnya Saat ini posisi MM. Indonesia adalah )0< per &00 ribu kelahiran hidup Itu berarti sekitar (0 ribu perempuan meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi kehamilan 'ada tahun &488, 'rogram Safe Motherhood *SM+ mulai " dikenalkan oleh ?2@ di Indonesia dengan tu!uan utama menurunkan angka MM. dan In/ant Mortality .ate *IM.+ Safe Motherhood *SM+ merupakan suatu program pelayanan kesehatan yang diterima oleh seorang wanita dari semen!ak dia lahir serta adanya keleluasaan6kemerdekaan untuk menentukan kehamilannya 3u!uan dari Safe Motherhood yaitu melindungi hak reproduksi dan hak aAaAi manusia dengan cara mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya yang tidak perlu ter!adi >mpat pilar inter5ensi safe motherhood adalah *&+ Keluarga Berencana, yang memastikan bahwa setiap orang6pasangan mempunyai akses ke in/ormasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan, !arak kehamilan dan !umlah anak sehingga diharapkan tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan, *(+ 'elayanan antenatal, untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin, dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai *)+ 'ersalinan yang aman, memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai% pengetahuan, keterampilan, dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih, serta memberikan pelayanan ni/as kepada ibu dan bayi, dan *,+ 'elayanan obstetri esensial yaitu memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk risiko tinggi dan komplikasi tersedia bagi ibu hamil yang membutuhkan Keluarga Berencana *KB+ sebagai salah satu pilar Safe Motherhood bertu!uan untuk memastikan bahwa setiap orang6pasangan mempunyai akses terhadap in/ormasi dan pelayanan KB, agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan, !arak kehamilan dan !umlah anak #engan demikian diharapkan tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak termasuk dalam kategori B, terlaluC, yaitu terlalu muda, terlalu tua untuk kehamilan, terlalu sering hamil dan terlalu banyak anak Situasi di Indonesia, penentuan keikutsertaan dalam KB dipengaruhi oleh suami, keluarga, budaya dan pengetahuan pasangan suami istri itu sendiri 'emahaman suami dan istri yang benar terhadap permasalahan KB ini, akan mempengaruhi keputusan mereka untuk men!adi akseptor KB serta menentukan pilihan alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan mereka @leh karena itu kemampuan memberikan Konseling Keluarga Berencana oleh tenaga kesehatan terutama #okter Keluarga akan sangat mendukung dan mempengaruhi pemahaman dan pengambilan keputusan keluarga tentang KB $da beberapa macam de/enisi tentang konseling% & Konseling adalah cara beker!a dengan orang dimana anda berusaha untuk mengerti bagaimana perasaan mereka dan membantu mereka untuk menentukan apa yang akan dilakukan *?2@, (00)+ ( Konseling adalah suatu komunikasi tatap muka untuk membantu penderita untuk menetapkan pilihan atas dasar pemahaman yang lengkap tentang dirinya serta masalah kesehatan yang sedang dihadapi secara mandiri *$VS;, &44-+ ) Konseling adalah suatu bentuk wawancara untuk membantu orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya *Sadli, &488+ Konseling tidak sama dengan moti5asi 'ada konseling, terbentuknya sikap dan perilaku tertentu adalah atas dasar keputusan yang mandiri, sedangkan pada moti5asi, keputusan ditentukan secara sepihak oleh dokter Bagaimana sikap seorang #okter Keluarga6petugas kesehatan dalam melakukan konseling yang baik terutama bagi calon klien6peserta KB baru % 1. M&m5&rlakuka" *al$" aks&5!$r d&"(a" baik #okter bersikap sabar, memperlihatkan sikap menghargai setiap calon akseptor, dan menciptakan suatu rasa percaya diri sehingga calon akseptor dapat berbicara secara terbuka dalam segala hal termasuk masalah0masalah pribadi sekalipun #okter meyakinkan klien bahwa ia tidak akan mendiskusikan rahasia calon akseptor dengan orang lain < /. I"!&raksi d$k!&r d&"(a" *al$" aks&5!$r #okter harus mendengarkan, mempela!ari dan menanggapi keadaan calon akseptor, karena calon akseptor mempunyai kebutuhan dan tu!uan reproduksi yang berbeda Bantuan terbaik seorang dokter adalah cara memahami bahwa calon akseptor adalah manusia yang membutuhkan perhatian dan bantuan @leh karena itu dokter harus mendorong agar calon akseptor berani berbicara dan bertanya 7. M&mb&rika" i"-$rmasi #a"( baik k&5ada *al$" aks&5!