You are on page 1of 43

ASPEK-ASPEK HUKUM

TENTANG PATEN
Prayudi Setiadharma, S.H., M.I.P.
Law Firm AMROOS &
PARTNERS
THEY SAY...
...The patent system changed this; secured
to the inventor, for a limited time, the
exclusive use of his invention; and thereby
added the fuel of interest to the fire of
genius, in the discovery and production of
new and useful things.
Abraham Lincoln
THEY SAY...
Certainly an inventor ought to be allowed a right
to the benefit of his invention for some certain
time. Nobody wishes more than I do that
ingenuity should receive liberal encouragement.
In the arts, and especially in the mechanical arts,
many ingenious improvements are made in
consequence of the patent right giving exclusive
use of them for fourteen years. .
Thomas Jefferson
THEY SAY...
Patents are the best and most effective
means of controlling competition. They
occasionally give absolute command of
the market, enabling their owner to name
the price without regard to the cost of
production... Patents are the only legal
form of absolute monopoly.
Edwin J. Prindle, America by Design
THEY SAY...
In the field of industrial patents in particular we
shall have seriously to examine whether the
award of a monopoly privilege is really the most
appropriate and effective form of reward for the
kind of risk bearing which investment in scientific
research involves.
F.A. von Hayek, Individualism and Economic
Order
THEY SAY...
... If we did not have a patent system, it would be
irresponsible, on the basis of our present
knowledge of its economic consequences, to
recommend instituting one. But since we have
had a patent system for a long time, it would be
irresponsible, on the basis of our present
knowledge, to recommend abolishing it...
Fritz Machlup, An Economic Review of the Patent
System
PATEN
Paten Patent Patere (Latin) = to lay
open (for public inspection)
Inggris Letters Patent keputusan raja
memberikan hak eksklusif tertentu
1474 Republic of Venice Italia
1623 Inggris Statute of Monopoly

HUKUM INTERNASIONAL
Paris Convention for the Protection of
Industrial Property Ratifikasi melalui
Keppres no. 24/1979
Agreement on Trade Related Aspects of
Intellectual Property Laws (TRIPS)
Agreement Establishing the World
Trade Organization (WTO) UU no.
7/1994
HUKUM NASIONAL
UU no. 6/1989 tentang Paten
UU no. 13/1997 tentang Perubahan atas
UU no. 6/1989 tentang Paten
UU no. 14/2001 tentang Paten
Rencana Revisi UU Paten 2001?
Benarkah karena terpaksa untuk
memenuhi tuntutan negara maju?
PATEN
Hak eksklusif;
dari Negara kepada Inventor;
Atas hasil invensi di bidang teknologi;
Selama waktu tertentu;
Untuk melaksanakan sendiri invensi; atau
Memberikan persetujuan kepada pihak lain
untuk melaksanakan
(Pasal 1 Ayat 1 UU Paten 2001)

PATEN
Berdasarkan konsep kepemilikan individu
secara eksklusif bertujuan mendapat
manfaat ekonomi terkuat di antara
rejim2 HKI lainnya;
Teritorial tidak ada paten yang berlaku
internasional;
Jangka waktu terbatas;
Berfungsi sebagai reward/incentive?

PATEN
Atas dasar permohonan First to File
v. First to Invent;
Diajukan ke Direktorat Paten, Ditjen
HKI, Depkum HAM;
Tahapan Penting: Pendaftaran
Pemeriksaan Formalitas Publikasi
Pemeriksaan Substantif
Diberi/Ditolak


INVENSI
Istilah di UU Lama Penemuan
Istilah Penemuan dianggap terlalu luas
Invensi Invention
Invention Discovery
INVENSI
Ide inventor yang dituangkan
bandingkan dengan Ciptaan di HC;
Suatu kegiatan pemecahan masalah yang
spesifik di bidang teknologi;
Berupa produk atau proses; atau
Penyempurnaan dan pengembangan
produk atau proses
(Pasal 1 Angka 2 UU Paten 2001)

