You are on page 1of 6

A.

Pendapat yang Rajih Tentang Zakat Fitrah


Setelah diuraikan pendapat serta dalil dari Imam Syafii dan Imam Hanafi,
maka dapat dipetik sebuah kesimpulan bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat
yang mengatakan bahwa zakat fitrah wajib dikeluarkan dengan mengunakan qut
(makanan pokok yang mengenyangkan) dan dapat disimpan, tidak boleh
mengeluarkan uang. lasan pertarjihan pendapat ini berdasarkan alasan!alasan
sebagai berikut "
#. $erdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu umar sebagaimana yang
telah terdahulu sebutnya.
%ari beberapa hadits di atas maka telah jelaslah bahwa zakat fitrah
diwajibkan pada semua jenis qut (makanan pokok yang mengenyangkan) karena
&abi se'ara sareh nash menyebutkan jenis!jenis makanan pokok yang
mengenyangkan, jadi tentang mengeluarkan uang tidak disebutkan dalam hadits
tersebut. (emudian kadar zakat yang dikeluarkan telah maklum pula dalam hadits
yaitu satu sha, maka rasulullah saw menyamakan kadar yang dikeluarkan dalam
zakat fitrah padahal antara satu jenis dengan yang lain harganya berbeda.
Seandainya maksud dari hadits di atas kita boleh menghargakan qut yaitu
dengan mengeluarkan uang maka )asulullah tidak menentukan kadar yang pasti
yaitu satu sha pada seluruh jenis qut, misalnya harga gandum lebih mahal daripada
harga jenis makanan yang lain maka kadar gandum yang dikeluarkan tidak sampai
satu sha, sedangkan dalam hadits telah sareh nash wajib mengeluarkan satu sha.
%isamping itu mengeluarkan uang akan menyababkan nafi (pembatalan )
makna hadits yaitu jenis makanan pokok yang harganya lebih mahal dari yang lain
maka jenis tersebut tidak samapai lagi satu sha.dalam kaedah ushul figh
mengistimbatkan makna hadits dibolehkan asalkan tidak menafikan maknanya. Hal
ini tidak dibolehkan karena tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan )asulullah
s.a.w.
*. Hadits yang diriwayatkan dari bu Said al!(hudri yang telah
disebutkan sebelumnya.
1
%alam Hadits ini terdapat lafadh satu sha taam yang menurut Syaukany
adalah gandum dan didukung oleh riwayat!riwayat yang lain seperti riwayat +uhri
dari Said bin ,usayyab dari bu Hurairah dari &abi s.w.a, maka menunjukkan
riwayat satu sha gandum kuat dan bisa diambilkan sebagai hujjah. dapun
pendapat Imam bu Hanifah yang mengatakan hadits tersebut bukan dalil wajib
akan tetapi itu merupakan hikayah dari perbuatannya, maka alasan ini tidak bisa kita
terima, karena itu merupakan alasan bagi yang berpendapat setengah sha gandum,
karena kita boleh pula berkata " -hadits yang mengatakan setengah sha gandum itu
hanya diperintahkan bagi orang!orang yang hanya mampu setengah sha gandum,
sehinga yang wajib itu satu shagandum..
dapun hadits ,uawiyah itu, merupakan ijtihadnya bukan mendengar dari
&abi, hal ini dijelaskannya sendiri, akan tetapi hadits tersebut ditentang oleh bu
Said, yang kedudukan sahabatnya lebih lama dan lebih mengetahui segala
kelakuan )asulullah s.a.w. sedangkan ijtihad tidak dibolehkan bila terdapat nash,
selanjutnya Hadits!hadits yang meriwayatkan setengah sha adalah dhaef seperti
yang telah diuraikan, karena tidak sebut dari &abi s.a.w., andaikan riwayat tersebut
saheh maka hadits bu Said lebih saheh daripada hadits!hadits yang menyatakan
setengah sha gandum karena hadits bu Said al!(hudri tidak diperdebatkan
tentang kesahehannya, dan hadits yang menyatakan satu sha lebih menyakinkan,
maka mengambil dengan yang pasti lebih baik, dari pada mengambil yang ragu
ragu, sabda )asulullah s.a.w ".tinggalkan yang ragu kepada yang tidak ragu..
,aka mengambil uang tidak dibolehkan karena berdasarkan hadits di atas
yang lebih kuat yang memerintahkan mengeluarkan gandum satu sha dan jenis
makanan pokok lainnya padahal harganya sangat jauh berbeda yaitu satu sha
kurma seharga setengah sa gandum sebagaimana yang diungkapkan ,uawiyah.
3. Hadits yang diriwayatkan ,uaz bin /abal yang berbunyi".Ambillah biji-
