You are on page 1of 10

{\rtf\ansi\deff0\ansicpg1252

{\fonttbl
{\f0\froman times new roman;}{\f1\fswiss helvetica;}}
{\colortbl\red0\green0\blue0;}
\jexpand\viewkind1\viewscale100
{\shp{\*\shpinst\shpleft200\shptop16026\shpright11560\shpbottom16026\shpfhdr0\sh
pwr3\shpwrk0\shpfblwtxt1\shplid2028\shpz0\shpbxpage\shpbypage
{\sp{\sn shapeType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipH}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipV}{\sv 0}}
{\sp{\sn rotation}{\sv 0}}
{\sp{\sn geoRight}{\sv 11360}}
{\sp{\sn geoBottom}{\sv 0}}
{\sp{\sn shapePath}{\sv 4}}
{\sp{\sn pVerticies}{\sv 8;2;(0,0);(11360,0);}}
{\sp{\sn pSegmentInfo}{\sv 2;5;16384;45824;1;45824;32768}}
{\sp{\sn fFillOK}{\sv 1}}
{\sp{\sn fFilled}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineWidth}{\sv 12700}}
{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineDashing}{\sv 0}}
{\sp{\sn fLine}{\sv 1}}{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fArrowheadsOK}{\sv 0}}
{\sp{\sn fBehindDocument}{\sv 1}}
{\sp{\sn fLayoutInCell}{\sv 1}}}}
{\shp{\*\shpinst\shpleft200\shptop466\shpright11560\shpbottom466\shpfhdr0\shpwr3
\shpwrk0\shpfblwtxt1\shplid2029\shpz1\shpbxpage\shpbypage
{\sp{\sn shapeType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipH}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipV}{\sv 0}}
{\sp{\sn rotation}{\sv 0}}
{\sp{\sn geoRight}{\sv 11360}}
{\sp{\sn geoBottom}{\sv 0}}
{\sp{\sn shapePath}{\sv 4}}
{\sp{\sn pVerticies}{\sv 8;2;(0,0);(11360,0);}}
{\sp{\sn pSegmentInfo}{\sv 2;5;16384;45824;1;45824;32768}}
{\sp{\sn fFillOK}{\sv 1}}
{\sp{\sn fFilled}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineWidth}{\sv 12700}}
{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineDashing}{\sv 0}}
{\sp{\sn fLine}{\sv 1}}{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fArrowheadsOK}{\sv 0}}
{\sp{\sn fBehindDocument}{\sv 1}}
{\sp{\sn fLayoutInCell}{\sv 1}}}}\paperw11893\paperh16826\margl573\margr133\marg
t306\margb160
\pard\li4426\ri0\sl-120\slmult0 \fs12\cf0\f1\charscalex100 {EDUCARE: Jurnal Pend
idikan dan Budaya}\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl
-280\slmult0 \fs28\cf0\f1\charscalex100 {Pembentukan Pengetahuan Sains, Teknolog
oi dan Masyarakat dalam Pandangan}\par\pard\li0\ri0\sl-320\slmult0 \fs28\cf0\f1\
charscalex100 {Pendidikan IPA}\par\pard\li0\ri0\sl-346\slmult0 \fs14\cf0\f1\char
scalex100 { Ditulis oleh Reviandari Widyatiningtyas}\par\pard\li0\ri0\sl-213\slm
ult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-386\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 { A.
Pembentukan Pengetahuan Pengetahuan yang dimiliki seseorang pada dasarnya be
rupa konsep-konsep. Konsep-}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charsc
alex100 {konsep ini diproleh individu sebagai hasil berinteraksi dengan lingkung
an. Dengan konsep-konsep dapat disusun suatu}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \f
s20\cf0\f1\charscalex100 {prinsip, yang dapat digunakan sebagai landasan dalam b
erpikir. Konsep didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai}\par\pard\li0\ri0\sl-24
0\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {berikut. Menurut Good (1973: 124), konsep
adalah gambaran dari ciri-ciri, yang dengan ciri-ciri itu objek-objek dapat}\par
\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {dibeda-bedakan. Menurut
Yelon et al. (1971: 190), konsep adalah elemen umum dari sekelompok objek, peri
stiwa atau}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {proses.
