You are on page 1of 12

BATU BATA

A. Sejarah Batu Bata


Kira-kira dimulai pada 8000 B.C. di Mesopotamia, manusia menemukan pertama kali bahwa
tanah liat dapat dibentuk dan di jemur untuk menghasilkan bahan bangunan. Menara Babel
dibangun dengan menggunakan bata yang dijemur. Juga digunakan di banyak bagian dari imur
engah, !"rika #tara dan !merika engah dan #tara.
$ada peradaban Babylonia %&000 B.C.' yang dibangun di lembah antara sungai igris dan
sungai ("rat. )umpur tebal dan tanah liat dari sungai-sungai ini sangat *o*ok untuk pembuatan bata,
yang kemudian menjadi bahan bangunan yang urnum pada peradaban tersebut. Kerajaan dan kuil di
bangun dari bata jemur, dan permukaannya menggunakan bata berlapis+kilap. $enggalian akhir-
akhir ini di Mesir, menunjukkan bahwa pada masa Mesir kuno telah digunakan bata yang dijemur
dan yang dibakar menggunakan tungku untuk pembangunan rumah dan tempat su*i.
,rang -oma juga raenyebarluaskan penggunaan bata, antara lain pembuatan bata masuk ke
.nggris setelah serangan -oma pada /& 0M, seperti untuk pembangunan Kastil Col*hester yang
dibangun dari 1080 bata bekas. 0ekarang kastil ini dipakai sebagai museum sejarah. Bata -oma
memiliki ketebalan yang sangat tipis dibanding dengan panjangnya. 2imana bata-bata tersebut
diletakkan di atas lapisan mortar yang tebal.
0etelah kejatuhan+runtuhnya -oma pada &10 M, maka seni membuat bata tersebut hilang di
seluruh (ropa hingga awal dari abad ke 1&. .ndustri bata kembali marak setelah 3lemish masuk ke
.nggris pada abad tersebut dan kemudian, keahlian ini masuk ke !ustralia bersama $embuangan
$ertama (The First Fleet). Bangunan-bangunan bata yang pertama di benua !merika #tara di
bangun pada tahun 1455 di $ulau Manhattan dengan menggunakan bata-bata yang diimpor dari
Belanda dan .nggris.
Bagaimanapun juga peman"aataimya baru maksimal hingga ditemukan pembakaran bata
dengan tungku yang menghasilkan bata yang betul-betul awet. ungku bata yang pertama
dioperasikan di !merika 0erikat adalah sekitar tahun 14/0.Bata-bata yang dihasilkan pada masa
lampau mungkin agak sulit untuk dikenali karena spesi"ikasi yang sangat berbeda. Misalnya bata
dari !ssyria, ditengah Mesopotamia beratnya lebih dari 18 kilogram, atau bata dengan bentuk
segitiga digunakan untuk membangun koloseum -oma, lagi pula bata umum yang beredar di
pasaran sangat tipis menyerupai tegel lantai saat ini.6
B. Definisi Batu Bata
Batu bata - sebagai wakil dari material yang dibuat oleh home industry adalah suatu unsur
bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan
atau tanpa *ampuran bahan-bahan lain, dibakar dengan suhu yang *ukup tinggi sehingga tidak dapat
han*ur lagi bila direndam dalam air.
C. Jenis Jenis Batu Bata
Jika disesuaikan dengan bahan pembuatannya, se*ara umum batu bata digolongkan dalam 7 jenis8
1. Batu Bata anah )iat
Batu bata yang terbuat dari tanah liat ini memiliki 7 kategori utama, yaitu bata biasa dan
bata muka.
Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu. Bata ini digunakan untuk
dinding dan ditutup dengan semen. Bata biasa seringkali disebut dengan bata merah.
Bata muka memiliki permukaan yang baik, li*in dan mempunyai warna atau *orak yang
sama. Meski digunakan untuk dinding juga, namun bata muka tidak perlu ditutup lagi dengan
1
semen. Bata muka biasa disebut sebagai bata imitasi.
7. Batu Bata $asir-Kapur
0esuai dengan namanya, batu bata ini dibuat dari *ampuran kapur dan pasir dengan
perbandingan 188 serta air yang ditekankan kedalam *ampuran sehingga membentuk bata yang
sangat padat. Biasa digunakan untuk bagian dinding yang terendam air dan memerlukan kekuatan
tinggi.
D. Batu Bata Menurut Standar
1. Yayasan Dana Normalisasi Indonesia
0tandar Bata Merah di .ndonesia oleh 9.2.:... nomor :.-10 menetapkan suatu ukuran
standar untuk bata merah sebagai berikut8
a. $anjang 7&0 mm, lebar 11/ mm, tebal /7 mm.
b. $anjang 750 mm, lebar 110 mm, tebal /0 mm.