$r #engan mendengarkan apa yang disampaikan calon akseptor, berarti dokter bela!ar mendengarkan in/ormasi apa sa!a yang dibutuhkan oleh seorang calon akseptor #alam memberikan in/ormasi dokter harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti calon akseptor 8. M&"(+i"dari 5&mb&ria" i"-$rmasi b&rl&bi+a" ;alon akseptor membutuhkan pen!elasan untuk menentukan pilihan 1amun tidak semua calon akseptor dapat menangkap semua in/ormasi tentang berbagai !enis kontrasepsi 3erlalu banyak in/ormasi yang diberikan akan menyebabkan kesulitan bagi calon akseptor dalam mengingat in/ormasi yang penting 2al ini disebut kelebihan in/ormasi 'ada waktu pemberian in/ormasi petugas harus memberikan waktu bagi calon akseptor untuk berdiskusi, bertanya dan menga!ukan pendapat 9. T&rs&dia"#a m&!$d& #a"( dii"(i"ka" *al$" aks&5!$r #okter membantu calon akseptor membuat keputusan mengenai pilihannya, dan harus tanggap terhadap pilihan calon akseptor meskipun calon akseptor menolak memutuskan atau menangguhkan penggunaan alat kontrasepsi #idalam melakukan konseling dokter mengka!i apakah calon akseptor sudah mengerti mengenai !enis kontrasepsi, termasuk keuntungan dan kerugiannya serta cara penggunaannya Konseling mengenai kontrasepsi yang dipilih dimulai dengan mengenalkan berbagai !enis alat kontrasepsi dalam program KB #okter mendorong calon akseptor berpikir untuk melihat persamaan yang ada dan membandingkan antar!enis kontrasepsi tersebut #engan cara ini dokter membantu calon akseptor untuk membuat suatu keputusan *in/ormed choice+ 7ika tidak ada halangan dalam bidang kesehatan sebaiknya calon akseptor mempunyai pilihan kontrasepsi sesuai dengan pilihannya Bila memperoleh pelayanan kontrasepsi sesuai dengan yang dipilihnya, calon akseptor akan menggunakan kontrasepsi tersebut lebih lama dan e/ekti/ :. M&mba!u *al$" aks&5!$r u"!uk m&"(&r!i da" m&"(i"(a! #okter memberi contoh alat kontrasepsi dan men!elaskan kepada calon akseptor agar memahaminya dengan memperlihatkan bagaimana cara0cara penggunaannya #okter !uga dapat memperlihatkan dan men!elaskannya dengan flip chart, poster, pam/let #okter perlu melakukan penilaian bahwa calon akseptor telah mengerti :angkah0langkah dalam melakukan konseling yaitu 'ATHER% & D %reet client !armly *memberi salam, sapa calon akseptor dengan ramah, terbuka dan sopanmembuka komunikasi+ ( $ %Ask client about themsel"es *tanya tentang diri calon akseptor dan keluhannya+ ) 3 % Tell client about choice *beritahu pilihan solusi dari masalah yang dihadapinya+ , 2 % Help client make an informed choices *bantu membuat pilihan yang tepat, dan memahami masalahnya+ - > %#$plain *!elaskan bahwa cara terpilih telah diberikan, siapa yanakan menolongnya dan dimana+ " . % Refer dan Return *ru!uk bila /asilitas tidak dapat memberikan Epelayanan yang sesuai atau buat !adwal kun!ungan ulang apabila pelayanan terpilih sudah diberikan+ 8 Greet client, sambut klien secara terbuka dan ramah, tanamkan keyakinan penuh, katakan !uga bahwa tempat pelayanan ini bersi/at pribadi dan rahasia, sehingga calon akseptor dapat mendiskusikannya dengan terbuka 3anyakan kepada calon akseptor apa yang perlu dibantu serta !elaskan pelayanan apa sa!a yang dapat diperolehnya Dunakan keterampilan komunikasi non 5erbal *seperti% tersenyum, salam calon akseptor, isyarat tangan untuk mempersilahkan duduk+ Ask client about themsel"es, tanyakan calon akseptor tentang permasalahannya6in/ormasi tentang dirinya, pengalamannya dengan alat KB dan kesehatan reproduksi, tu!uan, kepentingan harapan serta keadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya 3anyakan pula apakah telah ada metoda yang diinginkan oleh calon akseptor Berikan perhatian kepada calon akseptor apa yang disampaikan calon akseptor sesuai dengan kata0kata, gerak isyarat dan caranya Kita menyikapi dan mencoba menempatkan kita pada posisi calon akseptor #engan begitu akan memudahkan kita memahami apa sebenarnya permasalahan calon akseptor Dunakan k&!&ram5ila" b&r!a"#a, tanya calon akseptor dengan menggunakan pertanyaan terbuka% $paF BagaimanaF MengapaF *seperti% BBagaimana pengalaman ibu dengan alat kontrasepsi sebelumnyaCF+ 3un!ukkan rasa &m5a!i, turut merasakan dan mengerti apa yang dirasakan oleh calon akseptor ;ontoh bila ibu mengatakan bahwa BSaya menggunakan KB suntikan tapi selama saya ber0KB saya tidak pernah dapat haid lagi, saya takutC $nda dapat mengatakan % BSaya mengerti apa yang ibu khawatirkanC Dunakan r&-l&ksi balik65ara5+rasi"(, yaitu mengulang apa yang calon akseptor katakan kepada anda untuk menun!ukkan bahwa anda telah mendengar dan membantu calon akseptor untuk berbicara lebih banyak Mengulang kalimat calon akseptor !angan seperti membeo tetapi