Sedangkan menurut Kuslan dan Stone (1968: 79), konsep adalah sifat Khas yang dib
erikan pada sejumlah}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100
{objek, proses, fenomena, atau peristiwa, yang dapat dikelompokkan berdasarkan
sifat khas itu. }\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {
Rumusan definisi yang dikemukakan diatas mengandung makna yang sama, yaitu kons
ep merupakan suatu abstraksi}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\chars
calex100 {yang mengambarkan ciri-ciri umum dari sekelompok objek, proses, perist
iwa, atau fenomena lainnya. Gagne (1985 ; III )}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult
0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {dan Gagne and Briggs (1974: 40) menyatakan bahwa k
onsep dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu konsep}\par\pard\li0\ri0\sl-2
26\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {konkrit dan konsep terdefinisi. Konsep ko
nkrit adalah konsep yang menunjukkan ciri-ciri atau atribut dari suatu objek,}\p
ar\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {yaitu relatif mudah d
ikenali dengan indra. Contoh konsep konkrit misalnya konsep warna (merah, hijau)
, bentuk (bulat,}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {da
tar), sifat (keras, lunak), dan sebagainya. Konsep terdefinisi adalah konsep y
ang dapat dikenali (dipahami) melalui}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0
\f1\charscalex100 {definisi, jadi sifatnya abstrak. Contoh konsep terdefinisi mi
salnya konsep: penduduk, fertilitas, ovulasi, dan sebagainya.}\par\pard\li0\ri0\
sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Praget (dalam Dahar, 1989: 159) melal
ui penelitiannya tentang bagaimana anak memperoleh konsep atau pengetahuan,}\par
\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {berkesimpulan bahwa kon
sep atau pengetahuan itu dibangun dalam pikiran anak. Hasil penelitiannya ini ya
ng}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {menyebabkan ia d
ikenal sebagai konstruktivis pertama. Guston et-al (dalam Poedjiadi, 1995: 15)
menyatakan bahwa}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {pa
ham konstruktivisme bertitik tolak dari mempelajari bagaimana individu belajar.
Pandangan konstruktivisme dalam}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\ch
arscalex100 {belajar adalah bahwa individu membangun maknanya sendiri apabila me
nerima input melalui sensornya. Dalam}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf
0\f1\charscalex100 {pembentukan pengetahuan melibatkan kegiatan berpikir. Ada ti
ga aspek yang diajukan Piaget (dalam Dahar, 1989: 110)}\par\pard\li0\ri0\sl-226\
slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {dalam membahas berpikir pada anak, yaitu isi
, struktur dan fungsi. Isi ialah pola perilaku anak yang khas yang tercermin}\pa
r\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {pada respons yang dibe
rikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya. Jadi isi menga
cu kepada}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {tingkah l
aku yang nampak sebagai pencerminan dari kegiatan intelektual. Kerana itu isi be
rbeda dari umur ke umur dan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charsc
alex100 {satu anak ke anak lainnya. Isi ditentukan oleh struktur kognitif yang d
isebut skemata atau skema. Struktur kognitif adalah}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slm
ult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {berupa fakta-fakta, konsep-konsep dan generalis
asi-generalisasi yang ada dalam pikiran siswa. Struktuk mengacu pada}\par\pard\
li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {sifat-sifat penataan (skemata
) yang menjelaskan terjadinya tingkah laku tertentu. Skemata merupakan dasar unt
uk}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {berpikir, untuk
melakukan operasi-operasi logis, atau memahami sesuatu. Fungsi adalah cara yang
digunakan}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {organisme
untuk membuat kemajuan intelektualnya. Proses terbentuknya pengetahuan pada in
dividu sangat ditentukan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscale
x100 {oleh struktur kognitifnya, yang berupa konsep-konsep yang ada dalam pikira
nnya. Dengan konsep-konsep yang ada}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f
1\charscalex100 {tersebut, memungkinkan individu dapat memikirkan sesuatu dengan
cara adaptasi (baik asimilasi maupun akomodasi),}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmul
t0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {yang kemudian hasil-hasilnya disistematikan denga
n proses organisasi sehingga dihasilkan struktur (skemata) baru.}\par\pard\li0\r
i0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Dengan stuktur ini akan dihasilkan
pola prilaku yang nampak. Piaget (dalam Dahar, 1989: 159) membedakan tiga}\par
\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {bentuk pengetahuan berd
asarkan sumber utamanya dan penstrukturannya. Tiga bentuk pengetahuan tersebut a
dalah}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {pengetahuan f
isik, pengetahuan logiko-matematik, dan pengetahuan sosial. Pengatahuan fisik m
eliputi pengetahuan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100
{tentang benda-benda dan sifat-sifatnya. Pengetahuan logiko-matematik diabstrak