BUKAN INVENSI!
Kreasi estetika;
Skema;
Aturan dan mode untuk melakukan kegiatan:
(1) yang melibatkan kegiatan mental;
(2) permainan;
(3) bisnis.
Aturan dan metode mengenai program komputer;
Presentasi mengenai suatu informasi
(Penjelasan Umum UU Paten 2001)
SYARAT INVENSI
Baru (novelty);
Mengandung langkah inventif (inventive
steps);
Dapat diterapkan dalam industri (industrial
applicability)
(Pasal 2 UU Paten 2001)

KEBARUAN
Basis pengungkapan sebelumnya (state of
the art/prior art/prior disclosure)
Titik tolak tanggal penerimaan (filing
date)/tanggal prioritas (priority date)
Invensi = baru teknologi yang diungkapkan
sebelumnya
Tidak sekedar beda, harus dibandingkan antar
fungsi ciri teknis (technical features)
(Pasal 3 Ayat 1 UU Paten 2001)
PRIOR ART - LITERATUR
NON-PATEN
Teknologi yang telah diumumkan;
Di Indonesia atau luar Indonesia;
Tertulis, uraian lisan, melalui peragaan,
atau cara apapun;
Memungkinkan seorang ahli untuk
melaksanakan invensi tersebut;
Tetap harus ada bukti tertulis
GRACE PERIOD KEBARUAN
Paling lama 6 (enam) Bulan:
Pameran resmi atau diakui sebagai resmi
Berskala internasional di Indonesia atau luar
negeri; atau
Berskala nasional di Indonesia
Resmi = diselenggarakan oleh pemerintah
Diakui sebagai resmi = diakui atau memperoleh
persetujuan pemerintah
(Pasal 4 Ayat (1) huruf a UU Paten 2001)
GRACE PERIOD KEBARUAN
Paling lama 6 (enam) Bulan:
Telah digunakan oleh inventornya di Indonesia;
Dalam rangka percobaan dengan tujuan
penelitian dan pengembangan
(Pasal 4 Ayat (1) huruf b UU Paten 2001)
GRACE PERIOD KEBARUAN
Paling lama 12 (dua-belas) Bulan:
Telah diumumkan oleh pihak lain secara tanpa
hak;
Secara melanggar kewajiban untuk menjaga
kerahasiaan
(Pasal 4 Ayat (2) UU Paten 2001)
LANGKAH INVENTIF
Mengandung langkah inventif
US Doktrin Flash of genius Doktrin Non-
obviousness
Problem-solution approach ident. Prior art
terdekat menentukan technical problems
menentukan obviousness
Could-would approach ...would, not simply
could...
LANGKAH INVENTIF
Merupakan hal yang tidak dapat diduga
sebelumnya;
Oleh orang yang mempunyai keahlian
teknik tertentu (person skilled in the art);
Memperhatikan keahlian (state of the art)
pada saat pengajuan
permohonan/permohonan pertama kali
(Pasal 1 Ayat (2) dan (3) UU Paten 2001)
DAPAT DITERAPKAN DALAM
INDUSTRI
Dapat dilaksanakan dalam industri sesuai
uraian permohonan
Produk dapat dibuat secara berulang-
ulang/massal dengan kualitas yang sama;
Proses dapat dilaksanakan dalam
praktik
(Pasal 5 UU Paten 2001)
DAPAT DITERAPKAN DALAM
INDUSTRI
Konsep Eropa industrial applicability
Serupa dengan konsep AS Usefulness/Utility
General Utility, Specific Utility,
Moral/Beneficial Utility
Industri harus diartikan secara luas, tidak
terbatas pengertiannya hanya industri
modern/pabrik saja
Berhubungan dengan sufficiency of disclosure
PATEN SEDERHANA
Produk/alat baru;
Punya kegunaan praktis;
Karena bentuk, konfigurasi, konstruksi,
atau komponennya
Bersifat kasat mata atau berwujud
Bukan metode/proses
(Pasal 6 UU Paten 2001)
INVENSI YANG
DIKECUALIKAN
Public-Order UU, agama, tibum, kesusilaan
Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau
pengobatan terhadap manusia dan/atau hewan Swiss
Style;
Teori/metode ilmu pengetahuan dan matematika;
Semua mahluk hidup kecuali jasad renik Sui Generis:
PVT (UU no.29/2000);
Proses biologis esensial untuk memproduksi tanaman
atau hewan, kecuali proses non-biologis/proses
mikrobiologis
(Pasal 7 UU Paten 2001)