$enyimpangan yang diijinkan oleh standar tersebut untuk panjang adalah maksimum 5;,
untuk lebar adalah maksimum &;, sedangkan untuk tebal adalah maksimum /;.
0edangkan untuk klasi"ikasi kekuatan dapat dilihat pada abel 1
abel 1. Klasi"ikasi Kekuatan Bata
Mutu Bata Merah Kuat Tekan Rata-Rata (k!"m#$
ingkat . %satu' )ebih besar dari 100
ingkat .. %dua' 100-80
ingkat ... %tiga' 80-40
2. British Standard
Menurut B0 5<71, properti dari bata adalah8
a. Compressive strenth dan penyerapan air
B0 5<71 menyebutkan bahwa bata yang digunakan untuk strenth testin adalah bata jenuh
air. $enyerapan dapat diukur dengan merebus bata dalam air mendidili selama / jam atau dengan
metode hampa udara yang menghasilkan nilai penyerapan yang kurang lebih sama.
Bata digolongkan sebagaii kelas ! bila !ompressive strenth rata- ratanya diatas 4<,0 :+mm dan
nilai penyerapannya tidak lebih dari &,/ persen.
Bata digolongkan sebagai kelas B bila !ompressive strenth rata-ratanya diatas &8,/ :+mm7 dan
nilai penyerapannya tidak lebih dari = persen.
Bata yang digunakan sebagai anti lembab tidak boleh memiliki nilai penyerapan lebih dari &./
persen %nilai penyerapan adalah perbandingan massa air yang diserap dengan massa bata, sehingga
nilai penyerapan untuk bata kelas ! kelihatan lebih rendah'. :ilai penyerapan / persen berarti
rongga yang terisi air meliputi 10 persen >olume bata, sedangkan pada bata yang lebih lemah nilai
penyerapan / persen berarti rongga yang terisi air meliputi 1/ persen >olume bata tersebut. Bata
yang menahan beban dikelompokkan dalam nilai dari 1-1/, dengan !ompressive strenth antara =,0
:+mm-105,/ :+mm?. !ngka-angka ini didasarkan pada standar kekuatan .mperial.
". Solu"le Salt Content
Kalsium, magnesium, potassium dan sodium yang terkandung dalam bata merupakan sul"at-
sul"at yang sering menyerang mortar semen. etapi, karena keganasan serangan juga tergantung
pada pekerjaan bata, kandungan garam maksimum hanya diberikan untuk bata dengan kualitas-
7
kualitas tertentu. Batasan untuk garam-garam sul"at adalah 0./;, untuk magnesium, potassium dan
sodium 0.05;, untuk earam kalsium 0.5; karena kalsium tidak mudah larut sehingga tidak terlalu
berbahaya. Kadang-kadang barium karbonat ditambahkan dalam bahan ment ah untuk mengurangi
jumlah garam larut yang terdapat dalam bata, karena barium karbonat bereaksi dengan sul"at
membentuk bariutn sul"at yang tidak dapat larut.
!. #$$lores!en!e
es untuk e$$lores!en!e dilakukan se*ara >isual. Baik bata biasa maupun bata dengan
kualitas khusus tidak boleh mengalami e$$lores!en!e yangberlebihan, ke*uali bila digunakan di
dalam ruangan.
d. Frost%resistan!e
!da tiga pembuktian yang dapat dilakukan agar bata bisa disebut $rost%resistan!e& yaitu
terbukti $rost%resistan!e setelah dipakai selama tidak kurang dari 5 tahun, terbukti $rost%resistan!e
pada dinding bata uji, dan bila pembuktian di atas tidak bisa dilakukan, spesi"ikasi klas B tentang
kekuatan atau penyerapan air dapat dipakai.
e. #'pansion on (ettin
Berbagai produk tanah liat yang dibakar mengalami penambahan >olume saat kelembaban
memasiiki pori-pori dan diserap kedalam bata. $enambahan >olume ini dapat men*apai 1000@10A.
%. Cara &embuatan Batu Bata
Bahan Baku
Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau lempung. anah liat (!lay)& adalah tanah yang
ukuran partikelnya lebih ke*il dari / )im %ukuran sieve yang paling ke*il untu*$ine areate adalah
1/0 nm', sulit diremukkan saat kering, terasa li*in dan plastis. anah liat memiliki berat jenis
(spe!t$i! ravity) sekitar 7.45 hingga 7.4=.
