You are on page 1of 27

KEJANG DEMAM

IRVAN JANUARD ADOE


10-2009-016
D5
Klasifikasi
1. Kejang demam sederhana / simple
2. Kejang demam kompleks

KD kompleks adalah bila :
1. kejang lama, ( > 15 mnt )
2. kejang fokal/parsial
3. kejang berulang dalam 24 jam

KD sederhana ( Simple Febrile Seizure )
1. berlangsung singkat, < 15 menit,
2. tonik dan /klonik,
3. umumnya akan berhenti sendiri, tanpa gerakan fokal atau
berulang dalam waktu < 24 jam.

ANAMNESIS
Apakah pasien menggigil, mengigau, mencret, sesak nafas?
Apakah setelah demam terjadi kejang?
Apakah ada penurunan kesadaran?
Berapa frekuensi dan lama kejang yang terjadi?
Apakah kejang tersebut baru pertama kali dan waktu anak
berumur berapa?
Bagaimana sifat kejang tersebut?
Apakah ada riwayat kejang pada anggota keluarga?

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital

STATUS NEUROLOGIS
Rangsangan meningeal
kanan kiri
Kaku kuduk : (-) (-)
Kernig : (-) (-)
Brudzinski 1 : Negatif Negatif
Brudzinski 2 : Negatif Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan darah tepi u/ mengetahui : penyebab demam
pemeriksaan elektrolit, glukosa dilakukan atas indikasi ( bila ada
muntah2, atau diare )


Pungsi lumbal
Indikasi pungsi lumbal adalah menegakkan atau menyingkirkan
kemungkinan meningitis.
Pungsi lumbal tidak dilakukan secara rutin pada setiap anak KD. Bila
terdapat kecurigaan meningitis harus dilakukan LP


Anjuran pungsi lumbal pada bayi :
1. Bayi < 12 bln harus dilakukan LP
2. Bayi usia 12 18 bln dianjurkan LP
3. Bayi > 18 bln, LP tidak dilakukan
secara rutin

Elektroensefalografi/ EEG :
EEG tidak dapat memprediksi epilepsi atau berulangnya KD.

Oleh karena itu EEG tidak direkomendasikan pada anak KD.


DIAGNOSIS
WD ( KEJANG DEMAM SEDERHANA)

DD
Kejang demam kompleks
Meningitis
Ensefalitis


Kejang demam
sederhana
Kejang demam
kompleks
Kejang singkat <15
menit,umumnya berhenti
sendiri
Kejang lama >15 menit
Kejang umum tonik atau tonik-
klonik,tanpa gerakan fokal
Kejang fokal atau parsial satu
sisi,atau kejang umum di
dahului kejang parsial
Tidak berulang dalam 24 jam Berulang atau lebih dari 1 kali
dalam 24 jam
Diagnosis banding Penyebab Gejala Diagnosis Pengobatan

1. Meningitis <>VBakteri penyebab
Neisseria Meningitidis,
Hemophilus
Influenzae,streptococcus
pneumoniae
Berupa :
- Demam/suhu tubuh
yang sangat rendah
- Gg.pernafasan
- Jaundice (sakit
kuning )
- Bayi tampak
mengantuk
- Kejang
- Muntah
- Rewel
<>Pungsi lumbal
<> USG dilakukan untuk
melihat adanya abses
Antibiotic dosis tinggi
diberikan melalui infuse.
1. Ensefalitis <>Virus penyebabnya dari
nyamuk jenis tertentu di
daerah geografis tertentu
penyakit endemis
- Sakit kepala,perasaan
mengantuk dan
demam
- Muntah-muntah dan
kaku leher JARANG
- Kedutan otot
- Binggung
- Kejang dan koma
terjadi cepat
- Kadang lengan dan
kaki lumpuh
>Punsi lumbal dan cairan
serebrospinalis
JERNIH,ada sel darah
putih,protein dan glukosa
normal.
>EEG abnormal
> CT-scan dan MRI =
untuk tau ada
pendarahan/pembengkakan
otak atau tidak
<>obat anti kejang,
misalnya
fenitoin,prednisone,
<>obat diuretic (-) tekanan
otak akibat peradangan
<>obat penenang dan
penurun panas
ETIOLOGI

1. Demamnya sendiri
2. Efek produk toksik daripada mikroorganisme (kuman dan virus) terhadap
otak
3. Respon alergik atau keadaan imun yang abnormal oleh infeksi
4. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit
5. Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan atau yang tidak
diketahui atau ensefalopati toksik sepintas

Penyebab demam :
ISPA : 38%
Otitis media : 23%
Pneumonia : 15%
Gastroenteritis : 7%
Pasca vaksinasi ( campak )
EPIDEMIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO
70 80% KD sederhana
20 - 30% KD kompleks
- 4% fokal
- 8% berlangsung > 15 mnt
- 16% berulang dalam 24 jam

Faktor resiko yang dapat menyebabkan kejang demam
berulang adalah

1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 15 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam

Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulang
80%, sedangkan bila tidak terdapat faktor tersebut hanya
10 - 15 % kemungkinan berulang


PATOFISIOLOGI


GEJALA KLINIS

1. Demam
2. Kejang tonik-klonik atau grand mal
3. Pingsan yang berlangsung selama 30 detik 5 menit
4. Lidah atau pipinya tergigit
5. Gigi atau rahangnya terkatub rapat
6. Inkontinensia
7. Ganguan penafasan
8. Apnue (henti nafas)
9. Kulit nya kebiruan

Setelah mengalami kejang biasanya
Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1
jam atau lebih
Terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah terjadi) kepala pusing
Mengantuk

PENATALAKSANAAN
Ada 3 hal yang perlu dikerjakan pada penatalaksanaan kejang demam
yaitu:
Pengobatan fase akut
Mencari dan mengobati penyebab
Pengobatan profilaksis terhadap berulangnya kejang demam

PENATALAKSAAN

KOMPLIKASI
JARANG
i. Anak jatuh atau tersedak
ii. Epilepsi (hanya 2 %)
iii. Kejang demam berulang (30-50% pd thn pertama)

Penanganan : lakukan hal-hal
berikut

1. Anak berbaring miring , di tempat dimana anak tidak akan jatuh (atau di
lantai)
2. Dampinggi dan observasi anak, jaga kenyamanan
3. Longgarkan pakian anak
4. Jangan menahan gerakan anak agar tidak terjadi patah tulang
5. Jangan memasukan apapun dalam mulut anak, pastikan rongga mulut
kosong , tidak ada makanan ,minuman ,dll
6. Hitung lamanya kejang ;amati bagian tubuh yang pertama kali
mengalami kejan
PROGNOSIS

Ada 2 risiko yaitu
1. Berulangnya kejang demam (50% biasanya pada tahun pertama)
2. Epilepsi (2-4%)

Prediktor berulangnya kejang:
1. Usia <12 bulan
2. Riwayat keluarga kejang demam
3. Suhu saat kejang tidak terlalu tinggi & durasi yang singkat


THANKYOU

You might also like