sikan dari kegiatan, atau dari}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\cha
rscalex100 {koordinasi kegiatan dan bukan bersumber dari onjek itu sendiri, sumb
er pengetahuan logiko-matematik adalah proses}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \
fs20\cf0\f1\charscalex100 {berfikir dari individu itu sendiri. Sedangkan proses
pembentukan logiko-matematik ialah mengorganisasi tindakan}\par\pard\li0\ri0\sl-
226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {menjadi pola tindakan yang lebih logis m
elalui modifikasi tindakan struktur kognitif. Pengetahuan sosial terjadi dari h
asil}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {interaksi manu
sia dengan manusia. Individu tidak mungkin memperoleh pengetahuan sosial tanpa b
erinteraksi dengan}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {
manusia lain. Pengetahuan ini didasarkan pada perjanjian sosial, suatu perjanjia
n atau kebiasaan yang dibuat manusia.}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0
\f1\charscalex100 {Menurut Piaget (dalam Dahar, 1989: 159) pengetahuan sosial se
perti nama hari dalam seminggu, tanda atom unsur-}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmul
t0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {unsur, satuan besaran pokok, dapat dipelajari sec
ara langsung, yaitu dari pikiran guru pindah ke pikiran siswa. Namun}\par\pard\l
i0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {pengetahuan fisik dan pengetah
uan logiko-matematik tidak secara langsung dan utuh dipindahkan dari pikiran gur
u ke}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {siswa. Kedua p
engetahuan ini tidak dapat diteruskan dalam bentuk sudah jadi, setiap siswa haru
s membangun sendiri}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100
{pengetahuan itu. A. Penguasaan Pengetahuan Sains, Teknologi dan Masysara
kat Penguasaan pengetahuan sains}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\
charscalex100 {dan teknologi akan dikaitkan dengan aspek sosial, hal ini dikaren
akan satu sama lain saling berkaitan. Untuk}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs
20\cf0\f1\charscalex100 {memperjelas hal tersebut, dapat diungkap melalui defini
si-definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Sains, menurut}\par\pard\li0\r
i0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Titus (1959:78), mengandung tiga d
efinisi yaitu sebagai sejumlah disiplin ilmu, sebagai sekumpulan pengetahuan, da
n}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {sebagai metode-me
tode. Disamping itu ditegaskan pula bahwa sains merupakan suatu rangkaian konsep
-konsep yang}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {berkai
tan dan berkembang dari hasil eksperimen dan observasi. Menurut Robert B. Sund
(1973: 2), sains merupakan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charsca
lex100 {suatu tubuh pengetahuan (body of knowledge) dan proses penemuan pengetah
uan. Dengan demikian, pada hakekatnya}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0
\f1\charscalex100 {sains merupakan suatu produk dan proses. Produk sains meliput
i fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum. Proses sains}\par\pard\li0\ri0\sl-226
\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {meliputi cara-cara memperoleh, mengembangka
n dan menerapkan pengetahuan yang mencakup cara kerja, cara}\par\pard\li0\ri0\sl
-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {berfikir, cara memecahkan masalah, dan
cara bersikap. Sains dirumuskan secara sistematis, terutama didasarkan atas}\par
\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {pengamatan eksperimen d
an induksi. Teknologi, menurut Fischer (1975), adalah totalitas alat yang dikem
bangkan oleh}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {masyar
akat untuk memperoleh objek-objek materi bagi makanan dan kenyamanan manusia. Me
nurut Poerwadarminta}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100
{(1983), teknologi adalah ilmu pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang
berkenaan dengan hasil industri}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\ch
arscalex100 {atau ilmu pengetahuan tentang cara membuat sesuatu yang berkenaan d
engan hasil industri atau ilmu pengetahuan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs2
0\cf0\f1\charscalex100 {tentang cara membuat sesuatu atau melakukan sesuatu, sed
angkan menurut UNESCO (1983), teknologi adalah}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0
\fs20\cf0\f1\charscalex100 {sebagai berikut: ……..technology is th
e know-how and creative process that may utilize tools, resources, and}\par\pard
\sect\sectd\sbknone\cols2\colno1\colw8426\colsr-0\colno2\colw2760\pard\li26\ri0\
sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-133\slmult0 \fs12\cf0\f1\charscale
x100 {http://educare.e-fkipunla.net}\par\column\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs1
8\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-133\slmult0 \fs12\cf0\f1\charscalex100 {Generated: 20
March, 2009, 08:27}\par\pard\sect\sectd\sbknone\pard\sect\sectd\sbkpage
{\shp{\*\shpinst\shpleft200\shptop16026\shpright11560\shpbottom16026\shpfhdr0\sh
pwr3\shpwrk0\shpfblwtxt1\shplid2030\shpz0\shpbxpage\shpbypage
{\sp{\sn shapeType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipH}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipV}{\sv 0}}
