You are on page 1of 13

1

STUDI APLIKASI FLYWHEEL ENERGY STORAGE UNTUK MENINGKATKAN DAN


MENJAGA KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

Moh. Syaikhu Aminudin, Ir. Sarwono, MM, Ridho Hantoro, ST. MT.

Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya 60111
E-mail: syai_f40@yahoo.com

ABSTRAK

Akibat kebutuhan akan penggunaan energi yang efisien dan Seiring makin dirasakannya krisis sumber
daya energi alat penyimpan energi menjadi kian penting. energi yang berlebih dari pembangkit listrik
tenaga air seperti mikrohidro harus disimpan dalam bentuk tertentu atau energi tersebut akan terbuang
percuma. Salah satu cara yang dilakukan untuk menyimpan energi yang berlebih kemudian
menggunakannya kembali saat diperlukan (power on demand) adalah menggunakan roda gaya
(flywheel).Flywheel memiliki kepadatan energi yang tinggi serta dapat menyimpan dan melepaskan
energi dengan lebih cepat. Dari studi tugas akhir ini dengan metode pengujian menggunakan miniplant
pembangkit listrik tenaga mikrohidro, didapat bahwa sepuluh buah flywheel berbentuk cakram pejal
bermassa sama yang diaplikasikan pada shaft turbin miniplant mikrohidro tersebut ternyata energi
kinetik rotasi dan torsinya meningkat 0,825 sampai 6,212 joule dan 0,009 sampai 0,045 kg.m
2
/s
2
seiring
dengan peningkatan variasi jari-jari 0,055 sampai 0,15 m selama flywheel tersebut berputar dengan
kecepatan sudut yang sama.

Kata kunci: Mikrohidro, Flywheel, Energi Kinetik Rotasi, Torsi, Massa, Jari-jari, Kecepatan Sudut.

I. PENDAHULUAN
Seiring makin dirasakannya krisis
sumber daya energi maka peran dari sebuah alat
penyimpan energi menjadi sangat penting akibat
kebutuhan akan penggunaan energi yang efisien.
Air merupakan salah satu sumber energi yang
sangat potensial yang kita miliki, energi yang
berlebih dari suatu pembangkit listrik tenaga air
harus disimpan dalam bentuk tertentu atau energi
tersebut akan terbuang percuma. Dari sekian
banyak media penyimpan energi yang ada salah
satu media yang dapat menyimpan energi yang
berlebih kemudian menggunakannya kembali
saat diperlukan adalah menggunakan flywheel
(roda gaya).
Flywheel atau sering juga disebut roda
gaya seperti yang kita ketahui adalah sebuah
komponen yang terdapat pada semua kendaraan
roda empat, merupakan sebuah piringan yang
karena beratnya dapat menahan perubahan
kecepatan yang drastis sehingga gerak putaran
poros mesin menjadi lebih halus. Yang jarang
diketahui adalah Flywheel memiliki kepadatan
energi hingga ratusan kali lebih banyak
dibandingkan dengan baterai yang ada saat ini
serta dapat menyimpan dan melepaskan energi
dengan lebih cepat.
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro
menggunakan tenaga air untuk memutar turbin
kemudian turbin menggerakan generator untuk
menghasilkan listrik. Dalam kenyataannya air
yang digunakan sebagai sumber tenaga
mengalami debit yang tidak konstan sehingga
mengakibatkan perubahan kecepatan putaran
dan torsi pada turbin, hal ini akan
mempengaruhi kualitas listrik yang dihasilkan
oleh generator. Selain itu pemakaian listrik
yang melebihi beban secara mendadak dari
kemampuan generator juga akan menurunkan
putaran dari generator tersebut sehingga bisa
mengakibatkan padamnya listrik. Perubahan
putaran yang terjadi juga bisa merusak turbin
dan juga generator karena mendapat tekanan
yang tidak stabil, untuk itu diperlukan suatu alat
penyimpan energi pada pembangkit yang akan
memberikan tambahan energi jika diperlukan
sewaktu untuk mempertahankan putaran turbin
maupun generator dan meningkatkan torsinya,
Flywheel dapat memperbaiki kualitas daya
listrik yang dihasilkan sehingga mencegah
terjadinya pemadaman listrik (black out) akibat
beban puncak tidak dapat dipenuhi.

II. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas
maka akan timbul permasalahan yang akan di
cari solusinya yaitu:
2
Bagaimana mengetahui kinerja dari sebuah
flywheel?
Bagaimana desain model flywheel dan
mekanisme kinerja penyimpanan energinya
yang diaplikasikan pada miniplant pembangkit
listrik tenaga mikrohidro (PLTMH)?
Keuntungan apa yang diperoleh dari aplikasi
flywheel energi storage pada miniplant
PLTMH?

III. BATASAN MASALAH
Untuk mempermudah dalam
pengerjaan tugas akhir ini dan menghindari
timbulnya serta melebarnya permasalahan yang
tidak diinginkana maka pada tugas akhir ini
hanya dibatasi pada:
Dalam tugas akhir ini hanya mempelajari
tentang flywheel energi storage yang akan
diaplikasikan pada sebuah miniplant PLTMH
untuk meningkatkan kinerjanya.
Desain dan model flywheel energi storage
mengikuti teori yang telah ada, hanya
dilakukan modifikasi pada jari-jari.
Variabel dari desain dan model flywheel
diambil bebas mengikuti miniplant PLTMH.
Pengukuran dan pengujian flywheel
menggunakan miniplant PLTMH.
Miniplant PLTMH hanya digunakan sebagai
media aplikasi dan tidak dibahas secara
mendalam.
Data yang akan dianalisa adalah hasil
pengukuran perubahan torsi dan energi yang
tersimpan dari flywheel.

IV. TUJUAN
Adapun tujuan dari tugas akhir ini
adalah study mempelajari kinerja suatu flywheel
energi storage sehingga bisa diaplikasikan pada
suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro
(PLTMH) untuk meningkatkan torsi putaran
turbin mikrohidro tersebut dan penyimpanan
energinya dalam bentuk energi kinetik rotasi.