MASA PERLINDUNGAN
Dihitung sejak tanggal penerimaan (filing
date)
20 tahun untuk paten biasa
10 tahun untuk paten sederhana
Tidak dapat diperpanjang
(Pasal 8 dan 9 UU Paten 2001)
SUBYEK PATEN
Inventor; atau
Yang menerima lebih lanjut hak inventor yang
bersangkutan
(Pasal 10 Ayat 1 UU Paten)
Konsep inventor konsep pemilik (owner)
inventor = hak ekonomi + moral owner = hak
ekonomi semata
Inventor tetap dianggap sebagai pemilik sampai
mengalihkan haknya kepada orang lain
INVENTOR
Kecuali terbukti lain,
seseorang/beberapa orang;
yang pertama kali dinyatakan sebagai
inventor dalam permohonan
(Pasal 11 UU Paten)



JOINT-INVENTORSHIP
Invensi dihasilkan secara bersama-sama hak
dimiliki secara bersama-sama (Pasal 10 Ayat 2 UU
Paten)
Misjoinder Tidak ikut menghasilkan invensi
namun ikut dianggap sebagai inventor;
Nonjoinder Ikut menghasilkan invensi namun
tidak dicantumkan sebagai inventor
INVENSI HASIL HUBUNGAN
KERJA
Invensi yang dihasilkan dalam hubungan kerja dimiliki
oleh pemberi kerja;
Termasuk karyawan yang menggunakan fasilitas
perusahaan meskipun tidak termasuk dlm job-
description;
Inventor tetap berhak atas imbalan layak ketidak-
sesuaian diputus oleh Pengadilan Niaga
Tidak menghapuskan Hak Moral
(Pasal 12 UU Paten)

Lihat Doktrin Hired to Invent/Shops Rights (USA)
HAK PEMAKAI TERDAHULU
Pihak yang melaksanakan invensi saat invensi
tsb dimohonkan paten tetap berhak
melaksanakan invensi tsb sebagai pemakai
terdahulu;
Harus dengan itikad baik, tidak menggunakan
pengetahuan yg didapat dari dokumen
pengajuan paten invensi tersebut;
Diberikan atas permohonan tertulis disertai bukti
(Pasal 13, 14, 15 UU Paten)
LINGKUP HAK EKSKLUSIF
PEMEGANG PATEN
Melaksanakan paten yang dimiliki; dan
Melarang pihak lain tanpa persetujuannya:
membuat,menggunakan,menjual,mengimpor, menyewakan,
menyerahkan,menyediakan untuk dijual atau disewakan atau
diserahkan produk yang diberi paten;
Dalam hal paten proses mencakup melarang menggunakan proses
produksi yang diberi paten untuk membuat barang;
Pada paten proses larangan impor hanya produk yang semata-mata
dihasilkan dari penggunaan paten-proses yang dimilikinya
(Pasal 16 Ayat 1 dan 2 UU Paten)