{\sp{\sn rotation}{\sv 0}}
{\sp{\sn geoRight}{\sv 11360}}
{\sp{\sn geoBottom}{\sv 0}}
{\sp{\sn shapePath}{\sv 4}}
{\sp{\sn pVerticies}{\sv 8;2;(0,0);(11360,0);}}
{\sp{\sn pSegmentInfo}{\sv 2;5;16384;45824;1;45824;32768}}
{\sp{\sn fFillOK}{\sv 1}}
{\sp{\sn fFilled}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineWidth}{\sv 12700}}
{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineDashing}{\sv 0}}
{\sp{\sn fLine}{\sv 1}}{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fArrowheadsOK}{\sv 0}}
{\sp{\sn fBehindDocument}{\sv 1}}
{\sp{\sn fLayoutInCell}{\sv 1}}}}
{\shp{\*\shpinst\shpleft200\shptop466\shpright11560\shpbottom466\shpfhdr0\shpwr3
\shpwrk0\shpfblwtxt1\shplid2031\shpz1\shpbxpage\shpbypage
{\sp{\sn shapeType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipH}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipV}{\sv 0}}
{\sp{\sn rotation}{\sv 0}}
{\sp{\sn geoRight}{\sv 11360}}
{\sp{\sn geoBottom}{\sv 0}}
{\sp{\sn shapePath}{\sv 4}}
{\sp{\sn pVerticies}{\sv 8;2;(0,0);(11360,0);}}
{\sp{\sn pSegmentInfo}{\sv 2;5;16384;45824;1;45824;32768}}
{\sp{\sn fFillOK}{\sv 1}}
{\sp{\sn fFilled}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineWidth}{\sv 12700}}
{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineDashing}{\sv 0}}
{\sp{\sn fLine}{\sv 1}}{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fArrowheadsOK}{\sv 0}}
{\sp{\sn fBehindDocument}{\sv 1}}
{\sp{\sn fLayoutInCell}{\sv 1}}}}\pgwsxn11893\pghsxn16826\marglsxn573\margrsxn10
6\margtsxn306\margbsxn160\pard\li4426\ri0\sl-120\slmult0 \fs12\cf0\f1\charscalex
100 {EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya}\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs1
8\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-320\slmult0
\fs20\cf0\f1\charscalex100 {systems, to solve problems, to enhance control over
the natural an man-made environment in endeavour to improve the}\par\pard\li0\ri
0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {human condition. Jadi secara ringk
as dapat dikatakan bahwa, teknologi merupakan suatu perangkat keras ataupun}\par
\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {perangkat lunak yang di
gunakan untuk memecahkan masalah bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Sains meland
asi}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {perkembangan te
knologi, sedangkan teknologi menunjang perkembangan sains, sains terutama diguna
kan untuk}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {aktivitas
discovery dalam upaya memperoleh penjelasan tentang objek dan fenomena alam, na
mun juga untuk aktivitas}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs18\cf0\f1\charscale
x100 {penemuan (invention), misalnya dalam penemuan rumus-rumus. Pengembangan sa
ins ini tidak selalu dikaitkan dengan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0
\f1\charscalex100 {aspek kebutuhan masyarakat. Sedangkan teknologi, merupakan ap
likasi sains yang terutama untuk kegiatan invention,}\par\pard\li0\ri0\sl-226\sl
mult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {berupa alat-alat atau barang-barang untuk meme
nuhi kebutuhan masyarakat. Jadi pengembangan teknologi selalu}\par\pard\li0\ri0\
sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat
. Dengan demikian sains, teknologi dan masyarakat merupakan bagian yang tak}\par
\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {terpisahkan (Poedjiadi,
1990 ; Yager, 1992: 4). Masyarakat , menurut Aikenhead (dalam Mariana, 1994: 2
9), adalah}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {suatu li
ngkungan pergaulan sosial dan kaidah-kaidah yang dianut oleh suatu kelompok masy
arakat. Menurut}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Poe
rwadarminta (1983), masyarakat adalah sehimpunan orang yang hidup bersama dalam
suatu tempat dengan ikatan-}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charsc
alex100 {ikatan dan aturan-aturan tertentu. Sedangkan, sosial adalah segala sesu
atu yang mengenai masyarakat. Jadi, secara}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs2
0\cf0\f1\charscalex100 {ringkas dapat dikatakan bahwa, masyarakat adalah sekelom
pok manusia yang memiliki wilayah, kebutuhan, dan norma-}\par\pard\li0\ri0\sl-22
6\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {norma sosial tertentu. Sains, teknologi d
an masyarakat satu sama lain saling berinteraksi. Interaksi ini dapat}\par\pard\
li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {digambarkan seperti gambar se
bagai berikut: Untuk mengungkap penguasaan pengetahuan sains dan teknologi}\p
ar\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {tersebut, dapat dilak
ukan melalui suatu evaluasi. Evaluasi merupakan suatu pengukuran atau penilaian
terhadap}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {sesuatu pr
estasi atau hasil yang telah dicapai. Mengingat penguasaan sains dan teknologi d
alam penelitian ini}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100
{merupakan penguasaan sains dan teknologi yang berkaitan dengan aspek masyarakat
, maka kriteria pengembangan}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\chars
calex100 {evaluasinya dapat mengacu kepada pengembangan evaluasi dalam unit STS
atau STM (sains, teknologi, masyarakat).}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\
cf0\f1\charscalex100 {Evaluasi dalam STM meliputi ruang lingkup aspek: 1.