bijian dari zakat bijian dan kambing dari zakat kambing dan unta dari zakat unta dan
juga lembu dari zakat lembu.
Hadits tersebut menyatakan rasulullah menyuruh mengambil zakat dari
jenis yang dizakati tidak menganjurkan untuk menghargakannya dalam bentuk
2
apapun uang atau sebagainya, berarti mengeluarkan uang merupakan suatu
larangan dari )asulullah hal ini berdasarkan kaedah ushul figh "
.
rtinya " Perintah dengan sesuatu berarti melarang yang sebaliknya .
#
%isamping itu dalam hadits terdapat lafadh amar yaitu khuz maka
menunjukkan kepada wajib, sebagaimana yang dijelaskan dalam ushul figh,
keterangan ini menolak pendapat yang mengatakan -hadits ini hanya perintah pada
pemilik harta untuk memudahkan bagi mereka karena sesungguhnya pemilik harta
mudah baginya mengeluarkan jenis harta yang ada padanya. adapun hadits ,uaz
yang memerintahka nuntuk mengambil pakaian sebagai pengganti jagung dan syir,
itu adalah pada jizyah (upeti) karena ,uaz tidak mungkin mewajibkan sebalik yang
diwajibkan )asulullah s.a.w pada masalah zakat, karena berdasarkan hadits!hadits
yang saheh yang telah diuraikan sebelumnya, bahkan dengan u'apan ,uad itu
sendiri. 0leh sebab itu perkataan ,uaz tersebut masih ihtimal, maka tidak bisa
dijadikkan hujjah.
1ntuk mengeluarkan zakat fitrah harus disertai dengan niat, degan tujuan
membedakan dengan sedekah biasa, tampa didasari niat zakat fitrah tidak sah,
maka yang ditonjolkan dalam zakat itu adalah segi Ibadah, karena ibadah harus
didasari oleh niat, sebagaiman sabda )asulullah s.a.w yang berbunyi"
-sesungguhnya Ibadat harus disertai niat.. (emudian zakat fitrah tidak mesti
deberikan kepada orang!orang fakir miskin saja akan tetapi dibolehkan memberinya
kepada kelompok yang delapan, seperti amel walaupun dia kaya, bahkan fakir
miskin yang banyak keluarganya tidak 'ukup diberikan satu sha, maka manakalah
)asulullah s.a.w mewajibkan satu sha baik itu membantu atau tidak membantu,
menunjukkan bahwa pengeluaran zakat fitrah adalah merupakan suatu ibadah maka
harus dilaksanakan seperti yang telah dinashkan yaitu dengan menggunakan qut
tidak boleh mengeluarkan uang, keterangan di atas menolah pendapat yang
mengatakaan zakat adalah merupakan kewajiban untuk membantu para fakir miskin.
dapun orang yang berpendapat mengeluarkan uang lebih sesuai di
zaman kita sekarang ini dimana manusia tidak bermuamalat ke'uali dengan uang,
lebih mudah bagi manusia dan lebih mudah menghitungnya, karena ini merupakan
1
ITajuddin Abdul Wahab As-Subky.Jamul jawami. Jilid I hal 386 . Darul ikri !"iru#.
3
hasil ijtihad padahal ijtihad tidak dibolehkan bila terdapat nash yang sareh dan
seharusnya zaman harus disesuaikan dengan al!2uran.
%an tentang alasan lebih mudah mengeluarkan uang, ini pun tidak bisa
diterima, karena )asulullah s.a.w membolehkan untuk memilih jenis makanan
pokok yang kita inginkan, karena setiap orang pasti ada makanan pokok dirumahnya
masing!masing, disebabkan itu merupakan kebutuhan yang paling utama, tidakkah
kita melihat suatu keluarga baru ia membutuhkan uang bila sudah menunaikan
kebutuhan perut.
(alau kita memandang hikmah diwajibkan zakat fitrah satu sha menurut
yang disebutkan (uffal as!Syasyi dalam ,ahasini as!Syariah bahwa -manusia pada
kebiasaan tidak berusaha di hari )aya dan tiga hari tasyrek karena merupakan hari
bahagia bersenang!senang, orang fakir miskin tidak memiliki makanan yang ia
makan pada hari tersebut maka disyariatkan untuk memberikan makanan satu sha.
,aka kita dapat memahami bahwa pensyariatan zakat fitrah adalah
bukan untuk menunaikan kebutuhan yang lain seperti pakaian dan sebagainya akan
tetapi hanya semata!mata untuk membantu kebutuhan perut, oleh sebab itu
menunaikan makanan pokok (qut) lebih manfaat ketimbang dengan uang,
sebagaimana yang telah dianjurkan )asulullah s.a.w, dan mengeluarkan uang lebih
besar kemungkinan tidak memenui kebutuhan yang diinginkan syara.
%isamping itu mengeluarkan uang akan terjadi berbagai kemungkinan yang bisa