mengulang makna yang diutarakan calon akseptor Misalnya, B3adi ibu mengatakan akibat ber0 KB ibu !adi tidak haid lagi, betul kanCF Tell client about choice, sebutkan tentang pilihannya, /okuskan perhatian kepada metoda yang dipilih klien 3etapi a!ukan pula metoda lain Misalnya, BSebenarnya ada banyak cara ber0KB, ada pil, spiral, susuk, ataupun kondom #ari pilihan itu, yang mana yang telah ibu ketahuiF Help client make an informed choices, bantu membuat pilihan yang tepat, dorong ia mengemukakan pendapatnya dan a!ukan beberapa pertanyaanG $pakah metoda KB tersebut memenuhi kriteria medis 7uga apakah suaminya mendukung keputusannya 7ika mungkin bicarakan dengan keduanya 3anyakan metoda apa yang calon akseptor putuskan untuk digunakan E$plain fully ho! to use the choosen method, !elaskan cara menggunakan metoda pilihannya setelah calon akseptor memilih !enis kontrasepsinya, !ika diperlukan perlihatkan obat6alat kontrasepsinya 7elaskan bagaimana alat6obat kontrasepsi itu digunakan dan bagaimana cara penggunaannya Sekali lagi dorong ia berbicara secara terbuka, !awab pula secara terbuka dan lengkap Return "isits should be !elcomed, kun!ungan kembali, bicarakan dan sepakati kapan calon akseptor kembali untuk melakukan pemeriksaan lan!utan atau permintaan alat kontrasepsi !ika dibutuhkan 'erlu !uga mengingatkan calon akseptor untuk kembali apabila ter!adi suatu masalah II. TU2UAN KE'IATAN II.1. Tu3ua" umum Setelah selesai latihan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan konseling KB II./. Tu3ua" k+usus 4 & Mahasiswa mampu memperlakukan calon akseptor dengan baik, melakukan pembukaan diri *menyapa calon akseptor dengan ramah, menyebutkan nama dan mempersilahkan duduk+ ( Mahasiswa mampu melakukan interaksi dengan calon akseptor *komunikasi 5erbal dan non 5erbal+ dalam konseling KB ) Mahasiswa mampu memberikan in/ormasi yang baik kepada calon akseptor seputar masalah alat0alat kontrasepsi, kelebihan dan kekurangannya , Mahasiswa mampu melakukan keterampilan bertanya dan mendengar akti/ *re/leksi isi, re/leksi perasaan dan merangkum+ mengenai masalah klien seputar KB - Mahasiswa dapat mengin/ormasikan e/ek samping setiap alat kontrasepsi dan penanganannya " Mahasiswa memahami bahwa konseling bersi/at membantu pasangan suami istri mengambil keputusan dalam ber0KB berdasarkan in/ormasi yang lengkap yang diberikan #okter Keluarga III. RANAN'AN AARA PEMBELA2ARAN 4ak!u ; m&"i! < Ak!i)i!as b&la3ar m&"(a3ar K&!&ra"(a" (0 menit &0 menit Introduksi pada kelas besar *terdiri dari ,- mahasiswa + oleh nara sumber 1ara sumber melakukan peragaan langkah H langkah dalam melakukan konseling 1ara sumber (00)0 menit Mahasiswa dibagi men!adi - kelompok kecil *& kelompok terdiri dari 4 mahasiswa+ 3iap kelompok kecil memiliki & instruktur dan tindakan dilakukan berdasarkan kasus yang diberikan $a*+i"(% mahasiswa melakukan konseling secara bergantian *(0) orang+ sesuai kasus dengan dibimbing oleh instruktur Instruktur dan mahasiswa 40 menit S&l- 5ra*!is&% mahasiswa melakukan sendiri konseling sesuai kasus secara bergantian, sehingga total waktu yang dibutuhkan 9 40 menit *tergantung !umlah mahasiswa+ Instruktur dan mahasiswa I.. PERALATAN DAN BAHAN & 'asien simulasi yang diperankan mahasiswa ( Skenario kasus .. RU2UKAN & Buku 'anduan 'raktis 'elayanan Kontrasepsi #epkes .I, tahun (00) ( In/o Kesehatan .eproduksi, wwwkesproin/o ) .encana Strategis 1asional Making 'regnancy Sa/er *M'S+ di Indonesia, (00&0 (0&0 , Modul 'elatihan Keterampilan Komunikasi Interpersonal6Konseling *KI'6K+ - 'elatihan Konseling Menyusui Modul ?2@ .I. KASUS SIMULASI KONSELIN' KB Kasus % Seorang wanita, umur )- tahun datang ke praktek dokter keluarga, wanita tersebut menyatakan keinginannya untuk menggunakan salah satu alat kontrasepsi karena sudah mempunyai anak ) orang Sebelumnya dia pernah menggunakan metode KB pil selama ) bulan, tapi selama menggunakan alat KB tersebut wanita itu menyatakan kalau dia &0 mengalami haid secara terus0menerus, biasanya lama haid dialaminya selama < hari, se!ak mengkonsumsi pil KB lama haidnya bisa sampai &- 0(0 hari, sehingga timbul kekhawatiran terhadap kondisi tersebut Sebagai seorang #okter Keluarga anda harus dapat melakukan konseling sehingga wanita tersebut pada akhirnya paham tentang berbagai metode kontrasepsi dan pada akhirnya memilih salah satu metode yang menurutnya yang paling cocok6sesuai dengan diri Kesimpulan % wanita itu memilih spiral sebagai alat kontrasepsi .II. LEMBAR PEN'AMATAN KONSELIN' KB LAN'KAH=LAN'KAH P&"(ama!a" Ya Tidak KONSELIN' KB ' > Greet client & Menyapa calon akseptor dengan ramah dan memperkenalkan diri *bersalaman+ ( Mempersilahkan calon akseptor duduk ) Menanyakan identitas calon akseptor *nama, umur, peker!aan, dan alamat+ , Melakukan komunikasi non 5erbal 0 tatapan mata 0 mimik wa!ah 0 tersenyum A > Ask client about te!sel"es & Menanyakan permasalahan calon akseptor sehubungan dengan KB 0 A5a #a"( bisa sa#a ba"!u? Bu@ A5a !u3ua" ibu da!a"( k& si"i@ 0 I"-$rmasi a5a #a"( ibu bu!u+@ Sa#a aka" b&rusa+a u"!uk m&mb&rika" i"-$rmasi !