Pemahaman konsep sains dalam pengalaman kehidupan sehari-}\par\pard\li0\ri0\sl-2
26\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {hari, 2. Penerapan konsep-konsep da
n keterampilan-keterampilan sains untuk masalah-masalah teknologi sehari-hari,}\
par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {3. Pemahaman pr
insip-prinsip sains dan teknologi yang terlibat dalam alat-alat teknologi yang d
imamfaatkan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {masyara
kat, 4. Penggunaan proses-proses ilmiah dalam pemecahan masalah-masalah ya
ng terjadi dalam kehidupan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charsca
lex100 {sehari-hari, 5. Pembuatan keputusan-keputusan yang berhubungan den
gan kesehatan, nutrisi, atau hal-hal lain yang}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0
\fs20\cf0\f1\charscalex100 {didasarkan pada konsep-konsep ilmiah. (Varella, 1992
:87-88) B. STM dan Literasi Sains dan Teknologi Pendidikan IPA}\par\pard\l
i0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {atau pendidikan sains pada hak
ekatnya merupakan upaya pemahaman, penyadaran, dan pengembangan nilai positif}\p
ar\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {tentang hakekat sains
melalui pembelajaran. Sains pada hakekatnya merupakan ilmu dan pengetahuan tent
ang}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {fenomena alam y
ang meliputi produk dan proses. Pendidikan sains merupakan salah satu aspek pen
didikan yang}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {menggu
nakan sains sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan umumnya yakni tujuan p
endidikan nasional dan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex1
00 {tujuan pendidikan sains khususnya, yaitu untuk meningkatkan pengertian terha
dap dunia alamiah (Amien, 1992: 19-20).}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\c
f0\f1\charscalex100 {Untuk penyusunan materi pendidikan sains, Kirham (dalam Wel
lington, 1989: 136) menyarankan bahwa sains}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs
20\cf0\f1\charscalex100 {hendaknya merupakan akumulasi dari content, process, da
n context. Content, menyangkut kepada hal-hal yang}\par\pard\li0\ri0\sl-226\sl
mult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {berkaitan dengan fakta, definisi, konsep, prin
sip, teori, model, dan terminologi. Process, berkaitan dengan metodologi}\par\p
ard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {atau keterampilan untuk m
emperoleh dan menemukan content. Context, berkaitan dengan kepentingan sosial b
aik}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {individu maupun
masyarakat atau kepentingan-kepentingan lainnya yang berhubungan dengan perluny
a pengembangan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {dan
penyesuaian pendidikan sains untuk menghadapi tantangan kemajuan jaman sekarang
ini. Tantangan pendidikan}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charsca
lex100 {sains dewasa ini adalah perlu sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan da
n teknologi, serta perlu dapat}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\cha
rscalex100 {mengantisipasi masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan sains da
n teknologi tersebut. Untuk kepentingan itu,}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \f
s20\cf0\f1\charscalex100 {pengajaran sains dewasa ini perlu dikaitkan dengan asp
ek teknologi dan masyarakat. Pengajaran yang mengkaitkan}\par\pard\li0\ri0\sl-2
40\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {sains dengan teknologi dan masyarakat, di
kenal dengan pengajaran dengan pendekatan STM atau STS. Pendekatan}\par\pard\li0
\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Science-Technology-Society atau
STS ini pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1980-an,}\par\pa
rd\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {selanjutnya dikembangkan p
ula di Inggris dan Australia. National Science Teacher Association atau NSTA,}\p
ar\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {mendefinisikan STS se
bagai belajar/mengajar sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia (Poe
djiadi, 1994:}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {1).