V. METODOLOGI PENELITIAN
Segala bentuk kegiatan yang dilakukan
dalam menyelesaikan dan mencapai tujuan dari
tugas akhir ini disusun dalam serangkaian
diagram alur metodologi penelitian Tugas Akhir
yang dapat ditunjukkan dalam gambar 1.1:


Gambar 1.1 Flowchart penelitian tugas akhir

VI. LANDASAN TEORI
Beberapa teori yang dapat menunjang
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
6.1. Penyimpanan Energi Dengan Flywheel /
Roda Gaya
Energi yang berlebih dari pembangkit
listrik tenaga air harus disimpan dalam bentuk
tertentu atau energi tersebut akan terbuang
percuma. Salah satu cara yang dilakukan untuk
menyimpan energi yang berlebih kemudian
menggunakannya kembali saat diperlukan
(power on demand) adalah menggunakan
flywheel (roda gaya). flywheel atau sering juga
disebut roda gila seperti yang kita ketahui
adalah sebuah komponen yang terdapat pada
semua kendaraan roda empat, merupakan
sebuah piringan yang karena beratnya dapat
menahan perubahan kecepatan yang drastis
sehingga gerak putaran poros mesin menjadi
lebih halus. Yang jarang diketahui adalah
flywheel memiliki kepadatan energi hingga
ratusan kali lebih banyak dibandingkan dengan
baterai yang ada saat ini serta dapat menyimpan
dan melepaskan energi dengan lebih cepat.


Gambar 2.1. Flywheel / roda gaya

Energi disimpan secara mekanik di
flywheel dengan memutar porosnya sementara
pada baterai biasa energi disimpan secara
3
kimiawi. Flywheel dapat menyimpan energi
dengan cara memutarnya pada suatu tempat di
mana gesekan yang terjadi relatif kecil. Untuk
dapat menyimpan energi yang bermanfaat, poros
flywheel harus berputar sangat cepat. Jika energi
yang tersimpan di flywheel akan digunakan,
sebuah generator dapat mengubah energi
mekanik tersebut menjadi energi listrik. Sistem
penyimpanan dengan flywheel beroperasi pada
kecepatan sampai 60.000 putaran tiap menitnya.
Berfungsi seperti layaknya baterai,
flywheel dapat diisi (charged) selama waktu
beban listrik rendah dan melepaskan energi
tersebut saat beban puncak. Dengan fungsi
tersebut, flywheel dapat menghemat biaya energi
bagi pemiliknya. Penggunaan flywheel pada
perkantoran atau perumahan dapat menghindari
keharusan membangun pembangkit listrik baru
untuk memenuhi kebutuhan akan energi yang
terus meningkat. Sebuah unit flywheel dapat
berukuran kecil dan berbobot ringan untuk
ditempatkan di lingkungan perumahan. Sebuah
unit berkapasitas 50 kilowatt-hour (kWh) yang
dapat memberikan daya listrik sebesar 10 kW,
suatu daya yang lebih dari cukup untuk sebuah
rumah, hanya berukuran sebesar teko air.
Perkembangan teknologi terbaru telah
memungkinkan dirancangnya flywheel yang
ekonomis, yaitu biaya murah, kontrol elektronik
yang ringkas sehingga memperkecil ukuran
komponen, serta mengurangi gesekan yang
terjadi. Pada penerapannya di daerah komersial
dan industri, pemasangan sistem flywheel
dilakukan di bawah tanah atau di atas lantai suatu
bangunan. Flywheel berumur sepuluh kali lebih
lama dibandingkan dengan baterai konvensional.
Tidak menggunakan bahan kimia yang
berbahaya, dapat beroperasi pada suhu
lingkungan yang ekstrem dan mudah dalam
perawatan. Umur flywheel dapat mencapai 20
hingga 40 tahun.

6.2. Mekanisme Penyimpanan Energi Pada
Flywheel
Flywheel merupakan sebuah benda
dengan berbagai macam bentuk yang berputar
terhadap titik pusat massa. Pada umumnya
flywheel berbentuk silinder pejal atau cakram
yang memiliki massa dan jari-jari tertentu.
Mekanisme penyimpanan energinya
menggunakan prinsip gerak rotasi, energi
disimpan dalam bentuk energi kinetik rotasi.
Besarnya energi yang tersimpan pada flywheel
tergantung pada momen inersia dan kecepatannya
saat berputar, flywheel akan menyimpan energi
saat berputar karena dikenai gaya dalam bentuk
energi kinetik rotasi dan akan melepaskan
energi tersebut saat gaya yang mengenainya
berkurang atau dihilangkan. Sebuah flywheel
bisa berputar sampai puluhan ribu RPM
tergantung dari material yang menyusunnya,
semakin padat dan keras material suatu flywheel
semakin bagus karena dengan volume yang
kecil massanya semakin besar dan selain itu
juga akan semakin tahan jika diputar dengan
kecepatan tinggi.

6.3. Momen Inersia
Momen inersia adalah ukuran
resistansi/ kelembaman sebuah benda terhadap
perubahan dalam gerak rotasi.
Berbeda dengan massa benda yang
hanya tergantung pada jumlah kandungan zat
didalam benda tersebut, momen inersia
disamping tergantung pada jumlah kandungan
zat (masa benda) juga tergantung bagaimana
zat-zat atau massa ini terdistribusi. Semakin
jauh distribusi massa dari pusat putaran
semakin besar momen inersinya.
Momen inersia I suatu benda titik
(partikel) terhadap suatu sumbu putar
didefinisikan sebagai perkalian massa partikel,
m dengan kuadrat jarak partikel r dari sumbu
putar.
2
2
1
mr I = (2.1)
Dimana I = momen inersia
m = massa partikel
r = jarak partikel dari sumbu putar

Momen inersia dari sistem beberapa partikel
dapat dihitung dengan menjumlahkan momen
inersia tiap-tiap partikel.

=
i
i i
r m I
2
(2.2)
Momen inersia benda tegar terhadap
suatu sumbu putar didefinisikan sebagai jumlah
momen inersia setiap partikel dalam benda itu.
2
5 5
2
4 4
2
3 3
2
2 2
2
1 1
r m r m r m r m r m I + + + + =

=
i
i i
r m I
2
(2.3)
Karena benda tegar mempunyai struktur
kontinu (atom-atom sangat berdekatan sehingga
dapat dikatakan saling ber-sambungan) maka
rumus jumlah itu boleh diganti dengan rumus
integral.