&rs&bu! 0 menggunakan keterampilan bertanya menggunakan komunikasi non 5erbal *tatapan mata, mimik wa!ah+ ( Menanyakan kepada calon akseptor mengenai pengalaman tentang alat KB sebelumnya dan kesehatan reproduksinya 0 menggunakan keterampilan bertanya 0 menggunakan pertanyaan terbuka BBisa ibu *&ri!aka" ala! KB a5a #a"( 5&r"a+ ibu 5akai s&b&lum"#a@ 0 B&ra5a lama ibu m&"((u"aka""#a@AA 0 melakukan re/leksi balik6paraphrasing BIbu !adi m&"(a!aka" ba+,a ibu 5&r"a+ m&makai KB 5il? bisa ibu *&ri!aka" l&bi+ la"3u! a5a masala+ #a"( ibu +ada5i@ 0 melakukan komunikasi non 5erbal *tatapan mata, mimik wa!ah, menun!ukkan empati+ *Ba(aima"a 5&rasaa" ibu s&kara"(@< 0 Sa#a m&"(&r!i k&k+a,a!ira" ibu? a5aka+ s&kara"( ibu suda+ 5u"#a 5ili+a" ala! k$"!ras&5si lai""#a@ A5aka+ ibu 5&r"a+ m&"d&"(ar i"-$rmasi m&"(&"ai ala! k$"!ras&5si lai" s&lai" 5il@ 0 Bisa ibu *&ri!aka" i"-$rmasi a5a sa3a #a"( ibu k&!&+ui !&"!a"( s5iral@ T # Tell client about coice ) Sebutkan tentang metode KB yang dipilihnya, /okuskan perhatian kepada metoda yang dipilih klien 3etapi a!ukan dan !elaskan pula metoda lain && 0 S&5&r!i"#a 5&"(&!a+ua" ibu !&"!a"( m&!$d& s5iral suda+ *uku5 baik. B&!ul Bu? d&"(a" s5iral +aid ibu aka" !&ra!ur s&!ia5 bula""#a? da" m&!$d& i!u bisa di5asa"("#a u"!uk 10 !a+u". , Men!elaskan kepada calon akseptor keunggulan masing0masing alat kontrasepsi dan e/ek samping yang mungkin timbul serta bagaimana penanganannya 0 melakukan komunikasi non 5erbal *tatapan mata, mimik wa!ah, menun!ukkan empati+ 0 Baikla+ bu sa#a aka" *$ba m&"3&laska" b&b&ra5a ma*am ala! k$"!ras&5si? ala! k$"!ras&5si i!u ada b&rma*am=ma*am? ada 5il KB s&5&r!i #a"( suda+ 5&r"a+ ibu (u"aka"? ada su"!ik KB 1 bula" da" 7 bula"? ada susuk KB? ada s5iral? k$"d$m 0 I"i bu *$"!$+ ala! k$"!ras&5si"#a? i"i #a"( "ama"#a su"!ika"? i"i #a"( sa!u bula"? da" i"i #a"( !i(a bula"? &-&k!i-i!as"#a u"!uk m&"*&(a+ k&+amila" kira=kira BB?CD? !a5i k&l&ma+a""#a bisa !&r3adi (a"((ua" +aid da" 5&ruba+a" b&ra! bada". 0 Kalau i"i bu "ama"#a k$"d$m? i"i di5ak& $l&+ si ba5ak? &-&k!i-i!as"#a *uku5 !i"((i #ai!u BE D? k$"d$m"#a di5ak& s&b&lum m&lakuka" +ubu"(a" s&k? k&l&ma+a""#a k$"d$m "#a +arus s&lalu !&rs&dia da" ada 3u(a s&ri"( k&lu5aa" 0 I"i bu "ama"#a s5iral #a"( ibu sam5aika" !adi? s5iral i"i dimasukka" k& dalam ra+im? !&rbua! dari 5las!ik k&*il -l&ksib&l #a"( dilili! !&mba(a da" ,ak!u 5&"((u"aa""#a 10 !a+u"? k&l&ma+a""#a Ibu +arus m&m&riksa 5$sisi b&"a"( s5iral? !a5i i!u 5ada a,al 5&masa"(a" a3a. S&!&la+ !idak ada k&lu+a" s&kali=kali sa3a? d&"(a" m&makai s5iral +aid ibu aka" !&ra!ur s&!ia5 bula""#a. H # Help client !ake an infor!e$ coices - Bantu membuat pilihan yang tepat, dorong ia mengemukakan pendapatnya dan a!ukan beberapa pertanyaanG $pakah metoda KB tersebut memenuhi kriteria medis 7uga apakah suaminya mendukung keputusannya 7ika mungkin bicarakan dengan keduanya 0 Ba(aima"a bu? a5aka+ ibu suda+ m&"(&r!i !&"!a"( b&rba(ai ala! k$"!ras&5si #a"( sa#a 3&laska"@ 0 A5aka+ ada k&!&ra"(a" sa#a #a"( !idak ibu m&"(&r!i@ 0 Ba(aima"a kira=kira 5&"da5a! suami ibu? kalau ibu m&mu!uska" u"!uk b&rKB k&mbali@AA " Menanyakan metoda apa yang calon akseptor putuskan untuk digunakan 0 S&!&la+ ibu m&"d&"(arka" uraia" sa#a !&"!a"( b&b&ra5a ala! k$"!ras&5si b&s&r!a &-&k sam5i"("#a? m&!$d& ma"a #a"( mu"(ki" 5ali"( s&suai bua! ibu@ E # E$plain fully ho! to use the choosen method < Men!elaskan cara menggunakan metoda pilihannya, dorong ia berbicara secara terbuka, !awab pula secara terbuka dan lengkap 0 Baikla+? kalau ibu suda+ m&mu!uska" u"!uk m&"((u"aka" s5iral? bisa !$l$"( ibu 3&laska" m&"(a5a ibu m&mili+ m&!$d& !&rs&bu!@ 0 P&masa"(a" s5iral da5a! dilakuka" di kli"ik i"i 0 Ibu b$l&+ 5ili+ m&"((u"aka" s5iral 10 !a+u" 0 Kada"( ada (a"((ua" dari suami k&!ika b&r+ubu"(a" s&ksual kar&"a !ali s5iral"#a !a5i (a"((ua" i!u bisa ki!a a!asi d&"(a" m&m$!$"( !ali"#a l&bi+ 5&"d&k la(i 0 A5aka+ masi+ ada +al #a"( ibu !a"#aka" ibu !&"!a"( &( s5iral@ A5aka+ masi+ ada +al #a"( ibu !a"#aka" ibu !