Berkenaan dengan strategi pelaksanaan pendekatan STM, Anna Poedjiadi (1995: 4) m
engemukakan hal sebagai}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex
100 {berikut: Pelaksanaan pendekatan STM dapat dilakukan melalui tiga macam str
ategi. strategi pertama, menyusun topik-}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20
\cf0\f1\charscalex100 {topik tertentu yang menyangkut konsep-konsep yang ingin d
itanamkan pada peserta didik. Pada awal perubahan tiap}\par\pard\li0\ri0\sl-226\
slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {topik, guru memperkenalkan atau menunjukkan
kepada peserta didik adanya isu atau masalah dilingkungan peserta}\par\pard\li0\
ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {didik atu menunjukkan aplikasi sa
ins atau suatu produk teknologi yang ada dilingkungan mereka. Masalah atau isu y
ang}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {ada dilingkunga
n masyarakat dapat pula diusahakan agar ditemukan oleh peserta didik sendiri set
elah guru}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {membimbin
g dengan cara-cara tertentu. Melalui kegiatan eksperimen atau diskusi kelompok y
ang dirancang oleh guru}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex
100 {akhirnya dibangun atau dikonstruktur pengetahuan pada peserta didik, dalam
hal ini pengetahuan yang berbentuk}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1
\charscalex100 {konsep-konsep . Strategi ini mirip dengan stategi pendidikan IPA
terpadu. Perbedaannya ialah bahwa pada program}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0
\fs20\cf0\f1\charscalex100 {STM, isu atau masalah harus diangkat pada awal pemb
ahasan topik yang diajarkan, sedangkan dalam IPA terpadu tidak}\par\pard\li0\ri0
\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {mutlak harus dilaksanakan demikian.
Strategi kedua, menyajikan suatu topik yang relevan dengan konsep-konsep}\par\p
ard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {tertentu yang termasuk da
lam GBPP. Pada saat membahas konsep-konsep tertentu suatu topik yang relevan tel
ah}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {dirancang sesuai
strategi pertama dapat diterapakan dalam pembelajaran. Dengan demikian program
STM merupakan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {suple
men dari kurikulum. Strategi ketiga, mengajak peserta didik untuk berpikir dan
menemukan aplikasi konsep sains}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\ch
arscalex100 {dalam industri atau produk teknologi yang ada di masyarakat di sela
-sela kegiatan belajar berlangsung, contoh-contoh}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmul
t0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {adanya aplikasi konsep sains, isu atau masalah se
baiknyadperkenalkan pada awal pokok bahasan tertentu untuk}\par\pard\li0\ri0\sl-
240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {meningkatkan motivasi peserta didik memp
elajari konsep-konsep selanjutnya atau mengarahkan perhatian peserta didik}\par\
pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {kepada materi yang akan
dibahas sebagai apersepsi. Pengajaran dengan pendekatan STM dapat meningkatkan
literasi}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {sains dan
teknioplogi individu. Literasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membaca d
an menulis, atau}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {ke
mampuan berkomunikasi melalui tulisan dan kata-kata. Literasi sains (scientific
literasi), dapat diartikan sebagai}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f
1\charscalex100 {pemahaman atas sains dan aplikasinya bagi kebutuhan masyarakat.
Literasi teknologi, dapat diartikan sebagai}\par\pard\sect\sectd\sbknone\pgwsxn
11893\pghsxn16826\marglsxn573\margrsxn106\cols2\colno1\colw8426\colsr-0\colno2\c
olw2786\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs12\cf0\f1\charscalex100 {http://educare.
e-fkipunla.net}\par\column\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs12\cf0\f1\charscalex10
0 {Generated: 20 March, 2009, 08:27}\par\pard\sect\sectd\sbknone\pgwsxn11893\pgh
sxn16826\marglsxn573\margrsxn106\pard\sect\sectd\sbkpage
{\shp{\*\shpinst\shpleft200\shptop16026\shpright11560\shpbottom16026\shpfhdr0\sh
pwr3\shpwrk0\shpfblwtxt1\shplid2032\shpz0\shpbxpage\shpbypage
{\sp{\sn shapeType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipH}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipV}{\sv 0}}
{\sp{\sn rotation}{\sv 0}}
{\sp{\sn geoRight}{\sv 11360}}
{\sp{\sn geoBottom}{\sv 0}}
{\sp{\sn shapePath}{\sv 4}}
{\sp{\sn pVerticies}{\sv 8;2;(0,0);(11360,0);}}
{\sp{\sn pSegmentInfo}{\sv 2;5;16384;45824;1;45824;32768}}
{\sp{\sn fFillOK}{\sv 1}}
{\sp{\sn fFilled}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineWidth}{\sv 12700}}
{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineDashing}{\sv 0}}
{\sp{\sn fLine}{\sv 1}}{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fArrowheadsOK}{\sv 0}}
{\sp{\sn fBehindDocument}{\sv 1}}
{\sp{\sn fLayoutInCell}{\sv 1}}}}
{\shp{\*\shpinst\shpleft200\shptop466\shpright11560\shpbottom466\shpfhdr0\shpwr3