= dm r I
2
(2.4)
Dengan dm menyatakan elemen kecil dari
benda yang terletak pada jarak r dari sumbu
puatar.
4
6.4. Gaya, Torsi dan Energi Kinetik
Kalau dalam gerak lurus, gerakan
benda dipengaruhi oleh gaya, maka dalam gerak
rotasi, gerakan benda dipengaruhi oleh torsi.
Semakin besar torsi, semakin cepat benda
berotasi. Sebaliknya semakin kecil torsi, semakin
lambat benda berotasi. misalnya mula-mula
benda diam (kecepatan sudut = 0). Jika pada
benda itu dikerjakan torsi, benda itu berotasi
dengan kecepatan sudut tertentu. Dalam hal ini
benda mengalami perubahan kecepatan sudut
(dari diam menjadi berotasi).
Perubahan kecepatan sudut = percepatan sudut
Semakin besar torsi, semakin besar
percepatan sudut. sebaliknya semakin kecil torsi,
semakin kecil percepatan sudut. Dengan kata
lain, torsi sebanding alias berbanding lurus
dengan percepatan sudut. secara matematis,
hubungan antara torsi dan percepatan sudut
dinyatakan dengan persamaan :
a keterangan: a = percepatan sudut
= momen gaya/torsi

Gambar 2.9. Momen inersia flywheel yang
berputar
Gambar melukiskan partikel bermassa m yang
diberi gaya F gaya tegak lurus jari-jari menurut
hukum Newton benda akan di percepat dengan
percepatan searah dengan gaya percepatan.
Percepatan ini dinamakan hubungan gaya dan
percepatan ini adalah:
ma F = (2.5)
mar F = (2.6)
rF = (2.7)
Untuk memperoleh hubungan antara momen gaya
dengan percepatan sudut
) (ar rm rF =
a mr
2
= (2.8)
Karena momen inersia partikel adalah :
2
mr I =
Ia = (2.9)
Keterangan: = torsi
I = momen inersia
a = percepatan sudut
Rumus diatas mirip dengan Newton II .
Disini torsi berperan seperti gerak translasi dan
percepatan sudut berperan sebagai percepatan
pada gerak translasi, bagaimana dengan I? I
mempunyai peran seperti massa, semakin besar
I semakin besar benda berputar (mirip dengan
gerak translasi). Benda bermassa besar sukar
digerakkan/dipercepat. kita peroleh rumus
energi kinetik partikel ini
2
2
1
mv E
k
= (2.10)

2 2
2
1
mr = (2.11)
2
2
1
I E
k
= (2.12)
Keterangan:
k
E = energi kinetic rotasi
I = momen inersia
= kecepatan sudut
Dalam kasus ini partikel hanya
bergerak melingkar saja, sehingga rumus energi
diatas adalah rumus energi kinetik untuk gerak
rotasi. Satuan energi kinetik rotasi adalah joule.
Rumus diatas dapat diperluas untuk suatu benda
tegar. Pada waktu benda tegar diputar dengan
kecepatan sudut maka seluruh partikel yang
menyusun benda itu bergerak dengan kecepatan
sudut . Energi kinetic rotasi benda tegar
merupakan penjumlahan energi kinetik tiap
partikel.

6.5. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Gambar 2.11. Pembangkit listrik tenaga
mikrohidro
Mikrohidro adalah istilah yang
digunakan untuk instalasi pembangkit listrik
yang mengunakan energi air. Kondisi air yang
bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya
(resources) penghasil listrik adalah memiliki
kapasitas aliran dan ketiggian tertentu dari
instalasi. Semakin besar kapasitas aliran
maupun ketinggiannya dari istalasi maka
semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan
untuk menghasilkan energi listrik. Mikrohidro
hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil
sedangkan hidro artinya air. Dalam, prakteknya
istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku
namun bisa dibayangkan bahwa Mikrohidro,
5
pasti mengunakan air sebagai sumber energinya.
Yang membedakan antara istilah Mikrohidro
dengan Minihidro adalah output daya yang
dihasilkan. Mikrohidro menghasilkan daya lebih
rendah, sekitar 100 W, sedangkan untuk
minihidro daya keluarannya berkisar antara 100
sampai 5000 W. Secara teknis, Mikrohidro
memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber
energi), turbin dan generator. Air yang mengalir
dengan kapasitas tertentu disalurkan clan
ketinggian tertentu menuju rumah instalasi
(rumah turbin). Di rumah instalasi air tersebut
akan menumbuk turbin dimana turbm' sendin,
dipastikan akan menerima energi air tersebut dan
mengubahnya menjadi energi mekanik berupa
berputamya poros turbin. Poros yang berputar
tersebut kemudian ditransmisikan ke generator
dengan mengunakan kopling. Darl generator akan
dthaslikan energi listrik yang akan masuk ke
sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan ke
rumah-rumah atau keperluan lainnya (beban).
Begitulah secara ringkas proses Mikrohidro
merubah energi aliran dan ketinggian air menjadt
energi listrik.

VII. FABRIKASI FLYWHEEL
7.1. Fabrikasi Flywheel
Flywheel yang dibuat merupakan
piringan cakram dengan massa, jari-jari dan
ketebalan tertentu yang disesuaikan dengan
ukuran miniplant. Dalam sebuah literature
disebutkan bahwa:

Kinetic energy is roughly equal to mass times
velocity squared. So doubling mass doubles
energy storage, but doubling the rotational speed
quadruples energy storage.