Identifikasi Tanah
1. Plastisitas
Plastisitas adalah ciri utama tanah liat, karena dengan sifat ini tanah liat dalam campurannya
dengan air akan membentuk plastisitas tertentu. Plastisitas potensiil diketahui dari kadar
lempungnya atau dari jarak (range) plastisitas menurut hasil testing "Atterberg", yaitu selisih dari
harga batas plastisitas dan batas cair. Batas plastisitas menunjukkan jumlah air tertentu yang
ditambahkan, dimana massa lempung air tidak dapat mempertahankan bentuk setelah dikenai
tekanan, sedang batas cair menunjukkan dimana campuran lempung air tidak dapat
mempertahankan plastisitasnya karena mulai mengalir. Dengan kata lain tes batas cair (liquid limit
test) bertujuan untuk mendapatkan nilai kadar air dimana tanah berada pada batas antara cair dan
plastis, sedang tes batas plastis (plastic limit test) bertujuan untuk mendapatkan nilai kadar air
dimana tanah berada pada batas antara plastis dan semi padat.
Perbedaan antara liquid limit dan plastic limit disebut sebagai Plasticity Index,
sehingga dapat dinyatakan dengan ramus sebagai berikut:
Plasticity Index = Liquid Limit - Plastic Limit
Tahap-tahap perabahan fase material dapat dilihat pada Gambar 1, sedangkan hubungan
antara plasticity index dengan perubahan fase material dapat dilihat pada Gambar 2. Dari plasticity
index dapat diketahui jenis-jenis tanah, dapat dilihat pada abel 7.
5
Bambar 1
Bambar 7
abel 7. $enamaan ipe anah Berdasarkan $lasti*ity .nde@
2. +radasi
Dalam pengidentifikasian tanah liat, gradasi butiran juga merapakan paremeter yang
digunakan untuk mengklasifikasikan jenis tanah tersebut, yang dapat dilihat pada abel 5 dan
Bambar 5.
&
abel 5. Klasi"ikasi tanah berdasarkan Bradasi
/
Bambar 5. Bra"ik gradasi tanah berdasarkan !0M
3. Specific Gravity (Gs)
Specific gravity adalah berat spesifik dari butiran padat, yang didefmisikan sebagai
perbandingan antara unit weight padat (ys) dengan unit weight air (yw). Perbitungan specific
gravity dapat dilihat pada rumus di bawah ini:
ys
Specific gravity =
yw
Sedangkan range of specific gravity secara umum untuk beberapa variasi
tanah dapat dilthat pada Tabel 4.
Tabel 4. Batasan Umum Specific Gravity
Type of Soil Range of Gs
Clay and Silty Clay 2.63-2.67
Silt 2.65-2.70
Sand 2.67-2.90
Organic Soil Less than 2
4. Sifat Kimia
Sifat-sifat senyawa kimia oxida dalam lempung adalah:
a. Silika(SiO)
Silika terdapat dalam bentuk sebagai kuarsa dan sebagai suatu komponen dalani silikat
(dalam lempung, Feldspar, Mika, mineral besi, limonite, biotit, Homblende, dsb). Kadar S1O2 yang
tinggi menyebabkan tanah liat menjadi pasiran dan mudah "slaking", kurang plastis dan tidak begitu
sensitif dalam pengeringan dan pembasahan.
4
b. AI2O3 (Alumina)
Terdapat dalam mineral lempung, feldspar dan mica, kadar alumina yang tinggi memperlebar
jarak temperatur sintering peleburannya.
c. Fe2O3
Didalam tanah liat terdapat dalam berbagai mineral baik mineral silikat dan nonsilikat.
Komponen besi ini dapat menguntungkan atau merugikan tergantung jumlahnya dan sebaran
butirannya. Makin tinggi kadar besi dalam tanah liat, makin rendah temperatm peleburan tanah liat.
Mineral besi yang berbentuk kristal yang besar ukurannya dapat menyebabkan cacat-cacat
permukaan produknya.
d. CaO(kapur)
Terdapat dalam tanah liat dalam bentuk batu kapur, dolomite, gypsum, dsb. Bertindak
sebagai pelebur bila temperatur pembakarannya mencapai lebih dari 1100C.
e. MgO
Terdapat dalam bentuk dolomite, magnesit atau silikat. MgO meningkatkan kepadatan
produk hasil pembakaran tanah liat dan tidak memperpendek jarak vitri tanah liat sebagaimana
kapur.
f. K2 0&Na2 0
Kebanyakan berasal dari Feldspar dan mica. Alkali ini menghasilkan garam- garam larut
setelah pembakaran. Oksida-oksida ini juga menyebabkan terjadinya penggumpalan bahan-bahan
kolorid dan dalam pembakaran bertindak sebagai pelebur yang baik.
g. Organik
Bahan-bahan organik seperti humus, bitumin dan karbon bertindak sebagai protektor koloid
dan menaikkan keplastisan tanah liat.