\shpwrk0\shpfblwtxt1\shplid2033\shpz1\shpbxpage\shpbypage
{\sp{\sn shapeType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipH}{\sv 0}}
{\sp{\sn fFlipV}{\sv 0}}
{\sp{\sn rotation}{\sv 0}}
{\sp{\sn geoRight}{\sv 11360}}
{\sp{\sn geoBottom}{\sv 0}}
{\sp{\sn shapePath}{\sv 4}}
{\sp{\sn pVerticies}{\sv 8;2;(0,0);(11360,0);}}
{\sp{\sn pSegmentInfo}{\sv 2;5;16384;45824;1;45824;32768}}
{\sp{\sn fFillOK}{\sv 1}}
{\sp{\sn fFilled}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineWidth}{\sv 12700}}
{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineDashing}{\sv 0}}
{\sp{\sn fLine}{\sv 1}}{\sp{\sn lineColor}{\sv 0}}
{\sp{\sn lineType}{\sv 0}}
{\sp{\sn fArrowheadsOK}{\sv 0}}
{\sp{\sn fBehindDocument}{\sv 1}}
{\sp{\sn fLayoutInCell}{\sv 1}}}}\pgwsxn11893\pghsxn16826\marglsxn573\margrsxn13
3\margtsxn306\margbsxn160\pard\li4426\ri0\sl-120\slmult0 \fs12\cf0\f1\charscalex
100 {EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya}\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs1
8\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-320\slmult0
\fs20\cf0\f1\charscalex100 {kemampuan melaksanakan teknologi yang didasari kemam
puan identifikasi, sadar akan efek hasil teknologi, dan mampu}\par\pard\li0\ri0\
sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {bersikap serta mampu menggunakan alat
secara aman, tepat, efesien dan efektif. Adapun literasi sains dan teknologi}\p
ar\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {(literasi sains dan t
eknologi untuk semua orang yang diusulkan untuk pendidikan dasar di Indonesia),
dapat diartikan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {seb
agai kemampuan menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep-konsep sains, men
genal teknologi yang}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100
{ada beserta dampaknya di sekitar, mampu menggunakan produk teknologi dan memel
iharanya, kreatif membuat produk}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\c
harscalex100 {teknologi sederhana, dan mampu mengambil keputusan berdasarkan nil
ai. Krakteristik individu yang memilki literasi}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult
0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {ilmiah adalah sebagai berikut: (a) bersikap positi
f terhadap sains, (b) mampu menggunakan proses sains, (c)}\par\pard\li0\ri0\sl-2
26\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {berpengatahuan luas tentang hasil-hasil r
iset, (d) memilki pengetahuan tentang konsep dan prinsip sains, serta mampu}\par
\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {menerapkannya dalam tek
nologi dan masyarakat, (e) memilki pengertian hubungan antara sains, teknologi,
masyarakat}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {dan nila
i-nilai manusia, (f) berkemampuan membuat keputusan dan terampil menganalisis ni
lai untuk pemecahan}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100
{masalah-masalah masyarakat yang berhubungan dengan sains tersebut (Rubba, 1993:
428). Adapun individu yang}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\chars
calex100 {literat teknologi menurut M.J. Dyrenfurth (dalam Poedjiadi, 1994: 34)
, memiliki karakteristik: (a) tahu penggunaan dan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmul
t0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {pemeliharaan produk teknologi, (b) sadar tentang
proses dan prinsip teknologi, (c) sadar tentang akibat teknologi}\par\pard\li0\r
i0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {terhadap masyarakat, (d) mampu men
gevaluasi proses dan produk teknologi, (e) mampu membuat hasil teknologi}\par\pa
rd\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {alternatif yang sederhana.
Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) merupakan perekat yang mengkaitkan sains, tek
nologi,}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {dan masyara
kat secara terintegrasi. STM merupakan salah satu alternatif konsep untuk penyem
purnaan dan}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {penyesu
aian pendidikan sains dewasa ini. Konsep ini dapat diwujudkan dalam bentuk pende
katan atau materi pelajaran.}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\chars
calex100 {STM dikembangkan untuk meningkatkan literasi ilmiah individu agar meng
erti bagaimana sains, teknologi dan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f
1\charscalex100 {masyarakat, berpengaruh satu sama lain, serta untuk meningkatka
n kemampuan menggunakan pengetahuan didalam}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs
20\cf0\f1\charscalex100 {membuat keputusan. Dengan demikian individu tersebut da
pat menghargai sains dan teknologi dalam masyarakat, dan}\par\pard\li0\ri0\sl-22
6\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {mengerti keterbatasan-keterbatasannya (Yag
er, 1998: 276). DAFTAR PUSTAKA Bloom, et al. (1971), Taxonomy of}\par\pard\li0
\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Educational objectives The Class
ification of Educational Goal Handbook I Cognitive Domain, New York: David}\par\
pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Mc.’lay Company.