Hal ini sesuai dengan persamaan 2.1 dan 2.12:
2
2
1
I E
k
=
2
2
1
mr I =
Keterangan:
k
E = energi kinetik rotasi
I = momen inersia
= kecepatan sudut
I = momen inersia
m = massa partikel
r = jarak partikel dari sumbu
putar
Dari persamaan diatas dapat dilihat
bahwa momen inersia tidak hanya sebanding
lurus dengan massa tapi juga sebanding dengan
kuadrat jari-jari dari flywheel. Maka dari itu,
dalam tugas akhir ini akan dilakukan uji coba
dengan membuat beberapa flywheel dengan
massa yang tetap tetapi jari-jarinya dibuat
bervariasi. Dengan pertimbangan jika massa
yang dibuat bervariasi maka massa yang
semakin besar akan semakin membebani
putaran dari mikrohidro, termasuk
komponennya seperti shaft dan bearing.
Dengan variasi jari-jari pada flywheel
diharapkan sesuai persamaan 2.1 dan 2.12
kinerja flywheel akan semakin baik khususnya
dalm hal penyimpanan energi kinetik rotasinya
dan diharapkan juga torsi dari mikrohidro akan
meningkat.
Untuk membuat beberapa flywheel
dengan massa yang sama tetapi jari-jari
bervariasi maka dapat dengan menggunakan
persamaan volume silinder yaitu:
t r V . . .
2
= (3.1)
Keterangan: V = volume silinder
= massa jenis bahan
r = jari-jari silinder
t = ketebalan silinder
Flywheel yang dibuat memakai bahan
yang terbuat dari besi biasa dengan
pertimbangan besi itu mudah didapat, memiliki
kepadatan dan kekerasan yang cukup baik serta
mudah dalam proses pembentukan flywheel-
nya.
Ukuran flywheel yang dibuat dimulai dengan
jari-jari 5,5 cm dan tebal 1,5 cm kemudian
untuk variasinya dibuat sebanyak 10 buah
flywheel dengan ukuran jari-jari yang terus
membesar sebesar 1 cm yaitu:
No flywheel Jari-jari (cm)
1 5.5
2 6.5
3 7.5
4 8.5
5 9.5
6 10.5
7 11.5
8 12.5
9 13.5
10 15
Tabel 3.1 variasi ukuran jari-jari flywheel
Dengan menggunakan persamaan 3.1 maka bisa
diulis:
t r V . . .
2
1
= = ) 5 , 1 ( ) 5 , 5 )( 14 , 3 (
2
cm cm
= ) 5 , 1 )( 25 , 30 )( 14 , 3 (
2
cm cm
= ) 3 , 141 (
3
cm
=
2
3 , 141 cm
6
Nilai volume yang telah didapat tadi
kemudian dibuat sebagai patokan untuk
menentukan nilai ketebalan flywheel yang lain.
Dari table 3.1 untuk flywheel berikutnya flywheel
2 yaitu dengan jari-jari 6 cm maka dengan
memasukkan nilai volume flywheel 1 pada
perhitungan sebelumnya didapat nilai ketebalan
untuk flywheel 2 adalah:
2 1
V V = t r cm . . . 3 , 141
2 3
=
t r cm . . 3 , 141
2 3
=
t cm cm
2 3
) 5 , 6 )( 14 , 3 ( 3 , 141 =
t cm cm ) 25 . 42 )( 14 , 3 ( 3 , 141
2 3
=
t cm cm ) 665 , 132 ( 3 , 141
2 3
=

2
3
665 , 132
3 , 141
cm
cm
t =
cm t 1 , 1 =
Jadi dengan flywheel 1 yang berjari-jari
5,5 cm dan ketebalan 1,5 cm supaya volumenya
sama maka flywheel 2 yang berjari-jari 6,5 cm
harus memiliki ketebalan 1,1 cm. dengan catatan
bahan yang digunakan adalah bahan yang sama,
sedangkan untuk nilai massa jenis bahan sengaja
tidak dimasukkan dengan pertimbangan massa
jenis bahan besi dari literature belum tentu sama
persis dengan bahan besi yang digunakan dimana
nantinya hal ini akan sangat mempengaruhi hasil
perhitungan.
Untuk mencari massa dapat dengan
langsung melakukan penimbangan menggunakan
timbangan biasa. Dengan perhitungan yang sama
maka didapatkan ketebalan dari flywheel yang
lainnya yaitu:

No Flywheel Jari-jari(cm) Ketebalan (cm)
1 5.5 1.5
2 6.5 1.1
3 7.5 0.8
4 8.5 0.6
5 9.5 0.5
6 10.5 0.4
7 11.5 0.35
8 12.5 0.3
9 13.5 0.25
10 15 0.2

Tabel 3.2 variasi flywheel dengan massa yang
sama

Gambar 3.1. variasi ukuran flywheel
Teknik pembuatan flywheel dalam
tugas akhir ini yaitu dengan melakukan
pembubutan dari besi, tentu saja tidak hanya
bisa dilakukan dengan teknik ini saja, tp bisa
dilakukan dengan teknik-teknik yang lain jika
lebih baik.

7.2. Fabrikasi Miniplant Mikrohidro
Miniplant mikrohidro yang akan
dijadikan sebagai media uji adalah sebuah
miniplant dengan perbandingan 2:1, maksudnya
miniplant tersebut berukuran setengah kali dari
plant yang sebenarnya.
Miniplant mikrohidro ini bertipe
crossflow. pertimbangan ini diambil karena
mikrohidro tipe ini sudah banyak terdapat di
indonesia yang salah satunya terdapat di daerah
seloliman kabupaten mojokerto, Sebagaimana
kami telah mengadakan studi lapangan terlebih
dahulu di sana.


Gambar 3.2. desain aplikasi flywheel pada
turbin mikrohidro
Karena miniplant mikrohidro ini hanya
sebagai media aplikasi saja, jadi tidak akan
dibahas secara mendalam dalam penelitian ini
seperti yang telah disebutkan pada bab 1
mengenai batasan masalah sebelumnya.


Gambar 3.3. komponen turbin miniplant
mikrohidro
7

Gambar 3.4. komponen rumah miniplant
mikrohidro


Gambar 3.5. miniplant mikrohidro

7.3. Penimbangan Massa flywheel
Untuk mengetahui massa dari masing-
masing flywheel yang telah dibuat dapat
dilakukan dengan menimbangnya.


Gambar 3.6. penimbangan massa flywheel

VIII. UJI PERFORMANSI FLYWHEEL
Uji performansi dari flywheel yang akan
dilakukan meliputi pengukuran energi store atau
energi sisa dan torsi dari masing-masing flywheel

8.1. pengukuran kecepatan rotasi (RPM)
Pengukuran ini untuk mengetahui berapa
kecepatan rotasi dari masing-masing flywheel
dengan perubahan terhadap jari-jari. Alat ukur
yang dipakai adalah stroboscobe yang merupakan
alat ukur kecepatan rotasi permenit.