&"!a"( s5iral@ 0 B&rdasarka" +asil 5&"&li!ia" !idak ada +ubu"(a" 5&makaia" s5iral d&"(a" k&3adia" ka"k&r ra+im? 3adi ibu !idak usa+ k+a,a!ir aka" +al i!u. R # Return "isits should be !elcomed 8 Menbicarakan dan menyepakati kapan calon akseptor kembali untuk /ollow0up #an selalu mempersilakan calon akseptor kembali kapan sa!a 0 Kalau suda+ !idak ada la(i #a"( ibu !a"#aka"? sa#a rasa ki!a da5a! m&la"3u!ka" d&"(a" 5&m&riksaa". 0 S&!&la+ ada k&s&5aka!a" d&"(a" suami da" ibu da5a! m&"3&laska" 5ili+a" ibu 5ada suami? maka u"!uk 5&masa"(a" s5iral ibu b$l&+ da!a"( la(i k& si"i 0 Kalau ada masala+ s&lama 5&makaia" s5iral ibu 3u(a bisa da!a"( k& si"i da" m&"*&ri!aka" k&lu+a" ibu. P&"u!u5 K$"s&li"( & Melakukan dokumentasi terhadap proses dan hasil akhir dari konseling ( Meyakinkan kepada calon akseptor tentang metode KB yang telah dipilihnya ) Menutup konseling dan mengucapkan terima kasih 0 2adi masala+ +aid ibu #a"( b&rk&5a"3a"(a" akiba! m&"(k$"sumsi 5il KB i!u? muda+=muda+ da5a! dia!asi d&"(a" 5ili+a" ibu !&r+ada5 KB s5iral i"i. 0 T&rima kasi+ bu u"!uk ku"3u"(a""#a? sam5ai b&r3um5a k&mbali 1ote % =a % Mahasiswa melakukan 3idak % Mahasiswa tidak melakukan SL..II.%AMED 7 F 8 PEMASAN'AN DAN PENABUTAN IMPLAN ;SUSUK KB< M% &idel anis Siregar, 'ch!anul A, Cut A Adella, I. PENDAHULUAN $lat Kontrasepsi Bawah Kulit *$KBK+ dikenal !uga sebagai 1orplant atau Implan, semakin lama semakin meningkat pemakainya *akseptor+ dengan alasan % pemasangannya sederhana, e/ekti5itas cukup baik karena angka kegagalan kumulati/nya rendah, dapat memberikan perlindungan selama - tahun, dan kepuasan pemakai karena memerlukan tindakan lain setelah pemasangan dan tidak memasukkan sesuatu ke dalam 5agina serta tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan seksual Bahan akti/ dalam norplant adalah progestosional le5onogestrel, yang &8 kali lebih akti/ daripada progestron Setiap kaspsul 1orplant berukuran kira0kira sebesar batang korek api dan mengandung 9 )" mg le5onogestrel, yang akan dikeluarkan setiap harinya 9 8 mcg Mekanisme ker!anya sebagai progestron yang dapat menghalangi pengeluaran :2 sehingga tidak ter!adi o5ulasi, mengentalkan lendir ser5iks dan menghalangi migrasi sprematoAoa, dan menyebabkan situasi endometrium tidak siap men!adi tempat nidasi Kapsul pembungkus yang digunakan pada norplant adalah polidimetilsiloksane silastik, bahan yang sama yang sering digunakan pada katup !antung buatan, saluran drainase dan protese payudara #iameter luar kapsul pembungkus norplant adalah 9 (,, mm &) #alam pencabutan norplant atau implant, kendala teknis yang paling sering dihadapi pada umumnya adalah pemasangan sebelumnya yang terlalu dalam, pemasangannya dengan susunan yang tidak beraturan atau terlalu ber!auhan sehingga terkadang di !umpai kesulitan mencabut II. TU2UAN KE'IATAN II. 1. TU2UAN UMUM Setelah selesai latihan ini diharapkan mampu melakukan pemasangan dan pencabutan implan *susuk KB+ II. /. TU2UAN KHUSUS Mahasiswa mampu% & Melakukan pemasangan implan ( Melakukan pencabutan implan III. RANAN'AN AARA PEMBELA2ARAN 4ak!u ;m&"i!< Ak!i)i!as B&la3ar M&"(a3ar K&!&ra"(a" (0 menit 'ntroduksi pada kelas besar *terdiri dari ,- mahasiswa+ tentang pemasangan dan pencabutan implan 1arasumber &0 menit (emonstrasi pada kelas besar oleh nara sumber dengan simulasi pada pantom 1ara sumber memperlihatkan tata cara pemasangan dan pencabutan implan yang benar 3ahap I ;ara pemasangan implan 3ahap II ;ara pencabutan implan
1arasumber (00)0 menit Setelah mahasiswa di bagi ke kelas kecil mahasiswa melakukan coachinh Coaching % Mahasiswa melakukan simulasi secara bergantian dengan dibimbing oleh instruktur 6 mahasiswa pada kelas kecil menggunakan lembar pengamatan Instruktur dan mahasiswa &, 40 menit Self )ractice % Mahasiswa melakukan sendiri secara bergantian Sehingga total waktu yang dibutuhkan 9 40 menit *tergantung !umlah mahasiswa+ Instruktur dan mahasiswa I.. PERALATAN DAN BAHAN & Me!a & buah ( 'antom6 Manikin simulasi IM':$1 ) 'erlengkapan pemasangan dan pencabutan IM':$1 0 kapsul norplant 0 pisau bedah *scalpel+ 0 trokar nomor &0 0 band aid *plaster handyplast+ 0 disposible syringe ) cc 0 anastesi lokal *& I tanpa epine/rin+ 0 spidol 0 pola *template+ 0 klem bengkok 0 kain penutup .. RU2UKAN & $bdul Bari Sai/uddin, Biran $//andi, >nriJuito . :u ,uku )anduan )raktis )elayanan -ontrasepsi >d&, ;et& =ayasan Bina 'ustaka Sarwono 'rawirohard!o, (00) .I. LEMBAR PEN'AMATAN LAN'KAH6TU'AS PEN'AMATAN =a 3idak PEMASAN'AN IMPLAN I. LAN'KAH 1 & 'ersiapkan tempat pemasangan dengan larutan antiseptik dan 'ersiapan alat % 0 kapsul implan 0 pisau bedah *scalpel+ 