TIDAK MENTOLERIR INDEPENDENT CREATION ATAU REVERSE
ENGINEERING

FAIR USE
Pelaksanaan paten untuk kepentingan
pendidikan, penelitian, percobaan;
Tanpa merugikan kepentingan yang wajar
dari pemegang paten tidak mengarah
ke eksploitasi komersial
(Pasal 16 Ayat 3 UU Paten)
PENGALIHAN PATEN
Paten dapat dialihkan baik sebagian atau seluruhnya
karena:
- Pewarisan;
- Hibah;
- Wasiat;
- Perjanjian Tertulis; atau
- Sebab lain yang dibenarkan UU
Pengalihan wajib dicatat dan diumumkan Belum
ada Keppres yang mengatur
Tidak menghapuskan Hak Moral
(Pasal 66 UU Paten)
LISENSI
Hanya memberikan hak kepada pihak lain untuk
menikmati manfaat ekonomi, tidak mengalihkan
hak itu sendiri;
Tidak boleh memuat ketentuan yg dapat
merugikan kepentingan perekonomian
Indonesia langsung/tak langsung;
Harus dicatatkan dan diumumkan;
Belum ada PP Lisensi Paten
(Pasal 69-73 UU Paten)
LISENSI WAJIB
Diberikan atas dasar permohonan;
Hanya setelah lewat 36 bulan dari tanggal
pemberian paten;
Hanya dengan alasan paten tidak dilaksanakan
atau dilaksanakan tidak sepenuhnya di
Indonesia
(Pasal 74-87 UU Paten)
Tidak berlaku untuk Paten Sederhana (Pasal 107 UU
Paten)
PELAKSANAAN PATEN OLEH
PEMERINTAH
Pasal 99-103 UU Paten PP no. 27 tahun 2004
Memiliki arti penting bagi pertahanan keamanan
negara senjata, amunisi, bahan peledak militer,
senjata kimia/biologis/nuklir, peralatan militer
Kebutuhan sangat mendesak untuk kepentingan
masyarakat obat2an untuk penyakit mewabah,
prod.kimia untuk pertanian, obat2 untuk hewan
Keppres 83/2004 untuk obat2an retroviral
Ditetapkan dengan Keputusan Presiden bersifat
final
Pemegang paten mendapatkan imbalan wajar
dapat digugat ke P.Niaga
PENYELESAIAN SENGKETA
Sengketa Alas Hak Subyek Paten
Gugatan ke Pengadilan Niaga (Pasal 117 UU Paten);
Sengketa Pelanggaran Paten (Infringement)
Gugatan Ganti Rugi Pengadilan Niaga
(Pasal 118 UU Paten)
Penetapan Sementara Pengadilan (Pasal 124 UU
Paten)
Pidana (Pasal 130-132 UU Paten) Delik Aduan
(Pasal 133 UU Paten) 32 Kasus dari tahun 1994-
2006
Arbitrase dan ADR (Pasal 123 UU Paten)

PEMBATALAN PATEN
Batal demi hukum pemegang paten lalai
membayar biaya pemeliharaan 3 tahun berturut-turut
(Pasal 88-89 UU Paten);
Batal atas permohonan pemegang paten sebagian
atau seluruhnya diajukan kepada Ditjen HKI
(Pasal 90 UU Paten);
Batal berdasarkan gugatan diajukan ke
Pengadilan Niaga (Pasal 91-94 UU Paten) 7
kasus di Pengadilan Niaga JakPus periode 2002-
2005
Membatalkan segala Akibat Hukum yang berkaitan
dengan Paten (pasal 95 UU Paten)

BEBERAPA ISU PENTING
Paten dan Pengetahuan Tradisional
Misappropriation Lemahnya sistem
pemeriksaan kebaruan vs Ketiadaan database
PT sebagai Prior Art
Paten untuk Metode Bisnis Kasus Garuda v.
Bagus Tanuwidjaya
Masih rendahnya permohonan paten lokal
tingkat teknologi masyarakat yang masih rendah
v kurang kesadaran pentingnya paten
Sekian dan Terima-kasih!
Copyright 2007
Prayudi Setiadharma, S.H., M.I.P.
Law Firm AMROOS & PARTNERS
psetiadharma@yahoo.com

You might also like