Gambar 3.8. stroboscobe


Gambar 3.9. pengujian mengukur kecepatan
rotasi flywheel pada miniplant
mikrohidro


Gambar 3.10. pengukuran kecepatan rotasi
flywheel pada miniplant
mikrohidro
Cara kerja stroboscobe yaitu dengan cara
menyamakan frekuensi dari kedipan lampu dari
stroboscobe terhadap tanda yang ada pada poros
mikrohidro. Jika tanda yang ikut berputar
tersebut sudah kelihatan seolah-olah berhenti
maka frekuensi kedipan lampu dari stroboscobe
sudah tepat yang nilainya dapat dilihat pada
indikator angka digital.

8.2. Pengukuran Energi Store/Energi Sisa
Pengukuran ini untuk mengetahui
besarnya energi yang terkandung atau yang
tersimpan dalam flywheel yang dapat
diindikasikan dengan lamanya flywheel untuk
berhenti dari kecepatan stabil setelah gaya
inputan dihilangkan.
Semakin lama waktu untuk berhenti semakin
baik karena semakin besar energi yang
tersimpan.

8.3. Pengukuran Torsi
bagaimana pengaruh perubahan jari-jari pada
flywheel terhadap torsi yang dihasilkan
Perlu diketahui torsi yang dimaksud
adalah torsi saat turbin yang diberi flywheel
berputar pada kecepatan stabil. Metode yang
dilakukan yaitu dengan memberikan beban
secara tiba-tiba pada shaft turbin saat sedang
berputar. dari situ dapat diketahui percepatan
beban yang bergerak mengikuti shaft.
8

Gambar 3.11. metode pengukuran torsi flywheel
pada miniplant mikrohidro
Dengan menggunakan hukum newton II:

1 2
m m m = (3.2)

2
2
t
S
a = (3.3)
ma F = (3.4)
Fr = (3.5)
Dimana: m= massa beban (kg)
a = percepatan beban (m/s
2
)
S = jarak yang beban selama waktu t (cm)
t = waktu yang dibutuhkan beban untuk
menempuh jarak sejauh S (detik)
F = gaya yang menarik beban (kg.cm/s
2
)
r = jari-jari shaft (cm)
= torsi yang terjadi pada shaft (kg.cm
2
/s
2
)

kg m 25 . 0
1
=
kg m
a
5 . 0
2
=
kg m
b
7 . 0
2
=
m S 27 . 0 =
m r
pulley
0325 . 0 =


Gambar 3.12. pengukuran uji torsi flywheel pada
miniplant

XI. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
HASIL UJI PERFORMANSI

9.1. Analisa Hasil Penimbangan massa
Flywheel
Setelah dilakukan penimbangan massa
dari masing-masing flywheel didapat hasil
sebagai berikut:

No Jari-jari Flywheel (m) Massa (kg)
1 0.055 1.08
2 0.065 1.08
3 0.075 1.08
4 0.085 1.11
5 0.095 1.06
6 0.105 1.06
7 0.115 1.13
8 0.125 1.13
9 0.135 1.10
10 0.150 1.11
Rata-rata 1.09
Tabel 4.1 Hasil penimbangan massa flywheel
Massa yang diharapkan dari setiap
flywheel itu adalah sama tetapi dari hasil
penimbangan didapatkan massa dari setiap
flywheel berkisar 1.06-1.13 kg. hal ini
diakibatkan karena faktor fabrikasi khususnya
pembubutan pada flywheel yang kurang tepat
dan presisi yang benar-benar diluar perkiraan
sewaktu proses perancangan. Akan tetapi,
karena selisih massanya sangat kecil maka
semua dianggap sama jadi untuk untuk
perhitungan-perhitungan hasil pengujian
menggunakan massa rata-rata.

9.2. Analisa Hasil Uji Kecepatan Rotasi
Flywheel ini diujikan pada miniplant
mikrohidro yang diletakkan pada shaft-nya
turbin. pengujian dilakukan dengan cara setelah
sistem dijalankan kemudian dibiarkan beberapa
saat sampai berputar pada kecepatan yang stabil
baru dilakukan pengukuran. dari hasil uji
performansi untuk pengukuran kecepatan rotasi
dari masing-masing flywheel pada miniplant
mikrohidro didapat hasil sebagai berikut:

No
Jari-jari
Flywheel (m)
Kecepatan Rotasi
(RPM)
1 tanpa flywheel 304.25
2 0.055 302.33
3 0.065 304.41
4 0.075 303.59
5 0.085 304.10
6 0.095 303.49
7 0.105 303.44
8 0.115 303.95
9 0.125 303.85
10 0.135 303.95
11 0.150 304.10
Tabel 4.2. Hasil pengukuran kecepatan rotasi
flywheel dari Pengujian
9
3
0
4
.2
5
3
0
2
.3
3
3
0
4
.4
1
3
0
3
.5
9
3
0
4
.1
3
0
3
.4
9
3
0
3
.4
4
3
0
3
.9
5
3
0
3
.8
5
3
0
3
.9
5
3
0
4
.1
301
301.5
302
302.5
303
303.5
304
304.5
305
TF 0.055 0.065 0.075 0.085 0.095 0.105 0.115 0.125 0.135 0.15
Jari-jari Flywheel (m)
K
e
c
e
p
a
t
a
n

R
o
t
a
s
i

(
R
P
M
)

Grafik 4.1. Perubahan kecepatan Rotasi terhadap
perubahan jari-jari flywheel dari
pengujian
Catatan: - TF adalah singkatan dari Tanpa
Flywheel
Dari pengujian kecepatan rotasi diatas
dapat diketahui hasilnya kecepatan rotasi tidak
mengalami penurunan yang signifikan, dapat
dilihat dari nilai flywheel dengan jari-jari paling
kecil sampai flywheel dengan jari-jari paling
besar Penurunan dan kenaikan grafik kecepatan
rotasinya intervalnya hanya 1,92 RPM hal ini
tentulah sangat kecil jika dibandingkan dengan
hasil pengukuran yang nilai maksimumnya
mencapai 304,25 RPM. Bisa diartiakan bahwa
pengaplikasian flywheel pada miniplant
mikrohidro tidak menimbulakn dampak yang
merugikan bagi putaran turbin mikrohidro
tersebut. Hasil pengukuran yang diharapkan
adalah kecepatan rotasi miniplant mikrohidro
yang konstan antara sebelum dan sesudah diberi
flywheel dengan variasi jari-jari yang berbeda.
akan tetapi, Penjelasan kenapa dalam grafik
diatas hasilnya naik-turun atau fluktuatif salah
satunya adalah dimungkinkan karena fabrikasi
atau proses pembuatan yang kurang tepat dan
presisi yang benar-benar diluar perkiraan sewaktu
proses perancangan, ataupun bisa juga
disebabkan oleh karakteristik dari miniplant
mikrohidro itu sendiri yang tidak dibahas dalam
penelitian ini sesuai batasan masalah pada bab 1
pendahuluan.