0 trokar nomor &0 0 band aid *plaster handyplast+ 0 disposible syringe ) cc 0 anastesi lokal *& I tanpa epine/rin+ 0 spidol 0 pola *template+ 0 klem bengkok 0 kain penutup 'ersiapan pasien % mencuci lengan kiri dengan sabun II. LAN'KAH / ( Menentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm di atas lipatan siku pada bagian dalam lengan alur antara otot biseps dan triseps ) Menggunakan spidol untuk menandai dengan membuat garis sepan!ang "08 cm , 'emasang implan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian menggunakan sarung tangan #33 &- - :akukan tindakan asepsis dengan po5idone iodine pada daerah yang telah dtentukan secara sirkuler dari arah sentral ke luar " 3utup dengan doek steril yang mempunyai lubang ditengah III. LAN'KAH 7 < Setelah memastikan *dari anamnesis+ tidak alergi terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan ( ml obat anestesi *&I tanpa epine/rin+ dan disuntikkan tepat di bawah kulit sepan!ang !alur tempat pemasangan 'emberian anestesi !uga dapat dilakukan dengan semprotan I.. LAN'KAH 8 8 Keluarkan inserter dari kemasannya 4 .egangkan kulit ditempat pemasangan dan masukkan !arum inserter tepat di bawah kulit *secara sub kutan+ sampai batas garis kedua !arum inserter &0 Masukkan implan kedalam inserter dan masukkan kembali pendorong sampai menyentuh implan && Untuk meletakkan kapsul di bawah kulit, angkat !arum inserter ke atas, sehingga kulit terangkat &( 3arik inserter sambil menahan pendorong sampai garis pertama .. LAN'KAH 9 &) :epaskan segel inserter dengan menekan penopang pendorong inserternya &, lakukan hal yang serupa untuk pemasangan implan berikutnya .I. LAN'KAH : &- 'utar pendorong inserter 40 atau &80 dera!at dengan mempertahankan pendorong inserter tetap di atas lengan .II. LAN'KAH C &" #engan tangan yang lain secara perlahan tarik !arum keluar dari lengan sambil tetap mempertahankan penopang inserter di tempatnya &< Setelah !arum dan penopang inserter keluar, bersihkan luka insisi dengan larutan po5idone iodine kemudian tutup luka dengan kasaa steril dan plester &8 #oek steril dilepaskan, beritahu pasien pemasangan implan telah selesai &4 Sarung tangan dibuka dengan terbalik *sisi dalam berada diluar+ kemudian mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 1ote % =a % Mahasiswa melakukan 3idak % Mahasiswa tidak melakukan &" .II. LEMBAR PEN'AMATAN PENABUTAN IMPLAN LAN'KAH6TU'AS PEN'AMATAN =a 3idak PENABUTAN IMPLAN A. M&!$d& S!a"dar & 'ersiapan pasien % mencuci lengan kiri dengan sabun ( 'emasang implan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian menggunakan sarung tangan #33 ) :akukan tindakan asepsis dengan po5idone iodine pada daerah yang telah dtentukan secara sirkuler dari arah sentral ke luar , 3utup dengan doek steril yang mempunyai lubang ditengah B. LAN'KAH 1 & 3entukan lokasi insisi yang mempunyai !arak sama dari u!ung bawah semua kapsul *dekat siku+, kira0kira - mm dari u!ung bawah kapsul ( Bila !arak tersebut sama maka insisi dibuat pada tempat insisi waktu pemasangan ) Sebelum menentukan lokasi, pastikan tidak ada u!ung kapsul yang berada di bawah insisi lama *hal ini untuk mencegah terpotongnya kapsul saat melakukan insisi+ . LAN'KAH / , Melakukan anestesi pada lokasi yang sudah dipilih di bawah kapsul, buat insisi melintang yang kecil lebih kurang , mm dengan menggunakan skapel D. LAN'KAH 7 - Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau yang terdekat tempat insisi E. LAN'KAH 8 " #orong u!ung kapsul ke arah insisi dengan !ari tangan sampai u!ung &< kapsul tampak pada luka insisi < Saat u!ung kapsul tampak pada luka insisi, masukkan klem lengkung *mos.uito atau Crile+ dengan lengkungan !epitan mengarah ke atas, kemudian !epit u!ung kapsul dengan klem tersebut 8 Bila kapsul sulit digerakkan ke arah insisi, hal ini mungkin karena pembentukan !aringan parut yang mengelilingi kapsul *lihat langkah ,$ dan ,B+ %. LAN'KAH 8A 4 Masukkan klem lengkung melalui luka insisi dengan lengkungan !epitan mengarah ke kulit, teruskan sampai berada di bawah u!ung kapsul dekat siku &0 Buka dan tutup !epitan klem untuk memotong secara tumpul !aringan parut yang mengelilingi u!ung kapsul && Ulangi sampai u!ung keenam kapsul seluruhnya bebas dari !aringan parut yang mengelilinginya '. LAN'KAH 8B &( #orong u!ung kapsul pertama sedekat mungkin pada luka insisi &) Sampai menekan */iksasi+ kapsul dengan !ari telun!uk dan !ari tengah, masukkan lagi klem lengkung *lengkungan !epitan mengarah ke kulit+, sampai berada di bawah u!ung kapsul, !epit kapsul di dekat u!ungnya *-0&0 mm+ dan secara hati0hati tarik keluar melalui luka insisi H. LAN'KAH 9 &, Bersihkan dan buka !aringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan cara menggosok0gosok pakai kasa steril untuk memaparkan u!ung bawah kapsul &- Bila !aringan ikat tidak bisa dibuka dengan cara menggosok0gosok pakai kasa steril, dapat dengan menggunakan skalpel secara hati0hati &" Untuk mencegah terpotongnya kapsul, gunakan sisi yang tidak ta!am dari skalpel waktu membersihkan !aringan ikat yang mengelilingi kapsul I. LAN'KAH : &< 7epit kapsul yang sudah terpapar menggunakan klem kedua &8 :epaskan klem pertama dan cabut kapsul secara pelan dan hati0hati dengan klem kedua &4 Bila kapsul sulit dicabut, pisahkan secara hati0hati sisa !aringan ikat yang melekat pada kapsul dengan menggunakan kasa atau skalpel 2. LAN'KAH C (0 'ilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut Dunakan teknik yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya (& Sebelum mengakhiri tindakan, hitung untuk memastikan keenam kapsul sudah dicabut 3un!ukkan keenam kapsul tersebut pada pasien (( Bersihkan luka incisi dengan larutan po5idone iodine kemudian tutup luka dengan kasaa steril dan plester () #oek steril dilepaskan, beritahu pasien pemasangan implan telah selesai (, Sarung tangan dibuka dengan terbalik *sisi dalam berada diluar+ kemudian mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (- Mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan 1ote % =a % Mahasiswa melakukan 3idak % Mahasiswa tidak melakukan &8 SL..II.%AMED 9 F : PEMASAN'AN DAN PENABUTAN AKDR OPPER T 7E0G M &idel anis Siregar, 'ch!anul Adenin, Cut A Adella I. P&"da+ulua" Salah satu aspek utama dalam penilaian 'rogram Keluarga Berencana *KB+ adalah kualitas pelayanan yang diberikan 'erbaikan kualitas pelayanan akan memperbesar !umlah peserta KB yang puas dan pada gilirannya akan meningkatkan pre5alensi dan menurunkan tingkat /ertilitas Kualitas dapat diartikan sebagai suatu kondisi dan atau keadaan dimana sistem dengan sumber daya, sarana dan dana yang terbatas dapat mencapai sasaran tu!uannya dengan memberikan !asa pelayanan sebaik0baiknya kepada keluarga atau masyarakat, sehingga pencari !asa pelayanan mendapat perlakuan dan dilayani oleh sistem yang sedemikian rupa dalam upaya memenuhi kebutuhannnya mencapai kese!ahteraan keluarganya dan yang sesuai serta memenuhi syarat etika, aturan agama dan norma sosial budaya Salah satu /aktor yang menentukan dalam pelayanan KB yang berkualitas adalah aspek sumber daya manusia, baik pengelola, pelaksana maupun pemberi pelayanan KB II. TU2UAN KE'IATAN II.1. TU2UAN UMUM Setelah selesai latihan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan tentang pemasangan dan pencabutan $K#. II. /. TU2UAN KHUSUS Mahasiswa mampu % & Melakukan pemasangan $K#. ( Melakukan pencabutan $K#. III. RANAN'AN AARA PEMBELA2ARAN 4ak!u ;m&"i!< Ak!i)i!as B&la3ar M&"(a3ar K&!&ra"(a" &4 (0 menit 'ntroduksi pada kelas besar *terdiri dari ,- mahasiswa+ 1arasumber &0 menit (emonstrasi pada kelas besar oleh nara sumber dengan simulasi pada pantom 1ara sumber memperlihatkan tata cara pemasangan dan pencabutan $K#. yang benar 3ahap I ;ara pemasangan $K#. 3ahap II ;ara pencabutan $K#. 1arasumber (0 0 )0 menit 40 menit Coaching % Mahasiswa melakukan simulasi secara bergantian dengan dibimbing oleh instruktur 6 mahasiswa pada kelas kecil menggunakan lembar pengamatan Self )ractice % Mahasiswa melakukan sendiri secara bergantian Sehingga total waktu yang dibutuhkan 9 40 menit *tergantung !umlah mahasiswa+ Instruktur dan mahasiswa Instruktur dan mahasiswa I.. PERALATAN DAN BAHAN & Me!a & buah ( pantom simulasi $K#. ) $K#. ;opper 3 )80 $ , tenaculum - speculum 5agina " sonde uteri < klem lurus 8 Kom 4 'o5iodine Iodin &0 @5al klem && IU# ;u 3 )80K steril &( Sarung 3angan .. RU2UKAN & $bdul Bari Sai/uddin, Biran $//andi, >nriJuito . :u Buku 'anduan 'raktis 'elayanan Kontrasepsi >d&, ;et& =ayasan Bina 'ustaka Sarwono 'rawirohard!o, (00) .I. LEMBAR PEN'AMATAN PEMASAN'AN AKDR OPPER T 7E0G LAN'KAH6TU'AS PEN'AMATAN =a 3idak I. MEN2ELASKAN KEPADA PASIEN APA YAN' AKAN DILAKUKAN & Sampaikan kepada pasien kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan ( 'astikan pasien telah mengosongkan kandung kencingnya dan membasuh daerah genitalia dengan air bersih ) 'asien dipersiapkan dengan posisi litotomi (0 II. P&rsia5a" ala!