!da beberapa *ara dalam pembuatan batu bata8
a. Semi%dry pro!ess
2igunakan untuk tanah liat yang plastisitasnya rendah. anah liat tersebut dihan*urkan
menjadi bahan yang berbutir halus, kemudian dalam jumlah tertentu di*etak dalam *etakan logam
dengan tekanan yang se*ara berangsur-angsur ditambah. #ntuk membedakan, bagian permukaan
diberi serbuk besi atau pasir.
b. Sti$$plasti! pro!ess
2igunakan untuk tanah liat yang plastisitasnya rendah. anah liat tersebut dihan*urkan
menjadi bahan yang berbutir halus. !ir ditambahkan agar tanah liat menggumpal, kemudian tanah
liat tersebut dipadatkan dalam *etakan. #kuran dan bentuk bata yang dihasilkan sangat akurat.
*. ,ire%!ut pro!ess
anah liat lunak dengan tekstur yang halus digunakan dalam proses ini. anah liat
dipadatkan dan dibentuk dalam ukuran yang lebih besar dari yang dikehendaki untuk memberi
ruang bagi penyusutan. Mesin akan memotong bata ke ukuran yang dikehendaki dengan kabel. Bata
dikeringkan, kemudian dibakar.
d. So$t%mud pro!ess
2igunakan untuk tanah liat yang diambil dari permukaan bumi. Bisa di*ampur dengan
bahan lain agar kualitas wamanya lebih baik. Campuran ini di*etak, dengan mesin atau dengan
tangan, kedalam *etakan yang sudah ditaburi pasir. Bata harus dikeringkan sebelum dibakar.
Cara &embakaran
1. #mum
$embakaran yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk men*apai suhu yang diinginkan,
melainkan juga memperhatikan ke*epatan pembakaran untuk men*apai suhu tersebut serta
ke*epatan untuk men*apai pendinginan. 0elama proses pembakaran, terjadi perubahan "isika dan
=
kimia serta mineralogi dari tanah liat tersebut.
!dapun "aktor-"aktor yang berpengaruh selama proses pembakaran
adalah8
1. komposisi bahan mentah.
air higroskopik, air mekanis dan air kristal.
kandungan bahan organik dalam bahan mentah.
kondisi atmos"ir tungku dalam mengoksidasi atau mereduksi senyawa-senyawa organik dan
anorganik.
penyusutan >olumetrik dari produk yang dibakar.
7. kondisi bahan mentah.
distribusi butiran.
bentuk geometris produk yang dibakar.
permeabilitas struktur akibat pemanasan.
5. *ara pembakaran.
waktu yang diperlukan untuk pemanasan (preheatin).
lama penahanan suhu saat pembakaran.
sistem kendali produksi selama pembakaran.
0ebagaimana telah diuraikan pada penjelasan awal mengenai pembakaran, bahwa kenaikan suhu
dan ke*epatan suhu harus berjalan seimbang agar tidak terjadi dampak negati" dari perubahan yang
telah disebutkan.
Berikut "ase-"ase kenaikan suhu selama pembakaran8
a. 3ase pertama dengan suhu &0CC-&00CC, disebut "ase pengeringan yang bertujuan untuk
menguapkan air mekanis dan air higroskopik yang disesuaikan dengan mineral-mineral yang
dikandungnya. $rosesnya berlangsung selama kurang lebih 7& jam.
b. 3ase kedua dengan suhu -../C%0../C& bertujuan untuk men*egah reduksi oksida besi dalam
tanah liat yang disebabkan oleh karbon, serta untuk menguraikan bahan organik berantai panjang.
3ase ini berlangsung selama kurang lebih 7& jam.
*. 3ase ketiga dengan suhu <00CC-1000CC, disebut juga "ase >itri"ikasi, yaitu suatu periode di mana
permukaan tanah liat mulai melebur. Dal ini dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat kemasakan
yang optimal serta menghasilkan si"at-si"at yang terbaik. !ntara lain si"at kekuatan mekanis,
permeabilitas terhadap air, ketahanan *ua*a, warna estetika yang *o*ok dan sebagainya.