9.3. Analisa Hasil Uji Energi Kinetik
Jika dikenakan gaya maka flywheel akan
menyimpan energi dalam bentuk energi kinetik
rotasi dan flywheel tersebut akan melepaskan
energi yang tersimpan saat gaya yang
mengenainya dihilangkan, gaya yang dimaksud
adalah gaya dorong debit air pada turbin dari
miniplant mikrohidro. Untuk mengetahui energi
kinetik rotasi dari flywheel dapat dilakukan
melalui perhitungan dengan memakai data yang
telah didapat dari pengujian kecepatan rotasi
sebelumnya Hasil perhitungan energi kinetik
rotasi dari hasil pengujian dengan menggunakan
persamaan 2.12. dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Jari-jari Flywheel
(m)
Energi kinetik
(Joule)
1 0.055 0.825
2 0.065 1.169
3 0.075 1.548
4 0.085 1.995
5 0.095 2.482
6 0.105 3.030
7 0.115 3.647
8 0.125 4.306
9 0.135 5.026
10 0.150 6.212
Tabel 4.3. Hasil perhitungan energi kinetik
terhadap perubahan jari-jari
flywheel dari pengujian
Catatan: Proses perhitungan dapat dilihat pada
lampiran
0.825
1.169
1.548
1.995
2.482
3.03
3.647
4.306
5.026
6.212
0
1
2
3
4
5
6
7
0.055 0.065 0.075 0.085 0.095 0.105 0.115 0.125 0.135 0.15
Jari-jari Flywheel (m)
E
n
e
r
g
i

K
i
n
e
t
i
k

R
o
t
a
s
i

(
j
o
u
l
e
)

Grafik 4.2. Perubahan energi kinetik terhadap
perubahan jari-jari flywheel dari
pengujian
Dari tabel 4.3. dan grafik 4.2. diatas
dapat diketahui bahwa energi kinetik dari
pengujian flywheel hasilnya adalah energi
kinetik terus berubah semakin besar seiring
dengan bertambahnya jari-jari pada flywheel.
Hasil pengujian ini akan di bandingkan dengan
perhitungan secara teoritis dari persamaan 2.12.
dengan mengasumsikan kecepatan rotasi dari
flywheel adalah konstan pada 304,25 RPM
perhitungannya didapat:

No
Jari-jari Flywheel
(m)
Energi kinetik
(Joule)
1 0.055 0.836
2 0.065 1.168
3 0.075 1.554
4 0.085 1.997
5 0.095 2.494
6 0.105 3.047
7 0.115 3.655
8 0.125 4.318
9 0.135 5.036
10 0.150 5.810
Tabel 4.4. Hasil perhitungan energi kinetik
terhadap perubahan jari-jari
flywheel secara teoritis dengan
kecepatan konstan
10
Catatan: Proses perhitungan dapat dilihat pada
lampiran

0.836
1.168
1.554
1.997
2.494
3.047
3.655
4.318
5.036
5.81
0
1
2
3
4
5
6
7
0.055 0.065 0.075 0.085 0.095 0.105 0.115 0.125 0.135 0.15
Jari-jari Flywheel (m)
E
n
e
r
g
i

K
i
n
e
t
i
k

R
o
t
a
s
i

(
j
o
u
l
e
)

Grafik 4.3. Perubahan energi kinetik terhadap
perubahan jari-jari flywheel secara
teoritis dengan kecepatan konstan
Antara grafik 4.2. yang merupakan
perhitungan dari hasil pengujian dan grafik 4.3.
yang merupakan perhitungan secara teoritis
memiliki karakteristik yang sama yaitu energi
kinetiknya sama-sama meningkat seiring
bertambahnya ukuran jari-jari dari flywheel,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
berikut:
0.000
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
0.055 0.065 0.075 0.085 0.095 0.105 0.115 0.125 0.135 0.150
Jari-jari Flywheel (m)
E
n
e
r
g
i

K
i
n
e
t
i
k

R
o
t
a
s
i

D
a
r
i

P
e
n
g
u
j
i
a
n

(
j
o
u
l
e
)
0.000
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
E
n
e
r
g
i

K
i
n
e
t
i
k

R
o
t
a
s
i

S
e
c
a
r
a

T
e
o
r
i
t
i
s

(
j
o
u
l
e
)
Energi kinetik rotasi dari pengujian Energi Kinetik Rotasi secara teoritis

Grafik 4.4. Perbandingan perubahan energi
kinetik rotasi terhadap perubahan
jari-jari flywheel dari pengujian dan
perhitungan secara teoritis
Catatan: yang dilihat dalam perbandingan ini
adalah perubahan garis grafiknya
bukan nilainya.
Dari grafik 4.4. diatas dapat diartikan
bahwa putaran turbin dari miniplant mikrohidro
yang diberi flywheel kinerjanya menunjukan
peningkatan yaitu pada energi kinetik yang
disimpan saat berputar. Dengan meningkatnya
energi kinetik maka putaran turbin miniplant
mikrohidro akan lebih terjaga dari gangguan-
gangguan yang menyebabkan gaya putar turbin
menurun karena saat gaya putar turbin menurun
maka energi kinetik yang tersimpan akan
dilepaskan untuk menggantikan penurunan gaya
putar tersebut sehingga gaya putar akan tetap
terjaga.