Carin, A.A., & Sund, R.B. (1980), Teaching Science Through Discovery, Columbus:
Charles E.}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Merrill
Publishing. Dahar, R.W. (1985), Kesiapan Guru Mengajarkan Sains di Sekolah Dasa
r Ditinjau Dari}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Pen
gembangan Keterampialan Proses Sains, Disertai Doktor FPS IKIP, IKIP Bandung: ti
dak diterbitkan. _______,}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charsca
lex100 {(1989), Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga. Fischer, R.B. (1971), S
cience, Man and Siciety, Philadelphia: Saunders}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0
\fs20\cf0\f1\charscalex100 {Co. Gagne, R.M. (1985), The Condition of Learning
and Theory of Instruction, New York: Holt, Rinehort and Winston.}\par\pard\li0\r
i0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Gagne, R.M. & Briggs, L.J. (1974),
Principlesof Instructional Desig,. New York: Rinehort and Winston. Gordner, P.
L.}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {(1975), The Stuc
ture of Science Education, How Thorn Victoria Australia: Longman Australia Pty L
imited. Good, C.V.}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100
{(Eds), (1973), Dictionary of Education, New York: Mc Graw Hill Book Company. H
all, G.e. et al. (1979), Maesuring}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1
\charscalex100 {Stage of Concern about The Innovation: A Manual foe use of the S
acial Questionnaire, Austin: Univercity of Texas.}\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmul
t0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Kuslan, L.I. & Stone, A.H. (1968), Teaching Child
ren Science: An Inquiry Approach, Belmount: Wadsworth Publishing}\par\pard\li0\r
i0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Company. Inc. Poedjiadi, A. (1990
), “Kecenderungan Pendidikan Sains dan Teknologi dimasa yang Akan}\par\par
d\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Datang. Makalah dan Lokakar
ya tentang Reorientasi dan perubahan Kurikulum Pendidikan Menengah Umum”,}
\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Jakarta, 17-19 Janu
ari. _______,(1995), “Partisipasi FPMIPA IKIP Bandung dalam Menunjang Per
kembangan}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Pendidika
n Sains dan Teknologi Dewasa ini “, Makalah Disajikan pada Seminar Staff F
PMIPA IKIP Bandung.}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100
{Bandung, 3 Mei. Poerwadarminta, W.J.S. (1983), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Ja
karta: PN. Balai Pustaka. }\par\pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\char
scalex100 {Rogers, E.M. & Shoemaker, F.F. (1971), Communication of Innovation: C
rosscultural Approach, New York: Free Press.}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \f
s18\cf0\f1\charscalex100 {Rubba, P.A. (1993), “Examination of Preservice a
nd Inservice Secondary Science Teachers Beliefs about Science}\par\pard\li0\ri0\
sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {–Technology-Society Interaction
s”, Science Education, 407-431. Titus, H.H.(1959), Living Issues In}\par\
pard\li0\ri0\sl-240\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {Philoshophy, New York: A
merican Book Company. Varella, G.F. (1992), “Greater Ability to Apply Con
cepts Using}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {and Sci
ence/Technology/Sociaty Approach to Teaching Science”, ICASE YEARBOOK, 87-
92. Yager, R.E.}\par\pard\li0\ri0\sl-226\slmult0 \fs20\cf0\f1\charscalex100 {(1
992), “Science-Technology-Society as Reform”, ICASE YEARBOOK, 2-8.
}\par\pard\sect\sectd\sbknone\pgwsxn11893\pghsxn16826\marglsxn573\margrsxn133\co
ls2\colno1\colw8426\colsr-0\colno2\colw2760\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\c
f0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \
fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slm
ult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-2
13\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri
0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\l
i26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\
pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf
0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \f
s18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmu
lt0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-21
3\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0
\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li
26\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li26\ri0\sl-186\slmult0 \fs12\cf0\f1\ch
arscalex100 {http://educare.e-fkipunla.net}\par\column\pard\li0\ri0\sl-213\slmul
t0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\s
lmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-2
13\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\
sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\
ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\
li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\p
ard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\p
ar\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\c
f0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs
18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0
\fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slm
ult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-213
\slmult0 \fs18\cf0\par\pard\li0\ri0\sl-186\slmult0 \fs12\cf0\f1\charscalex100 {G
enerated: 20 March, 2009, 08:27}\par}

You might also like