You are on page 1of 4

Bioteknologi; mempelajari pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap

organisme, sistem, atau proses biologis untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi
organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Bioteknologi secara umum
berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi

Bioteknologi konvensional: memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol,
asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme,
misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya
termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri
khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup
secara langsung dan belum mengenal adanya penggunaan enzim.
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau
rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia. Dalam bioteknologi
modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien.

Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan
dengan warna, yaitu:

Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari
aplikasi bioeknologi di bidang medis.
Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta
pembuatan sumber energi terbarukan.
Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang
pertanian dan peternakan.
Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang
mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik.

Bioteknologi dengan Menggunakan Mikroorganisme
Bioteknologi umumnya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri, khamir (yeast), dan
kapang, dengan alasan:
- Pertumbuhan cepat
- Sel-selnya memiliki kandungan protein yang tinggi
- Dapat menggunakan produk-produk sisah sebagai substratnya (limbah pertanian dll)
- Menghasilkan produk yang tidak toksik
Peran Mikoroorganisme di sini adalah mengubah nilai gizi makanan atau minuman dalam
proses fermentasi.
Mikroorganisme Pengubah dan Penghasil Makanan atau Minuman
Mikoroorganisme pada proses fermentasi menyebabkan perubahan senyawa-senyawa
kompleks pada makanan atau minuman menjadi senyawa yang lebih sederhana dan
peningkatan cita rasa dan aroma.
Mikroorganisme Penghasil Obat
Peran Mikroorganisme di sini adalah menghasilkan Antibiotik (Penisilin, Sefalosporin,
Tetrasiklin, Eritromisin), yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, dan
Vaksin, yang dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman
Peran Mikroorganisme di sini adalah sebagai agen pengendali hayati, yaitu pengendalian
terhadap hama dengan menggunakan musuh alami. Misalnya pengendalian hama serangga
pada tanaman menggunakan bakteri patogen serangga, yaitu Bacillus thuringiensis.
Mikroorganisme Pengolah Limbah
Mikroorganisme membantu pengolahan berbagai jenis limbah, terutama dalam penguraian
limbah organik (RT, pasar, industri, dll)
Mikroorganisme Pemisah Logam dari Bijih

Thiobacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya atau kotoran sehingga
didapat logam berkualitas tinggi, seperti emas, galiu, mangan, kadmium, nikel, dan uranium.

Kultur jaringan merukapan salah satu teknik kloning tumbuhan. Kultur jaringan juga disebut
sebagai mikropropagasi, yaitu bentuk perbanyakan tumbuhan secara vegetatif dengan
memanipulasi jaringan somatik (jaringan tubuh) tumbuhan di dalam kultur aseptik (bebas
kuman) dengan lingkungan terkontrol.
Potongan akar, batang, atau daun yang dapat membentuk tumbuhan utuh dinamakan eksplan.
Eksplan memiliki sifat totipotensi, yaitu kemampuan sel tumbuhan untuk berkembang
menjadi tumbuhan yang utuh. Sifat ini dimiliki oleh bagian-bagian tumbuhan yang masih
tumbuh.
Kalus adalah potongan jaringan tumbuhan yang terdiri dari sejumlah kecil sel-sel pada
medium kultur yang sesuai dan dibiarkan tumbuh menjadi massa sel yang belum
terdeferensiasi.
Medium kultur: gula, garam anorganik, nitrogen organik, hormon pertumbuhan.

Rekayasa genetik (juga disebut DNA rekombinan dan pencangkokan gen) adalah teknik
eksperimental yang memungkinkan peneliti untuk mengisolaso, mengidentifikasi, dan
melipatgandakan suatu fragmen DNA dalam bentuk murninya (secara in vitro).
50 tahun yang lalu, Dr. Paul Berg, Dr. Stanley Cohen, Dr. Annie Chang dari Stanford
University, serta Dr. Herbert Boyer dan Dr. Robert Helling dari University of California
menemukan bahwa bahan kimia tertentu yaitu enzim restriksi endonuklease dapat berfungsi
sebagai gunting molekuler yang dapat mengenal dan memotong secara kimiawi tempat-
tempat khusus di sepanjang sebuah molekul DNA.
Penemuan enzim ligase: dapat menggabungkan potongan DNA yang digunting dari suatu gen
dengan potongan DNA gen lain dari makhluk yang tidak berkaitan. Hibrid yang terbentuk
dengan cara ini desebut DNA rekombinan.
Sebuah gen harus diangkut oleh suatu materi genetik khusus yang disebut vektor, salah satu
yang bermanfaat adalah plasmid yaitu molekul DNA sirkuler kecil yang terdapat di luar
kromosom bakteri.
Plasmid berasal dari bakteri. DNA dipotong oleh enzim restriksi, fragmen DNA baru
disisipkan, kemudian plasmid dikembalikan. Saat bakteri membelah diri, rekombinan juga.
Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri tanah yang menyebabkan infeksi tumor pada
tanaman. Bakteri ini digunakan untuk menunda pematangan buah, ketahanan terhadap
pestisida, dan resistensi terhadap lingkungan.

Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi:
1. Isolasi gen.
2. Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik.
3. Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru.
4. Membentuk produk organisme transgenik.
Prosedur pembentukan organisme transgenic ada dua, yaitu:
1. Melalui proses introduksi gen
2. Melalui proses mutagenesis
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika menyebabkan "lahirnya organisme baru"
produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk
bioteknologi, antara lain: Jagung resisten hama serangga, Kapas resisten hama serangga,
Pepaya resisten virus, Enzim pemacu produksi susu pada sapi, Padi mengandung vitamin A,
Pisang mengandung vaksin hepatitis

Manfaat Rekayasa Genetika
Bidang Kedokteran
Pembuatan Insulin manusia oleh bakteri : berkat bioteknologi, insulin tidak lagi harus
didapatkan dari sapi dan babi, tetapi dengan pencangkokan gen yang dibantu bakteri E.coli
Terapi gen manusia: melibatkan penyisipan gen ke dalam sel-sel individu dan jaringan
untuk mengobati penyakit kronis dan kelainan genetik di mana suatu gangguan gen mutan
diganti dengan gen fungsional. Walaupun teknologi ini masih dalam tahap percobaan, ia
memegang janji besar untuk mengobati penyakit Warisan dan tidak dapat disembuhkan.
Antibodi monoclonal: antibodi monospesifik yang dapat mengikat satu epitop saja.
Antibodi monoklonal ini dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma. Sel hibridoma
merupakan fusi sel dan sel. Antibodi monoklonal adalah zat yang diproduksi oleh sel
gabungan tipe tunggal yang memiliki kekhususan tambahan. Ini adalah komponen penting
dari sistem kekebalan tubuh. Mereka dapat mengenali dan mengikat ke antigen yang spesifik.
Pada teknologi antibodi monklonal, sel tumor yang dapat mereplikasi tanpa henti
digabungkan dengan sel mamalia yang memproduksi antibodi. Hasil penggabungan sel ini
adalah hybridoma, yang akan terus memproduksi antibodi. Antibodi monoklonal mengenali
setiap determinan yang antigen (bagian dari makromolekul yang dikenali oleh sistem
kekepalan tubuh / epitope). Mereka menyerang molekul targetnya dan mereka bisa memilah
antara epitope yang sama. Selain sangat spesifik, mereka memberikan landasan untuk
perlindungan melawan patogen. Antibodi monoklonal sekarang telah digunakan untuk
banyak masalah diagnostik seperti : mengidentifikasi agen infeksi, mengidentifikasi tumor,
antigen dan antibodi auto, mengukur protein dan level drug pada serum, mengenali darah dan
jaringan, mengidentifikasi sel spesifik yang terlibat dalam respon kekebalan dan
mengidentifikasi serta mengkuantifikasi hormon.
Sel Punca: jenis sel khusus dengan kemampuan membentuk ulang dirinya dan dalam saat
yang bersamaan membentuk sel yang terspesialisasi. Aplikasi dari sel punca diantaranya
adalah pengobatan infark jantung yaitu menggunakan sel punca yang berasal dari sumsum
tulang untuk mengganti sel-sel pembuluh yang rusak (neovaskularisasi). Aplikasi terapeutik
sel stem embrionik pada berbagai penyakit degeneratif. Cermin Dunia Kedokteran . Selain
itu, sel punca diduga dapat digunakan untuk pengobatan diabetes tipe I dengan cara
mengganti sel pankreas yang sudah rusak dengan sel pankreas hasil diferensiasi sel punca.
Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti pada
transplantasi pankreas dari binatang. Sejauh ini percobaan telah berhasil dilakukan pada
mencit.
Bidang Peternakan dan Pertanian
Organisme Transgenik
* Transfer gen pada hewan , Klona embrio
* Klona dengan transfer inti
Tanaman hasil rekayasa genetika
* Tanaman transgenik direkayasa dengan menggunakan Agrobacterium tumefaciens untuk
memperoleh sifat-sifat: menunda pematangan buah dan resistensi terhadap pestisida,
herbisida, dan lingkungan.

Penanggulangan dampak negatif
Untuk alergi, kita dapat menemukan dampak dengan melakukan pengujian jangka lama pada
konsumen. Untuk itu, produk perlu diberi label mengenai kandungan-kandunga yang terdapat
di dalamnya.
Untuk hilangnya plasma nutfah, kita perlu melakukan pemeliharan jenis hewan dan
tumbuhan di situs konservasi.
Dampak terakhir, untuk rusaknya ekosistem, kita harus bersikap rasional. Kita perlu
melakukan dan turut serta dalam acara lingkungan, dan harus ikut dalam "go green".
(angeline dan stephani)

You might also like