9.4. Analisa Hasil Uji Energi Sisa
Seperti dijelaskan pada bab 3, uji energi
sisa ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa
lama energi yang tersimpan dalam flywheel dapat
digunakan oleh turbin miniplant mikrohidro
setelah gaya untuk memutar turbin dihentikan.
di indikasikan dengan lamanya waktu yang
dibutuhkan oleh flywheel untuk berhenti
berputar. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada
table berikut:

No
Jari-jari
Flywheel (m)
Lama Waktu
Untuk Berhenti (s)
1 tanpa flywheel 1.35
2 0.055 4.25
3 0.065 5.65
4 0.075 7.14
5 0.085 8.39
6 0.095 10.87
7 0.105 13.69
8 0.115 15.39
9 0.125 16.15
10 0.135 17.11
11 0.150 18.09
Tabel 4.5. Lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk berhenti berputar terhadap
perubahan jari-jari flywheel dari
pengujian

1.35
4.25
5.65
7.14
8.39
10.87
13.69
15.39
16.15
17.11
18.09
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
TF 0.055 0.065 0.075 0.085 0.095 0.105 0.115 0.125 0.135 0.15
Jari-jari Flywheel (m)
W
a
k
t
u

u
n
t
u
k

b
e
r
h
e
n
t
i

(
s
)

Grafik 4.5. Perubahan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk berhenti berputar
terhadap perubahan jari-jari
flywheel dari pengujian
Dari tabel 4.5. dan grafik 4.5. diatas
didapat nilai dari waktu yang dibutuhkan oleh
flywheel untuk berhenti dari berputar semakin
besar seiring semakin besarnya jari-jari. Pada
pengujian ini selain dimaksudkan untuk
mengetahui berapa lama energi yang tersimpan
dalam flywheel dapat digunakan oleh turbin
miniplant mikrohidro setelah gaya untuk
memutar turbin dihentikan. Juga untuk
membuktikan bahwa semakin lama waktunya
berarti semakin besar energi kinetik rotasinya.
Sehingga antara grafik 4.2. dan grafik 4.5. jika
diplotkan dalam satu grafik diperoleh:
11
1.35
4.25
5.65
7.14
8.39
10.87
13.69
15.39
16.15
17.11
18.09
0.825
1.169
1.548
1.995
2.482
3.03
3.647
4.306
5.026
6.212
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
TF 0.055 0.065 0.075 0.085 0.095 0.105 0.115 0.125 0.135 0.15
Jari-jari Flywheel (m)
W
a
k
t
u

U
n
t
u
k

B
e
r
h
e
n
t
i

(
s
)
0
1
2
3
4
5
6
7
E
n
e
r
g
i

K
i
n
e
t
i
k

(
j
o
u
l
e
)
Waktu Untuk Berhenti (s) Energi Kinetik (joule)

Grafik 4.6. Perbandingan perubahan energi
kinetik rotasi dan lamanya waktu
yang dibutuhkan untuk berhenti
terhadap perubahan jari-jari flywheel
dari pengujian

Catatan: - TF singkatan dari tanpa flywheel
- Yang dilihat dalam perbandingan ini
adalah perubahan garis grafiknya
bukan nilainya.
Dari grafik 4.6. diatas dapat dilihat
bahwa perbandingan antara perubahan energi
kinetik rotasi dan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk berhenti adalah sama-sama
cenderung naik seiring dengan bertambahnya
ukuran jari-jari flywheel. Jadi terbukti bahwa
semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh
flywheel untuk berhenti berarti semakin besar
energi kinetik rotasinya.

9.5. Analisa Hasil Uji Torsi
Pada bab 3 telah dibahas bagaimana
metode pengujian torsi yang dilakukan. torsi yang
yang dimaksud adalah torsi dari aplikasi flywheel
pada miniplant mikrohidro. dimana, karakteristik
torsi dari flywheel itu sendiri adalah saat sedang
berputar pada kecepatan maksimumnya. Jadi torsi
yang diukur tersebut adalah torsi saat sistem dari
miniplant mikrohidro yang diberi flywheel sudah
berputar. hasil perhitungan dari pengujian
tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:

No
Jari-jari
Flywheel (m)
Torsi (kg.m
2
/s
2
)
1 tanpa flywheel 0.009
2 0.055 0.017
3 0.065 0.018
4 0.075 0.019
5 0.085 0.023
6 0.095 0.025
7 0.105 0.027
8 0.115 0.029
9 0.125 0.030
10 0.135 0.034
11 0.150 0.045
Tabel 4.6. Hasil perhitungan torsi terhadap
perubahan jari-jari flywheel dari
pengujian
Catatan: Proses perhitungan dapat dilihat pada
lampiran
0.009
0.017
0.018
0.019
0.023
0.025
0.027
0.029
0.03
0.034
0.045
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0.035
0.04
0.045
0.05
TF 0.055 0.065 0.075 0.085 0.095 0.105 0.115 0.125 0.135 0.15
Jari-jari Flywheel (m)
T
o
r
s
i

(
k
g
.
m
2
/
s
2
)

Grafik 4.7. Perubahan torsi terhadap perubahan
jari-jari flywheel dari pengujian
Dari tabel 4.6. dan grafik 4.7. diatas
dapat diketahui bahwa torsi dari pengujian
flywheel pada miniplant mikrohidro hasilnya
adalah torsi terus berubah semakin besar seiring
dengan bertambahnya jari-jari pada flywheel.
Hasil diatas akan di bandingkan
dengan perhitungan secara teoritis dari
persamaan 2.9. dengan mengasumsikan
percepatan rotasi dari flywheel adalah konstan
yang nilainya diambil 5 rad/s
2
. Hasil
perhitungan teoritisnya didapat:

No
Jari-jari Flywheel
(m)
Torsi (kg.m
2
/s
2
)
1 0.055 0.008
2 0.065 0.012
3 0.075 0.015
4 0.085 0.020
5 0.095 0.025
6 0.105 0.030
7 0.115 0.036
8 0.125 0.043
9 0.135 0.050
10 0.150 0.057
Tabel 4.7. Hasil perhitungan torsi terhadap
perubahan jari-jari flywheel secara
teoritis dengan percepatan konstan
Catatan: Proses perhitungan dapat dilihat pada
lampiran
0.055
0.065
0.075
0.085
0.095
0.105
0.115
0.125
0.135
0.15
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
0.055 0.065 0.075 0.085 0.095 0.105 0.115 0.125 0.135 0.15
Jari-jari Flywheel (m)
T
o
r
s
i

(
k
g
.
m
2
/
s
2
)

Grafik 4.8. Perubahan torsi terhadap perubahan
jari-jari flywheel secara teoritis
dengan percepatan konstan
Perbandingan antara grafik 4.7. yang
merupakan perhitungan dari pengujian dan
grafik 4.8. yang merupakan perhitungan secara
12
teoritis memiliki karakteristik yang sama yaitu
torsinya sama-sama meningkat seiring
bertambahnya ukuran jari-jari dari flywheel,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
berikut:
0.000
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
0.030
0.035
0.040
0.045
0.050
TF 0.055 0.065 0.075 0.085 0.0950.105 0.115 0.125 0.135 0.15
Jari-jari Flywheel (m)
T
o
r
s
i