=ala! > & Speculum ( 3enaculum ) Dunting , Sonde uterus - Kassa Steril " Kom < 'o5iodine Iodin 8 @5al klem 4 IU# ;u 3 )80K steril &0 Sarung 3angan III.PEMERIKSAAN 'ENITALIA , Mencuci tangan dan memakai sarung tangan - :akukan pemeriksaan panggul *V3+ untuk menentukan posisi uterus * retro/leksi atau ante/leksi+ " Melepaskan sarung tangan I.. MEMASUKKAN LEN'AN AKDR OPPER T 7E0A < Masukkan lengan $K#. copper 3 )80$ di dalam kemasan sterilnya, dengan cara % 0 Membuka pembungkus transparan sepertiga dari bagian bawah, lapisan yang tidak transparan *seperti membuka pisang+ 0 Memasukkan lengan IU# ke dalam inserted tanpa menyentuh IU# secara langsung *IU# dalam keadaan steril+ .. PEMASAN'AN SPEKULUM 8 Menyalakan lampu sorot dan mengarahkannya ke arah 5agina 4 Memasang sarung tangan &0 Mengusap 5agina dan ser5iks dengan larutan antiseptik, Masukkan spekulum secara perlahan *seperti pela!aran skill lab pada blok reproduksi tentang pemeriksaan ginekologi+ && Menggunakan tenakulum untuk men!epit ser5iks *pada arah !am && atau !am &+ .I. MEMASUKKAN SONDE UTERUS &( Masukkan sonde uterus untuk menentukan kedalaman dan arah ka5um uteri .II. PEMASAN'AN AKDR OPPER T 7E0A &) Mengatur letak leher biru pada tabung inserter sesuai dengan kedalaman ka5um uteri 2ati0hati memasukkan tabung inserter sampai terasa ada tahanan atau sampai leher biru menyentuh ser5iks &, :epaskan lengan $K#. dengan menggunakan teknik menarik %&it$ra&al tecni'ue( 3arik keluar tabung inserter sementara pendorong dipertahankan &- Setelah lengan $K#. lepas, dorong secara perlahan0lahan tabung inserter kedalam ka5um uteri sampai leher biru menyentuh ser5iks &" 3arik sebagian tabung inserter sampai keluar ka5um uteri kira0kira - cm di depan ser5iks, sementara sebagian benang $K#. masih berada dalam tabung inserter 'otong benang $K#. kira0kira ) H , cm pan!angnya dari ser5iks &< ;ara lain, tarik keluar seluruh tabung inserter seluruhnya, !epit benang $K#. dengan menggunakan /orseps kira0kira ) H , cm dari ser5iks dan potong benang $K#. pada tempat tersebut &8 :epaskan tenaculum ke dalam larutan klorin, perdarahan di bekas !epitan tenakulum di tekan dengan kain kassa steril (& &4 Melepaskan spekulum .III. MEMBUAN' BAHAN=BAHAN HABIS PAKAI (0 Buang bahan0bahan habis pakai yang terkontaminasi sebelum melepas sarung tangan (& Bersihkan permukaan yang terkontaminasi IH. MELAKUKAN DEKONTAMINASI (( :akukan dekontaminasi alat0alat dan sarung tangan dengan larutan klorin segera setelah dipakai H. EDUKASI () Menga!arkan pada pasien bagaimana memeriksa benang $K#. *dengan menggunakan model bila tersedia+ (, Minta pasien menunggu di klinik selama &- H )0 menit setelah pemasangan $K#. LI #@KUM>13$SI (- Melakukan dokumentasi tentang % 0 $rah uterus 0 Besar uterus 0 7enis $K#. yang dipasang 0 Kapan harus kontrol kembali LEMBAR PEN'AMATAN PENABUTAN AKDR OPPER T 7E0A LAN'KAH6TU'AS PEN'AMATAN =a 3idak 'ersiapan pasien% pasien diminta untuk membasuh daerah genitalianya dengan air bersih I. LAN'KAH 1 & Men!elaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan dan persilakan pasien untuk bertanya II. LAN'KAH / ( 'asien dipersiapkan dengan posisi litotomi ) Spekulum dimasukkan secara perlahan , 'astikan ser5iks telah terlihat seluruhnya dan benang $K#. berada pada oue III. LAN'KAH 7 - Mengusap ser5iks dan 5agina dengan larutan antiseptik ( sampai ) kali I.. LAN'KAH 8 " Memberitahukan kepada pasien bahwa sekarang akan dilakukan pencabutan < Meminta pasien untuk tenang dan menarik na/as pan!ang dan memberitahukan mungkin timbul rasa sakit tapi itu normal A. P&"*abu!a" "$rmal a+ 7epit benang di dekat ser5iks dengan menggunakan klem lurus atau lengkung yang sudah didesin/eksi tingkat tinggi atau steril dan tarik benang pelan0pelan, tidak boleh menarik dengan kuat $K#. biasanya dapat dicabut dengan mudah b+ Untuk mencegah benangnya putus, tarik dengan kekuatan konstan dan cabut $K#. dengan pelan0pelan c+ Bila benang putus saat ditarik tetapi u!ung $K#. masih dapat dilihat maka !epit u!ung $K#. tersebut dan tarik keluar B. P&"*abu!a" suli! d+ Bila benang $K#. tidak tampak pasien diru!uk ke bagian obgyn (( .I. LAN'KAH .I 8 Setelah IU# lepas, tun!ukkan ke pasien bahwa IU# telah berhasil dikeluarkan 4 Vagina dibersihkan dengan kassa steril M po5idone iodine &0 Spekulum dilepaskan && Beritahu ke pasien bahwa tindakan telah selesai .II. MEMBUAN' BAHAN=BAHAN HABIS PAKAI &( Buang bahan0bahan habis pakai yang terkontaminasi sebelum melepas sarung tangan &) Bersihkan permukaan yang terkontaminasi .III. MELAKUKAN DEKONTAMINASI &, :akukan dekontaminasi alat0alat dan sarung tangan dengan larutan klorin segera setelah dipakai 1ote % =a % Mahasiswa melakukan 3idak % Mahasiswa tidak melakukan ()