terhambat menunaikan kebutuhan fakir miskin dihari tersebut, seperti membeli
selain makanan atau harga beras naik, uang yang diberikan tidak men'ukupinya,
oleh sebab itu untuk menghindarinya, maka zakat fitrah diwajibkan dengan
menggunakan makanan pokok karena itu sudah pasti menunaikan hajat fakir miskin
bukan dengan menggunakan uang.
B. Beramal Dengan Mazhab Hanafi
Imam Hanafi adalah salah seorang 1lama ,ujtahid ,uthla2 yang hasil
ijtihadnya sah diikuti oleh semua ummat Islam. 3alaupun pendapat yang kuat
$
tentang zakat fitrah adalah pendapat dari Imam Syafii, namun boleh saja kita
mengeluarkan zakat fitrah dengan berpagang kepada pendapat Imam Hanafi yaitu
membayar zakat fitrah dengan uang.
$erkata Ibnu /amal, pendapat yang shahih dari kalam mutaakh!khirin seperti
Ibnu Hajar dan lainnya bahwa boleh berpindah dari satu mazhab kepada mazhab
yang lain yang mudawwan (terkodifikasi) walau hanya karena keinginan semata,
baik berpindah untuk selama!lamanya ataupun pada sebahagian masalah saja
sekalipun ia pernah berfatwa dan memutuskan hukum dan beramal dengan mazhab
yang lain selama tidak terjadi talfiq (mengikuti pada sebahagian hal dalam satu
perkara) sehingga kedua Imam tersebut tidak mengakui keshahihan amal tersebut.
*
(arena itu membayar zakat fitrah dengan uang harus sesuai dengan syarat!
syarat dan ketentuan!ketentuan yang telah ditetapkan dalam mazhab Hanafi.
,azhab Hanafi hanya menetapkan zakat fitrah pada empat jenis makanan saja,
yaitu " hintah (gandum), syair (padi belanda), tamar (kurma), zabib (anggur), beliau
juga berpendapat boleh pula mengeluarkan daqiq hintah ( gandum yang sudah
menjadi tepung) dan saweq (adonan tepung).
dapun kadar yang dikeluarkan dalam zakat fitrah menurut mazhab bu
Hanifah adalah 4 sha gandum atau satu sha syair, satu sha kurma. Sedangkan
masalah anggur maka golongan yang bermazhab Hanafi berbeda pendapat tentang
kadar yang dikeluarkan, sebahagian berpendapat satu sha anggur dan sebahagian
yang lain berpendapat 4 sha anggur. Satu sha 5 )ithal 6Irak menurut mazhab
Hanafi, satu )ithal 6Ira2iy *78 %irham atau 7588 gr karena &abi Saw berwudhuk
dengan satu mod yaitu * )ithal dan mandi dengan satu sha yaitu 5 )ithal.
7
Sedangkan kadar yang dikeluarkan menurut Imam ,alek adalah satu sha
makanan pokok yang telah disebutkan. (adar # sha adalah 9 mud. :aitu ;5<
%irham <=> atau < #=7 )ithal $aghdadiy sama dengan sepenuh dua telapak tangan
('idukan tangan) seseorang yang pertengahan(tidak terlalubesar dan tidak terlalu
ke'il).
,enurut pendapat Imam SyafiI kadar satu sha adalah ;5< <=> dirham atau <
#=7 )ithal $aghdadiy. $erkata Imam &awawi dalam )audhah -telah sulit membuat
batasan satu sha dengan timbangan, karena satu sha yang dikeluarkan )asulullah
2
Sayid $akri Syatha, anatuth !halibin, /uz. I?, hal. *#>, Haramain
3
3ahbah +uhaily. Al-fiqh al- slamy wa adillatuh. /ilid III. Hal *899. %arul @ikri %imsyik.
%
s.a.w adalah takarannya diketahui tetapi berbeda!beda ukuran timbangannya,
karena perbedaan benda yang dikeluarkannya, seperti biji!bijian, ka'ang!ka'angan
dan lain!lain.
9
Sedangkan kadar yang dikelurkan menurut Imam Hambali adalah satu sha
sama dengan empat 'idukan kedua telapak tangan, dari tangan orang yang
pertengahan atau *><# gr, berkata sekolompok ulama *#>; gr.
%ari uraian ini dapat diambil kesimpulan bahwa, membayar zakat fitrah
dengan uang haruslah dari harga hintah (gandum), syair (padi belanda), tamar
(kurma) dan zabib (anggur). Aidak sah membayar zakat fitrah dengan harga beras,
karena Imam Hanafi berpendapat tidak sah mengeluarkan zakat fitrah dari selain
empat jenis makanan tersebut.
(emudian kadar yang dikeluarkan adalah 4 sha gandum atau #B88 gr atau
satu sha syair atau satu sha kurma yaitu 7588 gr. Aidak sah menghargakan gandum
atau kurma dengan kadar satu sha dalam mazhab Syafii dan ,aliki yaitu *>;9 gr
atau kadar satu sha dalam mazhab Hambali yaitu *><# gr atau *#>; gr.

$
Imam an-&awawi Raudhatu at-Thalibin. Darul Ibnu 'i(m !"iru#
6

You might also like