H
a
s
i
l

P
e
n
g
u
j
i
a
n

(
k
g
.
m
2
/
s
2
)
0.000
0.010
0.020
0.030
0.040
0.050
0.060
T
o
r
s
i

S
e
c
a
r
a

T
e
o
r
i
t
i
s

(
k
g
.
m
2
/
s
2
)
Torsi Hasil Pengujian (kg.m2/s2) Torsi Secara Teoritis (kg.m2/s2)

Grafik 4.9. Perbandingan perubahan torsi dari
pengujian dan secara teoritis terhadap
perubahan jari-jari flywheel

Catatan: - TF adalah singkatan dari tanpa
flywheel
- Yang dilihat dalam perbandingan ini
adalah perubahan garis grafiknya
bukan nilainya.
Dari grafik 4.9. diatas dapat diartikan bahwa
putaran turbin dari miniplant mikrohidro yang
diberi flywheel kinerjanya menunjukan
peningkatan yaitu pada torsi saat berputar.
keuntungannya dengan torsi yang besar maka
penurunan dan fluktuasi kecepatan rotasi turbin
miniplant mikrohidro akibat gangguan akan
semakin kecil dan dengan torsi yang besar pula
suatu turbin miniplant mikrohidro tidak akan
mudah down ketika mendapat beban berlebih.
Atau bahkan bisa memutar generator dengan
kapasitas yang lebih besar sehingga daya listrik
yang dihasilkan juga semakin besar.

X. KESIMPULAN DAN SARAN

10.1 Kesimpulan
Setelah serangkaian penelitian tugas
akhir yang telah dilakukan mulai awal sampai
akhir, dapat disimpulkan beberapa hal yang
sangat bermanfaat bagi perkembangan flywheel
energy storage antara lain yaitu:
Penggunaan flywheel energy storage yang
berbentk cakram/silinder pejal dapat
meningkat energi kinetik rotasi serta torsi
putaran turbin dari miniplant mikrohidro.
Energi kinetik rotasi dan torsi dari turbin
miniplant mikrohidro terus meningkat 0,825
sampai 6,212 joule dan 0,009 sampai 0,045
kg.m
2
/s
2
seiring dengan peningkatan variasi
jari-jari 0,055 sampai 0,15 m selama
flywheel tersebut massanya sama dan
berputar dengan kecepatan sudut yang sama.
Flywheel energy storage dapat
diaplikasikan pada suatu miniplant
mikrohidro sehingga dapat dipastikan bisa
diaplikasikan juga pada pembangkit listrik
tenaga mikrohidro (PLTMH) dengan skala
yang sebenarnya.

10.2 Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan
dari hasil penelitian tugas akhir ini untuk
kelanjutan pengembangannya ini antara lain:
Jika memungkinkan, untuk meningkatkan
kinerja flywheel energy storage yang
berbentuk cakram/silinder pejal sebaiknya
dilakukan modifikasi pada jari-jari karena
jika dilakukan modifikasi pada massa
dikuwatirkan hal ini dapat menambah
beban putaran turbin karena shaft-nya juga
harus diperbesar untuk mengimbangi
pertambahan beban dari flywheel tersebut
sehingga pengaruh koefisien gesek akan
lebih besar lagi akibat beban yang
bertambah dari flywheel dan juga shaft.
Dalam fabrikasi atau pembuatan suatu
flywheel harus dilakukan dengan teliti dan
tepat karena jika tidak dapat menimbulkan
vibrasi atau gerakan putaran flywheel jadi
oleng. Hal ini justru akan membahayakan
sistem yang diberi flywheel tersebut.
Untuk pengujian kinerja flywheel energy
storage pada suatu miniplant mikrohidro
sebaiknya debit air dari mikrohidro
tersebut dibuat sesuai dengan kondisi
idealnya sehingga pengujian bisa
dilakukan lebih mudah serta hasil
pengujian juga akan lebih baik lagi.
Untuk pengembangan penelitian
selanjutnya dapat dibuat suatu alat ukur
yang berintegrasikan komputer sehingga
lebih mudah untuk memonitoring kinerja
dari flywheel energy storage pada
miniplant mikrohidro.













13
DAFTAR PUSTAKA

[1] Dosen-dosen Fisika. 2006. Fisika I
Kinematika Dinamika Getaran
Panas. Surabaya: Yanasika.
[2] Sutrisno. 1984. Fisika Dasar 2
Mekanika. Bandung : ITB Bandung.
[3] Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains
dan Teknik, jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
[4] Giancoli. 2001. Fisika, edisi ke lima, jilid
1. Jakarta: Erlangga
[5] Pasaman Saiyo, Situs Resmi Pemerintah
Kabupaten Pasaman Sumatra Barat
Pembangkit Listrik tenaga
Microhydro, Copyright 2007 -
2008 Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Pasaman,
Sumatera Barat Indonesia
[6] <URL:http://www.eere.Energy.gov/femp
(federal energy management
program)
[7] <URL:http://en.wikipedia.org/wiki/
flywheel>
[8] <URL:http://en.wikipedia.org/wiki/
flywheel_ energy_ storage>
[9] Jaja Kustija, M.Sc. FISIKA DASAR I
Modul XII dan XIV Fisika Mekanika
dan Momen Inersia, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar-UMB
[10] <URL:http:www.activepower.com>
Understanding Flywheel Energy
Storage: Does High-Speed Really
Imply a Better Design? TM
2008 Active Power, Inc. All rights
reserved.
[11] <URL:http://www.hydro.php.htm> PT.
Bekade Prima Energi>
[12] <URL:http://en.wikipedia.org/wiki/
energi_alternatif
_dunia_bagian_1_.htm>















BIODATA PENULIS

Nama : Moh. Syaikhu Aminudin
TTL : Mojokerto, 27 Agustus 1986
Alamat : Dsn. Kedung Bendo Ds. Gemekan
Kec. Sooko Kab. Mojokerto Prov.
Jawa Timur
Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Fisika (NRP:
2405.100.092) Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

You might also like