!dapun jenis-jenis dari *ara pembakaran batu bata adalah8
a. radisional
$embakaran batu bata dengan *ara tradisional ini dilakukan oleh home industry. anah
di*ampur dengan air dan sekam sehingga siap di*etak. anah liat tersebut dibentuk dan dikeringkan
dengan *ara dijemur selama E = hari, lalu ditumpuk sampai membentuk suatu kubus besar dengan
tidak lupa memberi lubang untuk memasukkan bahan bakar %berupa kayu atau sekam'. $embakaran
berlangsung E = hari, dengan penambahan kayu atau sekam se*ara periodik. 2engan *ara yang
demikian, ada batu bata yang kurang matang dan ada yang berwarna hitam akibat gosong.
b. Continuous *iln
2ikembangkan dari 1o$$mann *iln. Merupakan sederetan tungku yang saluran dan *erobong
asapnya berhubungan. Biasanya berbentuk o>al. Bahan bakarnya berupa arang, minyak tanah atau
gas. 0e*ara rotasi, bata dimasukkan, dikeringkan, didiamkan dan dikeluarkan dari tiap tungku,
sehingga panas dari bata yang didinginkan dapat digunakan untuk mengeringkan dan memanaskan
bata yang menunggu dibakar. ungku ini sederhana dan merupakan *ara yang ekonomis untuk
8
memproduksi bata dalam jumlah besar. otal waktu di dalam tungku sekitar 7 minggu.
*. Car tunnel *iln
Bata dimasukkan ke dalam keranjang-keranjang tahan panas, kemudian didorong melalui
lorong pembakaran. 0emakin ke tengah, semakin tinggi suhu pembakaran hingga men*apai 1100CC.
0etelah itu, bata didinginkan dan dikeluarkan dari lorong. Faktu pembakaran relati" singkat yaitu
kurang lebih satu hari untuk bata dengan permukaan yang luas, misalnya bata berlubang. Jenis-jenis
bata lain mungkin akan menggembung bila dipanaskan se*epat ini sehingga harus dibakar lebih
lambat.
d. Clamps
0ejumlah besar bata ditumpuk dalam "ormasi terbuka di atas dasar besi. 0eribu buah bata
dapat dibakar sekaligus menggunakan *ara ini. Besi tersebut dipanaskan dan akan memanaskan
bata-bata diatasnya. Biasanya diantara bata juga diselipkan bahan-bahan yang dapat terbakar untuk
membantu proses pembakaran. Bagian tengah tumpukan menjadi panas dan beberapa bata biasanya
menjadi gosong, sedangkan pada tepi- tepi tumpukan, bata biasanya terlalu mentah. Metode ini
masih digunakan di beberapa daerahkarena menghasilkan bata yang nilai estetikanya tinggi.
'. Men(usun Batu Bata
Bambar & menunjukan perbendaharaan dasar penyusunan bata. Bata disusun atas dasar
pertimbangan struktural, >isual dan keduanya. 2inding bata yang paling sederhana adalah dindin
pisah%tenah "u2ur. #ntuk dinding yang tersusun atas dua atau lebih dinding pisah tengah, dapat
digunakan *epala untuk mengikat dinding pisah tengah itu menjadi satuan struktural. )apisan G
pasangan tea*%mu*a sering digunakan untuk tutup pada dinding taman dan untuk ambang miring
di bawah jendela, walaupun tutup ambang demikian tidak awet pada iklim yang buruk. !rsitek
sering menggunakan lapisan-pasangan bata tegak untuk melakukan penekanan >isual pada tempat G
tempat seperti lintel atau bagian atas dinding.
<
Bambar /. eknologi Kerja Batu 2asar
Bambar /
3oto beberapa hubungan bata. %a' Dubunga Bujur, %b' Dubungan !merika, dan %*' Dubungan
dinding aman .nggris dengan )apisan-pasangan Hlam, %d' Dubungan .nggris, %e' Dubungan Hlam,
%"' Dubungan Monk yang berupa Dubungan Hlam dengan dua bujur diantara kepala.
10
Bambar 4
$rosedur untuk membangun dinding Batu Bata.
Contoh ini berupa sebuah withe tunggal untuk hubungan Bujur.
11
Daftar &ustaka
!llen, (dward. 700/. 2asar G dasar Konstruksi Bagunan8 Bahan G bahan dan Metodenya+(disi
5+Jilid 1. Jakarta8 (rlangga.
http8++digilib.petra.a*.id+jiunkpe+s1+sip&+7007+jiunkpe-ns-s1-7007-71&<807&-71=0-tanahIpandaan-
*hapter7.pd"
http8++inde@-mod-in"o-opt->w.n"o-id-18.html
17

You might also like