You are on page 1of 28

Aditya Ovia Putri

Denisa Libela H
Genika Nuralifa S
Muhamad Ibtissam
Penonjolan organ perut ke dalam rongga
dada melalui suatu lubang pada diafragma

Herniasi diafragmatika kongentinal yang
paling sering ditemui Hernia Bochdalek
insiden 1 /2000-4000 kelahiran hidup.
Trauma
Non trauma
Kongenital
Hernia Bochdalek atau Pleuroperitoneal (Celah
dibentuk pars lumbalis, pars costalis diafragma)
Hernia Morgagni atau para sternalis (Celah dibentuk
perlekatan diafragma pada costa dan sternum)
Akuisita
Hernia hiatus esofagus
Trauma tumpul abdomen
Trauma penetrasi
langsung pada diafragma
Trauma
Konsumsi thalidomide, quinine, nitrofenide,
antiepileptik, dan defisiensi vit A selama kehamilan
Gangguan pembentukan diafragma (membran
pleuroperitonei, septum tranversum, pertumbuhan
dari tepi yang berasal dari otot dinding dada)
Hernia Bochdalek kegagalan penutupan
membran pleuroperitoneal kiri
Hernia Morgagni otot rusuk dan sternal 1,2 gagal
bersatu
Non
Trauma
Diafragma berkembang antara minggu ke-7 sampai
10 minggu kehamilan. Esofagus (saluran yang
menghubungkan tenggorokan ke abdomen),
abdomen, dan usus juga berkembang pada minggu itu.
Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membran
pleuroperitonei, septum transversum, dan
pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot-otot
dinding dada
Secara anatomi serat otot yang terletak lebih medial
dan lateral diafragma posterior yang berasal dari arkus
lumboskral dan vertebrocostal adalah tempat yang
paling lemah dan mudah terjadi ruptur.

Diafragma, adalah suatu membran yang memisahkan dada dan
rongga perut berbentuk kubah, terdirir dari struktur otot.
Otot-otot diafragma muncul dari bagian bawah sternum (tulang
dada), lebih rendah enam tulang rusuk, dan lumbar (pinggang)
vertebrae tulang belakang dan melekat pada tendon membran
pusat.
Diafragma ini ditembus oleh banyak struktur, terutama
kerongkongan, aorta, dan vena cava inferior, dan kadang-kadang
terjadi herniasi (pecah).
Lubang-lubang kecil di bagian membran diafragma kadang-
kadang memungkinkan akumulasi abnormal cairan atau udara
bergerak dari rongga perut (di mana tekanan positif selama
inspirasi) ke dalam ruang pleura dada (di mana tekanan negatif
selama inspirasi).
Gerakan inspirasi spasmodik diafragma menghasilkan suara
karakteristik yang dikenal sebagai cegukan.


Trauma abdomen
ruptur otot-otot
diafragma
Organ abdomen mengalami herniasi ke dalam rongga thorax (gaster, omentum, usus
halus, kolon, lien, & hepar. Juga dapat terjadi hernia inkarserata maupun strangulasi
dari usus yang mengalami herniasi ke rongga thorak)

Kelainan Kongenital
kegagalan
pembentukan
diafragma
gangguan fusi
unsur
pembentuk
diafragma
gangguan
pembentukan
otot (Hernia tipe
Morgagni)

diafragma tipis
dan
menimbulkan
eventerasi
Hernia tipe
Bockdalek:
usus
terperangkap
di rongga
thorax pada
saat
diafragma
berkembang

Menekan paru-paru
Paru-paru tidak berkembang secara sempurna (kongenital)
Menghambat pengembangan paru-paru (trauma)
Gangguan pernafasan
Masalah pernapasan hampir selalu berkembang
segera setelah bayi lahir
Warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen
Takipnea
Takikardi
Pergerakan dada yang ireguler
Suara pernapasan pada sisi yang terkena hernia
menjadi menghilang
Terdengar bising usus di regio dada
Abdomen terasa kosong ketika di palpasi
Pada pasien yang masih dalam masa
neonatus dan anak-anak, gambaran radiologi
herniasi diafragma kongenital adalah dimana
bagian kiri hemithoraks terisi oleh suatu
struktur seperti-kista/ cystlike (untaian
usus), mediastinum bergeser ke kanan, dan
bagian abdomen relatif tanpa gas (gasless).
Pada beberapa kasus, beberapa bagian usus
dapat dilihat di abdomen.


Trakea: tidak tampak deviasi
Cor: Pergeseran jantung dan mediastinum ke kanan
Sinus:
Sinus costophrenicus kanan kiri sulit dinilai
Sinus cardiophrenicus kanan kiri sulit dinilai
Diafragma kiri mengalami herniasi
Paru:
Hilus sulit dinilai
Corakan bronkovaskuler sulit dinilai
Tampak herniasi usus ke dalam hemithorax kiri
Tampak kolaps paru kanan

Kesan: Herniasi Diafragma Kongenital Kiri

Trakea: tidak terlihat
Cor: Pergeseran jantung dan mediastinum ke kiri
Sinus:
Sinus costophrenicus kanan sulit dinilai, kiri tajam
Sinus cardiophrenicus kanan kiri sulit dinilai
Diafragma kanan mengalami herniasi, terdapat
gambaran gasless (karena herniasi usus ke hemithoraks kanan)
Paru:
Hilus sulit dinilai
Corakan bronkovaskuler sulit dinilai
Tampak herniasi usus ke dalam hemithorax kanan

Kesan: Herniasi Diafragma Kongenital Kanan


Trakea: tidak tampak deviasi
Cor: Pergeseran jantung dan mediastinum ke kanan
Sinus:
Sinus costophrenicus kanan tajam, kiri sulit dinilai
Sinus cardiophrenicus kanan kiri sulit dinilai
Diafragma kiri mengalami herniasi
Paru:
Hilus sulit dinilai
Corakan bronkovaskuler sulit dinilai
Tampak herniasi hepar dan usus ke dalam hemithorax kiri

Kesan: Herniasi Diafragma Kongenital Kiri, Herniasi
Bochdalek Kiri


Trakea: tidak tampak deviasi
Cor: Pergeseran jantung dan mediastinum ke sisi
kanan
Sinus:
Sinus costophrenicus kanan tajam, kiri sulit dinilai
Sinus cardiophrenicus kanan kiri sulit dinilai
Diafragma kiri mengalami herniasi
Paru:
Hilus sulit dinilai
Corakan bronkovaskuler sulit dinilai
Tampak herniasi usus ke dalam hemithorax kiri

Kesan: Herniasi Diafragma Kongenital Kiri



Trakea: tidak tampak deviasi
Cor: Pergeseran jantung dan mediastinum ke kanan
Sinus:
Sinus costophrenicus kanan tajam, kiri sulit dinilai
Sinus cardiophrenicus kanan kiri sulit dinilai
Diafragma kiri mengalami herniasi
Paru:
Hilus sulit dinilai
Corakan bronkovaskuler sulit dinilai
Tampak herniasi usus ke dalam hemithorax kiri

Kesan: Herniasi Diafragma Kongenital Kiri


Proses
persalinan dan
unit perawatan
intensif
neonatus
Extracorporeal
Membrane
Oxygenation
(ECMO)
Terapi
pembedahan
perinatal
TATA
LAKSA
NA

P
r
o
s
e
s

p
e
r
s
a
l
i
n
a
n

d
a
n

u
n
i
t

p
e
r
a
w
a
t
a
n

i
n
t
e
n
s
i
f

n
e
o
n
a
t
u
s

Harus dilahirkan di
pusat kesehatan
dengan sarana bedah
anak & perinatologi
intubasi endotrakeal
ventilator mekanik,
sesuaikan dengan derajat
keparahan herniasi organ
abdomen, hindari
pemakaian ventilasi
dengan manual bag
distensi udara di
lambung&organ intestinal
paru dan organ-organ
intratorakal semakin
tertekan
pemasangan pipa
nasogastrik
dekompresi, menghindari
pemakaian tek inspirasi
yang tinggi
E
C
M
O

Perlengkapan paru buatan
yang digunakan untuk
mengembangkan sisa
jaringan paru agar
oksigenasi tetap adekuat
selama pembedahan untuk
mencegah gagal napas dan
hipoksia berat. ECMO
meningkatkan keberhasilan
hidup bayi dengan hernia
diafragmatika (79%)
P
e
m
b
e
d
a
h
a
n

p
e
r
i
n
a
t
a
l

Beberapa ahli
menganjurkan
pembedahan dapat
dilakukan 24 jam setelah
bayi stabil, tetapi
penundaan sampai 7-10 hari
dapat juga ditoleransi.
Banyak ahli bedah lebih
menyukai operasi
dikerjakan saat
ekokardiografi
menunjukkan tekanan
arteri pulmonalis stabil
dalam 24-48 jam. Drainase
dengan chest tube
diperlukan bila terdapat
tension pneumothorax.
Prinsip pembedahan adalah
mengembalikan organ
abdomen pada tempatnya.
Abnormalitas esofagus secara anatomis dan
fungsional berhubungan dengan refluks
gastroesofagus pada 40% penderita.

You might also like